No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman 1/3
RSUEA/SPO/ /
Ditetapkan oleh,
Direktur RUMAH SAKIT UMUM ELPI AL AZIS
RANTAUPRAPAT
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit :
OPERASIONAL / /
dr. Rosnaini
1. Ventilator adalah satu alat sistem bantuan nafas secara mekanik yang
di desain untuk mengantikan / menunjang fungsi pernafasan.
2. Pemasangan ventilator adalah suatu cara pemasangan alat sistem
PENGERTIAN
bantuan nafas secara mekanik untuk menggantikan / menunjang
fungsi pernafasan muali dari proses setting sampai perawatan pasien
dengan ventilator
1. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk
mempertahankan ventilasi yang fisiologis
TUJUAN 2. Memanipulasi “ air way pressure” dan corak ventilasi untuk
memperbaiki efisiensi ventilasi dan oksigenisasi
3. Mengurasi kerja miokard dengan jalan mengurangi kerja nafas
KEBIJAKAN
INDIKASI PEMASANGAN VENTILATOR
- “Respiratory Rate” lebih dari 35 x/menit.
- “Tidal volume” kurang dari 5 cc/ kg BB
- PaO2 kurang dari 60, dengan FiO2 “room air”
- PaCO2 lebih dari 60 mmHg
A. PERSIAPAN ALAT
- Ventilator + Tubing + Humidifer
- Air viva (Jackson Res)
- Oksigen sentral
PROSEDUR - Perlengkapan untuk menghisap sekresi
- Air compressor central
B. CARA KERJA
1. Pemansangan Breathing Set Ventilator :
- Dekatkan Breathing Set dengan Ventilator
- Pakai handshoend steril
- Pasang perlengkapan ventilator ( circuit humidifier dan
perlengkapannya)
- Isi humidifier dengan aqua steril sampai batas upper
- Cek peralatan terpasang dengan baik
PEMASANGAN VENTILATOR
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman 2/3
RSUEA/SPO/ /
2. Setting Ventilator :
- Hubungkan ventilator dengan listrik
- Hubungkan selang O2 dengan sumber O2 dan selang air dengan
sumber air kompresor
- Tekan tombol on
- Tentukan berat badan
- Lakukan kalibrasi
- Setting ventilator sesuai dengan advis dokter ( mis : MODE, CMV,
SIMV, PCV, dll)
- Atur TV, Rate, PEEP, FiO2, Ppeak, dll
- Atur batas alarm
- Bila ventilator sudah berfungsi dengan baik maka lepas tedlung dan
sambungan urogated dengan ujung ETT
3. Pemantauan :
- Buat foto thorax setelah pemasangan ventilator untuk mengetahui
letak ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan ventilator
- Cek AGDA 1 jam setelah pemasangan ventilator
- Observasi vital sign pasien dan GCS
PROSEDUR 4. Perawatan :
(Lanjutan) - Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan untuk
mencegah infeksi
- “ Breathing circuit” sebaiknya lebih baik tidak lebih tinggi dari ETT,
agar pengembunan air yang terjadi tidak amsuk ke paru pasien
- Perhatikan permukaan air di humidifier jaga jangan sampai habis air
diganti tiap 24 jam
- Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti setiap hari perhatikan
jangan sampai letak dan panjang tube berubah
- Tulis ukuran dan panjang tube pada “ flow shet”
- Lakukan fisiotherapy napas dan suctioning minimal setiap 3 jam atau
bila diperlukan.
- Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa
sehingga posisinya berada diatas pasien
Tubing harus cukup panjang dan untuk memungkinkan pasien
dapat menggerakkan kepala
Memberi posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan
merubah posisi tiap 2 jam
Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya
dicubitus
Memberikan rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien
sendiri
PEMASANGAN VENTILATOR
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman 3/3
RSUEA/SPO/ /
- Teknik mengembangkan “cuff” :
PROSEDUR Kembangkan cuff dengan udara sampai tidak mterdengar suara
(Lanjutan) bocor
Cuff dibuka setiap 2 jam selama 15 menit
Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
PEMASANGAN INFUS PUMP
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman 1/1
RSUEA/SPO/ /
Ditetapkan oleh,
dr. Rosnaini
PENGERTIAN Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang
masukkan ke dalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang memerlukan pemantauan dan pengukuran secara
khusus cairan yang masuk melalui intravena/parenteral
dr. Rosnaini
Syringe pump adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur
PENGERTIAN
pemberian medikasi intravena pada klien.
1. Untuk menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan
klien.
TUJUAN 2. Untuk memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu
pemberian yang lama.
KEBIJAKAN
1. PERSIAPAN ALAT
- Syringe pump dan tiang penyangga
- Spuit 10 cc/ 20 cc/ 30 cc/ 50 cc dan medikasi klien.
- Selang penghubung
- Bawa alat-alat ke dekat klien
- Siapkan spuit dan medikasi klien.
- Pasangkan spuit pada syringe pump dan hubungkan spuit dengan
PROSEDUR
akses intravena.
- Nyalakan syringe pump.
- Atur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam cc/jam.
- Tekan start untuk memulai pemberian medikasi.
- Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan
dengan suara dan lampu yang menyala merah.
- Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan