Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

RINGKASAN MATERI FERTILISASI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Perkembangan Hewan
Dosen Pengampu: Dr. Adnan, M.S.

OLEH KELOMPOK 4:
1. Magfira Herman : 200107500011
2. Leoni Rannu Mangiri : 200107501023
3. Fitriah : 200107500021
4. Nurvelisa : 200107500013
5. Ali Akbar Firdaus Yusran : 1914041004

KELAS PENDIDIKAN BIOLOGI A


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
A. Pengertian Fertilisasi
Fertilisasi berdasarkan tempat berlangsungnya, yaitu fertilisasi eksternal yaitu yang
berlangsung di luar tubuh induknya, dan fertilisasi internal yang berlangsung di dalam tubuh
induknya. Fertilisasi memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Transmisi gen dari paternal dan maternal kepada keturunannya
2. Merangsang sel telur untuk berkembang lebih lanjut
3. Menghasilkan terjadinya syngami, yaitu peleburan sifat genetis paternal dan maternal
4. Mempertahankan kondisi diploiditas suatu species tertentu dari jenisnya
5. Penentuan jenis kelamin secara genetis.
Menurut Gilbert (1985), fertilisasi terdiri atas beberapa tahap yaitu:
1. Kontak dan pengenalan antara spermatozoa dengan ovum
2. Mengatur masuknya spermatozoa ke dalam telur
3. Penyatuan materi genetik antara ovum dan spermatozoa
4. Aktivasi metabolisme sel telur untuk memulai perkembangan.
Menurut Carlson (1988), fertilisasi terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut:
1. Kontak antara membran sel telur dengan membran spermatozoa
2. Masuknya spermatozoa ke dalam sel telur,
3. Pencegahan polispermi oleh sel telur,
4. Aktivasi metabolisme telur
5. Penyempurnaan miosis oleh sel telur,
6. Pembentukan dan fusi pronuklei jantan dan pronuklei betina.
B. Transpor Gamet
1. Transpor Ovum
Perjalanan ovum menuju tempat berlangsungnya fertilisasi dikelompokkan menjadi tiga
daerah yaitu perjalanan melalui peritonium, perjalanan melalui tuba fallopii, dan perjalanan
ke luar tubuh induk bagi hewan yang fertilisasinya berlangsung secara eksternal.
2. Transpor Spermatozoa
Sperma matang umumnya menempuh tiga perjalanan yaitu di dalam tubuh jantan, di luar
tubuh jantan bagi hewan yang fertilisasinya berlangsung secara eksternal, dan di dalam tubuh
hewan betina bagi hewan yang fertilisasinya berlangsung secara internal. Di dalam tubuh
hewan jantan, sperma akan menempuh perjalanan sepanjang saluran-saluran reproduksi
jantan, mulai dari tubulus seminiferus, vas efferen, epididimis, vas deferen, ductus ejaculator.
C. Kapasitasi Spermatozoa
Kapasitasi adalah kemampuan dari sperma untuk memfertilisasi telur, terjadi di dalam uterus
dan tuba fallopii, berlangsung dua tahap yaitu tahap pertama berlangsung di dalam uterus, dan
tahap kedua berlangsung di dalam tuba fallopii. Pada beberapa jenis hewan, tempat
berlangsungnya fertilisasi antara lain:
a. Pada bagian posterior tuba fallopii misalnya pada urodela, gymnophyona, dan beberapa
jenis anura
b. Pada bagian anterior tuba fallopii, misalnya pada reptilia, aves, elasmobranchii dan
mamalia
c. Pada rongga peritoneum antara ovarium dan infundibulum misalnya pada jenis urodela
dan aves tertentu
d. Pada foliklel ovarium, misalnya pada ikan gabus, dan
e. Di dalam air misalnya pada katak
D. Pengenalan Spermatozoa dan Sel Telur
Reaksi penempelan sperma dengan telur padanya terdapat dua sebutan molekul yaitu
fertilisin pada telur dan antifertilisin pada sperma. Fertilisin pada telur biasa disebut sebagai
bindin reseptor glikoprotein, sedangkan antifertilisin pada sperma disebur sebagai bindin. Reaksi
fertilisin-antifertilisin merupakan reaksi pendahuluan dari reaksi akrosom, berfungsi
menempelkan sperma pada permukaan telur supaya reaksi-reaksi berikutnya dapat berlangsung.
E. Penetrasi Spermatozoa ke dalam Sel Telur
Penetrasi di dahului oleh reaksi akrosom. Enzim-enzim hidrolitik yang dilepaskan membantu
sperma menembus zona pellusida, dan selanjutnya membran telur berfusi dengan membran
sperma. Pada mamalia interaksi antara membran sperma dan membran sel telur berlangsung
pada bagian sisi dari kepala sperma pada daerah equatorial atau daerah post akrosom.
F. Pencegahan Polispermi
Monospermi adalah peristiwa satu sperma yang membuahi sel telur. Polispermi yaitu satu sel
telur dibuahi oleh lebih dari satu sperma menyebabkan. terbentuknya spindel ekstra mitosis dan
menyebabkan segregasi kromosom selama pembelahan atau cleavage menjadi abnormal. Sel
telur memiliki cara untuk mencegah terjadinya polispermi di antaranya:
1. Depolarisasi Membran Plasma
Depolarisasi membran plasma merupakan cara pencegahan polispermi yang cepat atau
fast block to polyspermy. Depolarisasi membran sel telur meliputi perubahan-perubahan
potensial elektrik membran yang berlangsung dengan cepat.
2. Reaksi Korteks Telur
Korteks telur merupakan cara pencegahan polispermi lambat atau slow block to
polyspermy. Pada telur mamalia, reaksi korteks aktif dengan cara yang sama untuk mencegah
polispermi. Glikoprotein yang terdapat pada zona pellusida berubah sehingga tidak dapat
mengikat sperma.
G. Aktivasi Metabolisme Telur
Aktivasi sel telur dimulai dengan influx Na yang dihubungkan dengan depolarisasi
membrane pada penghambatan polispermi cepat. Urutan kejadian-kejadian selama
berlangsungnya fertilisasi pada telur bintang laut, yaitu:
1) Terikatnya sperma pada permukaan membrane sel telur
2) Influks ion-ion Na yang menyebabkan terjadinya perubahan potensial membrane.
3) Pembebasan ion-ion Ca2+ dari tempat penyimpanan intraseluler
4) Konversi NAD menjadi NADP oleh NAD kinase
5) Konsumsi oksigen meningkat
6) Na bergantung pada pelepasan H+ intraseluler
7) eningkatan pH intraseluler
8) Peningkatan sintesis protein
9) Aktivasi system transpor
10) Fusi pronuklei jantan dan pronuklei betina
11) Inisiasi sintesis DNA
12) Pembelahan sel yang pertama
H. Aktivasi Spermatozoa di dalam Sel Telur
Urutan-urutan aktivasi spermatozoa di dalam sel telur, di antaranya:
1. Sperma memasuki sitoplasma sel telur
2. Pronukleus bergerak dengan akrosom di sebelah depan. Kemudian terjadi perputaran
sebesar 180° dan sentrosom menjadi di sebelah depan.
3. Pada saat ini terjadi perubahan dimana pronukleus jantan membengkak dan benang-
benang kromatin menjadi lebih tersebar dengan butir-butir granula yang kecil.
Sentrosome pada saat yang sama membentuk aster di sekelilingnya dan siap untuk
memasuki pembelahan.
4. Pada daerah yang dilalui pronukleus jantan seringkali tampak terbentuk pigment-pigment
atau adanya pigment dari korteks atau sub korteks yang mengikuti pergerakan pronukleus
jantan dan biasanya disebut dengan penetration path.
5. Pronukleus betina akan bersatu dengan vesikula-vesikula yang disebut karyomere dan
membengkak pada perjalanan mendekati persatuan antara pronukleus-pronukleus jantan
dan betina. Ada pronukleus yang benar-benar mengalami persatuan, tetapi ada juga yang
hanya melarutkan membrannya sehingga kromosom-kromosom dan kedua belah pihak
dapat bersatu.

Anda mungkin juga menyukai