Anda di halaman 1dari 4

Praktikum : Pemeriksaan Fisik Hematologi

A. Tujuan Pembelajaran Praktikum Pemeriksaan Fisik Hematologi:


Setelah mengikuti pembelajaran Mahasiswa mampu mempersiapkan pasien,
melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi secara terperinci sesuai dengan
prosedur dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien dan mendapatkan hasil
pemeriksaan yang akurat terkait sistem hematologi
B. Deskripsi Praktikum
Melakukan pengumpulan data sistem hematolgi pasien melalui inspeksi, palpassi,
perkusi pada organ yang berperan dalam sistem hematologi maupun menjadi indikator
fungsi sistem tersebut.
C. Alat yang Dibutuhkan:
1. Sarung tangan
2. Penggaris
3. Penanda
4. Alat tulis
5. Senter jika dibutuhkan
6. Tounge spatel
7. Bengkok
D. Standar Operasional Prosedur (SOP) Transfusi Darah
1. Tahap Pre Interaksi
 Cek catatan perawat dan medis : program transfusi pasien
 Siapkan alat dan bahan
 Alat dan Bahan :
o Sarung tangan
o Penggaris
o Penanda
o Alat tulis
o Senter jika dibutuhkan
o Tounge spatel
o Bengkok
 Cuci Tangan
2. Tahap Interaksi
 Berikan salam, identifikasi klien dan panggil sesuai namanya
 Jelaskan prosedur, kontrak waktu, dan tujuan pemberian tindakan kepada klien dan
keluarga,
3. Tahap Kerja
a. Pemeriksaan Kepala/Muka
 Lihat dan mencatat kelainan yang dapat diidentifikasi secara sepintas
Meletakkan jari di sela-sela rambut pasien dan menarik rambut secara perlahan
dengan sedikit tekanan lalu menilai apakah rambut mudah tercabut
 Letakan telapak tangan yang dominan di depan wajah pasien lalu
menggerakkantelapak tangan ke arah atas dan meminta pasien untuk mengikuti
dengan bola matanya kemudian dokter menarik palpebra inferior dengan tangan
yang satu ke arah bawah dan menilai apakah konjungtiva pucat (anemia) atau
terdapat infeksi
 Letakan telapak tangan yang dominan di depan wajah pasien lalu
menggerakkan telapak tangan ke arah bawah dan meminta pasien untuk
mengikutinya
 Tarik palpebra superior dengan tangan yang satu ke arah atas dan menilai
apakah terdapat sklera kuning (ikterus) atau terdapat perdarahan pada sklera
 Minta pasien membuka mulut dan mengamati apakah ada perdarahan atau
sisa-sisa perdarahan di dalam mulut, atrofi papila lidah, hipertrofiinggiva
maupun stomatitis.
b. Pemeriksaan dada depan
 Menekan dengan lembut sternum dan kedua klavikula dengan pangkal telapak
tangan dan meminta pada pasien untuk mengatakan jika terdapat nyeri tekan
c. Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi, palpasi dan perkusi untuk mendeteksi splenomegali.
 Inspeksi, palpasi dan perkusi untuk mendeteksi hepatomegali.
 Inspeksi, palpasi dan perkusi untuk mendeteksi pembesaran kelenjar para-aorta.
 Inspeksi, palpasi dan perkusi untuk mendeteksi pembesaran kelenjar inguinal
Pemeriksaan
d. Ekstremitas Superior
 Perhatikan secara cermat apakah ada koilonikia kuku, bekas garukan dan
inspeksi lipatan palmaris untuk menunjukkan kepucatan.
 Periksa nadi pasien.
 Periksa purpura, memperhatikan luas dan distribusinya (dari peteki sampai
ekimosis).
 Periksa adanya purpura yang teraba, purpura yang teraba menunjukkan
vaskulitis sistemik.
 Perhatikan apakah ada perdarahan intraartikuler
e. Pemeriksaan Ekstremitas Inferior
 Lakukan inspeksi tungkai apakah terdapat memar, pigmentasi atau bekas
garukan. Purpura, perdarahan intraartikuler.
 Perhatikan adanya ulkus pada tungkai, biasanya di atas maleolus medial atau
lateral.
f. Selanjutnya Pasien diminta duduk tegak.
g. Pemeriksaan Kelenjar Aksila
 Periksa kelenjar aksila dengan cara mengangkat lengan pasien dan dengan
tangan kiri lakukan palpasi pada aksila kanan. Pemeriksa meraba dengan
jari-jarinya setinggi mungkin ke dalam aksila.
 Pemeriksaan pada aksila kiri dilakukan sebaliknya.
h. Pemeriksaan Servikal (Leher)
 Periksa kelenjar servikal dari arah belakang. Usahakan mengidentifikasi setiap
kelompok kelenjar dengan jari-jari tangan.
 Lakukan palpasi kelenjar submental yang terletak tepat di bawah dagu, lalu
kelenjar submandibula yang teraba di bawah sudut rahang.
 Lakukan palpasi rantai juguler yang terletak anterior dari m.
sternokleidomastoideus dan kemudian kelenjar triangularis posterior yang
terletak di bagian posterior m. Sternokleidomastoideus
 Lakukan palpasi regio oksipital untuk menentukan kelenjar oksipital
 Selanjutnya memeriksa kelenjar post aurikuler di belakang telinga dan pre
aurikuler di depan telinga.
 Pemeriksa berpindah ke depan pasien.
 Meminta pasien untuk sedikit mengangkat bahu, lalu pemeriksa meraba fossa
supraklavikula dan nodus supraklavikula pada dasar m. sternomastoideus
i. Pemeriksaan nyeri tekan tulang pada dada posisi tegak
4. Tahap Terminasi
 Evaluasi perasaan klien dan hasil kegiatan
 Berikan reinforcement positif
 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan
 Cuci Tangan
5. Evaluasi
 Evaluasi perasaan klien dan hasil kegiatan
 Berikan reinforcement positif
 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan
 Cuci Tangan
6. Dokumentasi
 Catat waktu pemberian tindakan
 Respon klien
 Tanda tangan dan nama jelas

E. Referensi
Berman, A., Snyder, S. J., Kozier, B., Erb, G. L., Levett-Jones, T., Dwyer, T., ... & Parker,
B. (2014). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing Australian Edition (Vol. 3).
Pearson Higher Education AU.
Brunner, L. S. (2010). Brunner & Suddarth's textbook of medical-surgical nursing (Vol. 1).
Lippincott Williams & Wilkins.
Brunner, L. S. (2010). Brunner & Suddarth's textbook of medical-surgical nursing (Vol. 2).
Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai