Anda di halaman 1dari 2

Definisi Psikokultural

Komunikasi dengan orang yang dinilai berbeda, mencakup proses-proses yang


muncul dalam diri individu, dikenal sebagai proses psikokultural, yaitu berlakunya ekspektasi
terhadap orang yang dianggap berbeda, sebagian diantaranya adalah fungsi dari stereotip
yang dianut dan sikap terhadap kelompok yang tidak dikenal dan dianggap sebagai outsider
tersebut. Orang yang berinteraksi mengembangkan ekspektasi akan perilaku masing-masing,
dalam memprediksi kebiasaan, mengembangkan preferensi tentang bagaimana orang lain
seharusnya dalam keadaan tertentu, sebagaimana dikemukakan oleh Jackson (1964).

Budaya dan etnisitas kita turut mempengaruhi dalam berperilaku secara pantas dan
menerapkan ekspektasi yang digunakan dalam menilai kompetensi komunikasi, disamping itu
juga berlaku norma untuk menjaga perilaku dan pemikiran yang pantas, yang memiliki
batasan serta perbedaan tersendiri dalam berbagai budaya dan subbudaya. (Gudykunst &
Yun-Kim, 1997: 111). Ekspektasi antar kelompok yang diberlakukan pada perilaku orang
yang belum dikenal, merupakan hasil dari beberapa faktor kognitif sosial, yaitu sikap antar
kelompok (miss: etnosentrisme dan prasangka) dan stereotip terhadap orang yang belum
dikenal tersebut.

Psikokultural dapat dirumuskan sebagai inter-relasi, interaksi dan integrasi antara


faktor-faktor budaya dan psikologis yang menjadi ciri-ciri khas kelompok masyarakat lokal;
ciri-ciri khas tersebut mencakup pengalaman hidup dan ingatan sejarah masa lalunya, warisan
mitos yang sama turun temurun, serta nilai budaya dan kearifan lokalnya. Kesemuanya ini
merupakan asal muasal proses terbentuknya identitas kelompok sosial yang kemudian
terbangun. Psikokultural merupakan pendekatan yang dipakai untuk penelitian lintas disiplin
KPI dengan tujuan memahami dan membangun pengetahuan tentang masyarakat Indonesia
yang multikultur.

Pengaruh psikobudaya (psichocultural) meliputi dimensi penataan pribadi (proses


yang memberi stabilitas pada proses psikologis). Faktor faktor psikobudaya ini meliputi
stereotip dan sikap ( misalnya etnosentrisme dan prasangka). Salah satu unsur lagi yang
mempengaruhi kita dalam menyandi pesan dan menyandi balik pesan adalah lingkungan
(environment) dimana letak geografis, iklim, situasi arsitektural, dan persepsi terhadap
lingkungan tertentu mempengaruhi kita dalam menafsirkan rangsangan dan memprediksikan
penyandian balik pesan. Filter filter tersebut mempengaruhi prediksi yang kita buat mengenai
bagaimana orang lain merespon komunikasi kita, yang selanjutnya mempengaruhi cara kita
menyandi pesan, membatasi rangsangan apa yang kita perhatikan dan bagaimana kita
menafsirkan rangsangan tersebut ketika kita menyandi balik pesan yang datang. Etnocentrism
atau tendensi merupakan pengeruh dari adanya psikokulrual, yang mana aertinya adalah
kecenderungan kita untuk mengidentifikasi dan untuk mengevaluasi orang dari luar grup kita.
Kita menilai orang di luar grup kita dengan standar kita. Karena sebenarnya orang itu
etnocentrism dalam beberapa hal. Dan kita cenderung akan melihat budaya kita sendiri dan
melakukan budaya kita lebih nyata dan besar.

Misalkan, karakter yang sudah melekat pada diri orang Madura adalah perilaku apa
adanya dalam bertindak. Suara yang tegas danucapan yang jujur adalah merupakan bentuk
keseharian yang bisa dirasakan oleh diri penulis pribadi ketika berkumpul dengan orang lain
ataupun sesama orang Madura. Ketika berkumpul dengan orang lain, secara tidak sengaja
karakter itu telah muncul sendiri dari dalam diri tanpa harus dipaksakan. Budaya Madura
adalah juga merupakan budaya yang lekat dengan tradisi religius, karena mayoritas
penduduknya adalah Muslim, jadi dimana pun dan sampai kapan pun, Islam akan tetap
dibawa meski nyawa taruhannya.

Referensi :

https://www.kompasiana.com/sakiena/5500e50ea3331130725124d6/pengaruh-psikobudaya-
dalam-perilaku-komunikasi-antar-budaya

http://digilib.uinsby.ac.id/9692/5/bab%202.pdf

https://mubarok01.wordpress.com/2013/04/15/kajian-psikokultural-komunikasi-antar-
budaya/#:~:text=Komunikasi%20dengan%20orang%20yang%20dinilai,kelompok%20yang
%20tidak%20dikenal%20dan

https://sumbarprov.go.id/home/news/12070-faktor-penghambat-membangun-sinergi-nilai-
agama-dan-budaya-dalam-menghadapi-perubahan-dan-tantangan-.html

Anda mungkin juga menyukai