Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI PENGELOLAAN ETIK DAN HUKUM

BAGI SDM RUMAH SAKIT

30 Agustus 2022

Dr. SUNDOYO, SH, MKM, M.Hum


KEPALA BIRO ORGANISASI dan SUMBER DAYA MANUSIA
Dipresentasikan oleh AHMAD RIFAI HASIBUAN, SH
I ETIK vs HUKUM

KEBIJAKAN TERKAIT ETIK


Outline II dan HUKUM

PENGELOLAAN ETIK DAN


III HUKUM BAGI SDM RUMAH
SAKIT

2
Asas Etika Medis
Perubahan asas etika medis baru ini akibat dari perubahan luar biasa dalam
banyak aspek kehidupan manusia di seluruh dunia setelah Perang Dunia

ALASAN PENTING MEMAHAMI ETIKA (Siagian, 1996)


1 2 3 4
Asas ini ditemukan Etika memandu Pola prilaku yang Dinamika Mendorong
dalam Sumpah manusia dalam didasarkan pada perubahan tumbuhnya naluri
memilih berbagai kesepakatan nilai2 nilai2 moral moralitas dan
Hippocrates sejak 24 sehingga
keputusan yang sehingga perlu mengilhami manusia
abad yang lalu di hadapi dalam kehidupan dilakukan dalam mencari ilmu
kehidupan harmonis dapat analisis dan dan menerapkan
dicapai tinjauan ulang hidup yang hakiki
 Asas menghormati
OTONOMI pasien
ETIKA = MORAL
 Asas KEADILAN Definisi etika :
 “aturan kesusilaan”; nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
 Asas BERKATA bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
BENAR  suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku
manusia, mana yang dapat di nilai baik atau pun tidak baik

3
4 Prinsip Etika Profesi
Faktor penentu etika/moralitas manusia : Motivasi, Tujuan Akhir, dan Lingkungan Perbuatan*

NON-MALEFICENCE/
AUTONOMY/OTONOMI
TANGGUNG JAWAB
Setiap profesional memiliki
Setiap profesional harus
wewenang dan kebebasan
bertanggungjawab terhadap
dalam menjalankan pekerjaan
pelaksanaan suatu pekerjaan dan juga
sesuai dengan profesinya,
terhadap hasilnya; termasuk dampak
dengan mempertimbangkan
yang mungkin terjadi bagi kehidupan
kode etik profesi ETHICS TO orang lain atau masyarakat umum.
IMPROVE
PATIENT
CARE
BENEFICENCE/
INTEGRITAS MORAL JUSTICE/KEADILAN
kualitas kejujuran dan prinsip setiap profesional dituntut untuk
moral dalam diri seseorang yang mengedepankan keadilan dalam
dilakukan secara konsisten dalam menjalankan pekerjaannya;
menjalankan profesinya; untuk keadilan diberikan kepada siapa
menjaga kepentingan profesi, diri saja yang berhak atasnya
sendiri, dan masyarakat

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu (KBBI)
* Sumaryono dalam Abdukadir Muhammad (1995) dalam Etika dan Profesi Hukum Kesehatan, BPPSDMK Kemenkes
4
Prinsip Etika Hubungan
Dokter – Pasien* Veracity/ Kejujuran
A Picture Is Worth
pemberian informasi penuh kebenaran agar
menjadi akurat, komprehensif, dan objektif

a Thousand
Privacy/Privasi Words
menjaga batasan pada hal yang bersifat pribadi
dalam memberikan layanan

Confidentiality/Kerahasiaan
wajib merahasiakan hal yang bersifat rahasia
dari klien dan hanya dapat dibuka sesuai
ketentuan perundang-undangan

Fidelity/Loyalitas
menghargai janji dan komitmen terhadap klien

*Tom L.Beauchamp dan James F.Childress; Principles of Biomedical Ethics 7th Ed, 2013
Etik - Hukum
PERSAMAAN
ETIK VS HUKUM
Merupakan alat untuk mengatur Berlaku untuk Berlaku untuk
tertibnya hidup bermasyarakat lingkungan profesi umum

Objeknya adalah tingkah laku Disusun berdasarkan


Disusun oleh
manusia kesepakatan anggota
badan Pemerintah
profesi

Mengandung hak dan kewajiban Tidak seluruhnya Ditetapkan


anggota masyarakat agar saling merupakan dalam dokumen
merugikan ketentuan tertulis negara

Sanksi pelanggaran Sanksi


Menggunggah kesadaran untuk adiministratif/perdat
berupa tuntutan/sanksi
bersikap manusiawi moral a/pidana

Sumbernya adalah hasil pemikiran Penetapan sanksi Penetapan sanksi


dapat dilakukan oleh sesuai ketentuan
para pakar dan pengalaman
Majelis Organisasi dengan pembuktian
fisik
6
ETIKA = MORAL
Definisi etika adalah “aturan kesusilaan”; nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

ETIK
ETIKA Definisi etik yang paling umum adalah “prinsip-prinsip yang dipegang teguh”
(“rules of conducts”) dalam bekerja, melaksanakan tugas dan kewajiban
ETIK

HUKUM
HUKUM
Definisi hukum adalah sebuah peraturan atau ketetapan/ketentuan yang tertulis
ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sanksi untuk orang yang melanggar hukum.

7
I ETIK vs HUKUM

KEBIJAKAN TERKAIT ETIK


Outline II dan HUKUM

PENGELOLAAN ETIK DAN


III HUKUM BAGI SDM RUMAH
SAKIT

8
Dasar Kebijakan

1. UU 29/2004 tentang 1. PMK 1. KMK NO.


PRAKTIK 755/MENKES/PER/IV/2011 772/MENKES/SK/VI/2002
KEDOKTERAN TENTANG TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PERATURAN INTERNAL
2. UU 44/2009 tentang KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS)
3. UU 36/2014 tentang 2. PMK 8/2012 tentang 2. KMK Nomor
TENAGA KESEHATAN KODE ETIK PEGAWAI 631/MENKES/SK/IV/2005
NEGERI SIPIL DI TTG PEDOMAN
4. UU 38/2018 tentang
LINGKUNGAN PERATURAN INTERNAL
KEPERAWATAN
KEMENTERIAN STAF MEDIS (MEDICAL
5. UU 4/2019 tentang KESEHATAN SATFF BY LAWS) DI RS
KEBIDANAN
3. PMK NO 49 TAHUN 2013
6. UU 5/2014 tentang TENTANG KOMITE
APARATUR SIPIL KEPERAWATAN RUMAH
NEGARA SAKIT

7. PP 94/2021 tentang 4. PMK 42/2018 TENTANG


DISIPLIN PEGAWAI KOMITE ETIK DAN
NEGERI SIPIL HUKUM RUMAH SAKIT
Kebijakan Penerapan Etik bagi SDM RS
PMK No. 42 Th. 2018 Tentang Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit

Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) adalah


etika perilaku
serangkaian petunjuk yang berisikan
umum, etika pelayanan, dan etika
penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu
standar perilaku sumber daya manusia dan pengelola
dalam menjalankan pelayanan kesehatan dan
penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan perilaku
dan budaya kerja yang sesuai dengan visi dan misi Rumah
Sakit.

+
Etika Bernegara Etika Diri Sendiri

Etika Sesama PNS Etika Bermasyarakat

Permenkes 8/2012 Tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil


Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
10
Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kesehatan
Atas Gugatan Pasien
Nakes sebagai subyek hukum Memperoleh Hak Dan Menjalankan Kewajiban Sebagaimana Mestinya

Pasal 66 ayat (1) UU Praktik Kedokteran Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia


Nomor 15/KKI/Per/VIII/2006
ISetiap orang yang mengetahui atau
kepentingannya dirugikan atas tindakan
1. Pengaduan yang berkaitan dengan
dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
disiplin dokter dan dokter gigi dilakukan
praktik kedokteran dapat mengadukan
pemeriksaan oleh Majelis Kehormatan
secara tertulis kepada Ketua Majelis
Disiplin Kedokteran Indonesia
Kehormatan Disiplin Kedokteran ndonesia
2. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan
Pasal 66 ayat (3) UU Praktik Kedokteran pelanggaran etika, Majelis Kehormatan
Pengaduan tidak menghilangkan hak Disiplin Kedokteran Indonesia
setiap orang untuk melaporkan adanya meneruskan pengaduan pada
dugaan tindak pidana kepada pihak yang organisasi profesi.
berwenang dan/atau menggugat
kerugian perdata ke pengadilan
Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi
tenaga kesehatan yang melakukan
Pasal 58 UU Kesehatan tindakan penyelamatan nyawa atau
pencegahan kecacatan seseorang
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap dalam keadaan darurat
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau
penyelenggara kesehatan yang menimbulkan
kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam
pelayanan kesehatan yang diterimanya
I ETIK vs HUKUM

KEBIJAKAN TERKAIT ETIK


Outline II dan HUKUM

PENGELOLAAN ETIK DAN


III HUKUM BAGI SDM RUMAH
SAKIT

12
Pengelolaan Etik dan Hukum di RS Prinsip-prinsip Dalam Penanganan
Rumah sakit sebagai institusi merupakan subjek Dugaan Pelanggaran Etik Dan
hukum yang dapat digugat atas perilaku/prosedur Hukum Rumah Sakit
yang dianggap merugikan 1. Independensi
2. Praduga Tak Bersalah
3. Akuntabilitas
4. Kehati-hatian dan Kerahasiaan
5. Obyektivitas
6. Efektif Efisien
7. Perlakuan yang Sama
8. Empati

KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT


unsur organisasi nonstruktural yang membantu Kepala atau Direktur Rumah
Sakit untuk penerapan etika rumah sakit dan hukum perumahsakitan
Pengelolaan Etik dan Hukum bagi
SDM RS STRATEGI
1.
SDM RS meliputi : Pasal 12 ayat (1) UU 44/2009
• Tenaga medis dan penunjang medis Setiap RS wajib menetapkan dan
melakukan sosialisasi Panduan Etik dan
• Tenaga keperawatan
Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman
• Tenaga kefarmasian Etika Pelayanan
• Tenaga manajemen rumah sakit
• Tenaga nonkesehatan
Laksanakan monitoring evaluasi
berkelanjutan terhadap penerapan
2.
Status kepegawaian SDM RS etik dan perilaku SDM RS dan etika
• Pemerintah/Pemda : PNS, P3K/Pegawai Kontrak pelayanan
PPK-BLU RS
• Swasta : Pegawai tetap/Pegawai Kontrak
3. Laksanakan pemberian reward and
punishment dengan mempertimbangkan
“Jumlah dan jenis sumber daya manusia harus sesuai jenis dan status kepegawaian SDM RS;
dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit“ misal : PNS sesuai pola pengembangan karir/hukdis
Pasal 12 ayat (2) UU 44/2009 PP 94/2021
14
REWARDS : Manajemen Karier ASN
Proses dilakukan sejak pengangkatan pertama sebagai PNS sampai dengan pemberhentian berdasarkan
pemetaan hasil manajemen talenta

15
Percepatan Peningkatan Kapasitas SDM
Corporate University : Pembelajaran terintegrasi

Manfaat Corporate University ASN Corporate University

Corporate University

Responsif Efisiensi
Pembelajaran • Sifat: sesuai tuntutan
Terintegrasi
strategi organisasi
• Sifat: untuk mengisi
• Tujuan: Individu dan
standar jabatan
organisasi
Menciptakan Menjawab • Merubah pola pembelajaran • Tujuan: Individu • Bentuk: Klasikal,
sistem keterbatasan individual menjadi • Bentuk: Klasikal coaching dan mentoring,
pembelajaran yang waktu pegawai pembelajaran organisasi • Fasilitator: Trainer job enrichment, diskusi
responsif terhadap dan biaya (organization learning)
strategi penyelenggaraan • Membangun budaya ASN yang (Eksternal dan Internal formal
pemerintah& pengembangan kuat diatas identitas sektoral • Fasilitator:
03 Trainer,
mampu kompetensi ASN dan daerah pimpinan unit, expert,
beradaptasi • Integrasi proses pembelajaran akademisi
dengan lingkungan dengan kinerja organisasi
strategis yang dalam mewujudkan arah
berubah cepat kebijakan pemerintah
• Integrasi pengembangan Traditional Training Center
leadership development
dengan strategi organisasi
Pengembangan Kompetensi dan Talent
Pentingnya pengembangan kompetensi Kompetensi jabatan ASN

Amanat UU ASN dalam Pasal 70:


• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi (ayat 1)
1 • Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun 01 02 03
rencana pengembangan kompetensi tahunan
yang tertuang dalam rencana kerja anggaran Manajerial Sosial-Kultural Teknis
tahunan instansi masing-masing (ayat 4)
Pengetahuan, Pengetahuan,
sikap/perilaku yang sikap/perilaku
Pengetahuan,
Merupakan salah satu aspek dalam Penerapan dapat diamati, diukur, yang dapat
2 sikap/perilaku
dan dikembangkan diamati, diukur,
Sistem Merit pada Instansi Pemerintah yang dapat
terkait dengan dan
diamati, diukur,
pengalaman dikembangkan
dikembangkan
berinteraksi dengan yang spesifik
Sangat rendahnya Indeks Profesionalitas ASN untuk memimpin
masyarakat majemuk berkaitan dengan
unit kerja
3 di Kemenkes Tahun 2021 yaItu 49,80 sesuai dengan peran bidang teknis
(sumber: LKE hasil pelaksanaan evaluasi reformasi birokrasi oleh fungsi jabatan jabatan
Kemenpan RB)

Bobot unsur penilaian Indeks Profesionalitas ASN


4 terbesar (40%) adalah kompetensi (sumber: Peraturan
MENPANRB 38/2018 dan Peraturan Kepala BKN 8/2019)
Pengembangan Kompetensi dan Talent
Sistem Merit Kementerian Kesehatan Skor Penilaian Penerapan Sistem Merit Kementerian Kesehatan

Penambahan nilai sistem merit dari 3 aspek yang kurang, antara lain:
1. Standar Kompetensi Jabatan (SKJ);
2. Assessement center kepada seluruh pegawai;
3. Penggunaan platform Manajemen untuk rotasi dan mutasi pegawai;
4. Pengembangan kompetensi
5. Permenkes Pola karier
6. Manajemen kinerja belum maksimal (Kontrak kinerja belum terukur,
metode penilaian kinerja masih subjective, dan analisis permasalahan
kinerja)
REWARDS : Pemberian Tunjangan Kinerja sesuai Sistem Kerja
Berdasarkan PermenPANRB No.6 Th. 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN

Pemberian Tukin dihitung berdasarkan :


• Kinerja
• Kehadiran
• Penambahan Tukin lainnya  Pejabat/Pegawai yang ditetapkan sebagai pelaksana tugas dan/atau pelaksana harian dengan
jangka waktu menjabat paling singkat 1 (satu) bulan kalender dan berlaku kelipatan diberikan tambahan Tunjangan Kinerja
• Pengurangan Tukin lainnya  hukuman disiplin; pemberhentian sementara/dinonaktifkan

Pemberian Tukin diberikan berdasarkan :


Alternatif I: Predikat Kinerja Periodik Pegawai Alternatif II : Predikat Kinerja Tahunan Pegawai.
(Triwulanan) • Predikat Kinerja Tahunan didapatkan berdasarkan seluruh
• Predikat Kinerja Periodik didapatkan berdasarkan hasil hasil Evaluasi Kinerja Periodik Pegawai (Triwulanan) pada
Evaluasi Kinerja Periodik Pegawai, yaitu capaian rencana tahun berjalan, yaitu seluruh capaian rencana aksi pegawai
aksi (berkala/triwulanan) yang ditetapkan oleh pejabat (triwulanan) yang ditetapkan oleh pejabat penilai.
penilai • Pejabat Penilai bersama Pegawai menyusun Rencana Aksi
• Pejabat Penilai bersama Pegawai menyusun Rencana Pegawai (triwulanan) untuk pencapaian target dalam SKP.
Aksi untuk pencapaian target dalam SKP • Predikat Kinerja Tahunan Pegawai ditetapkan oleh Pejabat
• Predikat Kinerja ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja Penilai Kinerja berdasarkan Kuadran Kinerja Pegawai.
berdasarkan Kuadran Kinerja Pegawai.
19
PENGURANGAN TUKIN TERKAIT PENGELOLAAN KINERJA
(ALTERNATIF I DAN II)

BAGI PEGAWAI BAGI PEJABAT PENILAI KINERJA


• Pegawai yang tidak/terlambat menyusun Sasaran • Pejabat Penilai Kinerja yang tidak/terlambat
Kinerja Pegawai dan Rencana Aksi pencapaian menyusun Sasaran Kinerja Pegawai dan Rencana
sesuai periode yang ditetapkan Aksi pencapaian bagi Pegawai dibawah
koordinasinya sesuai periode yang ditetapkan
• Pegawai yang tidak membuat laporan kinerja
pegawai setiap bulannya, yang berisi capaian • Pejabat penilai kinerja yang tidak melakukan
terhadap Rencana Aksi yang telah ditetapkan Evaluasi Kinerja Pegawai (Periodik/Tahunan) di
(dikecualikan bagi Pegawai yang sedang bawah koordinasinya
mengambil cuti besar, cuti melahirkan, atau bagi
pegawai yang sedang melaksanakan tugas belajar)

PENGURANGAN TUKIN SEBESAR 20%, DIKENAKAN PADA PERIODE


PENERIMAAN TUKIN BERIKUTNYA

20
PUNISHMENT –
Pelanggaran Kode Etik PNS di lingkungan Kementerian Kesehatan

Atasan melakukan
Melalui pengaduan tertulis,
penelitian/pemeriksaan dan
website Kemenkes, atau
secara hierarki disampaikan
temuan atasan PENJATUHAN
PEMBENTUKAN kepada Majelis Kode Etik
SANKSI
MAJELIS KODE
ETIK PELANGGARA
N

Sanksi Moral
1 3
( secara tertutup/
2 terbuka)

PNS yang
bersangkutan
mengajukan
TERDAPAT PROSES permintaan maaf
DUGAAN PEMERIKSAAN OLEH
Dapat dikenakan
PELANGGARAN • Dibentuk oleh PPK (Ka.Biro OSDM) ATASAN LANGSUNG sanksi
KODE ETIK • Dibentuk paling lama 15 hari DAN MAJELIS KODE administratif/disi
• Masa tugas berakhir setelah ETIK plin
menyampaikan rekomendasi hasil (MENGUTAMAKAN
pemeriksaan MUSYAWARAH)

• Keanggotaan : 1 Ketua; 1 Sekretaris ;


dan minimal 3 anggota

Berdasarkan PMK 8/2012 Tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di


Lingkungan Kementerian Kesehatan
21
PUNISHMENT - Hukuman Disiplin PP 94/2021
Prinsip dasar :
Disiplin PNS tanggung jawab atasan langsung PNS DIDUGA
MELAKUKAN
dan Pelanggaran Disiplin PNS bukan Delik Aduan PELANGGARAN
DISIPLIN

ATASAN
PROSES
LANGSUN
TIDAK
PEMANGGILAN G PROSES

PEMERIKSAAN ATASAN LANGSUNG PNS DIJATUHI


DIJATUHI HUKDIS HUKDIS OLEH
LEBIH BERAT OLEH PYBM
PNS DIJATUHI PYBM
HUKDIS OLEH
PYBM

Biro Kepegawaian @2021


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai