Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GEJALA-GEJALA PADA MANUSIA NORMAL


(CAMPURAN)

Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah : Psikologi
Dosen Pengampu : Asma’ul Husna, M.Pd

Disusun oleh

1.Dianayati 106013241
2.Isticharoh 106013218
3.Mulyati 106013468

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN

Mengkaji ilmu jiwa tentu tidak akan lepas dari latar belakang terbentuknya,
aliran-aliran dan gejala-gejalanya. Pada kesempatan kali ini kita akan lebih
memfokuskan pada gejala-gejala campuran yang muncul pada ilmu jiwa.
Berbicara tentang gejala campuran dalam ilmu jiwa. Maka sudah kita dengar
sebelumnya adanya gejala kognitif (pengenalan), gejala afektif (emosi) dan gejala
konatif (kemauan dan usaha). Agaknya kita tidak berlebihan kalau kita mengupas
masalah gejala ini secara lebih mendalam, karena memang hal ini sangat penting dan
merupakan salah satu unsur penting yang harus kita ketahui. Ini dilakukan dengan
maksud agar kita bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang macam-macam
gejala, faktor-faktor penyebab dan solusi bagaimana mengatasinya.
Dengan segenap kerendahan hati dan segala kekurangan yang ada kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca yang berbahagia.

1
BAB II
PERMASALAHAN

Dalam kehidupan kita ini terdapat beberapa gejala yang sulit digolongkan
dalam ketiga kelompok tersebut diatas. Gejala-gejala tersebut adalah perhatian,
kelelahan dan sugesti.
Dalam hal in beberapa masalah yang perlu kita bahas adalah :
A. Apakah yang dimaksud dengan perhatian dan apa saja hal-hal yang
berhubungan dengannya?
B. Apakah yang dimaksud kelelahan dan bagaimana teori-teorinya?
C. Apakah yang dimaksud sugesti serta bagaimana cara memberdayakannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. PERHATIAN
1. Pengertian Perhatian
Perhatian secara etimologi sama artinya dengan minat, kesukaan,
kecenderungan hati. 1
Sedangkan dalam Ilmu Psikologi, perhatian merupakan reaksi umum
dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktifitas,
daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek2.
Berkaitan dengan perhatian ini ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
a. Inhibisi: Pembatasan kesadaran terhadap satu objek yang
menyingkirkan peristiwa-peristiwa yang tidak perlu.
b. Appersepsi: usaha menampilkan hal-hal yang perlu dan berkaitan
dengan objek yang diminati.
c. Adaptasi: dalam memperhatian suatu, organ ini menjadi giat
menyesuaikan diri dengan tujuan atau objek3
Perhatian sangat dipengaruhi perasaan dan suasana hati serta ditentukan
dengan kemauan.
Macam-macam perhatian antara lain:
a. Perhatian spontan langsung (direct); perhatian tidak dengan
sengaja dan tertarik secara langsung.
b. Perhatian tidak langsung (indirect); perhatian dengan sengaja
dan distimulir oleh kemauan serta mengarah pada satu objek. Perhatian
ini disebut juga perhatian bersyarat.
c. Perhatian statis; perhatian yang mengasyiki satu objek terus-
menerus dan tidak menjadi semakin lemah. Disini muncul cara kerja yang
teratur dan konstan sama.

1
M Ali, Kamus lengkap Bahasa Indonesia Modern, hal 245, Pustaka Amani Jakarta
2
Dr. Kartini Kartono, Psikologi Umum, CV. Mandar Maju, Bandung. 1990.
3
Dr. Abu Hamid, Psikologi Umum, PT. Asdi Mahasatya,Jakarta 2003.

3
d. Perhatian dinamis; senantiasa memerlukan tambahan
perangsang secara terus-menerus, agar perhatian tersebut tidak dianggap
mengendor dan melemah. Disini muncul cara kerja yang tidak teratur.
e. Perhatian konsentratif; memusatkan pikiran, perasaan,
kemauan kepada satu objek saja.
f. Perhatian distributif; membagi-bagikan pikiran, perasan,
kemauan pada beberapa atau banyak objek. Contoh guru memperhatikan
murid-muridnya.
g. Perhatian yang sempit; terjadi fiksasi dari perhatian atau
melekatnya perhatian pada satu objek.
h. Perhatian fluktuasi; Perhatian yang luas, terarahkan pada
banyak objek secara berganti-ganti.
Perhatian erat kaitannya dengan minat. Minat adalah merupakan moment dan
kecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu objek yang
dianggap penting. Minat amat erat kaitannya dengan kepribadian, perasaan
(afeksi) dan kemauan (kognisi).
2. Beberapa hal yang mempengaruhi konsentrasi dan perhatian
a. singkirkan dan hindarkan sebanyak mungkin kejadian-kejadian yang
mengakibatkan terpecahnya perhatian dan minat (mislnya siaran radio,
TV, gambar-gambar porno dll).
b. Kerjakan satu tugas saja; konsentrasikan segenap minat dan perhatian
pada penunaian tugas.
c. Sukse pada satu usaha memberikan rangsangan (semangat) untuk
mencapai sukses dalam usaha lainnya. Dan begitu sebaliknya.
d. Memiliki pengetahuan siap (parate kennis) yang cukup, dan
menggunakan pengalaman masa lampau untuk memecahkan masalah
baru (transfer of learing).
e. Bersikap trenang, hati-hati dan selalu waspada.
f. Perbesarlah kemampuan adaptasi, agar bisa lebih peka terhadap
perubahan situasi dengan segenap permasalahannya.

4
g. Singkirkan hambatan-hambatan emosional dalam usaha pengkonsen-
trasian diri dan pencurahan minat. Misalnya rasa ragu, takut cemas,
minder/inferior dll.

B. KELELAHAN
Apabila kita dalam waktu cukup lama terus-menerus mengerjakan tugas
pekerjaan, maka akan timbul gejala kelelehan. Oleh kelelahan tersebut segenap
fungsi jasmaniah maupun rohaniah jadi "mogok" menjadi tidak efisien lagi
kerjanya. Maka kelelahan ini mempunyai tugas regulatif, yaitu mengatur kondisi
tubuh kita. Kelelahan adalah isyarat bahwa energi tubuh kita menjadi sangat sust
sebagai akibat pemakainnya untuk menyelesaikan macam-macam tugas
pekerjaan. Kelelahan menimbulkan ketegangan-ketegangan, dan pekerjaan harus
dihentikan, lalu digantikan dengan kegiatan lainnya, yaitu istirahat.
Ada dua teori mengenai kelelahan, yaitu:
1. Teori intoxikasi (peracunan)
Karena orang bekerja maka terjadilah penambahan pertukaran zat
dalam tubuh. Muncullah kemudian produk pembakaran yang diserap oleh
darah kemudian diangkut ke susunan saraf sentral, sehinggga mengakibatkan
semacam proses peracunan disana. Lalu terjadilah kelelahan yang bersifat
lokal, misalnya pada lengan, bahu, kaki dll.
2. Teori biologis
Psikolog Amerika Thorndike menyatakan, bahwa kerja yang
berkepanjangan akan muncul dua gejala, yaitu:
a. Subtraksi atau berkurangnya energi, sehingga timbul gejala
kelelahan.
b. Gejala Additie / penambahan kecenderungan-kecenderungan
pengerem dan penghambat, sehingga mengakibatkan menurunnya "curve
statisfikasi / kepuasan". Dengan kata lain muncullah keengganan untuk
melanjutkan pekerjaan.
Disamping kelelahan fisik kita juga mengenal kelelahan psikis, pada
kelelahan psikis sering muncul gejala lemas, habis terkuras tenaga dan
muncul gangguan dalam fungsi-fungsi psikis. Misalnya berkurangnya daya

5
konsentrasi dan minat, hilangnya daya ingatan, cepat lupa, dll. Dan untuk
pemulihannya diperlukan waktu istirahat dan tidur yang cukup.
Ada kalanya seorang yang sudah sangat lelah tiba-tiba menjadi segar
kembali menyelesaikan tugasnya karena pekerjaan itu sangat diminati.
Faktor-faktor lingkungan, seperti udara panas, pengap, suasana berisik, dll.
Bakat dan vitalitas juga sangat berpengaruh terhadap cepat dan tidaknya
seseorang menjadi leleh.

Bagaimana agar suasana kerja dan iklim pendidikan menjadi nyaman?


1.Adanya ventilasi yang baik. Hawa udara segar bisa masuk, penerangan lampu
cukup, bangku atau kursi nyaman dan pas.
2.Menyediakan waktu istirahat dan libur yang cukup sepanjang tahun.
3.Pekerjaan dan tugas-tugas yang sulit dan berat, hendaknya diletakkan pada
pagi hari atau awal jam pelajaran dan yang lebih mudah diletakkan pada
siang hari atau petang hari.
4.Tugas mendengar diselingi dengan tugas bekerja atau menulis.
5.Pengajar yang simpatik, suara lancar dan menimbulkan senang hati.

C. SUGESTI
Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung pada kehidupan psikis dan
segenap perbuatan kita, yang mana perasaan, pikiran dan kemauan kita sedikit
banyak dibatasi oleh akalnya.
Orang yang mudah terkena sugesti disebut sugestibel. Dan mereka yang
mempunyai daya pengaruh terhadap orang lain disebut sugestif. Orang yang
kurang tinggi peradabannya, pada umumnya sangat sugestibel. Sebaliknya,
pribadi-pribadi yang menjalankan kekuasaan, pada umumnya sugestif dan kuat
perbawaanya.
Otosugestif adalah sugesti yang keluar dari diri sendiri. Otosugestif sangat
berpengaruh terhadap sukses atau gagalnay usaha kita, kecemasan dan
ketidakpercayaan diri misalnya, memberikan pengaruh sugesti yang melemahkan
pada diri kita. Sebaliknya, Optimisme dan kepercayaan diri memberikan sugesti
yang positif pada keberhasilan suatu pekerjaan.

6
Keadaan dimana seseorang sangat peka sekali terhadap sugesti dinamakan
hipnosa. Hipnosa adalah kondisi mirip sekali dengan tidur, namun tetap disertai
unsur konsentrasi dan perhatian. Orang yang bersangkutan terbuka sekali bagi
sugesti-sugesti yang diberikan oleh hipnotiseu (yang menghipnotisir) dan tidak
peka terhadap perangsang-perangsang lainnya.

Bagaimana cara memberdayakan sugesti ?


1. Agar sugesti bisa diterima, diperlukan adanya alat psikis yang sama.
2. Pikiran dan perasaan yang kurang lebih sejenis dalam kehidupan sendiri,
sama dengan milik pemberi sugestif.
3. Semua jenis pekerjaan bisa diperingan dengan sugesti-sugesti yang
positif. Kemampuan memberikan sugesti yang positif ini termasuk dalam
kategori seni mengajar dan seni memimpin, yaitu seni membangkitkan
gairah kerja / gairah belajar, suasana yang menggembirakan, penuh
harapan menimbulkan minat dan perhatian dll.
4. Usahakan agar orang / anak didik tidak sangat bergantung pada sugesti-
sugsti ini. Dorong anak didik untuk berfikir dan berbuat secara mandiri.
5. Berikan sugesti selama anak / orang dewasa yang berangkutan belum
mampu memilih jalan hidupnya sendiri dan memerlukan bimbingan.
Akan tetapi lambat laun sugesti ini perlu dikurangi, agar orang sampai
pada pikirannya sendiri, wawasan / insight, keyakinan sendiri dan
tanggung jawab sendiri.

7
BAB III
KESIMPULAN

A.Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang


menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan pembatasan
kesadaran terhadap suatu objek. Agar perhatian serta konsentrasi kita bisa
berlangsung dengan baik maka harus dihindari beberapa hal yang mengganggu
serta menghambat terjadinya perhatian dan konsentrasi tadi. Agar apa yang
menjadi kebutuhan jiwa kita dapat terpenuhi dengan baik serta mendapatkan
manfaat yang maksimal.
B.Kelelahan adalah gejala yang muncul apabila kita dalam waktu cukup lama terus-
menerus mengerjakan tugas pekerjaan.
Dua teori mengenai kelelahan antara lain:
1. Teori Intoxikasi (peracunan)
2. Teori biologis
a. Subtraksi atau berkurangnya energi, sehingga timbul gejala kelelahan;
b. Gejala additie / penambahan kecenderungan-kecenderungan
pengerem dan penghambat,
C.Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung pada kehidupan psikis dan segenap
perbuatan kita, yang mana perasaan, pikiran dan kemauan kita sedikit banyak
dibatasi oleh akalnya.
Cara memberdayakan sugesti, yaitu:
1. Adanya alat psikis yang sama dengan milik pemberi sugesti.
2. Semua jenis pekerjaan bisa diperingan dengan sugesti-sugesti yang
positif.
3. Usahakan agar orang / anak didik tidak sangat bergantung pada
sugesti.
4. Berikan sugesti selama anak / orang dewasa yang bersangkutan belum
mampu memilih jalan hidupnya sendiri dan masih memerlukan bimbingan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali. M, 2003 Kamus lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani.

Hamid. Abu, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Dr. Kartini Kartono, 1990, Psikologi Umum, Bandung: CV. Mandar Maju.

9
MAKALAH
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
DI INDONESIA

“Prof. Dr. Zakiah Daradjat

Mata Kuliah : Pemikiran Pendidikan Islam


Dosen Pengampu : Ifada Retno E. S.Ag, M.Ag.

Disusun oleh

Nama : Supro
NIM : 086012173

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS WAHID HASYIM

10
SEMARANG
TAHUN 2011

11

Anda mungkin juga menyukai