Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ETIKA PROFESI

Makalah ini disusun untuk tugas mata Etika Profesi yang


diampu oleh Ir. Moh. Solichin, MT, Ph. D
Disusun Oleh :
Moch. Nur Fahrudin Farid (165060400111025)
Noer Hakim Auto Sandi P (165060401111026)
Muhammad Alfarisy Amrul (165060407111012)
Cahyo Trilaksono (165060407111017)
Bernardinus Yoga Winanto (165060407111030)

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1. Umum
Dunia profesi sangat erat kaitannya dengan kode etik.
Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
baik, benar, apa yang tidak baik atau benar bagi
profesional. Kode etik juga menerangkan perbuatan yang
salah atau benar, perbuatan yang harus dihindari ataupun
dilakukan. Tujuan kode etik adalah agar seorang
profesional nantinya dapat memberikan jasa sebaik
mungkin kepada konsumen atau pemakainya. Kode etik
tersebut diharapkan akan ditaati oleh setiap orang bukan
karena paksaan.

Dengan adanya kode etik tersebut maka akan


melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dalam
pemahaman kode etik sangat erat hubungannya dengan
etika profesi. Maka dari itu, timbul pertanyaan mengenai
mengapa diperlukan etika profesi.

2. Etika Profesi
2.1 Pengertian Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa


Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,


tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu
moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku.

2.2 Pengertian Profesi


Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan
tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut
profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu
pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan
suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama
dengan profesi.
2.3 Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi
Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat
dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan


profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik yaitu agar profesional memberikan


jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional. Prinsip dasar di dalam etika profesi yaitu:

1. Tanggung jawab.

a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap


hasilnya.

b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan


orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan.

3. Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa


saja apa yang menjadi haknya.

4. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa


profesionalnya, kompetensi dan ketekunan.

5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan


reputasi profesi.

6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

2.4 Peran Etika Profesi


Peran Etika Dalam Profesi :
 Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang,
atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok
masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu
keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai
etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan
mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
 Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-
nilai dalam pergaulan, baik dengan kelompok atau
masyarakat pada umumnya maupun dengan sesama
anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini
sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai
yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode
etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para
anggotanya.

 Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala


perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang
tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah
disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi),
sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat
profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi
hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga
pada profesi dokter dengan pendirian klinik super
spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin
tidak mungkin menjamahnya.

2.5 Etika Profesi Seorang Insinyur


Etika Profesi Engineer (insinyur) untuk membantu
pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang
keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi
diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang
professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi
tersebut, yaitu:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal
yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana
di lapangan keja (kalanggan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluarorganisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang


profesional diantaranya:

a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam


proses maupun produk hasil kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang
berhubungan dengan kerja yang profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan
tanggung jawab.

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur


yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang
professional yaitu:

1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan


keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan
kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang
dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya
pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab
tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi
profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh
kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan
kemampuan profesionalnya
Accreditation Board for Engineering and Technology
(ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan
akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik
(engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi
keinsinyuran dan penerapannya. Dengan persyaratan ini,
ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-
betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan
permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan
mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur
melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya.
Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai
“preventive ethics” yang akan menghindarkan segala
macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi
yang serius dari penerapan keahlian profesional.

Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam


pelaksanaan pembangunan industri nasional, karena banyak
berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun
perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan
bagi manusia. Dengan mengacu pada pengertian dan
pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan
(paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang
lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan
profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara,
psikolog, aristek dan sebagainya. Acapkali pula dijumpai
didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri)
akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan
mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang
memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi
kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran
dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan
norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

2.6 Profesi Insinyur Indonesia


Profesi Insinyur diatur oleh Undang-Undang No. 11
Tahun 2014 tentang Keinsinyuran menyebutkan bahwa
insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di
bidang keinsinyuran. Untuk memperoleh gelar profesi
Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi
Insinyur.
2.5.1 Cara Mendapatkan Profesi Insinyur
Profesi keinsinyuran dapat diperoleh dengan dua cara,
yaitu dengan cara perkuliahan program profesi insinyur dan
melalui diklat yang diusulkan oleh asosiasi teknik.
Perkuliahan program profesi insinyur dapat dilakukan bagi
mahasiswa yang baru saja lulus (undergraduate) dan belum
bekerja yang dilanjutkan mengikuti kuliah profesi di
Perguruan Tinggi penyelenggara Program Studi Program
Profesi Insinyur (PS-PII).
1. Kuliah Profesi Keinsinyuran
Kurikulum Program Studi Program Profesi Insinyur
adalah sistem pembelajaran yang menitikberatkan pada
pelaksanaan kegiatan profesi keinsinyuran. Lama studi 1
tahun atau 2 semester dengan total 24 SKS yang lebih dari
70% di lapangan atau tempat kerja dengan pembimbing
magang dan maksimum 30% tatap muka di kelas dengan
dosen pembimbing.
2. Diklat Keinsinyuran
Program diklat keinsinyuran ini dapat ditempuh oleh
semua lulusan sarjana teknik yang menginginkan
mendapatkan sertifikat insinyur dan mendapatkan gelar
Insinyur (Ir). Diklat ini dapat dilakukan dalam waktu satu
hari yang dilanjutkan dengan pengisian porto folio tentang
potensi dan pengalaman keinsinyuran dari peserta diklat.
Dari hasil penilaian porto folio tersebut akan dijadikan
acuan dalam penentuan kelulusan. Skor yang diperoleh dari
hasil penilaian juga dipergunakan untuk menentukan
kualifikasi keinsinyuran yang akan dicapainya.
2.5.2 Persyaratan Sertifikasi Keinsinyuran
Persyaratan yang harus disiapkan bagi yang
menginginkan mendapatkan sertifikat keinsinyuran
menurut Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang beralaman
di www. pii.or.id adalah sebagai berikut:

1. Syarat Sertifikasi Insinyur Profesional PII


a. Anggota PII
b. Mempunyai pengalaman dibidang
keteknikan lebih dari 3 tahun (Untuk
Sarjana Teknik)
c. Mempunyai pengalaman dibidang
keteknikan lebih dari 5 tahun (Untuk
Sarjana Teknik Terapan)
d. Mengisi Formulir Aplikasi Insinyur
Profesional
e. Foto copy ijazah sarjana teknik, 1 lembar
f. Pas foto terbaru ukuran 3×4, 1 lembar
g. Membayar Biaya Sertifikasi menurut jenis
kualifikasi (Insinyur Profesional Pratama,
Insinyur Profesional Madya atau Insinyur
Profesional Utama)
2. Syarat Sertifikasi Keahlian (SKA)
3. Mengisi Formulir Permohonan SKA
4. Mengisi Formulir Penilaian Mandiri
5. Ijazah yang dilegalisir BASAH (ASLI)
6. Fotocopy NPWP Pribadi
7. Fotocopy KTP yang masih berlaku
8. Pas Foto 3 x 4 : 1 lembar per sub bidang
9. CV Lengkap yang ada URAIAN PEKERJAAN

2.5.3 Persatuan Insinyur Indonesia (PII)


Sejarah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dimulai
pada tanggal 23 Mei 1952 ketika Ir. H. Djoeanda
Kartawidjaja dan Prof. Ir. R.Roosseno Soerjohadikoesoemo
berkumpul bersama kawan-kawannya sesama insinyur
Indonesia di Aula Barat, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia Bandung (sekarang menjadi ITB) di Jl. Ganesha
10, Bandung. Pada saat itu jumlah insinyur Indonesia baru
sekitar 75 orang. Sementara tanggung jawab yang harus
dipikul sangat besar. Untuk itu disepakati untuk membuat
Persatuan Insinyur Indonesia dengan tujuan untuk
mempererat kerja sama para insinyur agar dapat menjadi
kekuatan yang nyata untuk membangun negara dan bangsa
Indonesia. Pada tahun 1957, PII juga menjadi salah satu
motor utama berdirinya Institut Teknologi Bandung (ITB).
PII adalah organisasi profesi tertua kedua di Indonesia
setelah IDI.
Tujuan PII adalah :
1. Menjadi organisasi profesi keinsinyuran secara
nasional yang memiliki kesetaraan dan di akui
internasional
2. Memupuk profesionalisme korsa insinyur indonesia,
meningkatkan jiwa serta semangat persatuan
nasional dalam mendarma baktikan kompetensinya
kepada kepentingan bangsa dan negara melalui
peningkatan nilai tambah perwujudan cita-cita
bangsa
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggap profesional
terhadap permasalahan tantangan, serta peluang
pembangunan daerah/nasional melalui optimasi
pemberdayaan kompetensi profesional secara
intergratif
4. Mendorong profesionalisme dalam penguasaan,
pengembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan inovasi teknologi untuk meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan umat manusia pada
umumnya dan khususnya rakyat indonesia

Fungsi PII adalah :


adalah organisasi profesi yang merupakan wadah
berhimpunnya para Insinyur
Indonesia, untuk secara bersama meningkatkan
kemanfaatannya bagi bangsa dan negara, serta penguasaan,
pengembangan serta pemberdayaan iptek dan kompetensi,
untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada
umumnya, khususnya rakyat Indonesia dengan tugas pokok
1. Meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional
profesi Insinyur Indonesia dalam
2. Pembangunan daerah, nasional, regional dan
internasional.
3. Meningkatkan kompetensi professional Insinyur
Indonesia berdaya saing internasional yang mampu
menjawab tantangan dalam kancah lokal, nasional,
regional dan internasional.
4. Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan edukasi
profesi keinsinyuran.
5. Membina dan mengembangkan kegiatan yang dapat
mendorong terciptanya iklim untuk tumbuh dan
berkembangnya profesi insinyur Indonesia.
6. Membangun wahana pengembangan dan Pembinaan
Kompetensi Profesi Keinsinyuran Indonesia yang
diakui dunia internasional dengan menyelenggarakan
Program Pengembangan kompetensi Profesi Insinyur
secara konsisten dan berkelanjutan.
Kewajiban Setiap Warga PII :
1.Berkewajiban mentaati dan melaksanakan ketentuan
dalam anggaran dasar, Anggara rumah tangga,
Peraturan dan keputusan yang sah yang di keluarkan
oleh PII
2.Berkewajiban memeliahara rasa kebersamaan dan
solidaritas sesama anggota PII
3.Menjaga nama PII dan menjungjung tinggi kode etik
PII
4.Berhak untuk mengikuti semua program kegiatan PII,
yang secara resmi di selenggarakan di lingkungan PII
3. Kesimpulan
Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi.
Kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang
ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa
yang baik dan tidak baik. Tujuan utama kode etik profesi
adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa
mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa teknik
harus mengerti betul tentang etika profesi, meliputi
definisi, peran, fungsi, tujuan dank ode etik. Supaya
nantinya dapat menjaga etika profesi dan berguna bagi
kemaslahatan umat manusia terutama dalam bidang
insinyur.
Dengan memahami pentingnya etika dalam
menjalankan suatu profesi di harapkan dapat menambah
profesionalisme kita dalam menjalankan profesi yang kita
tangani. Dengan begitu diharapkan supaya tidak ada
pelanggaran etika profesi seperti yang seringkali
diberitakan dan terjadi dimana-mana baik di instansi
pemerintah maupun swasta.
DAFTAR PUSTAKA
https://rusman-buru.blogspot.com/2012/06/makalah-
etika-profesi-seorang-insinyur.html

Anda mungkin juga menyukai