Anda di halaman 1dari 10

JENIS JENIS VARIABEL DAN HIPOTESIS DALAM

PENELITIAN KUANTITATIF

Pengampu Mata Kuliah : Penelitian Kuantitatif


Dr. Yosef, M.A
Risma Anita Puriani, M.Pd.

Fitri Okta Viani

NIM : 06071381823053

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
A. Variabel Penelitian
1. Pengertian Dan Jenis Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang terbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti di pelajari sehingga di proleh informasi tentang
hal tersebut. Teori variabel didenifinisikan sebagai antribut seseorang atau objek,
yang mempunyai “variasi “ antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady. 1981). Variabel merupakan atribut
dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi , Berat badan, sikap, motivasi,
kepemipinan, disiplin kerja, merupakan atribut – atribut dari setiap orang. Berat,
ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut- atribut dari abjek. Struktur
organisasi, model pendelegasian, kepemipinan, pengawasaan, koordinasi,
prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan adalah merupakan
contoh variabel dalam kegiatan administrasi pendidikan.
Variabel karena ada variasinnya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekolompok orang itu bervariasi antara satu orang
dengan yang lain. Demikian juga prestasi belajar, kemampuan guru dapat juga
dikatakan sebagai variabel karena misalnya prestasi belajar dari seklompok murid
tertentu, maka harus ada variasinnya bukan dikatakan variabel. Berdasarkan
variasi penelitian didasarkan sumber data atau objek yang bervariasi.
Kerlinger(1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak ( constructs)
atau sifat yang dipelajari.misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja dan lain –lain.
Kerlinger menyatakan bahwa variabel dikatakan suatu sifat diambil dari nilai yang
berbeda ( different values). Variabel ini merupakan suatu yang bervariasi.
Menurut Kidder(1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas
( qualities) dimana penelitin mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang , objek atau kegiatann yang
mempunyai variasi tertentu ditatapkan oleh peneliti.
2. Jenis jenis Variabel penelitian kuantitatif
 Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh
penelitidimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan
hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Dalam bidang
pendidikan, kondisi yang dimanipulasikan atau segala bentuk
perlakuan yang diterapkan oleh peneliti. Variabel ini biasa
dilambangkan dengan variabel “X”, contohnya adalah penggunaan
metode mengajar tertentu, penggunaan media, penggunaan paket
pembelajaran, dan lain sebagainya.
 variabel tergantung atau terikat (dependent variable )adalah kondisi
atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul
ketika peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variabel
bebas.
Jenis variabel ini biasa dilambangkan dengan variabel “Y” contohnya prestasi
belajar, motivasi belajar, dan lain sebagainya. Jadi, dalam penelitian eksperimen
peneliti ingin melihat apa yang terjadi pada variabel “Y” sebagai variabel
terikat/tergantung seandainya variabel “X” sebagai variabel bebas
dimanipulasikan.
Contohnya, peneliti ingin melihat apakah metode diskusi mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar atau tidak pada siswa kelas 3 SMU
dalam mata pelajaran ekonomi. Manakala peneliti menggunakan desain
eksperimen dengan kelompok control, maka untuk melihat ada atau tidaknya
adanya pengaruh, peneliti harus mempunyai dua kelompok subjek penelitian yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang dikenakan perlakuan
(treatment), yakni subjek yang diajar dengan metode diskusi; sedangkan
kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan, misalnya
pelajaran ekonomi dengan metode biasa. Pada akhir eksperimen, peneliti
membandingkan prestasi belajar yang diperoleh kedua kelompok tadi. Seandainya
kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok control, maka
perbedaan itu kemungkinan disebabkan oleh penggunaan diskusi.
3. Jenis variabel penelitian sosial dalam konteks riset kuatitatif
 Variabel nominal Variabel ini biasa disebut juga variabel deskrit atau
variebel kategori.
 Variabel deskrit hanya dapat dikategorisasikan menjadi dua kutub.
Contoh variabel deskrit atau nominal adalah jenis kelamin. Jenis
kelamin dalam banyak penelitian dikategorisasikan menjadi dua kutub:
pria dan wanita.
 Variabel kontinum Variabel kontnum terdiri dari tiga variabel
sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan.
Sebagai contoh, kebahagiaan yang bisa ditingkatkan menjadi
sangat bahagia, bahagia, dan tidak bahagia.
2. Variabel interval, yaitu variabel berupa jarak yang dapat
diketahui melalui pengukuran. Sebagai contoh, Saya ke Anda 5
meter, Anda ke Mereka 5 meter, maka Saya ke Mereka 10
meter.
3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Misalnya, masuk
kepolisian butuh uang sogokan 100 juta rupiah, jadi satpam
butuh uang sogokan 50 juta. Maka uang sogokan untuk jadi
polisi 2 kali lipat uang sogokan untuk jadi satpam.
B. Hipotesis Penelitian
1. Pengertian hipotesis dan Jenis-Jenis Hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hiportesis. Penelitian
bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada
fakta empiris yang diproleh oleh pengumpulan data. Hipotesis dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik dengan data.
Penelitian merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi
justru diharapkan dapat ditemukan hi[potesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan
diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Hipotesis terdiri atas beberapa jenis.
Dilihat dari rumusan masalah yang hendak diteliti, hipotesis dapat dibedakan
menjadi hipotesis umum dan hipotesis khusus yaitu :
 Hipotesis umum atau juga disebut hipotesis mayor, adalah hipotesis
yang dirumuskan untuk menjawab sementara dari masalah yang bersifat
umum.
 hipotesis khusus adalah hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan khusus sebagai penjabaran dari masalah umum.

Terdapat dua jenis hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol.
Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan
dalam kalimat negative. Dua jenis hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis
alternative ( hipotesis alternative tidak sama dengan hipotesis kerja ). Dalam
kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dulu adalah hipotesis penelitian terutama
pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian membuktikan hasil pengujian hipotesis itu
signifikansi atau tidak, maka diperlukan hipotesis statistic. Teknik statistic yang
digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah statistic. Teknik statistic yang
digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah ststistic inferensial. Statistic yang
bekerja dengan data populasi adalah statistic deskriptif
Dalam hipotesis statistic yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Yang diuji
hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sample dan
populasi atau statistic dan parameter. Parameter adalah ukuran – ukuran yang
berkenaan dengan populasi, dan statistic di sini diartikan sebagai ukuran – ukuran
yang berkenaan dengan populasi, dan statistic disini di artikan sebagai ukuran –
ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistic disini diartikan sebagai
ukuran – ukuran yang berkenaan dengan sample.
1. Bentuk – bentuk hipotesis
Bentuk – bentuk penelitian terkait rumusan masalah penelitian. Dilihat
tingkat eksplanasinnya, maka bentuk rumusan masalah penelitian.ada tiga yaitu :
rumusan masalah deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif ( pembandingan) dan
asosiatif ( hubungan ).
a. Hipotesis Deskriptif
Jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan
dengan variabel mandiri
b. Hipotesis Komparatif
Jawaban sementara terhadap rumusan masalah komperatif. Pada rumusan
ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau
keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda .
c. Hipotesis Asosiatif
Jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1) Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemipinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah
3) Hipotesis Statistik
3. Jenis-jenis hipotesis, yaitu :
A. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai


hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau secara negatif antara dua
variable atau lebih sesuai dengan teori. Jenis hipotesis ini juga sering disebut
sebagai hipotesis yang dilihat dari sifat variabel yang akan diuji. Dilihat dari sifat
yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
(1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.Hipotesis
tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan
antara dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional. Hubungan
antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a) hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik.


b) hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik.
c) hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi tidak timbal balik.

Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan


perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang
perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.

B. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya (Hipotesis Statistik)

Menurut Yatim Riyanto (1996: 13) hipotesis dilihat dari kategori


rumusannya dibagi menjadi dua, yaitu (1) hipotesis nihil (null hypotheses) yang
biasa disingkat dengan Ho, dan (2) hipotesis alternative (alternative hypotheses)
yang biasa disingkat dengan Ha. Hipotesis nihil (Ho), yaitu hipotesis yang
menyatakan tidak adanya hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang
lain. Contohnya, Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar siswa SD.
Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Contohnya,
Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SD.

Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional hipotheses (hipotesis


terarah) dan non directional hipotheses (hipotesis tak terarah). (Frankel dan
Wallen, 1990: 42; Suharsimi Arikunto, 1989 :57)

Hipotesis terarah (directional hipotheses) adalah hipotesis yang diajukan


oleh peneliti, di mana peneliti sudah menemukan dengan tegas yang menyatakan
bahwa variabel independent memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap
variabel dependent. Misalnya : siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih
tinggi prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
menggunakan metode curah pendapat (diskusi).

Hipotesis tak terarah (non directional hipotheses) adalah hipotesis yang


diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel
independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Frankel dan Wallen (1990:
42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah menggambarkan bahwa peneliti tidak
menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan
dilakukan. Misalnya: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar
inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.

C. Jenis hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel


yang diuji

Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, dapat dibedakan menjadi hipotesis


mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup
kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. Sedangkan hipotesis minor
adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor
(jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh hipotesis mayor : Ada hubungan antara keadaan social ekonomi (KSE)
orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA. Contoh hipotesis minor :

1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa
2. SMA.Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar
siswa
3. SMA, Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar
siswa SMA.
DAFTAR PUSAKA

1. Nazir Moh.1998.Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia


2. Sanjaya Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan
Prosedur.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
3. Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung :Cv.ALvabeta
4. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009) h. 163-165
5. Prof. Dr. Sugoino, 2011, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan
R&D, Bandung, Alfbeta, cv.
6. https://www.academia.edu/34773630/makalah_variabel_dan_hipotesis_pe
nelitian_docx
7. https://id.scribd.com/doc/90030995/MAKALAH-VARIABEL-
HIPOTESIS
8. https://www.academia.edu/27289186/Jenis_jenis_Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai