Budaya dan etnisitas kita turut mempengaruhi dalam berperilaku secara pantas dan
menerapkan ekspektasi yang digunakan dalam menilai kompetensi komunikasi, disamping itu
juga berlaku norma untuk menjaga perilaku dan pemikiran yang pantas, yang memiliki
batasan serta perbedaan tersendiri dalam berbagai budaya dan subbudaya. (Gudykunst &
Yun-Kim, 1997: 111). Ekspektasi antar kelompok yang diberlakukan pada perilaku orang
yang belum dikenal, merupakan hasil dari beberapa faktor kognitif sosial, yaitu sikap antar
kelompok (miss: etnosentrisme dan prasangka) dan stereotip terhadap orang yang belum
dikenal tersebut.
Misalkan, karakter yang sudah melekat pada diri orang Madura adalah perilaku apa
adanya dalam bertindak. Suara yang tegas danucapan yang jujur adalah merupakan bentuk
keseharian yang bisa dirasakan oleh diri penulis pribadi ketika berkumpul dengan orang lain
ataupun sesama orang Madura. Ketika berkumpul dengan orang lain, secara tidak sengaja
karakter itu telah muncul sendiri dari dalam diri tanpa harus dipaksakan. Budaya Madura
adalah juga merupakan budaya yang lekat dengan tradisi religius, karena mayoritas
penduduknya adalah Muslim, jadi dimana pun dan sampai kapan pun, Islam akan tetap
dibawa meski nyawa taruhannya.
Referensi :
https://www.kompasiana.com/sakiena/5500e50ea3331130725124d6/pengaruh-psikobudaya-
dalam-perilaku-komunikasi-antar-budaya
http://digilib.uinsby.ac.id/9692/5/bab%202.pdf
https://mubarok01.wordpress.com/2013/04/15/kajian-psikokultural-komunikasi-antar-
budaya/#:~:text=Komunikasi%20dengan%20orang%20yang%20dinilai,kelompok%20yang
%20tidak%20dikenal%20dan
https://sumbarprov.go.id/home/news/12070-faktor-penghambat-membangun-sinergi-nilai-
agama-dan-budaya-dalam-menghadapi-perubahan-dan-tantangan-.html