Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PSIKOLOGI

Disusun Oleh :
Nama

:
Abdul Rahman
Dwi Kurnia
Endra
Erlinda Citra Dewi
Kharisma Sultoni
Laksmi Yudia
Lola Fitriana
Musliman Khoiri
Yopi

Tingkat

: I.A

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

ATTENTION AND PERFORMANCE


dalam
PSIKOLOGI
A.

Perhatian
Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek, baik
didalam maupun diluar dirinya. Perhatian berhubungan erat dengan
kesadaran jiwa terhadap suatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu.
1.

Macam-macam Perhatian
Untuk memudahkan persoalan, maka dalam mengemukakan
perhatian ini dapat ditempuh dengan cara menggolongkan perhatian
tersebut dengan cara tertentu. Adapun golongan atau macammacamnya perhatian itu adalah sebagai berikut:
a.

Atas

dasar

intensitasnya,

yaitu

banyak

sedikitnya

kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman bathin,


maka disebabkan menjadi:
1)

Perhatian intensif, dan

2)

Perhatian tidak intensif

Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau


pengalaman bathin berarti makin intensiflah perhatiannya. Dalam hal
ini telah banyak dilakukan penyelidik-penyelidikan oleh para ahli
yang hasilnya memberi kesimpulan bahwa tidak mungkin melakukan
dua aktifitas yang kedua-duanya disertai oleh perhatian yang intensif.
Selain itu ternyata makin intensif perhatian yang menyertai
sesuatu aktivitas akan makin sukseslah aktivitas itu.

b. Atas dasar timbulnya, perhatian dibedakan menjadi:


1) Perhatian spontan (perhatian tak disengaja)
2) Perhatian refleksif (perhatian disengaja)
Perhatian jenis yang pertama timbul begitu saja, seakan-akan tanpa
usaha, tanpa disengaja. Sedangkan perhatian yang jenis kedua
timbul karena usaha, dengan kehendak.
c.

Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian


dibedakan menjadi:
1.

Perhatian terpencar (distributif), dan

2.

Perhatian terpusat (konsentratif)

Perhatian konsentratif (memusat), yakni perhatian yang hanya


ditujukan pada satu objek (masalah) tertentu. Sifat konsentratif itu
umumnya agak tetap kukuh dan kuat, tidak gampang memindahkan
perhatiannya ke objek yang lain.
Perhatian distributif (terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini
orang dapat membagi-bagi perhatiannya pada beberapa arah
dengan sekali jalan/dalam waktu yang bersamaan.
d. Perhatian sempit dan luas
Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat
memusatkan

perhatiannya

pada

suatu

objek

yang

terbatas,

sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai.


Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik
oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat
mengarah pada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah
mencurahkan jiwanya pada hal-hal yang baru.

e. Perhatian fiktif dan Fluktuatif


Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah
dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya
dapat melekat lama pada objeknya. Orang yang bertipe perhatian
melekat biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu, bagianbagiannya dapat ditangkap dan apa yang dilihatnya dapat diuraikan
secara objektif.
Perhatian fluktuatif (bergelembang), orang yang mempunyai
tipe ini pada umumnya dapat memperhatikan bermacam-macam hal
sekaligus, tapi tidak seksama. Perhatiannya sangat subjektif,
sehingga yang melekat padanya hanyalah hal-hal yang dirasa
penting bagi dirinya.

2.

Syarat-Syarat

Agar

Perhatian

Mendapat

Manfaat Sebanyak-banyaknya
a.

Inhibisi,

yaitu

pelarangan

atau

penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan, atau menghalanghalangi masuk kedalam lingkungan kesadaran. Disini jiwa harus
membatasi lapangan kesadarannya maka inbihisi disebut juga
pembatasan lapangan kesadaran.
b.

Apersepsi, yaitu pengarahan dengan


sengaja semua isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian, dan
sebagainya yang telah dimiliki dan bersesuai/ berhubungan dengan
objek pengertian. Tujuannya supaya jiwa kita lebih memahami objek
yang menjadi sasaran.

c.

Adaptasi (penyesuaian diri). Dalam


gejala perhatian, ogan kita baik jasmani maupun rohani yang
diperlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan sungguhsungguh. Dalam memperhatikan sesuatu, organ kita menjadi giat

menyesuaikan diri dengan tujuan/ objek. Jadi, perlu ada penyesuaian


antara subjek dan objek.

Hal-hal yang dapat membantu agar perhatian terhadap sesuatu tidak


lekas kendur, yaitu:
Adanya perasaan tertentu terhadap objek tersebut. Apa

yang kita perhatikan adalah sesuatu yang dipandang indah,


baik luhur dan juga sebaliknya. Dengan kata lain, unsur
perasaan membantu stabilitas perhatian kita.
Adanya kemauan yang kuat. Dengan adanya kemauan

yang kuat, perhatian kita tidak mudah kendur.


Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:

Perhatian berhubungan dengan kebutuhan.

Gejala perhatian berhubungan dengan fungsi jiwa yang


lain.

3.

Faktor-faktor

yang

Dapat

Mempengaruhi

Perhatian
a.

Pembawaan. Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan


dengan objek yang direaksi maka sedikit banyak akan timbul
perhatian terhadap objek tertentu.

b.

Latihan dan Kebiasaan. Meskipun dirasa tidak ada bakat


pembawaan

tentang

sesuatu

bidang,

tetapi

karena

hasil

latihan/kebiasaan, dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian


terhadap bidang tersebut.
c.

Kebutuhan. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan


itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan padanya.

d.

Kewajiban. Didalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang


harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan. Bagi orang yang

bersangkutan

dan

menyadari

atas

kewajibannya

sekaligus

menyadari pula atas kewajibannya itu.


e.

Keadaan Jasmani. Sehat tidaknya jasmani segar tidaknya badan


sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap sesuatu objek.

f.

Suasana jiwa. Keadaan bathin, perasaan, fantasi, pikiran, dan


sebagainya sangat mempengaruhi perhatian kita, mungkin dapat
membantu, dan sebaliknya dapat juga menghambat.

g.

Suasana

disekitar.

Adanya

bermacam-macam

perangsang

disekitar kita, seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur,


sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi
perhatian kita.
h.

Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri. Berapa kuatnya


perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat
mempengaruhi

perhatian

kita.

Kalau

objek

itu

memberikan

perangsang yang kuat, kemungkinan perhatian kita terhadap objek


itu cukup besar.
4.

Minat dan Perhatian


Minat (interes), jika seseorang yang tertuju pada suatu objek
sebenarnya dimulai dengan adanya minat terhadap hal tersebut. Minat
adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi,
konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu
unsur perasaan yang kuat.
Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek
tertentu. Didalam gejala perhatian, ketiga fungsi jiwa tersebut juga ada,
tetapi unsur pikirannyalah yang terkuat pengaruhnya.

5.

Peristiwa dalam Gejala Perhatian


a.

Perseverasi (menahan): Peristiwa ini terjadi jika seseorang sangat


terikat perhatiannya pada suatu objek tertentu, sehingga sukar
melepaskan perhatiannya dari objek tersebut. Perhatian perseverasi

ini pada umumnya berlangsung pada orang yang mempunyai


perhatian atau minat.
b.

Adaptasi: Peristiwa kejadian ini bertentangan dengan perseverasi.


Perhatian tidak terikat pada suatu subjek saja, tetapi selalu
berpindah-pindah, mudah menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

c.

Osilasi: yakni keadaan pperhatian yang tidak tetap, timbul


tenggelam, dan sering terputus-putus.

d.

Perhatian

bergerak:

Orang

yang

mengalami

peristiwa

ini

perhatiannya berserakan, seakan-akan tidak mempunyai perhatian


sama sekali terhadap apa saja, baik tentang dirinya maupun
terhadap apa yang ada disekitarnya. Peristiwa ini sebagai akibat dari
adanya perseverasi.
7.

Catatan-catatan praktis
Hal-hal yang berhubungan dengan perhatian dalam praktik pendidikan
dan pengajaran:
a.

Dalam belajar usahakan anak dapat memusatkan jiwanya pada


pelajaran yang dipelajari. Hal itu akan memberikan keuntungan,
seperti:

Semua fungsi jiwa akan bekerja sebaik-baiknya.

Semua fungsi akan bekerja sama satu sama lain.

Pengamatan lebih tajam.

Tanggapan lebih tajam dan jelas.

Bahan dapat dicerna dengan cepat.

Reproduksi dapat berjalan dengan mudah.

Pembentukan pengertian dapat berjalan dengan cepat,


mudah dan tepat.

b.

Hindarkanlah sesuatu yang mungkin dapat mengganggu perhatian


anak, misalnya:
Sikap guru sendiri yang tidak tenang.

Suasana dikelas dan di luar kelas.


Temperatur.
c.

Bahan pelajaran yang meningkat yang setingkat


dengan kemauan anak akan menarik perhatian.

d.

Apa yang menarik perhatian orang dewasa belum tentu


menarik perhatian anak, maka:
Jangan memaksakan sesuatu yang menjadi perhatian guru,
padahal bagi anak belum tentu hal itu menarik perhatiannya.
Hargailah anak dengan semestinya, termasuk menghargai
apa yang menjadi perhatian anak.
Perhatian anak pun perlu dibimbing, tidak hanya sekedar
menuruti apa saja yang menjadi perhatian anak, dan lain-lain

8 Jenis-Jenis Perhatian
1 Menurut bentuknya, perhatian dibedakan atas:
a. Perhatian sengaja, yaitu jenis perhatian yang terjadi apabila ingin
menyaring secara kuat dan ingin menangkap kesan pengindraan
secara lebih jelas.
b. Perhatian tidak disengaja, yaitu jenis perhatian dalam mana tidak
ada

usaha

sadar

dari

individu,

untuk

memusatkan

perhatiankannya pada suatu pengindraan tertentu, tetapi indranya


secara tidak sengaja terpusatkan pada bagian-bagian indranya
tertentu
c. Perhatian Habitual, yaitu merupakan kecenderungan individu
untuk memusatkan perhatiannya pada hal-hal tertentu dalm
setiap keadaan lingkungan dengan meninggalkan perangsangperangsang lainnya.
2. Menurut sifatnya perhatian dapat dibedakan atas:

a. Perhatian spontan langsung atau direct, dan perhatian paksaan,


yaitu jenis perhatian yang tidak dengan sengaja, individu merasa
senang terhadap objek yang diamati.
b. Perhatian konsentratif dan perhatian distributive, mengacu
kepada objek yang diamati. Kalau individu memusatkan pikiran,
perasaan, dan kemauan pada satu objek saja maka disebut
sebagai perhatian konsentratif. Dan mana kala individu membagibagi perhatiannya pada banyak objek maka dinamakan perhatian
distributive.
c. Perhatian sempit dan perhatian perseveratif, mana kala terjadi
fiksasi dan perhatian atau melekatnya perhatian kepada satu
objek yang terbatas.
d. Perhatian sembarangan(Random Attention), yaitu perhatian yang
tidak tetap, mudah berubah-ubah, berpindah-pindah pada objek
yang satu ke objek yang lain, dan tidak tahan lama. Perhatian ini
pada umumnya terdapat pada anak-anak atau kadang-kadang
pada orang dewasa.
9. Penyimpangan perhatian (in attention)
Penyimpangan perhatian merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang pada saat-saat tertentu, dalam mana perhatiannya
ditujukan pada hal-hal lain sehingga tidak sesuai dengan peristiwa
yang sedang berlangsung.
Beberapa cara dalam mengatasi gangguan perhatian antara lain:
1. Memperkuat motivasi
2. Memperkuat usaha dalam menjalankan suatu tugas
3. Membiasakan diri dalam membentuk in attention terhadap
gangguan perhatian.

Anda mungkin juga menyukai