SKRIPSI
Oleh :
DWI ROUDLOTUL JANNAH
NIM. 13.12.2.1.065
i
H.M. SYAKIRIN AL GHOZALY, M.A., Ph.D.
DOSEN JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
NOTA PEMBIMBING
Hal : Skripsi Sdri. Dwi Roudlotul Jannah
Lamp : 5 eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Surakarta
ii
SUPANDI, S.Ag., M.Ag.
DOSEN JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
NOTA PEMBIMBING
Hal : Skripsi Sdri. Dwi Roudlotul Jannah
Lamp : 5 eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Surakarta
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TERAPI BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI PADA
ANAK AUTIS DI SD AL – FIRDAUS SURAKARTA
Disusun Oleh :
Dwi Roudlotul Jannah
NIM. 131221065
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
iv
SURAT PERNYATAAN
NIM : 13.12.2.1.065
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat orang lain
kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah
v
PERSEMBAHAN
1. Alm. Bapak dan Ibuku tercinta terimakasih atas dukungan dan do’a yang
selalu dipanjatkan
vi
MOTTO
(Al – Insyiroh : 6)
- Hamka-
vii
ABSTRAK
Bermain merupakan salah satu terapi untuk anak autis dengan kondisi anak
antara lain Salah satunya anak autis dengan kondisi anak antara lain beberapa
anak autis ada yang butuh waktu lama untuk memahami intruksi, ada anak autis
yang lebih menyukai apa yang dia sukai, ketika dia belajar konsentrasinya mudah
teralihkan. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
pelaksanaan terapi bermain untuk meningkatkan konsentrasi di SD Al – Firdaus
Surakarta.
viii
KATA PENGANTAR
hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis
semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghaturkan terima
kasih kepada:
pengarahan.
ix
7. Ibu, Bapak, dan kakakku yang selalu mendo’akan dan memberi semangat
kepada penulis.
skripsi ini. Sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak, semoga dalam pembuatan dan penyusunan skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada
umumnya.
Peneliti
NIM.13.12.2.1065
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
xi
b. Prinsip – Prinsip Penerapan Terapi Bermain .........................10
xii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................73
B. Saran. .................................................................................................74
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 37
Gambar 2.1 48
Gambar 3.1 49
Gambar 4.1 52
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 4
Tabel 2 37
xv
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu hal yang sangat diharapkan bagi ayah dan ibunya. Anak
untuk memberikan pola asuh, asih, dan asah selama proses tumbuh kembang
anak. Masa anak – anak adalah masa emas. Di masa inilah anak mengalami
bakat, sikap, dan sistem nilai. Sementara, faktor eksternal tersebut meliputi
٨٢ يمٞ َظ َّ ة َوأَ َّنٞ َٱعلَ ُم ٓو ْا أَنَّ َمآ أَمۡ َٰ َولُ ُكمۡ َوأَ ۡو َٰلَ ُد ُكمۡ فِ ۡتن
ِ ٱَّللَ ِعن َد ٓۥهُ أَ ۡج ٌر ع ۡ َو
Artinya : “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak – anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah – lah pahala yang besar,”(Al –
Anfal/8: 28).
1
Dalam Al – Qur’an Surat At – taghabun ayat 15. Allah berFirman :
memiliki tumbuh kembang yang terhambat dari anak – anak yang normal.
Anak autis menjadi salah satu dari anak yang memiliki keterbatasan khusus.
sebelum mencapai usia tiga tahun. Anak adalah salah satu ciptaan Allah yang
menjadi titipan dan amanah bagi kedua orang tua. Meskipun dia memiliki
keterbatasan khusus tetapi orang tua perlu menjaga dan membesarkan anak
ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi biasanya tidak
terhadap kontak sosial, seperti pandangan mata, sentuhan kasih sayang dan
lainnya.
serta interaksi sosial. Dengan adanya metode diagnosis yang kian berkembang,
demikian, sampai saat ini penyebab autisme masih misterius serta menjadi
2
Autisme adalah gangguan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Akan
tetapi, sejauh ini masih belum terdapat kepastian mengenai penyebab atau
kata “autis” berasal dari bahasa Yunani auto yang berarti sendiri. Kata tersebut
dunianya sendiri.
Menurut Putranto (2015: 14) Jumlah anak autis setiap tahun bertambah. Di
kanada dan Jepang, pertumbuhan ini mencapai 40 persen sejak tahun 1980. Di
California saja pada tahun 2002 disimpulkan terdapat 9 kasus autis per hari.
Dengan adanya metode diagnosis yang kian berkembang, jumlah kasus anak
autisme terjadi pada 6.000- 15.000 anak berusia di bawah 15 tahun. Di Inggris,
pada awal tahun 2002 dilaporkan angka kejadian autisme meningkat pesat.
Diduga, 1 dari 10 anak menderita autis. Perbandingan antara laki – laki dan
autisme lebih tinggi daripada perempuan. Namun anak perempuan autis akan
Kesehatan.
3
JUMLAH PENDERITA AUTIS
1. 2004 7.000
2. 2007 8.500
Daftar Tabel 1
saat bermain jika menurut anak tersebut tidak tertarik pun tidak mau.. Pada sisi
lain, pikiran mereka mudah kacau serta kerap mengalami kesulitan dalam
memusatkan perhatian. Dalam hal ini konsentrasi anak sangat diperlukan agar
anak bisa fokus dengan hal yang lain tidak hanya yang diinginkan saja.
lincah, dan cerdas. Namun kecerdasan anak tidak semata – mata dipengaruhi
oleh makanan bergizi yang dikonsumsinya. Tetapi juga dapat dibentuk melalui
pola permainan.
4
Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain
Bermain adalah bagian dari dunia anak. Ketika hal ini sudah menjadi
dunianya, bermain menjadi hak bagi anak yang harus dipenuhi. Dengan
ini dan diri mereka sendiri. Lewat bermain pun, fisik anak akan terlatih,
Berbagai kegiatan yang mengharuskan anak fokus hanya pada satu objek akan
hanya menerima anak yang normal tetapi juga menerima anak berkebutuhan
keunikan dan potensi yang beragam dan masing – masing yang berhak untuk
5
Al – Firdaus merupakan sistem pendidikan inklusi yang non diskriminatif,
anak autis dengan kondisi anak antara lain beberapa anak autis ada yang butuh
waktu lama untuk memahami intruksi, ada anak autis yang lebih menyukai apa
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti hendak membahas penelitian
B. Identifikasi Masalah
teridentifikasi adalah:
1. Beberapa anak autis ada yang butuh waktu lama untuk memahami intruksi.
2. Ada anak autis yang lebih menyukai apa yang dia sukai
C. Batasan Masalah
pokok permasalahan yang ada serta penelitian yang ada menjadi lebih terarah
6
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
penanganan anak.
7
b. Bagi terapis di SD Al –Firdaus Surakarta, sebagai bahan tambahan
bermain.
anak.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
dilakukan oleh semua orang, dari anak – anak hingga orang dewasa, tak
yang efektif dari terapis, melalui kebebasan eksplorasi dan ekspresi diri.
Bermain merupakan bagian integral dari masa kanak – kanak, salah satu
9
tertentu. Terapi bermain harus dilakukan secara intens disertai
Untuk itu, sedari awal perlu diberikan terapi agar anak bisa
ekspresi diri dalam hal ini diutamakan untuk melatih konsentrasi anak
autis.
10
2) Harus disadari bahwa terapi pada populasi ini prosesnya lama dan
membutuhkan kesabaran.
4) Terapis juga harus betul – betul sadar bahwa meskipun anak autis
sosial dan bermain mereka mungkin tidak akan bisa betul – betul
normal.
menjadikan terapi bermain bagi anak autis perlu sedikit berbeda dengan
1) Tujuan dan target setiap sesi terapi bermain harus spesifik berdasarkan
11
2) Jika secara umum terapi bermain memberikan kebebasan kepada anak
untuk berekspresi dan eksplorasi, maka pada anak autis hal ini akan
memerlukan usaha yang lebih keras dari terapis terutama jika anak
3) Jika kesadaran diri dan dunia sekitarnya sudah muncul, maka anak
pelibatan anak dalam forum yang lebih besar, dengan melibatkan anak
bermanfaat.
pada anak autis perlu diperhatikan beberapa hal, karena kondisi anak
autis jelas berbeda dengan anak normal. Sedang jenis permainan, alat dan
12
1) Keadaan anak
Keadaan anak autis sendiri berbeda satu sama lainnya, ada yang
terapi bermain perlu diketahui karakter dan perilaku anak. Ini penting
serta tujuan yang dicapai. Bila ingin mengajarkan anak berlari dan
melulu itu – itu saja yang diberikan, tetapi bisa dikembangkan sesuai
dan melepas energi. Kondisi ini juga berlaku untuk anak autis,
13
4) Evaluasi
d. Fungsi Bermain
1) Perkembangan sensomotor
2) Perkembangan intelektual
3) Sosialisasi
14
sosial dan menyelesaikan masalah, belajar saling memberi dan
4) Kreativitas
5) Kesadaran diri
6) Nilai moral
dari orang tua dan guru. Melalui aktivitas bermain, anak memperoleh
7) Manfaat terapeutik
saran untuk melepaskan diri dari ketegangan dan stres yang dihadapi
15
dan melepaskan implus yang tidak dapat diterima dalam cara yang
1) Permainan Aktif
16
b) Bermain drama atau pesan
awal kreativitasnya.
sosialnya.
tangan.
17
g) Permainan olahraga dan kelompok
2) Permainan Pasif
a) Mendengar cerita
b) Membaca
c) Menonton televisi
d) Permainan komputer
18
anak, dan memberikan kontribusi pada perbendaraan kata, terutama
bahasa asing.
menginjak tali.
susunan empat buah batu bata merah sehingga seperti sebuah titian.
2) Bermain bola
Anak diberi bola dan taruh tepat di depan kaki sebelah kanannya
botol plastik yang ada di depannya. Jika anak dapat melempar dengan
19
baik, lalu arahkan lemparan untuk mengenai sasaran ke arah botol –
4) Mari membentuk
lilin – lilinan.
20
6) Memasukkan benda – benda ke kotak
anak disuruh memasukkan benda dan warna apa saja ke dalam kotak.
dengan coretan jari. Bahan yang digunakan sebagai cat dari pewarna
kue.
satu ujung atau semua jarinya pada kertas yang telah anda sediakan.
21
Biarkan anak menggoreskan sesuka hati sesuai dengan gambar yang
9) Bermain puzzle
Permainan dimulai hanya satu bentuk, sementara dua bentuk yang lain
2. Konsentrasi
a. Pengertian Konsentrasi
22
menyenangkan karena dalam keadaan tegang seseorang tidak akan
kosong.
konsentrasi, yaitu :
2) Mencegah anak agar tidak terlalu cepat berganti dari satu tugas ke
tugas yang lain dengan cara membatasi pilihan. Terapis beserta guru
diberikan terapis.
untuk terapi harus berada di tempat khusus agar anak tidak mudah
23
ingin bermain yang lainnya. Selain anak yang diterapi diharapkan
anak yang lain tidak masuk ke dalam ruang terapi agar proses terapi
agar terus berkerja. Biasanya anak autis ketika diterapi ingin segera
Ada anak yang dia mudah lapar dia suka makan mungkin diberikan
makanan yang dia inginkan tetapi makanan yang baik buat anak.
24
3. Anak Autis
Menurut Kosasih (2012: 45) Istilah autisme berasal dari kata autos
yang berarti :diri sendiri’ dan isme yang berarti aliran. Autisme berarti
perilaku.
25
c) Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi. Anak autis suka
d) Senang meniru kata – kata atau lagu tanpa mengetahui apa artinya.
Anak autis ada yang suka bernyanyi mengikuti apa yang dia
dengar.
yang dia inginkan. Anak autis suka mengikuti anak lain yang sudah
akrab dengannya.
f) Sebagian anak autis tidak berbicara atau sedikit berbicara. ada anak
berulang – ulang.
a) Suka menyendiri
sesuatu, menggambar.
Biasanya anak autis tidak begitu kontak mata dia lebih suka
26
c) Tidak tertarik untuk bermain bersama
Ada anak autis yang ketika mendengar suara bising selalu menutup
Ketika dia ingin belajar lalu diajak belajar yang lain sering menolak
d) Merangsang diri
27
e) Duduk bengong dengan tatapan kosong
dengan anak lain yang sebaya. Gejala ini dapat dideteksi sejak umur 4
28
2) Autis Regresif
Perkembangan anak sejak lahir normal seperti anak lain yang sebaya,
1) Autis Persepsi
a) Rangsangan dari luar baik yang kecil maupun yang kuat, akan
29
d) Pada saat ini si bapak menyalahkan masalah sering
diperberat.
3) Autis Reaktif
a) Autisme ini biasanya mulai terlihat pada anak usia lebih besar
pertama.
timbul setelah lahir, baik karena trauma fisik atau psikis, tetapi
30
pengalaman baru dan mungkin dipererat dengan kelainan jaringan
B. Penelitian Relevan
1. Endah Resnandari Puji Astuti (Jurnal Paedagogy Vol. 1, No. 1 Mei 2015)
perilaku hiperaktif dan implusive siswa ADHD kelas III-A SLB Autis
3. Iin Indriyani (Jurnal Lembaga Beranda Buku Vol. 6, No. 3 Desember 2011)
untuk ABK melalui Play Therapy akan bisa mengurangi resiko korban
31
memberikan pembelajaran. Dimana bermain merupakan hal yang tidak bisa
dan waktu.
32
C. Kerangka Berpikir
mendukung penelitian ini maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut:
Autisme adalah gangguan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Akan tetapi,
sejauh ini masih belum terdapat kepastian mengenai penyebab atau faktor
saat bermain jika menurut anak tersebut tidak tertarik pun tidak mau. Pada sisi
lain, pikiran mereka mudah kacau serta kerap mengalami kesulitan dalam
memusatkan perhatian. Dalam hal ini konsentrasi anak sangat diperlukan agar
anak bisa fokus dengan hal yang lain tidak hanya yang diinginkan saja. Salah
interaksi.
33
bermain adalah suatu pendekatan pendidikan dan merupakan teknik
psikologis.
perhatian. Berbagai kegiatan yang mengharuskan anak fokus hanya pada satu
menyusun bentuk.
34
Sulit Dipandu
konsentrasi Terapis
Terapi
Bermain
1. Puzzle
.
2. Membaca cerita
Didampingi
3. Meronce
Guru
4. Bermain basket
Pendamping
5. Tebak gambar
6. Menyusunbentuk
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bentuk data berupa kalimat atau narasi atau subjek. Menurut Afrizal (2014: 13)
yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata – kata (lisan maupun
Menurut Strauss dalam buku Afrizal (2014: 30) dua diantara banyak alasan
menggunakan metode penelitian kualitatif karena sifat dari masalah yang akan
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, tempat yang dipilih untuk dijadikan sebagai lokasi
2. Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
seseorang yang akan diteliti yaitu anak autis di SD Al – Firdaus Surakarta yaitu
sebagai berikut :
tinggal
Ad 6 Islam 1 Surakarta
Iz 7 Islam 2 Surakarta
Ra 7 Islam 2 Surakarta
Tabel 2
Data dalam penelitian ini diperoleh dari tiga subjek yaitu anak autis yang
37
1) Identitas subjek 1
Subjek 1 dalam penelitian ini bernama AD. Usianya adalah 6 tahun. Dia
2) Identitas subjek 2
Subjek 2 dalam penelitian ini bernama IZ. Usianya adalah 7 tahun. Dia
3) Identitas subjek 3
D. Sumber Data
1. Informan
Dalam merumuskan tentang siapa dan berapa banyak jumlah yang akan
38
dapat menjadi sumber yang handal. Adapun informan dalam penelitian ini
adalah:
a. Koordinator Inklusi
b. Terapis
apabila sasaran terarah pada latar belakang peristiwa masa lampau dan yang
penelitian ini yang menjadi sumber data penelitian meliputi segala bentuk
literatur atau arsip atau pustaka dan dokumen yang relevan dengan obyek
penelitian.
1. Wawancara
adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan
merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
39
merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa
pertanyaan informal.
secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan informan secara terbuka
40
Kata dokumen berasal dari bahasa latin docere, berarti mengajar.
tulisan atau analisis terhadap isi visual dari suatu dokumen. Pada masa
kini, dokumentasi menjadi salah satu bagian yang penting dan tak
bahwa banyak sekali data yang tersimpan dalam bentuk dokumen dan
artefak.
3. Observasi
41
Menurut Jekoda dalam buku Gunawan (2014: 144) berpendapat
memenuhi syarat – syarat, yaitu: (1) diabadikan pada pola dan tujuan
umum, dan tidak karena didorong oleh implus dan rasa ingin tahu
belaka; dan (4) kredibilitasnya dicek dan dikontrol seperti pada data
berikut :
pelaku, bisa berupa tindakan dalam ekspresi muka dan gerak tubuh,
atau ucapan.
ucapan, ekspresi muka dan gerakan tubuh. Hal – hal semacam ini
42
F. Keabsahan Data
Menurut Afrizal (2015: 167) Validitas data berarti bahwa data yang
peneliti. Salah satu teknik untuk memperoleh data yang valid dalam
trianggulasi.
berarti informasi cukup dicari dari tiga sumber saja. Prinsipnya adalah,
dari sumber – sumber yang berbeda agar tidak bias sebuah kelompok.
yang berbeda atau adanya sumber data yang berbeda mengenai sesuatu.
adalah pencarian atau pelacakan pola – pola. Analisis data kualitatif adalah
43
Teknik pengumpulan data dan analisis data pada praktiknya tidak
dikerjakan.
ada catatan – catatan spesifik lainnya juga harus diubah ke dalam bentuk
dengan data – data “sampah” atau data – data yang tidak terkait dengan
44
guideline. Data yang tidak terkait guideline tersebut disisisihkan atau
3. Mendisplai data
pemilahan dari tema – tema yang sudah ada, dipecah dan dispesifikasikan
ke dalam sub tema. Melalui proses pemilahan ini akan terlihat adanya
irisan atau benang merah dari setiap tema melalui subtema. Irisan – irisan
atau kaitan atau benang merah antar tema inilah yang menjadi hasil akhir
4. Menarik Kesimpulan
di mana kesimpulan yang akan diperoleh berasal dari irisan dan benang
merah tema di tahap displai data yang akan menjawab tujuan penelitian
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
sekolah dasar swasta yang meneeima anak berkebutuhan khusus dan anak
46
tersebut memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Seperti kesulitan
belajar, lamban belajar, termasuk anak cerdas dan bakat istimewa (CIBI).
khusus.
47
2. Visi dan Misi
a. Visi :
Sunnah.
b. Misi :
luas
2. Profil Output
b. Fasih membaca Al Qur’an, hafal Juz’ amma, ayat pilihan dan al hadist
kehidupan sehari-hari
48
d. Memiliki prestasi akademik tinggi
3. Profil Pendidikan
berikut :
2. Kompetensi paedagogik
49
4. Fasilitas – Fasilitas
b. Perpustakaan digital
d. Berkebutuhan khusus
e. Lapangan olahraga
5. Keadaan Guru
1 S1 29 26 45 - - - - 3 3
2 S2 4 2 6 - - - - - -
3 D3 - - - - 1 1 1 1 2
4 SPG - - - - - - - - -
5 D1 - - - - 2 2 - - -
6 SMA/ MA - - - - - - 4 - 4
7 SMP/ MTs - - - - - - - - -
8 SD/ MI - - - - - - 1 1 2
Jumlah 33 28 51 - 3 3 6 5 11
50
6. Daftar Guru Pendamping dan ABK 2017-2018
NO
NAMA GURU KELAS KONDISI ABK
PENDAMPING NAMA ABK
1
1 Gangguan Motorik (CP)
Hayin Soraya, S.Pd Aysyilla Ghaniya Ridwan
2 Shifa Oktavia Rahayu, Adnan Sebastian 1 ASD
S.Psi Rindang
3 Tuna Grahita (Down
Aisyah Nazara Putri 1
Lufianingsih, S.Psi Syndrome)
Fayyaza
4
1 Autis
Nurul Safitri, S. Tr. Ft Muhammad Idris ar Razi
5 Reni Rochmawati, Muhammad Rasydan al 1 hiperaktif, epilepsi
A.Md.OT Farisi
6 Tuna Grahita (Down
1
Nurisnaeni ariwardani Syndrome)
Aldian Rendy Pratama
7
1 Autis
Dwi Ike Prastiwi Akhdan Zhafif Abadi
8 Noor Chasanah Amalia, Aqila javas Rizqullah 1 Tunarungu
S.Hum Widiyanto
9 Eni Asrining Daryanto, 2
S.Pd Khanza Sabria Agung Tuna Rungu
10 Dzakiyah Aziz ADHD
2
Titi Sari, S.Sos
11 Tuna Grahita (Retardasi
Sulistiana 2
Wandasari, A.Md Kayla Wahyu Mental)
12 Tuna Grahita (Retardasi
2
Lis Nefertiti Dewi, S.Pd Ahmad Baihaqi Laits Mental)
13 Rayyan Abdullah Hudzaifan 2
Linggar Susanti, S.Psi Utomo Autis
14
2
Dwi Masruroh, S.Pd M. Danish Al Rizky ASD
16
2
Az Zahrawaani Firzan Kalam Al Fatih ASD
17
Oktavia 2
Purnamasari, S.Pd Ivona Shafiqa Chaerunnisa Tuna Rungu
18 Fitriana Husnul C, 2
S.Kom Auni Diya Athaya ASD
51
19 Mevlana Celelatin Zada ADHD
Arkana 2
Hanna
20 Kenzie Gahisan Althaf Lamban Belajar
Fuad Zakiyah S. KM 2
21
Keanu Aidan Firdaus 3 Autis
WidIa Lestari,S.Sos
22 Tuna Grahita (Retardasi
Lilies Ekowati S, 3
S.Pd Layla Zulfa Rahmania Mental)
23 Robani wahyu ul
khusna, S.Pd 3
Almer Sakhi Zaidan Gangguan Konsentrasi
24
Novenna Citrasari M, Ramadhanu Raditya 3 Tuna Grahita (Retardasi
S.Psi Noesaputra Mental)
25 Ayuningtyas, S.Pd
3
Addina Nurrahma Khatami Lamban Belajar
26 Intan Febrika Kevin Rizki Ramadhan Tuna Grahita (Retardasi
Ramaswami, S.Pd 3
Simanjuntak Mental)
27 Windi Retianingsih, 3
S.Pd. Danin Nibras Abdiya Kesulitan Belajar
28 Kartika Eka Agustina, Tegar Pradipta Galih 3
S.Psi. Wardhana Retardasi mental
29 Muhammad Tides Al
Lusi Raka Siwi, S.Pd 3
Kautsar Autis Ringan
30 Muhammad Arkazora 4
Fitria Rohmawati, S.Pd. Agdrihan Autis
31 Tuna Grahita (Retardasi
4
Siti Hartina, S.Pd. Meta Felinda Mental)
32 Tuna Grahita (Down
4
Widarti, S.Pd Salsabilah Nurul Jannah Syndrome)
33 Dewi Susana Irawati, Tuna Grahita (Down
4
ST Naja Khoirun Nuha Syndrome)
34 Rasal Haque Lintang 4
Hanifah Purnomo Syam Kesulitan Belajar
35 Putri Mekar Melati, 5
S.Pd Islahuddien Resiaji T Lamban Belajar
36 Luqia Intan Farikha, Ayman Fahry Sungkar Lamban Belajar
S.Pd 5
52
37 Gangguan Emosi dan
5
Ruri Adhilah, S.Pd Adrina Rizky Maulana Perilaku
38 Usamah
Euis Septiana, S.Pd 5 Lamban Belajar
53
7. Struktur Kepengurusan
ADM. TATA
ADM. USAHA
KEUANGAN
Rizky Utami
BAG. PERPUSTAKAAN
Aprilianti Nastiti Ariwardani, S.
ADM. TATA ADM. TATA
USAHA USAHA
DEWAN GURU
PESERTA DIDIK
54
8. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana antara lain Lab Sains, Lab Pendidikan Agama
Aktivitas belajar setiap hari senin sampai jum’at. Untuk anak kelas 1
dan 2 hari Senin sampai Kamis mulai pukul 07.30 – 13.50 WIB. Untuk
hari Jumat mulai pukul 07.30 – 11.00 WIB. Sedangkan anak kelas 3
sampai kelas 6 hari Senin sampai Kamis mulai pukul 07.30 – 15.25 WIB
b. Olahraga
Olahraga anak autis sesuai dengan kondisi anak yang sekiranya anak
55
tersebut mampu seperti berlari, basket, lempar tangkap bola dan
menendang bola.
c. Terapi
d. Life skill
hari jum’at di ruang terapi. Anak cukup antusias dan diarahkan oleh guru
e. Outing class
kemandirian.
56
f. Pengembangan diri
bola voli, footsall, khot dan lukis, bina vokalia, ensamble angklung, al
firdaus writing club, perkusi dan gamelan, english club, olimpiade IPA
57
Pekerjaan : Terapi Okupasi
58
2. Diagnosis Subjek
a. Diagnosis subjek 1
berbicara, kontak mata kurang lebih 5 detik, belum fokus dalam bermain,
“Begini mbak masih suka nyubit temannya, dia suka ngomong iwow
iwow, senang bermain pilihannya sendiri, dia sedikit berbicara, kontak
mata sekitar 5 detik perlu diarahkan kembali, belum fokus dalam bermain
masih melihat sana - sini, sosialisasi dengan temannya juga belum bisa
masih menyendiri maunya kalau diajak, konsentrasi dalam hal belajar
dan mengikuti instruksi guru sekitar 2-3 menit.”
b. Diagnosis subyek 2
Subjek ini terkesan pendiam, bicara belum begitu jelas, kosa kata
dan intruksi guru 1 menit, kontak mata masih kurang, kurang peka
“Anaknya pendiam, bicara belum begitu jelas, kosa kata baru dikit, ke
toilet belum bisa sendiri masih tak dampingi, sosialisasi belum bisa
59
dengan teman – temannya. Konsentrasi dalam hal bermain dan intruksi
guru kurang 3 menit, kontak mata masih kurang, kalau dipangggil orang
diberikan instruksi berulang – ulang, kalau dia takut suka pegang orang.”
c. Diagnosis subyek 3
kurang ketika mengerjakan soal, masih suka bermain sendiri, masih suka
tidak mau mengalah terhadap sesuatu yang subjek sukai, tidak mau
22)
60
Seperti ungkapan Ibu Usi (W-2. B-71-77)
“Begini mbak setiap anak autis disini permasalahannya ada yang sama,
rata – rata tentang konsentrasi dan kontak mata. Sebelum melaksanakan
terapi harus melihat keadaan anak dulu yang belum bisa apa begitu
mbak.”
c. Mengkondisikan Anak
tenang diterapi.
disitu terapinya. Tetapi bila anak tidak bisa fokus maupun konsentrasi
anak diajak ke ruang yang lebih kecil dan tertutup. Seperti ungkapan Ibu
61
“Saya selalu menyuruh anak duduk tenang, guru pendamping tetap
mengawasi. Untuk anak yang tidak mau belajar dikelas boleh dibawa ke
ruang terapi dengan guru pendampingnya supaya anak mau diajak belajar
sambil bermain.”
erat dengan kelemahan anak yang anak tersebut belum memahami seperti
e. Memulai terapi
kepada anak tentang nama dirinya sendiri, nama anggota keluarga, dan
nama teman – temannya. Terkadang anak autis lupa akan hal tersebut.
sehingga dengan cara ini terapis juga dapat membantu anak untuk
62
– hari. Seperti ungkapan Ibu Usi (W-2. B-99- 108)
f. Evaluasi
(W-2. B-109-200)
AD salah satu anak yang mengalami autis. Perlu ada bimbingan dari
terapis. Selain pembelajaran di kelas. Salah satu terapi yang dijalani ada
sampai beberapa menit bahkan kurang dari 5 menit. Jadwal terapi subjek
Setiap hari Rabu dan Kamis pada pukul 08.20 – 08.55 WIB.
63
Subjek adalah salah satu anak yang sering melamun dan memainkan
jari – jari tangannya. Selain itu subjek sering kali menolak untuk
mengikuti intruksi terapis. Hal ini menjadi salah satu tantangan yang
dihadapi terapis untuk menangani subjek. Hal yang biasa dilakukan oleh
mengulur waktu memberi jajan subjek. Hal – hal tersebut sangat bisa
Selain itu kadang subjek dibawa kedalam ruangan yang jauh dari
dengan jarak bola masuk ke ring sekitar 2 meter. Bola basket dimasukkan
64
b. Proses terapi bermain subyek 2
hari Senin pukul 12.30 – 13.40 WIB dan hari Selasa pukul 07.45 –
08.20 WIB.
Subjek adalah salah satu anak yang sering melamun dan sering
Hal ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi terapis untuk
65
Memasukkan bola basket ke ring dengan dipandu oleh terapis. IZ
Subjek adalah salah satu anak yang aktif dan punya ingin rasa
tahu sangat besar. Suka bergerak kesana kemari. Selain itu subjek
menolak untuk diterapi salah satu cara yang dilakukan terapis akan
66
ruangan perpustakaan karena disitu subjek pernah merasa takut akan
sarang laba –laba. Hal ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi
terapis untuk menangani subjek. Hal yang biasa dilakukan oleh terapis
waktu memberi jajan subjek. Hal – hal tersebut sangat bisa dalam
mengkondisikan subjek.
Selain itu kadang subjek dibawa kedalam ruangan yang jauh dari
meronce sudah bisa teliti dan urut. Memasukkan dalam ring sudah
67
bentuk. Dengan permainan tersebut dapat melatih konsentrasi karena bisa
a. Menyususn puzzle
gambar yang utuh lalu terpecah – pecah menjadi bagian – bagian yang
tersebut.
b. Membaca cerita
gambar tersebut.
c. Meronce
68
maupun tali di bagian bentuk – bentuk. Anak sangat diperlukan ketelitian
d. Bermain basket
terapi. Anak memasukkan bola dengan di pandu oleh terapis. Jarak anak
f. Menyusun bentuk
69
5. Hambatan atau Kendala dalam Pelaksanaan Terapi Bermain untuk
Surakarta
tidak diperbolehkan. Seperti yang diungkapkan Ibu Usi (W2. B - 205 - 211)
“Disini terkadang situasinya kurang kondusif mbak masih ada anak yang
berlalu lalang, permainannya campur dengan ruang terapi mbak dan ada
anak yang diam – diam makan coklat padahal tidak diperbolehkan bisa
membuat hiperaktif gak tenang anaknya”
meskipun tidak jadwal terapi. Ketika anak dikelas tidak mau konsentrasi
dalam belajar lalu dibawa ke terapi untuk belajar disana bersama guru
pendampingnya.
70
tersebut perlu permainan yang selain itu tetapi sesuai yang disarankan
terapi. Anak boleh bermain yang lain ketika selain waktu diterapi.
banyak gula yang berdampak pada tingkah laku hiperaktif anak dan tidak
C. Pembahasan
anak autis dengan kondisi anak antara lain beberapa anak autis ada yang butuh
waktu lama untuk memahami intruksi, ada anak autis yang lebih menyukai apa
Menurut Kosasih (2012: 45) Istilah autisme berasal dari kata autos yang
berarti :diri sendiri’ dan isme yang berarti aliran. Autisme berarti suatu paham
yang tertarik hanya pada dunianya sendiri. Ada pula yang menyebutkan bahwa
71
Dengan beberapa anak berkebutuhan di SD Al – Firdaus mereka tidak
layanan salah satunya yaitu terapi bermain dalam hal ini terapi bermain
pola permainan sebagai media yang efektif dari terapis, melalui kebebasan
eksplorasi dan ekspresi diri. Bermain merupakan bagian integral dari masa
kanak – kanak, salah satu media yang unik dan penting untuk memfasilitasi
seorang terapis dengan latar belakang Terapi bermain merupakan bagian dari
khusus. Nampaknya jumlah anak yang diterapi tidak sebanding dengan sumber
daya terapi yang ada. Secara pendidikan sudah mumpuni sesuai dengan
Namun akhir – akhir ini durasi waktu terapi masing – masing anak
semakin berkurang sebab terapis ini harus membagi waktu agar 21 anak yang
72
terapi 1 jam sedangkan akhir – akhir ini setelah yang akan diterapi semakin
terapis mulai dari perkenalan nama, kelas, nama teman, tempat tinggal, lalu
ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Yuriastien bahwa permainan aktif dan
permainan pasif.
atau pesan, bermain air atau pasir, bermain menari atau musik, permainan
Pelaksanaan terapi bermain juga tidak jauh beda dengan pendapat Desiningrum
meliputi keadaan anak, alat dan perlengkapan serta tempat bermain, suasana
73
Dari pengamatan yang dilakukan peneliti didapatkan hasil bahwa SD Al –
Firdaus Surakarta sangat diperlukan untuk adanya terapi bagi anak autis terapi
Dari ketiga subjek yang didapati oleh peneliti mengalami gangguan autis
selain itu masing – masing dari mereka mengalami masalah dalam hal
menit bahkan ada yang dibawah 3 menit dalam menjalani proses terapi kadang
proses terapi kepada subjek seperti halnya kebiasaaan subjek yang suka
melamun, kurang fokus suka memperhatikan hal yang lain ketika pembelajaran
perkembangan dalam hal konsentrasi bisa lebih 5 menit dan fokus dalam
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
permainan.
Dari ketiga subjek yang didapati oleh peneliti mengalami gangguan autis
selain itu masing – masing dari mereka mengalami masalah dalam hal
menit bahkan ada yang dibawah 3 menit dalam menjalani proses terapi kadang
proses terapi kepada subjek seperti halnya kebiasaaan subjek yang suka
melamun, kurang fokus suka memperhatikan hal yang lain ketika pembelajaran
perkembangan dalam hal konsentrasi bisa lebih 5 menit dan fokus dalam
75
B. Saran
autis.
terapi.
3. Bagi pihak sekolah memberikan sarana tempat terapi yang lebih efektif dan
mumpuni.
76
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani, Dian. (2013). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Astuti, Endah Resnandari Puji. (2014). Upaya Mngurangi Perilaku Hiperaktif dan
Implusive Melalui Penerapan Variasi Terapi Permainan di Sela
Pembelajaran pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Kelas III-A SLB Autis Alamanda Surakarta. Jurnal Paedogagogy. 1, 1-13.
Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
77
Nuryana, Aryati. (2010). Efektivitas Brain Gym Dalam Meningkatkan
Konsentrasi Belajar pada Anak. Jurnal Psikologi, 12, 88 – 99.
Pamuji. (2007). Model terapi terpadu bagi anak autisme. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.
Veskarisyanti A Galih. (2008). 12 Terapi Autis Paling Efektif & Hemat untuk
Autisme, Hoperaktif, dan Retardasi Mental. Yogyakarta: Pustaka Anggrek.
Yuriastian, Effiana dkk. (2009). Games Therapy untuk Kecerdasab Bayi & Balita.
Jakarta: PT WahyuMedia.
78
Pedoman Wawancara
B. Terapis di SD Al – Firdaus )
SD Al – Firdaus ?
10. Apa saja hambatan aatau kendala dalam pelaksanaaan terapi bermain
79
C. Guru pendamping anak Autis (Guru ABK di SD Al – Firdaus Surakarta )
80
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 1
Usia : 28 tahun
Agama : Islam
Wawancara :1
Narasumber :1
Peneliti :P
Narasumber :N
1. P Ass’alaikum Pembukaan
N Wa’alaikumsalam.
81
psikolog ?
sekolah inklusi ?
disini ?
82
sini tidak boleh mendiagnosa. Lalu,
diajak bicara.
83
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 2
Usia : 23 tahun
Agama : islam
Alamat : Karanganyar
Wawancara :2
Narasumber :2
Peneliti :P
Narasumber :N
1. P Ass’alaikum Pembukaan
N Wa’alaikumsalam
84
ambil penelitian disini
autis? autis
25. P Bagaimana kondisi anak autis disini yang Kondisi anak autis
85
N Diantaranya anak autis dengan kondisi
diterapi
N 17 anak
terapi
45. autis
86
cerita, meronce, basket, pengenalan
55. baik.
konsentrasi
bu ? selain untuk
65. konsentrasi
87
autis yang akan diberi terapi. begini mbak
88
95. yang anak tersebut belum memahami
begitu mbak”.
89
berlalu lalang, permainannya campur
90
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 3
Usia : 27 tahun
Agama : islam
Alamat : Surakarta
Wawancara :3
Narasumber :3
Peneliti :P
Narasumber :N
1. P Ass’alaikum Pembukaan
N Wa’alaikumsalam
91
penelitian disini
pendamping AD ya?
N Iya benar
menit.
92
sampai 08.55
93
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 4
Usia : 24 tahun
Agama : Islam
Wawancara :4
Narasumber :4
Peneliti :P
Narasumber :N
1. P Ass’alaikum Pembukaan
N Wa’alaikumsalam
94
penelitian disini
pendamping IZ ya?
N Iya benar
10. N 7 tahun
08.20
95
N Kalau konsentrasinya jika dipanggil sudah
96
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 5
Usia : 32 tahun
Agama : Islam
Wawancara :5
Narasumber :5
Peneliti :P
Narasumber :N
1. P Ass’alaikum Pembukaan
N Wa’alaikumsalam
97
penelitian disini
pendamping RA ya?
N Betul
10. bu ?
N 7 tahun mbak
98
konsentrasinya setelah diterapi ?
dengan baik.
99
LAMPIRAN GAMBAR
100
Gambar 3 : Ad dalam terapi bermain
101
Gambar 5 : Iz dalam terapi bermain
102
Gambar 7 : Ra dalam terapi bermain
103
Gambar 9 : halaman depan SD Al Firdaus Surakarta
104
Gambar 11 : pintu depan ruang terapi
105
Gambar 13 : perpustakaan SD Al Firdaus Surakarta
106
Gambar 15 : wawancara dengan bu Syifa guru pendamping AD
107
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Kabupaten Karanganyar
No. HP : 085786300613
Email : dwijannah65@gmail.com
108