Anda di halaman 1dari 16

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK

ETIKA TERAPAN
KELOMPOK 5
Annisa Fathanah Ganiyya Latief (2010843012)
Diva Rahmania (2010842030)
Figra Ananda Hadi (2010842028)
Habib Pradika Dapama (2010843002)
Nisa Ul Husna (2010841008)
Rahmadini (2010843014)
Wirnawati Aprila (2010843014)
ETOS KERJA
Pengertian Etos Kerja
Etos berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan
sosial. Etos berasal dari bahasa Yunani ( etos ) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh
kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat
kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
Secara terminologis kata etos, mengalami perubahan makna yang luas.
1. Digunakan dalam tiga pengertian berbeda yaitu:
a. Suatu aturan umum atau cara hidup`
b. Suatu tatanan aturan perilaku.
c. Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku.
2. Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang berkehendak atau
berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita – cita yang
positif. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang
diyakininya.
FUNGSI ETOS KERJA

1. Berfungsi untuk mendorong timbulnya tingkah laku


2. Berfungsi untuk membuat bergairah dalam
kegiatan
3. Berfungsi untuk menggerakkan.
Etos Kerja Penting dalam
Perkembangan Karir
a)Disiplin
➔Wujud tekad dan komitmen terhadap pekerjaan.
➔ Contoh etos kerja yang tinggi
➔tidak menunda-nunda pekerjaan dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.
b) Berintegritas
c) Cara memegang teguh prinsip moral yang baik, seperti konsisten dalam bersikap jujur,
sopan dan adil pada orang lain.
➔Contohnya dengan menaati aturan perusahaan, menghormati rekan kerja, serta
bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat.
d) Memiliki profesionalisme kerja
Etos Kerja Penting dalam
Perkembangan Karir
e) Memperlihatkan dan menanggapi pekerjaan dengan serius
Memperlakukan orang dengan hormat
Membawa diri dengan tepat dalam berbagai situasi
Berpakaian yang pantas, terorganisir, serta rapi.
f) Dapat diandalkan
Contoh :
- Mengumpulkan pekerjaan sesuai jadwal
- Menepati target
- Datang tepat waktu ketika rapat,
- Memiliki reputasi baik di hadapan klien dan kolega.
Etos Kerja Penting dalam
Perkembangan Karir
g) Dedikasi pada pekerjaan
Contoh :
- Fokus pada tugas tanpa terganggu
- Menyelesaikan tugas dengan maksimal
- Loyal pada tempatnya bekerja, sehingga seringkali bertahan pada sebuah perusahaan
pada waktu yang lama.
h) Mampu bekerjasama
Contoh :
Selalu berusaha untuk dapat bekerja dengan siapa pun dengan selalu bersikap sopan,
menghargai orang lain dan siap membantu jika dibutuhkan.
Etos Kerja Penting dalam
Perkembangan Karir
i) Bertanggungjawab
Contoh :
Bertanggung jawab berarti mau mengakui kesalahan dan berusaha secara proaktif untuk
memperbaikinya.
j) Memiliki keinginan untuk maju
Contoh :
- Membuka diri terhadap kritik dan saran
- Berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas diri terutama yang berkaitan dalam
hidup atau karier
Kode Etik Sebagai Pedoman
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai, juga aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar/salah, perbuatan
apa yang harus dilakukan dan harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan
tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.
Kode Etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam
kategori norma hukum. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu
profesi. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian
kepada masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan
istilah asas etis. yaitu :
(1). Menghargai harkat dan martabat.
(2). Peduli dan bertanggung jawab.
(3). Integritas dalam hubungan.
(4). Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam
menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus
menjalankan serta menjiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu
tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
Berikut ini adalah contoh kode etik yang biasanya berlaku pada perusahaan-
perusahaan yaitu :
1.Jam masuk kerja jam 08.00 dan dispensasi keterlambatan hanya 5 menit.
2.Tidak boleh bermain game di kantor.
3.Harus lapor kepada atasan masing-masing departement jika ingin ijin keluar kantor.
4.Barang-barang pesanan dikeluarkan oleh bagian gudang.
5.Penggunaan internet hanya untuk urusan pekerjaan.
6.Setiap karyawan tidak boleh sembarangan membuka file karyawan lain.
Kode etik profesi belum dapat diterapkan dengan maksimal, hal ini disebabkan antara
lain:
A. Pengaruh sifat kekeluargaan.
B. Pengaruh jabatan
C. Pengaruh konsumerisme.
D. Karena lemah iman.
  Hambatan atau kendala lainnya adalah:
A. Terjadi penyalahgunaan profesi hukum.
B. Penurunan kesadaran, kepedulian sosial, sistem yang sudah usang.
C. Kemajuan teknologi.
D.Tidak memiliki komitmen pelaksanaan baik karena belum memahami fungsi dan tujuan
kode etik profesi atau karena tidak ingin melaksanakannya.
E. Sumber daya manusia (SDM) yaitu rendahnya kesadaran untuk mengembangkan diri baik
secara formal maupun informal.
F. Kebijakan atau regulasi yang belum memadai dan petunjuk teknis pelaksanaannya.
METODE ETIKA TERAPAN

Etika terapan membahas perilaku dan kewajiban manusia terhadap lingkungan


hidupnya berkaitan dengan permasalahan etis yang konkret dan factual yang bertujuan
membahas perbuatan-perbuatan manusia dan mengarahkannya kepada sikap yang
menjunjung tinggi moralitas terhadap manusia lain ataupun lingkungan hidupnya.
Dengan memahami etika terapan masyarakat diharapkan dapat memahami
persoalan-persoalan yang terjadi kehidupan untuk menentukan bagaimana mereka
seharusnya menanggapi suatu permasalahan etis, menggunakan penalaran yang benar
berdasarkan motode-motode dan pendekatan berdasarkan logika yang benar untuk
menghasilkan argumen yang logis dalam menentukan sikap dalam sebuah permasalahan
etis yang selalu mengalami perkembangan sesuai dengan zaman. Beberapa foktor yang
mempengaruhi pentingya etika terapan di era modern adalah dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu dan teknologi yang secara tidak langsung merubah pola prilaku dan
berimplikasinya terhadap etika dalam masyarakat.
METODE ETIKA TERAPAN

Etika terapan merupakan pendekatan ilmiah yang pasti tidak seragam. Di sini kami
menyebut empat unsur yang dengan salah satu cara selalu berperanan dalam etika
terapan, betapa pun besarnya variasi yang yang dapat ditemui disini.dan sebenarnya
empat unsur ini mewarnai setiap pemikiran etis. Empat unsur yang dimaksudkan di sini
yaitu:
 1. Sikap Awal
Dalam usaha membentuk suatu pandangan beralasan tentang masalah etis apa pun,
kita tidak pernah bertolak dari titik nol. Selalu ada sikap awal. Kita mulai dengan
mengambil suatu sikap tertentu terhadap masalah bersangkutan. Demikian halnya juga
dengan orang yang mulai menekuni etika terapan. Sikap moral ini bisa pro atau kontra
atau juga netral, malah bisa tak acuh, tapi bagaimana pun mula-mula sikap ini dalam
keadaan belum direfleksikan. Misalnya dinegara yang memproduksi senjata nuklir, hal
itu diterima begitu saja oleh kebanyakan warna Negara.
METODE ETIKA TERAPAN

2. Informasi
Setelah pemikiran etis tergugah, unsur kedua yang di butuhkan adalah informasi.
Hal itu terutama mendesak bagi masalah etis yang terkait dengan perkembangan ilmu
dan teknologi. Bisa saja terjadi sikap awal yang pro atau kontra itu sebenarnya masih
sangat emosional atau sekurang-kurangnya dikuasai oleh factor subyektif yang tidak
dapat mengetahui bagaimana keadaan obyektif itu. Misalnya diskusi tentang
penggunaan energy nuklir untuk membangkitkan listrik snagat dipengaruhi oleh segi-
segi ekonomis.
3. Norma-norma Moral
Unsur berikut dalam metode etika terapan adalah norma-norma moral yang relevan
untuk topik atau bidang bersangkutan. Norma-norma moral itu sudah diterima dalam
masyarakat (jadi,tidak diciptakan untuk kesempatan ini), tapi harus diakui juga sebagai
relevan untuk topik atau bidang yang khusus ini. Tidak bisa disangkal, penerapan
norma-normamoral ini merupakan unsur terpenting dalam metode etika terapan.
METODE ETIKA TERAPAN

4. Logika
Uraian yang diberikan dalam etika terapan harus bersifat logis juga. Ini tentu tidak
merupakan tuntutan khusus bagi etika saja, sebab berlaku untuk setiap uraian yang
mempunyai pretense rasional. Logika dapat memperlihatkan bagimana dalam suatu
argumentasi tentang masalah moral perkaitan kesimpulan etis dengan premis- premisnya
dan juga apakah penyimpulan itu tahan uji, jika diperiksa secara kritis menurut aturan-
aturan logika. Logika dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan penalaran dan
inkonsistensi yang barangkali terjadi dalam argumentasi. Logika juga memungkinkan
untuk menilai definisi dan klasifikasi yang dipakai dalam argumentasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Wuryaningsih. Kuliah Umum: Membangun Karakter Mahasiswa sebagai Tenaga Kerja
Profesional di Era Revolusi Industri 4.0.Universitas Lampung
http://repository.uir.ac.id/3194/5/bab2.pdf
M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Etika (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.
676
K. Bertens, Etika, Cet. Kelima. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 270
Kartono Mohamad di dalam K. Bertens, ETIKA ,(Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka
Utama, 2007), hlm. 274

Anda mungkin juga menyukai