STIKES MALUKU HUSADA KAIRATU 2010 LEMBAR PERSETUJUAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
IDENTIFIKASI MATA KULIAH
Mata kuliah : Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Kode mata kuliah : BD.208 Beban studi : 3 SKS (T:1, P:2) Program studi : DIII Keperawatan Semester :I Waktu : 2 x 50 menit Pertemuan ke :2 Hari/ Tanggal : Jumat, 12 Juli 2010 A. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan dasar praktik keperawatan terhadap klien dengan pokok-pokok bahasan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pencegahan infeksi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, prosedur pemberian obat, perawatan bedah kebidanan, asuhan pada klien yang mengalami kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian. B. TUJUAN 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu mempraktikan cara mengatur posisi dengan benar. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu: a. Menjelaskan tentang b0di mekanik dan posisi dengan benar. b. Mempraktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar. c. Mempraktikkan cara mengatur posisi Sim dengan benar. d. Mempraktikkan cara mengatur posisi Trendenlenburg dengan benar e. Mempraktikkan cara mengatur posisi Dorsal Recumbent dengan benar. f. Mempraktikkan cara mengatur posisi Litotomi dengan benar. g. Mempraktikkan cara mengatur posisi Genu Pektoral dengan benar C. POKOK-BAHASAN : Kebutuhan fisik D. SUB POKOK BAHASAN : 1. Pengertian bodi mekanik dan posisi. 2. Posisi Fowler 3. Posisi Sim 4. Posisi Trendenlenburg 5. Posisi Dorsal Recumbent 6. Posisi Litotomi 7. Posisi Genu Pektoral E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap/ Kegiatan Media & Kegiatan Pengajar Metode waktu Mahasiswa Alat Pendahuluan 1. Memberikan salam Memperhatikan audio Ceramah 10 menit pembuka dan memperkenalkan diri. 2. Menyampaikan cakupan Memperhatikan sda Ceramah materi dalam pertemuan ini. 3. Menyampaikan tujuan Memperhatikan sda Ceramah yang ingin dicapai pada akhir perkuliahan ini. 4. Menyampaikan manfaat Memperhatikan sda Ceramah mempelajari tentang pengaturan posisi. 5. Melakukan apersepsi Memberikan sda tentang pengaturan sumbang saran posisi. Penyajian 6. Menjelaskan tentang 80 menit pengertian bodi mekanik dengan cara: a. Menggali pengetahuan Menjawab Tanya mahasiswa tentang pertanyaan jawab bodi mekanik dan posisi. b. Memberi penguatan Memperhatikan - Ceramah atas jawaban mahasiswa. c. Mengklarifikasi Memperhatikan Ceramah jawaban mahasiswa. 7. Menjelaskan pada mahasiswa tentang mengatur posisi fowler dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi fowler. b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi dan White fowler. Board c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan Siapkan Praktik mengatur posisi peralatan fowler. 8. Menjelaskan pada mahasiswa tentang mengatur posisi sim dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi sim b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi sim. dan White c. Mempraktikkan cara Board mengatur posisi sim. Mempraktikkan Siapkan Praktik peralatan 9. Menjelaskan pada mahasiswa tentang mengatur posisi Trendenlenburg dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi Trendenlenburg b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi dan White Trendenlenburg Board c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan Siapkan Praktik mengatur posisi peralatan Trendenlenburg 10. Menjelaskan pada mahasiswa tentang mengatur posisi Dorsal Recumbent dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi Dorsal Recumbent b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi dan White Dorsal Recumbent Board c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan Siapkan Praktik mengatur posisi peralatan Dorsal Recumbent
11. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang mengatur posisi Litotomi dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi Litotomi b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi dan White Litotomi Board c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan Siapkan Praktik mengatur posisi peralatan Litotomi 12. Menjelaskan pada mahasiswa tentang mengatur posisi Litotomi dengan cara: a. Menggali Memperhatikan - Tanya pengetahuan jawab mahasiswa tentang pengaturan posisi Litotomi b. Menjelaskan cara Memperhatikan OHP, OHT Ceramah mengatur posisi dan White Litotomi Board c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan Siapkan Praktik mengatur posisi peralatan Ceramah Litotomi 13. Memberikan Mempraktikkan Siapkan Praktik kesempatan kepada peralatan mahasiswa untuk mempraktikan ulang. 14. Meminta mahasiswa Mengisi lembar Lembar Praktik lain untuk menilai cheklist cheklist temannya. 15. Memberi penguatan atas Memperhatikan - Ceramah praktik ulang yang telah dilakukan oleh mahasiswa. - 16. Memberi kesempatan Mengajukan Tanya kepada mahasiswa pertanyaan jawab untuk bertanya. Penutup 17. Memberikan Memperhatikan - Ceramah 10 menit kesimpulan dari materi pengaturan posisi. 18. Mengajukan beberapa Menjawab - Tanya pertanyaan mengenai pertanyaan jawab materi yang telah diberikan untuk mengevaluasi mahasiswa. 19. Menyampaikan materi Memperhatikan - Ceramah perkuliahan minggu yang akan datang. 20. Memberikan tugas Memperhatikan - Ceramah membaca. 21. Menutup dengan Menjawab - Ceramah mengucapkan salam. salam F. EVALUASI Prosedur : Tes dalam proses dan pada akhir perkuliahan Jenis : Lisan dan praktik Bentuk : Tes Subjektif Alat : Tes buatan dosen G. REFERENSI Hamilton, P.M. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Waluyo Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan dasar praktek klinik. Jakarta : Salemba Medika Ngudi Waluyo Unicampus. 2000. Hand Out Ketrampialn Dasar Praktek Klinik. Semarang.: Ngudi Waluyo Lampiran 1 MATERI PENGATURAN POSISI
1. a. Pengertian Body Mekanik
Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama mengangkat dan bergerak. Menggunakan pergerakan tubuh yang tepat mengurangi resiko cidera dari sistem muskuloskleletal, memfasilitasi untuk mempermudah pergerakan tubuh dan lebih efisien dalam penggunaan energi. Prinsip yang digunakan dalam mekanika tubuh : - Gravitasi Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan, yaitu memandang garvitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Pusat grvitasi (Center of gravity), titik yang berada dipertengahan tubuh. Garis gravitasi (Line of gravity), merupakan garis imajiner melalui pusat gravitasi. Dasar dari tumpuan (Base of support), merupakan dasr tempat seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang/menahan tubuh. - Keseimbangan Dicapai dengan cara mempertahankan posisi gravitasi diantara pusat garvitasi dan dasar tumpuan - Berat Berat benda yang akan diangkat akan sangat mempengaruhi mekanika tubuh. b. Pengertian posisi adalah postur tubuh atau sikap tubuh (Kamus kedokteran dorland,1996). 2. Posisi Fowler Pengertian Posisi fowler merupakan posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi. Dimana kepala dan dada dinaikkan setinggi 150-450 (semi fowler) sampai dengan 600 (fowler). Tujuan - Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskuler. - Untuk melakukan aktivitas tertentu misalnya makan, membaca, menonton TV. Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Gulungan handuk - Bantalan kaki - Footboard - Sarung tangan (bila diperlukan) Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai kebutuhan (semi fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler tinggi 90 derajat) - Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika ada celah - Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien - Pastikan tidak ada tekanan pada lutut - Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila ekstremitas bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu mengontrol ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal dibawah punggungnya. - Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard - Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila klien mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut. - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 3. Posisi Sim Pengertian Posisi sim atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dengan posisi pronasi. Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas di depan tubuh klien. Dengan kata lain bisa juga disebut posisi miring kekanan atau kekiri. Tujuan 1) Untuk memfasilitasi drainage dari mulut pada klien yang tidak sadar. 2) Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada klien yang mengalami paralis. 3) Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal. 4) Untuk tindakan pemberian enema 5) Memberikan obat Supositoria Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Gulungan handuk - Sarung tangan bila diperlukan Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur. - Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan miring kekiri. - Letakkan bantal di bawah kepala klien. - Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai setinggi pinggul. - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. - Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan. 4. Posisi Trendenlenburg Pengertian Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki Tujuan - Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak. - Memudahkan operasi dibawah perut - Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Gulungan handuk - Sarung tangan bila digunakan - 2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki tempat tidur. Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang. - Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok kayu. - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 5. Posisi Dorsal Recumbent Pengertian Posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi, sedikit direnggangkan dan kedua telapak kaki menempel tempat tidur. Tujuan - Dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT, palpasi abdomen) - Memudahkan pelaksanaan perasat (pemasangan catheter, irigasi vagina, partus, pemasangan IUD) Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Sarung tangan bila digunakan Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga privasi klien. - Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap tempat tidur - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 6. Posisi Litotomi Pengertian Sikap pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya kearah perut. Tujuan - Memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT) - Memudahkan pelaksanaan perasat (irigasi vagina, partus, kuret) - Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan Peralatan - Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn - Bantal kecil - Sarung tangan bila perlu Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga privasi klien. - Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut, tungkai membentuk sudut 90 derajat terhadap paha - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 7. Posisi Genu Pektoral Pengertian Posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Tujuan Dilakukan untuk pemeriksaan rektum dan sigmoid. Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Sarung tangan bila digunakan Prosedur kerja - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien - Menanyakan kesiapan pasien - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan - Jaga privasi klien. - Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur tempat tidur. - Rapikan pasien dan lakukan evaluasi - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan Lampiran II EVALUASI
1. Jelaskan pengertian bodi mekanik ?
Jawab: Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama mengangkat dan bergerak. 2. Praktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar? Peralatan Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Bantalan kaki, Footboard, Sarung tangan (bila diperlukan) Prosedur kerja a. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan b. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. c. Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai kebutuhan (semi fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler tinggi 90 derajat) d. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika ada celah e. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien f. Pastikan tidak ada tekanan pada lutut g. Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila ekstremitas bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu mengontrol ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal dibawah punggungnya. h. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard i. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila klien mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut. j. Rapikan pasien k. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 3. Praktikkan cara mengatur posisi sim dengan benar? Peralatan Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila diperlukan Prosedur kerja - Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan. - Jelaskan pada pasien mengenai tundakan yang akan dilakukan. - Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur. - Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan miring kekiri. - Letakkan bantal di bawah kepala klien. - Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai setinggi pinggul. - Rapikan pasien - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. - Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan. 4. Praktikan cara pengaturan posisi Trendenlenburg dengan benar Peralatan Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila digunakan, 2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki tempat tidur. Prosedur kerja - Cuci tangan . - Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang. - Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok kayu. - Rapikan pasien. - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 5. Praktikan cara pengaturan posisi Dorsal Recumbent dengan benar? Peralatan - Tempat tidur - Bantal kecil - Sarung tangan bila digunakan Prosedur kerja - Cuci tangan . - Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga privasi klien. - Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap tempat tidur - Rapikan pasien. - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 6. Praktekan cara pengaturan posisi Litotomi dengan benar ? Peralatan - Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn - Bantal kecil - Sarung tangan bila digunakan Prosedur kerja - Cuci tangan . - Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan. - Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga privasi klien. - Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut - Tungkai membentuk sudut 90 derajat terhadap paha - Rapikan pasien. - Cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 7. Praktikan cara pengaturan posisi Genu Pektoral dengan benar ? Peralatan Tempat tidur, Bantal kecil, Sarung tangan bila digunakan Prosedur kerja - Cuci tangan . - Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan. - Jaga privasi klien. - Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur tempat tidur. - Rapikan pasien. - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan - Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan