Anda di halaman 1dari 55

ETIKA PROFESI

&
JOB PREPARATION
TITIN HARGYATNI
ETIKA?
• Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
• Sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai
nilai dan moral yang menentukan dan terwujud
dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia,
baik secara pribadi maupun kelompok
(DRS. H. BURHANUDIN SALAM)
PENGERTIAN PROFESI

• Profesi sendiri berasal dari bahasa latin


“proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih
luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa
saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi)
kehidupan manusia.
Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan
profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering
(rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau
terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama,
(anangusman,SH.,Msi.)
FUNGSI ETIKA PROFESI

1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada


para profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan
masyarakatumum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang
harus mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan
mereka.
3. Menjaga reputasi atau nama baik.
4. Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga
profesi.
5. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yang
menjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam
pelayanannya.
6. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
FUNGSI ETIKA PEKERJAAN

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan


dengan berbagai macam moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa
kemampuan berargumentasi secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang
wajar dalam keadaan pluralitas yang tinggi.
4.Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang
tidak dapat dirubah.
5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah
sosial lainnya dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu
perasaan yang dapat merugikan banyak orang.
Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.
Mengapa keberadaan etika profesi sangat penting di
perusahaan/organisasi? Berikut beberapa manfaat yang
menjadi alasan pentingnya etika profesi, yakni:

1. Memberikan rasa tanggung jawab – adanya etika profesi


dalam suatu pekerjaan dapat memberikan rasa tanggung
jawab kepada si pemilik pekerjaan karena ia diberi amanah
serta aturan-aturan khusus yang boleh atau tidak boleh untuk
dilakukan.
Dengan demikian ia tidak bisa menjalankan pekerjaannya
dengan sesuka hatinya. Adapun bagi pemberi pekerjaan,
akan lebih menghormati terhadap pekerja tersebut beserta
pekerjaanya.
2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas – Etika
profesi disusun sedemikian rupa untuk dijadikan
pedoman prinsip profesionalitas setiap profesi dalam
suatu perusahaan atau organisasi. Setiap profesi
harus menjalankan dan menghormati etika profesi ini
tanpa kecuali yang b menghargiasanya disertai sanksi
bagi pelanggarnya seperti pemberian surat
peringatan atau bahkan pemecatan.
3.Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan atau
organisasi nasional biasanya memiliki kode etik
profesi yang mana sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kredibilitas perusahaan atau
organisasi tersebut baik secara internal maupun
eksternal. Dengan kata lain, baik untuk orang
dalam yang terikat kode etik profesi tersebut
maupun orang luar yang tidak terikat akan lebih
menghargai perusahaan atau organisasi yang
menjunjung tinggi profesionalitas.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan – Sebagai
sebuah aturan, kode etik profesi dapat dijadikan
sebuah sarana untuk menciptakan suasana yang
tertib dan teratur dalam suatu prusahaan atau
organisasi. Hal ini karena semua orang yang terikat
kode etik tersebut harus berjalan dalam
koridor-koridor tertentu yang dapat mencegah
adanya penyimpangan.
5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat dijadikan
sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas profesi yang
dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik profesi akan berfikir
terlebih dahulu sebelum melakukan tidakan-tindakan tertentu
karena ada aturan yang telah mengikatnya. Jika ia melanggar
etika profesi tersebut maka ia harus siap menerima segala
konsekuansi yang menyertai segala tindakannya.

6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika


profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang
terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini karena
etika profesi juga mengatur hubungan antar anggota atau
pekerja maupun hubungan antara pemimpin
perusahaan/organisasi dengan anggota/pekerjanya.
7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar – Keberadaan etika
profesi sangat diperlukan dalam suatu organisasi/perusahaan
guna mencegah adanya campur tangan pihak luar yang tidak
terikat kode etik tersebut. Misalnya saja dalam hal penerimaan
anggota/pekerja, pihak luar tidak dapat ikut campur
terhadapnya baik terkait prosedur penerimaanya maupun
calon-calon yang terpilih.

8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain mengatur


tentang tanggung jawab dan kewajiban, etika profesi juga
memuat hak-hak anggota/pekerja. Oleh karena itu, etika
profesi juga bermanfaat untuk melindungi hak-hak
anggota/pekerja di suatu perusahaan/organisasi.
9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai
Permasalahan – Setiap perusahaan atau organisasi
tentunya pernah mengalami permasalahan baik di
lingkungan internal maupun eksternal. Etika profesi
dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul di
lingkungan perusahaan/organisasi. Hal ini tidak
terlepas dari keberadaan etika profesi yang dianggap
sebagai norma yang berlaku di dalam
perusahaan/organisasi tersebut.
ETIKA BEKERJA

• BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN KERJA DI


KANTOR
• USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT
• HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS MALASAN
• BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
• DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEKERJAAN
• BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA
REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
• SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM
• HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH CERIA
• JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA ADA TUGAS
LANGSUNG SAAT ITU JUGA DALAM KESEMPATAN PERTAMA
DIKERJAKAN SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR
WAKTU
• JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI
• JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG
• MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA KEPERLUAN
• CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI MANAPUN JUGA
• JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN SAMPAI
BERDERING SAMPAI 3X
• JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK KEPERLUAN PRIBADI
• JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA
• JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN SUARA
BERISIK YANG MENGGANGU ORANG LAIN
• JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN KEJELEKAN
REKAN KERJA
• JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI KANTOR
• BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA DAN TAMU
• KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM, NAMA,
INSTITUSI DAN TANYAKAN KEPERLUANNYA APA
• JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI RUANG
KANTOR
• JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR
• JAGA KEBERSIHAN KANTOR
• JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR KE RUMAH
• KEPERLUAN ATK SELALU DI INVENTALISIR
AGAR TIDAK TERJADI KEHILANGAN
• JANGAN MENDAHULUI PULANG SEBELUM
WAKTU YANG DI TENTUKAN
• MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR
SEBELUM PULANG KERJA
• SEBELUM PULANG KANTOR, KONDISIKAN
KANTOR DENGAN KEADAAN AMAN, BERSIH
DAN RAPIH.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI

Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang


perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K. 2007. Etika. Jakarta: PT.
Gramediref>:
• Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu
bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut,
khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
• Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu
menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang
yang berkaitan dengan profesi tersebut.
• Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional
untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
• Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk
memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya,
dirinya, dan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI

Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam norma hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik


merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang dibentuk
oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara
yang baik dan benar.
“Internalisasikan Kode Etik
menjadi bagian kehidupan di
dalam diri, sehingga dapat
memancarkan perilaku
positif untuk semua
kehidupan di luar diri.”
-Djajendra
FUNGSI KODE ETIK
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.
Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson
dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode
etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan
pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga
fungsi kode etik yaitu :
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu
profesi.
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
• Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan
pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih
khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota
profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan
memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena menjalin hubungan dengan pihak
pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam
suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar
terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan
adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena-mena”
melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi
• Kedua, kode etik yang dapat mencegah perpecahan
internal perusahaan. Dengan adanya kode etik, hal
ini akan memberikan kejelasan tentang cara
menjalin hubungan yang baik dengan rekan
sejawat, yang tentunya akan sangat mempengaruhi
peforma dari masing-masing anggota profesi untuk
bekerja dengan maksimal dan dengan motivasi
yang benar, tanpa ada perasaan iri atau
ketidaksukaan dalam bekerja.
• Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik suatu
profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja oleh
para praktisi dalam suatu profesi. Dengan kode etik,
tentunya para anggota profesi yang bijaksana tidak
akan memberikan kemudahan dalam
penyelewengan tindakan bekerja, yang nantinya
hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri dan
perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan
memberikan penggambaran lebih baik kepada
setiap anggota profesi untuk tidak melakukan
kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam
bekerja.
ADAPUN SECARA UMUM FUNGSI DARI KODE ETIK
PROFESI ADALAH
(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas
yang digariskan.
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan
yang berlaku di dalam suatu organisasi.

(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh
masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.

(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar
yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan
merusak tatanan yang sudah ada.
ATTITUDE

Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan


suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu
terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapinya.
Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam
tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu, orang
yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek atau
situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau
kesenangan (like), sebaliknya orang yang
memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan
ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield
yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah
organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi
atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
individu. Pendapat ini mempertegas hubungan
antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi.
Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling
mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi
dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi
seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang terhadap
suatu objek atau keadaan tertentu.
• Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau
respons yang masih tertutup dan seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
• Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi
pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek
atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai
adanya perasaan tertentu, dan memberikan
dasar pada orang tersebut untuk membuat
respons atau berpenilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.
•Dari beberapa pendapat tentang
definisi Sikap (Attitude), maka dapat
disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu
kecenderungan atau kesediaan
seseorang baik berupa perasaan, pikiran
dan tingkah laku untuk bertindak dengan
cara tertentu terhadap suatu objek atau
situasi tertentu.
MESKI ADA BEGITU BANYAK PENGERTIAN SIKAP, YANG
PASTI, DALAM BERBAGAI ULASAN TENTANG SIKAP
SELALU DITEMUI BEBERAPA KONSTRUKSI YANG
RELATIF TETAP, BERKAITAN DENGAN JENIS, DIMENSI,
DAN HIERARKI SIKAP. UMUMNYA, ADA TIGA JENIS SIKAP
MANUSIA:
• Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari,
tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;
• Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang
berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang
objek);
• Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral)
yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.
Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap. Menurut
Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri Sikap atau attitude adalah:
1) Attitude bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya
sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang; atau sebaliknya,
attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada
orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah
berubahnya attitude pada orang itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu
objek.
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan
dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga
berkenaan dengan sederetan objek-objek yang serupa.
5) Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
KATZ (AZWAR, 2005:53-55) MENERANGKAN ADA EMPAT MACAM
FUNGSI SIKAP BAGI MANUSIA, YAITU:

A) Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian atau fungsi


manfaat. Fungsi ini menyatakan bahwa individu
dengan sikapnya berusaha untuk memaksimalkan hal-hal
yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, individu akan
membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya
akan mendatangkan keuntungan dan
membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang menurut
perasaannya akan merugikan dirinya.
b) Fungsi pertahanan ego
Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak terselesaikan.
c) Fungsi pernyataan nilai
Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan diinginkan.
Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan Sikap tertentu untuk
memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai
dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
d) Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara
strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk
akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar
yang ada dan mengorganisasikannya.
Attitude/sikap sangat penting karena dapat
menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah
penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan
oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang
pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak
jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall
International, sebuah perusahaan konsultan di San
Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari
100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan
alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan
tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat
seorang pekerja adalah sebagai berikut
Attitude dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan
suatu perusahaan. Karena attitude seorang
karyawan dapat mencerminkan produk maupun
brand image perusahaan tersebut. Apabila attitude
karyawan tersebut buruk maka akan mempengaruhi
buruknya pandangan masyarakat terhadap
perusahaan tersebut. Dan apabila attitude yang
ditunjukan karyawan tersebut baik, maka akan
meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
BERIKUT INI ATTITUDE ATAU SIKAP YANG
HARUS DIMILIKI SETIAP PEKERJA:
• Profesionalisme
Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap untuk dapat
bekerja keras, fokus dan memiliki tanggung jawab.
• Open Minded
Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap pekerja mampu
menerima setiap perbedaan pandangan, budaya maupun lingkungan
baru.
• Jujur
Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam dunia kerja.
Karena dengan jujur akan menjauhkan kita dari tindakan negatif salah
satunya seperti korupsi.
• Team Work
Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam dunia kerja kita tidak dapat
bekerja sendiri. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama
dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih besar.
• Rendah Hati
Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan membanggakan diri sendiri.
• Kritis dan selalu ingin tahu
Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan selalu ingin mencari jawaban
yang lebih baik. Dan selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang pekerja
selalu mengembangkan kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.
GREETING

Greeting adalah ungkapan sambutan atau


salam yang digunakan sebagai ketika pertama
kali berjumpa, salam, dan atau sebagai
pembuka di dalam pidato. Greeting ada 3 jenis,
yaitu formal greeting, informal
greeting, dan popular greeting. Masing-masing
mempunyai saat-saat tertentu kapan
diucapkannya.
Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan ketika pada
acara resmi dan serius. Kata-kata atau kalimat-kalimatnya
menggunakan bahasa yang lebih kompleks. Formal
greeting juga digunakan pada teks seperti buku, karya tulis,
dsb. Sedangkan informal greeting ialah ungkapan yang biasa
digunakan sehari-hari. Seperti ketika menyapa teman,
mengobrol dengan orang tua, dsb. Dan yang terakhir popular
greeting, popular greeting termasuk ke dalam bahasa slang,
yaitu ungkapan-ungkapan yang tidak biasa atau
ungkapan-ungkapan yang jarang digunakan. Hanya kelompok
sosial tertentu yang menggunakannya. Popular greeting sama
dengan bahasa gaul dalam bahasa Indonesia.
• Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service
excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan
dan diteruskan ke external customers. Jika ini dilakukan
berulang-ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di
internal perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang
memalukan dan terkesan canggung. Bahkan jika tidak memberikan
salam terasa ada yang kurang berkenan.
• Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah-tamaan.
Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari awal. Layaknya
seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari tangga lagu yang pas
dengan nada suara. Demikian pula greeting merupakan nada bicara
yang sangat penting untuk menentukan pitch dan intonasi.
• Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa
perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk
menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan.
• Salam memang sederhana. Namun kita yang terus
menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang,
sering bersikap ’take it for granted’. Mungkin sesuatu
yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu
lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat
dekat dengan kita. Sering kita mendengar ”a..lah..
jangan terlalu formal lah”. Greeting sering dikaitkan
dengan formalitas.
GROOMING

• Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting dalam


kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu saja ingin selalu tampil serasi
dan menarik agar disukai oleh orang lain. Penampilan menarik
mencerminkan kepribadian seseorang. Orang yang berpenampilan
menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik.
Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai
sebagai orang yang berkepribadian kurang menarik.
• Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi
orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar
sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama
yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu
anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
• Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus,
merawat, rapi atau pelihara.
• Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
• Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga
pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan
pelanggan.
• Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai
negeri, pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan
lain-lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.
• Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk
menggambarkan, orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana
yang baik dan resmi ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi
dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata krama
pergaulan.
• Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang,
dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan
tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur
kata dan sopan santun
• Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi
juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku
juga harus diperhatikan dalam berpenampilan
• kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri
seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai
dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana
seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam
memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian.
yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain
bahwa kita itu bersih dan rapih.
• Bagian dari grooming
1.baik dari cara berpakaian
2.cara berdandan
3.cara berhias
4.gaya berjalan
5.cara makan
6.cara minum
7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam berpenampilan
menarik dan serasi.
Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan
anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih.
Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga
style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda
Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah.
Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi
dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa
senyum yang indah dan nafas segar dapat
•arti dari first impression sendiri
kurang lebih adalah bagaimana
cara kita membuat orang lain
menilai positif diri kita pada saat
awal-awal berkenalan atau
bertemu.
FIRST IMPRESSION
• Kesan pertama memang penting. Singkatnya kesan pertama selama
beberapa hari di kantor baru sangatlah penting bagi Anda. Kesan itulah
yang akan menjadi label Anda di perusahaan tersebut.
• Jika Anda menampilkan kesan baik sejak awal, selanjutnya keberadaan
Anda di perusahaan akan berlangsung nyaman. Bila memulai dengan
salah, Anda harus bekerja ekstra keras untuk memenangkan perasaan,
kepercayaan, dan keyakinan atasan serta rekan kerja Anda. Hal ini dapat
dihindari.
• Saat bergabung dengan perusahaan baru, Anda akan diperhatikan banyak
pihak. Perhatian itu dilakukan dengan berbagai motivasi.
• Pimpinan baru akan menilai kecakapan dan sikap Anda.
• Teman baru ingin tahu apakah Anda patut disambut dengan hangat dan
ramah dalam tim.
• Anak buah Anda ingin kenal siapakah orang baru yang akan mereka
“patuhi” selama beberapa waktu ke depan.
CIRI KARYAWAN BERKUALITAS DI TEMPAT KERJA

• MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK


• PRODUKTIF
• BERORIENTASI PADA TARGET
• BERMOTIVASI TINGGI
• SABAR DAN BEKERJA KERAS
• FOKUS PADA DETAIL
• BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF
• MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
TABIAT BURUK KARYAWAN YANG SERING MUNCUL DI
KANTOR

• MENGELUH
• SENANG MENCARI ALASAN
• TIDAK ANTUSIAS BEKERJA
• TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN
• SENANG BERGOSIP
• SENANG BERBOHONG
• BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL
• TERLALU MANDIRI
• TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
KUALIFIKASI UMUM MENJADI
KARYAWAN JASA
•Memiliki kemampuan bahasa
Internasional (Bahasa Inggris dan
lain-lain).
•Memiliki sifat yang mendasar dalam
kepribadian.
SIKAP DASAR SEBAGAI LANDASAN UTAMA UNTUK
KARYAWAN YANG BEKERJA DI BIDANG JASA ADALAH

• Ready to serve
• Ability to serve
• Be Happiness
• Cooporative
• Esprit De Corps
• Honesty
• Initiatives
• Communicatives
PERSONALITY ATTRIBUTES IN HOTEL &
TOURISM INDUSTRY
• Memberikan kepuasan dalam pelayanan
• Pelayanan yang sopan dan cepat
• Memberikan bantuan yang diperlukan
• Memenuhi selera tamu sesuai keinginannya
• Ramah tamah
• Profesionalisme
• Smile
• Bearing
• Behavior
• Tone and Inflection of voice
• Prounanciation
• Handshake
• Poise
• State of health
• Clothing and appearance
• Manners and mannerism
• Daily grooming check
• Maturity
SEKIAN

• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai