Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI INDUSTRI

GAMBARAN UMUM AWAL MULA ADANYA TEORI ERG :


Abraham Maslow adalah Seorang Psikolog yang sudah sangat terkenal di
Seluruh Dunia. Orang yang telah membuat sebuah mahakarya yang sangat berpengaruh
di bidang psikologi motivasi. Teori Motivasi Manusia adalah tulisan Maslow yang
menjadi inspirasi bagi banyak kebijakan di beragam perusahaan modern untuk
memotivasi para karyawannya.
Maslow mengungkapkan berbagai tingkatan kebutuhan manusia, mulai dari
kebutuhan fisik hingga psikologis. Dan bermacam kebutuhan ini, disusun dalam suatu
piramida yang hirarkis, berdasarkan sifat kebutuhannya. Biasanya piramida Maslow ini
berfokus pada lima tingkat kebutuhan, mulai dari yang mendasar untuk bertahan hidup
hingga kepada kebutuhan sosial dan kebutuhan untuk mengembangkan diri di dalam
kehidupan.
Kelima tingkat kebutuhan tersebut adalah:
Kelima kebutuhan tersebut sangat
berkesinambungan,

nomor

1-4

digunakan untuk aktualisasi diri


sedangkan untuk yg nomor 5 hanya
bisa dipenuhi jika nomor 1-4 sudah
tercapai semua. Namun demikian,
ada kelemahan pada Teori Motivasi
Maslow.

Pengertian

tentang

kebutuhan yang berjenjang tidak


tepat.

Setiap

Manusia

selalu

berkeinginan untuk mencapai apa


yang mereka inginkan. Namun dalam teory maslow, keinginan tersebut hanya bisa
dipenuhi jika yang paling dasar sudah bisa kita penuhi. Maka dari itu menurut Aldefer
(1972) kebutuhan manusia tidak perlu dikategorikan ke lima jenjang kebutuhan.
Sehingga muncullah Teori yang baru yang menjadi koreksi atau penyempurnaan Teori
Maslow tersebut, Teori Tersebut di cetuskan Oleh Alderfer yaitu Teori ERG.
UTS Gasal Psikologi Industri

Page 1

Alderfer

adalah

seorang

pakar

psikologi

organisasi

di

Amerika.

Alderfer

mengembangkan teori motivasi hirarki kebutuhan Abraham Maslow menjadi lebih


efektif dan efisien.
Menurut Aldefer, Piramida kebutuhan manusia terbagi menjadi 3 tingkatanyaitu
eksistensi (Existance), hubungan (Relatedness), dan pertumbuhan (Growth). Pada
dasarnya ketiga tingkatan tersebut merupakan penyederhanaan dari kelima teory milik
Maslow.
1. Existance

yaitu

kebutuhan tingkat dasar yang


harus dipenuhi. Jika dalam
Teory

Maslow,

yaitu

Kebutuhan Fisiologi & Rasa


Aman
2. Relatedness
mencakup

interaksi

yaitu
dengan

orang lain. Jika dalam teory


Maslow, yaitu berkaitan dengan
kebutuhan sosial di dalam diri
secara

personal

atau

antar

yaitu

individu.
3.

Growth

kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan
produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan.Jika dalam Teory Maslow yaitu
Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri.
Dalam Teori ERG juga terdapat suatu dimensi Frustasi-Regresi & KepuasanKemajuan, yang artinya apabila suatu tingkat kebutuhan tinggi susah untuk dicapai maka
akan terjadi keinginan untuk meningkatkan kebutuhan yang lebih rendah, dan sebaliknya
jika kebutuhan yg lebih rendah sudah terpenuhi, maka orang tersebut akan termotivasi
untuk melangkah lebih maju. Dg demikian hal seperti ini membuat Teori ERG tampak
Flexibel tergantung situasi yang dihadapi orang tersebut.
Penjelasan dari sanggahan Alderfer terhadap teori hirarki Maslow adalah sebagai
berikut : Seseorang menurut teori Maslow akan tetap pada tingkat kebutuhan tertentu
UTS Gasal Psikologi Industri

Page 2

sampai kebutuhannya terpuaskan. Sedangkan menurut teori ERG, jika kebutuhan di


tingkat yang lebih tinggi buruk maka seorang individu mungkin kembali untuk
meningkatkan kepuasan dari kebutuhan tingkat rendah.

KEMBALI

g
LANJUT

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari Teory ERG.

UTS Gasal Psikologi Industri

Page 3

PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


Karyawan
Dalam suatu perusahaan selalu ada yang namanya pimpinan dan bawahan.
Seorang pemimpin harus bisa untuk memotivasi bawahan agar semangat dan
pekerjaannya selalu menjadi lebih baik lagi. Namun tidak semua pimpinan memiliki
sikap demikian, ada yang bertindak sesuai keinginnanya tanpa harus mempertimbangkan
keadaan bawahannya. Sehingga hal ini akan mempengaruhi sikap dan prilaku dari
bawahannya.
Sejatinya, jika kita sudah lama bekerja disitu harus ada jenjang atau kemajuan
yang selalu kita capai. Secara bertahap kemampuan kita akan meningkat sejalan dengan
pekerjaan yang ita lakukan sehari hari. Jika ada kesempatan untuk naik jabatan, maka itu
akan meningkatkan motivasi karyawan tersebut sehingga akan ada kemauan untuk
menambah pengetahuannya guna mencapai tingkatan yang lebih tinggi di bidangnya.
Namun sebaliknya Jika tidak diberikan kesempatan oleh pimpinan maka hal ini akan
membuat pola pikir karyawan tersebut untuk kembali ke tingkatan sebelumnya misalnya
dia hanya akan mengerjakan pekerjannya saja tanpa harus ada peningkatan.
Hal ini karena adanya rasa frustasi pada diri karyawan tersebut yang tidak
diberikan kesempatan. Maka dari itu Dia yang sebelumnya sudah merasa akan mampu
untuk naik jabatan / posisi, namun karena tidak adanya kesempatan yang diberikan
pimpinan membuat dia untuk memilih menjadi karyawan seperti biasanya saja. Inilah
apa yang dimaksud dengan Teory ERG.
Pimpinan / Perusahaan
Dalam suatu perusahaan selalu ada yang namanya pemimpin. Disini agar
perusahaan bisa semakin maju pemimpin juga harus bisa menerapkan teori ERG. Ketika
pimpinan/perusahaan memberikan kebutuhan rasa aman terhadap karyawan maka
mereka akan semakin termotivasi untuk semangat bekerja di perusahaan. Ketika hal itu
ada, karyawan juga akan semakin nyaman dalam bekerja tanpa ada rasa takut akan
dipecat / di PHK.
Seorang pemimpin juga harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada semua
bawahannya, hal ini akan membuat ikatan dalam hubungan pekerjaan akan semakin
meningkat. Ketika pemimpin mampu menempatkan diri disaat bersama bawahannya, itu
UTS Gasal Psikologi Industri

Page 4

akan membuat pimpinan sangat disegani dan dihormati. Berbeda jika pemimpin tersebut
tidak mau berkumpul dengan bawahannya, maka hal tersebut akan memperlambat
pertumbuhan perusahaan karena bawahannya mulai kehilangan rasa hormat kepada
pimpinannya.
Ketika karyawan sudah bekerja dengan maksimal dan itu membuat perusahaan
semakin maju, maka pimpinan bisa memberikan bonus / hadiah kepada mereka yang
berprestasi. Hal ini akan menjadikan mereka semakin bersemangat untuk bekerja.
Penghargaan seperti itu juga yang membuat karyawan akan berlomba-lomba dengan
rekannya untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

UTS Gasal Psikologi Industri

Page 5

LATAR BELAKANG PENELITI


Dr. Clayton Paul Alderfer ABPP (1940) adalah Psikolog Amerika, pembicara,
penulis, pengusaha, konsultan dan sarjana. Sang psikolog ini kemudian menjadi semakin
terkenal dengan teori ERG nya. Titik awal dalam pengembangan teori ERG ini dimulai
dengan mengembangkan teori ini Hirarki kebutuhan Maslow. Penelitian empiris untuk
membentuk teori ERG ini dilakukan sejak tahun 1966 sampai 1989.
Pada 1962, Alderfer mendapatkan gelar sarjana secara cum laude dari
Universitas Yale di Amerika Serikat. Pada tahun 1966, ia memperoleh gelar Ph.D., juga
dari Universitas Yale. Pada tahun 1975 Clayton Alderfer menerima ijazah di bidang
psikologi.
Setelah dia menyelesaikan studinya, Clayton Alderfer bergabung Cornell
University sebentar (1966-1968). Kemudian ia bergabung dengan Universitas Yale di
mana ia menjadi anggota Fakultas selama 24 tahun (1968-1992). Di sini, ia berperan
sebagai dosen, peneliti dan Direktur Program. Selama bertahun-tahun ia melakukan
penelitian empiris tentang tiga kebutuhan manusia, yaitu: kebutuhan bertahan hidup,
kebutuhan untuk hidup sosial dan kebutuhan untuk tumbuh berkembang. Teori ERG
(Existence, Relatedness, Growth) oleh Clayton Alderfer menjadi pembahasan banyak
buku manajemen hingga saat ini.
Setelah tahun 1992, Clayton Alderfer bergabung Rutgers, sebuah universitas di
New Jersey di Amerika Serikat. Selama dua belas tahun ia menjabat sebagai Direktur
akademik dan memainkan peran penting dalam Fakultas tempat dia bekerja. Clayton
Alderfer akhirnya bekerja sebagai konsultan dan mendirikan firma konsultasi sendiri:
Alderfer and Associates. Konsultan milik Alderfer ini menyewakan jasa untuk
organisasi maupun pribadi, profit, non-profit maupun sektor publik.

UTS Gasal Psikologi Industri

Page 6

DAFTAR PUSTAKA

Roen, Ferry. 2012. Teori ERG (Existence-Relatedness-Growth)


http://perilakuorganisasi.com/teori-erg.html (diakses pada 21 November 2015)

Ismail, Reza Wahyu. 2012. Teori Motivasi ERG Alderfer: Existence-Relatednes-Growth,


http://tipsmotivasi.com/2012/07/05/teori-motivasi-erg-alderfer-existencerelatednes-growth/ (diakses pada 21 November 2015)

Tim Dosen Mata Kuliah Psikologi Industri UWP.2009.Psikologi Industri.Surabaya.


Buku Ajar (diunduh dari digilib UWP)

Kirana, Sara. 2015. Teori Motivasi Kerja ERG oleh Clayton Alderfer
http://blogmotivasi.xyz/teori-motivasi-kerja-erg-oleh-clayton-alderfer/ (diakses
pada 21 November 2015)

UTS Gasal Psikologi Industri

Page 7

Anda mungkin juga menyukai