Anda di halaman 1dari 8

A.

      Konsep Dasar Gaya Belajar


Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan
perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar
merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam Ardhana
dan Willis, 1989 : 4).
Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan panduan pada
penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya belajar didefinisikan sebagai
pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar bahasa baru atau mempelajari berbagai
mata pelajaran.
Berikut adalah pengertian gaya belajar menurut beberapa ahli.

 Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk
mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk
mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah
maupun tuntutan dari mata pelajaran.

 Drummond (1998:186) mendefinisikan gaya belajar sebagai, “an individual’s preferred


mode and desired conditions of learning.” Maksudnya, gaya belajar dianggap sebagai cara
belajar atau kondisi belajar yang disukai oleh pembelajar. 

 Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh
pembelajar. Keefe (1979) memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam menerima,
berinteraksi, dan memandang lingkungannya. Dunn dan Griggs (1988) memandang gaya
belajar sebagai karakter biologis bawaan.

Banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dari mengenali dan memahami gaya belajar siswa,
antara lain :

1.         memaksimalkan potensi belajar siswa,


2.         memahami cara belajar terbaik,
3.         mengurangi frustrasi dan tingkat stres siswa,
4.         mengembangkan strategi pembelajaran untuk efisien dan efektif,
5.         meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri,
6.         mempelajari cara terbaik menggunakan keunggulan otak,
7.         mendapatkan wawasan kekuatan dan kelemahan diri,
8.         mempelajari bagaimana menikmati belajar dengan lebih mendalam,
9.         mengembangkan motivasi untuk terus belajar,
10.     memaksimalkan kemampuan dan keterampilan diri, dan
11.     meningkatkan produktifitas kerja otak.                         

Kita telah memahami bahwa setiap peserta didik memiliki modalitas belajar atau gaya
belajar yang berbeda-beda. Dalam praktik pembelajaran, kita tidak diperkenan-kan untuk
menggunakan gaya belajar sebagaimana yang kita suka. Bila ini kita paksakan, maka siswa yang
berbeda kecenderungannya dengan kita akan merasa dirugikan. Inilah yang disebut dengan “mall
praktik mengajar” yang akan merusak jiwa (mental) anak dan berdampak pada menurunnya
kualitas sumber daya generasi dimasa mendatang. Untuk itulah tenaga pendidik (terutama guru)
harus berupaya mengenali gaya belajar peserta didiknya, dan akhirnya kita implementasikan
dalam proses pembelajaran.

B.       Macam-Macam Gaya Belajar

1.    Visual Learners (belajar dengan cara melihat)


Pada tipe ini, siswa perlu melihat bahasa tubuh guru dan ekspresi wajah untuk bisa memahami isi
pelajaran. Siswa cenderung lebih suka duduk di depan kelas untuk menghindari penghalang
visual (misalnya kepala orang). Sebaiknya materi pembelajaran disampaikan melalui gambar-
gambar dan media belajar melalui tampilan visual meliputi: diagram, ilustrasi buku teks, video,
flipchart dan hand-out. Selama pembelajaran berlangsung, siswa visual biasanya lebih memilih
untuk membuat catatan rinci untuk menyerap informasi. Peserta didik visual menerima,
memproses dan mempertahankan informasi melalui penglihatan atau dengan membuat citra
mental. Anak-anak ini berpikir melalui membaca dan menulis, atau gambar, grafik dan peta. 
Pelajar visual sangat menyukai kerapian dan teratur. Mereka cenderung menyukai seperti
permainan membaca, matematika, seni, televisi dan komputer. Mereka mudah melihat
persamaan dan perbedaan, dan pandai menghafal kata-kata tertulis.
Ciri-ciri gaya belajar visual:
a.    ketika belajar, pelajar visual memerlukan membuat catatan, menstabilo tulisan, atau membuat
garis besar dan diagram,
b.    mereka cenderung lebih mudah memahami tulisan dari pada instruksi lisan,
c.    ketika mencoba untuk mencari tahu apakah jawaban benar, pelajar visual mungkin bertanya
sendiri, “Apakah ini kelihatan benar?”,
d.   hidupnya teratur,
e.    memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan,
f.     mengingat dengan gambar, lebih suka membaca dari pada dibacakan,
g.    membutuhkan gambaran, tujuan menyeluruh dan menangkap secara detail,
h.    mengingat apa yang dilihat dan suka membuat coret-coretan,
i.      dalam komunikasi sering menggunakan kata yang berhubungan dengan penglihatan,
j.      berbicara dengan tempo cukup cepat.  
   
2.    Auditory Learners (belajar dengan cara mendengar)
Model pembelajar auditori adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi
melalui apa yang ia dengarkan. Pada tipe ini, metode belajar mereka yang terbaik adalah melalui
lisan dengan ceramah, diskusi, bicara hal-hal melalui dan mendengarkan apa yang orang lain
katakan. Siswa auditori menafsirkan makna yang mendasari pidato dengan mendengarkan nada
suara, pitch, kecepatan dan nuansa lainnya. Informasi tertulis mungkin hanya memiliki sedikit
arti bagi mereka. Pembelajar ini lebih mendapatkan keuntungan dengan membaca teks dengan
suara keras atau menggunakan tape recorder. 
Ciri-ciri gaya belajar auditory:
a.    lebih cepat menyerap dengan mendengarkan,
b.    menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca,
c.    senang membaca dengan keras dan mendengarkan,
d.   dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara,
e.    bagus dalam berbicara dan bercerita,
f.     berbicara dengan irama yang terpola,
g.    belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat,
h.    suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar,
i.       lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya,
j.      suka musik dan bernyanyi,
k.     tidak bisa diam dalam waktu lama,
l.       suka mengerjakan tugas kelompok,
m.   mengekspresikan emosi dengan mengubah nada suaranya,
n.    menikmati hobi yang melibatkan pembicaraan atau suara, nada dan musik,
o.     mengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika menemukan sesuatu yang baru
p.     berbicara bebas dalam kelompok, memecahkan masalah dan berkomunikasi melalui
percakapan,
q.    Perhatiannya mudah terpecah,
r.      berbicara dengan pola berirama,
s.      belajar dengan cara mendengarkan, dan
t.     ketika membaca suka menggerakkan bibir/bersuara.

3.    Kinesthetic Learners (belajar dengan cara bergerak)


Kinestetik adalah pembelajar melalui pendekatan fisik dan aktif menjelajahi dunia fisik di sekitar
mereka. Mereka mungkin merasa sulit untuk duduk diam dalam jangka waktu yang lama dan
mungkin menjadi terganggu dengan kebutuhan mereka akan aktivitas dan eksplorasi. Pembelajar
kinestetik menerima, memproses dan mempertahankan informasi melalui gerakan atau sentuhan.
Mereka berkembang dengan melakukan aktivitas fisik atau keterampilan tangan. Mereka lebih
mudah mengingat informasi yang berhubungan dengan suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Model
pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang menyerap informasi melalui berbagai gerakan
fisik.
Ciri-ciri gaya belajar kinesthetic:
1.         selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak,
2.         berbicara dengan perlahan,
3.         menanggapi perhatian fisik,
4.         suka menggunakan berbagai peralatan dan media,
5.         menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka,
6.         berdiri dekat ketika berbicara dengan orang,
7.         mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar,
8.         belajar melalui praktek,
9.         menghafal dengan cara berjalan dan melihat,
10.      menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca,
11.     banyak menggunakan isyarat tubuh,
12.      tidak dapat duduk diam untuk waktu lama,
13.     menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita,
14.     kemungkinan tulisannya jelek,
15.     ingin melakukan segala sesuatu,
16.     menyukai permainan dan olah raga,
17.     mengekspresikan emosi melalui bahasa tubuh,
18.     menikmati hobi yang melibatkan sentuhan atau gerakan,
19.     menggunakan indera peraba ketika menemukan sesuatu yang baru, dan
20.     menggunakan gerak tubuh untuk berkomunikasi.

C.       Memfasilitasi Siswa Sesuai dengan Gaya Belajar

Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Pengenalan gaya belajar sangat penting bagi
guru karena dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat menerapkan tekhnik
dan strategi yang tepat baik dalam pembelajar maupun dalam pengembangan diri. Hanya dengan
penerapan yang sesuai maka tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
Dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat memfasilitasi belajar siswa sesuai dengan
gaya belajarnya masing-masing.

a) Gaya Belajar Visual


Untuk gaya belajar visual, guru dapat memfasilitasi belajar siswa dengan cara:
1.    Menggunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2.    Menggunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3.    Mengajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4.    Menggunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5.    Mengajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
b) Gaya Belakar Audiotorial
Untuk gaya belajar auditorial, guru dapat memfasilitasi belejar siswa dengan cara:
1.    Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam
keluarga.
2.    Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3.    Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4.    Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5.    Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.

c) Gaya Belajar Kinestetik


Untuk gaya belajar kinestetik, guru dapat memfasilitasi belajar siswa dengan cara:
1.    Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2.    Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca
sambil menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3.     Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4.    Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5.     Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
“GAYA BELAJAR”
BK BELAJAR

Disusun Oleh :
Kelompok 3
May Yuslia (06071281621027)
Syarifaturrohma (06071281621020)
Triwira Kurnia (06071281621025)

Dosen :
Drs. Syarifuddin, M.Si., Kons.
Risma Anita Puriani, M.Pd

Bimbingan & Konseling


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
Indralaya
2018

Anda mungkin juga menyukai