Anda di halaman 1dari 41

GAYA BELAJAR

SUGENG IWAN
BELAJAR
“Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya”
GAYA BELAJAR
Adalah karakteristik umum kerja intelektual
(dan jenis kepribadian juga) yang berkaitan
dengan seseorang sebagai individu dan yang
membedakannya dengan orang lain. Yang
dimaksud dengan gaya belajar di sini
merupakan kecenderungan seseorang dalam
memperoleh informasi (belajar) berdasarkan
indera penerimanya.
MENILAI GAYA BELAJAR
Gaya belajar dapat dipetakan sebagai berikut:
1.Gaya Belajar Siswa pada Permulaan belajar.
Field Dependence  mau memulai belajar apabila ada pengaruh atau
perintah dari orang lain (orangtua/guru). Model gaya seperti ini berdampak
pada kepatuhan terhadap perintah, atau akan melahirkan budaya otoriter.
Field independence  gaya belajar yang dilakukan secara mandiri. Gaya
otonom ini atas dasar kepuasan, kebutuhan dan kesadaran yang tinggi 
belajar merupakan kewajiban.
2.Gaya Belajar Siswa dalam Menerima Pelajaran.
Preceptive yaitu kecenderungan dalam menerima pelajaran/informasi atau
mengumpulkan informasi dalam belajar dilakukan dengan beraturan sebab
akibat.
Receptive yaitu kecenderungan dalam menerima pelajaran dilakukan
dengan menerima informasi tanpa berusaha untuk
membulatkan/mengorganisir konsep-konsep informasi yang diterimanya.
3. Gaya Belajar Siswa dalam Menyerap Pelajaran.
Impulsifcenderung dengan cepat-cepat mengambil keputusan
tanpa memikirkan secara mendalam untuk memahami konsep-
konsep informasi yang telah diterimanya.
Reflektifmelalui pertimbangan, memikirkan semua konsep
informasi yang telah diterimanya terlebih dahulu sebelum
mengambil keputusan/dipahami.
4. Gaya Belajar Siswa dalam Memecahkan Pelajaran.
Intuitif menjawab pertanyaan dilakukan hanya secara intuisi atau
menurut perasaan saja.
Sistematismengerjakan pertanyaan dengan melihat struktur
masalahnya, mengumpulkan bahan, dan menetapkan alternatif
jawaban yang paling tepat untuk menjawab masalah.
Visual
• Gaya belajar visual merupakan gaya belajar dengan cara melihat.
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat.
• Mata memegang peranan penting adalah mata / penglihatan
( visual ).
• Guru menitikberatkan pada peragaan / media.
• Gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi
muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.
• Cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
• Menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih
cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.
• Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-
detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual
• Bicara agak cepat.
• Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi.
• Tidak mudah terganggu oleh keributan.
• Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar.
• Lebih suka membaca dari pada dibacakan
• Pembaca cepat dan tekun.
• Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak
pandai memilih kata-kata.
• Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato.
• Lebih suka musik dari pada seni
• Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk
mengulanginya.
Strategi untuk mempermudah proses
belajar anak visual
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar,
diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan
video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-
idenya ke dalam gambar.
Auditori
• Gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar dengan cara
mendengar. Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara,
berbicara sedang2 saja.
• Mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat
pendengarannya ),
• gaya auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang
guru katakan.
• Mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara,
pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal
auditori lainnya.
• Dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan
keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori
1. Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri.
2. Penampilan rapi.
3. Mudah terganggu oleh keributan.
4. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat.
5. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
6. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca.
7. Biasanya ia pembicara yang fasih.
8. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
9. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
10. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual.
11. Berbicara dalam irama yang terpola.
12. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara.
Strategi untuk mempermudah proses
belajar anak auditori
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi
baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran
dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke
dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.
Kinestetik
• Gaya belajar dengan gaya bergerak, bekerja, dan
menyentuh (praktek langsung).
• Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat.
• Belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan.
• Sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan
mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah
kuat.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik
• Berbicara perlahan.
• Penampilan rapi.
• Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan.
• Belajar melalui memanipulasi dan praktek.
• Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
• Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.
• Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita.
• Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca.
• Menyukai permainan yang menyibukkan.
• Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
berada di tempat itu.
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
Strategi untuk mempermudah proses
belajar anak kinestetik
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-
jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi
lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil
bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk
belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada
saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal
penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan
musik.
GAYA BELAJAR
“Modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-
K). Walaupun masing-masing dari kita belajar
dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada
tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih
cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
GAYA BELAJAR DALAM
PERUBAHAN PERILAKU
• Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses belajar.
• Masing-masing individu mempunyai ciri dan gaya belajar
yang berbeda.
• Belajar proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
• Dengan belajar individu akan meningkat pengetahuan,
sikap dan kterampilannya  faktor-faktor yang
mempermudah terjadinya perubahan perilaku.
Pedagogi
• Disiplin ilmu dan praktik yang berkaitan dengan teori dan metode pendidikan.
Mengacu pada pendidik atau guru yang membimbing anak-anak. Mencakup
berbagai aspek, mulai dari perencanaan kurikulum, strategi pengajaran,
evaluasi pembelajaran, hingga pengembangan metode dan teknik
pembelajaran.

• Dalam konteks pendidikan, pedagogi mencoba memahami bagaimana individu


belajar dan berkembang secara optimal, sehingga pendidik dapat merancang
pengalaman pembelajaran yang efektif dan mendukung pertumbuhan siswa.

• Beberapa prinsip dasar melibatkan pemahaman tentang perbedaan individu


dalam gaya belajar, memperhatikan kebutuhan dan minat siswa, serta
menciptakan lingkungan belajar yang memfasilitasi interaksi positif antara guru
dan siswa.
Andragogi
• Konsep yang berkaitan dengan pendidikan orang dewasa. Istilah ini dari bahasa Yunani,
di mana "anēr" berarti "orang" dan "agōgē" berarti "pemimpin" atau "panduan".
Andragogi merupakan pendekatan pendidikan yang difokuskan pada kebutuhan,
pengalaman, dan karakteristik khusus orang dewasa dalam proses pembelajaran.

• Prinsip utama dalam andragogi melibatkan pengakuan terhadap otonomi dan


kemandirian orang dewasa dalam belajar bahwa orang dewasa memiliki pengalaman
hidup, pengetahuan sebelumnya, dan motivasi yang berbeda. Pembelajaran untuk
orang dewasa lebih bersifat kolaboratif dan mendukung partisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.

• Menekankan pada pendekatan yang berpusat pada peserta didik, dengan fokus pada
pemecahan masalah, aplikasi praktis, dan relevansi langsung terhadap kehidupan
sehari-hari. Gaya pembelajaran orang dewasa cenderung lebih berorientasi pada hasil
dan tujuan yang jelas, serta lebih terbuka terhadap pembelajaran sepanjang hidup.
Gangguan dalam belajar
• Kondisi atau hambatan yang menghambat
kemampuan seseorang untuk memperoleh,
menyimpan, atau menggunakan informasi secara
efektif.
• Gangguan belajar dapat mempengaruhi berbagai
aspek pembelajaran, termasuk membaca, menulis,
berhitung, pemahaman konsep, dan keterampilan
kognitif lainnya.
Jenis Gangguan Belajar
• Disleksia: Kesulitan membaca, mengeja, dan memahami kata-kata. Orang
dengan disleksia mungkin mengalami kesulitan menghubungkan huruf
dengan bunyi dan kata-kata.

• Disgrafia: Kesulitan dalam menulis, termasuk kesulitan mengontrol


gerakan tangan dan koordinasi tulisan.

• Diskalkulia: Kesulitan dalam memahami dan menggunakan konsep


matematika, termasuk kesulitan dengan operasi hitung, pemahaman
angka, dan pengenalan pola matematika.

• Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD): Gangguan yang dapat


mempengaruhi perhatian, impulsivitas, dan tingkat aktivitas fisik.
• Gangguan Pembelajaran Non-Verbal : Kesulitan dalam memahami dan
menggunakan keterampilan non-verbal seperti interpretasi ekspresi
wajah, gestur, dan komunikasi non-verbal lainnya.

• Gangguan Spektrum Autisme (ASD): Gangguan neurobiologis yang dapat


mempengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku.

• Gangguan Bahasa: Kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa


dengan benar, termasuk kesulitan dalam berbicara, memahami makna
kata, atau mengorganisir kata-kata dengan baik.

• Gangguan Koordinasi Motorik: Kesulitan dalam mengkoordinasikan


gerakan fisik, seperti menulis, berlari, atau bermain olahraga.
Keterampilan sepanjang hayat
(lifelong skills)
• Kemampuan dan pengetahuan yang tidak hanya relevan
untuk suatu periode tertentu dalam hidup seseorang, tetapi
juga dapat terus berkembang dan bermanfaat sepanjang
perjalanan hidup. Keterampilan ini sangat penting untuk
membantu individu beradaptasi dengan perubahan, terus
belajar, dan berhasil dalam berbagai aspek kehidupan.
Lifelong skill
• Keterampilan Pembelajaran (Learning Skills): Kemampuan untuk memahami cara
belajar yang efektif, mengelola waktu, mengembangkan strategi pembelajaran, dan
memiliki sikap terbuka terhadap pengetahuan baru.

• Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skills): Kemampuan untuk


menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan
berdasarkan pemikiran logis dan rasional.

• Keterampilan Komunikasi (Communication Skills): Kemampuan untuk


berkomunikasi dengan jelas, efektif, dan berempati baik dalam bentuk lisan
maupun tertulis.

• Keterampilan Kolaborasi (Collaboration Skills): Kemampuan untuk bekerja sama


dalam tim, berkontribusi, dan berinteraksi positif dengan orang lain.

• Keterampilan Problem Solving (Problem Solving Skills): Kemampuan untuk


mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang
kreatif dan efektif.
• Keterampilan Teknologi (Technology Skills): Kemampuan untuk menggunakan dan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk keterampilan penggunaan
perangkat lunak, perangkat keras, dan media digital.

• Keterampilan Kewirausahaan (Entrepreneurial Skills): Kemampuan untuk berpikir


kreatif, mengambil inisiatif, dan mengelola risiko dalam konteks bisnis atau
proyek.

• Keterampilan Finansial (Financial Skills): Kemampuan untuk mengelola keuangan


pribadi, membuat anggaran, dan memahami prinsip-prinsip dasar keuangan.

• Keterampilan Kesehatan dan Kesejahteraan (Health and Well-being Skills):


Kemampuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, termasuk pemahaman
tentang pola makan sehat, olahraga, dan manajemen stres.

• Keterampilan Sosial dan Emosional (Social and Emotional Skills): Kemampuan


untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain, mengelola emosi, dan
membangun hubungan interpersonal yang sehat.
Keterampilan sepanjang hayat menjadi semakin
penting di era modern, di mana perubahan
teknologi, lingkungan, dan pekerjaan terus
berlangsung.

Individu yang memiliki keterampilan sepanjang


hayat dapat lebih mudah beradaptasi dengan
perubahan dan menghadapi tantangan dengan
lebih baik sepanjang kehidupan mereka.
Belajar mandiri

• Kemampuan memotivasi diri sendiri,


mengorganisir dan merencanakan proses
pembelajaran, serta mengambil inisiatif dalam
mencari dan memahami informasi.
• Melibatkan tanggung jawab penuh terhadap
pembelajaran pribadi tanpa keterlibatan
langsung dari instruktur atau guru.
• Motivasi Pribadi: Menemukan motivasi intrinsik atau alasan pribadi untuk belajar dapat
membantu Anda tetap fokus dan terdorong. Tentukan tujuan yang jelas, pahami manfaat
pembelajaran bagi perkembangan pribadi atau profesional Anda.

• Manajemen Waktu: keterampilan manajemen waktu yang baik. Rencanakan jadwal studi,
tentukan batas waktu untuk tugas, dan prioritaskan pekerjaan mencegah penundaan dan
memastikan efisiensi dalam pembelajaran.

• Kemampuan Pencarian Informasi: pencarian informasi secara mandiri. Bagaimana


menggunakan sumber daya seperti buku, jurnal, internet, atau mentor untuk mendapatkan
pengetahuan yang diperlukan.

• Kemampuan Analisis dan Evaluasi: menyaring informasi, memahami konteksnya, dan menilai
keberlakuan serta keandalan informasi yang diterima.

• Pembelajaran Aktif: proses pembelajaran dengan membaca, mencatat, bertanya, dan


berdiskusi memungkinkan untuk memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
• Refleksi Diri: Tinjau kemajuan secara berkala. Pertanyakan apa yang telah dipelajari,
apa yang dapat ditingkatkan, dan bagaimana dapat meningkatkan proses
pembelajaran.

• Bertanggung Jawab Terhadap Hasil: bertanggung jawab penuh terhadap hasil


pembelajaran. Evaluasi diri secara kritis dan terus mencari cara untuk berkembang.

• Kemampuan Beradaptasi:kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah


kunci keberhasilan dalam belajar mandiri. Terbuka terhadap perubahan dan terus
berkembang.

• Pembentukan Jaringan Dukungan: memiliki jaringan dukungan seperti teman belajar,


mentor, atau komunitas pembelajaran dapat membantu memberikan dukungan,
motivasi, dan perspektif tambahan.

Belajar mandiri adalah keterampilan krusial, terutama di era di mana sumber


informasi tersedia melimpah dan proses pembelajaran dapat terjadi di berbagai
lingkungan. Mengembangkan keterampilan ini dapat membantu Anda menjadi
pembelajar yang efektif sepanjang kehidupan.
Manajemen waktu
• Keterampilan yang sangat penting untuk
mengatur dan menggunakan waktu dengan
efisien.
• Melibatkan pemahaman tentang bagaimana
cara mengalokasikan waktu untuk berbagai
tugas dan aktivitas sehingga dapat mencapai
tujuan dengan lebih efektif.
• Prioritaskan Tugas: Identifikasi tugas yang paling penting dan mendesak. Prioritaskan
pekerjaan berdasarkan urgensi dan signifikansi.

• Buat Rencana Harian atau Mingguan: Rencanakan hari sebelumnya atau minggu di awal
pekan. Tentukan waktu untuk pekerjaan, istirahat, dan kegiatan lainnya.

• Gunakan Teknik "Pomodoro": Kerja selama periode waktu tertentu (biasanya sekitar 25
menit). Beri diri Anda jeda singkat (sekitar 5 menit) untuk istirahat. Ulangi siklus tersebut.

• Hindari Prokrastinasi: Mulai tugas secepat mungkin dan pecahkan menjadi langkah-langkah
yang lebih kecil jika perlu. Hindari godaan untuk menunda pekerjaan.

• Gunakan Daftar Tugas (To-Do List): Tuliskan daftar tugas harian atau mingguan. Tandai
tugas yang telah selesai untuk memberikan perasaan pencapaian.

• Delegasikan Tugas: Jika memungkinkan, delegasikan tugas kepada orang lain. Fokus pada
pekerjaan yang hanya Anda yang dapat atau seharusnya lakukan.
• Pelajari untuk Mengatakan "Tidak": Jangan ragu untuk menolak tawaran atau
permintaan yang tidak mendukung tujuan. Mengelola batasan waktu dengan bijak.

• Gunakan Teknologi: Manfaatkan alat manajemen waktu, seperti aplikasi kalender atau
peringatan, untuk membantu mengingatkan jadwal dan tenggat waktu.

• Evaluasi dan Sesuaikan Rencana: Tinjau rencana secara berkala. Sesuaikan jadwal jika
ada perubahan dalam prioritas atau situasi.

• Berikan Waktu untuk Istirahat dan Rekreasi: Pastikan untuk menyisihkan waktu untuk
beristirahat dan kegiatan rekreasi. Pengistirahatan yang cukup dapat meningkatkan
produktivitas.

• Fokus pada Hasil: Tentukan tujuan dan fokus pada hasil yang ingin dicapai.
Pertimbangkan apakah tugas atau kegiatan tersebut mendukung pencapaian tujuan.

Manajemen waktu membantu mencegah kelelahan, meningkatkan produktivitas, dan


mengurangi tingkat stres. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, dapat mengoptimalkan
penggunaan waktu dan mencapai hasil yang lebih baik dalam kegiatan sehari-hari.
Mendengar aktif
• Bentuk keterlibatan yang penuh perhatian dan
berfokus pada penerimaan pesan dengan sepenuh
hati.
• Melibatkan lebih dari sekadar mendengar suara atau
kata-kata; ini mencakup pemahaman, refleksi, dan
tanggapan yang menunjukkan bahwa seseorang
benar-benar terlibat dalam proses komunikasi.
• Memberikan Perhatian Penuh: Fokus sepenuhnya pada pembicara tanpa
terganggu oleh hal-hal lain. Matikan gangguan atau sumber kebisingan yang
dapat menghalangi perhatian.

• Memberikan Sinyal Non-verbal: Menunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan


ketertarikan, seperti kontak mata dan senyum. Menggunakan gerakan tubuh yang
mendukung seperti mengangguk atau menggerakkan kepala.

• Menggunakan Bahasa Tubuh Terbuka: Hindari bahasa tubuh yang menunjukkan


ketidakberminatan, seperti bersilang tangan atau mengalihkan pandangan.

• Menunjukkan Pemahaman: Memberikan umpan balik verbal atau non-verbal


yang menunjukkan pemahaman pesan yang disampaikan. Mengulangi atau
merumuskan ringkasan dari apa yang telah diungkapkan pembicara.

• Menahan Diri dari Menilai atau Menilai Terlalu Cepat: Hindari mengemukakan
penilaian atau pendapat sebelum sepenuhnya memahami sudut pandang
pembicara. Berusaha memahami perspektif dan konteks sebelum membuat
penilaian.
• Menanyakan Pertanyaan yang Mendalam: Mengajukan pertanyaan terbuka atau
klarifikasi untuk memperdalam pemahaman Anda. Mendemonstrasikan minat
dan keinginan untuk lebih memahami.

• Menunjukkan Empati: Menunjukkan rasa empati terhadap perasaan atau


pengalaman yang disampaikan oleh pembicara. Menyatakan pengertian dan
kepedulian terhadap perspektif mereka.

• Menahan Diri dari Mengganggu: Menahan diri untuk tidak segera memberikan
solusi atau tanggapan sebelum pembicara menyelesaikan ungkapannya.
Memberikan ruang bagi pembicara untuk mengekspresikan diri tanpa gangguan.

• Menggunakan Konfirmasi dan Validasi: Menyatakan pemahaman dan dukungan


terhadap perasaan atau ide pembicara. Menunjukkan bahwa Anda memperhatikan
dan menghargai kontribusi mereka.

Mendengar aktif memainkan peran kunci dalam membangun hubungan komunikasi


yang sehat dan memastikan bahwa pesan disampaikan dan diterima dengan baik. Ini
melibatkan kesediaan untuk terlibat secara penuh, memahami, dan menghargai
sudut pandang orang lain.
Membaca efektif
• Kemampuan untuk mengambil informasi
dengan cepat, memahami kontennya, dan
mempertahankan pemahaman dalam jangka
panjang.
• Tentukan Tujuan Membaca: Jelaskan tujuan membaca Anda sebelum memulai. Apakah
Anda mencari informasi khusus, mencari jawaban atas pertanyaan tertentu, atau sekadar
mendapatkan wawasan umum?

• Pahami Struktur Teks: Periksa struktur umum teks seperti judul, subjudul, paragraf, dan
bagan. Ini membantu Anda mendapatkan gambaran tentang organisasi dan isi dokumen.

• Praktek Skimming dan Scanning: Skimming melibatkan melihat cepat melalui teks untuk
mendapatkan gambaran umum. Scanning adalah mencari informasi khusus dengan
membaca cepat.

• Identifikasi Kata Kunci: Fokus pada kata kunci dan frasa yang relevan untuk membantu
memahami pokok pembahasan. Gunakan teknik membaca cepat untuk melibatkan mata
Anda secepat mungkin.

• Buat Catatan atau Sorotan: Jika memungkinkan, buat catatan atau sorotan pada bagian-
bagian penting teks. Ini membantu mempertahankan pemahaman dan mempermudah
merujuk kembali ke informasi penting.

• Buat Pertanyaan Saat Membaca: Selama membaca, buat pertanyaan terkait dengan materi
untuk membantu fokus dan pemahaman. Jawab pertanyaan ini setelah selesai membaca.
• Berhenti dan Refleksi: Sesekali berhenti sejenak untuk merenung dan mencerna informasi
yang baru saja dibaca. Pertimbangkan bagaimana informasi ini terhubung dengan
pengetahuan yang sudah miliki.

• Baca Dengan Kecepatan yang Sesuai: Sesuaikan kecepatan membaca dengan jenis teks dan
kompleksitasnya. Untuk teks teknis atau ilmiah, mungkin perlu membaca dengan lebih
lambat untuk memahami detailnya.

• Praktek Membaca Teratur: Praktek membaca secara teratur untuk meningkatkan kecepatan
dan pemahaman. Membaca secara konsisten membantu membentuk kebiasaan dan
meningkatkan kemampuan membaca.

• Gunakan Alat Bantu Membaca: Jika memungkinkan, manfaatkan alat bantu seperti penanda
teks, highlighter, atau aplikasi membaca cepat.

• Evaluasi Pemahaman: Setelah membaca, evaluasi pemahaman dengan mengulangi


pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Pastikan bahwa dapat mengidentifikasi
informasi kunci dan pesan utama.

Membaca efektif melibatkan kombinasi keterampilan membaca cepat, pemahaman kontekstual,


dan kebijaksanaan dalam mengelola waktu. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda
dapat meningkatkan kemampuan membaca Anda dalam berbagai situasi.
TEST GAYA BELAJAR
• TEST GAYA
BELAJAR
Tugas Mandiri
• Setelah mempelajari materi ini, buatlah kesimpulan
singkat dari materi.
• Apa manfaat mempelajari materi ini bagi seorang
petugas gizi ?
• Setelah melakukan Test Gaya belajar, apakah tipe gaya
belajar anda ? Selanjutnya diskusikan hasil test gaya
belajar anda dengan dosen Pembimbing akademik anda.
• Apakah anda merasa cukup puas terkait dengan gaya
belajar anda terhadap prestasi akademik anda ? Apakah
yang akan anda lakukan untuk memperbaikinya.
• Buat soal Latihan…masing2 mhs  2 soal  A, B, C, D
dan E.

Anda mungkin juga menyukai