Anda di halaman 1dari 10

KAITAN FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGAN

IPTEK DAN PERADAPAN/KEBUDAYAAN

Dosen Pengampuh Mata kuliah Filsafat Ilmu

Drs. Imron A. Hakim,M. Si

Fadhlina R, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 10

Fitri Okta Viani ( 06071381823053)

Dedek sasma noprianti ( 06071381823042)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita tentu sudah sering mendengar kata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
atau yang sering disingkat dengan IPTEK. IPTEK merupakan makanan sehari-
hari manusia sekarang ini. Telepon seluler, komputer, internet, dan lain-lain.
Tanpa adanya IPTEK kehidupan sosial manusia menjadi terhambat. Atas dasar
kemampuan kreatifitas berpikir, manusia dapat mengembangkan IPTEK dari
waktu ke waktu. Segala kemudahan mulai dari transportasi, telekomonikasi
sampai pendidikan tak luput dari peran IPTEK.
Namun di balik itu semua manusia menjadi malas melakukan semua
aktivitasnya oleh karena semua kemudahan yang ada. Selain itu juga, sebagian
besar manusia diberbagai belahan dunia belum mencicipi manfaat dari IPTEK
tersebut. Sungguh sangat disayangkan sekali dimana sebagian orang sudah
mendapatkan kebutuhannya dengan cepat sementara yang lainnya harus bersusah
payah untuk mendapatkannya. Untuk itu sebagai mahasiswa kita perlu
mengetahui lebih dalam tentang IPTEK agar kita bisa memanfaatkan untuk
seluruh umat manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada dalam makalah kami ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa saja Hubungan filsafat ilmu,perkembangan iptek dan
peradapan/kebudayaan ?

C. tujuan masalah

Untuk mengetahui dan mempelajari Apa saja Hubungan filsafat


ilmu,perkembangan iptek dan peradapan/kebudayaan
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Hubungan filsafat ilmu dan perkembangan iptek

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu yang telah


disistematisasi dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem,
amda satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari ialah
sebab-sebabnya. Menurut Cambridge-Dictionary 1995, Ilmu Pengetahuan adalah
kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan
sistem, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji
kebenarannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1)
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2)
Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Menurut Wikipedia, Teknologi
adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagian aktivitas manusia,
teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
Filsafat dan IPTEK adalah dua hal yang saling berhubungan. Secara
historis, kelahiran ilmu pengetahuan berawal dari filsafat, begitu juga sebaliknya
filsafat ilmu juga semakin berkembang seiring dengan kemajuan Ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini, pemikiran manusia juga mengalami
perkembangan linear, dahulu masyarakat Yunani kuno mendasari pemikiran
mereka dengan mitos, kemudian berkembang menjadi lebih rasional dengan
paham teologi mereka, pemikiran inipun terus berkembang sampai melahirkan
science dan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya sampai sekarang.
Awalnya ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu dianggap sebagai sesuatu
yang identik, dalam artian ilmu pengetahuan merupakan bagian dari filsafat,
sehingga definisi mengenai ilmu juga bergantung pada sistem filsafat yang dianut
pada saat itu. Setelah abad ke-17, sejalan dengan makin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi maka mulailah terjadi pemisahan antara filsafat ilmu
dan IPTEK. Pemisahan ini dapat dianalogikan sebagai sebuah pohon yang terus
berkembang, dimana filsafat ilmu berperan sebagai batang induknya dan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai cabangnya. Cabang ini terus berkembang
membentuk ilmu-ilmu baru yang juga melahirkan sub-sub ilmu yang sifatnya
lebih khusus. Tiap-tiap cabang lalu memisahkan diri dari batang induknya, yaitu
filsafat ilmu yang kemudian berkembang sesuai metodologinya masing masing.
Walaupun cabang-cabang ilmu pengetahuan ini berbeda, akan tetapi mereka tetap
berhubungan satu sama lain karena berasal dari satu batang induk yang sama.
A. Filsafat Ilmu Dan IPTEK Pada Periode Klasik
Pada periode ini, baik filsafat ilmu dan IPTEK bisa dianggap sebagai sesuatu yang
identik atau suatu kesatuan. Belum ada ilmu pengetahuan spesifik yang lahir pada
periode ini. Tema yang menjadi perhatian utama filsuf pada periode ini adalah
segala kejadian atau perubahan yang ada di alam. Mereka tertarik pada perubahan
yang terjadi di alam dan berusaha mencari prinsip atau hakikat dibalik fenomena
tersebut. Filsuf yang terkenal pada periode ini misalnya Thales, dia berpendapat
bahwa hakikat dari segala sesuatu di dunia ini adalah air. Filsuf lainnya adalah
Pythagoras yang terkenal dengan teorema Pythagoras. Ia berpendapat bahwa suatu
gejala fisis dikuasai oleh hukum matematis yang dia ambil dari penemuannya
terhadap interval-interval utama tangga nada yang dinotasikan dengan
perbandingan bilangan. Pythagoras juga menyatakan bahwa jagat raya bukanlah
bumi melainkan Hestia (Api).
B. Filsafat Ilmu dan IPTEK Pada Periode Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, perkembangan Filsafat ilmu dan IPTEK sangat
dipengaruhi oleh doktrin agama karena pada masa itu terdapat dua agama besar,
Islam dan Nasrani yang memiliki peranan besar terhadap kehidupan pada masa
itu. Pada periode ini terdapat masa skolastik, yaitu masa dimana filsafat dan
IPTEK berhenti berkembang karena kebebasan berpikir para filsuf atau pemikir
dibatasi oleh pihak gereja. Semua hal diatur berdasarkan doktrin agama yang lebih
menitik beratkan pada keyakinan. Apabila para filsuf memiliki pemikiran yang
berbeda dengan ketentuan gereja, maka filsuf tersebut akan dianggap sebagai
pembangkang dan dijatuhi hukuman berat. Sebagai contoh, pada akhir masa
pertengahan Galileo Galilei dijatuhi hukuman mati oleh gereja karena teorinya
yang mendukung Copernicus bahwa pusat tata surya adalah matahari. Teori
tersebut dianggap tidak sesuai dengan keyakinan gereja yang pada saat itu
menganut paham geosentris (bumi sebagai pusat tata surya). Contoh filsuf yang
terkenal pada periode ini adalah Agustinus, yang pemikirannya banyak dilatar
belakangi ajaran agama Kristen.
C. Filsafat Ilmu dan IPTEK Pada Periode Abad Modern
Tidak terdapat penunjuk waktu yang jelas sebagai pembatas antara abad
pertengahan dengan abad modern, tetapi mayoritas menganggap bahwa awal mula
perkembangan filsafat dan IPTEK masa modern diawali dengan gerakan
Renaissance pada abad XIV. Perkembangan tersebut dimatangkan dengan gerakan
Aufklaerung pada abad XVIII ditandai dengan menonjolnya liberasi, emansipasi
dan otonomi diri, perkembangan IPTEK, serta munculnya unsur-unsur kebebasan,
individualisme, rasionalisme, optimisme, kreatif dan inovatif. Pada masa ini
IPTEK mulai memisahkan diri dari filsafat. Ilmu pengetahuan mulai lahir dan
berkembang pesat. Para filsuf meletakkan dasar filsosofisnya untuk
perkembangan dalam bidang IPTEK, seperti Machiavelli, Giordano Bruno,
Francis Bacon,Rene Descartes, Baruch de Spinoza, Blaise Pascal dan Leibniz.
D. Filsafat Ilmu dan IPTEK Periode Kontemporer
Pada periode kontemporer, IPTEK berkembang dengan pesat sejalan dengan
perkembangan pemikiran manusia dan realitas sosial. Perkembangan sains dan
teknologi pada abad ke-20 memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan
manusia. Pemahaman manusia mengenai alam dan kejadian didalamnya menuju
pada level yang lebih tinggi dimana banyak penemuan baru yang berhasil
meruntuhkan hukum-hukum sains yang berlaku sebelumnya. Seperti teori fisika
klasik Newton yang dimentahkan oleh teori fisika kuantum dan mungkin
penemuan akan dimentahkan lagi oleh teori berikutnya mengingat pola pikir
manusia yang terus berkembang disertai usahanya yang terus menerus untuk
menyingkap hakikat alam semesta ini. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan
bahwa perkembangan IPTEK dapat berjalan dengan tiga cara yaitu:
1. Kontinu-linear menuju suatu kemajuan

2. Sirkular-siklis dimana ada usaha untuk mengulang kebenaran atau prinsip


terdahulu dalam kondisi dan zaman yang berbeda.

3. Diskontinu-dialektis dimana kenyataan yang berlaku saat itu akan


mendapat tentangan, lalu terjadi sintesis sebagai jalan keluar untuk
meneruskan perkembangan tersebut.
Berikut ini adalah perbandingan hubungan antara IPTEK dan filsafat secara
umum IPTEK FILSAFAT ILMU Berasal dari akal/pemikiran manusia,
mempelajari hal yang bersifat khusus (memiliki batasan keilmuan) Berasal dari
akal/pemikiran manusia, bersifat universal atau umum Mempelajari fenomena
dengan menggunakan metodologi keilmuannya berusaha mencari hakikat dari
fenomena terus mengalami perubahan Terus berubah menuju hakikat Berusaha
mencari kebenaran dari penyelidikan, pengalaman dan percobaan (eksperimen)
Mencari kebenaran dengan jalan berpikir secara radikal, integral dan universal

1.2 HUBUNGAN ILMU DENGAN PERADABAN MANUSIA

Ilmu merupakan salah satu hasil budaya manusia dimana lebih


mengutamakan kuantitas yang objektif dan mengesampingkan kuantitas subjektif
yang berhubungan dengan hasrat personal. Dengan ilmu, manusia tidak akan
mementingkan dirinya sendiri. Sekalipun kebenaran ilmu tidak pernah mencapai
kebenaran mutlak Ilmu dengan batas-batas tertentu telah banyak membantu
manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya, yaitu kehidupan yang
lebih baik. Dengan keterbatasannya ilmu membantu kehidupan dan kepentingan
manusia didunia. Sesuai dengan bidang masing-masing.

Ilmu merupakan eliminater dan perubah kebudayaan manusia

Dengan ilmu, manusia dapat pegangan terhadapa kehidupannya, menentukan


mana yang baik dan buruk, bermanfaat dan tidak bermanfaat. Pada dasarnya
perkembangan ilmu dan teknologi semata-mata untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup umat manusia. Sejajar dengan tahap kemajuan ilmu, muncul
pula kecendrungan manusia untuk mengadakan perubahan sosial dan budaya yang
dirasakan kurang memperlancar pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin
kompleks.

Peradaban merupakan manifestasi ilmu terapan dan teknologi.

Peradaban meliputi semua pengalaman praktis yang diwarisi dari generasi ke


generasi lain. Peradaban berkembang dalam bidang kimia, fisika, kedokteran,
ekonomi, politik praktis, astronomi, fiqih dan semua yang berkaitan dengan
penggunaan ilmu terapan dan teknologi. Semakin tinggi peradaban yang dimiliki
manusia, semakin tinggi pula penggunaan ilmu terapan dan teknologi dalam
kehidupan manusia. Sebagai contoh berkembangnya ilmu astronomi, yang dahulu
manusia hanya dapat melihat matahari, bulan dan benda-benda langit lainnya di
bumi. Dengan berkembangnya ilmu, telah membawa membangun peradaban baru
yang lebih maju yaitu manusia sudah dapat menginjakkan kaki di bulan maupun
benda-benda langit lainnya.

Masyarakat yang berperdaban dan berkembang memiliki arti masyarakat


yang selalu berfikir untuk maju dan menghasilkan ilmu-ilmu baru yang dapat
memudahkan dan membantu manusia dalam memecahkan permasalahan
kehidupan. Sehingga dapat diartikan ilmu sebagai pendorong peradaban manusia
ke arah yang lebih baik. Ibnu Khaldun (1332-1406) dalam Jujun menjelaskan,
Ilmu hanya dapat maju apabila masyarakat berkembang dan berperadaban.1

1
Pohon Ilmu

ILMU ALAM ILMU SOSIAL

FILSAFAT

Akar : Filsafat

Batang: Ilmu Alam dan Ilmu Sosial

Ranting: Merupakan cabang-cabang dari ilmu alam dan ilmu social

Akar pohon ilmu adalah filsafat. Adapun batang pohon ilmu terdiri dari dua
kelompok yaitu filsafat alam dan filsafat moral. Filsafat alam kemudian
berkembang menjadi rumpun ilmu-ilmu alam. Ilmu-ilmu alam membagi diri
kepada dua kelompok lagi yakni ilmu alam dan ilmu hayat. Filsafat moral yang
kemudian berkembang kedalam cabang-cabang ilmu sosial. Tiap-tiap cabang
kemudian membentuk ranting-ranting baru seperti fisika berkembang menjadi
hidrodinamika, cahaya, bunyi, panas kelistrikan dan magnetisme, kimia fisik, dan
fisika nuklir

Sedangkan filsafat moral bersemi menjadi ranting-ranting seperti, antropologi


budaya, kesusastraan, teologi, sejarah, manajemen, statistik, pengetahuan hukum,
antropologi sosial, sosiologi, komunikasi, sosiologi hukum, ekonomi, demografi,
politik dan psikologi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan, teknologi adalah studi tentang bagaimana nilai-nilai sosial,
politik, dan budaya mempengaruhi penelitian ilmiah dan inovasi teknologi, dan
bagaimana, pada gilirannya, mempengaruhi masyarakat, politik dan budaya.
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis.
Filsafat dan IPTEK adalah dua hal yang saling berhubungan. Secara
historis, kelahiran ilmu pengetahuan berawal dari filsafat, begitu juga sebaliknya
filsafat ilmu juga semakin berkembang seiring dengan kemajuan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ilmu merupakan salah satu hasil budaya manusia dimana lebih
mengutamakan kuantitas yang objektif dan mengesampingkan kuantitas subjektif
yang berhubungan dengan hasrat personal. Dengan ilmu, manusia tidak akan
mementingkan dirinya sendiri. Sekalipun kebenaran ilmu tidak pernah mencapai
kebenaran mutlak Ilmu dengan batas-batas tertentu telah banyak membantu
manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya, yaitu kehidupan yang
lebih baik. Dengan keterbatasannya ilmu membantu kehidupan dan kepentingan
manusia didunia. Sesuai dengan bidang masing-masing.

A. Ilmu merupakan eliminater dan perubah kebudayaan manusia


B. Peradaban merupakan manifestasi ilmu terapan dan teknologi.
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/38020567/Makalah_Ilmu_Pengetahuan_dan_Tek
nologi_1
https://adhimasyusuf.wordpress.com/2013/01/17/hubungan-antara-ilmu-
pengetahuan-dan-teknologi/

Anda mungkin juga menyukai