Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

2021 Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Manajemen BK di Sekolah (S1)

Dosen Prof Dr A Muri Yusuf, M,Pd, Dr Riska Ahmad, M.Pd., Kons

Waktu: 90 menit

Soal:

1. Jelaskan alasan perlunya seorang calon guru BK mempelajari manajemen ditinjau


daru segi tugas pokok guru BK, dengan menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas
pokok guru BK.
2. Pengertian manajemen dapat ditinjau dari dua segi, sebagai ilmu dan sebagai seni. A.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen sebagai seni dan manajemen sebagai
ilmu, beri contoh untuk masing-masingnya.

3. Terkait dalam kegiatan manajemen, diperlukan kegiatan perencanaan. Salah satu


aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan adalah SDM (sumber daya
manusia).
a. Siapakah yang termasuk sumber daya manusia (SDM) yang perlu
dipertimbangkan dalam membuat perencanaan, berikan alasannya.
b. Apa sajakah sumber daya alam yang perlu diperhatikan dalam menyusun
perencanaan kegiatan BK, dan kemukakan alasannya.

4. Dalam istilah organisasi terkandung pengertian struktur organisasi dan pembagian


kerja. Dengan memperhatikan adanya berbagai personil di sekolah, bagaimanakah
bentuk struktur organisasi BK yang baik/tepat menurut Anda pada saat sekarang dan
berikan deskripsi tugas masing-masing personil tersebut dalam kaitannya dengan
kegiatan BK
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

5. Guru BK harus melaksanakan suatu kepemimpinan yang tepat terhadap siswa


asuhnya di sekolah. Jika pada salah satu kelas asuhnya, guru BK menemukan
masalah antara lain,
a. siswa kurang disiplin dalam belajar,
b. sering terjadi percekcokan diantara sesama siswa,
c. guru yang mengajar di kelas tersebut sering mengeluh dengan prilaku siswa,

Jelaskan upaya yang harus dilakukan oleh guru BK terkait dengan masalah
tersebut dalam perannya sebagai seorang pemimpin.

6. Sering terjadi masalah karena tidak adanya komunikasi yang efektif antara yang
menyampaikan pesan, informasi, gagasan dengan sipenerima pesan.
a. Jelaskan ciri-ciri komunikasi yang efektif
b. Kemukakan contoh komunikasi yang efektif antara guru BK dengan siswa
asuhnya dalam masalah:
1). Sewaktu melihat siswa asuhnya sering absen.
2) . Sewaktu melihat siswa asuhnya bertengkar dengan teman sekelasnya.
3). Sewaktu membaca chat siswa asuhnya yang ditujukan kepadanya dengan
menggunakan kata-kata tidak baik.
c. Kemukakanlah contoh komunikasi yang efektif antara guru BK dengan kepala
sekolah yang tidak memahami tupoksi guru BK di sekolah itu.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

LEMBAR JAWABAN UTS

Nama Mahasiswa : AMINAH DAULAY


NIM : 19006006
Hari/Tanggal : 12 Oktober 2021

Jawaban UTS.

1. Tugas pokok guru BK:

a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor adalah guru yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap semua siswa

b. Penilaianan kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor terhitung secara
propesional berdasarkan beban kerjan wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang
peserta didik dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) orang peserta didik pertahun.

c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan Guru BK atau Konselor dalam
menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan
dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta
melekukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.

Alasan perlunya seorang calon guru BK mempelajari manajemen:

-Agar guru BK Mampu menganalisis situasi dan kondisi peserta didik berdasarkan data yang
diperoleh dari kegiatan instrumentasi (baik tes maupun non tes), sebagai awal penyusunan
program BK di sekolah.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

-Agar guru BK Mampu merancang berbagai program BK di sekolah (program semesteran


bulanan, mingguan dan harian).

- Agar guru BK Menguasai konsep dan fungsi manajemen BK di sekolah.

- Agar guru BK Menguasai konsep organisasi dan pengorganisasian BK di sekolah

- Agar guru BK Menguasai konsep kepemimpinan organisasi BK di sekolah

- Agar guru BK Menguasai konsep komunikasi dalam organisasi BK di sekolah

- Agar guru BK Menguasai konsep penyusunan program BK di sekolah.

- Agar guru BK Mampu bekerja sama dengan teman sejawat dalam kelompok kelas

- Agar guru BK Mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain.

2. Manajemen sebagai seni dan manajemen sebagai ilmu:

Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).

Manajemen sebagai Seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil
atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-
fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-
penjelasan. Unsur ke-Ilmu-an merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu seperti yang
dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum, dan dipertahankan oleh
berbagai-bagai tingkat ujian-ujian dan penyelidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah
pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertentu. Dengan pengalaman-pengalaman
pemakaian yang demikian menjadi pembawaan, kira-kira suatu panca indera keenam,
keahlian yang bersifat intuisi. Dalam kehidupan nyata sehari-hari Manajemen benar-benar
melakukan kedua fungsi tersebut yaitu selain sebagai ilmu juga sebagai seni. Memperhatikan
pengertian manajemen yang pertama serta ke-nyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

sekaligus seni maka ma-najemen itu dapat diberi definisi sebagai, "Manajemen adalah seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu". Dalam
perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen itu adalah suatu seni atau suatu ilmu.
Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan
bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen itu adalah
ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat ini sama mengandung kebenaran.

Contohnya: Manajer yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki seni dalam mengelola
adalah artis yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur organisasi dengan
berbagai macam orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus memberi inspirasi dan
motivasi kepada semua orang dengan memuji dan mengajarkan tanpa membedakan latar
belakang. Hal yang demikian dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan.
Perpaduan ilmu pengetahuan yang menggunakan rumus dan teori yang bersifat kaku akan
lebih optimal apabila dicairkan dengan perbuatan dan komunikasi yang manusiawi. Kegiatan
tersebut dapat dikatakan sebagai contoh manajemen sebagai proses pencapaian tujuan
bersama.

3. Agar dalam pelaksanaan perencanaan SDM bisa berhasil, sedikitnya terdapat empat aspek
perencanaan SDM yang harus diperhatikan/dilakukan yaitu: (1) berapa proyeksi jumlah
karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees), (2) melakukan identifikasi SDM yang

tersedia dalam organisasi (human resource audit), (3) melakukan analisis keseimbangan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

penawaran dan permintaan (demand and suplay analysis), (4) menjalankan program aksi
(action program).

A. Sumber daya manusia (SDM) yang perlu dipertimbangkan dalam membuat perencanaan:

1. Estimasi jumlah pekerja yang keluar (baik karena pensiun atau mengundurkan diri). Data
mengenai jumlah pegawai yang keluar (pensiun atau mengundurkan diri) merupakan variabel
utama dalam menentukan kebutuhan jumlah SDM di masa mendatang

2. Kebutuhan perusahaan karena akan melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi.


Rencana pengembangan organisasi atau adanya unit usaha baru di masa depan memberikan
informasi mengenai berapa jumlah pegawai baru yang diperlukan, dan bagaimana kebutuhan
kualifikasinya.

3. Sumber daya keuangan perusahaan. Rencana SDM selalu harus memperhatikan dan
disesuaikan dengan sumber daya keuangan perusahaan. Dalam hal ini diharapkan
perencanaan SDM akan mampu memberikan solusi penggunaan biaya tenaga kerja yang
paling optimal (efisien dan efektif).

B. SDM yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan kegiatan BK:

1. Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang terdapat di
dalam himpunan data.
2. Jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak 150 orang
(minimal); kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing sebanyak 75 orang.
3. Bidang-bidang bimbingan (bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier).
4. Jenis-jenis layanan: layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

5. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan


rumah dan alih tangan kasus.
6. Volume kegiatan yang diperkirakan sebagai berikut:
a. Layanan orientasi: 4 - 6%
b. Layanan informasi: 10 - 12%
c. Layanan penempatan dan penyaluran: 5 - 8%
d. Layanan pembelajaran: 12 - 15%
e. Layanan konseling perorangan: 12 - 15%
f. Layanan bimbingan kelompok: 15 - 20%

g. Layanan konseling kelompok: 12 - 15%


h. Aplikasi instrumen: 4 - 8%
i. Konferensi kasus: 5- 8%
j. Kunjungan rumah: 5- 8%
k. Alih tangan kasus: 0 - 2%
7. Frekuensi layanan: setiap siswa mendapatkan berbagai layanan minimal lima kali dalam
setiap semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok maupun klasikal.
8. Lama kegiatan: setiap kegiatan layanan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran
sekolah dan di luar jam pelajaran sekolah, sampai 50% dari seluruh kegiatan bimbingan dan
konseling, sesuai dengan SK Mendikbud No.25/O/1995
9. Kegiatan khusus: pada semester pertama setiap tahun ajaran baru diselenggarakan layanan
orientasi kelas/ sekolah bagi siswa baru.

4. Struktur organisasi BK yang baik:

a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mengkoordinir segenap kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan dan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

konseling merupakan kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.


1. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan.
2. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah
3. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Membagi tugas guru BK/konselor dan menetapkan koordinator BK.
5. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain guna mendukung pelaksanaan program
bimbingan dan konseling.
Kerjasama dengan instansi dilakukan dengan Puskermas, Kepolisian, Lembaga Psikologi dan
Tokoh Masyarakat. Kerjasama dilakukan melalui sekolah. Contohnya untuk mengetahui
kemampuan, bakat dan minat peserta didik, maka harus bekerjasama dengan Lembaga
Psikologi untuk mengadakan tes. Bila ada masalah kriminal, maka kerjasama dengan
Kepolisian.
b. Koordinator BK
Koordinator bimbingan dan konseling mampu mengkoordinasi guru BK/konselor.
1. pemasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
2. penyusunan program bimbingan dan konseling
3. pelaksanaan program bimbingan dan konseling
4. pengadministrasian kegiatan bimbingan dan konseling
5. pelaksanaan evaluasi bimbingan dan konseling
6. pelaksanaan tindak lanjud evaluasi program bimbingan dan konseling
Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan
dan konseling

1. membuat usulan dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana bimbingan
dan konseling;
2. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
c. Guru BK
Guru BK/konselor melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling secara profesional.
1. memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

2. menyusun program bimbingan dan konseling


3. melaksanakan program bimbingan dan konseling
4. mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
5. melaksanakan evaluasi bimbingan dan konseling
6. melaksanakan tindak lanjut evaluasi program bimbingan dan konseling
7. mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan
konseling pada coordinator
d. Guru Mata Pelajaran
Guru Mata Pelajaran memberikan peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
1. Membantu memasyaratkan bimbingan dan konseling pada peserta didik
2. Membantu mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bantuan bimbingan dan
konseling
3. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
pada guru BK/konselor
4. Menerima peserta didik alih tangan dari guru BK/konselor yang memerlukan pengajaran
khusus
Alih tangan kasus dari guru BK kepada guru mata pelajaran tertentu dapat dilakukan
misalnya ketika terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari mata
pelajaran matematika sehingga mengalami ketertinggalan jika dibandingkan dengan
temannya yang lain. Disini menurut saya guru BK dapat membantu peserta didik dengan cara
mengalihtangankan kasus tersebut kepada guru mata pelajaran matematika agar memberikan
kelas tambahan bagi peserta didik tersebut. Namun, guru BK juga masih tetap
bertanggungjawab atas permasalahan peserta didik tersebut. Mohon koreksinya apabila
terdapat kesalahan dalam tanggapan Saya.

5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru – peserta didik yang


menunang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan pada peserta didik yang memerslukan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

layanan bimbingan dan konseling.


7. Berpartisipasi pada kegiatan khusus penanganan masalah peserta didik, seperti
konferensi kasus;
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka evaluasi pelayanan
bimbingan dan konseling dan upaya tindak lanjut.
e. Wali Kelas
Wali kelas memberikan peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
1. Mengumpulkan data tentang peserta didik;
2. Menyelenggarakan penyuluhan
3. Meneliti kemajuan dan perkembangan peserta didik;
4. Pengaturan dan penempatan peserta didik.
Peserta didik ditempatkan sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat nya, termasuk dalam
penempatan temapt duduknya. Siswa yang diketahui punya kelainan dalam penglihatan,
missal : tidak bias lihat jauh, tidak bias lihat dekat, juling kanan, atau juling kiri, perlu
mendapatkan tempat duduk sesuai dengan kondisinya sehingga tidak mengganggu proses
belajarnya.
5. Mengidentifikasi peserta didik sehari-hari;
6. Kunjungan rumah atau konsultasi dengan orang tua/wali;
Data peserta didik sudah dimiliki sekolah. Kunjungan rumah atau memanggil orang tua
diperlukan untuk mendapatkan informasi yang belum ada. Misal anak yang sering terlambat
dan sering mengantuk di kelas, juga prestasi belajarnya rendah. Untuk membantu peserta
didik apabila masih diperlukan informasi/data, maka dilakukan kunjungan rumah atau dengan
memanggil orang tua.

7. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan


dan konseling khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
8. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling;
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

9. Ikut serta dalam konferensi kasus


Konferensi kasus dilakukan untuk menangani masalah yang perlu keterlibatan pihak-pihak
lain. Misalnya ada peserta didik yang nilai prestasi belajarnya rendah dan dipredeksi tidak
akan naik kelas. Berdasarkan konseling dengan guru BK, peserta didik tersebut ternyata
setiap harinya harus membantu orang tuanya sehingga tidak bias belajar di rumah. untuk
membantu peserta didik tersebut perlu keterlibatan orang tua, wali kelas dan juga guru mata
pelajaran. Untuk menangani masalah tersebut diperlukana konferensi kasus yang terdiri dari
guru BK, orang tua, wali kelas, dan juga guru mata pelajaran untuk bias membantu
memecahkan peserta didik sesuai denhgan perannya masing-masing. Misal orang tua
mengurangi beban di rumah, wali kelas lebih memperhatikan peserta didik tersebut, dan guru
mata pelajaran membantu dalam penguasaan materi pelajaran.

f. Staf Tata Usaha/Administrasi


Staf Tata Usaha/Administrasi memberikan peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
1. Membantu dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah;
2. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling;
3. Membantu sarana yang diperlukan dalam kegaitan bimbingan dan konseling.
Komite sekolah merupakan pihak yang anggotanya orang tua murid atau tokoh
masyarakat yang dibentuk untuk mebantu sekolah termasuk keterlaksanaan BK.
Kerjasama dilakukukan melalui kepala sekolah. Misalnya di sekolah, ruang BK
menyatu dengan ruang UKS dan ukurannyapun sangat sempit. Sekolah memandang
perlu adanya ruang BK yang layak dan memenuhi standar sarana prasarana. Maka
melalui kepala sekolah membicarakan hal tersebut dengan komite sekolah untuk
mendapatkan bantuan guna membangun ruang BK..
4. Membantu melengkapi dokumen tentang peserta didik, seperti catatan komulatif
peserta didik.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

4. Upaya yang harus dilakukan oleh guru BK terkait dengan masalah dalam perannya sebagai
seorang pemimpin.

a. siswa kurang disiplin dalam belajar, ada beberapa cara atau tehnik yang bisa diterapkan
oleh seorang guru dalam menangani disiplin siswa di sekolah yaitu sebagai berikut:
a. Teknik Inner Control
Teknik ini sangat disarankan untuk digunakan guru-guru dalam membina disiplin peserta
didiknya. Teknik ini menumbuhkan kepekaan atau penyadaran akan tata tertib dari pada
akhirnya disiplin harus tumbuh dan berkembang dari dalam peserta didik itu sendiri (self
discipline).
b. Teknik External Control
Teknik ini yaitu mengendalikan diri siswa berupa bimbingan dan konseling. Teknik
dapat menumbuhkan disiplin cendrung melakukan pengawasan (yang kadang perlu
diperketat dan kalau perlu menjatuhkan hukuman terhadap setiap pelangaran).
c. Teknik Cooperative Control
Teknik cooperative control ini sebuah pembinaan disiplin dengan cara bekerjasama
antara guru dan siswa dalam mengendalikan disiplin, dimana guru dan siswa saling
mengontrol terhadap pelanggaran disiplin sekolah.

b. Sering terjadi percekcokan diantara sesama siswa,strategi konflik merupakan suatu cara
ataupun teknik yang digunakan dalam mengatasi perselisihan antara kedua belah pihak,
sebagai pola interaksi konflik yang digunakan untuk mencapai penyelesaian dari sebuah
konflik yang diharapkan. Oleh karena itu, pentingnya strategi dalam menyelesaikan
konflik sebagai jalan untuk memperbaiki sebuah hubungan.

Strategi menghadapi konflik sebagai berikut:


a. Contending
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

Cara ini adalah cara pemecahan masalah secara win-lose solution, yaitu dengan
menyelesaikan masalah tanpa memedulikan kepentingan pihak lain.
b. Problem Solving
Problem solving artinya menyelesaikan masalah dengan memedulikan
kepentingannya sendiri dan pihak lain. Individu akan berinisiatif melakukan
pemecahan masalah dengan negoisasi untuk mengatasi konflik. Solusi diarahkan pada
kedua pihak agar dapat sepenuhnya mencapai tujuan dan mengatasi ketegangan dan
perasaan negatif antara kedua pihak. Motivasi yang berkembang adalah untuk
berkolaborasi.
c. Yielding
Yielding yaitu dengan mengalah, menurunkan aspirasinya dan bersedia menerima
“kekurangan” dari yang sebenarnya diinginkan. Motivasi yang berkembang adalah
keinginan untuk menyerah.
d. Inaction
Inaction yaitu dengan diam, tidak melakukan apa pun. Tiap-tiap pihak saling
menunggu tindakan pihak lain.
e. Withdrawing
Withdrawing yaitu dengan menarik diri, memilih meninggalkan situasi konflik, baik
secara fisik maupun psikologis.

c. Guru yang mengajar di kelas tersebut sering mengeluh dengan prilaku siswa,
Membuat banyak guru mengeluh dengan sikap siswa tersebut, sehingga
mengharuskan keterlibatan guru bimbingan konseling untuk membantu siswa agar
bisa mengontrol sikapnya dengan baik pada saat proses belajar berlangsung dan diluar
proses belajar seperti ikut-ikutan teman membolos pada jam pelajaran, ikut-ikutan
teman tawuran dan lain sebagainya. Untuk itu konselor disekolah juga mempunyai
peranan penting dalam membantu remaja untuk mengatasi kesulitannya, keterbukaan
hati konselor dalam membantu kesulitan remaja akan menjadikan remaja sadar akan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

sikap dan tingkah lakunya yang kurang baik. Salah satu cara agar guru bimbingan
konseling bisa membantu siswa dalam mengontrol sikap serta perilaku dan
pengendalian diri yang baik yaitu dengan melakukan pendekatan kepada siswa agar
siswa merasa nyaman serta terbuka kepada guru Bimbingan Konseling dan mencari
sumber
permasalahan yang dihadapi siswa. Serta mengadakan layanan bimbingan kelompok
dikelas dengan memberikan nasehat dan motivasi kepada siswa.

6. a. Suatu komunikasi dikatakan efektif bila apa yang disampaikan dikomunikasikannya


berkualitas baik, sehingga bisa ditangkap dengan benar oleh yang menerima yang menjurus
kepada penyelesaian tujuan organisasi dan individu baik dalam waktu dekat maupun dalam
jangka panjang. Dharma (2000: 73) mengatakan “komunikasi yang efektif hanya terjadi jika
antara penerima dan pengirim pesan tercipta pemahaman yang sama”. Sejalan dengan
pendapat di atas Tubs (2000: 29) mengatakan: “Komunikasi dikatakan efektif bila pesan
seperti yang dimaksud oleh pengirim berkaitan dengan pesan seperti yang ditangkap dan
diterima oleh penerima; biasanya mengharapkan satu hasil/lebih sebagai tujuan komunikasi”.

A. 1). Sewaktu melihat siswa asuhnya sering absen:


Kerjasama yang harus diterapkan di sekolah ini ada beberapa hal
- bentuk karjasama yang harus diterapkan dengan membina komunikasi yang baik
antara guru bimbingan konseling dan orangtua.
-guru bimbingan konseling dan orangtua harus sering bertukar informasi tentang
perkembangan siswa baik di sekolah maupun di dalam rumah.
-jika pihak sekolah mengundang orangtua untuk hadir ke sekolah orangtua datang ke
sekolah.adanya komunikasi dari orangtua kepada guru bimbingan konseling.
Orangtua selalu menceritakan mengenai keadaan tingkah laku anak mereka,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

-orangtua memberikan masukan kepada guru bimbingan konseling sehingga dapat


meningkatkan kerjasama dengan orangtua baik itu secara persuasif maupun secara
langsung.

2) Sewaktu melihat siswa asuhnya bertengkar dengan teman sekelasnya.


Komunikasi antarpribadi guru BK dan siswa melalui layanan
konseling individual, harapannya mampu membuat siswa mengalami perubahan
baik dari sikap maupun pola pikir, sehingga dapat membantu siswa untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Guru BK mengatakan bahwa setelah
melakukan bimbingan dan konseling melalui layanan konseling individual,
biasanya siswa mengalami perubahan, dimana secara pola pikir menjadi lebih
memahami dampak dari permasalahan yang ia alami, lebih mentaati tata tertib dan
peraturan sekolah, lebih memahami tujuan ke sekolah, semakin termotivasi, serta
berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Meskipun perubahan tersebut terjadi
secara bertahap. Komunikasi antarpribadi guru BK dan siswa yang terjadi secara
efektif,
yang juga merupakan metode yang dipandang guru BK dan siswa juga efektif
untuk diterapkan khususnya dalam memahami permasalahan siswa, sangatlah
penting untuk dilakukan secara intens oleh guru BK. Melalui wawancara
mendalam yang dilakukan, guru BK mengatakan bahwa intensitas komunikasi
antarpribadi guru BK dan siswa tidak menentu dilakukan, sehingga tidak dapat
diperkirakan jumlahnya dalam setiap harinya.

1) . Sewaktu membaca chat siswa asuhnya yang ditujukan kepadanya dengan


menggunakan kata-kata tidak baik.
Komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru BK dan siswa, tidak hanya
terjadi ketika siswa memiliki permasalahan atau ketika guru BK menemukan
siswa tersebut melakukan kesalahan, namun juga ketika siswa tersebut datang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang, Telp. & Fax. (0751) 41650

menemui guru BK untuk berkonsultasi, berdiskusi, maupun berbagi, baik itu tentang
permasalahan pribadi, hal-hal yang mengganggu proses belajar mengajar,
maupun tentang bimbingan karir seperti bakat dan minat siswa, yang pada
hakikatnya hal tersebut berpengaruh pada masa potensial siswa tersebut.
Meskipun intensitas komunikasi antarpribadi tersebut, tidak dilakukan secara
merata kepada seluruh siswa, namun dapat dikatakan bahwa intensitas komunikasi
antarpribadi guru BK dan siswa sudah cukup baik. Meskipun setiap harinya tidak
dapat disebutkan dalam bentuk jumlah, namun komunikasi antarpribadi guru BK
dengan siswa dilakukan dengan cukup intens, dan sudah dipastikan dalam setiap
minggu selalu ada komunikasi antarpribadi yang dilakukan dengan siswa.

B. komunikasi yang efektif antara guru BK dengan kepala sekolah yang tidak memahami
tupoksi guru BK di sekolah itu:
upaya dalam menjaga komunikasi antara guru bimbingan
konseling kepala sekolah yaitu dengan cara berkomunikasi dengan baik, sopan dan
santun. Dalam berkomunikasi dengan kedua pihak sering menanyakan bagaimana
tupoksi guru bk, apa yang menjadi kendala dan
selalu berkomunikasi dengan kedua pihak agar kerjasama yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai