1
2. Terampil menggunakan dan menginterpretasikan hasil dari alat-alat asesmen untuk pengumpulan data konseli.
3. Terampil mmempraktikkan pendekatan-pendekatan konseling afektif berdasarkan hasil analisis suatu kasus:
a) Menyusun kerangka/skema proses konseling.
b) Menyusun naskah wawancara (verbatim) secara lengkap dengan menggunakan teknik-teknik konseling verbal secara tepat.
c) Mensimulasikan proses konseling dalam suatu role playing dengan menggunakan teknik-teknik konseling verbal dan nonverbal.
d) Mengkritisi efektivitas simulasi proses konseling yang dilakukan oleh diri sendiri dan mahasiswa lain.
E. RencanaPembelajaran
2-6 Mahasiswa mampu 7. Pelopor Pemberian tugas, 500’ 4. Materi pembelajaran 3. Kelengkapan materi 5%
memahami teori dan 8. Pandangan tentang presentasi, ceramah dibagi menjadi 4 presentasi
pendekatan Terapi manusia kelompok bahan kajian 4. Kejelasan presentasi
Psikoanalisa (tradisional 9. Konsep-konsep dasar sebagai bahan
dan psikodinamik) (struktur kepribadian presentasi mahasiswa
kesadaran,ketidak yang disampaikan
sadaran, kecemasan, secara kelompok yaitu:
pertahanan diri,) (a) pelopor dan
10. Relasi konselor- pandangan tentang
konseli manusia, (b) konsep-
11. Tujuan konsep dasar, (c) relasi
terapi/konseling konselor dan konseli,
12. Teknk-teknik terapi (d) teknik-teknik
(asosiasi bebas, terapi/konseling.
interpretasi, analisis 5. Untuk materi teknik-
mimpi, analisis teknik konseling,
mahasiswa harus
2
Kemampuan Akhir yang
Pertemuan Kriteria Bobot
Diharapkan Maateri Ajar/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar
Ke/JP (Indikator) Penilaian Nilai
resitensi, analisis melengkapi
transference) pembahasannya dengan
menayangkan suatu
simulasi
terapi/konseling yang
dimuat dalam film.
Mahasiswa
mendiskusikan materi-
materi
7-13 Mahasiswa mampu 1. Pelopor Pemberian tugas, 700’ 1. Materi pembelajaran 1. Kelengkapan materi 5%
memahami teori dan 2. Pandangan tentang presentasi, ceramah dibagi menjadi 4 presentasi
pendekatan Adlerian manusia kelompok bahan kajian 2. Kejelasan presentasi
Therapy (Neo- 3. Konsep-konsep dasar sebagai bahan
Freudian/Psikologi (persepsi subjektif presentasi mahasiswa
Individual) tentang realitas, yang disampaikan
minat sosial dan secara kelompok yaitu:
perasaan rendah diri, (a) pelopor dan
perasaan superior, pandangan tentang
gaya hidup, urutan manusia, (b) konsep-
kelahiran dan relasi konsep dasar, (c) relasi
saudara kandung) konselor dan konseli,
4. Relasi konselor- (d) teknik-teknik
konseli terapi/konseling.
5. Tujuan 2. Mahasiswa diberi tugas
terapi/konseling menganalisa kasus-
6. Tahap-tahap/fase- kasus yang berkaitan
fase terapi dan teknk- dengan urutan kelahiran
teknik terapi dan relasi saudara
(konstelasi keluarga, kandung.
rekoleksi awal) 3. Untuk teknik konstelasi
keluarga dan rekoleksi
awal, mahasiswa diberi
tugas untuk
mengumpulkan data.
3
Kemampuan Akhir yang
Pertemuan Kriteria Bobot
Diharapkan Maateri Ajar/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar
Ke/JP (Indikator) Penilaian Nilai
4. Untuk materi teknik-
teknik konseling,
mahasiswa harus
melengkapi
pembahasannya dengan
menayangkan suatu
simulasi
terapi/konseling yang
dimuat dalam film.
Mahasiswa
mendiskusikan materi-
materi
14 KUIS: UJIAN TENGAH SEMESTER
15-19 Mahasiswa mampu 1. Periode Ceramah, 500’ 1. Materi pembelajaran 1. Kelengkapan materi 5%
memahami teori dan perkembangan pemberian tugas, dibagi menjadi 4 presentasi
pendekatan Person- pendekatan (dari presentasi kelompok bahan kajian 2. Kejelasan presentasi
Centered Therapy client centered ke sebagai bahan
presentasi mahasiswa
person centered)
yang disampaikan
2. Pelopor secara kelompok yaitu:
3. Pandangan tentang
(a) pelopor dan
manusia
pandangan tentang
4. Konsep-konsep dasar
manusia, (b) konsep-
(konsep diri
konsep dasar, (c) relasi
ideal/ideal self dan
konselor dan konseli,
konsep diri riil/real
(d) teknik-teknik
self)
terapi/konseling.
5. Relasi konselor-
2. Untuk materi teknik-
konseli
teknik konseling,
6. Tujuan
mahasiswa harus
terapi/konseling
melengkapi
7. Tahap-tahap/fase- pembahasannya dengan
fase terapi dan teknk- menayangkan suatu
teknik terapi
simulasi
4
Kemampuan Akhir yang
Pertemuan Kriteria Bobot
Diharapkan Maateri Ajar/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar
Ke/JP (Indikator) Penilaian Nilai
terapi/konseling yang
dimuat dalam film.
Mahasiswa
mendiskusikan materi-
materi
20-25 Mahasiswa mampu 1. Pelopor pemberian tugas, 600’ 1. Materi pembelajaran 1. Kelengkapan materi 5%
memahami teori dan 2. Pandangan tentang presentasi, ceramah dibagi menjadi 4 presentasi
pendekatan Gestalt manusia kelompok bahan kajian 2. Kejelasan presentasi
Therapy 3. Konsep-konsep dasar sebagai bahan
(holism, figure- presentasi mahasiswa
formation process, yang disampaikan
awareness, secara kelompok yaitu:
unfinished (a) pelopor dan
bussiness, pandangan tentang
avoidance, contact, manusia, (b) konsep-
energy) konsep dasar, (c) relasi
4. Relasi konselor- konselor dan konseli,
konseli (d) teknik-teknik
5. Tujuan terapi/konseling.
terapi/konseling 2. Untuk materi teknik-
6. Tahap-tahap/fase- teknik konseling,
fase terapi dan teknk- mahasiswa harus
teknik terapi melengkapi
pembahasannya dengan
menayangkan suatu
simulasi
terapi/konseling yang
dimuat dalam film.
Mahasiswa
mendiskusikan materi-
materi
26-28 Mahasiswa mengolah Rambu-rambu kasus- pemberian tugas, 300’ 6. Dosen menyiapkan 1. Ketepatan pengolahan 10%
kasus untuk disusun kasus yang berkaitan presentasi, ceramah rambu-rambu kasus. kasus
menjadi SKEMA dengan dengan perasaan rendah
5
Kemampuan Akhir yang
Pertemuan Kriteria Bobot
Diharapkan Maateri Ajar/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar
Ke/JP (Indikator) Penilaian Nilai
pendekatan Adlerian diri, gaya hidup yang 7. Mahasiswa mengolah 2. Kelengkapan unsur-
Therapy salah. kasus yang ditugaskan unsur SKEMA
oleh dosen secara
berkelompok. Satu
kelompok terdiri dari 2
orang mahasiswa.
8. Mahasiswa menyusun
Skema sebagai hasil
olahan kasus.
Mahasiswa
mempresentasi-kan
SKEMA yang telah
disusunnya.
29-34 Mahasiswa Skema-skema kasus Pemberian tugas, 600’ 5. Mahasiswa menyusun Ketepatan prosedur 10%
mengembangkan praktikum verbatim dari Skema
VERBATIM konseling yang telah Ketepatan penggunaan
dari skema dipresentasikan teknik-teknik verbal
sebelumnya secara konseling
kelompok.
6. Satu kelompok
mahasiswa terdiri dari 2
orang. Setiap
mahasiswa, secara
bergantian, berperan
sebagai konselor dan
konseli.
7. Dosen yang menetapkan
dan menugaskan
kelompok mahasiswa
untuk mengolah skema
menjadi verbatim.
6
Kemampuan Akhir yang
Pertemuan Kriteria Bobot
Diharapkan Maateri Ajar/Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar
Ke/JP (Indikator) Penilaian Nilai
8. Mahasiswa
mempersiapkan diri
untuk simulasi
konseling
35-44 Mahasiswa Verbatim kasus-kasus Pemberian tugas, 1000’ 4. Mahasiswa Ketepatan prosedur 10%
mensimulasikan proses praktikum mensimulasikan proses
terapi/konseling konseling. Ketepatan penggunaan
5. Simulasi konseling teknik-teknik verbal
direkam terlebih dahulu konseling dan teknik
dan diputar ulang untuk nonverbal konseling
dievaluasi pada
pertemuan-pertemuan
yang sudah
dijadwalkan.
6. Evaluasi simulasi
konseling tentang
struktur konseling
(tahap-tahap konseling),
teknik verbal konseling,
teknik non vebal
konseling (konselor dan
konseli
F. Evaluasi
No Jenis Evaluasi (UTS, UAS, kuis, tugas, praktikum, dll) Bentuk (tertulis, lisan, perbuatan, dll) Bobot (%)
1 Kelompok: menyusun makalah dan presentasi Tertulis 30%
7
2 Menyusun Skema, verbatim dan prosesn simulasi konseling Tertulis dan Praktikum 30%
3 UTS Individual: Kuis Tertulis 20%
4 UAS Individual: Kuis Tertulis 20%
Total 100%
G. Referensi
Corey, Gerald. (2005). Teori dan Praktek: Konseling dan Psikoterapi (Terjemahan). Bandung: PT.Refika Aditma.
Corey, Gerald. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont: Brooks/Cole
Erford, Bradley T. (2016). 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lesmana, J.M. (2008). Dasar-dasar Konseling.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
McLeod. (2006). Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus (terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Seligman,L.,& Reichenberg, L.W. (2010). Theories of Counseling and Psychotherapy. New Jersey: Pearson Eucation, Inc
Winkel, W.S. & Sri Hastuti, M.M. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta: Media Abadi.
Lembar-lembar penilaian