Abstrak: Perilaku coping dapat juga dikatakan sebagai transaksi yang dilakukan individu
untuk mengatasi berbagai tuntutan (internal dan eksternal) sebagai sesuatu yang
membebani dan mengganggu kelangsungan hidupnya. Strategi coping bertujuan untuk
mengatasi situasi dan tuntutan yang dirasa menekan, menantang, membebani dan
melebihi sumberdaya (resources) yang dimiliki. Sumberdaya coping yang dimiliki
seseorang akan mempengaruhi strategi coping yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat beberapa jenis
strategi coping yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Stuart dan Sundeen (1991),
Lazarus dan Folkman (1984), dan Friedman (1998). Metode yang dilakukan adalah
kajian pustaka dari beberapa literatur terkait. Hasil yang diperoleh bahwa dari beberapa
teori yang disampaikan oleh beberapa ahli, strategi coping yang dilakukan individu dapat
berupa coping yang berpusat pada masalah (problem focused form of coping
mechanism/direct action) dan coping yang berpusat pada emosi (emotion focused of
coping/palliatif form).
berdampak positif terhadap keberfungsian mekanisme coping yang dilakukan individu yaitu
keluarga (Sheidow, Henry, Tolan, & Strachan, coping yang berpusat pada masalah (problem
2014). focused form of coping mechanism/direct action)
Coping adalah perilaku yang terlihat dan dan coping yang berpusat pada emosi (emotion
tersembunyi yang dilakukan seseorang untuk focused of coping/palliatif form).
mengurangi atau menghilangkan ketegangan Yang termasuk mekanisme coping yang
psikologi dalam kondisi yang penuh stres (Yani, berpusat pada masalah adalah:
1997). Menurut Sarafino (2002), coping adalah (1) Konfrontasi adalah usaha-usaha untuk
usaha untuk menetralisasi atau mengurangi stres mengubah keadaan atau menyelesaikan
yang terjadi. Dalam pandangan Haber dan masalah secara agresif dengan
Runyon (1984), coping adalah semua bentuk menggambarkan tingkat kemarahan serta
perilaku dan pikiran (negatif atau positif) yang pengambilan resiko.
dapat mengurangi kondisi yang membebani (2) Isolasi yaitu ndividu berusaha menarik diri
individu agar tidak menimbulkan stres. dari lingkungan atau tidak mau tahu dengan
Lazarus dan Folkman (1984) masalah yang dihadapi.
mengatakan bahwa keadaan stres yang dialami (3) Kompromi yaitu mengubah keadaan secara
seseorang akan menimbulkan efek yang kurang hati-hati, meminta bantuan kepada keluarga
menguntungkan baik secara fisiologis maupun dekat dan teman sebaya atau bekerja sama
psikologis. Individu tidak akan membiarkan efek dengan mereka.
negatif ini terus terjadi, ia akan melakukan suatu Sedangkan mekanisme coping yang
tindakan untuk mengatasinya. Tindakan yang berpusat pada emosi adalah sebagai berikut:
diambil individu dinamakan strategi coping. (1) Denial yaitu menolak masalah dengan
Strategi coping sering dipengaruhi oleh latar mengatakan hal tersebut tidak terjadi pada
belakang budaya, pengalaman dalam dirinya.
menghadapi masalah, faktor lingkungan, (2) Rasionalisasi yaitu menggunakan alasan
kepribadian, konsep diri, faktor sosial dan lain- yang dapat diterima oleh akal dan diterima
lain sangat berpengaruh pada kemampuan oleh orang lain untuk menutupi
individu dalam menyelesaikan masalahnya. ketidakmampuan dirinya. Dengan
Dari beberapa pengertian coping yang rasionalisasi kita tidak hanya dapat
telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan membenarkan apa yang kita lakukan, tetapi
bahwa coping merupakan: (1) respon perilaku juga merasa sudah selayaknya berbuat
dan fikiran terhadap stres; (2) penggunaan demikian secara adil.
sumber yang ada pada diri individu atau (3) Kompensasi yaitu menunjukkan tingkah
lingkungan sekitarnya; (3) pelaksanaannya laku untuk menutupi ketidakmampuan
dilakukan secara sadar oleh individu; dan (4) dengan menonjolkan sifat yang baik, karena
bertujuan untuk mengurangi atau mengatur frustasi dalam suatu bidang maka dicari
konflik-konflik yang timbul dari diri pribadi dan kepuasan secara berlebihan dalam bidang
di luar dirinya (internal or external conflict), lain. Kompensasi timbul karena adanya
sehingga dapat meningkatkan kehidupan yang perasaan kurang mampu.
lebih baik. Perilaku coping dapat juga dikatakan (4) Represi yaitu dengan melupakan masa-masa
sebagai transaksi yang dilakukan individu untuk yang tidak menyenangkan dari ingatannya
mengatasi berbagai tuntutan (internal dan dan hanya mengingat waktu-waktu yang
eksternal) sebagai sesuatu yang membebani dan menyenangkan.
mengganggu kelangsungan hidupnya. (5) Sublimasi yaitu mengekspresikan atau
Strategi coping bertujuan untuk menyalurkan perasaan, bakat atau
mengatasi situasi dan tuntutan yang dirasa kemampuan dengan sikap positif.
menekan, menantang, membebani dan melebihi (6) Identifikasi yaitu meniru cara berfikir, ide
sumberdaya (resources) yang dimiliki. dan tingkah laku orang lain.
Sumberdaya coping yang dimiliki seseorang (7) Regresi yaitu sikap seseorang yang kembali
akan mempengaruhi strategi coping yang akan ke masa lalu atau bersikap seperti anak
dilakukan dalam menyelesaikan berbagai kecil.
permasalahan. (8) Proyeksi yaitu menyalahkan orang lain atas
Jenis-jenis Strategi Coping. Menurut kesulitannya sendiri atau melampiaskan
Stuart dan Sundeen (1991) terdapat dua jenis kesalahannya kepada orang lain
Maryam, Strategi Copy |103
(9) Konversi yaitu mentransfer reaksi psikologi kadang kala mengalami resiko yang
ke gejala fisik. cukup besar.
(10) Displacement yaitu reaksi emosi terhadap (c) Seeking social support yaitu bereaksi
seseorang kemudian diarahkan kepada dengan mencari dukungan dari pihak
seseorang lain luar, baik berupa informasi, bantuan
Strategi Coping Menurut Lazarus dan nyata, maupun dukungan emosional.
Folkman (1984). Lazarus dan Folkman (1984) Contohnya, seseorang yang melakukan
juga secara umum membagi strategi coping seeking social support akan selalu
menjadi dua macam yakni: berusaha menyelesaikan masalah dengan
(1) Strategi coping berfokus pada masalah. cara mencari bantuan dari orang lain di
Strategi coping berfokus pada masalah luar keluarga seperti teman, tetangga,
adalah suatu tindakan yang diarahkan kepada pengambil kebijakan dan profesional,
pemecahan masalah. Individu akan bantuan tersebut bisa berbentuk fisik dan
cenderung menggunakan perilaku ini bila non fisik.
dirinya menilai masalah yang dihadapinya (2) Strategi coping berfokus pada emosi adalah
masih dapat dikontrol dan dapat melakukan usaha-usaha yang bertujuan
diselesaikan. Perilaku coping yang berpusat untuk memodifikasi fungsi emosi tanpa
pada masalah cenderung dilakukan jika melakukan usaha mengubah stressor secara
individu merasa bahwa sesuatu yang langsung. Perilaku coping yang berpusat
kontruktif dapat dilakukan terhadap situasi pada emosi cenderung dilakukan bila
tersebut atau ia yakin bahwa sumberdaya individu merasa tidak dapat mengubah
yang dimiliki dapat mengubah situasi, situasi yang menekan dan hanya dapat
contoh penelitian yang dilakukan oleh Ninno menerima situasi tersebut karena
et al. (1998), yakni strategi coping yang sumberdaya yang dimiliki tidak mampu
digunakan rumahtangga dalam mengatasi mengatasi situasi tersebut, contohnya masih
masalah kekurangan pangan akibat banjir dalam penelitian yang dilakukan oleh Ninno
besar di Bangladesh adalah strategi coping et al. (1998), yakni strategi coping yang
berpusat pada masalah yaitu: melakukan digunakan rumahtangga dalam mengatasi
pinjaman dari bank, membeli makanan masalah pangan akibat banjir besar di
dengan kredit, mengubah perilaku makan Bangladesh berpusat pada emosi adalah
dan menjual aset yang masih dimiliki. Yang pasrah menerima apa adanya, berdo’a dan
termasuk strategi coping berfokus pada mengharapkan bantuan, simpati dan belas
masalah adalah: kasihan dari masyarakat dan pemerintah.
(a) Planful problem solving yaitu bereaksi Yang termasuk strategi coping berfokus pada
dengan melakukan usaha-usaha tertentu emosi adalah:
yang bertujuan untuk mengubah (a) Positive reappraisal (memberi penilaian
keadaan, diikuti pendekatan analitis positif) adalah bereaksi dengan
dalam menyelesaikan masalah. menciptakan makna positif yang
Contohnya, seseorang yang melakukan bertujuan untuk mengembangkan diri
planful problem solving akan bekerja termasuk melibatkan diri dalam hal-hal
dengan penuh konsentrasi dan yang religius. Contohnya, seseorang
perencanaan yang cukup baik serta mau yang melakukan positive reappraisal
merubah gaya hidupnya agar masalah akan selalu berfikir positif dan
yang dihadapi secara berlahan-lahan mengambil hikmahnya atas segala
dapat terselesaikan. sesuatu yang terjadi dan tidak pernah
(b) Confrontative coping yaitu bereaksi menyalahkan orang lain serta bersyukur
untuk mengubah keadaan yang dapat dengan apa yang masih dimilikinya.
menggambarkan tingkat risiko yang (b) Accepting responsibility (penekanan pada
harus diambil. Contohnya, seseorang tanggung jawab) yaitu bereaksi dengan
yang melakukan confrontative coping menumbuhkan kesadaran akan peran diri
akan menyelesaikan masalah dengan dalam permasalahan yang dihadapi, dan
melakukan hal-hal yang bertentangan berusaha mendudukkan segala sesuatu
dengan aturan yang berlaku walaupun sebagaimana mestinya. Contohnya,
seseorang yang melakukan accepting
104 | JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Vol. 1 No.2 Agustus 2017
seperti positive reappraisal, accenting Maryam, S. (2017). Stres keluarga: Model dan
responsibility dan self controlling. pengukurannya. Psikoislamedia: Jurnal
Psikologi, 1(2), 335-343.
DAFTAR RUJUKAN Maschi, T., Viola, D., Morgen, K., & Koskinen,
L. (2015). Trauma, stress, grief, loss, and
Allen, J. O., Zebrack, B., Wittman, D., separation among older adults in prison:
Hammelef, K., & Morris, A. M. (2014). The protective role of coping resources
Expanding the NCCN guidelines for on physical and mental well-
distress management: a model of barriers being. Journal of Crime and
to the use of coping resources. The Justice, 38(1), 113-136.
Journal of community and supportive Ninno, C., Dorosh, P.A., Smith, L.C., & Roy,
oncology, 12(8), 271-277. D.K. (1998). Floods in bangladesh:
Bryant, W. K. (1990). The economic Disaster impacts, household coping
organization of the household. strategies, and response. Washinton,
Cambridge University Press. D.C. : International Food Folicy
Compas, B. E., Jaser, S. S., Dunbar, J. P., Research Institute.
Watson, K. H., Bettis, A. H., Gruhn, M. Östlund, U., & Persson, C. (2014). Examining
A., & Williams, E. K. (2014). Coping family responses to Family Systems
and emotion regulation from childhood Nursing interventions: An integrative
to early adulthood: Points of review. Journal of Family
convergence and divergence. Australian Nursing, 20(3), 259-286.
journal of psychology, 66(2), 71-81. Peters, D. H., Adam, T., Alonge, O., Agyepong,
Evans, G. W., & Kim, P. (2013). Childhood I. A., & Tran, N. (2014). Republished
poverty, chronic stress, self‐regulation, research: Implementation research: what
and coping. Child Development it is and how to do it Implementation
Perspectives, 7(1), 43-48. research is a growing but not well
Friedman, J. (1998). Family nursing: Theory and understood field of health research that
practice (ed.3). California: Appleton & can contribute to more effective public
Lange. health and clinical policies and
Haber, A. & Runyon, R.P. (1984). Psychology of programmes. This article provides a
adjustment. Homewood, Illinois: The broad definition of implementation
Dorsey Press. research and outlines key principles for
Hand, L. E., Hicks, R., & Bahr, M. (2015). how to do it. British journal of sports
Relationships among transformational medicine, 48(8), 731-736.
and transactional leadership styles, role
pressures, stress levels, and coping Rutter, M. (2013). Annual research review:
resources in senior Queensland catholic resilience–clinical implications. Journal
education executives. Review of Business of Child Psychology and
Research, 15(1), 43-54. Psychiatry, 54(4), 474-487.
Holahan, C. J., & Moos, R. H. (1987). Personal Sarafino, E. 2002. Health psychology. England:
and contextual determinants of coping John Willey and Sons.
strategies. Journal of personality and Sheidow, A. J., Henry, D. B., Tolan, P. H., &
social psychology, 52(5), 946. Strachan, M. K. (2014). The role of
Lazarus, R.S & Folkman, S. (1984). Stress, stress exposure and family functioning in
appraisal, and coping. New York : internalizing outcomes of urban
McGraw-Hill, Inc. families. Journal of child and family
Littauer, F. (2002). Personality plus for parents. studies, 23(8), 1351-1365.
Binarupa Aksara: Jakarta. Stuart & Sundeen. 1991. Pocket guide to
Maramis, W.F. (1998). Catatan ilmu kedokteran psyhiatric nursing (ed. 3). The Mosby
jiwa (ed.8). Surabaya : Universitas Company : Toronto.
Airlangga. Yani, A. S. 1997. Analisis konsep koping: Suatu
pengantar. Jurnal Keperawatan
Indonesia: Jakarta