Anda di halaman 1dari 2

Daya tarik interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik

seseorang (Suranto,2011). Semakin tertarik individu dengan orang lain maka semakin besar
kecenderungan individu untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pengertian daya tarik sering
terlalu sempit, terbatas pada daya tarik fisik. Padahal daya tarik fisik hanya merupakan salah satu
bagian daya tarikin terpersonal.
Salah satu hal yang mendasari terjadi hubungan sosial adalah seberapajauh seseorang
tertarik dengan orang lain. Apabila ada daya tarik di antara mereka, maka kemungkinan
terjadinya hubungan lebih besar. Kenyataan sepertiini bisa di lihat di tempat-tempat umum.
Karena tidak ada perhatian dan ketertarikan dengan wanita yang duduk di salah satu bangku,
seorang pria tidakakan menjalin hubungan sosial dengan wanita tersebut. Sebaliknya,
meskipunkondisi yang ada sebenarnya sulit untuk mengadakan kontak sosial, tapi karena
seseorang tertarik sangt kuat pada orang lain, maka akan diusahakan oleh orang pertama tersebut
untuk menjalin hubungan (Sears, 1994).
Menurut Sears (1994) ada tiga hal yang menjadi aspek daya tarikinterpersonal, sebagai berikut:
a. Penguatan
Penguatan sebagai prinsip dasar dalam teori belajar. Salah satu tipe penguatanyang
penting adalah persetujuan sosial. Pandangan tersebut didukung oleh Aronson dan Linder
menyatakan bahwa individu akan cenderung menyukaiorang lain yang menilai individu tersebut
secara positif. Beberapa kondisiyang terkandung dalam aspek penguatan adalah kemampuan
dalam membinadan menjaga hubungan baik dengan orang lain, baik di lingkungan sosialmaupun
di tempat kerja. Agar memiliki kemampuan dalam menjagahubungan baik dengan orang lain,
maka individu dituntut untuk dapatmemahami keadaan orang lain.
b. Pertukaran Sosial
Teori ini menyatakan bahwa individu cenderung menyukai individu lain yang dikarenakan
dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yangditerima. Dalam hal ini individu harus
selalu ingat akan kebaikan orang laindan bersedia membantu orang lain, khususnya orang lain
yang sedang membutuhkan bantuan.
c. Asosiasi
Disini individu akan cenderung menyukai individu lain yang diasosiasikandengan
pengalaman yang baik dan buruk. Pandangan tersebut diperkuatdengan penelitian May dan
Hamiltin (Sears, 1994) yang menyatakan bahwarasa suka terhadap seseorang dapat dipengaruhi
oleh reaksi emosional yangdikondisikan pada kejadian-kejadian yang secara acak diasosiasikan
denganorang tersebut. Pada aspek ini, kepintaran individu dalam memilih temanmerupakan
indikator yang menentukan. Selain itu individu memilikikeinginan untuk menjadi lebih baik. Ini
berarti individu selalu siap untukbelajar.

Anda mungkin juga menyukai