Anda di halaman 1dari 14

TES BAKAT

Pengampu Mata Kuliah : Assesment Teknik Tes


Rani Mega Putri, M.Pd.,Kons
Sigit Dwi Sucipto, M.Pd

Oleh :

Fitri Okta Viani

NIM : 06071381823053

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
DAFTAR ISI

Daftar isi …………………………………………………………………..……

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………....

I.I Latar Belakang ……………………………………………………...

I.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..

I.3 Tujuan Masalah ……………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..

2.1 Pengertian dan Tujuan tes bakat …………………………………....

2.2 Sejarah tes bakat …………………………………………………....

2.3 Instrument didalam tes bakat …………………………………….…

2.4 Bentuk dan macam dari tes bakat………………………………..….

2.5 Langkah-langkah penggunaan tes bakat……………………..……...

2.6 Faktor-faktor yang dapat diungkap dalam tes bakat…………..…….

2.7 Penggunaan tes bakat dalam program layanan bk……………….

2.8 Kelebihan dan kelemahan dari tes bakat …………………………....

BAB III PENUTUP …………………………………………………………....

3.3 Kesimpulan …………………………………………………………..

DAFTAR PUSAKA ……………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Didalam suatu lingkungan sekolah terkadang kita menyaksikan ada


beberapa anak yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Ada anak yang
pandai dalam bermain musik, ada ang pandai olahraga, ada juga yang pandai
melukis, hal ini merupakan sebagaian fenomena perbedaan antara individu satu
dengan yag lain. Kemampuan yang seperti ini lebih bersifat khusus atau bisa
dikatakan anak-anak seperti mereka mempunyai bakat atau talenta dalam bidang
tertentu.
Dengan menggunakan instrumen tes psikologis seperti tes bakat, tes
kemampuan umum, tes atau inventori minat dan kepribadian dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling pada umumnya dan bimbingan karir di sekolah
pada khususnya, maka hasil pengukurannya akan lebih tepat, sebab setiap
instrument yang baku telah memiliki persyaratan-persyaratan tertentu, yaitu
memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, valid, baku dan objektif.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari makalah ini


adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan tujuuan tes bakat ?


2. Bagaimana sejarah tes bakat ?
3. Apa saja instrument dalam tes bakat ?
4. Apa saja bentuk dan macam dari tes bakat ?
5. Bagaimana langkah-langkah penggunaan tes bakat ?
6. Apa saja faktor-faktor yang dapat diungkap dalam tes bakat ?
7. Bagaimana penggunaan tes bakat dalam program layanan bimbingan
dan konseling ?
8. Apa kelebihan dan kelemahan dari tes bakat ?

I.3 Tujuan Pemakalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Memaparkan pengertian dan tujuan tes bakat


2. Memaparkan Bagaimana sejarah tes bakat
3. Memaparkan Apa saja instrument dalam tes bakat
4. Memaparkan Apa saja bentuk dan macam dari tes bakat
5. Memaparkan Bagaimana langkah-langkah penggunaan tes bakat
6. Memaparkan Apa saja faktor-faktor yang dapat diungkap dalam tes bakat
7. Memaparkan Bagaimana penggunaan tes bakat dalam program layanan
bimbingan dan konseling
8. Memaparkan Apa kelebihan dan kelemahan dari tes bakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tes Bakat Dan Tujuan

A. Pengertian Tes Bakat


Menurut Fudyartanta, bakat adalah kemampuan yang lebih
menonjol atau istimewa pada seseorang.Tes bakat adalah tes yang
mengungkap bakat seseorang, yang juga merupakan kemampuan
intelegensi khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang maka proses
pendidikan dapat diarahkan pada bidang-bidang yang sesuai, sehingga
lebih mudah mencapai hasil.
Menurut F.S. Freeman, tes bakat adalah yang dirancang untuk
mengukur kemampuan potensial seseorang dalam suatu kegiatan jenis
yang khusus dan dalam kisaran terbatas (1976).
B. Tujuan Tes Bakat
 Untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai
pilihan pendidikan maupun pekerjaan.
 Untuk mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang.
 Sebagai sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang
dimiliki seseorang.

Tes bakat dilakukan dengan tujuan yang berkaitan dengan bidang


pendidikan dan bidang industry. Dalam bidang pendidikan, dengan mengetahui
bakat siswa maka ia dapat diarahkan sesuai dengan bakatnya tersebut agar siswa
dapat mencapai prestasi sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hasil tes bakat
sangat bermanfaat khususnya pada saat penjurusan, baik di SMA maupun SMK,
dan untuk menentukan pilihan fakultas atau jurusan yang diinginkan di perguruan
tinggi.
Dalam bidang industry bakat seseorang perlu diketahui apakah ia tepat
menduduki jabatan tertentu. Hasil tes bakat dapat membantu suatu perusahaan
atau lembaga untuk menempatkan karyawan atau calon karyawan pada posisi
yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Orang yang dapat memilih,
meyesuaikan dengan pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya akan membuat
seseorang tersebut mempunyai semangat kerja yang tinggi dan kepuasan kerja
akan tercapai. Sebaliknya seseorang individu yang dipaksa atau terpaksa bekerja
tidak sesuai dengan bakatnya akan menimbulkan kelesuan kerja, semangat kerja
rendah, ketidakpercayaan pada diri sendiri, banyak membuat kesalahan-kesalahan
dan menimbulkan frustasi bagi individu yang bersangkutan.

2.2 Sejarah Tes Bakat


Tes bakat muncul karena pemikiran para psikolog bahwa tes inteligensi hanya
mengukur aspek tertentu dari inteligensi, dimana hal ini saja tidaklah cukup
karena tidak semua aspek penting terwakili karena cakupannya yang agak
terbatas. Bahkan sebelum PD I, para psikolog mulai mengakui perlunya tes-tes
bakat khusus untuk digunakan dalam konseling pekerjaan serta dalam seleksi dan
klasifikasi personil industri dan militer. Sehingga beberapa tes kemudian
dimodifikasi menjadi tes bakat, misalnya pada tahun 1920-an sejumlah tes
inteligensi berubah menjadi tes bakat sekolah. Aplikasi praktis tes selanjutnya
menunjukkan perlunya dikembangkan tes multi bakat (multiple aptitude tes)
karena sarana untuk menyusun tes semacam ini telah tersedia.
2.3 Instrumen Tes Bakat
A. DAT (Differential Aptitude Test )
Tujuan dari DAT:
1. Untuk mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan
standar.Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan.
2. Untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi
hubungan antara benda-benda.
3. Untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih
spesifik (kemampuan khusus).

2.4 Bentuk/ macam tes bakat


Bakat merupakan sebuah potensi individu untuk mengembangkan
kecakapannya dalam suatu bidang tertentu sehingga memungkinkan individu
tersebut berkembang pada masa mendatang, bakat relatif konstan dan sangat kecil
kemungkinannya untuk berubah.
Bakat yang dimiliki individu berbeda satu sama lainnya. Hal ini
disebabkan oleh faktor keturunan, pengaruh keluarga dan lingkungan serta nilai-
nilai yang dianutnya. Karena perbedaan bakat yang dimiliki antar individu
berbeda maka diperlukan pengukuran tes bakat agar dapat mengetahui bakat
individu secara tepat. Tes bakat adalah tes yang dapat mengungkap potensi-
potensi individu dalam aktivitas tertentu sehingga dapat membantu untuk
memprediksi keberhasilan dalam bidang pendidikan maupun karir. Tes bakat
dibagi dalam beberapa kelompok:
A. Multiple Aptitude Test Batteries
B. DAT
Differential Aptitude test (DAT) memadukan prosedur ilmiah dan prosedur
pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan pria dan wanita pada para
siswa-siswi tingkat SMP kelas-3 hingga kelas-3 SMA.tujuan di lakukan tes ini
adalah untuk bimbingan pendidikan dan karir.
Test ini juga untuk membantu para konselor dalam memberikan layanan
bimbingan dan membantu klien. Test ini idirancang untuk mengungkap
kemampuan yang paling mendasar dan sedapat mungkin menghindari
ketergantungan atau keterkaitan dengan mata pelajaran tertentu yang diberikan
oleh sekolah. Dalam test ini juga terdapat 8 sub bab tes. Delapan subtes
dalam DAT :
1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning / VR) merupakan tes bakat yang
mengungkapkemampuan yang memahami konsep-konsep dalam bentuk
kata-kata(verbal). Sub tes Penalaran Verbbal ini akan mengungkapkan
bagaimana baiknya seseorang dapat memahami ide-ide yang diekspresikan
dengan menggunakan kata-kata serta bagaimana dapat berfikir dan
menalar dengan kata-kata.
2. Kemampuan Angka (Numerical Ability / NA) Tes Kemampuan Angka
sebagai ukuran dari kemampuan pengetahuan umum, emngungkapkan
kemampuan siswa-siswi untuk menalar dengan angka, menggunakan atau
memanipulir relasi dengan angka-angka, dan menguraikan secara logis
banyaknya material. Individu yang dapat mengerjakan tes ini dengan
baik,memungkinkan dapat dengan baik pula untuk mengerjakan
perhitungan dan pengukuran yang bersifat umum.
3. Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning / AR) Test Penalaran abstrak
disajikan pada soal yang memerlukan persepri pengoperasian prinsip -
dalam mengubah diagram-diagram. Tugas dalam setiap kasus adalah
menyamaratakan perubahan dalam mengoperasikan prinsip-prinsip,
yaituberfikir dengan simbol-simbol yang abstrak. Sub tes penalaran
abstrak dapat melihat bagaimana individu dapat memikirkan masalah-
masalah sekalipun tanpa petunjuk yang berbentuk kata-kata.
4. Kecepatan dan Ketelitian Klerikal (Clerical Speed and Accurency
/CSA) Tes ini adalah untuk mengungkap kecepatan persepsi, mengingat
dengan cepat dan kecepatan dalam memberi respon. Hal inijuga dapat
mengungkapkan bagaimana cepat dan baiknya individu mengerjakan
pekerjaannya.
5. Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning / MR) Tes Penalaran
Mekanikal ini disusun berdasarkan pengalaman tes Pemahaman Mekanikal
dari Bennett. Dalam mengerjakannya sedapat mungkin di perlukan
pemikiran yang tepat dan logis sehingga dapat mengungkapkan bagaimana
seseorang menangkap prinsip-prinsip umum fisika pada kehidupan sehari-
hari serta pemahaman akan hukum-hukum yang mendasari alat,mesin, dan
gerakan-gerakan yang sederhana.
6. Relasi Ruang (Space Relation / SR) Tes Tilik Ruang berhubungan
dengan benda-benda yang konkrit melalui visualisasi. Tes ini bertujuan
untuk mengungkap kemampuan individu untuk membayangkan suatu
objek yang dikontruksi dari suatu gambar dalam suatu pola yang telah
sering digunakan dalam tes visualisasi struktural.
7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage – 1: Spelling)
Bertujuan untuk mengungkapkan keunggulan individu dalam
menggunakan bahasa, terutama dalam hal mengeja,memberikan tanda-
tanda baca,huruf besar dan pemilihan kata.
8. Pemakaian Bahasa: Tata Bahasa (Language Usage – 2: Grammer)
Mengukur kemampuan individu untuk mengeja kata-kata umum dalam
bahasa, serta memprediksi kemampuan stenografi dan pengetikan.

2.5 Langkah-langkah Penggunaan Tes Bakat


1. Memberikan petunjuk umum kepada siswa tentang manfaat tes
dengan uraian dengan kata-kata yang sederhana yang berkaitan
dengan tes yang diberikan (setiap subtes).
2. Penyediaan alat-alat tulis. Jika tes dinilai dengan tangan maka
usahakan setiap siswa memiliki dua pensil atau pena.
3. Pembagian lembar jawaban yang tepat dan buku tes.
4. Membaca petunjuk untuk setiap subtes dalam buku tes itu
sendiri. Sedangkan siswa membaca petunjuk-petunjuk setiap subtes
didalam hati.
5. Pengaturan waktu pelaksaan tes untuk setiap subtes sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan(sebaiknya memakai stopwatch)
6. Pengumpulan bahan-bahan termasuk buku tes dan lembar jawaban
yang telah diisi.

2.6 Faktor Faktor yang di ungkapkan dalam Tes Bakat


1. Kemampuan verbal kemampuan memahami dan menggunakan bahasa
baik secara lisan maupun tulisan
2. Kemampuan numerical Kemampuan ketepatan dan ketelitian
memecahkan problem aritmatik atau konsep dasar berhitung
3. Kemampuan Spatial kemampuan merancang suatu benda secara tepat
4. Kemampuan perceptual kemampuan mengamati dan memahami gambar
2 dimensi menjadi bentuk 3 dimensi
5. Kemampuan reasoning kemampuan memecahkan suatu masalah
6. Kemampuan mekanik kemampuan memahami 2 konsep mekanik dan
fisika
7. kemampuan memory kemampuan mengingat
8. Kemampuan clerical kemampuan bekerja di bidang administrasi
9. Kemampuan kreativitas kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru
dan menunjukkan hal yang tidak biasa / istimewa
10. Kecepatan kerja kemampuan bekerja secara cepat terutama untuk
pekerjaaan yang rutin
11. Ketelitian kemampuan bekerja secara teliti
12. Ketahanan kemampuan bekerja secara konsisten.
2.7 Penggunaan Tes Bakat dalam Program Layanan Bimbingan dan
Konseling
Bakat atau kemampuan khusus sebagai potensi yang dimiliki individu siswa
perlu sekai digali agar tampil dan dapat diaplikasikan dengan tepat sesuai
dengan bidangnya. Hal ini penting sekali diterapkan khususnya dalam
rangka program layanan bimbingan karir, umumnya dalam program layanan
bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan kemampuan individu siswa agar siswa mampu memahami dirinya
(pemahaman diri) terutama bakat-bakatnya. Dengan mengetahui secara jelas
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, individu siswa akan mampu
untuk membuat perencanaan dan keputusan kariernya di masa depan.

2.8 Kelebihan Dan Kelamahan Tes Bakat

Tes bakat memiliki kelebihan sebagai berikut, yaitu :

1. Tes Bakat muncul mengurangi kelemahan tes inteligensi yang mengukur


kemampuan umum seseorang.
2. Tes Bakat dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan berhasil atau
tidaknya seseorang dalam bidang bidang tertentu.
3. Tes bakat dibuat dalam seri multiple bakat yang merupakan sejumlah tes
yang dipakai untuk mengukur berbagai macam bakat seseorang, tidak
hanya satu bakat saja.
4. Mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang.
5. Membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan
pendidikan maupun pekerjaan.
6. Mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang.
Kelemahan Tes Bakat

Tes bakat memiliki keterbatasan sebagai berikut, yaitu :

1. Tes bakat hanya mengukur sampel perilaku yang ditunjukkan atau sampel
butir tes.
2. Standardisasi tes tergantung pada keadaan sampel standardisasi. Dengan
demikian perkembangan budaya dan kemajuan teknologi akan
mempengaruhi validitas tes.
3. Realibilitas tes jarang mempunyai koefisien reliabilitas sama dengan satu,
hal ini berarti testing lebih satu kali pada individu tidak akan menunjukkan
hasil yang sama persis.
4. Dengan pengukuran bakat bukan berarti telah memahami kondisi
psikologi seseorang secara komprehensif. Untuk tujuan diagnosis dan
prediksi, akan lebih akurat jika dilakukan pengukuran aspek untuk secara
komprehensif.
BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Bakat adalah suatu kemampuan khusus yang berkembang secara istimewa


atau menonjol, dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan yang lain. Bakat
seseorang dapat diukur dengan tes bakat. Maka tes bakat adalah tes yang
dirancang untuk mengukur kemampuan potensial seseorang dalam suatu jenis
aktivitas dispesialisasikan dan dalam rentangan tertentu. Bakat adalah semacam
perasaan dan perhatian, ia merupakan salah satu metode pikir. Bakat itu menjadi
jelas karena pengalaman, akan tetapi kita hanya condong kepada sebagian saja
dari sekumpulan aspek-aspek kegiatan yang kita alami dan lakukan. Bakat juga
terkait dengan kemampuan khusus seseorang untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya , Bakat lebih terkait dengan pengetahuan dan
keterampilan dibanding dengan emosi dan kepribadian, Bakat berasal dari faktor
bawaan dan lingkungan, Inteligensi merupakan kemampuan umum seseorang
sedangkan bakat merupakan kemampuan yang bersifat khusus.

Terbentuknya bakat manusia terhadap macam-macam kegiatan yang


dilakukannya atau tidak terbentuknya bakat itu ditentukan oleh banyak faktor.
Sering kali bakat dan kemampuan berjalan seiring, hanya saja ada keadaan-
keadaan dimana keduanya muncul serentak. Jadi kemampuan dan bakat adalah
dua faktor yang berbeda dan terpisah antara satu bidang dengan bidang yang
lainnya . Untuk mengetahui bakat individu secara tepat, perlu dilaksanakan
pengukuran psikologis dengan menggunakan beberapa instrumen tes bakat
diantaranya yaitu FACT, DAT dan GATB.
DAFTAR PUSAKA

1. https://id.scribd.com/doc/243748287/TES-BAKAT-docx
2. https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-
1-fulltek-u.pdf
3. https://binham.wordpress.com/2010/04/21/tes-bakat/
4. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Rita%20Eka
%20Izzaty,%20S.Psi.,%20M.Si./pengantas%20tes%20Bakat.pdf

Anda mungkin juga menyukai