Anda di halaman 1dari 22

lOMoARcPSD|24189032

lOMoARcPSD|24189032

Hasil Wawancara Intervensi Psikologis

Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Besar 2 Mata Kuliah


Psikologi Klinis

Dosen Pengampu: Winy Nila Wisudawati, M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh :

Aditya Bagus Sixtyanto 46119110136

Arya Jaenal Saputra 46119110149

Siska Maulidya 46120110020

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

TAHUN AKADEMIK

2022
lOMoARcPSD|24189032

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dengan
ucapan syukur kepada Allah SWT atas pertolongan – Nya dan limpahan sehat –
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas
dari Mata Kuliah Psikologi Klinis dengan judul “Hasil Wawancara Intervensi
Psikologis”

Kami selaku penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak


khususnya kepada dosen mata kuliah Psikologi Klinis Ibu Yenny, S.Psi., M.Psi.,
Psikolog yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang akan
sangat berguna untuk kemajuan kami di masa mendatang serta kesempurnaan dari
makalah ini akan kami terima dengan senang hati.

Penulis

1
lOMoARcPSD|24189032

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Intervensi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana serta


sistematis berdasarkan hasil asesmen untuk mengubah keadaan individu,
kelompok, atau masyarakat ke arah yang lebih baik atau mencegah parahnya
keadaan, dan sebagai usaha preventif atau kuratif.

Intervensi merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka mengubah


kehidupan yang sedang dijalani melalui cara tertentu. Perubahan yang terjadi
bisa kecil atau besar, negatif atau positif. Intervensi psikologi adalah sebuah
metode yang dilakukan oleh ahli dengan tujuan untuk mengubah perilaku,
pikiran, dan perasaan seseorang. Dalam bidang psikologi terdapat beberapa
bentuk intervensi yaitu intervensi kelompok, intervensi organisasi, serta
intervensi komunitas. Beberapa metode intervensi berupa psikoterapi,
konseling, pelatihan, dan rehabilitas.

Intervensi klinis meliputi penggunaan prinsip-prinsip psikologi yang


dilakukan untuk menolong orang yang mengalami berbagai macam
permasalahan dalam mengembangkan kehidupannya dengan lebih baik.
Intervensi klinis dapat membantu klien dalam menyelesaikan berbagai
masalah yang dihadapi.

Salah satu bentuk intervensi psikologis adalah konseling. Konseling


merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membantu mengatasi permasalahan
psikologis dengan fokus pada aktivitas preventif atau tindak pencegahan dan
pengembangan potensi yang dimiliki. Berbagai masalah dapat diatasi
menggunakan konseling diantaranya masalah mengenai perkembangan
individu, kehidupan sehari-hari, ataupun pekerjaan.

Sementara itu, bentuk intervensi lainnya adalah psikoterapi yang


merupakan interaksi antara klien dengan terapis untuk melakukan perubahan
pada tingkah laku, pikiran, perasaan klien untuk membantu mengatasi perilaku
abnormal atau masalah dalam keseharian.
lOMoARcPSD|24189032

Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi


sebanyak-banyaknya mengenai intervensi psikologis, oleh karenanya kami
mewawancarai seorang Psikolog Klinis.

B. Topik Wawancara

Topik kegiatan wawancara ini adalah mengenai intervensi psikologis


yang diberikan oleh Pak Bayu Prasetya Yudha, S.Psi, MM, M.Psi., Psikolog
lOMoARcPSD|24189032

Pedoman Wawancara, Hasil Wawancara, dan Kesimpulan

A. Pedoman Wawancara
1. Waktu Wawancara : Sabtu 13 MEI 2023
2. Tempat Wawancara : Dilakukan secara online
3. Responden : Bayu Prasetya Yudha, S.Psi, MM, M.Psi., Psikolog
4. Topik : Intervensi Psikologi

No. Pertanyaan Jawaban

Jadi dalam ruang lingkup di


Apa saja ruang lingkup dalam psikologi ? psikologi banyak banget macam
1
peminatan ada psikologi klinis,
Pendidikan, ada juga psikologi
organisasi. biasanya kita notabennya
sebagai psikolog yang kita tau. Di
psikologi klinis itu pembagiannya
ada macam-macam kalau secara
cabang nih dia bisa jadi cabang nya
tuh bisa jadi psikologi forensic
misalkan, itu juga dibawahnya
psikologi klinis, terus ada psikologi
lansia, dan ada banyak lain
sebagainya. Cuma kalo ruang
lingkupnya dibagi berdasarkan usia
biasanya dibagi lagi ada yang jadi
klinis anak, dewasa, klinis remaja,
sama psikologi keluarga.

Untuk menjadi psikolog klinis itu apakah Kalau untuk menjadi psikolog klinis
ada syarat khusus atau mengambil spesialis rata-ratakan temen-temen harus
2 tertentu atau tidak ? kuliah sarjana psikologi dulu nih
setelah temen-temen kuliah
lOMoARcPSD|24189032

psikologi nanti temen-temen


mengambil S2 nya profesi psikologi
bidang klinis gitu. Kalo temen-temen
misalkan ngambilnya psikologi
bidang klinis nanti temen-temen jadi
psikolog khususnya psikolog klinis.
Kemudian misalkan temen-temen
ngambil psikologi tapi yang
penelitian bukan penelitian, tapi
psikologi yang ilmuan ada yang
peminatannya lebih kearah klinis
temen-temen tapi biasanya bukan
jadi psikolog tapi jadinya peneliti.
Jadi bedanya itu sih, jadi ada dua
jalan yang pertama temen-temen
ngambil profesi psikolog atau yang
kedua temen-temen ngambil yang
ilmuan peneliti di bidang psikologi
klinis.

3 Bagaimana proses/ Tahapan psikolog klinis Proses yang pertama kita melakukan
dalam menangi masalah client ? assessment jadi apa yang kalian
ketahui tentang assessment, mulai
dari wawancara, observasi sampe ke
pemberian alat test. Nah setelah kita
assessment tahap selanjutnya yaitu
melakukan penegakkan diagnose
setelah melakukan penegakkan
diagnose lalu kita membuat
intervensi tentang apa yang harus
kita lakukan tentang permasalahan
kepada si clientnya. Kalau sudah di
intervensi lalu bisa melanjutkan
keevaluasi, evaluasinya dengan apa,
lOMoARcPSD|24189032

evaluasinya dengan alat-alat test


juga jadi misalkan kalian ngasih
grafis juga dan lain sebagainya, atau
kalian ngasih alat test back-anxiety
untuk mengetest kecemasannya atau
back-depression untuk mengetest
tingkat depresinya. Setelah kita
melakukan evaluasi itu sudah
selesai, jadi dimulai dari assessment
dulu sampai ke tahap terakhir yaitu
evaluasi.

4 Apa saja bentuk test psikologis yang


Bentuk tes nya ada
lakukan terhadap klien ?
bermacam-macam. Kalau di tempat
saya praktek alat yang sering
digunakan untuk asessmen awal
adalah tes SCCT dan tes grafis. Ada
juga tes lainnya yang digunakan
untuk mengetahui kepribadiannya
menggunakan tes EPPS, untuk
mengetahui kognitifnya
menggunakan tes CPM. Bentuk tes
nya banyak sekali tapi biasanya saya
menggunakan tes SCCT dan tes
Grafis untuk asessmen awal dan alat
tes yang lain diberikan sesuai
kebutuhan klien.

Apakah intervensi klinis wajib untuk di


Ya, harus dilakukan yang harus di
5 lakukan ? apa saja pertimbangan dalam pertimbangkabn adalah kondisi
melakukan intervensi klinis ? pasien dan lingkungan yang
mempengaruhinya
lOMoARcPSD|24189032

6 Bagaimana menentukan intervensi klinis Tentukan arah dan tujuan dari


Tindakan yang dilakukan yang
yang sesuai ?
sebelumnya di awali dengan
melakukan observasi dan wawancara

Dalam menangai kasus klinis, jika proses Proses asesmennya nanti klien datang
7 asesmen dan diagnosa berbeda, biasanya dengan keluhan tertentu lalu ada
seperti apa? asisten psikolog yang akan
melakukan asesmen berupa data diri
dan ingin konseling apa, lalu setelah
di asesmen awal next stepnya adalah
diberikan tes psikologi yang biasanya
berupa tes grafis dan ssct. Setelah
diberikan tes nanti klien bertemu
dengan saya lalu saya baca asesmen
awalanya dan lihat hasil tesnya
kemudian kita coba untuk
mendinamikakan kasus seperti klien
tuh kenapa, sedihnya kapan, kira kira
sedihnya biasa atau sudah sampai
lOMoARcPSD|24189032

depresi. Dari cerita itu kita coba


untuk diagnosa kemudian kita
bersama sama memikirkan intervensi
apa yang tepat untuk mengatasi
permasalahan klien
jadi dia merasa tidak dihargai
dikeluarganya nah ini intervensinya
pake humanistik. Klo
permasalahannya terkait perilaku dia
tuh motivasinya rendah bgt,
gara2nya keseringan nonton drakor
misalnya, intervensinya pake
behavior terapi. Jadi

8 Dalam psikologi pertimbangannya


klinis apakah proses Intervensi dalamdilihat dulu nihklinis
psikologi dri

intervensi wajib dilakukan ? permasalahan


penting banget kliennya. Biasanya
bahkan sebenernya
intervensi itu
intervensi juga dilihat
gak Cumadarimkarakter
di klinis aja,
kliennya. Misal
misalkan kalian ada klien temen
punya anak kecil,
yang
mau kalian
datang humanistik
dan cerita empty
ke kalian laluchair
apa
‘bisa kalian
yang apa ga?’, jadi gaBiasanya
lakukan? bisa yatemen-
kalian
temen , karenakan
dengerin anak kecil
kan? Dengerin itugateknik
bisa
membayangkan
apa? hal-hal ygkan,
Teknik konseling abstrak
jadi
gitu.
konseling itu salah satu teknik
10 Intervensi seperti apa yang paling sering intervensi
Yang seringcuman memang
digunakan itu CBTkarena
dan
dilakukan ? intervensi
humanistik.itu Karena
ada banyak macemnya
biasanya klien
mulai dari masalahnya
yg datang behavior terapi, CBT,
itu. Apalagi
humanistik,
banyak di psikoanalisa,
usia kita
transpersonal, dan lain
sekarang-sekarang ini, lain. Jadi
biasanya
intervensi itu melekat
mulai menyadari jika adadiygseluruh
salah
psikologi, sementara kalau
dengan keluargaku, kayadi klinis
‘aku
biasanya
merasa intervensi diterapkankarna
tidak berharga pada
klien dengan kasus
keluargaku’, dll yang
dan lebih beratini
kondisi
biasanya menggunakan ‘humanistik.
Apa saja pertimbangan pertimbangan dalam Jadi kitasudah
Tapi klo harusmengubah
tentukan keyakinan
dulu nih
9 melakukan intervensi klinis ? jenis intervensinya sesuai dengan
diri sendiri biasanya intervensi yang
masalah klien, semisal masalahnya
digunakan itu cbt. Atau ternyata yg
harga
pengen dirinya
dia rendah Cuma
ubah jdi
permasalahannya ada dimengerjakan
meningkatkan perilaku pengasuhan
lOMoARcPSD|24189032

9
lOMoARcPSD|24189032

10

tugas berarti intervensi yg digunakan


itu behavior terapi

Bagaimana menentukan intervensi kliisi Dilihat dari permasalahan yang


11 yang sesuai ? dihadapi klien, baru kita bisa
menentukan intervensi yang ingin
kita gunakan untuk klien

Bagaimana pengalaman psikolog dalam Misal nih saya mau mengintervensi


12 memodifikasi intervensi klinis ketika di pake pendekatan Humanistik teknik
tengah jalan terdapat hambatan ? nya adalah teknik Empaty Chair
tetapi si client susah berbicara dan
meluapkan apa memang dia rasakan
tetapi terkadang client-client yang
ga suka ngomong itu jadinya susah
banget, iya gasii temen-temen karna
harus bersuara harus menyampaikan
isi pikirannya akhirnya ketika client
nya kek gitu tapi harus banget di
humanistik nih mungkin tekniknya
jadi di ganti tekniknya misalkan
ekspresif writing terapi Dia di kasih
kertas trus dia diminta untuk
mengekspresikan apa yang dia
rasakan terkait masalah dia sama
pacarnya misalnya gitu, adasi
memang saat- saat kita harus
memodifikasi intervensi yang kita
berikan ke client kita

13 Seperti apa prosedur dalam melakukan Cara prosedur, nanti kalo misalkan
intervensi klinis temen-temen dapat kuliat intervensi
psikologi di umy itu ada
macam-macam pendekatanya,
lOMoARcPSD|24189032

11

prosedur prosedur nya juga banyak


banget nih misalkan behavior terapi
behavior terapi itu ternyata di
dalamnya ada yang namanha
extencetion ada juga yang namanya
Reinforcement ada yang namanya
ehh exposure terapi jadi
prosedurnya biasanya kalo idelanya
dia mengikuti dari modul tuh
gimana, tapi biasanya pada
kenyataanya kita ga ngikutin modul
si temen-temen, jadi misal nih
datang dengan permasalahan
belakangan ini dia sering nonton
drama korea gitu, yang kita lakukan
ya bikin aja kontrak perilaku, terus
kita bikin eehh perjanjian sama dia
kira-kira mau nge reward diri kamu
mau apa setiap kali, berapa kali
kamu berhasil untuk tidak menontin
drama korea misalkan gitu

14 Contoh kasus intervensi yang pernah Contoh kasus intervensi, jadi tadi
ditangani psikolog baru banget nanganin client
permasalahanya ayah nya meninggal
kemudian dia ehh selama 2 tahun ini
setelah ayahnya meninggal motivasi
nya turun ehh dari saya coba
assesment, eehh kecenderungan
diagnosanya itu lebih ke kecemasan,
kecemasan karena ayahnya
meninggal kemudian ada
permasalahan secara finansial gitu,
kemudian dari permasalahan itu
lOMoARcPSD|24189032

12

ternyata juga dibalik itu dia ngerasa


dia ga berharga karena orang tua nya
ga pernah meng apresiasi dia trus dia
anak ke2 dia jarang banget di
perhatikan keluarganya dan lain lain
akhirnya intervensi yang di berikan
tadi adalah intervensi humanistik
jadi saya kasih dia kesempatan untuk
bertemu dengab orang tuanya atau
ketemu sama bapanya yang udah
meninggal untuk menyampaikan apa
yang selama ini dia sesali dan dia
pengen sampaikan ke bapaknya.
lOMoARcPSD|24189032

13

A. Verbatim
Pewawancara : “Apa saja ruang lingkup dalam psikologi bu?.”
Psikolog : “okeei, ruang lingkup di psikologi klinis eemm ruang lingkupnya tuh kaya apa ya
contohnya ya.. ruang lingkup tuh apa yaa hee.. jadikan ee di psikologi banyak banget macam
peminatan ada psikologi klinis, Pendidikan, ada juga psikologi organisasi gitu ya temen-
temen.. biasanya kita notabennya yang kita tau. Di psikologi klinis itu pembagiannya ada
macam-macam ee kalo secara cabang nih dia bisa jadi cabang nya tuh bisa jadi psikologi
forensic misalkan, itu juga dibawahnya psikologi klinis, terus ada psikologi lansia, dan ada
banyak lain sebagainya. Cuman kalo ruang lingkupnya dibagi berdasarkan usia biasanya
dibagi lagi ada yang jadi klinis anak, dewasa, klinis remaja, sama eeem ada juga yang
Namanya psikologi keluarga kali ya, kaya gitu sih. Terjawab gak kira-kira temen-temen.”
Pewawancara : “okeei, jadi ada, kalau buat klinis tuh ada klinis anak, remaja, dewasa dan
klinis keluarga ya bu ya “sama lansia kali satu lagi ya geriartri biasa disebutnya” hmm okai,
gimana teman-teman udah terjawab belum “sudah terjawab belum? atau kalian punya
jawaban lain juga boleh hee nanti aku nambahin.” yuk yang lain ada lagi gaak. okeei udah
terjawab ya bu ya gak ada pertanyaan lagi “iya siaap” pertanyaan selanjutnya Untuk menjadi
psikolog klinis itu apakah ada syarat khusus atau mengambil spesialis tertentu atau tidak ?
Psikolog : “kalau untuk menjadi psikolog klinis biasanya kan temen-temen kuliah sarjana
psikologi dulu nih setelah temen-temen kuliah psikologi nanti temen-temen mengambil s2
nya profesi psikologi bidang klinis gitu. Kalo temen-temen mislkan ngambilnya psikologi
bidang klinis nanti temen-temen jadi psikolog khususnya psikolog klinis. Kemudian misalkan
temen-temen ngambil psikologi tapi yang penelitian eeem bukan penelitian deh tapi psikologi
yang ilmuan ada yang peminatannya kearah klinis temen-temen tapi biasanya bukan jadi
lOMoARcPSD|24189032

14

psikolog tapi jadinya peneliti. Jadi bedanya itu sih, jadi ada dua jalan yang pertama temen-
temen ngambil profesi psikolog atau yang kedua temen-temen ngambil yang ilmuan peneliti
dibidang psikologi klinis gitu ya.”
Pewawancara : “eem jadi kalau misalkan psikolog klinis kita harus profesi dulu ya bu ya ke
klinisnya “betul sekali” okai pertanyaan yang ketiga itu Bagaimana proses/ Tahapan
psikolog klinis dalam menangi masalah client ?
Psikolog : “eem prosesi yang pertama kita melakukan assessment jadi apa yang temen-temen
ketahui tentang assessment, mulai dari wawancara, observasi sampe ke pemberian alat test itu
biasanya. Nah setelah kita assessment lalu penegakkan diagnose setelah penegakkan diagnose
lalu kita membuat intervensi tentang apa yang harus kita lakukan tentang permasalahan
kepada si clientnya. Kalau sudah di intervensi lalu melanjutkan ke evaluasi, evaluasinya
denga apa, evaluasinya dengan ee alat-alat test juga dengan misalkan temen-temen ngasih
grafis juga dan lain sebagainya, atau temen-temen ngasih alat test back-anxiety untuk
mengetest kecemasannya atau back-depression untuk mengetest tingkat depresinya. Setelah
kita melakukan evaluasi itu sudah selesai sih, jadi dimulai dari assessment dulu sampe ke
terakhir yaitu evaluasi gitu tif.”

Pewawancara: “terus buat yang selanjutnya emm bentuk tes yang digunakan tuh buat ke
klien apa aja sih bu?.”
Psikolog: “bentuk tes ada macam-macam sih, kalau misalkan ditempat saya praktek itu alat
tes yang paling sering digunakan itu buat asessmen awal biasanya adalah tes Grafis sama tes
SCCT. kalo temen-temen tau. ada yang udah pernah make? ada yang udah lupa? Grafis sama
SCCT. jadi grafis itu yang gambar-gambar. SCCT itu biasanya yang Saks Sentence
Completion Test jadi melengkapi kata temen-temen. jadi dua alat tes itu yang paling sering
digunakan. tapi ada juga nih jenis-jenis tes lain lagi yang digunakan. misalkan, kita butuh
untuk mengetahui kepribadiannya kita biasanya ngasih EPPS, kita butuh untuk tau
kognitifnya kita bisa pake Binet, bisa pakai CPM, kita butuh tau kematangan sosialnya
gimana kita bisa pake VSMS dan lain sebagainya. jadi alat tesnya ada banyak banget. tapi
yang biasa dipake untuk asessmen awal grafis dan SCCT dan alat tes lain diberikan sesuai
dengan kebutuhannya si klien.”
Pewawancara: “ oh gitu ya okey, baik kalau begitu komponen penting dalam psikologi klinis
tuh apa aja bu?”
Psikolog: “komponen penting dalam psikologi klinis kalau menurut saya pribadi adalah
diagnosa terkait dengan kondisi psikopatologisnya klien. karna kalau misalnya di pendidikan
ya ada sih tapi kalo dipendidikan biasanya kasusnya gk ekstrim biasanya motivasi belajar dan
diagnosa motivasi belajar itu biasanya ga ada di PPDGJ dan DSM jadi diagnosanya khusus di
pendidikan. biasanya kasusnya tidak terlalu berat. kalau di klinis yang membedakan ya itu
tadi ya temen-temen jadi gejala-gejala yang klinis banget. jadi temen-temen kalau di klinis
akan mendapati kasus-kasus misalkan bipolar, skizofenia, fetish, pedofil, dan lain sebagainya.
itu semua ada di klinis jadi yang ngebedain banget itu yang menjadi kekhususan banget kita
tuh itu temen-temen. jadi lebih ke kita bisa mendiagnosa, kita diagnosanya pake PPDGJ,
DSM berdasarkan gejala yang ditemukan seperti itu.”
lOMoARcPSD|24189032

15

Pewawancara: “emm, oke. kalo buat pengalaman kakak udah berapa lama eh ibu udah
berapa lama nanganin masalah-masalah klien itu?’
Psikolog: “okee, jadi psikolog itu saya dari 2020, jadi dua tahun sih.”
Pewawancara: “oh dari 2020, terus kasus yang paling berat yang ibu tangani tuh kaya apa
sih bu?”
Psikolog: “kasus yang paling berat ditangani itu biasanya kasus depresi. kasus depresi yang
kliennya itu ga mau berubah tapi sudah muncul pikiran untuk bunuh diri gitu biasanya. jadi
kan biasanya kalau udah punya pikiran bunuh diri itu perlu banget untuk dirujuk ke psikiater,
tapi ada klien-klien yang ketika dirujuk ke psikiater ga mau. disisi lain, ketika dia diminta
untuk eee apa namanya ke psikiater ga mau, diminta untuk berubah mengendalikan pikiran,
perasaan dan perilakunya juga ga mau. itu biasanya cukup berat sih buat saya. karna kita
nanti ketemuan, kita terapi gitu biasanya terapi yang dilakukan juga bakal mental. jadi
biasanya dilakukan cuma mendengarkan aja, gitu sih biasaynya.”
Pewawancara: “kalo buat depresi mah banyak sih ya bu ya klien-klien kaya gitu ya?”
Psikolog: “bener, kalo sekarang banyak banget sih yang depresi.”
Pewawancara: “saya juga punya temen satu temen aku sma gitu hmm dia awalnya biasa aja
sih tapi makin kesini makin parah gitu loh bu sampe kan kemaren kita sebagai temen kan
nyaranin buat ke psikiater gitu karna kasian bu dia udah ee apa kaya nyayat-nyayat tangan
sendiri gitu loh”
Psikolog: “ emmm udah mulai cutting ya
Pewawancara: “iya itu kalo begitu agak serem ya bu ya.”
Psikolog: “bener, bener banget.”

Pewawancara : “ oke buat pertanyaan selanjutnya itu, dalam mengatasi kasus klinis, proses
asesmen dan diagnosa yang berbeda.. itu biasanya kayak gimana bu?”
Psikolog : “proses asesmennya jadi ada klien datang gitu ya, misalnya fani datang gitu,
datang dengan keluhan-keluhan tertentu, nanti ada asisten psikolog yang asesmen dulu nih
nanyain data diri trus nanyain kamu mau konseling apa gitu, setelah di asesmen awal next
stepnya adalah dikasih tes psikologi, biasanya dikasih grafis sama ssct nya, setelah diberikan
grafis dan ssct nya nanti klien kemudian eh ketemuan sama saya, pas ketemu sama saya, saya
baca asesmen awalnya saya lihat hasil tesnya trus kita coba mendinamikakan kasus kalau
temen-temen tau, dia tuh sebenernya kenapa sih, misal dia ngerasa sedih banget nah sedihnya
itu kapansih, kira-kira sedihnya biasa atau udah sampai depresi sih misalkan gitu, jadi dari
ceritanya dia kita coba untuk diagnosa kemudian setelah kita coba diagnosa kita bersama-
sama memikirkan intervensi apa ya yang kira-kira tepat untuk mengatasi permasalahannya si
klien. Biasa itu kita intervensi kayak gitu prosesnya”
Pewawancara : “okee, mungkin aku lanjutin ya bu pertanyaannya.. kalau misalkan tadi kan
udah asesmen sama diagnosa ya bu, nah ini terkait dengan intervensi. Biasanya kalau
lOMoARcPSD|24189032

16

misalkan psikolog klinis ini, intervensi itu wajib atau ngga sih bu? kayak emang penting atau
ngga sih?”
Psikolog : “hm, intervensi dalam psikologi klinis tuh penting banget sih bahkan sebenernya
intervensi itu gak cuma di klinis aja. Intervensi itu juga sebenernya udah dilakukan sama
temen-temen yang belum jadi psikolog, misal nih kalian punya temen-temen yang datang
cerita ke kalian, yang kalian lakukan apa? biasanya dengerin kan gitu? dengerin itu teknik
apa? teknik konseling kan? jadi konseling itu salah satu teknik intervensi sebenernya cuman
memang intervensi itu ada banyak banget macemnya, mulai dari behavior terapi kalau temen-
temen tau, ada cbt juga trus ada humanistik, ada psikoanalisa, ada eh transpersonal, dan
lain sebagainya gitu biasanya, jadi intervensi itu melekat di seluruh psikologis sebenernya,
sementara itu kalau di klinis itu tadi biasanya intervensinya diterapkan pada klien-klien
dengan kasus yang biasanya lebih berat gitu”
Pewawancara : “berati kalau misalkan kayak ada temen yang cerita gitu trus kita
mendengarkan kita juga sudah termasuk intervensi gitu ya bu beratii”
Psikolog : “ sudah, kita udah mulai konseling tuh buat dia”
Pewawancara : kalo misalkan dalam mengintervensikan itu ada pertimbangan-pertibangan
khusus gak sih bu?

Psikolog : Ada, Jadi kita harus tentukan dulu nih jenis intervensinya sesuai dengan masalah
klien, semisal masalahnya harga dirinya rendah jdi permasalahannya ada di pengasuhan jadi
dia merasa tidak dihargai dikeluarganya nah ini intervensinya pake humanistik. Klo
permasalahannya terkait perilaku dia tuh motivasinya rendah bgt, gara2nya keseringan
nonton drakor misalnya, intervensinya pake behavior terapi. Jadi pertimbangannya dilihat
dulu nih dri permasalahan kliennya. Biasanya intervensi juga dilihat darimkarakter kliennya.
Misal ada klien anak kecil, mau kalian humanistik empty chair ‘bisa apa ga?’, jadi ga bisa ya
temen-temen , karenakan anak kecil ga bisa membayangkan hal-hal yg abstrak gitu.

Pewawancara : biasanya intervesi yg sering digunakan apa sih bu dan cara menentukannya
itu bagaimana?
Psikolog : yang sering digunakan itu cbt dan humanistik. Karena biasanya klien yg datang
masalahnya itu. Apalagi banyak di usia kita sekarang-sekarang ini, biasanya mulai menyadari
jika ada yg salah dengan keluargaku, kaya ‘aku merasa tidak berharga karna keluargaku’, dll
dan kondisi ini biasanya menggunakan ‘humanistik. Tapi klo sudah mengubah keyakinan diri
sendiri biasanya intervensi yang digunakan itu cbt. Atau ternyata yg pengen dia ubah Cuma
meningkatkan perilaku mengerjakan tugas berarti intervensi yg digunakan itu behavior terapi.
dan cara menentukannya dilihat dari permasalahan yang dihadapi klien, baru kita bisa
menentukan intervensi yang ingin kita gunakan untuk klien
lOMoARcPSD|24189032

17

Pewawancara : “Oke, kalau Misalkan itu berarti, eehhhh ada gasi ibu kek pengalaman-
pengalaman ibu yang kek ini tuh pada saat intervensi ini ada hambatan gitu kek ibu
memodifikasi gitu, proses intervensi nya gitu pada saat ada hambatan, ada gasi ?”
Psikolog : “ada sih, misal nih saya mau mengintervensi pake pendekatan Humanistik teknik
nya adalah teknik Empaty Chair jadi Empaty Chair itu ada kursi kosong nih temen-temen jadi
kalo kalian bayangin ada 2 (dua) kursi kosong yang berhadapan client nya duduk di salah
satu kursi itu, trus dia diminta untuk membayangkan di depanya dia ada orang yang duduk,
orang nya itu adalah orang yang punya masalah sama dia misalkan bapanya atau ibunya atau
adiknya atau pacarnya dan lain lain, nanti dia diminta untuk ngobrol sama orang yang ada
didepan kursi inya trus kalo udah dia diminta untuk pindah kursi nih diminta untuk pindah
kekursi yang tadi dia ketemu sama orang itu jadi kek jatohnya main peran, tapi memang di
client-client yang suka ngomong itu jadinya susah banget, iya gasii temen-temen karna harus
bersuara harus menyampaikan isi pikirannya akhirnya ketika client nya kek gitu tapi harus
banget di humanistik nih mungkin tekniknya jadi di ganti tekniknya misalkan ekspresif
writing terapi Dia di kasih kertas trus dia diminta untuk mengekspresikan apa yang dia
rasakan terkait masalah dia sama pacarnya misalnya gitu, adasi memang saat- saat kita harus
memodifikasi intervensi yang kita berikan ke client kita , gitu ki “
Pewawancara : “Kalo misalkan dari segi prosedur gitu, gimana si bu caranya nge intervensi
nya ?
Psikolog : “Nah kalo secara prosedur, nanti kalo misalkan temen-temen dapat kuliat
intervensi psikologi di umy itu ada macam-macam pendekatanya, prosedur prosedur nya juga
banyak banget nih misalkan behavior terapi behavior terapi itu ternyata di dalamnya ada yang
namanha extencetion ada juga yang namanya Reinforcement ada yang namanya ehh
exposure terapi jadi prosedurnya biasanya kalo idelanya dia mengikuti dari modul tuh
gimana, tapi biasanya pada kenyataanya kita ga ngikutin modul si temen-temen, jadi misal
nih datang dengan permasalahan belakangan ini dia sering nonton drama korea gitu, yang kita
lakukan ya bikin aja kontrak perilaku, terus kita bikin eehh perjanjian sama dia kira-kira mau
nge reward diri kamu mau apa setiap kali, berapa kali kamu berhasil untuk tidak menontin
drama korea misalkan gitu, gitu kii”
Pewawancara : “Kalo misalkan ada gasi bu kaya contoh kasus sama intervensi yang
dilakukan apa aja ?”
Psikolog : “Contoh kasus intervensi, jadi tadi baru banget nanganin client permasalahanya
ayah nya meninggal kemudian dia ehh selama 2 tahun ini setelah ayahnya meninggal
motivasi nya turun ehh dari saya coba assesment, eehh kecenderungan diagnosanya itu lebih
ke kecemasan, kecemasan karena ayahnya meninggal kemudian ada permasalahan secara
finansial gitu, kemudian dari permasalahan itu ternyata juga dibalik itu dia ngerasa dia ga
berharga karena orang tua nya ga pernah meng apresiasi dia trus dia anak ke2 dia jarang
banget di perhatikan keluarganya dan lain lain akhirnya intervensi yang di berikan tadi
adalah intervensi humanistik jadi saya kasih dia kesempatan untuk bertemu dengab orang
lOMoARcPSD|24189032

18

tuanya atau ketemu sama bapanya yang udah meninggal untuk menyampaikan apa yang
selama ini dia sesali dan dia pengen sampaikan ke bapanya gitu si azki
Pewawancara :“okey ibuu”

B. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Komponen terpenting
dalam psikologi klinis selain assesmen dan diagnosa yaitu adalah intervensi, intervensi itu
penting dan wajib dilakukan oleh seluruh psikolog, bukan hanya psikolog klinis saja tapi
intervensi ini juga penting dilakukan oleh seluruh psikolog lain nya, karena dengan intervensi
psikolog bisa memberikan umpan balik/feedback kepada client menganai masalah masalah
yang dihadapi client, selain itu, sebelum psikolog memberikan intervensi atau menentukan
intervensi apa yang nantinya di gunakan untuk client, seorang psikolog klinis juga harus
mempertimbangkan hasil dari assesment dan diagnosa yang di didapat dari client dan juga di
sesuaikan dengan permasalahanya seperti apa dan bagaimana, hal ini tentu saja berguna
untuk menentukan intervensi apa yang cocok bagi client, contoh kasus "seseorang dengan
kasus merasa harga dirinya rendah, dan permasalahnya tentang pengasuhan orang tua dia
merasa tidak di hargai oleh orang tua dan lain lain. nah kita bisa menggunakann
pendekatan dari humanistik" mungkin seperti itu, tergantung dari assesment dan diagnosa
yang di buat dan menarik inti permasalahan dari client yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan intervensi yang cocok digunakan, kemudian dalam intervensi psikologi klinis
juga terkadang tidak hanya ada 1 intervensi saja dalan proses konseling nya tetapi terkadang
bisa berubah sesuai dengan kendala atau hambatan yang dihadapi pada saat proses intervensi,
seorang psikolog itu harus cermat dan teliti dan bisa saja merubah intervensi yang tadi nya
sudah ditentukan tetapi karena pada saat intervensi nya kurang bagus atau kurang cocok,
seorang psikolog terkadang memodifikasi intervensi tersebut atau mengganti intervensi
tersebut dengan intervensi lain, contoh kasus ada seorang anak yang di tinggal orang tuanya
meninggal yaitu sang ayah kemudian dia terdapat masalah finansial dan selepas ayah nya
meninggal dari penentuan intervensi nya yang ingin di gunakan yaitu Empaty Chair yaitu
dengan metode kursi kosong dan dia bisa meluapkan semua keluh kesah nya di depan kursi
tersebut yang di anggap itu ada ayah nya yang sedang duduk, tetapi karena pada saat
intervensi sang client merasa tidak bisa dan tidak nyaman akhir nya di tengah proses
intervensi seorang psikolog merubah cara nya yaitu dengan Ekspresif Writing Therapy, yaitu
dengan menulis kertas kosong dengan begitu client akan lebih merasa nyaman dan mudah
mengekspresikan seluruh keluh kesah nya, jadi proses intervensi itu akan di sesuaikan dengan
pemerolehan data dari terapi yang dilakukan dan diagnosa yang kemudian di tarik inti
permasalahanya dan penentuan intervensi juga bisa berubah kapan saja sejalan dengan ke
efektifan penggunaan intervensi tersebut kepada client.
lOMoARcPSD|24189032

19
lOMoARcPSD|24189032

20

Anda mungkin juga menyukai