: 1622-1629
-
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bentuk interaksi sosial anak berkebutuhan
khusus (ABK) di Sekolah Inklusi SD Negeri 136 Kota Pekanbaru selama berada di lingkungan
sekolah dan mengetahui hambatan yang diterima anak berkebutuhan khusus dan orang di
sekitarnya selama berada di lingkungan sekolah dalam melakukan interaksi sosial. Penelitian
dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan
teknik Purposive sampling dengan jumlah 7 (tujuh) informan, diantaranya Wakil Kepala Sekolah
SD Negeri 136 Pekanbaru , 2 Guru, 2 Orang tua siswa ABK, dan 2 Siswa reguler. Siswa
berkebutuhan khusus yang menjadi subjek penelitian adalah siswa ABK penyandang Autis, Cacat,
dan Tuna Grahita. Hasil Penelitian diketahui bahwa adanya interaksi sosial yang terjadi diantara
siswa ABK dengan Guru dan Siswa reguler di sekolah Inklusi. Bentuk interaksi sosial yang
dilakukan siswa ABK di sekolah inklusi SD Negeri 136 Pekanbaru terjadi dalam benttuk
Kerjasama dan bentuk akomodasi yang sudah cukup terjalin karena semua pihak yang terlibat
dalam proses interaksi memahami kekurangan siswa ABK. Selain proses asosiatif, interaksi
disosiatif juga terjadi seperti adanya persaingan dalam proses belajar walaupun tidak berujung
konflik. Interaksi yang dilakukan oleh ABK sudah terjalin dengan Siswa reguler dan dengan Guru
baik dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Hambatan yang terjadi
dalam proses interaksi sosial yang dihadapi oleh siswa ABK dengan siswa reguler dan Guru di
Sekolah Inklusi berupa hambatan komunikasi dan kontak sosial.
kelompok menjadi aktivitas penting yang Saat ini sudah ada pembentukan
selalu dilakukan di dalam kehidupan sekolah dimana tidak adanya
bermasyarakat. Kemampuan pembedaan fisik maupun mental bagi
berinteraksi secara baik menjadi salah siswa – siswi yang menempuh
satu kemampuan yang harus dimilki pendidikan reguler yang disebut sebagai
setiap individu agar dapat diterima Sekolah Inklusi.
secara sosial di dalam masyarakat. Pada umumnya Ruang lingkup
Menurut Gillin dan Gillin dalam dunia pendidikan di sekolah inklusi,
(Soekanto, 2015) Interaksi sosial siswa dengan kebutuhan khusus tidak
merupakan hubungan atara individu akan sama diberikan perlakuan khusus
ataupun kelompok dalam kehidupan seperti halnya di sekolah luar biasa,
sosial. Interaksi sosial dilakukan disegala namun akan disamaratakan dengan
bidang dalam kehidupan sosial baik siswa – siswa reguler lainnya mulai dari
bidang Pendidikan, tekonologi informasi, proses belajar di kelas, pelajaran yang
ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Di disesuaikan dengan kurikulum nasional,
dalam dunia pendidikan, akan terjadi dan kewajiban sebagai siswa seperti
interaksi sosial antara masyarakat membuat pekerjaan rumah, ulangan
sekolah seperti guru dan siswa. Sekolah harian, maupun ujian sekolah.
menjadi lembaga yang mewadahi siswa – Provinsi Riau terkhususnya Kota
siswi dalam meningkatkan interaksi. Pekanbaru susdah menerapkan siswa
Interaksi sosial tidak hanya inklusi di sekolah – sekolah negeri yang
diharapkan mampu dilakukan oleh siswa ada di wilayah Kota Pekanbaru. Melalui
normal, namun anak – anak dengan keputusan Walikota Pekanbaru dalam
kebutuhan khusus juga diharapkan Surat Keputusan Nomor 713 Tahun 2017
mampu melakukan interaksi di ruang ditetapkannya 37 sekolah dari jenjang SD
lingkup sekolah. Anak berkebutuhan sampai SMP sebagai Sekolah Inklusi.
khusus diartikan sebagai adalah anak Sekolah Dasar yang ditunjuk sebagai
yang memiliki keterbatasan di salah satu sekolah inklusi sebanyak 24 sekolah.
atau beberapa kemampuan baik itu Berikut tabel data Sekolah Dasar (SD)
bersifat fisik seperti tunanetra, yang ditetapkan sebagai sekolah Inklusi:
tunarungu, cacat fisik maupun bersifat
psikis seperti autism, Hyperactive, dan Tabel 1
Penetapan Sekolah Dasar Penyelenggara
tuna grahita Desiningrum (2016). Pendidikan Inklusi
Mereka yang menyandang disabilitas Kota Pekanbaru Tahun 2017
atau berkebutuhan khusus tersebut
adalah mereka yang memiliki N Sekolah Alamat Kecamatan
kemampuan yang berbeda dibanding o
manusia pada khalayaknya. Dikarenakan 1. SD YLPI JL. Bukit Raya
Pekanbar Kaharuddin
karakteristik berbeda tersebut itulah u Nasution
mereka memerlukan perawatan spesial 2. SDN 24 Jl. Tanjung Lima Puluh
agar mereka juga dapat merasakan hak- Pekanbar Urban
haknya (Hidir et al., 2022). u
Setiap komponen dalam 3. SD Jl. Tj Rhu Lima Puluh
Cahaya
kehidupan membutuhkan suatu dasar Bunda
atau pondasi sebagai tonggak menjalani 4. SD Jl. Tanjung Lima Puluh
aktivitas sehari-hari, dalam hal ini Witama Datuk
pendidikan menjadi acuan manusia Internasi
menjadi insan yang berilmu dan onal Plus
5. SDN 169 Jl. Merpati Marpoyan
berwawasan luas (Resdati et al., 2022)
Pekanbar Raya Ramai
u
1623
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (4) (2023): 1622-1629
6. SDN 113 Jl. Irkap Marpoyan Nam Kela Jenis Jenis Jumla
Pekanbar Damai a s Kelami ABK h
u Inisi n
7. SD Insan Jl. Marpoya al
Utama Handayani Damai YCN 1 LK Austis 1
8. SDN 101 Jl. Jenderal Payung CT 3 PR Cacat 1
Pekanbar Sekaki Wajah
u QNA 4 PR Slow 1
9. SD AS- Jl. Tuanku Payung Leaner
Shoffa Tambusai Sekaki DR 4 LK Autis 1
Pekanbar PA 3 LK Tuna 1
u Grahita,
10 SDIT Jl. Tuanku Payung AK 5 LK Austis 1
. Future Tambusai Sekaki AS 6 PR Hyperacti 1
Islamic ve (Autis)
School TOTAL 7
11 SDN 71 Jl. Kartini Pekanbaru Sumber: TU SD Negeri 136 Kota Pekanbaru, 2022
. Pekanbar Kota
u
Fenomena yang ditemukan di
12 SDN 40 Jl. Kenari Rumbai
. Pekanbar Pesisir Sekolah Inklusi SD Negeri 136
u Pekanbaru yaitu terdapat siswa
13 SDN 117 Jl. Pembina Rumbai berkebutuhan khusus dimana sekolah
Pekanbar Pengemban Pesisir melakukan penggabungan antara siswa
u g Jaya
normal dengan siswa ABK, dan melihat
14 SDN 136 Jl. Garuda Tampan
. Pekanba Sakti adanya kendala yang menjadi hambatan
ru siswa reguler maupun guru di sekolah.
15 SDIT Al- Jl. Karya Tampan Berdasarkan masalah diatas, maka
. Fityah peneliti tertarik untuk mengamati dan
Pekanbar mendeskripiskan Interaksi Sosial Siswa
u
Sumber: Surat Keputusan Walikota Pekanbaru
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi
Nomor 713 Tahun 2017 SD Negeri 136 Kota Pekanbaru dan
hambatan yang tejadi dalam proses
SD Negeri 136 Pekanbaru interaksi di Sekolah Inklusi SD Negeri
menjadi satu – satunya Sekolah Dasar 136 Kota Pekanbaru.
negeri yang menaungi anak
berkebutuhan khusus di kecamatan METODE PENELITIAN
Tuah Madani dan termasuk sekolah yang Metode penelitian dalam
terbaru ditetapkan sebagai sekolah penelitian ini bersifat Menurut
inklusi di Kota Pekanbaru pada tahun (Sugiyono, 2019) Penelitian kualitatif
2017. SD Negeri 136 Pekanbaru memiliki cenderung mengarah pada penelitian
beberapa siswa berkebutuhan khusus yang bersifat naturalistik, fenomenologis
dengan jenis yang berberda – beda. ABK dan penelitian etnografi. Penelitian ini
yang peneliti temukan di SD berdasarkan dilaksanakan di Sekolah Inklusi SD
observasi dan data sekunder dari pihak Negeri 136 Kota Pekanbaru. Pemilihan
sekolah berjulah 7 (tujuh) orang. Berikut lokasi penelitian dilakukan secara
data siswa – siswa berkebutuhan khusus sengaja. Subjek penelitian berdasarkan
yang ada di Sekolah Inklusi SD Negeri Teknik purposive sampling, dimana
136 Kota Pekanbaru. pemilihan dilakukan berdasarkan
kriteria - kriteria yang sesuai dengan
Tabel 1 penelitian yaitu yang sering melakukan
Jumlah Siswa Berkebutuhan Khusus di SD interaksi dengan ABK, siswa yang sekelas
Negeri 136 Pekanbaru dengan ABK, Guru yang mengajar
1624
Nurul Kemala Putri, Yusmar Yusuf, Resdati, T. Romi Marnelly
Interaksi Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Inklusi Sd Negeri 136 Kota ……..….(Hal 1622-1629)
1625
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (4) (2023): 1622-1629
1627
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (4) (2023): 1622-1629
DAFTAR PUSTAKA
1629