Anda di halaman 1dari 19

BUDAYA & KOGNISI

Oleh

Yuliana Y. Witak
Oviana Mede Ja’a
Yosep Don Bosko Bara Api
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan
Defenisi. . . . . . diwariskan dari generasi ke generasi.

Kognisi adalah proses berpikir manusia


mulai dari pencarian (seeking),
penerimaan (sensation) , pemaknaan
(perception), penyimpanan
(storage) , hingga penggunaan
informasi (using
a h asa n
o k o k B
P

1) Budaya & Persepsi 6) Budaya & Kreativitas


2) Budaya & Kognisi 7) Budaya & Berpikir
Dialektif
3) Budaya & Memori
8) Budaya & Rasa
4) Budaya & Matematika
Menyesal
5) Budaya & Pemecahan
9) Budaya & Kesadaran
Masalah
10) Budaya & Inteligensi
Budaya & Persepsi

• Kebanyakan informasi mengenai pengaruh budaya terhadap


persepsi datang dari penelitian mengenai persepsi visual
• persepsi visual ini menggunakan ilusi optik, yaitu persepsi yang
melibatkan perbedaan nyata antara bagaimana sebuah objek
terlihat dan bagaimana sebenarnya objek tersebut (Matsumoto &
Juang, 2004).
• Ada dua ilusi opti yang cukup terkenal. Pertama adalah
Mueller-Lyer illusion dan the ponzo illusion
• Mueller-Lyer illusion
Pada ilusi optik tersebut,
individu diminta untuk
menentukan garis mana
yang lebih panjang.
Kebanyakan orang akan
menyatakan bahwa
garis tersebut
sebenarnya sama
panjangnya.
• The ponzo illusion
Banyak orang yang menjawab
bahwa garis diatas lebih
panjang dibandingkan
dengan garis yang ada
dibawah. Pada the ponzo
illusion ini, sebenarnya
kedua garis horizontal
tersebut sama panjangnya.
Karena itu pulalah gaja yang
paling belakang.
• Hudson (1960 dalam Matsumoto & • Sementara, masayarakat Bantu yang
Juang, 2004) melakukan sebuah tidak pernah mengenyam
penelitian menarik untuk melihat pendidikan dan terpapar secara
perbedaan budaya dalam persepsi. minim terhadap budaya Eropa
• Penelitian yang ia lakukan terhadap melihat gambar-gambar yang
masayarakat Amerika dan Bantu ini ditunjukan secara berbeda
menunjukan bahwa terdapat (Matsumoto & Juang, 2004).
perbedaan pada persepsi kedalaman • Gaja yang tengah tampak kecil itu,
(in depth perception) mereka yang tetap dipersepsikan sebagai jauh
berkaitan dengan tingkat pendidikan lebih besar daripada manusia dan
dan paparan terhadap budaya Eropa. rusa, sementara orang Bantu, yang
• Masyarakat Bantu yang mengikuti tidak pernah mengalami pendidikan
pendidikan di sekolah Eropa, atau Eropa, akan tetap mempersepsikan
memiliki banyak pengalaman dengan gajah lebih kecil dari dua objek
budaya Eropa, melihat sesuatu seperti lainnya.
cara orang Eropa melihat.
Budaya dan Kognisi
• Tanpa kita sadari, budaya • orang dewasa kulit putih
mempengaruhi cara kita yang cenderung
menerima dan memproses mengelompokannya
informasi mengenai lingkungan berdasarkan jenis atau fungsi
di sekitar kita
barang.
• pada orang dewasa Amerika
• kulit putih cenderung
keturunan Afrika (kulit hitam),
orang dewasa Amerika kulit mengelompokan barang-
putih dan anak-anak Amerika barang tersebut berdasarkan
kulit putih warnanya
• mengelompokan barang • budaya dan tingkat
berdasarkan warna pendidikan yang dimiliki
dibandingkan dengan fungsinya partisipan
Budaya dan Memori
• Mereka membandingkan • orang Afrika yang buta huruf
kemampuan mahasiswa menunjukan performa yang baik
saat diminta mengingat cerita
Amerika dan Ghana dalam yang dibacakan dibandingkan
mengingat cerita yang daftar kata-kata.
dibacakan dan daftar kata- • Hal ini menunjukan bahwa
kata. budaya yang masih
• Hasil penelitian menunjukan mempertahankan tradisi lisan
membuat orang-orangnya lebih
bahwa mahasiswa Ghana kuat dalam mengingat cerita
lebih mengingat cerita yang (kontekstual), sedangkan tradisi
dibacakan dibandingkan tulis membuat orang-orang
dengan daftar kata-kata, didalamnya lebih kuat dalam
sementara mahasiswa mengingat kata-kata lepas.
Amerika sebaliknya.
Budaya dan Matematika
• Penelitian menunjukan bahwa • faktor, seperti bahasa terkait
orang Asia lebih pandai berhitung dan angka yang
matematika dibandingkan digunakan oleh masing-masing
orang di wilayah lainnya. wilayah, sistem sekolah dalam
mengajarkan materi matematika
• anak laki-laki pandai dalam yang dianggap penting dalam
pelajaran matematika sampai budayanya, nilai-nilai keluarga
kelas 8. Namun secara umum terkait kemampuan berhitung
anak perempuan menunjukan (perempuan cina sangat
kemampuan matematika yang mengedepankan pendidikan anak-
lebih baik dibandingkan anak anaknya), penghargaan terhadap
laki-laki. siswa, dan gaya belajar serta
hubungan guru dan siswanya
(Matsumoto & Juang, 2004).
Budaya dan Pemecahan Masalah
• Pemecahan masalah • Peran budaya ini dapat
adalah sebuah proses kita lihat dalam
dimana kita berusaha pengalaman,
untuk menemukan jalan keberartian, dan
dalam mencapai tujuan relavansi dari masalah
yang tampaknya sulit terhadap kehidupan
dicapai (Matsumoto & seseorang
Juang, 2004). • Mislnya. Penggunaan
komputer
Budaya dan Kreativitas
• Penelitian mengenai • Individu yang kreativ
kreativitas di Amerika seringkali dicirikan
Serikat menunjukan dengan kepastian yang
bahwa kreatvitas tinggi untuk bekerja
bergantung pada pikiran keras, kemauan untuk
yang luas dibandingkan mengambil resiko, dan
pikiran yang sempit toleransi yang tinggi
untuk ambigiusitas dan
kekacauan (Stenberg &
Lubart, 1991).
Budaya dan Berpikir Dialektik
• Menurut Peng & Nisbert (1999) • orang Asia, termasuk
orang Asia cenderung lebih orang Indonesia, lebih
dapat menerima hal-hal yang
tidak sejalan dengan logika
mudah percaya pada
(dialectical thinking) takhayul. Mitos-mitos
dibandingkan orang Amerika seperti “babi ngepet”
dan Eropa Barat. atau “Nyai Roro Kidul”
• Orang Amerika dan Eropa Barat banyak dipercaya oleh
cenderung lebih mempercayai
orang Indonesia.
hal-hal yang logis dan masuk
akal. Karena itu orang Barat
tidak terlalu percaya takhayul
Budaya dan Rasa Menyesal
• Rasa menyesal yang muncul dari dalam diri kita
juga dipengaruhi oleh budaya. Markus dan
Kitayama (1991), mengatakan bahwa budaya
kolektif mempercayai penyesalan muncul akibat
perbuatan yang sudah dilakukan (action),
sementara budaya individual melihat penyesalan
sebagai akibat dari sesuatu yang tidak dilakukan
(inaction).
Budaya dan Kesadaran
• penelitian Punamaeki dan • Hasilnya menunjukan bahwa mimpi
Joustie (1998) mengenai dari anak-anak Palestina di Gaza
pengaruh budaya, mengandung lebih banyak
kekerasan, faktor personal kecemasan yang bersifat eksternal,
mempengaruhi isi mimpi sedangkan mimpi anak-anak
anak-anak Palestina yang tinggal dalam
• Palestina yang tinggal dalam lingkungan damai dan anak-anak
lingkungan kekerasan Finlandia mengandung lebih banyak
(Gaza), anak-anak palestina kecemasan yang bersifat internal
yang tinggal dalam • Hal ini mungkin disebabkan oleh
lingkungan damai, dan anak- kondisi anak-anak Palestina di Gaza
anak Finlandia yang tinggal yang lebih banyak dan secara intensif
dalam lingkungan damai. terpapar dengan tema-tema
penyiksaan serta agresivitas.
Budaya dan Inteligensi
• DI Amerika Serikat, Inteligensi • bahwa tes IQ tidak selalu valid
diartikan sebagai konglomerasi mengukur inteligennsi individu
berbagai kemampuan intelektual karena ada pengaruh bahasa dan
yang berpusat pada tugas-tugas konteks budaya dalam item-item
lisan (verbal) dan analitik yang diajukan
(Matsumoto & Juang, 2004) • Di samping itu, budaya juga
mempengaruhi familiritas individu
• Misalnya, anak-anak imigran yang
terhadap tugas-tugas performance
tidak terlalu fasih menggunakan yang ciberikan dalam tes IQ. Hal ini
Bahasa Inggris tentunya akan menyebabkan munculnya
mengalami kesulitan dalam kemampuan pendapat bahwa tes
mengikuti tes inteligensi (dalam inteligensi mengandung bias dan
bahasa Inggris), sehingga mereka tidak mengukur kemampuan mental
rentan mendapatkan skor IQ yang individu dari budaya yang berbeda
rendah pada akhir tes. secara akurat
• Demikian juga di
Indonesia, tes-tes IQ yang
biasa digunakan di
Jakarta (misalnya untuk
seleksi karyawan) belum
tentu valid untuk
digunakan di daerah-
daerah lain, karena
pengaruh budaya dan
bahasa (dialek) yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
 
• Sarwono, Sarlito. 2014. Psikologi Lintas Budaya. Raja
Grafinfo Persada. Jakarta.
• Sudjanika, Tenny. 2016. Tinjauan Kognisi Sosial Terhadap
Sosial Budaya. Jurnal al-Tsaqafa, Volume 13, Nomor 01.
• Widyawati, Nina. 2010. Komunikasi Antar Budaya Dalam
Masyarakat Multikultural. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Jakarta.
• .
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai