Anda di halaman 1dari 3

SOP Pemberian dan Pemasangan Oksigen O2

Pengertian
Pemberian oksigen merupakan salah satu terapi pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, dimana oksigen dengan konsentrasi tinggi diberikan kepada pasien yang
membutuhkan melalui selang nasal kanul atau jenis mask oksigen yang lainnya.

Apa tujuan dari pemberian Oksigen


Tujuan utama dari pemberian oksigen adalah untuk memberikan suplai oksigen
yang lebih banyak sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen dapat terpenuhi.
Tentunya pemberian oksigen ini hanya ditujukan bagi mereka yang mengalami
gangguan pernapasan saja, seperti orang dengan gangguan jalan napas (akumulasi
sekret, penyempitan bronkhus), atau mereka yang mengalami gangguan pola
napas.

Peralatan apa saja yang dibutuhkan


 Alat pertama yang dibutuhkan adalah tabung oksigen yang tentunya masih
terisi dengan O2. Dan dilengkapi dengan manometer.
 Pengukur aliran oksigen yaitu flow meter serta humidifier
 Nasal kanul sesuai ukuran (ukuran untuk anak-anak 8 sampai 10 Fr, ukuran
untuk wanita dewasa 10 sampai 12 fr, dan ukuran untuk pria dewasa adalah
12 sampai 14 fr). Untuk menentukan apakah seseorang memerlukan nasal
kanul, simple mask, dan sebagainya, anda bisa menyesuaikannya dengan
saturasi oksigen.
 Selang oksigen (untuk menghubungkan nasal kanul dengan humidifier)
 Jelly jika dibutuhkan
 Plester atau pita, jika dibutuhkan.

langkah pemasangan oksigen


Pemberian atau mesangan oksigen ini, terdiri dari 4 tahap yaitu (pra interaksi,
orientasi, tahap kerja, dan terminasi). Lebih lengkapnya, mari simak berikut ini :

Tahap Pra interaksi


 Pertama, anda harus mengidentifikasi kebutuhan pasien akan oksigen. Yaitu
mengukur respirasi rate dalam 1 menit, dan mengukur saturasi oksigennya.
Pastikan orang yang akan diberikan terapi tepat sasaran.
 Lakukan cuci tangan yang benar, yaitu dengan 6 langkah dan 4 gerakan.
 Persiapkan peralatan yang telah disebutkan diatas, sesuaikan juga dengan
ketersediaan alat, dan kebutuhan pasien.

Tahap Orientasi
 Ucapkan salam kepada pasien, serta panggil nama pasien untuk
meningkatkan keakraban dan kepercayaan
 Jelaskan juga tujuan dilakukan tindakan dan berbagai hal tentang informasi
tindakan. Baik ketidaknyamanan dan manfaatnya.
 Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya tentang tindakan yang akan
dilakukan. Jika klien tidak mau diberikan tindakan, jelaskan kembali manfaat
dan dampak yang akan timbul. Jika masih menolak, sebaiknya minta tanda
tangan untuk persetujuan penolakan tindakan. Hal ini akan berguna bagi anda,
jika anda mendapat masalah dengan hukum.

Tahap Kerja
 Atur posisi pasien senyaman mungkin, dalam hal ini, posisi yang
paling tepat adalah posisi semi fowler. Karena dengan posisi ini, pernapasan
akan terjadi secara maksimal.
 Pasang berbagai peralatan yang telah tadi disediakan. Hubungkan antara
oksigen dengan flow meter dan humidifier. Hubungkan juga dengan selang
oksigen.
 Nyalakan oksigen dengan aliran yang sudah sesuai dengan rencana tindakan
(advis).
 Periksa apakah oksigen mengalir dengan baik atau tidak.
 Sambungkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan selang
oksigennya.
 Pasangkan nasal kanul, kateter kanul, atau mask dengan hidung pasien.
Catatan atau cara pemasangan :

Dalam pemberian oksigen dengan nasal kanul, masukan ujung lubang nasal kanul
tetap masuk kedalam 2 lubang hidung pasien. Selanjutnya eratkan selang baik
kebelakang kepala, atau mengikat ketelinga dan dagu.

Sedangkan untuk pemasangan oksigen dengan kateter nasal, yaitu ukur terlebih
dahulu jarak kateter dari hidung ke lubang telinga, lalu tandai area tersebut dengan
plester. Olesi ujung kateter dengan jely dan masukan ke salah satu lubang hidung
secara perlahan sampai masuk pada bagian yang ditandai tadi. Untuk melihat letak
selang, buka mulut klien dengan tong spetel dan senter, lalu tarik sedikit agar tidak
terlalu panjang, rekatkan dengan plaster pada bagian hidung agar tidak lepas.

Pemasangan mask oksigen lebih simple, yaitu anda hanya perlu memasangkan
mask menutupi hidung dan mulut, lalu kaitkan tali kebelakang kepala pasien.

 Kaji respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan, pengkajian


dilakukan setelah 15 sampai 30 menit dari pemasangan. Hal-hal yang perlu
dikaji yaitu gerakan dada, respirasi rate, kenyamanan, saturasi oksigen, dan
sebagainya sesuai kebutuhan.
 Setelah 30 menit pemasangan, periksa kembali aliran dan cairan humidifier,
pastikan dalam tabung humidifier terisi air.
 Kaji pasien secara berkala untuk mengetahui adanya hipoxia, cemas,
gelisah, dan sebagainya.
 Kaji juga apakah terdapat iritasi pada hidung pasien. Berikan cairan ataupun
pelumas, untuk melemaskan membran mukosa.
 Catat Permulaan terapi oksigenasi dan hasil pengkajian

Tahap Terminasi
 Evaluasi kembali pasien setelah dilakukan tindakan, tanyakan juga
bagaimana respon pasien setelah diberikan tindakan.
 Hasil data yang terkumpul di dokumentasikan untuk kebutuhan tindakan
selanjutnya.
 Kontrak dengan pasien untuk tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
 Bereskan peralatan dan akhiri kegiatan
 Lakukan cuci tangan kembali setelah selesai tindakan

Anda mungkin juga menyukai