PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERHATIAN
A. Perhatian
Dalam istilah psikologi, perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang
dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang.Perhatian adalah reaksi umum
yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap
satu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.Perhatian juga adalah merupakan
penyeleksian terhadap stimuli yang ditermia oleh individu yang bersangkutan.
2
C. Macam-Macam Perhatian
3
pada soal-soal aljabar dan erhatian tidak bercabang.Sifat ini umumnya kukuh
dan kuat tidak gampang pindah ke objek lain.
Perhatian Luas ialah Orang yang mudah sekali tertarik oleh kejadian-
kejadian sekelilingnya. Perhatiannya tidak dapat mengarah kepada hal-hal
tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal
baru.
4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian
1. Pembawaan
Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang suatu bidang, tetapi
karena hasil daripada latihan-atihan atau kebiasaan, dapat menyebabkan mudah
timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut.
3. Kebutuhan
4. Kewajiban
5. Keadaan Jasmani
Keadaan tubuh yang sehat atau tidak, segar atau tidak, sangat
mempengaruhi perhatian seseorang terhadap sesuatu objek.
6. Suasana Jiwa
5
7. Suasana di Sekitar
1. Perseverasi(Menahan)
Peristiwa ini terjadi kalau seseorang sangat terikat perhatiannya pada
suatu objek tertentu, sehingga sukar melepaskan perhatiannya dari objek
tertentu.Karena sangat tertarik pada objek tersebut maka sekalipun
bermunculan objek baru, objek baru itu tidak akan menarik perhatiannya.
2. Adaptasi
6
3. Osilasi
Yakni keadaan perhatian yang tidak tetap, timbul tenggelam, kuat kendur
dan sering terputus-putus. Misalnya seseorang yang mendengarkan ceramah
tentang pelita dan modes. Semula perhatiannya cukup besar, Setelah selesai
ternayta ada bagian yang tak tertangkap.Hilangnya bagian-bagian yang tak
tertangkap itu berbarengan dengan terputusnya perhatian orang terhadap
ceramah tersebut.
4. Perhatian Bergerak
1. Memperkuat Motivasi
7
b) Kerjakan satu tugas saja, Konsentrasikan segenap minat dan perhatian pada
penunaian tugas.
2.2. KELELAHAN
Pengertian Kelelahan secara sempit memang hanya sebats lelah fisik yang
dirasakan saja. Hal ini dikarenakan setiap orang yang merasakan kelelahan
hanya terbatas pada keluhan-keluhan fisik yang mereka rasakan saja.
Kelelahan adalah perpaduan dari wujud penurunan fungsi mental dan fisik
yang menghasilkan berkurangnya semangat kerja sehingga mengakibatkan
efektifitas dan efisiensi kerja menurun (saito,1999).
8
kesibukan.Gerak-gerak yang dlakukan itu tidak sama bentuk dan tingkatannya,
ada yang beruspa gerak-gerak reaksi, disusul gerak kaki dan tangan, merangkak,
berjalan, berlari, dan ada pula kesibukan-kesibukan bekerja, kesemuanya
membutuhkan kekuatan dan kemampuan.
Sebenarnya kelelahan itu adalah sesuatu keadaan atau kondisi, baik kondisi
jasmani maupun kondisi psikis, bukan suatu dorongan tertentu.Namun demikian
kelelahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Karena
alasan itulah maka kelelahan dimasukkan didalam gejala campuran.
C. Sebab-sebab Kelelahan
D. Macam-macam kelelahan
9
dapat dipisahkan pula dengan kelelahan rohani, dan sebaliknya. Hal-hal yang
mungkin terjadi:
10
2.3. SUGESTI
A. Pengertian sugesti
Sugesti (saran), ialah pengaruh terhadap jiwa dan tigkah laku seseorang
dengan maksud tertentu, sehingga pikiran, perasaan dan kemauan terpengaruh
olehnya, dan menuruti saja pengaruh tersebut, tanpa dengan pemikiran atau
pertimbangan lebih dahulu.
Sugesti mempunyai arti yang besar dalam pemestian dan fakta sosial,
misalnya di sekolah-sekolah, bidang perguruan, di balai pengadilan bidang
pemerintahan, penentuan keputusan, dan lain-lain. Individu-individu yang
bersangkutan akan tersugerir oleh nasehat-nasehat, informasi-informasi lisan,
tulisan disurat kabar, ucapan saksi, dll.
Sugesti tersebut masih perlu diberikan selama anak atau orang dewasa yang
bersangkutan belum mampu memilih jalan hidupnya sendiri, dan memerlukan
bimbingan. Dengan begitu, sugesti juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan
kemauan dan pemupukan dan pemilihan motivasi. Lambat laun, sugesti-sugesti
ini perlu dikurangi, agar orang sampai pada pikiran sendiri, wawasan / insight
sendiri keyakinan sendiri dan tanggung jawab sendiri.
1. Sugesti adalah sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Orang
yang sugestif ialah orang yang mempunyai pengaruh besar (orang yang
mensugesti).
11
2. Sugestibel adalah sifat-sifat yang mudah kena saran atau sugesti. Orang yang
mudah kena pengaruh sugesti disebut orang yang sugestibel. Orang yang
sugestibel tidak cukup mampu member pertimbangan-pertimbangan dan
keputusan-keputusan tentang sesuatu.Biasanya sifat ini terdapat pada anak-
anak kecil yang kurang perhatian, orang yang kurang pengalamannya dan
orang yang tidak terpelajar.
Orang yang mengsugesti disebut sugestif. Dan orang yang mudah disugesti
disebut sugestibel.
2. Dengan suara (kata-kata). Misalnya dengan kata-kata yang merayu atau kata-
kata kasar seseorang dapat pula menuruti kehendaknya.
5. Dengan gambar. Dengan teknik reklame. Misalnya seseorang lekas terpengaruh
dengan gambar bintang film, kemudian menonton.
12
D. Syarat-syarat yang memudahkan sugesti itu terjadi yaitu :
1. Dengan sugesti anak yang malas, yang menderita rasa harga kurang dan
anak yang hampir putus asa, dapat menjadi seha, dengan sugesti yang
positif.
3. Denga suara yang lemah lembut, sinar mata yang jernih, roman muka yang
berseri dan bujukan yang manis, guru bisa lebih berhasil mencapai
maksugnya.
2. Demonstari-demonstrasi.
3. Rapat-rapat raksasa.
6. Sekolah.
7. Perusahaan-perusahaan.
13
G. Peran Sugesti
1. Sugesti yang negative. Orang yang memberi sugesti semacam ini dapat
membunuh orang yang disugesti.
2. Sugesti yang tidak tepat. Misalnya seorang guru yang memerintahkan kepada
muridnya dengan segala kekerasan. Sedang ia sendiri tida melakukan seperti
apa yang ia perintahkan. Guru inilah sebenarnya merusak jiwa anak.
14
3. Autosugesti yang berlebih-lebihan. Dalam autosugesti kadang orang lupa
kepada kesanggupan sebenarnya yang ada padanya. Kemudian ternyata ia
tidak berhasil, ia mudah sekali masuk kelembah putus asa.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Didalam psikologi ada gejala-gejala yang harus kita ketahui, salah satunya
gejala campuran. Gejala campuran itu terdiri dari, perhatian, sugesti dan kelelahan.
Kelelahan ialah semacam peringatan dari jiwa kita, kepada jiwa dan raga,
bahkan jiwa dan raga telah mempergunakan kekuatan yang maksimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
17