Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Perhatian

Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap suatu objek yang direaksi
pada suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita terhadap suatu objek tertentu tidak tetap, ada
kalanya kesadaran kita meningkat (menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-
sama). Keadaan lapangan kesadaran dan kekuatan nya tidak tetap pula,kadang-kadang luas dan
kadang-kadang menjadi sempit. Hal itu tergantung pada pengerehan aktivitas jiwa terhadap
objek tersebut.

Taraf kesadaran kita akan meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat juga.
Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena sesuatu sebab maka kita
berbeda pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita
terhadap sesuatu.

Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada sesuatu objek, baik didalam maupun
diluar dirinya.

Secara etimologi perhatian dapat diartikan dengan sesuatau perbuatan atau ihwal
memperhatikan atau minat terhadap sesuatu hal atau pun perbuatan. Adapun tokoh-tokoh dalam
memberikan pengertian perhatian, yaitu:

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas
jiwa kita terhdap pengamatan, pengertian dengan mengesampingkan yang lain.

Menurut Dimyati Mahmud sebagaimana dikutip oleh Romlah, perhatian yaitu pemusatan
tenaga psikis terhadaap sesuatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang mnyertai sesuatu
aktivitas atau pengalaman batin.

Menurut Kartini Kartono sebagaimana dikutip oleh Romlah, perhatian merupakan reaksi
umum dari organisme dan kesaaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya
konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap sesuatu objek.

Menurut Romlah, perhatian merupakan syarat psikologis individu untuk mengadakan


presepsi. Sebabdlam perhatian terdapat pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditunjukkan pada sesuatu atau sekumpulan objek.

Dapat disimpulkan perhatian adalah memusatkanatau kesadaran jiwa yang diarahkan pada
sesuatu objektertentu yang memberikan rangsangan kepada seseorang atau individu , sehingga
seseorang itu hanya akan mempedulikan objek merangsang itu.
Sifat-sifat Perhatian

a. Perhatian spontan langsung atau direct, dan perhatian paksaan, yaitu jeis perhatian yang
tidak dengan sengaja, individu merasa senang terhadap objek yang diamati.
Sebaliknya apabila individu tidak senang pada sesuatu yang harus diperhatikannya maka
terjadi “perhatian paksaan”. Perhatian semacam ini juga disebut sebagai perhatian
bersyarat.
b. Perhatian konsentaratif dan perhatian distibutif, mengacu pada objek yang diamati.
Kalau individu memusatkan pikiran, perasaan dan kemuan pada “satu” objek maka
disebut sebagai “perhatian konsentratif”. Dan manakala individu membagi-bagi
perhatiannya pada banyak objek maka dinamakan “perhatian distributive”.
Studi matematik tinggi misalnya, membutuhkan perhatian konsentratif. Sedang seorang
dosen atau guru yang sedang mengajar dimuka kelas menggunakan perhatian distributif
untuk memperhatikan murid-muridnya. Akan sangat menguntungkan apabila orang
sanggup mengubah-ubah atau mentranformasikan perhatian kedalam bentuk perhatian
distributif dan konsentratif secara bergantian, sesuai dengan tuntutan situasi.
c. Perhatian sempit dan perhatian perseverative. Dinamakan perhatian sempit, manakala
terjadi fiksasi dari perhatian atau melekatnya perhatian kepada satu objek yang terbatas.
Perhatian yang konsentratif dan melekat terus-menerus itu, disebut sebagai “perhatian
persevertatif.
d. Perhatian sembaragan (random attention), yaitu perhatian yang tidak tetap , mudah
berubah-ubah, berpindah-pindah dari objek yang satu pada objek lain, dan tidak tahan
lama. Jenis perhatian ini pada umumnya terdapat pada anak-anak atau kadang-kadang
juga pada orang dewasa.

Macam-macam Perhatian

a. Perhatian Spontan dan Disengaja


Perhatian spontan, disebut pula perhatian asli atau perhatian langsung yang timbul
dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan.
Perhatian disengaja, yaknni perhatian yang timbunya didorong oleh kemauan karena
adanya tujuan tertentu. Perhatian dengan sengaja ditujukan pada suatu objek, misalnya
siswa-siswa SPG mendapat tugas dari orang tuanya untuk belajar, yakni belajar disekolah
guru.
b. Perhatian Statis dan Dinamis
Perhatian stattis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat
mencurahkan perhatiannya pada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya.
Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat
melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat. Misalnya, seorang anak memperhatikan
sekali pelajaran seni suara. Agaknya, pelajaran itu cocok untuknya. Dalam waktu agak
lama perhatiannya terhadap suasana musik atau seni masih cukup kuat, tidak mudah
berpindah ke objek yang lain.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah
berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhdapa sesuatu
tetap kuat maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.
c. Perhatian Konsentratif dan Distrubutif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yakni perhatian yang hanya ditujukan pada
satu objek (masalah) tertentu. Misalnya, seseorang sedang memecahkan soal aljabar yang
sanagat sulit. Saat itu jiwa dipusatkan pada soal-soal aljabar, jiwa dan perhatian tidak
bercabang. Sifat konsentratif itu umumnya agak tetap kukuh dan kuat, tidaj gampang
memindahkan perhatiannya ke objek yang lain.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat
membagi-bagi perhatiannya pada beberapa arah engan sekali jalan atau dalam waktu
yang bersamaan. Misalnya, guru sedang mengajar, sopir sedang mengemudi mobil,
polisis lalu lintas bertugas ditengah-tengah jalan yang ramai.
d. Perhatian Sempit dan Luas
Perhatian sempit, orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat
memusatkan perhatiannya pada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam
lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan
perhatiannya ke objek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya.
Perhatian luas, orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh
kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah pada hal-hal tertentu,
mudah terangsangg dan mudah mencurahkan jiwanya pada hal-hal baru.
e. Perhatian Fiktif dan Fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatisn yang mudah dipusatkan pada suatu
hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Orang
yang bertipe perhatian melekat biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu, bagian-
bagiannya dapat ditangkap, dan apa yang dilihatnya dapat diuraikan secara objektif.
Perhatian fluktuatif (bergelombang), orang yangempunyai tipe ink pada umumnya dapat
memperhatikan Bermacam-macam hal sekaligus, tetapi kebanyakan tidak saksama.
Perhatiannya sangat subjektif, sehingga yang melekat padanya hanyalah hal-hal yang
dirasa penting bagi dirinya.
Objek yang Menarik Perhatian
a. Pembawaan
Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi maka
sedikit atau banyak akan timbul perhatianterhadap objek tertentu.
b. Latihan dan Kebiasaan
Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang suatu bidang, tetapi karena
hasil dari latihan atau kebiasaan, dapat memyebabkan mudah timbulnya perhatian
terhadap bidang tersebut
c. Kebutuhan
Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap
objek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai
tujuan yang harus dicurahkan padanya.
d. Kewajiban
Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang
bersangkutan. Bagi orang yang bersangkutan dan menyadari atas kewajibannya
sekaligus menyadari pula atas kewajibannya itu. Dia tidak akan bersikap masa bodoh.
Entah kewajiban tersebut cocok atau tidak, menyenangkan atau tidak bagi orang
dewasa sudah dapat mempertimbangkan kesanggupan-kesanggupannya untuk
menerima suatu tugas. Maka demi terlaksananya suatu tugas, apa yang menjadi
kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian.
e. Keadaan Jasmani
sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian kita
terhadap sesuatu objek. Misalnya, badan dalam keadaan lelah ditambah agak kurang
sehat. Dengan kondisi semacam itu kita harus menyelesaikan soal-soal ilmu yang
pasti yang pelik sekali.
f. Suasana Jiwa
keadaan batin, perasaan, fantasi, pikiran, dan sebagainya sangat mempengaruhi
perhatian kita, mungkin dapat membantu, dan sebaliknya dapat juga menghambat.
g. Suasan disekitar
Adanya macam-macam perangsang di sekitar kita, seperti kegaduhan, keributan,
kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat
mempengaruhi perhatian kita.
h. Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri
Berapa kuatnya perangsang yang bwrsangkutan dengan objek perhatian sangat
mempengaruhi perhatian kita. Kalau objek itu memberikan perangsang yang kuat,
kemungkinan Perhatian kita terhadap objek itu cukup besar. Sebakiknya kalau objek
itu memberikan perangsang yang lemah, perhatian kita juga tidak begitu besar.
Daftar Pustaka (sumber buku)

Ahmadi Abu.2009.Psikologi Umum.Jakarta:Rineka Cipta.

Daftar Pustaka (sumber internet)

W.J.S. Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:Balai Pustaka, 2006),
hlm. 411

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2013), hlm.41

Romlah, Psikologi Pendidikan, (Malang: UMM Press, 2010), hlm.79

W.J.S. Poerdarminta, .... , hlm.802

Anda mungkin juga menyukai