Pendekatan client centered ini menaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan
seseorang untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri.
Konsep Tujuan
Dasar Pendekat
Carl R. Rogers mengembangkan Terapi Keterbukaa
Client Centered sebagai reaksi terhadap an
n pada
apa yang disebutnya sebagai Pengalama
Terapi
keterbatasan-keterbatasan mendasar n
dari psikoanalisis. Kepercayaa
n pada
Organisme
Sendiri
3 Ciri
1. Kesel atau
arasan
/ Hubunga
keseja n
Konsep hubungan antara terapis dan client
dalam pendekatan ditegaskan oleh
Proses pernyataan Rogers (1961)
Konselin
1. Konseling memusatkan pada pengalaman
individual.
2. Konseling berupaya meminimalisir rasa diri
3. Melalui penerimaan terhadap klien
Ciri-ciri
terancam Pendekat
4. Dengan redefinisi 1. Client dapat bertanggungjawab
5. Wawancara 2. Menekankan dunia fenomenal client
3. Prinsip-prinsip psikoterapi
4. Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-
sifat ketulusan
M A 5. Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan
NUSIA
Bulan
dahlia sd
201801500
Penjelasan mind mapping diatas:
KONSEP DASAR
a. Pandangan Menurut Rogers
CLIENT CENTERED (KONSELING BERPUSAT KLIEN) – Model konseling berpusat pribadi
dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai hampiran keilmuan merupakan cabang dari psikologi
humanistik yang menekankan model fenomenologis. Konseling person-centered mula-mula
dikembangkan pada 1940 an sebagai reaksi terhadap konseling psychoanalytic. Semula dikenal sebagai
model nondirektif, kemudian diubah menjadi client-centered.
Carl R. Rogers mengembangkan terapi client-centered sebagai reaksi terhadap apa yang disebutnya
keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Terapis berfugsi terutama sebagai penunjang
pertumbuhan pribadi seseorang dengan jalan membantunya dalam menemukan kesanggupan-
kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client centered ini menaruh kepercayaan
yang besar pada kesanggupan seseorang untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri.
1. Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam memecahkan masalah dan memilih
perliku yang dianggap pantas bagi dirinya.
2. Menekankan dunia fenomenal client. Dengan empati dan pemahaman terhadap client, terapis
memfokuskan pada persepsi diri client dan persepsi client terhadap dunia.
3. Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkana bahwa hasrat kematangan psikologis manusia itu berakar
pada manusia sendiri. Maka psikoterapi itu bersifat konstrukstif dimana dampak psikoteraputik
terjadi karena hubungan konselor dan client. Karena hal ini tidak dapat dilakukan sendirian
(client).
4. Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan, penerimaan nonposesif
dan empati yang akurat.
5. Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma. Tetapi berakar pada
sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses terapi, terapis dan client
memperlihatkan kemanusiawiannya dan partisipasi dalam pengalaman pertumbunhan.
e. Tujuan Konseling
Tujuan Konseling dengan pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut :
Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri sehingga dapat
mengenal hambatan pertumbuhannya .
Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaanyang lebih besar kepada
dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.
menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling sedemikian sehingga
konseli, dengan menggunakan hubungan konseling untuk self-exploration, menjadi sadar akan
blok/hambatan ke pertumbuhan.
Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan diri lebih besar, lebih sedia
untuk meningkatkan diri sebagai lawan menjadi mandeg, dan lebih hidup dari standard internal
sebagai lawan mengambil ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi.
4. HUBUNGAN KONSELOR DENGAN KLIEN
Konsep hubungan antara terapis dan client dalam pendekatan ini ditegaskan oleh pernyataan Rogers
(1961) “jika saya bisa menyajikan suatu tipe hubungan, maka orang lain akan menemukan dalam dirinya
sendiri kesanggupan menggunakan hubungan itu untuk pertumbuhan dan perubahan, sehingga
perkembangan peribadipun akan terjadi. Ada enam kondisi yang diperlukan dan memadahi bagi
perubahan kepribadian :
5. PROSES KONSELING
Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan menggunakan pendekatan Client Centered adalah
sebagai berikut :