- Punishment (Hukuman)
a. Punishment Positif
Punishment positif adalah kejadian suatu perilaku yang diikuti penyajian stimulus yang tidak menyenangkan
dan membuat tingkahlaku yang tidak diinginkan tidak muncul kembali dimasa yang akan datang.
Contoh :
1. Pada kasus seorang anak wanita yang suka menampar dirinya sendiri. Saat wanita itu menampar dirinya sendiri,
peneliti segera menerapkan/memberikan shok elektric singkat dengan menggunakan alat shok hand-held. (walaupun
shok ini menyakitkan, tapi tidak membahayakan bagi wanita tersebut).
Sebagai hasilnya, perilaku menampar diri sendiri pada wanita ini pun berkurang. Kasus ini merupakan contoh
penerapan positif reinforcement karena painful stimulus (stimulus yang menyakitkan) segera diberikan saat wanita itu
menampar dirinya sendiri, dan tingkah laku (menampar diri sendiri) berkurang sebagai hasilnya.
2. Pada saat salah satu anggota keluarga, misalnya sang kakak saat pulang sekolah tidak langsung pulang ke
sekolah tapi main dan mampir dulu ke rumah teman dan dilakukan berulang ulang, maka pada saat ia pulang kerumah
tidak satupun dari anggota keluarga mau berbicara dengannya mulai dari ibu, ayah, dan adik karena ketidakikutsertaan
sang kakak dalam acara makan siang berssama. gara gara sikap acuh itulah si kakak merasa mendapatkan hukuman.
b. Punishment negatif
Punishment negatif adalah kejadian suatu perilaku yang diperkuat dengan penghilangan stimulus dan dan
membuat tingkah laku yang tidak diinginkan tidak muncul kembali dimasa yang akan datang.
Contoh :
1. Pada kasus seorang anak yang suka menginterupsi (menyela/mengganggu) pekerjaan orang tuanya. Dengan
menggunakan prinsip negatif punishment, maka cara untuk mengurangi/menghilangkan tingkah laku suka
menginterupsi (menyela/mengganggu) ini adalah dengan menghilangkan beberapa penguat lainnya (yang disenangi
anak dan tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya) – seperti dengan tidak memberikan uang jajan atau
larangan menonton TV – setiap kali anak melakukan interupsi (menyela/mengganggu) pekerjaan orang tua. Dengan
begitu, anak akan mengurangi perilaku suka menginterupsi-nya. Kasus ini merupakan contoh penerapan
negatif punishment karena stimulus yang memperkuat segera dihilangkan saat anak itu menginterupsi orang tuanya,
dan tingkah laku (menginterupsi) berkurang sebagai hasilnya.