BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
sebagai berikut:17
proses,suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
16
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka
CIipta, 1995), h.2
17
Slameto, ....,h.2
18
Slameto, ....,h.2
12
21
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Prinsip-prinsip
dari pengalaman yang bertujuan untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan dan
Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku,
misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi
mengerti.
B. Gaya Belajar
menurut para ahli yaitu: 19 Menurut Fleming dan Milis, gaya belajar
belajar yang sesuai dengan tuntunan belajar di sekolah maupun dari mata
19
Sriwati dan Istarani, Kecerdasan dan Gaya belajar, cetakan ke-1 (Medan: Larispa
Indonesia), hal 85-86.
22
Ardhana dan Willis, gaya belajar atau learning style adalah suatu
dan Hernacki, gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur dan
mengolah informasi.
learning style
(1) Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya
belajar.
(2) Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu.
(3) Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi
efektifitas belajar.20
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar adalah cara yang cenderung yang dipilih siswa untuk beraksi
20
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, cetakan ke-11
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal 93.
23
membaca.
C. Gender
dari segi sosial budaya dan psikologi. Gender dibedakan dari jenis kelamin,
yang melibatkan dimensi biologis dari laki-laki dan perempuan. Peran gender
merasakan.22
dibandingkan anak perempuan. Oleh karena itu, mereka lebih sulit duduk
tenang untuk waktu yang lama, kurang suka membaca dan lebih cenderung
21
Tika rahayu, Pengaruh Kreativitas dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas x MAN Koto Baru Padang Panjang (skripsi)
22
Santrock.,Psikologi Pendidikan.(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.217
23
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Erlangga, 2008), h.176-181
26
tinggi di sekolah. Mereka lebih aktif dalam kegiatan kelas, lebih rajin
baik oleh laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki cenderung menilai diri
perempuan cenderung menilai diri lebih tinggi dalam membaca dan kajian
sosial.
dan kegiatan yang memiliki risiko fisik. Kalau anak lelaki cenderung
lebih dekat dengan gurunya dan berprestasi tinggi bila aktivitas kelas lebih
diskusi kelompok kecil dan sesi tugas. Anak perempuan adalah partisipan
28
kelas yang lebih pendiam. Mereka kurang terbuka dalam menawarkan ide
dengan sukarela dan bertanya, mungkin karena takut terlihat bodoh atau
Secara historis, anak lelaki memiliki hasrat dalam karier yang lebih
besar akan kemampuan mereka untuk berhasil dalam karier semacam itu.
diperoleh hasil bahwa anak perempuan lebih unggul daripada anak laki-
perempuan pada umumnya mencapai nilai lebih tinggi pada tes prestasi,
lebih rajin dan tekun, lebih sedikit mengulang kelas dan kurang
menimbulkan masalah.
kata, pemahaman bahan tertulis yang sulit, dan kelancaran verbal. Siswa
D. Hasil Belajar
diketahui dengan menggunakan salah satu indikator hasil belajar yaitu tes,
hasil tes ini diolah, dianalisis dan dinilai oleh guru. Tujuan penilaian hasil
belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang diberikan guru dapat
dipahami siswa dan apakah model yang digunakan sudah tepat dan sesuai
dirinya telah terjadi perubahan tertentu melalui kegiatan belajar, selaian itu
hasil hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dalam
ataupun kata-kata.
dan lambang.
aktivitas kognitifnya.
24
Thobroni, Belajar dan Pembelajaran, cetakan ke-1 (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2015)
hal 20-21
30
gerak jasmani.
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan yang ada pada diri orang itu sendiri.
1) Faktor fisiologis
keadaan jasmani. Dalam hal ini mencakup kesehatan dan cacat tubuh.
(a) Kesehatan
25
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, cetakan ke-3 (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1995), hal 54.
31
berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah
mempengaruhi belajar.
2) Faktor psikologis
(a) Inteligensi
(b) Perhatian
(c) Minat
bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
(d) Bakat
lebih baik karena ia belajar dan selanjutnya ia lebih giat lagi dalam
belajar.
(e) Motif
(f) Kematangan
diperlukan latihan-latihan.
(g) Kesiapan
bereaksi. Kesediaan ini timbul dari dalam diri seseorang dan juga
dalam proses belajar, karena jka siswa sudah siap maka hasil
b. Faktor eksternal
yaitu:
Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah akibat dari proses belajar
E. Penelitian Relevan
1. Jurnal psikologi indonesia oleh Andia Kusuma Damayanti dan Niken Titi
signifikan antara gaya belajar ditinjau dari kepribadian dan jenis kelamin
pada mahasiswa.
2.
ian ini
3.
dan Hubungan dengan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII se- Kecamatan
Kedaton Kota Ba
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis gaya belajar siswa,
yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Gaya belajar visual lebih dominan
F. Kerangka konseptual
belajar yang dialami oleh siswa. Siswa dalam menangkap materi dan pelajaran
tergantung dari gaya belajarnya siswa itu sendiri dan gaya belajar siswa juga
dipengaruhi oleh dua faktor eksternal dan faktor internal yang ada pada gaya
bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar
36
Gaya Belajar
Visual
Auditorial Kinestetik
Hasil belajar
terdapat perbedaan hasil
belajar antara laki-laki
dan perempuan
Laki-laki Perempuan
Gambar 1. Pengaruh Gaya Belajar terhadap hasil belajar ditinjau dari gender