Anda di halaman 1dari 5

A.

Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interkasi/komunikasi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu seseorang. Dengan berinteraksi individu
diarahkan untuk mendapatkan pengalaman melalui proses melihat, mendengar,
mengamati, dan memahami sesuatu. Belajar merupakan suatu aktivitas yang
disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan peningkatan kemampuan
individu, karena dengan belajar seorang individu akan mengalami perubahan dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang tidak
mengalami menjadi mengalami dan merasakan sesuatu yang berbeda.
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar. Menurut Cronbach (dalam
Faizah, 2017) menyatakan “Learning may be defined as the process by which a
relavitely enduring change iin behavior occurs as result of experience or practice”.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator belajar ditunjukkan dengan adanya
perubahan dalam tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman. Menurut Slameto
(2003) belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Winkel (1987)
belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan yang
relatif konstan dan berbekas. Wittig (dalam Syah, 2003) belajar sebagai “any
relatively permanen change in an organism behavioral repertoire that accurs as a
result of experience”, belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi
dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman. Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur dalam belajar, yaitu: proses,
perubahan perilaku dan pengalaman.
1. Belajar terjadi karena adanya proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
merasakan. Seorang individu dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya
aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain,
akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Seorang pendidik tidak
dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan peserta didik. Seorang pendidik dapat
melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik seperti, bertanya, menanggapi,
menjawab pertanyaan, berdiskusi, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman
adalah gejala nampak yang dilakukan oleh peserta didik dari aktivitas mental dan
emosional peserta didik (Ubabuddin,2019).
2. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
Menurut Sudjana (2001) kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis
perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang. Sedangkan menurut W. Gulo
(2002), belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang
mengubah tingkah laku, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.
Dari beberapa pengertian belajar tersebut di atas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan tingkah laku.
3. Hasil belajar diperoleh dari pengalaman
Belajar adalah mengalami, sehingga belajar terjadi karena individu berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan fisik adalah lingkungan di sekitar individu baik dalam bentuk alam
sekitar maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia. Lingkungan fisik yang
bersifat alamiah antara lain, pantai, hutan, sungai, udara, air, dan sebagainya.
Bersifat budaya seperti buku, media pembelajaran, gedung sekolah, perabot
sekolah, dan sebagainya. Adapun lingkungan sosial peserta didik di antaranya
guru, orang tua, pustakawan, pemuka masyarakat, pemuka agama, kepala sekolah
dan sebagainya. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun
pengalaman tidak langsung. Peserta didik yang melakukan eksperimen adalah
contoh belajar dengan pengalaman langsung, sedangkan peserta didik yang belajar
dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku adalah contoh belajar
melalui pengalaman tidak langsung (Ubabuddin,2019).
2. Prinsip Belajar
Pengertian prinsip belajar menurut Robert H Davies adalah suatu komunikasi
terbuka antara guru dan siswa sehingga siswa dapat termotivasi belajar yang
bermanfaat bagi dirinya melalui contoh dan kegiatan praktek yang diberikan oleh
guru melalui cara yang menyenangkan siswa. Sedangkan prinsip belajar menurut
Gestalt adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik sehingga
mengalami proses perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar yang
dilakukan secara terus menerus dan diharapkan perserta didik akan mampu
menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori atau berbagai
pengalaman yang telah diterimanya. Sehingga kesimpulan dari prinsip belajar adalah
landasan berpikir atau landasan berpijak dan sumber motivasi agar proses belajar dan
pembelajaran dapat berjalan baik antara guru dan siswa (Asmuri, 2015).
Prinsip-prinsip belajar menurut Rothwal A.B dalam Lingis (2021) yaitu:
a.Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai penggerak timbulnya aktivitas. Apabila
penggeraknya tidak ada, maka aktivitas tidak akan terjadi serta jika penggeraknya
lemah, maka aktivitas belajarnya akan lemah. Motivasi belajar berkaitan dengan
tujuan yang ingin dicapai sehingga apabila siswa menyadari bahwa tujuan yang
ingin dicapai itu berguna bagi dirinya maka motivasi belajar akan muncul dengan
kuat.
b. Perhatian
Perhatian tersebut sebagai suatu pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan)
terhadap suatu objek. Apabila semakin terpusat perhatian pada suatu materi
pelajaran maka proses belajarnya makin baik dan hasilnya akan optimal.
c.Aktivitas
Belajar itu merupakan suatu aktivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional. Jika
terdapat siswa yang duduk di kelas pada saat pembelajaran, namun mental
emosionalnya tidak terlibat aktif di dalam pembelajaran tersebut maka pada
hakikatnya siswa tersebut tidak belajar
d. Balikan
Siswa memperlukan suatu balikan dengan segera agar tidak terlanjur berbuat
kesalahan yang dapat mengakibatkan kegagalan belajar.
e.Perbedaan Individual
Belajar tidak dapat diwakilkan orang lain. Apabila tidak belajar, maka tidak
akan mendapatkan kemampuan. Apabila guru mengajar, sudah tentu kadar
aktivitas belajar siswa bermacam-macam. Siswa akan belajar sesuai dengan
kemampuanya sendiri yang pasti ada perbedaan dari siswa lain. Perbedaan
tersebut dapat terjadi dalam hal pengalaman, minat, bakat, motivasi belajar,
keceerdasan, tipe belajar, dan sebagainya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam Lestari (2018), mengatakan bahwa tingkat
keberhasilan atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, sebagai berikut :
a.Faktor-faktor stimulus belajar yaitu segala hal diluar individu itu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini mencakup
material, penugasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima
dipelajari oleh siswa.
b. Faktor-faktor metode belajar yaitu penerapan metode yang tepat terhadap
kebutuhan belajar siswa akan mempengaruhi keberhasilan pada prestasi peserta
didik.
c.Faktor-faktor individu yaitu keinginan oleh pribadi peserta didik dalam belajar
agar mendapatkan nilai yang bagus.

DAFTAR PUSTAKA

Asmuri. 2015. Prinsip Memberikan Kemudahan Dan Menyenangkan Dalam. POTENSIA


Jurnal Kependidikan Islam. 1(2).

PROSES PENDIDIKAN (Suatu Tinjauan dalam Perspektif Hadits)

Faizah, N.S. 2017. Hakikat Belajar dan Pembelajaran. At-Thullab Jurnal Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. 1(2).

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Winkel, W.S. 1987. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

W Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Ubabuddin. 2019. Hakikat Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Edukatif. 5(1).

Lingis, S., Awe, E.Y., & Laksana, D.N.L. 2021. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan
Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sd Pada Tema Daerah Tempat Tinggalku Di Gugus V
Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Citra Pendidikan.
1(1): 26-35.
Lestari, P., & Hudaya, A. 2018. Penerapan Model Quantum Teaching Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Viii Smp Pgri 3 Jakarta.
Research and Development Journal Of Education. 5(1):

Anda mungkin juga menyukai