BAB I
PENDAHULUAN
Melalui kerja manusia mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat
lebih dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,
jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja
manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung
jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan misi atau sebaliknya. Dunia kerja
merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode
etik, yang mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang
pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat
sesuai dengan tujuan pekerjaannya.
Pada hakikatnya, komunikasi merupakan proses pertukaran pesan yang terjadi antara
komunikator dan komunikan. Proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Hal ini akan terwujud jika adanya saling
pemahaman yang terjadi diantara sesama pelaku komunikasi. Komunikan mengerti apa yang
dimaksudkan oleh komunikator, begitu pula sebaliknya, komunikator memahami apa yang
diinginkan oleh komunikan. Untuk mewujudkan saling pemahaman antar pelaku komunikasi
maka salah satu yang menjadi faktor penting adalah adanya rasa nyaman dalam melakukan
komunikasi. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.
Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui
perantara. Etika komunikasi perlu diperhatikan agar tidak terjadi suatu prasangka buruk yang
dapat mengakibatkan dampak negatif. Dampak negatif pada etika itulah yang menjadi
persoalan bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak, tidak boleh menyalahi
norma.
Begitu pentingnya peranan dari etika dapat kita lihat dari etika profesi yang
memberikan peraturan tertulis bagi sebagian besar profesi-profesi yang dijalankan oleh setiap
manusia, tidak terkecuali etika profesi humas yang diatur oleh kode etik
kehumasan.Seseorang harus mempunyai etika sopan santun, jujur, bertanggung jawab,
mempunyai tutur kata yang lembut dan tegas. Dalam penelitian ini, etika dikaitkan dengan
komunikasi, sehingga disebut dengan etika komunikasi. Etika komunikasi mencoba untuk
mengelaborasi standar etis yang digunakan oleh komunikator dan komunikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai
seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta
dharma insinyur Indonesia” Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar
yaitu :
1) Mengutamakan keluhuran budi.
2) Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3) Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4) Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung
tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1) Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2) Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3) Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5) Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
6) Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7) Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.
4. KASUS PELANGGARAN KODE ETIK
KASUS I
Proyek reklamasi yang sudah mulai berjalan, sejatinya merupakan proyek ambisius
yang penuh dengan pelanggaran terhadap konstitusi, peraturan perundang-undangan
maupun prosedur formal. Beberapa hal yang menjadi catatan Koalisi Selamatkan
Teluk Jakarta antara lain:
1) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan
yang Layak Bagi Kemanusiaan yang Dijamin Konstitusi.
2) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Hak untuk Bertempat Tinggal dan
Mendapatkan Lingkungan yang Baik dan Sehat yang Dijamin Konstitusi.
3) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Pasal 36 ayat (1) UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4) Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Melanggar Peraturan Menteri PU No.
40/PRT/M/2007 tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi
Pantai dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2013 tentang Jenis
Rencana Usaha dan Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis mengenai Dampak
Lingkungan.
KASUS II
Sport Center Hambalang Bogor dibangun dengan tujuan meningkatkan
kemampuan para atlit Indonesia agar mampu bersaing dengan atlit luar negeri
terutama ketika bertanding dengan atlit negara-negara tetangga. Selain itu,Pihak
Kemenpora menganggap Sekolah Atlet Ragunan, di Jakarta Selatan tak lagi memadai
dan semakin sesak, karena sejak otonomi daerah diberlakukan harus berbagi dengan
Pemda DKI Jakarta, sehingga perlu dibangun satu sekolah olahraga yang baru dengan
fasilitas memadai dan bertaraf internasional untuk para atlet berprestasi.
Namun dalam pelaksanaan pembangunan proyek sport center Hambalang
tersebut banyak sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan
banyak pihak petinggi Negara dan BUMN terlibat, diantaranya para elite Partai
Demokrat, Anas Urbaningrum; Istri dari Anas Urbaningrum qq komisaris PT Dutasari
Citralaras; Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Andi Malarangeng; Mahfud Suroso,
Direktur PT Dutasari Citralaras, Direktur BUMN PT Adhi Karya dan lain sebagainya.
Diketahui, tender proyek ini dipegang oleh kontraktor dimana mereka
merupakan BUMN, yaitu PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya yang diduga men-
subtenderkan sebagian proyek kepada PT Dutasari Citralaras senilai 300M. Banyak
kasus pelanggaran etika profesi dalam pelaksanaan proyek Hambalang yang di
langgar oleh kontraktor bahkan kontraktor BUMN sekelas PT. Adhi Karya dan PT.
Wijaya Karya guna memperoleh tender proyek tersebut. Berbagai kecurangan
diantaranya pemberian fee untuk memuluskan jalannya proyek tersebut. Secara etika
profesi kasus suap /fee demi memenangkan suatu proyek adalah hal yang tidak
dibenarkan dan merupakan pelanggaran aturan dasar kode etik atas dasar norma.
5. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu
berhubungan dengan orang lain. Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk dapat
berhubungan satu dengan yang lain secara langsung, maka dapat dikatakan bahwa
ketrampilan untuk berkomunikasi merupakan hasil dari pembelajaran manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Sehingga hidup bermasyarakat dan
bersosialisasi dengan orang lain merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang
lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya,
termasuk juga dalam hal saling memberikan informasi, pendapat maupun menceritakan
suatu hal. Bentuk dasar komunikasi terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Komunikasi Verbal
6. PROSES KOMUNIKASI
Menurut Bovee dan Thill dalam buku Business Communications Today, 6e, proses
komunikasi terdiri dari 6 tahap, yaitu :
a. Pengirim memiliki suatu ide atau gagasan
b. Pengirim mengubah ide menjadi pesan
c. Pengirim menyampaikan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima menafsirkan pesan
f. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik kepada pengirim pesan
Arti penting dari komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama, serasi dan akan menimbulkan dasar bagi
tindakan dan terbentuknya suatu kerja sama. Maka peranan komunikasi adalah :
a. Memecahkan masalah
b. Mengurangi ketidakpastian (konfirmasi)
c. Meningkatkan keyakinan
d. Pengawasan situasi (controlling)
e. Umpan balik (feedback)
7. HAMBATAN KOMUNIKASI
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya secara profesional . Dengan etika profesi diharapkan kaum
profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang
dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan. Auditor sebagai pelaku yang menjalankan
proses audit/ pemeriksaan memilki tanggung jawab yang cukup tinggi dalam sebuah
perusahhan. Tanggung jawab tersebut banyak berhubungan dengan aset / kekayaan yang
dimiliki perusahaan. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan etika profesi dari masing-masing
individu maupun team, jika dilihat dari kasus-kasus yang terjadi saat ini pelaku profesi yang
berhubungan dengan uang atau kekayaan lebih mudah dan lebih banyak melakukan
pelanggaran terhadap kode etiknya.