Anda di halaman 1dari 36

AHMAD RASYID, dr, SpPD, K-P

DEFINISI

Suatu metode untuk menilai fungsi paru


dengan mengukur volume udara yg dpt
dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi
maksimal.

Merupakan metode yg cukup akurat untuk


membedakan penyakit paru obstruktif dan
restriktif
SPIROMETER
DIAGNOSIS
R/ penyakit: batuk, mengi, sesak napas atau adanya
rasa berat didada, dengan pencetus.
Pem fisik: ekspirasi memanjang, mengi,hiperinflasi,
sampai asidosis.
Spirometri: atau FEV1 20% dan atau PEF 20 %
Uji provokasi bronkus: FEV1 20% atau 20 % PEF
Sputum eosinofil
Eosinofil total dalam darah
Thorak foto: normal
AGD: hipoksemia, hiperkapnia, asidosis respiratorik
Diagnosa asma berdasar keluhan dan
gejala.
Pengukuran faal paru terutama
reversibilitas faal paru sangat berperan.
. Keluhan muncul atau memburuk, jika di
jumpai kontak dengan binatang berbulu,
aerosol kimia, perubahan suhu, debu dll.

. Ada keterbatasan aliran udara yang berva


riasi dan reversible, dengan PEF-meter
atau Spirometer
PEF hanya dapat mengukur peak expiratory
flow.
Spirometer dapat mengukur FEV1 dan FVC.
Spirometer lebih diutamakan dibanding PFM :
APE tidak sensitif dibanding FEV1

APE mengukur terutama SN besar

PFM dibuat untuk pemantauan dan bukan alat


diagnostik
APE digunakan untuk penderita yang tidak
dapat melakukan pemeriksaan FEV.
Pengukuran faal paru untuk memeriksa
keterbatasan aliran udara, membantu
menegakkan diagnosa serta monitor
perjalanan asma.
PEF-meter :
1. Meningkat >15%, 15-20 menit setelah
inhalasi beta-2.
2. Bervariasi >20% dari pengukuran pagi.
3. Menurun >15% setelah 6 menit olahraga.
4. Variabilitas >20%, pd malam, > 3 hari dalam 1
minggu, dicatat selama 2 minggu.
Menghitung % variabilitas PEF :
Persentase amplitudo terbaik :

(Nilai tertinggi Nilai terendah)/Nilai tertinggi x 100%.

PEF tertinggi : 400 ml/menit.

PEF terendah : 300 ml/menit.

Amplitudo : 400 ml/menit 300 ml/menit = 100 ml/menit.

Persentase variabilitas PEF : (400 300)/400 x 100%


= 25%.
Dengan Spirometry, diagnosa asma ditegakkan :
1. VEP1 meningkat > 15% (dan 200 ml) setelah pemberian
short acting beta-2 agonis. (salbutamol 400 ug dengan
MDI + spacer atau 2,5 mgr dengan nebulizer ).
2. VEP1 meningkat > 15% (dan 200 ml) setelah diberi steroid
tablet (prednison 30 mg perhari selama 14 hari).
3. VEP1 menurun > 15% setelah 6 menit olahraga (lari).
KLASIFIKASI

Ditentukan oleh
Frekuensi serangan
Serangan asma malam
Gangguan aktivitas
Nilai faal paru (VEP1 atau APE)
Variabilitas harian
Gejala < 1 kali seminggu
Gejala asma malam < 2 kali sebulan
Serangan singkat tidak mengganggu
aktivitas
Nilai VEP1 atau APE > 80% nilai
prediksi
Variabilitas < 20%
Gejala > 1 kali serangan tapi < 1 kali
sehari
Eksaserbasi dapat mengganggu
aktiviti
dan tidur
Gejala asma malam > 2 kali sebulan
Nilai APE / VEP1 > 80% nilai prediksi
Variabiliti 20 30%
Gejala tiap hari
Gejala asma malam > 1 kali seminggu
Eksaserbasi mengganggu aktiviti dan
tidur
Nilai VEP1 atau APE > 60% tetapi < 80%
nilai prediksi
Variabiliti > 30%
Gejala berkepanjangan
Eksaserbasi sering
Gejala asma malam sering
Aktiviti fisik terbatas
Nilai APE / VEP1 < 60% nilai prediksi
Variabiliti > 30%
Classification of Severity
Clinical Features Before Treatment

CLASSIFICATION OF SEVERITY
Clinical Features Before Treatment

Symptoms Nocturnal FEV1 or PEF


Symptoms
STEP 4 Continuous < 60% predicted
Severe Limited physical Frequent Variability > 30%
Persistent activity

STEP 3 Daily 60 - 80% predicted


Attacks affect activity > 1 time week
Moderate Variability > 30%
Persistent

STEP 2 > 80% predicted


> 1 time a week but > 2 times a month
Mild Variability 20 - 30%
Persistent < 1 time a day

< 1 time a week


STEP 1 Asymptomatic and normal PEF
> 80% predicted
< 2 times a month
Intermittent between attacks Variability < 20%
TUJUAN

Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma


Mencegah eksaserbasi penyakit
Meningkatkan faal paru mendekati normal
Mempertahankan faal paru
Menghindari efek samping obat
Mencegah obstruksi yang ireversibel
Mencegah kematian karena asma

ASMA MENJADI TERKONTROL


Partly controlled
Characteristic Controlled (Any present in any Uncontrolled
week)
Daytime None (2 or less / More than
symptoms week) twice / week
Limitations of
None Any
activities
3 or more
Nocturnal
features of
symptoms / None Any
partly controlled
awakening asthma present
Need for rescue / in any week
None (2 or less / More than
reliever
week) twice / week
treatment
< 80% predicted or
Lung function
Normal personal best (if known)
(PEF or FEV1) on any day

Exacerbation None One or more / year one in any week


MASALAH EDUKASI PENYAKIT ASMA

1. Mempelajari dan memahami pengertian


dasar dari penyakit asma
2. Mempelajari dan memahami faktor faktor
pencetus serangan asma serta mengetahui
cara mengendalikan lingkungan
3. Dapat menilai atau memantau berat / ringan
penyakit asmanya dan berat / ringan
serangan asmanya serta pengelolaan yang
dianjurkan.
4. Dapat memahami dan memantau
pengobatan pencegahan asma jangka
panjang
Evaluasi pengobatan

Menentukan prognosis
Penilaian beratnya serangan:
Batuk, sesak nafas, mengi, otot pernafasan tambahan, retraksi suprasternal,
dan gangguan tidur. APE < 80% perkiraan.

Pengobatan awal:
Inhalasi agonis 2 kerja singkat tidak lebih dari 3 kali dalam 1 jam.
(Pasien dengan risiko tinggi berupa asthma related death harus menemui
dokter segera setelah mendapat pengobatan awal)

Respon tidak sempurna bila.. Respon baik bila Respon buruk bila
Gejala berkurang tapi timbul Gejala berkurang setelah Gejala menetap atau
lagi dalam waktu kurang pengobatan awal dan tidak memburuk walaupun telah
dari 3 jam setelah terjadi serangan ulang mendapat peng-obatan awal
pengobatan awal. selama 4 jam dengan 2 agonis
APE 60-80% perkiraan APE > 80% perkiraan APE < 60% perkiraan
Tindakan: Tindakan: Tindakan:
Tambahkan tablet atau 2 agonis diteruskan tiap Tambahkan tablet atau
sirup kortikosteroid 3-4 jam selama 1-2 hari. sirup kortikosteroid
Teruskan 2 agonis Hubungi dokter untuk Ulangi pemberian 2 agonis
Hubungi dokter segera instruksi lebih lanjut. Secepatnya dibawa ke unit
untuk minta petunjuk. gawat darurat di rumah sakit.
Pengelolaan Serangan Asma di Rumah Sakit Menurut GINA
Penilaian Pertama : Tentukan berat ringannya serangan asma

Serangan Asma Sedang : Serangan Asma Berat :


- APE 5070% dari nilai yang - APE < 50% nilai terbaik
diperkirakan nilai terbaik - Pemeriksaan fisik sama berat saat istirahat
- Pemeriksaan fisik Asma sedang, otot - Riwayat pasien resiko tinggi
bantu - Inhalasi Agonis -2 tiap jam atau
- Inhalasi Agonis - 2 setiap 60 kontinue inhalasi anti kolinergik
- Pertimbangkan kortikosteroid - Oksigen
- Ulangi pengobatan 1 3 jam - Kortikosteroid sistemik
- Pertimbangan Agonis - 2 sc, IM atau IV

Penanganan Permulaan :
- Inhalasi short acting -2 agonist dengan nebulisasi, 1 dosis selama 20 dlm 1 jam.
- Oksigen untuk mencapai saturasi 0 90% (95% pada anak-anak)
- Kortikosteroid sistemik, jika tidak ada respons segera atau jika ada pasien baru
mendapat steroid per oral, atau jika serangan asmanya berat
- Sedasi merupakan kontra indikasi pada penanganan serangan akut / eksaserbasi

Ulangi Penilaian
Respon Baik Respon tdk baik dlm 1-2 jam Respon Buruk dlm 1 jam
- Respon selama 60 sesudah - Riwayat pasien risiko - Riwayat : risiko tinggi
terapi terakhir tinggi
- Pemeriksaan fisik :
- Pemeriksaan fisik normal, - Pem.fisik : gejala ringan /
APE > 70% sedang Asma berat, mengantuk
- Tidak ada distress - APE > 50%, tapi < 70 % - APE < 30%
-Saturasi O2 > 90% (anak 95%) - Saturasi O2 tidak membaik
- PCO2 > 45 mmHg
- PO2 < 60 mmHg

Dipulangkan : Dirawat di RS (ruang biasa)


-Lanjutkan pengobatan & Agonis - Inhalasi agonis - 2
- 2 inhalasi Rawat di ICU :
inhalasi antikolinergik
- Pertimbangkan kortikosteroid - Inhalasi Agonis - 2
- Kortikosteroid
oral (pd kebanyakan pasien) antikolinergik
- Oksigen
- Pendidikan pasien - Kortikosteroid IV
- Minum obat secara benar - Pertimbangan Aminofilin IV
- Pertimbangkan Agonis
- Tinjau lagi rencana kerja - Pantau APE, saturasi O2,
-2 Sc, IM dan IV
(action plan) nadi, teofilin
- Intubasi dan ventilasi
- Tindak lanjut pengobatan yg
mekanik
ketat
Perbaikan Tidak ada perbaikan

Dipulangkan Masuk ICU

Jika APE 50% dan terus menerus Jika tidak ada perbaikan dalam
dalam pengobatan peroral / inhalasi 6 12 jam

Anda mungkin juga menyukai