Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PROFESI

I. DEFINISI ETIKA PROFESI


Etika profesi adalah suatu panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia kerja
tentang bagaumana cara kita berbicara,bertindak, mengambil keputusan dan lain-
lain secara profesional. Etika profesi diterapkan pada seluruh jenis profesi bahkan
pada profesi tertentu ditambahkan sebuah aturan mengenai etika khusus. Etika
profesi adalah sebuah sikap hidup. Sikap mengenai sebuah kesediaan untuk
memberi pelayanan profesional pada masyarakat.
Etika juga merupakan sebuah prinsip untuk mengatur perilaku seseorang atau
kelompok, beberapa prinsip etika profesi yaitu:
1. Prinsip Tanggung Jawab
Artinya bahwa semua profesional wajib menjalankan tanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan serta bertanggung jawab pada hasil pekerjaannya.
2. Prinsip Keadilan
Artinya bahwa seorang profesional harus selalu mementingkan nilai
keadilan di dalam setiap pekerjaannya. Apapun yang dilakukannya harus
memiliki unsur keadilan.
3. Prinsip Otonomi
Seorang profesional di dalam dunia kerja juga memiliki kebebasan. Mereka
memiliki wewenang untuk bekerja sesuai dengan profesinya. Hal ini juga
menggunakan bahasa seorang profesional memiliki hak untuk melakukan,
atau tidak melakukan sesuatu yang berdasarkan kode etik di dalam
pekerjaan tersebut.
4. Prinsip Integritas Moral
Artinya mencerminkan kualitas moral seseorang dan konsistensi sebagai
profesional. Sebagai seorang profesional, harus diingat bahwa untuk selalu
menjaga kepentingan diri sendiri, profesi dan juga kepentingan orang
banyak lainnya.
II. TUJUAN ETIKA PROFESI
Sebuah etik profesi tidak hanya bertujuan untuk membuat seseorang bertindak
lebih profesional ketika mereka menjalankan pekerjaanya saja. Akan tetapi, etika
profesi juga akan menjaga kesejahteraan orang-orang yang ada di dalam pekerjaan
tersebut.
Selain itu, jika semua anggota pekerjaan dapat menjaga perilaku dan membuat
sebuah keputusan berdasar pada aturan etika, maka mutu profesi akan meningkat
yang kemudian standar baku yang tepat di dalamnya bisa ditetapkan.

III. MANFAAT ETIKA PROFESI


Beberapa manfaat etika profesi yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas kerja
Hal ini berkaitan dengan prinsip tanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan.
2. Peningkatan branding merek
Ketika para karyawan menanamkan nilai dan tanggung jawab pada
lingkungan, maka mereka akan menghindari proses pembuangan limbah
yang berbahaya di lingkungan masyarakat. Dengan begitu, maka akan
timbul suatu kepercayaan dari masyarakat.
Masyarakat akan bersimpati dan menganggap bahwa perusahaan tersebut
memegang prinsip ramah lingkungan. Bentuk kepercayaan inilah yang dapat
meningkatkan citra merek perusahaan di mata para calon konsumen,
konsumen dan pelanggan.
3. Beradaptasi dengan perubahan
Siap dengan perubahan yang terjadi di dalam lingkungan pekerjaan akan
membuat perusahaan menjadi mudah dalam memutuskan arahan bisnis.
Sebab, para karyawannya akan selalu menghargai sekaligus mendukung
apapun keputusan dari perusahaan, selama itu hal yang baik.
4. Masalah di lingkungan kerja dapat di minimalisir
Pada karyawan yang menanamkan etika di dalam pekerjaannya justru akan
menghindari adanya penyimpangan yang mungkin terjadi. Hal itu akan
membuat lingkungan kerjanya menjadi lebih baik lagi.
IV. KEMAMPUAN DALAM ETIKA PROFESI
Beberapa kemampuan dalam etika profesi yaitu:
1. Tingkat Kepekaan
Bagi seorang profesional, penting untuk memahami semua kondisi sistem
kerja dan kondisi bisnisnya. Untuk menjadi profesional, tidak hanya penting
untuk membangun skill sesuai ilmu yang dimiliki.
2. Pola Pikir dan Sikap yang Positif
Kemampuan dalam berpikir dan bersikap positif dapat menjaga suasana
profesional yang kondusif. Meskipun masalah pekerjaan yang dihadapi
tidak selalu mudah saat mengerjakannya.
3. Menanamkan Sikap Percaya
Tetap membutuhkan orang, yaitu rekan kerja dan lingkungan. Tujuannya
supaya dapat menjadi seorang profesional secara kolaboratif yang baik.

Gramedia Blog. 2022. “Etika Profesi: Pengertian, Manfaat, Prinsip, dan Skill”.
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika-profesi/, diakses pada 29
Desember pukul 20.30 WIB.
Glints. 2022. “Etika Profesi: Pengertian, Manfaat, Prinsip, dan Skill”.
https://glints.com/id/lowongan/etika-profesi/#.Y62TNnZBy00, diakses pada 29
Desember pukul 20.39 WIB.
KODE ETIK PII

I. DEFINISI KODE ETIK PII


Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah organisasi yang berdiri sejak Tahun
1952 didirikan oleh Bapak Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Bapak Ir. Rooseno
Soeryohadikoesoemo  di Bandung, merupakan organisasi profesi tertua kedua di
Indonesia setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kode etik profesi keinsinyuran yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur 
Indonesia adalah sangat relevan dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945, seiring
sejalan dengan program-program yang dicanangkan oleh lembaga -lembaga anti-
korupsi di dalam mengurangi bahkan memberantas praktek-praktek korupsi di
bumi nusantara.
Sarjana Teknik diharapkan setelah menjadi Anggota PII diwajibkan memegang
teguh etika profesi keinsinyuran yang dituliskan dalam Kode Etik
Insinyur Indonesia, Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia.
Catur Karsa adalah 4 prinsip dasar yang wajib dimiliki oleh Insinyur Indonesia
antara lain:
1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran
Kesimpulannya, Insinyur Indonesia dituntut menjadi insan yang memiliki
integritas (budi pekerti luhur) dan semata-mata bekerja mendahulukan
kepentingan masyarakat dan umat manusia dari kepentingan pribadi dengan
senantiasa mengembangkan kompetensi dan keahlian engineeringnya.
Sapta Dharma adalah 7 tuntunan sikap dan perilaku Insinyur yang merupakan
pengejawantahan dari catur karsa tadi antara lain:
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing
6. Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi
7. Mengembangkan kemampuan profesional
Secara seksama, sapta dharma substansinya adalah sama dan seiring dengan catur
karsa, bahwa Insinyur Indonesia dituntut untuk memegang teguh etika dan
integritas di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di mana pun dia
bekerja sehingga dia bisa tetap mempertahankan reputasi profesinya dari waktu ke
waktu. Substansi utama kode etik Insinyur menurut saya tidak lain adalah etika
dan integritas.

Catatan Habibie Razak. 2015. “PII & Kode Etik Insinyur Indonesia; Peranannya
terhadap Profesi Keinsinyuran & Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.
http://habibierazak.com/2013/08/kode-etik-insinyur-indonesia-dan-seberapa-jauh-
pengaruhnya-terhadap-profesi-keinsinyuran-dan-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/, diakses pada 29 Desember pukul 21.98 WIB.

Anda mungkin juga menyukai