DOSEN PENGAMPU
DRA. RAHMI SOFAH, M.Pd.,Kons
NUR WISMA, S.Pd.I, M.Pd
DI SUSUN
OLEH :
( 06071381823053)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
A. TEKNIK KURSI KOSONG
Teknik ini merupakan adopsi dari pendekatan Gestalt. Teknik ini biasanya
digunakan untuk structural analysis. McNeel (1976) mendeskripskan bahwa
teknik yang menggunakan dua kursi ini merupakan carayang efektif untuk
membantu konseli mengatasi konflik masa lalu dengan orang tua atau orang lain
pada masa kecil. Teknik kursi kosong merupakan intervensi yang kuat, yang
dapat digunakan untuk membantu konseli segala umur yang memiliki konflik
dengan orang ketiga yang tidak hadir dalam proses konseling. Teknik kursi
kosong bertujuan untuk membantu mengatasi konflik interpersonal dan
intrapersonal. Teknik ini membantu konseli untuk keluar dari proses
introyeksi. Pada teknik ini konselor menggunakan dua kursi. Konselor meminta
konseli untuk duduk di satu kursi dan berperan sebagai topdog. Kemudian
berpindah ke kursi lainnya dan menjadi underdog. Dialog dilakukan secara
berkesinambungan pada dua peran tersebut. Dengan teknik ini, introyeksi akan
terlihat dan konseli dapat merasakan konflik yang ia rasakan secara lebih real.
Konflik tersebut akan terlihat dan konseli akan dapat diselesaikan dengan
penerimaan dan integrasi antara kedua peran tersebut. Teknik ini membantu
konseli untuk merasakan perasannya tentangkonflik perasaan dengan
mengalami secara penuh.
Topdog adalah perasan marah bila sesuatu tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral (righteos), authoritarian, dan mengetahui yang terbaik. Topdogadalah
orang yang menggunakan kekuatannya untuk menekan dan menakuti orang
lain dan bekerja dengan kata “kamu harus” dan “kamu tidak boleh”.
Sementara itu, underdogmanipulatif dengan menjadi defensif, merengek dan
menangis seperti bayi. Underdogbekerja dengan kata “saya mau” dan mencari
alasan seperti “saya sudah berusaha keras”.
1. Pengertian Relaksasi
3. TujuanPelaksanaan Teknik
A. Rasional
B. Instruksi tentang Pakaian
C. Menciptakan Lingkungan yang Aman
D. Konselor Memberi Contoh Latihan Relaksasi itu
E. Intruksi-instruksi untuk Relaksasi
F. Penilaian setelah Latihan
G. Pekerjaan Rumah dan Tindak Lanjut
adalah salah satu teknik yang paling luas digunakan dalam terapi tingkah
laku. Desensitisasisistematis digunakan untuk menghapus tingkah laku yang
diperkuat secara negatif, dan menyertakan pemunculan tingkah laku atau respon
yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan itu,
Desensitisasi diarahkan kepada mengajar klien untuk menampilkan suatu respon
yang tidak konsisten dengan kecemasan.
Pada tahun 1950-an, Joseph Wolpe mengembangkan teknik systematic
desensitization (desensitisasi sistematik), salah satu teknik yang paling
lazim digunakan untuk menangani kecemasan dan fobia (Corey, 2015).
Teknik ini, yang awalnya dianggap murni behavioral, sekarang dianggap
memasukkan komponen kognitif juga,sehingga menciptakan alasan untuk
memasukkannya di bagian tentang teknik-teknik yang didasarkan pada
pendekatan kognitif-perilaku ini. Desensitisasi sistematik adalah sebuah
prosedur di mana klien berulang kali mengingat, membayangkan, atau
mengalami kejadian yang membangkitkan kecemasan dan yang disebabkan oleh
kejadian itu.
https://bahanajar.uhamka.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/full-lengkap-
bahan-ajar-teknik-khusus-dlm-konseling1-Fitniwillis-Chandra-dewi.pdf
https://retnobembi.wordpress.com/2015/05/29/terapi-behaviour-teknik-
desensitisasi-sistematis/
https://lutfifauzan.wordpress.com/2009/12/29/teknik-konseling-individu-
relaksasi/
http://digilib.uinsby.ac.id/1690/5/Bab%202.pdf