KELOMPOK 4
(EMPAT)
A 2019 1
Konsep Safety pada Anak
1. Defenisi
Leadersip
Merupakan pemimpin/pemegang peranan penting terhadap perubahan.pemimpin
bertanggung jawab terhadap keamanan pasien. Mengembangkan pemahaman
bahwa faktor manusia dapat menghambat keamanan pasien, penerapan ilmu
safety, dan pemahaman terhadap dampak budaya pada keamanan pasien,
merupakan kunci yang harus dipengang oleh pemimpin.
Sistem pelaporan
Menggunakan sistem pendekatan person(system approach) yang menekankan
keterlibatan individu dalam suatu kejadian. Menurut lucian leape dalam
napier(2006) bahwa kesuksesan sistem pelaporan hendaknya merupakan laporan
hukuman, kerasiahan, dan independen dgn analisa ahli dan adanya feedback yg
teratur.
Problem solving
Untuk dapat menyelesaikan masalah dapat melibatkan staf yang paling
terlibat dalam masalah. Dengan berhadapan langsung dgn pasien dapat
mengidentifikasi resiko selama melakukan asuhan perawatan, dengan
melibatkan mereka dlm upaya mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah safety dapat menjadikan mereka bertanggung jawab terhadap
diri sendiri. Teman sejawat, dan termasuk organisasi.
Standar perilaku yang jelas
Ini termasuk sebagai saling menghargai, komunikasi terbuka, dan
tanggung jawab untuk mengembangkan praktik dan kebijakan penting
yang memegang peranan penting dalam kejelasan issue, komunikasi
terhdap hasil yg tidak dpt diantisipasi dan berpatisipasi dlm analisis
kejadian.
B. Prinsip Pencegahan Cedera Pada
Anak
Usia 11-12 tahun Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan
tubuh saat pubertas.
Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
Pendidikan seks (Sex education) yang adekuat dan informasi
yang akurat.
Usia Remaja
Terima remaja sebagai manusia biasa
Hargai ide-idenya, kesukaan dan ketidaksukaan serta harapannya.
Biarkan remaja mempelajari dan melakukan hal-hal yang disukainya
walaupun metdenya berbeda dengan orang dewasa.
Berikan batasan yang jelas dan masuk akal.
Hargai privacy remaja
Berikan kasih sayang tanpa menuntut.
Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan masalah dan
menentukan aturan-aturan.
Orangtua juga harus menyadari bahwa: mereka ingin mandiri, sensitif
terhadap perasaan dan perilaku yang mempengaruhinya, teman-temannya
merupakan hal yang sangat penting dan memandang segala sesuatu
sebagai hitam atau putih, baik atau buruk.
Alasan Bimbingan Antisipasi dan Pencegahan Cedera pada Anak
Cephalohematoma
Cephalohematoma adalah perdarahan di bawah periosteum atau jaringan luar yang
menutupi tulang pada kepala bayi. Cedera ini mungkin tidak langsung muncul langsung
setelah bayi dilahirkan, tetapi akan muncul beberapa jam kemudian.
Perawatan cephalohematoma umumnya tidak diperlukan, tetapi butuh waktu hingga
beberapa minggu atau bulan sampai darah diserap kembali. Cedera ini diperkirakan terjadi
pada sekitar satu hingga dua persen kelahiran spontan, tetapi lebih sering terjadi para
persalinan operatif (forsep dan ekstraksi vakum).
Berikut merupakan jenis-jenis cedera lahir pada bayi :
Memar
Memar adalah cedera lahir yang banyak terjadi saat bayi melewati
jalan lahir. Pada bayi yang dilahirkan menggunakan bantuan forsep atau
ekstraksi vakum, akan lebih berisiko mengalami memar. Memar ini akan
hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Laserasi
Laserasi adalah luka dalam atau sobekan pada kulit. Terkadang, kulit
bayi tak sengaja terluka oleh pisau bedah saat operasi caesar atau karena
ekstraktor vakum. Beberapa laserasi mungkin cukup dalam sehingga
membutuhkan jahitan untuk menyatukannya kembali. Tetapi sebagian
besar kondisi ini bisa sembuh hanya dengan dibalut. Infeksi merupakan
bahaya yang harus menjadi perhatian jika terjadi laserasi pada bayi. Luka
ini dapat diobati dengan salep antibiotik
Berikut merupakan jenis-jenis cedera lahir pada bayi :
Perdarahan subkonjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva cukup umum terjadi pada bayi saat persalinan.
Perdarahan subkonjungtiva terjadi pada satu atau kedua mata, dan hanya
terlihat seperti kemerahan di mata. Besarnya area yang kemerahan tergantung
dari banyaknya pembuluh darah kecil yang pecah.
Perdarahan subkonjungtiva tidak membutuhkan perawatan khusus dan
mungkin akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu seminggu. Jenis
cedera yang satu ini juga tidak memengaruhi mata bayi dalam jangka panjang.
Fraktur
Patahnya klavikula, daerah antara bahu dan leher yang juga dikenal sebagai
tulang selangka, adalah cedera yang terjadi dalam proses persalinan bayi.
Fraktur humerus atau cedera tulang lengan juga dapat terjadi pada bayi yang
lahir dengan posisi bokong terlebih dahulu.
Fraktur biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan. Penggunaan belat dapat
mengurangi rasa sakit. Selama proses pemulihan, mungkin Mama akan
melihat adanya sedikit pergerakan di sisi yang bermasalah
Cara pencegahan cedera pada bayi menurut peneliti upaya untuk
pencegahan cedera anak balita di rumah seperti menyikat lantai
kamar mandi agar tidak licin, menghindari penggunaan taplak
meja, tidak meninggalkan anak di kamar mandi sendirian dan
menjauhkan perabot yang bersudut runcing merupakan upaya
yang baik. Menyikat lantai kamar mandi agar tidak licin dapat
menghindarkan anak terjatuh karena terpeleset. Menghindari
penggunaan taplak meja karena anak senang atau mudah
menariknya dan benda-benda yang ada di atas meja akan
berhamburan menimpa anak. Tidak meninggalkan anak di kamar
mandi sendirian sebab anak akan main air yang dapat
menyebabkan tenggelam atau tersedak air serta menjauhkan
perabot yang bersudut runcing agar tidak melukai anak.
Kemungkinan cedera yang terjadi dan pencegahan cedera
Pada anak Toodler
Anak Usia Toodler (1-3 tahun)
Di usia ini anak belajar jalan, berlari, memanjat, mereka bisa
membuka pintu dan gerbang, menjelajah segala sesuatu dengan
mulut, di usia ini rasa ingin tau anak sangat besar, anak naik turun
tangga, mereka tidak mewaspadai potensi bahaya yang di
timbulkan oleh orang asing atau orang lain. Resiko cedera pada usia
ini ialah kecelakaan kendaraan bermotor, tenggelam, luka bakar,
keracunan, jatuh, tersedak, dan kerusakan tubuh.
Pemahaman tentang tingkat perkembangan anak perlu diikuti
dengan pemahaman pentingnya antisipasi terhadap bahaya yang
dapat muncul karena aktivitas dari anak usia toddler, yaitu tidak
bisa diam dan bergerak terus. Oleh karena itu, orang tua harus
diberi pengertian tentang bahaya yang dapat terjadi pada anak
Pencegahan cedera pada anak usia toodler (1-3 tahun)
1. Benda tajam untuk memasak atau berkebun dapat disimpan didalam laci
yang dapat dikunci sehingga tidak dapat dibuka oleh anak.
2. Dalam laci yang tertutup rapat dan terkunci.
3. Zat yang berbahaya, sepertiterkunci. Khususnya untuk obat-obatan, dapat
dibuat lemari khusus yang ditempel di dinding agar tidak dapat dijangkau
oleh anak.
4. Tanah dan desain dapur tidak cukup tinggi ketinggian yang cukup bagi
orang dewasa.
5. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering. Jaga anak apabila lantai baru
atau sedang dipel segera di lap jika ada air atau cairan yang tumpah.
6. Penting ada yang menjaga di belakang anak.
Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah adalah
sebagai berikut:
7. Sekring listrik harus tertutup dan atur kabel supaya tidak terlalu
panjang sehingga tidak terjuntai kebawah dan dapat dijangkau
anak.
8. Apabila ada parit di samping atau depan rumah, tutup dengan papan
atau disemen.
9. Bagi yang letak rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya ada pintu
pagar yang harus selalu terkunci rapat.
10. Apabila rumah menggunakan sumber air dengan sumur gali buat
selongsongnya kemudian tutup dengan papan atau kayu atau besi
yang tidak dapat dibuka oleh anak.
11. Anak yang ditidurkan di tempat tidurnya jangan ditinggal tanpa
dipasang pengaman pada pinggir tempat tidur apabila ditidurkan di
tempat tidur orang dewasa harus dalam pengawasan.
Kemungkinan cedera yang terjadi dan pencegahan cedera
Pada anak usia sekolah