Anda di halaman 1dari 15

ETIKA PROFESI DAN KOMUNIKASI

BAB I

PENDAHULUAN

Melalui kerja manusia mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat
lebih dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,
jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja
manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung
jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan misi atau sebaliknya. Dunia kerja
merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode
etik, yang mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang
pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat
sesuai dengan tujuan pekerjaannya.

Pada hakikatnya, komunikasi merupakan proses pertukaran pesan yang terjadi antara
komunikator dan komunikan. Proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Hal ini akan terwujud jika adanya saling
pemahaman yang terjadi diantara sesama pelaku komunikasi. Komunikan mengerti apa yang
dimaksudkan oleh komunikator, begitu pula sebaliknya, komunikator memahami apa yang
diinginkan oleh komunikan. Untuk mewujudkan saling pemahaman antar pelaku komunikasi
maka salah satu yang menjadi faktor penting adalah adanya rasa nyaman dalam melakukan
komunikasi. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.
Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui
perantara. Etika komunikasi perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu prasangka buruk yang
dapat mengakibatkan dampak negatif. Dampak negatif pada etika itulah yang menjadi
persoalan bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak, tidak boleh menyalahi
norma.
Begitu pentingnya peranan dari etika dapat kita lihat dari etika profesi yang
memberikan peraturan tertulis bagi sebagian besar profesi-profesi yang dijalankan oleh setiap
manusia, tidak terkecuali etika profesi humas yang diatur oleh kode etik
kehumasan.Seseorang harus mempunyai etika sopan santun, jujur, bertanggung jawab,
mempunyai tutur kata yang lembut dan tegas. Dalam penelitian ini, etika dikaitkan dengan
komunikasi, sehingga disebut dengan etika komunikasi. Etika komunikasi mencoba untuk
mengelaborasi standar etis yang digunakan oleh komunikator dan komunikan.

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ETIKA PROFESI 


Etika Profesi (Professional Ethics) adalah suatu sikap etis yang dimiliki seseorang
professional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugasnya serta
menerapkan norma-norma etis umum pada bidang khusus (profesi) dalam kehidupan
manusia. Kode etik profesi adalah suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
bila ada kode etik yang memiliki sanksi termasuk dalam kategori norma hukum ysng
didasari kesusilaan. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Adanya kode etik dapat
melindungi perbuatan yang tidak profesional.
2. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu
diperhatikan, diantaranya :
1) Prinsip Tanggung Jawab, Seorang yang memiliki profesi harus mampu
bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut,
khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
2) Prinsip Keadilan, Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan
profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan
dengan profesi tersebut.
3) Prinsip Otonomi, Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk
diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
4) Prinsip Integritas Moral, Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki
komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan
masyarakat.
5) Prinsip perilaku professional, berperilaku konsisten dengan reputasi profesi.
3. ETIKA PROFESI SEORANG ENGINEER
Etika Profesi Engineer (insinyur) untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang
professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan
sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
1) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia
lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para
pelaksana di lapangan keja (kalanggan social
3) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun
produk hasil kerja professional
b. Menjaga kompetensi sebagai professional
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan
kerja yang profesional.Menghormati perjanjian, persetujuan, dan
menunjukkan tanggung jawab.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai
seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta
dharma insinyur Indonesia” Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar
yaitu :
1) Mengutamakan keluhuran budi.
2) Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3) Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4) Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung
tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1) Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2) Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3) Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5) Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
6) Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7) Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.
4. KASUS PELANGGARAN KODE ETIK

KASUS I
Proyek reklamasi yang sudah mulai berjalan, sejatinya merupakan proyek ambisius
yang penuh dengan pelanggaran terhadap konstitusi, peraturan perundang-undangan
maupun prosedur formal. Beberapa hal yang menjadi catatan Koalisi Selamatkan
Teluk Jakarta antara lain:

1) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan
yang Layak Bagi Kemanusiaan yang Dijamin Konstitusi.
2) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Hak untuk Bertempat Tinggal dan
Mendapatkan Lingkungan yang Baik dan Sehat yang Dijamin Konstitusi.
3) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Pasal 36 ayat (1) UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 
4) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Peraturan Menteri PU No.
40/PRT/M/2007 tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi
Pantai dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2013 tentang Jenis
Rencana Usaha dan Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis mengenai Dampak
Lingkungan.

KASUS II
Sport Center Hambalang Bogor dibangun dengan tujuan meningkatkan
kemampuan para atlit Indonesia agar mampu bersaing dengan atlit luar negeri
terutama ketika bertanding dengan atlit negara-negara tetangga. Selain itu,Pihak
Kemenpora menganggap Sekolah Atlet Ragunan, di Jakarta Selatan tak lagi memadai
dan semakin sesak, karena sejak otonomi daerah diberlakukan harus berbagi dengan
Pemda DKI Jakarta, sehingga perlu dibangun satu sekolah olahraga yang baru dengan
fasilitas memadai dan bertaraf internasional untuk para atlet berprestasi.
Namun dalam pelaksanaan pembangunan proyek sport center Hambalang
tersebut banyak sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan
banyak pihak petinggi Negara dan BUMN terlibat, diantaranya para elite Partai
Demokrat, Anas Urbaningrum; Istri dari Anas Urbaningrum qq komisaris PT Dutasari
Citralaras; Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Andi Malarangeng; Mahfud Suroso,
Direktur PT Dutasari Citralaras, Direktur BUMN PT Adhi Karya dan lain sebagainya.
Diketahui, tender proyek ini dipegang oleh kontraktor dimana mereka
merupakan BUMN, yaitu PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya yang diduga men-
subtenderkan sebagian proyek kepada PT Dutasari Citralaras senilai 300M. Banyak
kasus pelanggaran etika profesi dalam pelaksanaan proyek Hambalang yang di
langgar oleh kontraktor bahkan kontraktor BUMN sekelas PT. Adhi Karya dan PT.
Wijaya Karya guna memperoleh tender proyek tersebut. Berbagai kecurangan
diantaranya pemberian fee untuk memuluskan jalannya proyek tersebut. Secara etika
profesi kasus suap /fee demi memenangkan suatu proyek adalah hal yang tidak
dibenarkan dan merupakan pelanggaran aturan dasar kode etik atas dasar norma.

1) Pelanggaran Kode Etik Profesi Pada Proyek Hambalang


Yang pertama yaitu Jenis badan hukum dari proyek Hambalang
adalah BUMN.BUMN merupakan perusahaan yang mayoritas
kepemilikannya milik pemerintah. Namun, dalam kasus proyek
hambalang ini ditemukan prosedur prosedur yang tidak sesuai dengan
prosedur seharusnya.

2) Yang kedua Ketidak Jujuran Hasil Survey (Lokasi Bukit Hambalang


Tidak Layak di Bangun Komlpek SportCentre).
Salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang
perencana / insinyur adalah melakukan survey lokasi / study kelayakan
untuk menentukan apakah layak atau tidaknya kawasan tersebut
dibangun sebuah gedung atau bangunan lainnya sehingga bangunan
tersebut dapat kokoh berdiri sesuai dengan umur rencana. Namun pada
kenyataanya sebagian lahan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sarana Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ternyata
memiliki struktur tanah yang sangat labil. Pertengahan Desember
tahun lalu, sebagian area di pusat olahraga tersebut ambles, yang
mengakibatkan dua bangunan, yakni gedung bulu tangkis dan power
house (rumah genset), hampir roboh.

3) Adanya Mark Up Anggaran Proyek


Salah satu isu-isu yang melanggar kode etik profesi pada
peroses pembangunan sarana olah raga sport centre adalah adanya
Mark UpAnggaran proyek. Mark Up anggaran proyek biasanya
dilakukan kontraktor untuk menghindari kerugian akibat naiknya harga
barang/ material. Namun pada kasus proyek hambalang Mark Up
anggaran sengaja dilakukan oleh beberapa pihak untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya. Mark Up yang seperti inti bisa
dikategorikan dalam tindak pidana korupsi.

5. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu
berhubungan dengan orang lain. Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk dapat
berhubungan satu dengan yang lain secara langsung, maka dapat dikatakan bahwa
ketrampilan untuk berkomunikasi merupakan hasil dari pembelajaran manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Sehingga hidup bermasyarakat dan
bersosialisasi dengan orang lain merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang
lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya,
termasuk juga dalam hal saling memberikan informasi, pendapat maupun menceritakan
suatu hal. Bentuk dasar komunikasi terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dilakukan secara lisan maupun tulisan yang dapat


dimengerti kedua belah pihak, memiliki struktur teratur dan terorganisir
dengan baik. Contoh : berdiskusi dengan teman, mempresentasikan
proposal bisnis kepada klien.

Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;


1. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif
bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena
itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
2. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
3. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga
pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara
yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan
dalam berkomunikasi.
4. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan
psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
5. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara
singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih
mudah dimengerti.
6. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi,
artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan
apa yang disampaikan.

b. Komunikasi Non Verbal

Dilakukan secara bahasa isyarat atau menggunakan gerak-gerik badan


yang menunjukkan sikap tertentu, umumnya kurang terstruktur sehingga sulit
dipelajari, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, melipat tangan,
mengangkat bahu, dsb. Bentuk komunikasi non verbal adalah :

Yang termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah, karena wajah merupakan sumber yang kaya dengan


komunikasi, maka ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan
untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata
juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih
bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti
perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau
simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri
dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya
berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non
verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat
jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan .
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai
upaya untuk menghilangkan stress
Komunikasi dalam dunia bisnis harus dibentuk baik secara formal maupun
non formal yang diarahkan untuk kepentingan internal dan eksternal
perusahaan dengan lingkungan bisnisnya.
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, berdasarkan pada beberapa
pendekatan yaitu :
a. Komunikasi dalam organisasi
Menurut Edward Depari, komunikasi adalah penyampaian
ide/gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang
tertentu yang mengandung arti, dilakukan oleh pengirim pesan
ditujukan kepada penerima pesan.
b. Manajemen
- Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah dimana
seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara
pemindahan pesan.
- Menurut William F. Glueck, komunikasi dapat dibagi
dalam 2 bagian, yaitu:
1) Interpersonal Communication
2) Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan
pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam
kelompok kecil manusia.
3) Organization Communications
Suatu pembicaraan secara sistematis yang memberikan
informasi dan memindahkan pengertian kepada orang
banyak didalam organisasi dan pribadi maupun lembaga
diluar yang ada hubungannya dengan organisasi.
c. Managing Organizational Behavior
Menurut Jhon R. Schemerhorn, komunikasi adalah sebagai proses
antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang
berarti bagi kepentingan mereka.
d. Organization Communication
Dikutip dari Sunarja dan Djoenoesih Sunarja: komunikasi bersifat
persuasive dan retorika, terdapat beberapa gambaran definisi
komunikasi, yaitu :
- Charles H. Cooley
Komunikasi adalah mekanisme yang mengadakan
hubungan antara manusia dan mengembangkan semua
lambang dari pikiran-pikiran bersama dengan arti yang
menyertainya dan melalui keleluasaan – space – serta
menyediakan tepat pada waktunya.
- Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu system yang berusaha menyusun
prinsip- prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai hal
memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta
sikap-sikap. Dan komunikasi adalah proses dimana seorang
individu mengoperasikan perangsang untuk mengubah
tingkah laku individu lainnya.
- Wilbur Schramm
Komunikasi diartikan sebagai kita berusaha mengadakan
persamaan (pengertian) dengan orang lain.
- Sir Geral Barry
- Berkomunikasi adalah berunding bahwa dengan
berkomunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi
dan pengalaman, karena itu maka orang saling mengerti
percakapan, keyakinan, kepercayaan dan controlsangat
diperlukan.

6. PROSES KOMUNIKASI
Menurut Bovee dan Thill dalam buku Business Communications Today, 6e, proses
komunikasi terdiri dari 6 tahap, yaitu :
a. Pengirim memiliki suatu ide atau gagasan
b. Pengirim mengubah ide menjadi pesan
c. Pengirim menyampaikan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima menafsirkan pesan
f. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik kepada pengirim pesan

Arti penting dari komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama, serasi dan akan menimbulkan dasar bagi
tindakan dan terbentuknya suatu kerja sama. Maka peranan komunikasi adalah :

a. Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan dalam pengertian


b. Sebagai alat untuk menggerakkan tindakan atau reaksi pesan - komunikator

Elemen-elemen dalam komunikasi adalah :

a. Pengirim, misalnya : penulis, pembicara, pembuat pesan


b. Isi pesan
c. Media yang digunakan, misalnya : surat, memo, laporan, peta, dsb
d. Penerima pesan, misalnya : pendengar, pengamat

Motivasi untuk melakukan komunikasi adalah :

a. Memecahkan masalah
b. Mengurangi ketidakpastian (konfirmasi)
c. Meningkatkan keyakinan
d. Pengawasan situasi (controlling)
e. Umpan balik (feedback)

7. HAMBATAN KOMUNIKASI

Beberapa faktor penghambat dalam komunikasi adalah :

a. Masalah dalam pengembangan pesan


Kadangkala dalam proses pengembangan pesan terdapat beberapa masalah, misalnya :
keraguan mengenai isi pesan, merasa asing dengan situasi yang ada, terjadi
pertentangan emosional, terdapat kesulitan dalam mengekspresikan ide / gagasan.
b. Masalah dalam menyampaikan pesan
Umumnya terjadi karena ada kendala fisik dalam berkomunikasi, misalnya aliran
listrik padam, soundsystem tidak bekerja dengan baik, kurangnya sarana presentasi,
pesan terlalu panjang, dsb.
c. Masalah dalam menerima pesan
Masalah yang muncul secara umum adalah : tempat duduk kurang nyaman,
penerangan kurang, konsentrasi audiens terganggu, pandangan audiens yang terhalang
pilar, jarak audiens yang terlalu jauh, dsb
d. Masalah dalam menafsirkan pesan
e. Bisa terjadi karena perbedaan latar belakang usia, tingkat pendidikan, status social,
jenis kelamin, keadaan ekonomi, dsb yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman
suatu masalah pada seseorang atau kelompok.

Dalam komunikasi kadangkala terjadi kesalahpahaman, berikut ini adalah hambatan


dalam komunikasi, yaitu :

a. Hambatan dari Proses Komunikasi


 Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum
jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
 Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim
dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media


komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak
dapat mendengarkan pesan.
 Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi
oleh si penerima
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan
tidak mencari informasi lebih lanjut.
 Hambatan dalam memberikan umpan balik (feedback). Balikan yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
b. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.
c. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima
d. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan.
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif maka perlu diperhatikan hal-
hal berikut ini :

a. Membuat pesan secara lebih berhati-hati


Perhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi, serta kenali audiens yang dituju.
Gunakanlah bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami dan tidak bertele-tele.
b. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Pilihlah media / saluran komunikasi yang baik, jika perlu diatur sedemikian rupa
supaya bisa menarik perhatian dan konsentrasi audiens (penerima pesan).
c. Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima pesan
Jika komunikator atau pengirim pesan menghendaki umpan balik yang cepat maka
pilihlah media komunikasi yang cepat misalnya saluran telepon atau tatap muka.
KESIMPULAN

Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya secara profesional . Dengan etika profesi diharapkan kaum
profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang
dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan. Auditor sebagai pelaku yang menjalankan
proses audit/ pemeriksaan memilki tanggung jawab yang cukup tinggi dalam sebuah
perusahhan. Tanggung jawab tersebut banyak berhubungan dengan aset / kekayaan yang
dimiliki perusahaan. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan etika profesi dari masing-masing
individu maupun team, jika dilihat dari kasus-kasus yang terjadi saat ini pelaku profesi yang
berhubungan dengan uang atau kekayaan lebih mudah dan lebih banyak melakukan
pelanggaran terhadap kode etiknya.

Anda mungkin juga menyukai