Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL HASIL KEGIATAN

PSIKOEDUKASI STOP BULLYING DAN JAGA KESEHATAN MENTAL PADA


REMAJA DI SMKN 4 MARABAHAN

Tugas Terstruktur Untuk Memenuhi Tugas


Matakuliah Dasar-Dasar Intervensi Non Klinis

Dosen Pengampu :
Aziza Fitriah, M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh :

Alya Namira 2073201110020


Anfhasa Raina Salsabila 2073201110021
Helmiyanti 2073201110031
Latifah Tulqolbi Annas 2073201110006
Nesha Ananda 2073201110038

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
BARITO KUALA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................ Error! Bookmark not defined.

I. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 2

II. Gambaran Komunitas ..................................................................................................... 4

III. Peserta .............................................................................................................................. 4

IV. Tujuan .............................................................................................................................. 4

V. Manfaat ............................................................................................................................ 4

VI. Metode.............................................................................................................................. 4

VII. Rancangan Program Pelatihan ....................................................................................... 5

VIII. Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................................... 9

IX. Hambatan-Hambatan.....................................................................................................10

X. Evaluasi ...........................................................................................................................11

PEDOMAN PELAKSANAAN ...............................................................................................13

PEDOMAN ICE BREAKING ................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................16

Lampiran .................................................................................................................................17

Dokumentasi............................................................................................................................22

1
PSIKOEDUKASI STOP BULLYING DAN JAGA KESEHATAN MENTAL PADA
REMAJA DI SMKN 4 MARABAHAN

I. Latar Belakang Masalah

Bullying adalah fenomena yang terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah,


tempat kerja, dan dunia maya. Ini adalah tindakan agresif yang berulang dan sengaja dilakukan
oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap individu lain yang lebih lemah atau rentan
secara fisik, emosional, atau sosial. Bullying dapat memiliki dampak jangka panjang yang
merugikan bagi korban, termasuk masalah kesehatan mental, penurunan harga diri, dan
penurunan prestasi akademik. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk
pelecehan verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying. Pelecehan verbal melibatkan penghinaan,
ejekan, atau pengancaman secara lisan. Pelecehan fisik melibatkan tindakan kekerasan
langsung, seperti pukulan, tendangan, atau penganiayaan fisik lainnya. Pelecehan sosial
melibatkan isolasi, penolakan, atau menjauhi seseorang dari kelompok sosial tertentu.
Sedangkan cyberbullying terjadi melalui penggunaan teknologi dan media sosial untuk
mengintimidasi, melecehkan, atau mempermalukan korban (Patchin & Hinduja, 2017).
Dampak dari bullying dapat sangat merugikan bagi korban. Korban bullying seringkali
mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres yang
berkepanjangan. Mereka juga mungkin mengalami penurunan harga diri dan merasa tidak aman
di lingkungan sekitar mereka. Dalam beberapa kasus yang ekstrem, bullying bahkan dapat
menyebabkan korban mengalami gangguan psikologis jangka panjang, bahkan berujung pada
pemikiran untuk bunuh diri. Kesehatan mental adalah kondisi emosional, psikologis, dan sosial
yang baik yang memungkinkan individu untuk mengatasi stres, berinteraksi secara positif
dengan orang lain, dan merasakan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental
yang baik merupakan faktor penting untuk kesejahteraan dan kehidupan yang berkualitas.
Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar, dapat
mempengaruhi fungsi sehari-hari dan kualitas hidup seseorang. Penting untuk mencari
perawatan dan dukungan yang tepat jika mengalami masalah kesehatan mental.
Berdasarkan hasil wawancara awal penulis dengan pihak sekolah dan guru BK di SMKN
4 Marabahan, penulis mendapatkan informasi mengenai seringnya terjadi kasus pembullyan di
sekolah yang rata-rata dilakukan oleh kelas 11. Pembullyan yang terjadi berupa mengolok-
2
olok teman atau yang biasa disebut dengan bullying verbal, selain itu kekerasan fisik juga
sering terjadi. Pihak sekolah yang mengetahui adanya pembullyang tersebut juga sering
memberikan hukuman yang diharapkan bisa membuat jera bagi para pelaku sehingga tidak
melakukan nya lagi, namun ternyata hal tersebut masih terus terjadi yang membuat pihak
sekolah merasa lelah karena hukuman tersebut tidak memberikan efek jera.
SMKN 4 Marabahan merupakan salah satu sekolah yang berada di Barito Kuala, lebih
tepatnya berada di Komp Handil Bakti. SMKN 4 Marabahan memiliki 3 jurusan, yaitu
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), tata busana, dan pemasaran. SMKN 4 sudah berdiri sejak
tahun 2020, disana juga terdapat beberapa anak yang memiliki gangguan psikologis seperti
hiperaktif, tunarungu, kurang konsentrasi dalam belajar, dan masih banyak lagi. Maka dari itu,
SMKN 4 Marabahan ingin menjadikan sekolah inklusi agar anak yang memiliki gangguan
dapat bersekolah juga. Pendidikan inklusif dapat dimanfaatkan oleh semua anak, khusunya
anak disabilitas, orang tua, keluarga, sekolah biasa, SLB, masyarakat, dan pemerintah, serta
pihak lain yang berhak memperoleh informasi dan melatih berbagai keterampilan dan penge-
tahuan yang berhubungan dengan pendidikan inklusi.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak sekolah atau guru BK
SMKN 4 Marabahan, sanksi atau hukuman yang diberikan sudah dikerjakan dengan siswa
yang bermasalah, namun hal tersebut tidak bertahan lama para siswa yang sering memiliki
masalah akan mengulangi nya lagi dan pihak sekolah memberikan hukuman lagi begitu se-
terusnya tanpa memberikan efek jera kepada siswa yang bermasalah.
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dilihat masalah yang terjadi berupa pembul-
lyan yang dilakukan oleh siswa yang dapat merusak kesehatan mental bagi para korban pem-
bullyan. Maka dari itu, perlu adanya psikoedukasi untuk memberikan pemahaman kepada
semua siswa agar tidak melakukan pembullyan terhadap teman sekolah dan saling menjaga
kesehatan mental. Psikoedukasi adalah proses memberikan informasi, membantu dalam me-
mecahkan serta mendiskusikan masalah, mengembangkan relaksasi dan kemampuan adaptasi,
memandu ekspresi emosi, serta memberikan dukungan sosial (Nurhanifah, L. 2020).

3
II. Gambaran Komunitas
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas 11 Pemasaran SMKN 4 Marabahan. Sekolah ini
berada di Handil Bakti Komp. Persada Raya. SMKN 4 Marabahan berdiri pada tahun 2020 dan
dikepalai oleh Ibu Yuliana, M.Pd sampai sekarang. Terdapat 3 jurusan, yaitu Rekayasa
Perangkat Lunak, Tata Busana, dan Pemasaran. Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4
Marabahan Terdapat 6 Kelas dengan jurusan Berbeda-beda, Di Antaranya ada jurusan PPLG,
Pemasaran, dan Tata Busana. Setiap kelas memiliki Permasalahan yang berbeda-beda, ada satu
jurusan yang sulit diberi penjelasan dan sering terjadinya pembullyan, kejadian tersebut sering
terjadi di kelas 11 Pemasaran dengan jumlah siswa/i 56 orang, jurusan tersebut terbilang sering
terkena masalah baik dengan guru ataupun sesama teman sebayanya.

III. Peserta
Kelas 11 Pemasaran berjumlah 56 Siswa/i

IV. Tujuan
Untuk meningkatkan kesadaran stop perilaku bullying dan pentingnya menjaga
kesehatan mental pada siswa/i di SMKN 4 Marabahan

V. Manfaat
Dengan adanya psikoedukasi ini diharapkan dapat membantu siswa-siswi di SMKN 4
Marabahan dapat meningkatkan kesadaran stop perilaku bullying dan pentingnya menjaga
kesehatan mental

VI. Metode
Ada beberapa metode yang akan digunakan dalam pelatihan ini disesuaikan dengan sesi
yang terdapat dalam pelatihan, yaitu:
a. Ceramah, merupakan bentuk penyajian bahan pengajaran melalui penerangan dan
penuturan lisan oleh praktikan kepada peserta.
b. Focus Group Discussion (FGD), metode ini merupakan sekelompok orang berdiskusi ten-
tang suatu fokus masalah atau topik tertentu lalu diantara mereka bebas memberikan per-
tanyaan atau pendapat satu sama lain berdasarkan pengalaman mereka, kemudian mereka

4
mempresentasikan hasil dari diskusi tersebut.
c. Ice Breaking, metode ini merupakan peralihan situasi dari yang membosankan, membuat
mengantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat
mengantuk, serta ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara
didepan kelas atau ruangan. Metode akan dilakukan setiap selesai sesi pemberian materi
untuk menciptakan suasana yang bisa mendukung peserta lebih antusias dan menjadi
jembatan disetiap sesi-sesi pelatihan.
d. Video Based Learning, adalah penyampaian pengetahuan atau keterampilan dengan
menggunakan video
e. Pretest, adalah kegiatan untuk menguji pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
disampaikan
f. Posttest, adalah kegiatan untuk menguji pengetahuan siswa mengenai materi yang telah
disampaikan.

VII. Rancangan Program Pelatihan

JADWAL KEGIATAN
SESI/MATERI JAM DURASI PIC
Pembukaan
 Sambutan Kepala 09.00 15 menit Memberi gambaran terkait
Sekolah/mewakili acara inti. Mendorong supaya
 Menjelaskan tujuan dan latar – 10 menit kegiatan inti dilaksanakan
belakang Psikoedukasi dengan sebaik-baiknya.
 Perkenalan dari fasilitator 09.30 5 menit Memotivasi audiens untuk
melakukan suatu tindakan.
Membuat acara tidak
membosankan dan lebih hidup.

5
Sesi I : Pre-Test Tujuan yaitu untuk mengetahui
pemahaman siswa terkait ma-
 Fasilitator membagikan kertas
09.30 teri yang akan disampaikan.
berisi beberapa pertanyaan
mengenai materi yang akan disam-
20 menit
paikan.

09.50

Sesi II : Materi Agar bisa memperoleh respon


09.50 atau feedback dari siswa
1. Bullying
tentang penguasaan materi
2. Kesehatan mental pada remaja
- 30 menit yang telah dijelaskan serta
 Fasilitator menjelaskan materi
respon siswa sendiri
terkait Bullying
11.20 merupakan sikap aktif yang
 Fasilitator menjelaskan pengertian, bisa membuat pemahaman
dampak, serta pencegahan materi menjadi lebih baik.
bullying Mengajari siswa agar bisa
 Fasilitator menjelaskan pengertian terus konsisten untuk berpikir
kesehatan mental pada remaja. dan memperhatikan suatu
penjelasan sehingga materi
yang terserap bisa lebih
efektif.

Sesi III : Menampilkan Video Based Memaksimalkan pencapaian


Learning tujuan pembelajaran dalam
 Peserta diberikan beberapa 11.20 waktu yang singkat. Dapat
tayangan film pendek/short film merangsang minat belajar
- 30 menit
6
 Fasilitator meminta kepada peserta peserta didik untuk lebih
untuk dapat menyaksikan film yan 11.50 mandiri.
g ditayangkan dengan seksama
Ice Breaking “ Tepuk Ganjil Genap” Tujuannya agar dapat
11.50
menghilangkan kebosanan,
kejenuhan, kecemasan, dan

10 menit keletihan karena bisa keluar
sementara dari rutinitas
pelajaran dengan melakukan
12.00
aktivitas gerak bebas dan ceria.
Sesi IV : Focus Group Discussion Tujuan yaitu untuk
Analisis Kasus 12.00 30 menit mendapatkan ide-ide segar
tanpa mengkritik pemikiran
 Fasilitator membuat beberapa
- apapun, yaitu menghasilkan
kelompok, setiap perwakilan
banyak ide lalu mengolahnya
kelompok mengambil kertas di
menjadi solusi kreatif.
depan yang berisikan kasus,
12.30
kemudian mendiskusikan dan
mempresentasikan di depan
bersama kelompok masing-masing
Sesi V : Post-Test Tujuan untuk mengetahui
 Fasilitator membagikan kertas 12.30 20 menit pemahaman siswa mengenai
berisi pertanyaan mengenai materi materi yang telah disampaikan.
yang telah disampaikan.
-

12.50

Penutup 12.50 Untuk menyediakan


Jargon : AKU SISWA ANTI BULLYING - 10 menit komunikasi yang lebih efisien
13.00

7
antaranggota kelompok
tertentu.
Total 09.00 240
– menit
13.00

JADWAL KEGIATAN
SESI/MATERI JAM DURASI
Pembukaan 09.00 – 09.30 30 menit
Sesi I : Pre-test 09.30 – 09.50 20 menit
Sesi II : Materi (Bullying & Kesehatan 09.50 – 11.20 30 menit
Mental
Sesi III: Menampilkan Video based 11.20 – 11.50 30 menit
learning
Ice Breaking “Tepuk Ganjil Genap” 11.50 – 12.00 10 menit
Sesi IV : Focus Group Discussion (An- 12.00 – 12.30 30 menit
alisis Kasus)
Sesi V : Post-test 12.30 – 12.50 20 menit
Penutup 12.50 – 13.00 10 menit
Total 09.00 – 13.00 240 menit

RENCANA PERLENGKAPAN KEGIATAN

No. Perlengkapan Volume


1. Sound system 1
2. Microphone 2
3. Proyektor 1
4. Laptop 1
5. Meja & kursi 1
6. Stop kontak/ terminal 1
7. Spanduk 1
8. Konsumsi 35
8
VIII. Pelaksanaan Kegiatan

Psikoedukasi dengan tema " Stop Bullying dan Jaga Kesehatan Mental Remaja" yang
dilaksanakan pada hari Senin, 17 Juli 2023, pukul 09.00 - 12.00 yang bertempat diSMK Negeri 4
Marabahan. Peserta yang mengikuti kegiatan Psikoedukasi ini dari kelas 11 Pemasaran sebayak 56
orang, dengan rentan umur 16-17 tahun.

Adapun pelaksanaan psikoedukasi ini dimulai pukul 09.00 dengan mempersiapkan peralatan dan
siswa/i sudah berada di dalam ruangan tersebut. Pada Pukul 09.10 psikoedukasi dibuka oleh Alya
Namira dan Helmiyanti sebagai MC. Dengan menyapa sekaligus membuka acara. Setelah
pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan diri dari kami dan menyatakan tujuan dari kegiatan.

Setelah pembukaan dan perkenalkan sekaligus menyatakan tujuan kegiatan dilanjutkan dengan
Sesi I yaitu Pre-Test yang dipandu oleh Alya Namira dan Helmiyanti, dimana dalam sesi ini peserta
dibagikan kertas yang didalamnya ada 10 soal mengenai materi yang akan dipaparkan, mereka
diberi waktu 10 menit untuk menjawab dan dikumpulkan dengan estapet kedepan dan salah satu
dari tim kami mengambil kertas tersebut. Kemudian masuk ke sesi II yaitu Materi, dimana materi
ini akan di paparkan oleh 2 orang yaitu Alya Namira Sebagai pemateri tentang Kesehatan Mental
dan Helmiyanti pemateri tentang Bullying. Pada sesi ini kami membuka sesi tanya jawab atau ada
yang ingin disampaikan oleh siswa dan ada salah satu siswa yang bertanya pada sesi ini sekaligus
berbagi pengalamannya.

Dilanjutkan dengan sesi III yaitu nonton video pendek tentang Korban dan Pelaku Bullying serta
dampak yang akan dihadapinya, pada sesi ini masih dipandu oleh Alya Namira. Setelah nonton
video Alya bertanya makna dari video tersebut kepada siswa/i didalam ruangan, ada 2 orang yang
mau menjelaskan makna dari video tersebut.

Sebelum memasuki sesi selanjutnya, kami mengadakan Ice Breaking dimana ice breaking ini
dipandu oleh Anfhasa Raina Salsabila, Latifah Tulqolbiannas, dan Nesha Ananda. Ice breaking ini
bertema tepuk Ganjil Genap. Mereka mengambil tepuk genap jadi nomor yang genap akan
bertepuk tanpa menyebutkan nomor. Mereka bertiga mencontohkan permainan tersebut terlebih
dahulu, setelah siswa/i memahaminya permainan pun dimulai dan ada perjanjian jika salah akan
maju ke depan,tidak jarang siswa/i tidak fokus dengan nomor urut mereka. Sekitar 4 siswa dan 2
siswi mereka maju kedepan, dan teman-teman mereka meminta mereka bernyanyi.

9
Selanjutnya Sesi IV yaitu sesi Focus Group Discussion (FGD), sesi ini masih dipandu sama mereka
bertiga tadi, di sesi ini Siswa/i berkelompok untuk mendiskusikan kasus yang mereka dapat.
Pembagian kelompok dengan cara berhitung 1-5, jika sudah mereka diarahkan duduk bersama
dengan nomor yang sama, setelah ini setiap perwakilan kelompok maju ke depan dan mengambil
kertas yang berisikan kasus yang akan di diskusikan. Pada sesi ini diberikan waktu 5 menit untuk
berdiskusi, setelah itu setiap perwakilan kelompok menjelaskan pemecahan masalah dalam setiap
kasus.

Masuklah ke sesi terakhir yaitu Sesi V yaitu Post-Test, siswa/i diberikan lembar kertas dengan soal
yang sama dengan Pre-test dimana pada sesi ini untuk melihat pemahaman mereka mengenai
materi yang sudah disampaikan.

Setelah kita sudah melewati beberapa sesi masuk lah kita ke peujung acara yaitu penutup dimana
acara ini di tutup oleh semua anggota kami, tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak
sekolah dan siswa/i kelas 11 Pemasaran SMK Negeri 4 Marabahan, dan kami berfoto dan video
dengan jargon " AKU SISWA ANTI BULLYING"

IX. Hambatan- Hambatan

Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan psikoedukasi antara lain sebagai berikut:

1. Kegiatan yang harusnya di lakukan sesuai jadwal yang di tetapkan menjadi lebih lambat (tidak
sesuai jadwal).

2. Peserta yang kurang terbuka saat di minta pendapat sehingga fasilitator menggunakan sistem
tunjuk agar peserta dapat menyampaikan pendapatnya.

3. Saat salah satu peserta mengajukan pendapatnya, peserta lainnya juga sibuk berbicara sehingga
terkesan kurang menghargai yang ingin berbicara.

4. Laptop yang kami sediakan terkendala atau lelet sehingga tidak bisa digunakan.

5. Kurangnya respon peserta dalam mengikuti kegiatan ini dikarenakan malu berbicara
menggunakan microfon sehingga saat diminta pun microfonnya di pegang namun lebih jauh
dari mulut yang akhirnya suaranya kecil dan tidak jelas di dengar.

6. Jumlah peserta melebihi batas yang sudah di tetapkan sehingga konsumsi yang disediakan tidak
cukup

10
X. Evaluasi

Kegiatan psikoedukasi dengan tema “STOP BULLIYING DAN JAGA KESEHATAN


MENTAL PADA REMAJA” yang dilaksankan pada hari Senin, 17 Juli 20223 pukul 09.00
WITA – selesai di SMK Negri 4 Marabahan ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar.
Hanya saja terjadi beberapa hambatan, diantaranya ketidaktepatan waktu pelaksanaan dan
ketidakseuaian waktu kegiatan dengan roundown yang telah disiapkan, dan semoga kedepan
nya pihak sekolah lebih mempersiapkan lagi dengan baik untuk acara yang akan datang. Namun
hal tersebut tidak menghalangi terlaksananya seluruh kegiatan psikoedukasi, dan materi yang
telah disiapkan dapat terlaksana dengan baik.

Evaluasi hasil psikoedukasi ini dilakukan sebelum dan setelah kegiatan psikoedukasi diadakan
dengan sistem pemberian post-test dan pre-test pada masing-masing peserta. Dari hasil post-test
didapatkan bahwa psikoedukasi dengan tema “STOP BULLIYING DAN JAGA KESEHATAN
MENTAL PADA REMAJA” ini membuat mereka mengetahui apa saja itu kesehatan mental dan
bagaimana dampak dari buliying itu dari hasil yang terlihat pada saat menjawab post-test ada
beberapa peserta yang sudah mengetahui tentang bulli dan kesehatan mental. Dari hasil pre-test
didapatkan bahwa psikoedukasi dengan tema “STOP BULLIYING DAN JAGA KESEHATAN
MENTAL” membuat peserta semakin menjadi tahu dan semakin banyak peserta yang memberikan
jawaban dengan benar. Manfaat yang didapatkan dari psikoedukasi inipun dapat dirasakan oleh
para peserta sehingga dapat banyak belajar dan menambah pengetahuan mereka, dari yang tidak
tahu menjadi tahu. Menurut mereka acara psikoedukasi dengan tema “STOP BULLIYING DAN
JAGA KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA” ini sudah berjalan dengan sangat baik dan
menyenangkan. Sehingga dapat menambah wawasan lebih kepada mereka tentang pentingnya
tidak melakukan pembulian terhadap sesama teman sekolah dan berperilaku baik seperti
bertanggung jawab, disipli, sopan dan santun. Besar harapan mereka agar dapat diadakan lagi
kegiatan serupa seperti ini agar dapat menambah ilmu selain pelajaran disekolah serta dapat berbair
satu sama lain antar anak dipanti hingga mereka bisa lebih mengenal lagi. Menurut pihak sekolah
acara psikoedukasi dengan tema “STOP BULLIYING DAN JAGA KESEHATAN MENTAL
PADA REMAJA” ini sangat bagus untuk sekolah mereka selain menambah wawasan bagi peserta
tentu nya acara ini sangat bermanfaat bagi sekolah maupun peserta didik.

11
DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.

Nurhanifah, L. (2020). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Self Efficacy Dan Motivasi Menjalani
Pengobatan Pada Pasien Kanker Payudara (Ca Mammae) (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Olweus, D. (1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Wiley.

Patchin, J. W., & Hinduja, S. (2017). Bullies move beyond the schoolyard: A preliminary look at
cyberbullying. Youth violence and juvenile justice

V Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2018). Cyberbullying: Identification, prevention, and response.
Routledge.

Volk, A. A., Camilleri, J. A., Dane, A. V., & Marini, Z. A. (2012). Is adolescent bullying an
evolutionary adaptation?. Aggressive behavior, 38(3), 222-238.

12
PEDOMAN PELAKSANAAN
TIAP SESI
Sesi I – Pre Test

Deskripsi Umum

Ini merupakan kegiatan awal untuk menguji pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
disampaikan

Tujuan

Untuk mengetahui sejauh apa materi tersebut dikuasai oleh siswa

Waktu
20 menit

Metode
Offline

Alat dan bahan


Pulpen/ pensil

Prosedur
1. Siswa ditempatkan di dalam suatu ruangan.
2. Kemudian mereka menyiapkan pulpen/pensil masing-masing.
3. Fasilitator memberikan kertas berisi pertanyaan kepada siswa.
4. Siswa diminta mengerjakan dengan tertib tanpa melihat jawaban milik orang lain.
5. Setelah waktu habis minta siswa untuk segera mengumpulkan kertas kepada fasilitator

13
Sesi II – (Materi)

Deskripsi Umum
Ini merupakan pemaparan materi yang diberikan kepada siswa/i untuk memahami tentang
bullying dan kesehatan mental pada remaja.

Tujuan
1. Untuk memberi pemahaman tentang bullying dan kesehatan mental remaja pada siswa/i.
2. Untuk mengurangi terjadinya bullying dan menjaga kesehatan mental.

Waktu

30 menit

Metode

Ceramah

Alat dan Bahan


1. Sound system
2. Laptop
3. stop kontak
4. Microphone
5. Proyektor
6. Power Point terkait bullying dan kesehatan mental remaja.

Prosedur
1. Mengumpulkan siswa/I kedalam aula atau ruangan yang telah disiapkan
2. Kemudian siswa/I diminta utuk duduk dengan rapi di dalam ruangan tersebut
3. Kemudian fasilitator membuka acara dan memaparkan materi mengenai bullying dan
kesehatan mental.
4. Siswa/i diminta untuk mendengarkan dan memahami materi yang telah di paparkan.

14
Sesi III – (Short Film)

Deskripsi Umum
Pada sesi ini fasilitator menampilkan film pendek mengenai Anti Bullying

Tujuan
Memberikan gambaran kepada siswa/i tentang permasalahan bullying dengan media yang lebih
mudah untuk bisa dipahami yaitu dengan penayangan film pendek.

Waktu
30 Menit

Metode
Video Based Learning

Alat dan Bahan


1. Laptop dan Proyektor
2. Film pendek terkait bullying

Prosedur
1. Siswa/i dikumpulkan dalam satu ruangan
2. Fasilitator menampilkan video mengenai bullying
3. Siswa/i diminta untuk menyaksikan dan mengamati video pendek yang ditampilkan dengan
seksama

15
Sesi IV – Focus Group Discussion (Analisis Kasus)

Deskripsi Umum

Ini merupakan kegiatan diskusi beberapa kelompok dan memberikan kesempatan kepada siswa/i
untuk berpendapat dalam sebuah kasus yang akan diberikan oleh fasilitator.

Tujuan
1. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk berdiskusi dan menanggapi masalah
yang terjadi.
2. Membuat siswa/i merasakan manfaat berdiskusi kelompok serta bebas mengeluarkan
pendapat.

Waktu
30 menit

Metode
FGD (Focus Group Discussion)

Alat dan bahan


Kertas dan pulpen

Prosedur

1. Siswa/i diminta untuk membentuk beberapa kelompok


2. Perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk mengambil kertas yang telah disediakan
oleh fasilitator
3. Sampaikan kepada kelompok bahwa di kertas terdapat sebuah kasus, untuk didiskusikan
bersama kelompok dan akan dipresentasikan didepan

16
Sesi V – Post Test

Deskripsi Umum

Sebagai evaluasi akhir dalam bentuk pertanyaan yang fasilitator berikan kepada siswa yang
disasar setelah materi tersebut disampaikan.

Tujuan

Untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa dalam materi yang telah di berikan sebelumnya

Waktu
20 menit

Metode
Offline

Alat dan bahan


Pulpen/ pensil

Prosedur
1. Siswa ditempatkan di dalam suatu ruangan.
2. Kemudian mereka menyiapkan pulpen/pensil masing-masing.
3. Fasilitator memberikan kertas berisi pertanyaan kepada siswa.
4. Siswa diminta mengerjakan dengan tertib tanpa melihat jawaban milik orang lain.
5. Setelah waktu habis minta siswa untuk segera mengumpulkan kertas kepada fasilitator

17
PEDOMAN ICE BREAKING
Tepuk Ganjil Genap

Garis Besar
Tepuk Ganjil Genap ini untuk melatih ke fokusan seseorang, dimana jika ada instruksi
tepuk genap maka siswa dengan hitungan genap akan bertepuk, jika tidak bertepuk maka siswa ter-
sebut akan mendapatkan hukuman

Tujuan
Melatuh ke fokusan siswa/siswi

Waktu
10 Menit

Jumlah Peserta
27 Peserta

Prosedur

1. Siswa di beri instruksi oleh fasilitator untuk menghitung

2. Tiap hitungan angka genap siswa harus tepuk tangan

3. Jika tidak bertepuk maka akan diberi hukuman

4. Hukuman berupa bernyanyi atau sesuai kesepakata

18
Kepanitiaan dan Pembagian Tugas

Nama Panitia Tanggung Jawab


Alya Namira Koordinasi Lapan- Acara : mengkoordinir peserta dan
gan penghubung antara panitia dengan pihak
sekolah, menyampaikan materi saat
kegiatan berlangsung, membuat PPT
Paper :- FGD (Focus Group Discussion)

- Gambaran Komunitas

- MC

- Pemateri tentang Kesehatan Men-


tal
Anfhasa Raina Salsabila Perlengkapan Acara : menyiapkan segala fasilitator pada
saat acara
Paper : - Latar Belakang Masalah
- Daftar Isi
- Rancangan Program Pelatihan
- Ice Breaking
- FGD

Helmiyanti Acara : menyampaikan materi saat


kegiatan berlangsung
Paper : - Ice breaking

- Latar Belakang
- Tujuan
- Manfaat
- Mc
- Pemateri Bullying
Latifah Tulqolbi Annas Konsumsi Acara : menyiapkan makanan dan mem-
bagikan makanan pada saat acara

19
Paper : - Rancangan Program Pelatihan
(Sesi/Materi, Jam, Durasi)
- Jadwal Kegiatan (Durasi, Jam)
- Pedoman Pelaksanaan
- Daftar Pustaka
- Ice breaking
- FGD
Nesha Ananda Dokumentasi Acara : mengambil gambar ata video pada
saat acara berlangsung
Paper : - Rancangan Program Pelatihan
(Sesi/Materi, Tabel)
- Jadwal Kegiatan (Tabel, Sesi
Materi)
- Pedoman Pelaksanaan
- Pedoman Ice Breaking
- Ice Breaking
- FGD

20
Lampiran

21
Dokumentasi Kegiatan

22

Anda mungkin juga menyukai