Anda di halaman 1dari 270

1

Belajar Bahasa Arab Dari Nol


DR. Firanda Andirja, MA ‫حفظه هللا‬
2

Bahasa Arab dan Susunannya


Pertemuan Pertama (Nahwu)
#1 3

Bahasa Arab

Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf

Ilmu yang mempelajari tentang perubahan Ilmu yang mempelajari tentang perubahan
harakat di akhir Al-Kalimat (kata) bentuk Al-Kalimat (kata)

Contoh : kata ‫ حممد‬bisa berubah menjadi: Contoh : kata ‫ب‬


َ ‫ض َر‬
َ bisa berubah menjadi:
‫ ححمَ َّمد‬-‫ ححمَ َّم ًدا‬-‫ححمَ َّمد‬ ً‫ض ْربَة‬
َ -‫ض ْرًب‬ ْ ‫ َم‬-‫ضا ِرب‬
َ -‫ض حرْوب‬ ‫ض ِر ح‬
َ -‫ب‬ َ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ي‬-‫ب‬ ‫ح‬
#1 4

‫ف‬
‫ا ْْلَْر ح‬
Huruf

Huruf-huruf
menyusun Al-
Kalimat

Penyusunan Terdiri atas


‫الْ َكلِ َمةح‬

Narasi Kata-kata

Al-Kalimat
menyusun Al-Jumlah

‫ا ْْلح ْملَةح ال حْم ِف ْي َدُح‬


Kalimat
#1 5

‫ف ا ْْلِ َجاِِيَّةح‬
‫ا ْْلححرْو ح‬ ‫ي‬-…-‫ث‬-‫ت‬-‫ب‬-‫أ‬
Huruf Hijaiyah

Di antaranya

ِ
ْ ‫ف ال َْم َع‬
‫ان‬ ‫حح حرْو ح‬ Contoh
‫إِ َل‬-‫ب‬
ِ -‫ َك‬-‫ف‬
َ -َّ‫ حث‬-‫َو‬
Huruf yang bermakna

Ke Dengan Seperti Maka Kemudian Dan


#1 6

‫َح ْرف‬ ‫اِ ْسم‬ ‫فِ ْعل‬


Isim- Kata benda Fi’il – Kata kerja
Huruf
(tidak berkaitan dengan waktu) (berkaitan dengan waktu)

Yaitu huruf Al-Ma’ani


Contoh
‫ْاْلَ ْم حر‬ ‫ضارِعح‬
َ ‫ال حْم‬ ِ َ‫الْما‬
‫ض ْي‬ َ
ِ -‫ َك‬-‫ف‬
‫ب‬ َ -َّ‫ حث‬-‫َو‬ ...،‫ َم ْد َر َسة‬،‫ قَ لَم‬،‫كِتَاب‬
Fi’il ‘Amr
Perintah
Fi’il Mudhari’
Sedang berlangsung
Fi’il Madhi
Masa lampau

Contoh kata ‫ب‬


َ ‫ض َر‬ ْ ِ‫ا‬
Dengan Seperti Maka Kemudian Dan
َ ْ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ‫ب‬‫ح‬ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ي‬ ‫ب‬َ ‫ض َر‬
َ
Pukullah! Sedang memukul Telah memukul
#1 7

‫َح ْرف‬ ‫اِ ْسم‬ ‫فِ ْعل‬


Isim- Kata benda Fi’il – Kata kerja
Huruf
(tidak berkaitan dengan waktu) (berkaitan dengan waktu)

Gabungan huruf + Isim + Fi’il

‫ا ْْلح ْملَةح ال حْم ِف ْي َدُح‬


Kalimat

Contoh Al-Jumlah: ‫ْس ْو ِق‬


ُّ ‫ب ححمَ َّمد إِ َل ال‬
َ ‫َذ َه‬ – Telah pergi Muhammad ke Pasar

Isim Huruf Isim Fi’il madhi


8

ِ ‫ات‬
‫اال ْس ِم‬ ‫َع ََل َم ح‬
Tanda-tanda Isim (kata benda)
Pertemuan Kedua (Nahwu)
#2 9

Didahului ‫ال‬
(alif lam)

Tanwin di huruf akhir

ِ ‫ات‬
ِ‫اال ْسم‬ ‫َع ََل َم ح‬
‫ـًــٍــٌـ‬

Harakat kasrah di huruf akhir


Tanda-tanda Isim ‫ـِـ‬
(kata benda)
‫ف ا ْْلَ ِر‬
‫حح حرْو ح‬
ِ ‫ت‬
Fungsi ‫اال ْس ِم‬ ‫ َع ََل َم ح‬adalah untuk membedakan antara (Didahului huruf jar)
kata benda dengan kata lainnya (kata fi’il – kata kerja)

‫اف إِلَْي ِه‬


‫ض ح‬َ ‫اف & ال حْم‬
‫ض ح‬َ ‫ال حْم‬
(penisbahan)
#2 10

Kata-kata yang didahului ‫ ال‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ ال َْم ْس ِج حد‬- Masjid


2. ‫ ْاْل ْستَاذح‬- Ustadz
1 3.
4.
‫ الْ حك حرْوَن‬- Corona
‫س‬‫الش ْم ح‬َّ - Matahari
Didahului ‫ال‬ Catatan:
(alif lam) • Kata kerja (Fi’il) tidak dapat didahului atau dimasuki
oleh Alif lam
• Alif lam dan tanwin tidak mungkin ditemukan
bersamaan dalam satu isim, sehingga ketika suatu isim
dimasuki Alif lam (‫ )ال‬maka tanwinnya harus dilepaskan,
dan demikian pula sebaliknya
#2 11

Kata-kata yang huruf akhirnya tanwin (‫ )ـًــٍــٌـ‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ َم ْس ِجد‬- Masjid


2 2.
3.
‫حستَاذ‬ ْ ‫ أ‬- Ustadz
‫ ححمَ َّم ًدا‬- Muhammad
Tanwin di huruf 4. ‫ ََشْس‬- Matahari
akhir
‫ـًــٍــٌـ‬ Adapun fi’il tidak memiliki tanda tanwin di
akhir hurufnya

Contoh: ٌ‫ضَرب‬
َ - Pukul
#2 12

Kata-kata yang huruf akhirnya kasrah (‫ )ـِــ‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ – َم ْس ِج ِد قحبَاء‬Masjid Quba


3 2.
3.
‫ الْ حك ْر ِس ِي‬- Kursi
‫ ححمَ َّمد‬- Muhammad
Berharakat kasrah di
huruf akhir
Catatan:
‫ـِـ‬ • Isim yang memiliki tanda kasrah tanwin (‫ )ـٍـ‬di huruf
akhir memiliki dua tanda isim sekaligus, yaitu tanda
tanwin dan tanda kasrah, seperti kata ‫ححمَ َّمد‬
• Terkadang satu isim (kata benda) tandanya lebih dari
satu seperti kata ‫الْ حك ْر ِس ِي‬
#2 13

Huruf jar

• ‫ – إِ َل‬ke • ‫ – ِم ْن‬dari • ‫ – ِل‬milik


• ْ ِ – di
‫ِف‬ • ‫ب‬َّ ‫ – حر‬terkadang • ‫ – َك‬seperti
• ‫ – َح َّّت‬hingga • ‫ب‬ ِ – dengan • ‫ – َع ْن‬dari

4 Contoh: 1. ‫ِف الْ َم ْس ِج ِد‬ ِ


ْ ِ = ‫ ال َْم ْسج حد‬+ ‫ِف‬
ِْ
‫ف ا ْْلَ ِر‬
‫حح حرْو ح‬ 2. ‫ أَنَس = َع ْن أَنَس‬+ ‫َع ْن‬
3. ‫الس ْو ِق‬
ُّ ‫الس ْو حق = إِ َل‬
ُّ + ‫إِ َل‬
(Didahului huruf jar)
Contoh ayat dalam Al-Quran: ‫ِ ِر‬ َِ ‫اد ِِف ال‬
ْ َ‫ْب َوالْب‬ ‫ظَ َه َر الْ َف َس ح‬
Huruf jar adalah huruf yang jika dipasang
sebelum isim maka menjadikan isim
berakhiran kasrah Isim, karena Isim, karena di Isim,
di dahului dahului huruf karena di
alif lam dan jar, alif lam, dahului
berakhiran dan huruf alif lam
kasrah akhirnya kasrah
#2 14

‫اف إِلَْي ِه‬


‫ض ح‬َ ‫اف & ال حْم‬
‫ض ح‬َ ‫ ال حْم‬singkatnya disebut dengan penisbahan.
Seperti kata ‫ كِتَاب‬sebagai ‫اف‬ َ ‫ ال حْم‬dan ‫ ححمَ َّمد‬sebagai ‫اف إِلَْيه‬
‫ض ح‬ ‫ض ح‬َ ‫ال حْم‬.
Keduanya merupakan kata yang terpisah, namun keduanya

5
bisa saling disandarkan satu sama lain. Kedua kata tersebut
jika digabungkan maka menjadi ‫اب ححمَ َّمد‬ ِ
‫( كتَ ح‬kitab Muhamad)

‫اف إِلَْي ِه‬


‫ض ح‬َ ‫اف & ال حْم‬
‫ض ح‬َ ‫ال حْم‬ ‫ ححمَ َّم‬+ ‫كِتَاب‬
‫_______د‬
Dhammah tanwin pada kata
pertama berubah menjadi
Kaedah tanda isim ini: ِ‫ك‬ dhammah, dan harakat akhir
(penisbahan) ‫اب ححمَ َّمد‬
‫ح‬ َ‫ت‬ pada kata kedua menjadi
kasrah

Contoh lain: 1. ‫ت ِه ْند‬


‫ ِه ْند = بَ ْي ح‬+ ‫بَ ْيت‬
ِ ‫ هللا = َكعبةح‬+ ‫َكعبة‬
‫هللا‬
2. َْ ‫ح‬ َْ
ِ ‫ هللا = نَصر‬+ ‫نَصر‬
‫هللا‬
3. ‫ْح‬ ‫ح‬ ْ
‫‪#2‬‬ ‫‪15‬‬

‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan isim dan sebab-sebabnya‬‬

‫‪ .1‬إِ َذا جاء نَصر َِّ‬


‫اَّلل َوالْ َف ْت حح‬ ‫َ َ ْح‬
‫اجا‬‫و‬ ‫َف‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ت النَّاس ي ْد حخلحو َن ِِف ِدي ِن ا َِّ‬
‫َّلل‬ ‫‪َ .2‬وَرأَيْ َ‬
‫َ ً‬ ‫ََ‬

‫سهح َش ْيء‬ ‫‪ .3‬إِ َّن الْماء طَ حهور َال ي نَ ِ‬


‫ج‬
‫ح ح‬ ‫ََ‬
#2 16

Hafalkan!
‫حه ْم‬ ‫حُهَا‬ ‫حه َو‬
Kata ganti Laki-laki Mereka < 2 Mereka berdua Dia (laki-laki)
orang ketiga
‫حه َّن‬ ‫حُهَا‬ ‫ِه َي‬
ِ ‫ض ِم رْيٌالر ٌغَرْي‬
ٌِ ُ َ Perempuan Mereka < 2 Mereka berdua Dia (perempuan

‫الض َماِِحر‬
َّ - ‫الض ِم ْْيح‬
َّ Kata ganti
‫أَنْ تح ْم‬ ‫أَنْ تح َما‬ َ ْ‫أَن‬
‫ت‬
Laki-laki Kalian < 2 Kalian berdua Kamu (laki-laki)
Kata Ganti orang kedua
ِ َ‫ض ِم رْيٌالر ٌم َخاط‬
ٌِ َّ‫أَنْ ح‬
‫ت‬ ‫أَنْ تح َما‬ ِ ْ‫أَن‬
‫ت‬
ُ ُ َ Perempuan Kalian < 2 Kalian berdua Kamu (perempuan)

Kata ganti
orang pertama ‫ََْن حن‬ ‫أ ََن‬
ٌ‫ض ِم رْيٌُالر ٌُمتَ َكلِِم‬
َ Kami Saya
17

ِ‫ات ال ِْف ْعل‬


‫َع ََل َم ح‬
Tanda-tanda Fi’il (kata kerja)
Pertemuan Ketiga (Nahwu)
#3 18

Bisa didahului ‫قَ ْد‬

ِ‫ات ال ِْف ْعل‬


‫َع ََل َم ح‬
Bisa didahului ‫ف‬
َ ‫َس ْو‬

Tanda-tanda Fi’il
(kata kerja) Didahului ‫س‬
َ

Catatan:
Ada beberapa tanda fi'il lainnya yang akan kita bahas ‫الساكِنَ ِة‬
َّ ‫ث‬ِ ‫ََتء التَّأْنِْي‬
‫ح‬
setelah memasuki pembahasan wazan (bentuk) fi'il (huruf ‘Ta’ sukun yang
menunjukkan ta’nits)
#3 19

Kata-kata yang didahului ‫ قَ ْد‬adalah fi’il,


adapun isim tidak akan didahului ‫قَ ْد‬

Contoh: ‫ص ََلُح‬
َّ ‫ت ال‬
ْ ‫قَ ْد قَ َام‬ Karena terdapat kata ‫ قَ ْد‬sebelum kata ‫ت‬
ْ ‫قَ َام‬, maka
bisa dipastikan bahwa kata ‫ت‬
ْ ‫ قَ َام‬adalah fi’il

1 Wawasan: makna ‫قَ ْد‬


• Jika ‫ قَ ْد‬masuk ke fi’il madhi maka maknanya adalah untuk menekankan
Bisa didahului (‫)لِلتَّأْكِ ْي ِد‬.
Contoh: ‫ْم ْؤِمنحو َن‬ ‫( قَ ْد أَفْ لَ َح ال ح‬sungguh beruntung orang-orang beriman) –
‫( قَ ْد‬qad) Kata ‫ قَ ْد‬menjadi bermakna sungguh
• Jika ‫ قَ ْد‬masuk ke fi’il mudhari’ maka maknanya menjadi terkadang (bisa
saja) atau seringkali (biasanya), tergantung teks kalimatnya
Contoh: ‫س ََل حن‬ ْ ‫( يَ ْن َج حح الْ َك‬berhasil orang malas) + ‫قَ ْد‬, maka makna ‫قَ ْد‬
bermakna “terkadang” – Terkadang orang malas berhasil
Contoh: ‫جتَ ِه حد‬ ْ ‫( يَ ْن َج حح ال حْم‬berhasil orang yang bersungguh-sungguh) + ‫قَ ْد‬,
maka ‫ قَ ْد‬bermakna “seringkali” – Seringkali orang yang bersungguh-sungguh
itu berhasil
#3 20

Kata-kata yang didahului oleh ‫ف‬


َ ‫ َس ْو‬adalah fi’il

2
Contoh:

‫ف تَ ْعلَ حم ْو َن‬
َ ‫ – َس ْو‬kelak kalian akan mengetahui
Bisa didahului
َ ‫( َس ْو‬Saufa)
‫ف‬ Kata ‫ تَ ْعلَ حم ْو َن‬merupakan fi’il karena didahului oleh kata ‫ف‬
َ ‫َس ْو‬

“KELAK”
Catatan:
• Kata ‫ف‬ٌَ ‫ َس رو‬maknanya adalah “kelak” (dikemudian hari), dan
menunjukkan jarak waktu yang sangat lama
• Isim tidak dapat dimasuki atau didahului oleh ‫ف‬ٌَ ‫َس رو‬
#3 21

Kata-kata yang didahului oleh ‫س‬


َ adalah fi’il

Contoh:

3 ‫ – َستَ ْعلَ حم ْو َن‬Kalian akan segera mengetahui

Didahului ‫س‬
َ (Sa)
Kata ‫ تَ ْعلَ حم ْو َن‬merupakan fi’il karena didahului oleh kata ‫س‬
َ

Catatan:
“AKAN” • ‫س‬
َ maknanya adalah “akan” (nanti). Berbeda dengan ‫ف‬ َ ‫ َس ْو‬, jika
fi’il didahuli ‫س‬
َ maka akan menunjukkan “akan terjadi segera”,
dan jarak waktunya pendek
• Sebagaimana ‫ف‬ َ ‫ َس ْو‬tidak bisa masuk kepada isim, maka ‫س‬
َ juga
tidak bisa dimasuki isim
#3 22

Singkatnya, ‘Ta’ ta’nits adalah Ta sukun (‫ت‬


ٌ‫ ) ر‬di akhir
fi’il yang menunjukkan tanda muannats (wanita)

Contoh:

4 ِ َ‫ت ف‬
‫اط َمةح‬ ْ ‫ – قَ َام‬Telah berdiri Fathimah

‫الساكِنَ ِة‬
َّ ِ
‫ث‬ ‫ي‬ِ
ْ ‫ََتءح التَّأْن‬ Kata ‫ام‬
َ َ‫ ق‬diketahui sebagai fi’il karena diakhir kata terdapat Ta ta’nits (‫)ت‬
ْ

(huruf ‘Ta’ sukun yang


menunjukkan Catatan:
ta’nits/muannats) • Fi’il dimasuki Ta ta’nits (‫ت‬
ٌ‫ ) ر‬disebabkan karena fi’il disandarkan
kepada fa’il muannats (pelaku perempuan)
• Adapun jika fi’il disandarkan kepada fa’il mudzakkar (pelaku laki-
laki) maka tidak perlu ditambahkan Ta ta’nits. Contoh kalimat ٌ‫ام‬ َ َ‫ق‬
ٌ‫ ُُمَ َّمد‬. Kata ‫ قَ ٌَام‬tidak perlu ditambah Ta ta’nits (‫ت‬
ٌ‫ ) ر‬karena fa’ilnya
bukan muannats (perempuan)
‫‪#3‬‬ ‫‪23‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫‪ pada fi’il madhi‬فَ َع ٌ‬


‫ل ‪A. Wazan‬‬
‫َ‬
‫تٌ‬ ‫فَ َعرٌل َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫عل‬
‫فَ ٌَ‬ ‫حه َو‬
‫فَ َعرٌلتُ َما‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫فَ َع ٌَ‬
‫ل‬ ‫حُهَا‬
‫تٌ‬
‫فَ َعرٌل ُ‬ ‫أ ََن‬ ‫فَ َعرٌلتُ رٌم‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫فَ َعٌلُوا‬ ‫حه ْم‬
‫فَ َعرٌلنَا‬ ‫ََْن حن‬ ‫فَ َعرٌل ٌِ‬
‫ت‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫فَ َعٌلَ رٌ‬
‫ت‬ ‫ِه َي‬
‫فَ َعرٌلتُ َما‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫فَ َعٌلَتَا‬ ‫حُهَا‬
‫فَ َعرٌل ُ ٌَّ‬
‫ت‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫فَ َعرٌل ٌَن‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪24‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫’‪ pada fi’il mudhari‬فَ َع ٌ‬


‫ل ‪B. Wazan‬‬
‫َ‬
‫تَ رف ٌَع ٌُل‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫يَ رف ٌَع ٌُل‬ ‫حه َو‬
‫تَ رف ٌَع َل ٌِن‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫يَ رف ٌَع َل ٌِن‬ ‫حُهَا‬
‫أَفر َع ٌُل‬ ‫أ ََن‬ ‫تَ رف ٌَعلُ رو ٌَن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫يَ رف ٌَعلُ رو ٌَن‬ ‫حه ْم‬
‫نَ رف ٌَع ٌُل‬ ‫ََْن حن‬ ‫تَ رف ٌَعلِ ر ٌَ‬
‫ي‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫تَ رف ٌَع ٌُل‬ ‫ِه َي‬
‫تَ رف ٌَع َل ٌِن‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫تَ رف ٌَع َل ٌِن‬ ‫حُهَا‬
‫تَ رف ٌَع رل ٌَن‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫يَ رف ٌَع رل ٌَن‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪25‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ل ‪C. Wazan‬‬
‫‪ pada fi’il ‘Amr‬فَ َع ٌ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫افر َع رٌل‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َو‬
‫افر َع ٌَ‬
‫ل‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫‪-‬‬ ‫حُهَا‬
‫‪-‬‬ ‫أ ََن‬ ‫اِفر َعٌلُ روا‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫‪-‬‬ ‫حه ْم‬
‫‪-‬‬ ‫ََْن حن‬ ‫ِ‬
‫افر َعٌل رٌي‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ِه َي‬
‫افر َع ٌَ‬
‫ل‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫‪-‬‬ ‫حُهَا‬
‫اِفر َعرٌل ٌَن‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪26‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ضر ٌَ‬
‫ب ‪A. Wazan‬‬ ‫‪َ pada fi’il madhi‬‬
‫َ‬

‫تٌ‬ ‫ضَرٌبر َ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫بٌ‬ ‫ضَر َ‬ ‫َ‬ ‫حه َو‬
‫ضَربرٌتُ ٌَما‬‫َ‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ضَرٌَب‬ ‫َ‬ ‫حُهَا‬
‫ضَرٌبر ُ‬
‫تٌ‬ ‫َ‬ ‫أ ََن‬ ‫ضَربرٌتُ رٌم‬
‫َ‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫ضَربٌُ روا‬‫َ‬ ‫حه ْم‬
‫ضَربرٌنَا‬
‫َ‬ ‫ََْن حن‬ ‫ضَرٌبر ٌِ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ضَرٌبَ رٌ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫ِه َي‬
‫ضَربرٌتُ ٌَما‬‫َ‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ضَربٌَتَا‬ ‫َ‬ ‫حُهَا‬
‫ضَرٌبر ُ ٌَّ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫ضَرٌبر ٌَن‬‫َ‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪27‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ضر ٌَ‬
‫ب ‪B. Wazan‬‬ ‫’‪َ pada fi’il mudhari‬‬
‫َ‬

‫بٌ‬ ‫ضٌ ُ‬ ‫ِ‬


‫ر‬ ‫تَ ر‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫بٌ‬ ‫ضٌ ُ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫يَ ر‬ ‫حه َو‬
‫ضٌِرَب ٌِن‬ ‫تَ ر‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ضٌِرَب ٌِن‬ ‫يَ ر‬ ‫حُهَا‬
‫بٌ‬
‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َض‬
‫ر‬ ‫أ‬ ‫أ ََن‬ ‫ضٌِربُ رو ٌَن‬ ‫تَ ر‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫ضٌِربُ رو ٌَن‬ ‫يَ ر‬ ‫حه ْم‬
‫ضٌِر ٌُ‬
‫ب‬ ‫نَ ر‬ ‫ََْن حن‬ ‫ضٌِربِ ر ٌَ‬
‫ي‬ ‫تَ ر‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ضٌِر ٌُ‬
‫ب‬ ‫تَ ر‬ ‫ِه َي‬
‫ضٌِرَب ٌِن‬ ‫تَ ر‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ضٌِرَب ٌِن‬ ‫تَ ر‬ ‫حُهَا‬
‫ضٌِربر ٌَن‬
‫تَ ر‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫ضٌِربر ٌَن‬
‫يَ ر‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪28‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ب ‪C. Wazan‬‬
‫ضر ٌَ‬
‫‪َ pada fi’il ‘Amr‬‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضر رٌ‬
‫ب‬ ‫ار‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َو‬
‫ِ‬
‫ضرٌَب‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫حُهَا‬
‫ار‬ ‫‪-‬‬
‫‪-‬‬ ‫أ ََن‬ ‫ض ِربٌُ روا‬ ‫اِ‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫‪-‬‬ ‫حه ْم‬
‫ر‬
‫ضر رٌ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ِه َي‬
‫‪-‬‬ ‫ََْن حن‬ ‫ار‬ ‫ت‬ ‫‪-‬‬
‫ِ‬
‫ضرٌَب‬ ‫ِ‬
‫ار‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫‪-‬‬ ‫حُهَا‬
‫ض ِرٌبر ٌَن‬ ‫اِ‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َّن‬
‫ر‬
#3 29

Kata kunci dhamir (kata ganti)

• Fi’il mudhari’ pasti diawali empat huruf yaitu ‫ت‬ ٌَ -‫ ٌَن‬-َ‫ٌأ‬


ٌَ -‫ي‬
(ANITA)
• Kata ganti orang ketiga pada fi’il mudhari’ menggunakan
awalan ‫ي‬ ٌَ kecuali untuk dhamir ‫( ِه ٌَي‬dia perempuan) dan ‫ُُهَا‬
(mereka berdua perempuan), keduanya menggunakan
awalan huruf ‫ت‬ ٌَ
• Kata ganti orang kedua semuanya menggunakan awalan
huruf ‫ت‬ ٌَ
• Fi’il ‘Amr hanya berlaku untuk kata ganti orang kedua
#3 30

Kamus Fi’il (kata kerja)

Arti Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

ٌ‫س‬ ِ‫ََيل‬ ِ ٌ‫س‬ َ‫ل‬‫ج‬


Duduk
ُ ‫ر‬ َ َ
Menolong ‫ص ٌُر‬ ُ ‫يَرن‬ ‫ح‬ ‫صٌَر‬ َ َ‫ن‬
Memukul ٌُ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ‫يَ ر‬ ِ ٌَ ‫ضَر‬
‫ب‬ َ
Membuka ‫يَ رفتَ ٌُح‬ َ ‫فَتَ ٌَح‬
Makan ‫ََير ُك ٌُل‬ ‫ح‬ ‫أَ َك ٌَل‬
Pergi ٌُ ‫يَ رذ َه‬
ِ َ ٌَ ‫َذ َه‬
ِ
ٌُ ‫ض‬
ِ َ ‫يَ رغ‬ ٌَ ‫ض‬
ِ ِ ‫َغ‬
Marah َ
‫صٌُِب‬ ِ
Sabar ‫يَ ر‬ ‫ص ٌََب‬َ
#3 31

Latihan
Tentukan bahasa Arabnya!

1. Mereka berdua (laki-laki) sedang marah

2. Dia (wanita) telah makan

3. Kalian berdua (laki-laki) pergilah!

4. Kami sedang duduk


#3 32

Tugas Pertemuan ke-3


Tentukan bahasa Arabnya!

1. Pergilah kalian (wanita) ke pasar!


2. Dia (wanita) sedang bersabar
3. Mereka para wanita telah membuka
4. Engkau (laki-laki) tolonglah!
5. Kalian berdua (wanita) sedang bersabar
6. Kalian berdua (laki-laki) sedang bersabar
‫‪#3‬‬ ‫‪33‬‬

‫ح ‪Terapkan dhamir terhadap fi’il‬‬


‫فَ تَ َ‬
‫‪ pada fi’il madhi‬فَ تَ َ‬
‫ح ‪A. Wazan‬‬

‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫حه َو‬


‫أَنْ تح َما‬ ‫حُهَا‬
‫أ ََن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫حه ْم‬
‫ََْن حن‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ِه َي‬
‫أَنْ تح َما‬ ‫حُهَا‬
‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪34‬‬

‫ح ‪Terapkan dhamir terhadap fi’il‬‬


‫فَ تَ َ‬
‫’‪ pada fi’il mudhari‬فَ تَ َ‬
‫ح ‪B. Wazan‬‬

‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫حه َو‬


‫أَنْ تح َما‬ ‫حُهَا‬
‫أ ََن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫حه ْم‬
‫ََْن حن‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ِه َي‬
‫أَنْ تح َما‬ ‫حُهَا‬
‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫حه َّن‬
‫‪#3‬‬ ‫‪35‬‬

‫ح ‪Terapkan dhamir terhadap fi’il‬‬


‫فَ تَ َ‬
‫ح ‪C. Wazan‬‬
‫‪ pada fi’il ‘Amr‬فَ تَ َ‬
‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َو‬
‫أَنْ تح َما‬ ‫‪-‬‬ ‫حُهَا‬
‫‪-‬‬ ‫أ ََن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫‪-‬‬ ‫حه ْم‬
‫‪-‬‬ ‫ََْن حن‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ِه َي‬
‫أَنْ تح َما‬ ‫‪-‬‬ ‫حُهَا‬
‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫‪-‬‬ ‫حه َّن‬
36

Jenis-jenis Al-Jumlah & Jenis-jenis


Isim Berdasarkan jumlahnya
Pertemuan Keempat (Nahwu)
37

‫أَنْ َواعح ا ْْلح ْملَ ِة‬


#4

Jenis-jenis
Al-Jumlah (kalimat)

‫اال ِْْسيَّةح‬
ِْ ‫ا ْْلملَةح‬
ْ‫ح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّةح‬
Al-Jumlah Al-Ismiyyah Al-Jumlah Al-Fi’liyyah

Catatan:
Al-Jumlah terdiri atas susunan Al-Kalimat (kata). Sebuah ungkapan
dapat disebut sebagai Al-Jumlah apabila telah memiliki makna
meskipun susunannya hanya terdiri atas dua Al-Kalimat (kata)
38
#4

Al-Jumlah Al-Isimiyyah adalah Al-Jumlah


(kalimat) yang dimulai dengan isim

Contoh: ‫ب ََيْ حك حل‬ ِ‫ – الطَّال‬Siswa itu sedang makan


‫ح‬

ِ ِْ ‫ا ْْلملَةح‬
‫اال ْْسيَّ حة‬ ‫ب َم ِريْض‬ ‫ح‬
ِ‫ – الطَّال‬Siswa itu sakit

ْ‫ح‬ ِ
‫الطَّال ح‬, dan kata tersebut
Kalimat di atas didahului oleh kata ‫ب‬
Al-Jumlah merupakan isim. Oleh karena itu kalimat di atas merupakan Al-
Jumlah Al-Ismiyyah karena didahului oleh isim
Al-Ismiyyah
Catatan:

• Dalam sebuah Al-Jumlah Al-Ismiyyah, kata selanjutnya bisa


berupa isim dan bisa pula berupa fi’il
39
#4

Al-Jumlah Al-Fi’liyyah adalah Al-Jumlah


(kalimat) yang dimulai dengan fi’il

ِ ِ
‫ا ْْلح ْملَةح الْف ْعليَّةح‬ Contoh: ‫ب‬
‫ح‬
ِ‫ – َيْ حكل الطَّال‬Siswa itu sedang makan
‫َ ح‬
Al-Jumlah ‫ب‬ ِ‫ – م ِرض الطَّال‬Siswa itu telah sakit
‫ح‬ َ َ
Al-Fi’liyyah
َ ‫ َم ِر‬. Kedua kata
‫ ََيْ حك ح‬dan ‫ض‬
Kalimat di atas didahului oleh kata ‫ل‬
tersebut merupakan fi’il. Oleh karena itu kalimat di atas
merupakan Al-Jumlah Al-Fi’liyyah karena didahului oleh fi’il
#4 40

‫ال حْم ْف َر حد‬


Mufrad (tunggal)

Jenis-jenis isim
berdasarkan jumlah ‫ال حْمثَ َّّن‬
Mutsanna (ganda)
bilangannya

‫ا ْْلَ ْم حع‬
(plural/jamak)
41
#4

Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan


jumlah satu (1) atau tunggal

1 Contoh: 1. ‫ب‬‫ح‬
ِ‫ – الطَّال‬Seorang siswa
‫ال حْم ْف َر حد‬ 2. ‫ – الطَّالِبَةح‬Seorang siswi
Mufrad (tunggal)
3. ‫ – ال حْم ْسلِ حم‬Seorang muslim
4. ‫ – ال حْم ْسلِ َمةح‬Seorang muslimah
42
#4

Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah


dua (ganda) atau lebih dari satu

Contoh: 1. ِ ْ َ‫ الطَّالِب‬/ ‫ان‬


‫ي‬ ِ ‫ – الطَّالِب‬Dua siswa
َ
ِ ْ َ‫ الطَّالِبَ ت‬/ ‫ان‬
ِ َ‫ – الطَّالِب ت‬Dua siswi
2
2. ‫ي‬ َ
ِ ْ ‫ ال حْم ْسلِ َم‬/ ‫ان‬
3. ‫ي‬ ِ ‫ – الْمسلِم‬Dua muslim
َ ْ‫ح‬
‫ال حْمثَ َّّن‬ ِ ْ َ‫ ال حْم ْسلِ َمت‬/ ‫ان‬
4. ‫ي‬ ِ َ‫ – الْمسلِمت‬Dua muslimah
َ ْ‫ح‬
Mutsanna (ganda) Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi
mutsanna (ganda):

ِ + ‫الْم ْفر حد‬


‫ يْ ِن‬/‫ان‬ َ‫ح‬
ِ ْ َ‫ الطَّالِب‬/ ‫ان‬
Contoh: ‫ي‬ ِ ‫ ي ِن = الطَّالِب‬/ ‫ان‬
َ ْ
ِ + ‫الطَّالِب‬
‫ح‬
43
#4

Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah


banyak ( lebih dari dua ) atau plural

3 Isim jamak terbagi menjadi tiga:

‫ا ْْلَ ْم حع‬ 1. ‫الس ِالح‬


َّ ‫ – ََجْ حع ال حْم َذ َّك ِر‬Jamak mudzakkar (laki-laki) salim
(plural/jamak) 2. ‫الس ِالح‬
َّ ‫ث‬ ِ َّ‫ – ََجْع الْم َؤن‬Jamak muannats (perempuan) salim
‫ح ح‬
ِ ‫ – ََجْع الْت‬Jamak Taksir
3. ‫َّكس ِْْي‬ ‫ح‬
44
#4
Jamak mudzakkar salim secara sederhana maknanya
adalah bentuk jamak isim bagi mudzakkar (laki-laki)
Contoh:
ِ ِ
1. ‫ي‬َ ْ ِ‫ الطَّالب‬/ ‫ – الطَّالبح ْو َن‬Para siswa (banyak)
ِ ِ
2. ‫ي‬َ ْ ‫ ال حْم ْسل ِم‬/ ‫ – ال حْم ْسل حم ْو َن‬Para muslim (banyak)
‫ الْ َكافِ ِريْ َن‬/ ‫ – الْ َكافِ حرْو َن‬Orang-orang kafir laki-laki (banyak)
3-1 3.

ِ ‫الس‬
Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi

‫ال‬
‫ح‬ َّ ِ
‫ر‬ َّ
‫ك‬ ‫ََجْ حع ال حْم َذ‬ jamak mudzakkar salim:

Jamak mudzakkar ‫ يْ َن‬/ ‫ ْو َن‬+ ‫ال حْم ْف َر حد‬


ِ ِ ِ
(laki-laki) salim َ ْ ‫ال حْم ْسل ِم‬/‫يْ َن = ال حْم ْسل حم ْو َن‬/‫ ْو َن‬+ ‫ال حْم ْسل حم‬
Contoh: ‫ي‬

Catatan:
• Isim jamak mudzakkar salim (perubahannya) hanya berlaku untuk isim
mudzakkar
• Ciri isim mudzakkar adalah tidak diakhiri dengan Ta marbutah (‫)ة‬
• Kaidah penentuan tambahan antara ‫ن‬ َ ‫ ْو‬dan ‫ يْ َن‬pada jamak mudzakkar
salim akan di bahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
45
#4
Contoh:
ِ ‫ الطَّالِب‬/ ‫ات‬
1. ‫ات‬ ‫ح‬ ‫ب‬ِ‫ – الطَّال‬Para siswi (banyak)
َ َ
3-2 2. ‫ات‬ ِ
ِ ‫ الْمسلم‬/ ‫ات‬ ‫ح‬ ‫م‬ ِ‫ – الْمسل‬Para muslimah (banyak)
َ ْ‫ح‬ َ ْ‫ح‬
3. ‫ َكافِ َرات‬/ ‫ – َكافِ َرات‬Orang-orang kafir perempuan (banyak)
ِ ‫الس‬
‫ال‬ ِ
‫ث‬ َّ‫ََجْ حع ال حْم َؤن‬
‫َّ ح‬ Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi
Jamak muannats jamak muannats salim:

(perempuan) salim )ٍ‫ِـٌـِـ‬/ ِ‫ ات (ـُـِـ‬+ ‫ال حْم ْف َر حد‬


ِ ‫ الْمسلِم‬/ ‫ات‬
Contoh: ‫ات‬ ‫ح‬ ‫م‬ِ‫ ات (ـُـِـِ) = الْمسل‬+ ‫الْمسلِمةح‬
َ ْ‫ح‬ َ ْ‫ح‬ َ ْ‫ح‬
Jamak muannats salim Catatan:
secara sederhana maknanya
• Isim jamak muannats salim (perubahannya) hanya berlaku untuk isim
adalah bentuk jamak isim muannats
bagi muannats (perempuan) • Ciri isim muannats adalah diakhiri dengan Ta marbutah (‫)ة‬
• Perubahan dilakukan pada huruf Ta marbutah (‫)ة‬
• Kaidah penentuan harakat huruf ‫ ت‬pada jamak muannats salim antara )ِ‫(ـُـِـ‬
dan )ٍ ‫ (ـٌـِـ‬akan dibahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
46
#4

Jamak taksir singkatnya adalah bentuk isim jamak yang


tidak memiliki kaidah (rumus-rumus) seperti halnya
jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim

Contoh: ِ ‫ََجْع الْت‬


‫َّكس ِْْي‬ ‫ال حْم ْف َر حد‬
‫ح‬
3-3 ٌ‫أ رَوََلد‬
ٌُ ‫الطَُّّل‬
‫ب‬
ٌ‫َولَد‬
ٌُ ِ‫الطَال‬
ِ
ِ ‫ََجْع الْت‬
‫َّكس ِْْي‬ ‫ح‬ ‫َدفَاتٌُِر‬ ‫َدفرٌَت‬
Jamak Taksir Catatan:
• Wazan jamak taksir (timbangan perubahannya) akan kita pelajari
dipertemuan yang akan datang
• Jamak taksir tidak menggunakan kaidah (rumus) seperti halnya jamak
mudzakkar salim dan jamak muannats salim
• Di antara cara mengetahui bentuk jamak taksir suatu isim mufrad adalah
dengan banyak membaca kamus
‫‪#4‬‬ ‫‪47‬‬
‫‪Contoh bentuk-bentuk isim berdasarkan jumlah dan perubahannya‬‬

‫ََجْع‬ ‫حمثَ َّّن‬ ‫حم ْف َرد‬


‫)‪Jamak (plural‬‬ ‫)‪Mutsanna (ganda‬‬ ‫)‪Mufrad (tunggal‬‬
‫الس ِ‬ ‫َكافِ حرْو َن | َكافِ ِريْ َن‬ ‫ان | َكافِ َريْ ِن‬
‫َكافِر ِ‬ ‫َكافِر‬
‫ََجْ حع ال حْم َذ َّك ِر َّ ح‬
‫ال‬ ‫َ‬
‫‪Jamak mudzakkar‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ان | حم ْسلِ َم ْ ِ‬
‫مسلِم ِ‬ ‫حم ْسلِم‬
‫‪(laki-laki) salim‬‬ ‫حم ْسل حم ْو َن | حم ْسل ِم َْ‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫حْ َ‬
‫ال‬‫الس ِ‬
‫َّ‬ ‫ََجْع الْم َؤنَّ ِ‬
‫ث‬ ‫َكافِ َرات | َكافِ َرات‬ ‫َكافِ َرََت ِن | َكافِ َرتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫َكافِ َرُ‬
‫ح‬ ‫ح ح‬
‫‪Jamak muannats‬‬
‫‪(perempuan) salim‬‬ ‫حم ْسلِ َمات | حم ْسلِ َمات‬ ‫ان | حم ْسلِ َمتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫مسلِمتَ ِ‬
‫حْ َ‬ ‫حم ْسلِ َمة‬

‫َدفَاتِحر‬ ‫َتيْ ِن‬ ‫َدفْ ََت ِ‬


‫ان | َدفْ ََ‬ ‫َدفْ ََت‬
‫ََجْع الْت ِ‬
‫َّكس ِْْي‬ ‫َ‬
‫ح‬
‫‪Jamak Taksir‬‬
‫أ َْوَالد‬ ‫ولَ َد ِ‬
‫ان | َولَ َديْ ِن‬ ‫َولَد‬
‫َ‬
‫‪#4‬‬ ‫‪48‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Lengkapi kolom berikut‬‬

‫ا ْْلَ ْم حع‬ ‫ال حْمثَ َّّن‬ ‫ال حْم ْف َر حد‬

‫صابَِرٌة‬
‫َ‬

‫َشا ِربَر ٌِ‬


‫ي‬

‫صائِ ُم رو َنٌ‬
‫َ‬
49
#4
‫ا ْْلَ ْم حع‬ ‫ال حْمثَ َّّن‬ ‫ال حْم ْف َر حد‬
Tugas ِ َ‫ف‬
Lengkapi ٌ‫اس َقة‬
kolom berikut! (wanita fasik)
ٌ‫َك ِاذبُ رو َن‬
(Mereka para pendusta)
ِ‫ص‬
ِ َ‫اِلت‬
ٌ‫ان‬ َ َ
(dua wanita salihah)

ٌ‫ُرُمتَ ِه َدات‬
(mereka perempuan yang bersungguh-sungguh)

ٌ‫َح َسنَة‬
(kebaikan)
ِ ‫َك‬
ٌ‫اسْيَات‬
(mereka perempuan yang berpakaian)

ٌ‫بَرْيت‬
(rumah)
50

Jenis-jenis Isim Ditinjau Dari Bisa


Berubah atau Tidaknya Harakat
Huruf terakhirnya
Pertemuan Kelima (Nahwu)
51
52
53
54
55
56
57

Jenis Isim Mufrad yang Keluar dari


Kaidah Umum I'rob Isim mufrad
Pertemuan Keenam (Nahwu)
#6 58

4 Jenis isim mufrad yang keluar


dari kaidah (aturan umum) i’rob
isim mufrad

Pada pertemuan sebelumnya telah disebutkan bahwa I’rob isim mufrad memiliki kaidah:
Jika dia sebagai marfu’ maka harakat akhirnya (‫ )ـُـ‬dhammah
Jika dia sebagai manshub maka harakat akhirnya (‫ )ـَـ‬fathah
Jika dia sebagai majrur maka harakat akhirnya menjadi (‫ )ـِـ‬kasrah
Namun ada isim mufrad lainnya yang tidak menggunakan kaidah tersebut
#6 59

Isim mufrad yang keluar dari


kaidah umum I’rob isim mufrad

‫سةح‬ ْ ‫ْاْلَ ْْسَاءح‬


َ ‫اْلَ ْم‬ ِ َّ‫االسم ال‬
ِ
‫ص‬
‫ال َْم ْن حق ْو ح‬ ‫ص ْوحر‬
‫ال َْم ْق ح‬ ‫ص ِر ح‬
‫ف‬ ‫ن‬
ْ
َ َ ‫ي‬‫ال‬
َ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ْ ْح‬
Al-Asma’ul
Isim Manqush Isim Maqshur Isim La Yansharif
Khamsah
#6 60

Isim Manqush adalah isim yang berakhiran huruf ‫ي‬


dan huruf sebelumnya beharakat kasrah (‫)ـِـ‬

Contoh:
‫ادي‬ ِ ‫ – ا ْْل‬Penunjuk ِ ‫الد‬
‫اعي‬ َّ – Pendakwah
َ
‫اضي‬ِ ‫ – الْ َق‬Hakim ِ ‫ – الن‬Yang melarang
‫َّاهي‬

‫ص‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫ْم‬


‫ل‬ ‫ا‬
‫الز ِان‬ ‫الر ِامي‬
‫ح‬
َّ – Lelaki pezina َّ – Pelempar

‫َْ ْ ح‬ Kasrah
ِ ‫ت ِبلْ َق‬
‫اضي‬ ِ ‫ت الْ َق‬
‫اض َي َم َرْر ح‬ ِ ‫جاء الْ َق‬
‫اضي َرأَيْ ح‬ ََ
Dhammah
muqaddarah

Isim Manqush muqaddarah


Majrur Manshub Marfu’
Catatan:

• Harakat akhir huruf dari isim manqush hanya dapat terlihat pada
ِ ‫ت الْ َق‬
posisi manshub. Contohnya seperti ‫اض َي‬ ‫َرأَيْ ح‬
• Adapun jika isim manqush i’robnya marfu’ dan majrur, maka harakat
terakhirnya tidak tampak (‫)ي‬. Harakat pada marfu’ disebut dhammah
muqaddarah, dan pada majrur disebut kasrah muqaddarah
#6 61

Contoh:
‫ – الْ َف َّت‬Pemuda ‫ – حم ْو َسى‬Musa
‫ – ا ْْلحَدى‬Petunjuk ‫‘ – ِع ْي َسى‬Isa
‫ – ال حْو ْسطَى‬Yang tengah ‫ – ال حْم ْستَ ْش َفى‬Rumah sakit
Perhatikan bentuk huruf terakhir dari contoh-contoh isim maqshur, semuanya

‫ص ْوحر‬ ‫ق‬
ْ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬
berakhiran alif layyinah (‫ )ى‬dan pada huruf sebelumnya berharakat fathah

‫َ ح‬ Fathah
muqaddarah
‫رت إِ َل حم ْو َسى‬
‫ت حم ْو َسى نَظَ ح‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫اء حم ْو َسى‬
َ ‫َج‬
Dhammah

Isim Maqshur Kasrah


muqaddarah
muqaddarah

Majrur Manshub Marfu’

Isim Maqshur adalah isim yang Catatan:


huruf akhirnya alif layyinah (‫)ى‬ • Tidak ada tanda-tanda yang membedakan isim maqshur
dan pada huruf sebelumnya sebagai marfu’, manshub, maupun majrur. Semua tandanya
berharakat fathah (‫)ـَـ‬ berupa (harakat) muqaddarah (tidak tampak)
#6 62

Secara sederhana Al-Asma’ul Khamsah adalah lima.


Yaitu lima isim yang metode i’robnya sama

Catatan: Al-Asma’ul Khamsah


• Tanda i’rob bagi marfu’
adalah waw (‫)و‬, tanda i’rob ‫أَب‬ = Ayah
‫سةح‬
َ ‫م‬
ْ َْ
‫اْل‬ ‫اء‬
‫ح‬ َ‫ْس‬
ْ َ
‫اْل‬
ْ bagi manshub adalah alif (‫)ا‬,
dan tanda i’rob bagi majrur ‫أَخ‬ = Saudara
adalah ya (‫)ي‬
Al-Asma’ul • Tanda i’rob di atas hanya ‫َحم‬ = Kerabat suami/istri
berlaku pada Al-Asma’ul
Khamsah Khamsah ketika isimnya ‫فَم‬ = Mulut
berposisi sebagai mudhaf.
Adapun jika dia tidak ‫ذح ْو‬ = Pemilik
diidhafahkan maka dii’rob
layaknya isim mufrad secara
umum, yaitu marfu’ dengan Contoh: ‫أَبح ْو بَ ْكر‬
dhammah (‫)ـُـ‬, manshub
dengan fathah (‫)ـَـ‬, dan
ِ ‫ت أ ََب بَ ْكر – َمرْر ح‬
majrur dengan kasrah (‫)ـِـ‬ ْ ِ‫ت ِب‬
‫َِب بَ ْكر‬ َ ‫اء أَبح ْو بَ ْكر – َرأَيْ ح‬
َ ‫َج‬
#6 63

Contoh variasi dhamir Asma’ul Contoh Al-Asma’ul Khamsah yang


Khamsah tidak dalam bentuk mudhaf
‫ت ِِبَبِْي حك ْم‬‫ َم َرْر ح‬- ‫ت أ ََب حك ْم‬ ‫– َرأَيْ ح‬ ‫اء أَبح ْوحك ْم‬
َ ‫أَب = َج‬ ‫ت ِِبَب‬
ِ ‫ت ِِب‬ ‫ َم َرْر ح‬- ‫ت أ ًَب‬
‫– َرأَيْ ح‬ ‫اء أَب‬
َ ‫= َج‬ ‫أَب‬
‫َخ ْي ححمَ َّمد‬ ‫ َم َرْر ح‬- ‫ت أَ َخا ححمَ َّمد‬‫اء أَ حخ ْو ححمَ َّمد – َرأَيْ ح‬ َ ‫أَخ = َج‬ ‫ت ِِبَخ‬‫ َم َرْر ح‬- ‫ت أَ ًخا‬ ‫– َرأَيْ ح‬ ‫= ٰه َذا أَخ‬ ‫أَخ‬
‫ت ِِبَ ِم ْي ََيْد‬ ‫ َم َرْر ح‬- ‫ت ََحَا ََيْد‬ ‫اء ََححْو ََيْد – َرأَيْ ح‬ َ ‫َحم = َج‬ ‫ت ِِبَم‬
‫ َم َرْر ح‬- ‫ت ََحًا‬ ‫– َرأَيْ ح‬ ‫اء َحم‬
َ ‫= َج‬ ‫َحم‬
‫ك‬َ ‫ت إِ َل فِ ْي‬ ‫اك – نَظَ ْر ح‬ َ َ‫ت ف‬ ‫– َرأَيْ ح‬ ‫فَم = ٰه َذا فح ْو َك‬
‫ت إِ َل فَم‬
‫– نَظَ ْر ح‬ ‫ت فَ ًما‬ ‫– َرأَيْ ح‬ ‫= ٰه َذا فَم‬ ‫فَم‬
ِ ‫ت‬
‫بذ ْي َمال‬ ‫ت َذا َمال – َم َرْر ح‬ ‫اء ذح ْو َمال – َرأَيْ ح‬ َ ‫ذح ْو = َج‬
Majrur Manshub Marfu’ Majrur Manshub Marfu’
(‫)ي‬ (‫)ا‬ (‫)و‬ (‫)ـِـ‬ (‫)ـَـ‬ (‫)ـُـ‬
Catatan: Catatan:
• Isim ‫ فَم‬juga memiliki kaidah spesial. Ketika dia dii’rob
• Adapun isim ‫ ذح ْو‬ia tidak dapat digunakan dalam
dengan i’rob spesial Asma’ul Khamsah maka harus
dihilangkan mim-nya (‫ )م‬dan tertinggal huruf fa (‫)ف‬. sebuah kalimat kecuali dalam posisi sebagai mudhaf
Sehingga jika dii’rob tidak menjadi ‫ فَ حم ْو َك‬melainkan jadi ‫فح ْو َك‬
(disandarkan), sehingga i’rob ‫ ذح ْو‬selalu dengan i’rob
• Asma’ul Khamsah bisa diidhafahkan (disandarkan) kepada spesial Al-Asma’ul Khamsah. Berbeda dengan
semua dhamir dan seluruh isim dzahir kecuali dhamir ‫ي‬ keempat isim lainnya yang bisa dii’rob dengan i’rob
ِ ‫)أ‬. Penjelasan lebih lanjut tentang
(contoh: ‫ أَِِب‬dan ‫َخي‬ spesial ketika sebagai mudhaf, dan bisa pula dii’rob
pengecualian ini akan dibahas pada pertemuan yang akan
dengan isim murfad pada umumnya ketika tidak
datang sebagai mudhaf
#6 64
Contoh:
ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ َم َفاع‬/‫ َم َساج حد = َم َفاع ْي حل‬dan ‫َم َفات ْي حح‬
1. Jamak yang wazannya ‫ل‬
2. Nama yang berakhiran ‫سلَْي َما حن = ان‬ ِ
‫ ح‬،‫ ع ْم َرا حن‬،‫حعثْ َما حن‬
3. Nama yang berakhiran ُ (LK & PR) = ،‫ حه َريْ َرُح‬،‫َحْ َزُح‬ َ ،‫َعاِِ َشةح‬
‫حس َامةح‬
‫أ‬ ،‫ح‬‫ة‬‫م‬ ِ َ‫ف‬
‫اط‬
َ َ
َ ‫ت ِِب‬
َ‫حس َامة‬ ‫حس َامةَ – َم َرْر ح‬
َ‫تأ‬ ‫حس َامةح – َرأَيْ ح‬
َ‫بأ‬ َ ‫َذ َه‬

‫ف‬ِ
‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اال‬
ِ َ‫مت َعلَى ف‬ ‫اط َمةَ – َسلَّ ح‬ ِ َ‫ت ف‬ ِ َ‫ت ف‬
‫َ َْ َ ح‬ ‫ْ ْح‬
َ‫اط َمة‬ ‫اط َمةح – َرأَيْ ح‬ ْ َ‫َذ َهب‬
Catatan:
Isim La Yansharif • Isim La Yansharif tidak menerima tanwin, hanya menerima
dhammah saja (di huruf akhir)
• Isim La Yansharif dimajrurkan dengan fathah (‫)ـَـ‬. Seperti contoh:
ِ ‫ت بَِف‬
َ‫اط َمة‬ ِ ‫ت ِِبَس‬
‫ َم َرْر ح‬atau ‫اج َد‬ َ ‫َم َرْر ح‬
• I’rob spesial di atas tidak berlaku jika isim La Yansharif berposisi
Isim La Yansharif singkatnya
sebagai mudhaf atau dimasuki ‫( ال‬alif lam), melainkan harakat
adalah isim yang tidak menerima
akhirnya berubah menjadi kasrah (‫)ـِـ‬. Contoh, jika dia mudhaf maka
tanwin
menjadi ‫ْم ِديْ نَ ِة‬ ِِ
َ ‫ت ِِبَ َساجد ال‬
‫ َم َرْر ح‬, dan jika dimasuki ‫( ال‬alif lam) menjadi
‫اج ِد‬
ِ ‫ت ِبلْمس‬
َ َ ‫َم َرْر ح‬
65

ِْ ‫ات بِنَ ِاء‬


‫اال ْس ِم‬ ‫َع ََل َم ح‬
Tanda-tanda Isim Mabni
Pertemuan Ketujuh (Nahwu)
#7 66

‫ْاْل ح‬
‫اء‬‫ْس‬
َ ْ َ
Isim-isim

ِْ
ِِ ‫اال ْس حم ال َْم‬ ‫ب‬ ِ
‫بن‬ ‫ْاال ْس حم ال حْم ْع َر ح‬
Isim Mabni Isim Mu’rob

Isim Mabni adalah isim yang harakat Kita telah membahas tentang isim
huruf terakhirnya tidak berubah baik mu’rob dan jenis-jenisnya pada
dalam kondisi marfu’, manshub, pertemuan-pertemuan sebelumnya
ataupun majrur
Catatan:

Pada materi ini kita akan membahas tentang isim mabni


ِْ ‫ات بِنَ ِاء‬
#7 67

‫اال ْس ِم‬ ‫َع ََل َم ح‬


Tanda-tanda Isim Mabni

‫الس حك ْو ِن‬ ُّ ِ ‫ال َْم ْب‬


ُّ ‫ن َعلَى‬ ‫ن َعلَى الْ َف ْت َِ ِة‬
ُّ ِ ‫ال َْم ْب‬ ‫الض َّم ِة‬ ُّ ِ ‫ال َْم ْب‬
َّ ‫ن َعلَى‬ ُِ‫ن َعلَى الْ َك ْس َر‬
ُّ ِ ‫ال َْم ْب‬
Terkadang ada yang Terkadang ada yang Terkadang ada yang selalu Terkadang ada yang
selalu berkahiran sukun selalu berkahiran fathah berkahiran dhammah selalu berkahiran kasrah

ِ Contoh: ‫ ٰه ِذ ِه‬- ini (muannats)


ْ ‫الَّذ‬
Contoh: ‫ي‬ Contoh: ‫ت‬
َ ْ‫ض َرب‬
َ Contoh: ‫ت‬
‫ض َربْ ح‬
َ
ِ‫ت ِبٰ ِذه‬ ِ‫ت ٰه ِذه‬ ِ‫ت ٰه ِذه‬
‫ت ِبلَّ ِذ ْي أَ ْك َرْمتحهح‬
‫َم َر ْر ح‬ ‫ت الَّ ِذ ْي أَ ْك َرْمتحهح‬
‫َرأيْ ح‬ ‫َجاءَ الَّ ِذ ْي أَ ْك َرْمتحهح‬ ‫َم َر ْر ح‬ ‫َرأيْ ح‬ ْ َ‫َجاء‬
Aku melewati yang Aku melihat yang Telah datang yang Aku melewati ini Aku melihat ini Ini telah datang
aku muliakan aku muliakan aku muliakan

Majrur Manshub Marfu’ Majrur Manshub Marfu’


Catatan:
Contoh di atas menunjukkan bahwa isim mabni tidak akan
berubah baik sebagai marfu’, manshub, ataupun majrur
#5 68

‫أَنْ َواعح ْاْلَ ْْسَ ِاء ال َْم ْبنِيَّ ِة‬


Jenis-jenis Isim Mabni

‫الض َماِِحر‬
َّ ِْ ‫اِ ْس حم‬
ُِ‫اْل َش َار‬
Dhamir (kata ganti) Isim isyarah (kata tunjuk)

Catatan:
ِ ‫الضماِِر الْمت‬ ِ ‫الضماِِر الْم ْن َف‬
‫َّصلَةح‬ ‫َّ َ ح ح‬ ‫صلَةح‬ ‫َّ َ ح ح‬
Dhamir Muttashil Dhamir Munfashil Ada beberapa jenis isim mabni lainnya,
namun pada pelajaran ini kita cukup
membahas dua jenis. Adapun jenis lain
akan kita bahas pada pertemuan-
pertemuan berikutnya
#7 69
Contoh-contoh dhamir yang bersambung
kepada isim, fi’il, atau huruf
PENJELASAN STATUS I’ROB Makna CONTOH DHAMIR
Karena sebagai fa’il Dhamir yang menunjukkan
‫ت‬ ِ ‫ََتء الْ َف‬
‫اع حل‬
(subjek) Marfu’ orang pertama tunggal ‫َكتَ ْب ح‬ ‫ح‬
Karena sebagai fa’il Dhamir yang menunjukkan ِِ
Marfu’ ‫َكتَ ْب نَا‬ َ ْ ‫َن الْ َفاعل‬
‫ي‬
1-1 (subjek) orang pertama jamak

ِ ‫الضماِِر الْمت‬
‫َّصلَ حة‬ َّ
Karena sebagai fa’il
Marfu’
Dhamir yang menunjukkan ‫تَ ْكتحبِ ْي َن‬ ‫ََيءح ال حْم َخاطَبَ ِة‬

‫َ ح ح‬
(subjek) orang kedua tunggal (PR)

‫يَ ْكتح بَا ِن‬ ِ ْ َ‫اْلثْ ن‬


ِْ ‫ف‬‫أَلِ ح‬
Karena sebagai fa’il Dhamir yang menunjukkan ‫ي‬
Marfu’
Dhamir (subjek)
Karena sebagai fa’il
Marfu’
orang ketiga (dua orang LK)
Dhamir yang menunjukkan
‫يَ ْكتح بح ْو َن‬ ‫اع ِة‬
َ ‫َو حاو ا ْْلَ َم‬
(subjek) orang ketiga jamak (LK)
Muttashil Karena sebagai fa’il
(subjek) Marfu’
Dhamir yang menunjukkan
orang ketiga jamak (PR)
‫يَ ْكتح ْب َن‬ ُِ‫نحو حن النِسو‬
َْ
Karena sebagai maf ’ul Dhamir yang menunjukkan ‫ْيا‬ ِ َ‫اْلِط‬
ْ ‫اف‬
Dhamir Muttashil adalah bih (objek) Manshub orang kedua tunggal (LK) ً ْ ‫َج َزا َك هللاح َخ‬ ‫اب‬ ‫َك ح‬
dhamir yang
‫كِتَابحهح‬ ِ ِِ‫َهاءح الْغَا‬
Karena sebagai Dhamir yang menunjukkan ‫ب‬
Majrur
penggunaannya harus mudhaf ilaih orang ketiga tunggal (LK)
bersambung dengan Karena sebagai
Majrur
Dhamir yang menunjukkan
‫كِتَابح َها‬ ‫َهاءح لِ ْلغَاِِبَ ِة‬
mudhaf ilaih orang ketiga tunggal (PR)
selainnya, baik dengan
isim, fi’il maupun huruf Karena sebagai
mudhaf ilaih Majrur
Dhamir yang menunjukkan
orang pertama tunggal
‫كِتَابِ ْي‬ ‫ََيءح ال حْمتَ َكلِ ِم‬
#7 70

Dhamir Munfashil

‫ص ْوبَةح‬ ِ ‫الض‬ ‫َّماِِحر ال َْم ْرفح ْو َعةح‬


‫َّماِ حر ال َْم ْن ح‬
َ َ ‫الض‬
Dhamir Manshub Dhamir Marfu’

1-2 ‫إِ ََّيهح إِ ََّي حُهَا إِ ََّي حه ْم‬ ‫حه ْم‬ ‫حُهَا‬ ‫حه َو‬
ِ ‫الضماِِر الْم ْن َف‬
‫صلَ حة‬ َّ
‫َ ح ح‬ ‫إِ ََّي َها إِ ََّي حُهَا إِ ََّي حه َّن‬ ‫حه َّن‬ ‫حُهَا‬ ‫ِه َي‬
Dhamir ‫إِ ََّي َك إِ ََّي حك َما إِ ََّي حك ْم‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫ت أَنْ تح َما‬ َ ْ‫أَن‬
Munfashil ‫إِ ََّي ِك إِ ََّي حك َما إِ ََّي حك َّن‬ َّ‫أَنْ ح‬
‫ت‬ ‫ت أَنْ تح َما‬ ِ ْ‫أَن‬
Dhamir Munfashil adalah ‫ي إِ ََّي َن‬ َ ‫إ‬
‫َي‬
َّ ِ ‫ََْن حن‬ ‫أ ََن‬
dhamir yang bisa dapat
berdiri sendiri (terpisah), Catatan:
tidak tersambung, baik
dengan fi’il, isim, maupun Berbeda dengan dhamir muttashil yang dapat berposisi marfu', manshub,
huruf dan majrur, dhamir munfashil hanya dapat berposisi marfu' dan manshub
71

‫ص ْوبَةح‬ ِ ‫الض‬ ‫َّماِِحر ال َْم ْرفح ْو َعةح‬


‫َّماِ حر ال َْم ْن ح‬
َ َ ‫الض‬
Dhamir Manshub Dhamir Marfu’

‫إِ ََّيهح إِ ََّي حُهَا إِ ََّي حه ْم‬ ‫حه ْم‬ ‫حُهَا‬ ‫حه َو‬
‫إِ ََّي َها إِ ََّي حُهَا إِ ََّي حه َّن‬ ‫حه َّن‬ ‫حُهَا‬ ‫ِه َي‬
‫إِ ََّي َك إِ ََّي حك َما إِ ََّي حك ْم‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫ت أَنْ تح َما‬ َ ْ‫أَن‬
‫إِ ََّي ِك إِ ََّي حك َما إِ ََّي حك َّن‬ َّ‫أَنْ ح‬
‫ت‬ ‫ت أَنْ تح َما‬ ِ ْ‫أَن‬
‫ي إِ ََّي َن‬ َ ‫إ‬
‫َي‬
َّ ِ ‫ََْن حن‬ ‫أ ََن‬
Contoh: Contoh:
ِ ِ ‫حُهَا طَالِب‬ ‫ِه َي حم َد ِر َسة‬
‫إِ ََّي َك نَ ْعبح حد َوإِ ََّي َك نَ ْستَع ح‬
‫ي‬ ‫ان‬َ ‫حه َو حم َد ِرس‬
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Mereka berdua Dia seorang Dia seorang
Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5) pelajar (LK) guru (PR) guru (LK)

Perhatikan dhamir ‫ إِ ََّي َك‬ayat di atas! Dhamir tersebut berposisi Perhatikan dhamir ‫ حُهَا‬،‫ ِهي‬،‫ حه َو‬pada contoh di atas! Dhamir
َ
sebagai maf ’ul bih, sehingga dia manshub tersebut berposisi sebagai mubdatada’, sehingga dia marfu’
‫‪#7‬‬ ‫‪72‬‬

‫ٰه حؤَال ِء‬ ‫ٰه َذا ٰه َذ ِ‬


‫ان‬ ‫‪Mudzakkar‬‬
‫ٰه حؤَال ِء‬ ‫ٰه ِذ ِه َه َاَت ِن‬ ‫‪Muannats‬‬
‫ت ِِبح َِ َّمد‬
‫َم َرْر ح‬ ‫ت ححمَ َّم ًدا‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫اء ححمَ َّمد‬
‫َج َ‬
‫‪Mabni‬‬ ‫‪Mu’rob Mabni‬‬
‫‪2‬‬ ‫ت ِبٰ َذا‬
‫َم َرْر ح‬ ‫ت ٰه َذا‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫اء ٰه َذا‬
‫َج َ‬
‫اْل َشارُِ‬
‫ِ‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫س‬‫ِ‬
‫ا‬ ‫ت بَِف ِ‬ ‫ت فَ ِ‬ ‫ت فَ ِ‬
‫َ‬ ‫ْح‬
‫اط َمةَ‬ ‫َم َرْر ح‬ ‫اط َمةَ‬ ‫اط َمةح َرأَيْ ح‬ ‫اء ْ‬
‫َج َ‬

‫‪Isim isyarah‬‬ ‫ت ِبٰ ِذ ِه‬


‫َم َرْر ح‬ ‫ت ٰه ِذ ِه‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫ت ٰه ِذ ِه‬
‫اء ْ‬
‫َج َ‬
‫‪Contoh:‬‬
‫)‪(kata tunjuk‬‬ ‫ت ِِبح َِ َّمد َوََيْد‬
‫ت ححمَ َّم ًدا َوََيْ ًدا َم َرْر ح‬
‫اء ححمَ َّمد َوََيْد َرأَيْ ح‬
‫َج َ‬

‫ت ِبٰ َذيْ ِن‬


‫َم َرْر ح‬ ‫ت ٰه َذيْ ِن‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫جاء ٰه َذ ِ‬
‫ان‬ ‫ََ‬
‫اط َمةَ َو ِه ْند‬
‫ت بَِف ِ‬
‫اط َمةَ َو ِه ْن ًدا َم َرْر ح‬
‫ت فَ ِ‬
‫اط َمةح َو ِه ْند َرأَيْ ح‬
‫ت فَ ِ‬
‫اء ْ‬
‫َج َ‬
‫ت ِبَاتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫َم َر ْر ح‬ ‫ت َهاتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫َرأَيْ ح‬ ‫ت َه َاَت ِن‬
‫اء ْ‬
‫َج َ‬
73

ِ ‫ب ِمن ْاْلَفْ َع‬


‫ال‬ ‫ح‬ ‫ر‬‫ع‬ْ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫وا‬ ‫بن‬
ُّ ِ ‫ْم‬‫ل‬ ‫ا‬
َ َ ‫ح‬ َ
Fi’il yang Mabni dan Fi’il yang Mu’rob
Pertemuan Kedelapan (Nahwu)
#8 74

ِ ‫ب ِمن ْاْلَفْ َع‬


‫ال‬ ُّ ِ ‫ال َْم‬
َ ‫بن وال حْم ْع َر ح‬
Fi’il yang mabni dan fi’il yang mu’rob

‫ْاْلَ ْم حر‬ ‫ضا ِرعح‬


َ ‫ال حْم‬ ِ ‫الْم‬
‫اض حي‬ َ
Fi’il Amr Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

‫َم ْب ِ ي‬
‫ن‬ ‫حم ْع َرب‬ ‫َم ْب ِ ي‬
‫ن‬ ‫َم ْب ِ ي‬
‫ن‬
Catatan:
Karena fi’il madhi dan fi’il amr sudah jelas bahwa hanya bisa
mabni, maka pembahasan kita fokus pada fi’il mudhari’
#8 75

Fi’il mudhari’ yang mu’rob

‫سةح‬ ْ ‫ال‬
َ ‫اْلَ ْم‬ ‫ْاْلَفْ َع ح‬ ‫حم ْعتَ ُّل ْاْل ِخ ِر‬ ‫ص ِِ ْي حح ْاْل ِخ ِر‬
َ

Lima bentuk fi’il Fi’il yang huruf Fi’il yang huruf


yang huruf terakhirnya terakhirnya bukan
terakhirnya merupakan huruf huruf ‘illah (‫ و‬،‫ ي‬،‫)ا‬
‫ان‬/‫ين‬/‫ون‬ ‘illah (‫ و‬،‫ ي‬،‫)ا‬
#8 76

Fi’il mudhari’ Shahihul Akhir adalah fi’il yang huruf


terakhirnya bukan huruf ‘illah (‫ٌو‬،‫ٌي‬،‫)ا‬
1
‫ص ِِ ْي حح ْاْل ِخ ِر‬
َ
Contoh:
Aku sedang menulis ‫أَ ْكتح ح‬
=‫ب‬
Fi’il Mudhari’ Kami sedang menulis =‫ب‬
‫نَ ْكتح ح‬
Dia (LK) sedang menulis =‫ب‬
‫يَ ْكتح ح‬
Shahihul Dia (PR)/Kamu (LK) sedang menulis =‫ب‬
‫تَ ْكتح ح‬
Akhir
Karena contoh di atas menunjukkan bahwa huruf terakhirnya bukan huruf
‘illah (‫ و‬،‫ ي‬،‫)ا‬, maka fi’il mudhari’ di atas termasuk dalam shahihul akhir
#8 77

Catatan:
• Karena Fi’il mudhari’
shahihul akhir merupakan fi’il
yang mu’rob, maka dia
memiliki beberapa perubahan
harakat pada huruf
terakhirnya
Contoh I’rob Shahihul Akhir
• Pada fi’il tidak dikenal
majrur, akan tetapi dikenal
dengan majzum (‫َم حزْوم‬ َْ ) Majzum Manshub Marfu’ Fi’il Mudhari’
• Bentuk fi’il mudhari’ asalnya
adalah bentuk marfu’
• Bentuk manshub didahului ْ ‫ََيْد َلْ يَ ْكتح‬
‫ب‬ َ ‫ََيْد لَ ْن يَ ْكتح‬
‫ب‬ ‫ََيْد يَ ْكتح ح‬
‫ب‬ ‫ب‬
‫يَ ْكتح ح‬
dengan ‫لَ ْن‬
• Bentuk majzum didahului ‫ب‬
ْ ‫ََيْد َلْ تَ ْكتح‬ ‫ب‬
َ ‫ََيْد لَ ْن تَ ْكتح‬ ‫ب‬
‫ََيْد تَ ْكتح ح‬ ‫ب‬
‫تَ ْكتح ح‬
dengan ‫لَ ْم‬
• Alamat (tanda) pada shahihul
akhir yang majzum adalah
sukun
huruf ‫ لَ رٌن‬dan ‫ لَ رٌم‬menunjukkan
peniadaan/penafian
#8 78

Fi’il mudhari’ Mu’tallul Akhir adalah fi’il yang huruf


terakhirnya merupakan huruf ‘illah (‫ٌو‬،‫ٌي‬،‫)ا‬
2
‫حم ْعتَ ُّل ْاْل ِخ ِر‬ Contoh:

Berakhiran ‫و‬ ‫يَ ْدعحو‬


Fi’il Mudhari’ Berakhiran ‫ي‬ ‫يَ ْه ِدي‬
Mu’tallul Berakhiran ‫( ا‬alif layyinah) ‫ضى‬َ ‫يَ ْر‬
Akhir
Karena contoh di atas menunjukkan bahwa huruf terakhirnya merupakan
huruf ‘illah (‫ و‬،‫ ي‬،‫)ا‬, maka fi’il mudhari’ di atas termasuk dalam mu’tallul akhir
#8 79

Catatan:
• Fi’il mu’tallul akhir adalah fi’il
yang berakiran huruf ‫ي‬, ‫و‬, atau Contoh I’rob Mu’tallul Akhir
‫ا‬
• Bentuk fi’il mudhari’ mu’tallul
akhir asalnya adalah bentuk
i’rob marfu’ Majzum Manshub Marfu’ Fi’il Mudhari’
• Tanda i’rob majzum mu’tallul

‫ََيْد َلْ يَ ْدعح‬ ‫ََيْد لَ ْن يَ ْدعح َو‬ ‫ََيْد يَ ْدعحو‬ ‫يَ ْدعحو‬
akhir adalah dengan menghapus
huruf ‘illah tersebut
• Tanda i’rob marfu’ mu’tallul
akhir adalah tidak berharakat
(dhammah muqaddarah)
‫ََيْد َلْ يَ ْه ِد‬ ‫ي‬ ِ ‫ََيد لَن ي ْه‬
‫د‬
َ َْ ْ ‫ََيْد ْيه ِدي‬ ‫ْيه ِدي‬
• Seperti isim manqush, tanda
manshub mu’tallul akhir adalah ‫ض‬
َ ‫ََيْد َلْ يَ ْر‬ ‫ََيْد لَ ْن يَ ْرضى‬ ‫ضى‬
َ ‫ََيْد يَ ْر‬ ‫ضى‬
َ ‫يَ ْر‬
fathah, kecuali yang berakhiran
alif (‫ )ا‬maka tandanya adalah
fathah muqaddarah
#8 80

Fi’il mudhari’ Af ’alul Khamsah adalah lima bentuk fi’il


mudhari’ yang bentuk huruf terakhirnya adalah ‫ان‬/‫ين‬/‫ون‬

3 Contoh:
ِ ‫ي ْكتح ب‬
‫ان‬ Dhamir ‫حُهَا‬
ْ ‫ال‬
‫اْلَ ْم َسةح‬ ‫ْاْلَفْ َع ح‬ ‫ي‬
َ َ
َ ْ ِ‫تَ ْكتحب‬ Dhamir ‫ت‬ ِ ْ‫أَن‬
Fi’il Mudhari’ ‫يَ ْكتح بح ْو َن‬ Dhamir ‫حه ْم‬
ِ ‫تَ ْكتح ب‬
‫ان‬ Dhamir ‫أَنْ تح َما‬
Af ’alul َ
‫تَ ْكتح بح ْو َن‬ Dhamir ‫أَنْ تح ْم‬
Khamsah
Ada lima bentuk fi’il mudhari’ yang termasuk Af ’alul Khamsah, yaitu fi’il yang
ِ ْ‫ٌأَن‬،‫ٌأَنْ تحما‬،‫حُهَا‬
berdhamir ‫ٌأَنْ تح ْم‬،‫ٌأَنْ تح َما‬،‫ت‬ َ
#8 81

Catatan:
Contoh I’rob Af ’alul Khamsah

Majzum Manshub Marfu’ Fi’il Mudhari’


• Tanda i’rob marfu’ af ’alul
ِ ‫ت الن‬
khamsah disebut ‫ُّون‬
(tetap nun)
‫ثحبح ْو ح‬ ‫َلْ يَ ْكتح بَا‬ ‫لَ ْن يَ ْكتح بَا‬ ‫يَ ْكتح بَا ِن‬ ِ ‫ي ْكتح ب‬
‫ان‬ َ َ
• Tanda i’rob manshub af ’alul
khamsah adalah dengan ‫ف الن ُّْو ِن‬
‫َح ْذ ح‬ ‫َلْ تَ ْكتح بَا‬ ‫لَ ْن تَ ْكتح بَا‬ ‫تَ ْكتح بَا ِن‬ ِ ‫تَ ْكتح ب‬
‫ان‬ َ
(menghapus huruf nun)

‫تَ ْكتحبِْي َن‬ َ ْ ِ‫تَ ْكتحب‬


• Tanda i’rob majzum af ’alul
khamsah adalah sama dengan
tanda manshub, yaitu dengan
ْ ِ‫َلْ تَ ْكتح‬
‫ب‬ ْ ِ‫لَ ْن تَ ْكتح‬
‫ب‬ ‫ي‬
menghapus nun (‫ُّو ِن‬
ْ ‫ف الن‬
‫) َح ْذ ح‬ ‫َلْ تَ ْكتح بح ْوا‬ ‫لَ ْن تَ ْكتح بح ْوا‬ ‫تَ ْكتح بح ْو َن‬ ‫تَ ْكتح بح ْو َن‬
‫َلْ يَ ْكتح بح ْوا‬ ‫لَن يَ ْكتح بح ْوا‬ ‫يَ ْكتح بح ْو َن‬ ‫يَ ْكتح بح ْو َن‬
#8 82

Fi’il mudhari’ yang mabni

Jika bersambung dengan


nun niswah (‫ )ن‬yang Jika bersambung dengan
menunjukkan jamak nun taukid (‫ ) َّن‬secara
wanita (dhamir ‫ حه َّن‬dan langsung
َّ‫)أَنْ ح‬
‫ت‬
#8 83

Contoh: ‫ض ِربْ َن‬


ْ َ‫ – ت‬Kalian (wanita) sedang memukul
Contoh: ‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫ – ي‬Mereka (wanita) sedang memukul
1 Huruf yang berwarna merah menjadi tanda mabni, yaitu sukun. Adapun
Jika bersambung nun niswah adalah huruf terakhir dari kata tersebut yang menandakan
jamak wanita
dengan nun
niswah (‫ )ن‬yang ‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫لَ ْم ي‬ ‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫لَ ْن ي‬ ‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫ي‬
menunjukkan Catatan:
• Fi'il Mudhari' yg bersambung dgn Nun Niswah, huruf akhirnya
jamak wanita mabni dengan sukun
َّ‫)أَنْ ح‬
(dhamir ‫ حه َّن‬dan ‫ت‬ • Karena dia adalah mabni, maka meskipun didahului ‫ لَن‬atau ‫ لَ ْم‬maka
tidak ada yang berubah
• Perhatikan bagaimana harakat huruf akhir dari fi'il, yaitu huruf ba’
(‫)ب‬, tidaklah berubah dalam status apa pun, melainkan ia selalu
berakhiran sukun. Sedangkan nun niswah adalah dhamir muttashil
bermakna ‫ هن‬atau ‫ أنت‬sebagaimana telah berlalu penjelasannya
#8 84

Contoh: ‫ – أَ ْكتح ح‬Aku sedang menulis


‫ب‬
Aku sungguh-sungguh
‫ َّن = أَ ْكتح بَ َّن‬+ ‫ب‬
‫أَ ْكتح ح‬
sedang menulis

2 Contoh: ‫ب‬ ‫ض ِر ح‬
ْ َ‫ – ت‬Dia (PR) sedang memukul
Dia (wanita) sungguh-
‫ض ِربَ َّن‬
ْ ‫ َّن = ت‬+ ‫ب‬
َ ‫ح‬ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ت‬
Jika bersambung sungguh sedang memukul

dengan nun taukid Catatan:


(‫ ) َّن‬secara • Fi'il Mudhari' yg bersambung dgn Nun Taukid, huruf akhirnya mabni
dengan fathah
• Yang bisa mendapat nun taukid secara tidak langsung adalah Af ’alul
langsung Khamsah
• Nun taukid adalah nun (‫ )ن‬yang menandakan penekanan
makna/kesungguhan pada fi’il
• Karena dia adalah mabni, maka meskipun didahului ‫ لَن‬atau ‫ لَ ْم‬maka tidak
ada yang berubah
#8 85

Adapun jika nun taukid bersambung dengan fi’il mudhari’ secara tidak langsung maka
bentuknya seperti di bawah ini. Penjelasan hal ini akan dibahas pada pelajaran yang
akan datang, dan cukup metode di bawah ini di hafalkan terlebih dahulu

ِ ‫ – ي ْكتح ب‬Mereka berdua (LK) sedang menulis


Contoh tidak langsung: ‫ان‬َ َ
Mereka berdua (LK) sungguh- ِ ‫ َّن = ي ْكتح ب‬+ ‫ان‬
‫ان‬ ِ ‫ي ْكتح ب‬
sungguh sedang menulis َ َ َ َ

Contoh tidak langsung: ‫ – يَ ْكتح بح ْو َن‬Mereka (laki-laki) sedang menulis


Mereka (laki-laki) sungguh-
‫ب‬َّ ‫ َّن = يَ ْكتح ح‬+ ‫يَ ْكتح بح ْو َن‬
sungguh sedang menulis

َ ْ ِ‫ – تَ ْكتحب‬Engkau (wanita) sedang menulis


Contoh tidak langsung: ‫ي‬
Engkau (wanita) sungguh- ِ‫تَ ْكتحب‬
َّ ِ‫ َّن = تَ ْكتح‬+ ‫ي‬
‫ب‬ َ ْ
sungguh sedang menulis
‫‪86‬‬
‫‪#8‬‬ ‫‪Contoh bentuk fi’il mudhari’ yang‬‬
‫‪bersambung dengan nun taukid‬‬

‫س ‪Fi’il‬‬
‫َد َر َ‬
‫‪+ nun taukid‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬
‫‪+ nun‬‬
‫‪taukid‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬

‫تَ رد ُر ٌَس َّنٌ‬ ‫سٌ‬


‫ُُ‬ ‫ر‬‫ٌ‬ ‫د‬‫ر‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫يَ رد ُر ٌَس َّنٌ‬ ‫سٌ‬‫َُُ‬‫ر‬ ‫د‬
‫ر‬ ‫ي‬ ‫حه َو‬
‫‪+ nun‬‬
‫‪taukid‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬ ‫تَ رد ُر ٌَس ٌِ‬
‫ان‬ ‫تَ ردٌُر َس ٌِ‬
‫ان‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫يَ رد ُر ٌَس ٌِ‬
‫ان‬ ‫يَ رد ُر ٌَس ٌِ‬
‫ان‬ ‫حُهَا‬
‫أ رَد ُر ٌَس َّنٌ‬ ‫سٌ‬
‫ُُ‬ ‫ر‬ ‫َد‬
‫ر‬ ‫أ‬ ‫أ ََن‬ ‫تَ رد ُر ٌُس ٌَّن‬ ‫تَ ردٌُر ُس رٌو ٌَن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫يَ رد ُر ٌُس ٌَّن‬ ‫يَ رد ُر ٌُس رو ٌَن‬ ‫حه ْم‬
‫نَ ردٌُر َس ٌَّن‬ ‫نَ ردٌُر ٌُ‬
‫س‬ ‫ََْن حن‬ ‫تَ رد ُرٌِس ٌَّن‬ ‫تَ ردٌُرِس ر ٌَ‬
‫ي‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫تَ رد ُر ٌَس ٌَّن‬ ‫تَ ردٌُر ٌُ‬
‫س‬ ‫ِه َي‬
‫تَ رد ُر ٌَس ٌِ‬
‫ان‬ ‫تَ ردٌُر َس ٌِ‬
‫ان‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫تَ رد ُر ٌَس ٌِ‬
‫ان‬ ‫تَ ردٌُر َس ٌِ‬
‫ان‬ ‫حُهَا‬
‫تَ رد ُر رٌسنَ ٌِ‬
‫ان‬ ‫تَ ردٌُر رس ٌَن‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫يَ رد ُر رٌسنَ ٌِ‬
‫ان‬ ‫يَ رد ُر رٌس ٌَن‬ ‫حه َّن‬
‫‪#8‬‬ ‫‪87‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Lengkapi tabel di bawah ini‬‬
‫الر َم رجُزروُمٌ‬ ‫بٌ‬
‫ص رو ُ‬
‫الر َمرن ُ‬ ‫غُ‬
‫الر َم ررفُ رو ٌ‬
‫ضا ِر ٌ‬ ‫ِ‬
‫عُ‬ ‫الرف رع ُلٌالر ٌُم َ‬
‫‪Tanda‬‬ ‫‪Contoh‬‬ ‫‪Tanda‬‬ ‫‪Contoh‬‬ ‫‪Tanda‬‬ ‫‪Contoh‬‬

‫الس ُك رو ُنٌ‬
‫ُّ‬ ‫ٌَيلِ رٌ‬
‫س‬ ‫ََلر َر‬ ‫فَ رت َحةٌ‬ ‫ٌَيلِ ٌَ‬
‫س‬ ‫لَ رن َر‬ ‫ض َّمةٌ‬
‫َ‬ ‫َرَيلِ ٌُ‬
‫س‬
‫ٌال ِخ ِرٌ‬
‫ص ِحرْي ُح رٌ‬
‫َ‬
‫صٌُر‬
‫يَرن ُ‬
‫‪Huruf ‘illah‬‬ ‫ََلرٌيَ رق ِ‬
‫ضٌ‬ ‫فَ رت َحةٌ‬ ‫لَنٌي رق ِ‬
‫ض َيٌ‬ ‫ٌم َق ٌَّد َرٌة‬ ‫ي رق ِ‬
‫)ي( ‪dihapus‬‬ ‫رَ‬ ‫ض َّمة ُ‬
‫َ‬ ‫ضي‬ ‫َ‬
‫يَ رد ُعو‬ ‫ٌال ِخ ِرٌ‬
‫ُم رعتَ ُّل رٌ‬

‫يَ رس َعى‬
‫ُّو ِنٌ‬
‫فٌالن رٌ‬
‫َح رذ ُ‬ ‫صٌُرروا‬
‫لَ رمٌيَرن ُ‬ ‫ُّو ِنٌ‬
‫فٌالن رٌ‬
‫َح رذ ُ‬ ‫صٌُرروا‬
‫لَ رنٌيَرن ُ‬
‫ثُب وتٌالٌنُّ ِ‬
‫ونٌ‬ ‫ُر ُ‬ ‫صُررو َنٌ‬ ‫يَرن ُ‬
‫ٌالَ رم َس ٌةُ‬
‫ال رٌ‬
‫راْلَفر َع ُ‬
‫ص ِرير ٌَن‬
‫تَ رن ُ‬
‫صَر ِانٌ‬
‫تَ رن ُ‬
‫‪#8‬‬ ‫‪88‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Lengkapi tabel di bawah ini‬‬

‫أَ َك َل ‪Fi’il‬‬ ‫‪+ nun taukid‬‬


‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬
‫‪+ nun‬‬
‫‪taukid‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬

‫ََتر ٌُك ُلٌ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫ََير ُك ُلٌ‬ ‫حه َو‬


‫‪+ nun‬‬
‫‪taukid‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫’‪mudhari‬‬
‫‪Dhamir‬‬ ‫ََتر ٌُك َل ٌِن‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ل ٌِن‬ ‫ََير ُك ٌَ‬ ‫حُهَا‬
‫آ ُك ُلٌ‬ ‫أ ََن‬ ‫ََتر ٌُكلُ رو ٌَن‬ ‫أَنْ تح ْم‬ ‫ََير ُكٌلُ رو ٌَن‬ ‫حه ْم‬
‫ََنر ٌُك ٌُل‬ ‫ََْن حن‬ ‫ََتر ٌُكلِ ر ٌَ‬
‫ي‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ََتر ٌُك ٌُل‬ ‫ِه َي‬
‫ََتر ٌُك َل ٌِن‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ََتر ٌُك َل ٌِن‬ ‫حُهَا‬
‫ََتر ٌُك رل ٌَن‬ ‫أَنْ حَّ‬
‫ت‬ ‫ََير ُكرٌل ٌَن‬ ‫حه َّن‬
89

ِ ‫ات الن‬
‫َّاصبَ حة‬ ‫ْاْلَ َد َو ح‬
Sebab-sebab yang Menashabkan
Pertemuan Kesembilan (Nahwu)
90
91
92
93
94
#9 95

6 7
‫َال حم ا ْْلح حِ ْوِد‬ ‫َح َّّت‬
‫ َال حم ا ْْلح حِ ْوِد‬adalah huruf ‫ ِل‬yang maknanya adalah “tidak ‫ َح َّّت‬artinya adalah “sehingga”. ‫ َح َّّت‬adalah di antara sebab
akan” (pengingkaran). Perbedaan antara ‫ِ ْو ِد‬ ‫ َال حم ا ْْلح ح‬dengan yang bisa menjadikan suatu fi’il yang asalnya marfu’
‫ َال حم َك ْي‬adalah ‫ َال حم ا ْْلح حِ ْوِد‬diawali dengan ‫ َما َكا َن‬atau ‫َلْ يَ حك ْن‬ menjadi manshub

Contoh dalam Al-Quran: Contoh dalam Al-Quran:


‫اَّللح لِيح َع ِذبَ حه ْم‬
َّ ‫َوَما َكا َن‬ ‫ين‬‫د‬ ِ ‫ح َّّت نَعلَم الْمج‬
ِ ‫اه‬
َ َ‫َ ْ َ ح‬
“Dan Allah tidak akan mengazab mereka.” “Sehingga Kami mengetahui orang-orang yang
(QS. Al-Anfal: 33) benar-benar berjihad.” (QS. Muhammad: 37)
‫اَّللح لِيَ غْ ِف َر َْلح ْم‬
َّ ‫َلْ يَ حك ِن‬
“Allah tidak akan mengampuni mereka.” Perhatikan huruf yang berwarna merah! Asalnya huruf
(QS. An-Nisa: 168) tersebut berharakat dhammah, akan tetapi menjadi fathah
karena didahului ‫حّت‬َ . Asalnya ‫ َح َّّت‬merupakan huruf jar,
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Asalnya huruf
namun bisa juga masuk ke dalam fi’il. Apabila ‫ح َّّت‬
َ memasuki
tersebut berharakat dhammah, akan tetapi karena fi’ilnya
dimasuki ‫ ِل‬yang diawali dengan ‫ َما َكا َن‬atau ‫ك ْن‬
‫ َلْ يَ ح‬, maka huruf fi’il, maka sebelum fi’il tersebut ada huruf ‫ أَ ْن‬tersembunyi
akhirnya berharakat fathah dan berposisi manshub yang disebut ُ‫حم َق َّد َر‬ ‫أَ ْن‬
8
#9 96

‫ف‬
َ
َ (‫السبَبِيَّةح‬
‫ف‬ َّ ‫ )فَاءح‬adalah Fa’ (maka) yang menunjukkan terjadinya fi’il karena ada sebab-
sebab sebelumnya. Adapun sebab-sebab sebelumnya tersebut adalah ‫ النَّفي‬atau ‫ب‬ َّ
‫ح‬ ‫الطلَ ح‬

Contoh bentuk pelarangan


Sebab-sebab yang menyababkan fa’ bersambung
dengan fi’il
‫ض‬ ُّ ‫ب‬
َ ‫الد َخا َن فَ تَ ْم َر‬ ْ ‫َال تَ ْش َر‬
“Jangan engkau menghisap rokok maka engkau
‫الطَّلَ ح‬
‫ب‬ ‫النَّ ْف حي‬ akan sakit.”
Penafian
Huruf fa’ (‫ )ف‬pada contoh di atas merupakan huruf ‫السبَبِيَّةح‬
َّ ‫فَاءح‬
karena sebelumnya ada sebab pelarangan
ِ ِ
‫َّه حي‬
ْ ‫الن‬ ‫ْاْلَ ح‬
‫مر‬ ‫ام‬
‫ْاال ْست ْف َه ح‬ Perhatikan huruf yang berwarna merah! Asalnya huruf tersebut
larangan perintah pertanyaan
berharakat dhammah, namun karena dimasuki ‫السبَبِيَّةح‬
َّ ‫ فَاءح‬maka
menjadi berharakat fathah.
#9 97
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa arab!

1. Agar dia belajar


Jawaban: ‫س‬
َ ‫َك ْي يَ ْد حر‬
2. Agar kalian (laki-laki) berhasil
jawaban: ‫نج حِ ْوا‬
َ َ‫َك ْي ت‬
3. Perginya mereka (laki-laki)
Jawaban: ‫أَ ْن يَ ْذ َهبح ْوا‬
‫‪#9‬‬ ‫‪98‬‬
‫‪Tugas di rumah‬‬
‫!‪Ubah ke bentuk manshub dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia‬‬

‫‪ .1‬أَ ْن ‪ +‬تَ ح‬
‫ص ْوحم ْو َن‬
‫‪َ .2‬ك ْي ‪ََ +‬ت حْم ِريْ َن‬
‫ب‬ ‫‪ .3‬ما َكا َن ‪ِ +‬ل ‪ +‬أَ ْك ِ‬
‫ذ‬
‫ح‬ ‫َ‬
‫ت‬‫إِ َذ ْن ‪ََ +‬تحْو ح‬ ‫‪.4‬‬
‫َح َّّت ‪ +‬تح ْؤِمنح ْو َن‬ ‫‪.5‬‬
‫ِل ‪ +‬يَ ْن َج ِْ َن‬ ‫‪.6‬‬

‫َما َكا َن ‪ِ +‬ل ‪ +‬يَ ْش َر ح‬


‫ب‬ ‫‪.7‬‬
‫‪َ .8‬كي ‪ +‬تَ ْنجِ ِ‬
‫ان‬ ‫ََ‬ ‫ْ‬
‫صلِي‬
‫‪َ .9‬ح َّّت ‪ +‬نح َ‬
‫‪ .10‬أَ ْن ‪ +‬نَ ْذ َه ح‬
‫ب‬
99

‫ات ا ْْلَا ََِمةح‬


‫ْاْلَ َد َو ح‬
Sebab-sebab yang menjazmkan
Pertemuan Kesepuluh (Nahwu)
‫‪100‬‬

‫ات ا ْْلَا ََِمةح‬


‫‪#10‬‬

‫ْاْلَ َد َو ح‬
‫‪Sebab-sebab yang menjazmkan‬‬

‫الَِِّت ََتْ ِزحم فِ ْعلَ ْ ِ‬


‫ي‬ ‫الَِِّت ََتْ ِزم فِع ًَل و ِ‬
‫اح ًدا‬
‫ْ‬ ‫ْ ح ْ َ‬
‫‪Yang menjazmkan dua fi’il‬‬ ‫‪Yang menjazmkan satu fi’il‬‬

‫َما‪َ /‬م ْه َما‬ ‫إِ ْن‬ ‫َم َّت‪ ،‬أَ ََّي َن‬ ‫َي‬
‫أ ُّ‬ ‫لَ ْم‬ ‫َال حم ْاْلَ ْم ِر‬

‫َم ْن‬ ‫َك ْي َف َما‬ ‫لَ َّما‬ ‫َال النَّ ِ‬


‫اهيَةح‬

‫َّن‪َ ،‬ح ْي ثح َما‬


‫أَيْ َن‪ ،‬أَيْ نَ َما‪ ،‬أ َّ‬
#10 101
Yang Menjazmkan Satu Fi’il
1 2
‫لَ ْم‬ ‫لَ َّما‬
‫ لَ ْم‬artinya “tidak”. ‫ لَ ْم‬merupakan huruf yang menafikan, ‫ لَ َّما‬artinya adalah “belum”
namun huruf tersebut mengubah makna fi’il mudhari’
menjadi fi’il madhi. ‫ لَ ْم‬menunjukkan sesuatu yang tidak
dilakukan di masa lampau, namun bisa jadi pada waktu
Contoh: ‫ = يَ ْعلَ حم‬Dia (laki-laki) mengetahui
sekarang sudah dilakukan
‫ = لَ َّما يَ ْعلَ ْم‬Dia belum mengetahui
Contoh: ‫س‬
‫ = يَ ْد حر ح‬Dia (laki-laki) sedang belajar Contoh: ‫ = ََيْ حكلح ْو َن‬Mereka (laki-laki) sedang makan
‫س‬
ْ ‫ = لَ ْم يَ ْد حر‬Dia tidak belajar ‫ = لَ َّما ََيْ حكلح ْوا‬Mereka belum makan
‫ = يَ ْد حر حس ْو َن‬Mereka (laki-laki) sedang belajar ‫ضى‬
Contoh: Contoh: َ ‫ = يَ ْر‬Dia (laki-laki) ridha
‫ = لَ ْم يَ ْد حر حس ْوا‬Mereka tidak belajar ‫ض‬
َ ‫ = لَ َّما يَ ْر‬Dia (laki-laki) belum ridha
Contoh: ‫ = َيَْ ِشى‬Dia (laki-laki) sedang berjalan Berbeda dengan ْ‫ َل‬, ‫ لَ َّما‬menunjukkan “belum” melakukan,
sehingga artinya adalah pelaku tidak melakukan sampai waktu
ِ َْ‫ = لَ ْم َي‬Dia (laki-laki) tidak berjalan
‫ش‬ sekarang (saat ini), dan berarti pelaku akan melakukannya di
waktu yang akan datang
#10 102

3 4
‫َال حم ْاْلَ ْم ِر‬ ِ َّ‫َال الن‬
‫اهيَ حة‬
‫ َال حم ْاْل َْم ِر‬adalah huruf ‫ ِل‬yang artinya “hendaknya”. ‫َال حم ْاْل َْم ِر‬ ِ ‫ َال الن‬merupakan huruf ‫ َال‬yang artinya “janganlah” dan
‫َّاهيَةح‬
ini memiliki fungsi seperti fi’il amr yaitu sebagai bentuk bentuknya adalah larangan
perintah, hanya saja digunakan untuk kata ganti bentuk
orang ketiga atau pertama Contoh: ‫ب‬
‫ضح‬َ ‫تَ ْغ‬ = Engkau (LK) sedang marah

‫س‬
‫ب‬
ْ ‫ض‬
َ ْ‫َال تَ غ‬ = Janganlah engkau (LK) marah
Contoh: ‫ = يَ ْد حر ح‬Dia (laki-laki) sedang belajar
ِ‫ = ل‬Hendaknya dia belajar Contoh: ‫تَ ل َْعبح ْو َن‬ = Kalian (LK) sedang bermain
‫س‬ ‫ر‬
ْ‫َ ح‬ ‫د‬
ْ ‫ي‬
‫ = َال تَ ل َْعبح ْوا‬Janganlah kalian (LK) bermain
Contoh: ‫ََيْحر حج ْو َن‬ = Mereka (laki-laki) sedang keluar

‫= لِيَ ْخ حر حج ْوا‬ Hendaknya mereka (LK) keluar Contoh: ‫ = تَ ْرِمى‬Engkau (laki-laki) sedang melempar

‫ = َال تَ ْرِم‬Janganlah engkau (laki-laki) melempar


Contoh: ‫ = َيَْ ِشى‬Dia (laki-laki) sedang berjalan
‫ َال‬di sini bukan bermakna “tidak”, karena jika maknanya adalah
ِ ‫ = لِيَ ْم‬Hendaknya dia (laki-laki) berjalan
‫ش‬ “tidak” maka huruf fi’ilnya harusnya berbentuk marfu’ dan
bukan majzum
#10 103
Yang Menjazmkan Dua Fi’il

Fi’il yang dimajzumkan terdiri atas dua:


Pertama: ‫الش ْر ِط‬
َّ ‫( فِ ْع حل‬fi’il syarat)
Kedua: ‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬ِ ‫( فِ ْعل َج َو‬fi’il jawaban atas syarat)
‫ح‬

Contoh: ‫ = إِ ْن ََتْتَ ِه ْد تَ ْن َج ْح‬Jika engkau bersungguh-sungguh engkau akan berhasil

‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬
‫َج َو ح‬ ‫الش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل‬

Dari 12 sebab-sebab yang menjazmkan, ‫ إِ ْن‬merupakan


huruf syarat, sedangkan selainnya merupakan isim
syarat
#10 104

1 2
‫إِ ْن‬ ‫َم ْن‬
‫ إِ ْن‬adalah huruf syarat yang maknanya adalah “jika” ‫ َم ْن‬artinya adalah “siapapun”. ‫ َم ْن‬di sini penggunaannya
untuk fi’il yang berakal
Contoh: ‫س تَ ْن َج ْح‬
ْ ‫=إ ح‬
‫ر‬‫د‬ْ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ ِ Jika engkau belajar
engkau berhasil Siapa yang belajar dia
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬
Contoh: ‫س يَ ْن َج ْح‬
ْ ‫= َم ْن يَ ْد حر‬ yang berhasil
‫َج َو ح‬
Jika kalian berbuat ‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬
ِ ‫= إِ ْن تَ عملحوا ص‬ ‫َج َو ح‬
Contoh: َ‫خلح ْوا ا ْْلَنَّة‬
‫اْلًا تَ ْد ح‬ َ ْ َْ kebaikan, kalian akan
masuk surga
Contoh dalam Al-Quran:
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬
‫َج َو ح‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬ “Barangsiapa mengerjakan
َ ‫= َوَم ْن يَ ْع َم ْل ِمثْ َق‬
‫ال َذ َّرُ َش ارا يَ َرهح‬
‫= إِ ْن تَ ْس ِر ْق تح ْس َج ْن‬ Jika engkau mencuri kejahatan seberat zarrah, niscaya
Contoh: dia akan melihat (balasan)nya.”
engkau dipenjara
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬
‫َج َو ح‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬
‫َج َو ح‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬
Contoh ayat di atas, kata yang berwarna merah merupakan fi’il
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Kedua huruf
yang majzum. Adapun ‫ يَ َرهح‬merupakan mu’tal akhir, sehingga
tersebut menandakan bahwa ‫ إِ ْن‬menjadikan dua fi’il majzum,
dan pada keduanya tergabung syarat dan jawab asal fi’ilnya adalah ‫يَ َراهح‬, kemudian majzum dengan bentuk ‫يَ َرهح‬
#10 105

3 4
‫ َم ْه َما‬/‫َما‬ ‫ أَ ََّي َن‬،‫َم َّت‬
‫ َم ْه َما‬/‫ َما‬adalah isim syarat yang maknanya adalah ‫ َم َّت‬dan ‫ أ َََّي َن‬merupakan isim syarat yang berkaitan dengan
“apapun”, dan penggunaannya untuk yang tidak berakal waktu. Adapun artinya adalah “kapanpun”

Contoh:
‫ب‬ ‫ط‬
َ ‫الر‬
ُّ ‫ج‬‫ض‬‫ح‬ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ ‫ف‬
‫ح‬ ‫ي‬ ‫الص‬
َّ ِ
‫ت‬ ‫َم َّت ََي‬
Contoh: ‫= َم ْه َما تَ ْق َرأْ تَ ْستَ ِف ْد‬ Apapun yang engkau baca
engkau akan dapat faedah
‫ح‬ ْ َ ْ
Kapan tiba musim panas maka kurma jadi
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬ matang
‫َج َو ح‬
Apapun keburukan yang Contoh:
‫= َما تَ ْف َع ْل َش ارا تَ ْن َد ْم‬ ‫ب‬
ْ ‫ب ححمَ َّمد أ ْذ َه‬
ْ ‫أ َََّي َن يَ ْذ َه‬
Contoh: engkau lakukan engkau
akan menyesal
‫الش ْر ِط‬
َّ ‫اب‬
‫َج َو ح‬ ‫ش ْر ِط‬
َّ ‫فِ ْع حل ال‬ Kapan saja Muhammad pergi, saya akan pergi
ِ ‫ َي‬merupakan fi’il syarat yang
Pada contoh yang pertama, ‫ْت‬
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Kedua huruf َ
tersebut menandakan bahwa ‫ َم ْه َما‬/‫ َم‬menjadikan dua fi’il
ِ ‫ َي‬bentuknya adalah ‫َيِْت‬
dimajzumkan dengan ‫ َم َّت‬. Asalnya ‫ْت‬ َ َ
majzum (berakhiran sukun), dan pada keduanya tergabung (mu’tal akhir), akan tetapi karena dia majzum maka huruf ‫ ي‬di
syarat dan jawab hapus
#10 106

5 6
‫َك ْي َف َما‬ ‫َي‬
ُّ ‫أ‬
‫ َك ْي َف َما‬adalah isim syarat yang maknanya adalah ‫َي‬
ُّ ‫ أ‬merupakan isim syarat yang rtinya adalah “apapun”,
dan dia bisa untuk semua bentuk fi’il, yaitu bisa untuk
“bagaimanapun”
yang berakal dan tidak berakal, bisa untuk waktu dan
tempat, dan lain-lain, tergantung mudhaf ilaihnya.

Contoh: ‫َّاس يح َع ِاملح ْو َك‬


‫ن‬ ‫ال‬ ‫ل‬
َ ْ َ َ ْ
ِ ‫َكي َفما تحع‬
‫ام‬ Contoh untuk yang berakal:
Bagaimanapun engkau bermuamalah dengan manusia
demikian pula mereka bermumalah denganmu
َ‫َي ْام َرأُ تح ِط ْع ََْو َج َها تَ ْد حخ ْل ا ْْلَنَّة‬
ُّ ‫أ‬
Wanita mana saja yang taat kepada suaminya,
masuk surga
Dua kata yang berwarna merah di atas adalah fi’il yang
ِ ‫ ي ع‬merupakan bentuk af ’alul
mazjum. Adapun ‫املح ْو َك‬ َ‫ح‬ Contoh untuk yang tidak berakal:
khamsah, sehingga asalnya fi’ilnya adalah ‫ك‬ َ َ‫يح َع ِاملح ْون‬, ِ
kemudian majzum dengan bentuk ‫املح ْو َك‬ِ ‫ ي ع‬dengan
َ‫ح‬ ‫َي كِتَاب تَ ْق َرأْهح تَ ْستَ ِف ْد منهح‬
ُّ ‫أ‬
menghapus nun (‫)ن‬ Buku apa saja yang engkau baca, engkau dapar
faedah darinya
7
#10 107

‫ َح ْي ثح َما‬،‫َّن‬
َّ ‫ أ‬،‫ أَيْ نَ َما‬،‫أَيْ َن‬
‫ َح ْي ثح َما‬،‫َّن‬
َّ ‫ أ‬،‫ أَيْ نَ َما‬،‫ أَيْ َن‬adalah isim syarat yang berkaitan dengan tempat, dan maknanya secara umum adalah
“di manapun”

Contoh: ‫أَيْ نَ َما تَ حكونح ْوا يح ْد ِرْك ُّك حم ال َْم ْو ح‬


‫ت‬ Contoh: ‫ب أَتَّبِ ْع‬
ْ ‫َح ْي ثح َما تَ ْذ َه‬
Di manapun kalian berada kematian akan Kemanapun engkau pergi aku akan ikut
menemui kalian

Contoh: ْ ِ‫ب أَقْب‬


‫ض‬ ْ ‫أَيْ َن ََتْحر‬ Contoh: ‫أ َّٰن يَ ْن ِز ْل ذح ْو ال ِْعل ِْم يح ْك َرْم‬
Di manapun engkau melarikan diri akan Di mana saja orang berilmu itu singgah, ia akan
kutangkap dimuliakan
‫‪#10‬‬ ‫‪108‬‬
‫‪Tugas di rumah‬‬
‫!‪Ubah ke bentuk majzum dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia‬‬

‫‪ِ .1‬ل ‪ََْ +‬ي ح‬


‫ض حر‬

‫ضاهح‬
‫‪ .2‬لَ ْم ‪ +‬تَ ْر َ‬
‫ك‬
‫‪ .3‬لَ َّما ‪ +‬يَ ْسأَلحْونَ َ‬
‫أَلَ ْم ‪ +‬تَ ْعلَ حم‬ ‫‪.4‬‬
‫َلْ ‪ +‬يَ ْه ِدي‬ ‫‪.5‬‬
‫َال ‪ +‬تَ ْرِمي‬ ‫‪.6‬‬
‫ِل ‪ +‬يَ ْكتح بح ْو َن‬ ‫‪.7‬‬
‫ِ‬
‫‪َ .8‬ال ‪ +‬تَ ْرِجع ْ َ‬
‫ي‬

‫‪َ .9‬ال ‪ +‬تَ ْد حع ْوهح‬


‫اه ْم‬
‫‪ .10‬لَ َّما ‪ +‬تَ َر ح‬
109

‫ات ْاْلَ ْْسَ ِاء‬


‫َم ْرفح ْو َع ح‬
Isim-isim yang i’robnya selalu marfu’
Pertemuan Kesebelas (Nahwu)
#11 110

‫ال حْم ْب تَ َداح‬


Mubtada’
ْ
‫اْلََبح‬
Khabar

ِ‫ات ْاْلَ ْْساء‬ ‫اِ ْس حم ( َكا َن) َوأَ َخ َو ِاَتَا‬

َ ‫َم ْرفح ْو َع ح‬
Isim ‫ َكا َن‬dan yang sejenisnya

‫َخ َبح (إِ َّن) َوأَ َخ َو ِاَتَا‬


Isim-isim yang Khabar ‫ أِ َّن‬dan yang sejenisnya

i’robnya selalu marfu’ ِ ‫الْ َف‬


‫اع حل‬
Pelaku
Yang telah kita pelajari sebelumnya adalah isim bisa ِ ‫َنِِب الْ َف‬
‫اع ِل‬
berposisi sebagai marfu’, manshub, dan majrur. ‫ح‬
Namun ada isim-isim yang i’robnya selalu marfu’ saja Naibul Fa’il
‫التَّابِ حع لِل َْم ْرفح ْو ِع‬
Pengikut isim marfu’
‫ب‬ ْ - ‫ال حْم ْب تَ َداح‬
َ‫اْلَ ح‬
#11 111

Mubtada’ - Khabar
Mubtada’ dan Khabar saling berkaitan. Isim Mubtada’ artinya adalah “yang dimulai dengannya”, adapun dia
selalu menjadi marfu’ karena menjadi permulaan dalam suatu jumlah (kalimat). Adapun khabar yaitu isim
yang juga marfu’ dan disandarkan kepada mubtada’. Contoh dalam bahasa Indonesia: “Saya berdiri”, dalam
kalimat ini, “Saya” adalah mubtada’, dan “berdiri” adalah khabar. Dengan kata lain, mubtada’ adalah yang
dikabarkan tentangnya, dan khabar adalah keterangan/kabar tentang mubtada' tersebut

Contoh: ‫= ححمَ َّمد قَاِِم‬ Muhammad berdiri Contoh: ‫= ال حْم ْسلِ حم ْو َن قَاِِ حم ْو َن‬ Mereka para muslim
berdiri
ْ
‫اْلََبح‬ ‫حم ْب تَ َداح‬ ْ
‫اْلََبح‬ ‫حم ْب تَ َداح‬
ِ ‫= الطَّالِب‬
ِ ‫ان قَاِِم‬ ‫= ال حْم ْسلِ َم ح‬
‫ات قَاِِ َمات‬ Mereka para
Contoh: ‫ان‬ َ َ Dua pelajar berdiri Contoh:
muslimah berdiri
ْ
‫اْلََبح‬ ‫حم ْب تَ َداح‬ ْ
‫اْلََبح‬ ‫حم ْب تَ َداح‬
Khabar harus mengikuti mubtada’ dalam tiga hal; Pertama: Dari segi marfu’, jika mubtada’nya marfu’ maka khabar juga
marfu’; Kedua: Dari segi bilangan, yaitu jika mubtada’ mufrad maka khabarnya juga mufrad dan seterusnya; Ketiga: Dari
segi mudzakkar dan muannats, jika mubtada’nya mudzakkar maka khabar juga mudzakkar, dan jika mubtada’ muannats
maka khabar juga muannats
#11 112

Isim Kāna merupakan isim yang datang setelah ‫ َكا َن‬, sehingga menjadikan isim
tersebut selalu marfu’. Adapun ‫ َكا َن‬artinya bisa “dahulu”, “tadi”, atau “pernah”

Contoh:
Tadi Muhammad berdiri = ‫َكا َن ححمَ َّمد قَاِِ ًما‬ ‫ححمَ َّمد قَاِِم‬
‫َخ َبح َكا َن‬ ‫اِ ْس حم َكا َن‬ ْ -‫حمبتَ َدأح‬
‫ص ْوب‬ ‫اْلََبح‬
‫َم ْن ح‬ ‫َم ْرفح ْوع‬

‫اِ ْس حم َكا َن َوأَ َخ َو ِاَتَا‬ Tadi dua pelajar itu berdiri = ‫ي‬ ِ ‫َكا َن الطَّالِب‬
ِ ‫ان قَاِِ َم‬َ ‫ان‬ َ
ِ ‫الطَّالِب‬
ِ ‫ان قَاِِم‬
َ
Isim Kāna ‫َخ َبح َكا َن‬ ‫اِ ْس حم َكا َن‬ ْ -‫حمبتَ َدأح‬
‫اْلََبح‬
‫ص ْوب‬ ‫َم ْن ح‬ ‫َم ْرفح ْوع‬
Catatan:
• Asalnya contoh jumlah (kalimat) di atas adalah susunan mubtada’-khabar, akan
tetapi karena dimasuki oleh ‫ َكا َن‬maka dia disebut isim kāna dan khabar kāna
• Isim Kāna menjadikan isim yang datang setelah ‫ َكا َن‬marfu’, namun menjadikan
khabarnya manshub, sehingga yang selalu marfu’ adalah isim kāna
• Adapun yang sejenis dengan ‫ َكا َن‬akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang
#11 113
Khabar Inna asalnya merupakan khabar mubtada’, akan tetapi karena mubtada’
َّ ِ‫ )إ‬maka jadilah mubtada’ tersebut menjadi isim inna dan
tersebut didahului inna (‫ن‬
khabar mubtada’ menjadi khabar inna
Contoh:
Sesungguhnya Muhammad berdiri = ‫إِ َّن ححمَ َّم حدا قَاِِم‬ ‫ححمَ َّمد قَاِِم‬
‫َخ َبح إِ َّن‬ ‫اِ ْس حم إِ َّن‬ ْ -‫حمبتَ َدأح‬
‫اْلََبح‬
‫َخ َبح إِ َّن َوأَ َخ َو ِاَتَا‬
‫َم ْرفح ْوع‬ ‫ص ْوب‬ ‫َم ْن ح‬
ِ ‫ي قَاِِم‬
‫ان‬ ِ ‫ب‬ِ‫إِ َّن الطَّال‬ ‫ان‬ ِ ‫الطَّالِب‬
ِ ‫ان قَاِِم‬
Sesungguhnya dua pelajar itu berdiri =
َ َْ َ َ
Khabar Inna dan ‫َخ َبح إِ َّن‬
‫َم ْرفح ْوع‬
‫اِ ْس حم إِ َّن‬
‫ص ْوب‬
ْ -‫حمبتَ َدأح‬
‫اْلََبح‬
‫َم ْن ح‬
yang sejenisnya ‫ي قَاِِ حم ْو َن‬ ِ ‫ال حْم ْسلَ حم ْو َن قَاِِ حم ْو َن‬
Sesungguhnya para muslim itu berdiri =
َْ ‫إِ َّن ال ْن حم ْسل ِم‬
‫َخ َبح إِ َّن‬ ‫اِ ْس حم إِ َّن‬ ْ -‫حمبتَ َدأح‬
‫َم ْرفح ْوع‬ ‫ص ْوب‬ ‫اْلََبح‬
‫َم ْن ح‬
Catatan:
• Berbeda dengan Isim Kāna, Inna (‫ن‬ َّ ِ‫ )إ‬yang masuk kepada mubtada’-khabar
memanshubkan mubtada’ menjadi isim inna, dan memarfu’kan khabar menjadi
khabar inna
• Maka isim yang selalu marfu’ adalah khabar inna
• Adapun yang sejenis dengan ‫ن‬َّ ِ‫ إ‬akan dibahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#11 114

Fa’il artinya pelaku. Adapun yang dimaksud fa’il di sini adalah isim marfu’ yang
datang setelah fi’il ma’lum (aktif) dan menunjukkan akan pelaku

Contoh: ‫ب ححمَ َّمد ََيْ ًدا‬


َ ‫ض َر‬
َ= Muhammad telah memukul Zaid

Maf ’ul bih Fa’il Fi’il


(objek) (pelaku) ma’lum

ِ ‫الْ َف‬
‫اع حل‬ ِ ْ َ‫الطَّالِب‬
Contoh: ‫ي‬ ‫ب ححمَ َّمد‬
َ ‫ض َر‬
َ = Muhammad telah memukul dua pelajar

Pelaku Maf ’ul bih Fa’il


(pelaku)
Fi’il
ma’lum
(objek)

Catatan:
• Fi’il ditinjau dari diketahui atau tidak pelakunya (fa’ilnya) maka terbagi
menjadi dua yaitu fi’il ma’lum dan fi’il majhul. Adapun perbedaan
keduanya akan kita sebutkan di halaman selanjutnya
• Dari contoh di atas, karena Muhammad datang setelah fi’il ma’lum maka
dia marfu’ dan sekaligus juga sebagai fa’il
#11 115
Fi’il ma’lum adalah fi’il yang menunjukkan fa’ilnya diketahui karena disebut dalam kalimat. Contoh: ‫ح‬ َ َ‫فَ ت‬
‫اب‬
َ َ‫“ ََيْد الْب‬Zaid telah membuka pintu”. Fi’il ‫ فَ تَ َح‬merupakan fi’il ma’lum karena fa’ilnya diketahui yaitu
Zaid. Adapun fi’il majhul adalah fi’il yang menunjukkan bahwa fa’ilnya tidak disebutkan dalam kalimat,
baik karena tidak diketahui atau karena alasan lainnya. Contoh: ‫اب‬ ِ ِ
‫“ فحت َح الْبَ ح‬Pintu telah dibuka”. Fi’il ‫فحت َح‬
adalah fi’il majhul karena menunjukkan pelakunya tidak diketahui, yaitu tidak diketahui siapa yang
membuka pintu

َ ‫ض َر‬
Perbedaan antara fi’il madhi ma’lum dengan fi’il madhi majhul, dengan contoh fi’il ‫ب‬ َ
Fi’il madhi majhul Fi’il madhi ma’lum

‫ض ِربٌُرٌوا‬ُ َُ َ ‫ض‬ ٌ
‫ب‬ ِ
‫ر‬ ‫ض‬ ٌ
‫ب‬ ِ
‫ر‬ ُ Kita telah sama-sama ‫ضَربٌُرٌوا‬َ ‫ضَرٌَب‬ َ ‫ب‬ ٌَ ‫ضَر‬ َ
menghafal fi’il ma’lum.
‫ض ِرٌبر ٌَن‬
ُ ‫ا‬ٌ
‫ت‬
َ ٌ
‫ب‬
َِ
‫ر‬ ‫ض‬
ُ ٌ
‫ت‬‫ر‬ ٌ
‫ب‬‫ر‬
َُِ ‫ض‬ Adapun untuk memudahkan
dalam mengingat dan
‫ضَرٌبر ٌَن‬َ ‫ضَربٌٌَتَا‬ َ ‫ت‬ ٌ‫ضَرٌبَ ر‬َ
‫ض ِربرٌٌتُ رٌم‬
ُ ‫ض ِربرٌٌتُ َما‬ ُ ‫ت‬ ٌَ ‫ض ِرٌبر‬
ُ
menghafal fi’il majhul, maka
yang menjadi pengingat adalah ‫ضَربرٌٌتُ رٌم‬َ ‫ضَربرٌٌتُ َما‬ َ ‫ت‬ ٌَ ‫ضَرٌبر‬َ
ٌَّ ُ ‫ض ِرٌبر‬
‫ت‬ ُ َ ُ ‫ض ِرٌبر ُ ر‬
‫ا‬‫م‬ ٌ
‫ت‬ ٌ
‫ب‬
‫ر‬ِ ‫ض‬ ٌ
‫ت‬ ِ ُ
huruf awal fi’ilnya berharakat
dhammah dan huruf sebelum ٌَّ ُ ‫ضَرٌبر‬
‫ت‬ َ َ ُ ‫ضَرٌبر َ َ ر‬
‫ا‬‫م‬ ٌ
‫ت‬ ٌ
‫ب‬
‫ر‬ ‫ض‬ ٌ
‫ت‬ ِ َ
akhir fi’ilnya berharakat
‫ض ِربرٌنَا‬
ُ ٌ
‫ت‬ ٌ
‫ب‬
‫ر‬ِ
ُ ‫ضر‬ ُ
kasrah
‫ضَربرٌنَا‬
َ ٌُ ‫ضَرٌبر‬
‫ت‬ َ
#11 116

‫ض ِر ح‬
Perbedaan antara fi’il mudhari’ ma’lum dengan fi’il mudhari’ majhul, dengan contoh fi’il ‫ب‬ ْ َ‫ي‬

Fi’il mudhari’ majhul Fi’il mudhari’ ma’lum

ٌ‫ضٌَربُرٌو َن‬ ‫ي‬ ِ


‫ضٌَرٌَب ُ ر‬
ٌ
‫ن‬ ‫ب يُ ر‬ ٌُ ‫ضٌَر‬ ‫يُ ر‬
Fi’il mudhari’ ma’lum
ٌ‫ضٌِربُرٌو َن‬ ‫ي‬ ِ
ٌ
‫ن‬ ٌ
‫ب‬ ِ
‫ضٌ ُ َ ر َ َ ر‬
‫ر‬
ٌ ‫ض‬ ‫ي‬ ٌ
‫ب‬ ‫ر‬ِ ‫يَ ر‬
telah kita ketahui dan

‫ضٌَربر ٌَن‬ ‫ي‬ ِ


‫ضٌَرٌَب ُ ر‬
ٌ
‫ن‬ ‫ب تُ ر‬ ٌُ ‫ضٌَر‬ ‫تُ ر‬
hafalkan bersama. Adapun
untuk memudahkan dalam ‫ضٌِربر ٌَن‬ ِ
‫ضٌ ُ ر َ َ ر‬
‫ي‬ ٌ
‫ن‬ ٌ
‫ب‬ ِ
‫ر‬
ٌ ‫ض‬ ‫ت‬
َ ٌ
‫ب‬ ‫ر‬ِ ‫تَ ر‬
‫ضٌَربُرٌو ٌَن‬ ِ
‫ضٌَرٌَب ُ ر‬
‫ت‬ ٌ
‫ن‬ ‫ب تُ ر‬ ٌُ ‫ضٌَر‬ ‫تُ ر‬
mengingat dan menghafal
fi’il mudhari’ majhul, maka ‫ضٌِربُرٌو ٌَن‬ ‫ت‬ ِ
‫ضٌِرٌَب َ ر‬
ٌ
‫ن‬ ‫ب تَ ر‬ ٌُ ‫ضٌِر‬ ‫تَ ر‬
yang menjadi pengingat
‫ضٌَربر ٌَن‬ ِ
‫ضٌَرٌَب ُ ر‬
‫ت‬ ٌ
‫ن‬ ‫ي تُ ر‬ ٌَ ‫ضٌَربِ ر‬
‫تُ ر‬ adalah huruf awal fi’ilnya ‫ضٌِربر ٌَن‬ ‫ت‬ ِ
‫ضٌِرٌَب َ ر‬
ٌ
‫ن‬ ‫ي تَ ر‬ ٌَ ‫ضٌِربِ ر‬
‫تَ ر‬
berharakat dhammah dan

ٌُ ‫ضٌَر‬
‫ب‬ ‫ب نُ ر‬ ٌُ ‫ُضَر‬
‫أر‬
huruf sebelum akhir
fi’ilnya berharakat fathah ٌُ ‫ضٌِر‬
‫ب‬ ‫ب نَ ر‬ ٌُ ‫َض ِر‬
‫أر‬
#11 117

Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il majhul
(pasif) dan menunjukkan akan objek, akan tetapi objek tersebut
menempati posisi fa’il karena fa’ilnya tidak disebutkan, sehingga dia
menjadi marfu’

Contoh: َ ‫ض ِر‬
‫ب ََيْد‬ ‫= ح‬ Zaid telah dipukul

ِ ‫َنِِب الْ َف‬


‫اع ِل‬ ‫ح‬ Naibul fa’il Fi’il majhul

ِ ‫ض ِرب الطَّالِب‬
‫ان‬
Naibul Fa’il Contoh: َ َ ‫= ح‬ Dua pelajar telah dipukul

Naibul Fa’il Fi’il majhul

‫ب‬ ‫ا‬‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ح‬ِ‫فحت‬ =
Contoh: ‫َ َ ح‬ Pintu telah dibuka

Naibul Fa’il Fi’il majhul


#11 118
At-Tabi’ lil Marfu’ adalah isim yang datang setelah isim marfu’ yang juga ikut
marfu’ karena mengikuti isim sebelumnya. Ada empat jenis isim yang bisa ikut isim
marfu’ yaitu ‫ت‬
‫َّع ح‬ ِ
ْ ‫( الن‬sifat), ‫( الت َّْوك ْي حد‬penekanan), ‫ْف‬
‫( ال َْعط ح‬huruf ‘athaf), ‫( الْبَ َد حل‬pengganti)
Contoh ‫ت‬
ٌُ ‫( الن رَّع‬sifat): ‫ب ال َْعالِ حم‬
‫ح‬
ِ‫ = جاء الطَّال‬Telah datang pelajar yang berilmu
ََ
Sifat Isim marfu’

Contoh ‫َّوكِرْي ٌُد‬ ِ‫ = جاء الطَّال‬Telah datang pelajar (dirinya)


‫التَّابِ حع لِ ْل َم ْرفح ْو ِع‬ ‫ر‬ ‫الت‬ (penekakan): ‫ه‬
‫ح‬ ‫س‬
‫ح‬ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ب‬
‫ح‬ ََ
Penekanan Isim marfu’
Pengikut isim Contoh ‫ف‬
ٌُ ‫‘( الر َعطر‬athaf): ‫ب َوََيْد‬ ِ
‫اء الطَّال ح‬
َ ‫ = َج‬Telah datang pelajar dan Zaid
marfu’ ‘Athaf Isim marfu’

Contoh ‫ل‬
ٌُ ‫( الربَ َد‬pengganti): ‫اْل َما حم َمالِك‬
ِْ ‫ال‬
َ َ‫ = ق‬Telah berkata sang imam Malik
Badal Isim marfu’
• ‘Athaf adalah sesuatu yang diikutkan kepada isim sebelumnya menggunakan huruf ‘athaf.
Di antara huruf ‘athaf adalah ‫( و‬dan). Terdapat huruf ‘athaf lain yang akan kita sebutkan
pada pertemuan yang akan datang
• Sebab huruf ‘athaf tersebut menjadikan kata selanjutnya menjadi marfu’ sebagaimana isim
marfu’ sebelumnya
#11 119

• Ketujuh sebab-sebab yang menjadikan I’robnya selalu marfu’


hanya kita bahas secara global. Adapun perinciannya akan kita
bahas pada pertemuan yang akan datang
• Untuk saat ini, kita cukup hafalkan terlabih dahulu bentuk-
bentuknya dan hal-hal yang perlu kita hafalkan seperti bentuk-
bentuk fi’il majhul
• Sebagaimana dalam pembahasan ini ada isim yang I’robnya selalu
marfu’, di sana ada juga isim yang selalu manshub dan selalu
majrur. Adapun pembahasannya akan kita sampaikan pada
pertemuan-pertemuan yang akan datang
120

ِ ‫الْ َف‬
‫اع حل‬
Fa’il
Pertemuan Kedua Belas (Nahwu)
ِ
#12 121

‫الْ َفاع حل‬


Fa’il artinya pelaku. Dalam Ilmu Nahwu,
fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah
fi’il ma’lum dan menunjukkan pelaku

Contoh: ‫قَ َام ححمَ َّمد‬ Telah berdiri Muhammad


Dari contoh di atas, ‫ام‬
َ َ‫ ق‬adalajh fi’il ma’lum, dan ‫ ححمَ َّمد‬adalah isim. Karena ‫ ححمَ َّمد‬datang setelah
fi’il ma’lum maka dia marfu’. Kemudian dari jumlah (kalimat) ‫ام ححمَ َّمد‬ َ َ‫ ق‬kita dapat mengetahui
bahwa yang berdiri adalah Muhammad, oleh karena itu Muhammad adalah fa’il (pelaku)
‫الْ َف ِ‬
‫‪#12‬‬ ‫‪122‬‬

‫اع حل‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َدر حم َؤَّول‬
‫َم ْ‬ ‫ا ْسم َم ْب ِ ي‬
‫ن‬ ‫ا ْسم م ْع َرب‬
‫أَ ْن ‪ +‬فعل = َم ْ‬
‫ص َدر حم َؤَّول‬ ‫‪Di antaranya:‬‬ ‫ال حْم ْف َر حد ال حْم َذ َّك حر‬
‫‪• Dhamir‬‬ ‫ث‬‫ال حْم ْف َر حد ال حْم َؤنَّ ح‬
‫ك‪ِ /‬‬ ‫‪• Isim isyarah‬‬ ‫ال حْمثَ َّّن ال حْم َذ َّك حر‬
‫ك‬
‫صيَ حام َ‬ ‫ص ْوحم َ‬
‫وم = َ‬ ‫ص َ‬ ‫أَ ْن ‪ +‬تَ ح‬ ‫ث‬ ‫ال حْمثَ َّّن ال حْم َؤنَّ ح‬
‫أَ ْن ‪ +‬تَ ْذ َهبح ْوا = َذ َهابح حك ْم‬ ‫ََجْع الْم َذ َّك ِر ال َّ ِ‬
‫سالح‬ ‫ح َ‬
‫سالِ‬ ‫ِ‬
‫ََجْ حع ال حْم َؤنَّث ال َّ ح‬
‫ََجْ حع الْتَّ ْك ِس ِْْي‬
‫ص‬‫ال َْم ْن حق ْو ح‬
‫‪Isim mu’rob, isim mabni, dan masdar merupakan tiga bentuk yang bisa‬‬
‫ص ْوحر‬‫ال َْم ْق ح‬
‫)‪menjadi fa’il (pelaku‬‬
‫سةح‬ ‫اْلَ ْم َ‬‫ْاْلَ ْْسَاءح ْ‬
‫ص ِرف‬ ‫غَ ْْيحَ حم ْن َ‬
ِ ‫الْ َف‬
#12 123

‫اع حل‬

ِ ِ
‫ص َدر حم َؤَّول‬
ْ ‫َم‬ ‫ا ْسم َم ْب ِ ي‬
‫ن‬ ‫ا ْسم م ْع َرب‬
Contoh: Contoh: Contoh:

ِ ‫ت‬‫َذ َه ْب ح‬ ‫ب ححمَ َّمد‬


َ ‫َذ َه‬
‫ك‬ َ ْ‫يح ْسع حدِن‬
َ ‫ص ْوحم‬
Dhamir Mufrad

‫ب ٰه َذا‬ ِ ‫َذ َهب الطَّلِب‬


َ ‫َذ َه‬ ‫ان‬
Puasamu membahagiakanku Isim Mutsanna
isyarah َ َ mudzakkar

Contoh al-Kalimat (kata) di atas yang berwarna merah adalah fa’il (pelaku), adapun yang
berwarna hitam adalah fi’ilnya.
#12 124

Aturan Fa’il
1. Fa’il harus marfu’
2. Fa’il harus datang setelah fi’il ma’lum. Jika bentuk jumlahnya ‫ب ححمَ َّمد‬ َ ‫ َذ َه‬maka Muhammad sebagai
fa’il, adapun jika bentuk jumlahnya ‫ب‬ َ ‫ ححمَ َّمد َذ َه‬maka Muhammad bukan sebagai fa’il akan tetapi sebagai
mubtada’
3. Fa’il tidak harus datang langsung setelah fi’il, terkadang dipisahkan dengan yang lain. Contoh:
‫ب ََيْ ًدا ححمَ َّمد‬ َ ‫ض َر‬
َ (Telah dipukul Zaid oleh Muhammad), Muhammad tetap sebagai fa’il meskipun di
dahului oleh Zaid setelah fi’il, untuk membedakannya adalah dengan mencari yang mana marfu’,
karena fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il. Contoh lain: ‫ص ِل ححمَ َّمد‬ ْ ‫اء ِ ِْف الْ َف‬
َ ‫( َج‬Telah datang di
kelas Muhammad)
Jika fa’ilnya muannats maka fi’ilnya ditambah dengan Ta’ ta’nits (‫ث‬ ِ ‫) ََتء التَّأنِْي‬. Contoh seperti kita
4. ‫ح‬
ingin mengatkan “Telah pergi Fathimah”, maka bentuk jumlahnya adalah: ‫اط َمةح‬ ِ َ‫ت ف‬ ْ َ‫ َذ َهب‬, adapun jika
mengatakan “Sedang pergi fathimah” maka bentuknya: ‫اط َمةح‬ ِ َ‫تَ ْذهب ف‬. Adapun fa’il mudzakkar tidak
‫َ ح‬
perlu menambahkan Ta’ ta’nits
5. Jika fa’ilnya mutsanna atau jamak, maka fi’ilnya tetap mufrad. Contoh:
‫ب ال حْم ْسلِ حم ْو َن‬َ َ‫ه‬ ‫ذ‬
َ ‫؛‬ ِ
‫ان‬ ‫م‬ِ‫ َذهب الْمسلِم؛ َذهب الْمسل‬. Maka sebuah kesalahan jika bentuk mutsanna kita menulis
َ ْ‫َ َ حْ ح َ َ ح‬
fi’ilnya ‫ َذ َهبَا‬dan untuk bentuk jamak ‫ َذ َهبح ْوا‬, karena meskipun bentuk fa’ilnya mutsanna atau jamak,
maka fi’ilnya tetap berbentuk mufrad
‫‪#12‬‬ ‫‪125‬‬

‫‪Latihan‬‬
‫!‪Benarkan jumlah di bawah ini jika menurutmu keliru‬‬

‫ك إِ َل َجا َك ْرََت‬ ‫ت أ ُّحم َ‬ ‫َسافَ َر ْ‬ ‫ك إِ َل َجا َك ْرََت‬ ‫َسافَ َر أ ُّحم َ‬ ‫‪.1‬‬


‫الس ْو ِق‬ ‫ان إِ َل ُّ‬ ‫َّاجر ِ‬
‫َذ َهب الت ِ‬ ‫الس ْو ِق‬
‫ان إِ َل ُّ‬ ‫َّاجر ِ‬‫َذ َهبا الت ِ‬ ‫‪.2‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫در َس ِة‬ ‫ت الْبِْن تا ِن ِ‬ ‫ان ِ‬‫رجعا الْبِْن تَ ِ‬
‫َر َج َع ْ َ َ َ َ‬
‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫در َس حة‬
‫َ َ َ‬ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َََ‬ ‫‪.3‬‬
‫الس ِريْ ِر‬
‫ات َعلَى َّ‬ ‫تَ ْرقح حد الْبَ نَ ح‬ ‫الس ِريْ ِر‬
‫ات َعلَى َّ‬ ‫يَ ْرقح ْد َن الْبَ نَ ح‬ ‫‪.4‬‬
‫السيَّ َارَُ‬
‫ساف ح ْ َ َّ‬
‫ن‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب ال حْم َ‬ ‫يَ ْرَك ح‬ ‫السيَّ َارُح‬
‫ساف ْ َ َّ‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫ب ال حْم َ‬ ‫يَ ْرَك ح‬ ‫‪.5‬‬
‫ك إِ َل ال حْم ْستَ ْش َفى‬ ‫ب أح ْختح َ‬ ‫تَ ْذ َه ح‬ ‫ك إِ َل ال حْم ْستَ ْش َفى‬ ‫ب أح ْختح َ‬ ‫يَ ْذ َه ح‬ ‫‪.6‬‬
‫اب ا ْْلَ ِديْ َد‬ ‫َ‬
‫ي ْش ََِتي أَ حخو َك ال َِ‬
‫ت‬ ‫ْك‬ ‫َ ْ ْ‬ ‫اب ا ْْلَ ِديْ َد‬ ‫َ‬
‫اك الْ َِ‬
‫ت‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫تَ ْش َ ْ‬
‫َت‬ ‫‪.7‬‬
‫ِف ال َْم ْس ِج ِد‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ب‬‫َ‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ضلِ‬ ‫ِف ال َْم ْس ِج ِد‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫َب‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ضلِ‬
‫يح َ ْ ح ْ ْ‬
‫َ‬ ‫يح َ ْ َ ْ‬
‫َ‬ ‫‪.8‬‬
#12 126

Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

‫الص ََلُح َعلَْي حك ْم‬


َّ ‫ت‬ ِ
ْ َ‫حكت‬
‫ب‬
1. Telah diwajibkan shalat atas kalian
2. Telah diharamkan bangkai atas kalian ْ ‫حح ِرَم‬
‫ت ال َْم ْي تَةح َعلَْي حك ْم‬
3. Akan dibukakan jendela ‫تح ْفتَ حح النَّافِ َذُح‬
4. Mereka laki-laki diperintah ‫أ ِحم حرْوا‬
5. Saya akan dipukul ‫ب‬
‫ض َر ح‬ْ ‫أح‬
6. Kami dilarang ‫حُنِْي نَا‬
127

ِ ‫َنِِب الْ َف‬


‫اع ِل‬ ‫ح‬
Naibul Fa’il
Pertemuan Ketiga Belas (Nahwu)
#13 128

ِ ‫َنِِب الْ َف‬


ِ‫اعل‬ ‫ح‬
Naibul Fa’il artinya adalah pengganti
pelaku. Dalam Ilmu Nahwu, naibul fa’il
adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il
majhul dan menunjukkan sebagai objek

Berbeda dengan fa’il, naibul fa’il yang menunjukkan sebagai objek menjadi pengganti posisi
fa’il karena fa’ilnya tidak disebutkan karena sebab-sebab tertentu
#13 129

Contoh bentuk perubahan dari jumlah yang terdapat fa’il menjadi jumlah yang
menyebut naibul fa’il
ِ
Anjing telah dipukul ‫ب‬ َ ‫ض ِر‬
‫ب الْ َك ْل ح‬ ‫ح‬ ‫ب‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ك‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬
‫ب َعل ي‬
َ ‫ض َر‬
َ Ali telah memukul anjing

‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫فِعل ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه‬
‫َنِ ح‬ ْ
ِ ‫( ََْمهول) الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( َم ْعلح ْوم‬
ْ‫ح‬ Objek

Bejana telah dipecahkan ِْ ‫حك ِس َر‬


‫اْل َن حء‬ ِْ ‫ت‬
‫اْل َن َء‬ ‫ت الْبِْن ح‬
ْ ‫س َر‬
َ ‫َك‬
Anak perempuan itu telah
memecahkan bejana

‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫فِعل ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه‬
‫َنِ ح‬ ْ
ِ ‫( ََْمهول) الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( َم ْعلح ْوم‬
ْ‫ح‬ Objek

Mobil itu sedang dinaiki ‫سيَّ َارُح‬


َّ ‫ب ال‬
‫تح ْرَك ح‬ َُ‫السيَّ َار‬
َّ ‫ب ال َْولَ حد‬
‫يَ ْرَك ح‬ Anak itu sedang naik mobil

‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫فِعل ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه‬
‫َنِ ح‬ ْ
ِ ‫( ََْمهول) الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( َم ْعلح ْوم‬
ْ‫ح‬ Objek
#13 130

Contoh bentuk perubahan dari jumlah yang terdapat fa’il menjadi jumlah yang
menyebut naibul fa’il

Kucing telah dipukul ‫ت ا ْْلَِّرُح‬


ْ َ‫ض ِرب‬
‫ح‬ َُ‫ب ََيْد ا ْْلَِّر‬
َ ‫ض َر‬
َ Zaid telah memukul kucing

‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫فِعل ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه‬
‫َنِ ح‬ ْ
ِ ‫( ََْمهول) الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( َم ْعلح ْوم‬
ْ‫ح‬ Objek

Telah ditulis surat ْ َ‫حكتِب‬


‫ت ا ِلر َسالَةح‬ َ‫الر َسالَة‬ ِ َ‫ت ف‬
ِ ‫اط َمةح‬ ْ َ‫َكتَ ب‬ Fathimah telah menulis surat

‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫فِعل ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه‬
‫َنِ ح‬ ْ
ِ ‫( ََْمهول) الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( َم ْعلح ْوم‬
ْ‫ح‬ Objek

• Dari contoh di atas, maf ’ul bih (objek) pada suatu jumlah i’robnya manshub, adapun ketika dia menjadi
naibul fa’il maka i’robnya menjadi marfu’, dan dia bukan lagi sebagai maf ’ul bih melainkan sebagai
naibul fa’il. Itulah mengapa di antara isim yang selalu marfu’ adalah naibul fa’il
• Perhatikan bahwa perbedaan antara fa’il dan naibul fa’il adalah fi’il yang mendahului sebelumnya. Jika
fa’il maka fi’il sebelumnya adalah fi’il ma’lum, dan jika naibul fa’il maka fi’il sebelumnya adalah fi’il
majhul
#13 131

Aturan tambahan
Jika fi’il ma’lum memiliki dua objek (maf ’ul bih), maka maf ’ul bih yang
pertama menjadi naibul fa’il, dan maf ’ul bih kedua menempati maf ’ul bih
yang pertama.

Orang fakir telah


diberi pakaian ‫أح ْع ِط َي الْ َف ِق ْي حر ثَ ْوًب‬ ‫ْي ثَ ْوًب‬
َ
ِْ ‫أَ ْعطَى َحمَ َّمد الْ َف‬
‫ق‬ Muhammad telah memberikan
kepada orang fakir pakaian

‫َم ْفعح ْول بِ ِه‬ ‫ب‬ ِ ‫فِ ْعل‬ ِ َ‫ف‬


‫اعل َم ْفعح ْول بِ ِه َم ْفعح ْول بِ ِه‬ ‫فِ ْعل‬
‫َنِ ح‬
Objek 1 ِ ‫الْ َف‬
‫اع ِل‬ )‫( ََْم حه ْول‬ Objek 2 Objek 1 )‫( َم ْعلح ْوم‬

Perhatikan! Maf ’ul bih pertama jika dijadikan naibul fa’il maka maf ’ul bih kedua menjadi maf ’ul bih
pertama. Terkadang akan didapati jumlah yang maf ’ul bihnya ada tiga, maka cara menjadikannya
naibul fa’il adalah objek pertama jadi naibul fa’il, objek kedua jadi objek pertama, dan yang ketiga
jadi objek yang kedua.
132
#13
Latihan
Ubahlah maf ’ul bih di bawah ini menjadi naibul fa’il!

‫الزْه َرُح‬
َّ ‫ت‬ ْ ‫قح‬
‫ف‬َ ِ
‫ط‬ َُ‫الزْه َر‬
َّ ‫ف ححمَ َّمد‬
َ َ‫ قَط‬.1
Mawar telah dipetik Muhammad telah memetik mawar
‫أ ِحم َر َر حجل‬ ‫ت َم ْرََيح َر حج ًَل‬
ْ ‫ أ ََم َر‬.2
Telah diperintah seorang laki- Maryam telah memerintah seorang
laki laki-laki
‫يح َقاتَ حل الْ َكافِ حرْو َن‬ ‫ يح َقاتِ حل ال حْم ْسلِ حم ْو َن الْ َكافِ ِريْ َن‬.3
Telah diperangi orang-orang Kaum muslimin sedang berperang
kafir melawan orang-orang kafir

‫ت‬َ ‫حسئ‬ ‫ل‬


ْ ِ ‫ض ْيف‬
َ ‫ك‬
َ َ‫ َسأَل‬.4
Telah meminta kepadamu Tamu telah meminta kepadamu
‫ض ِربح ْوا‬‫ح‬ ‫ض َربْ تح حه ْم‬
َ .5
Mereka telah dipukul Aku telah memukul mereka

‫ض ِربْ ح‬
‫ت‬ ‫ح‬ ِ ‫ضرب ِن الطَّالِب‬
‫ان‬ َ .6
َ ْ َ َ
Aku telah dipukul Aku telah dipukul oleh para pelajar
#13 133

Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

‫الص ََلُح َعلَْي حك ْم‬


َّ ‫ت‬ ِ
ْ َ‫حكت‬
‫ب‬
1. Telah diwajibkan shalat atas kalian
2. Telah diharamkan bangkai atas kalian ْ ‫حح ِرَم‬
‫ت ال َْم ْي تَةح َعلَْي حك ْم‬
3. Akan dibukakan jendela ‫تح ْفتَ حح النَّافِ َذُح‬
4. Mereka laki-laki diperintah ‫أ ِحم حرْوا‬
5. Saya akan dipukul ‫ب‬
‫ض َر ح‬ْ ‫أح‬
6. Kami dilarang ‫حُنِْي نَا‬
134

‫ْاْلَ ْْسَاءح ال حْم َذ َّك حر َوال حْم َؤنَّ ح‬


‫ث‬
Isim Mudzakkar dan Muannats
Pertemuan Keempat Belas (Nahwu)
#14 135

‫ْاْلَ ْْسَاءح ال حْم َذ َّك حر َوال حْم َؤنَّ ح‬


‫ث‬
Isim Mudzakkar dan Muannats

• Isim mudzakkar adalah isim yang secara umum menunjukkan makna laki-laki
• Asalnya, isim adalah bentuk mudzakkar kecuali yang terdapat padanya ciri-
ciri muannats
• Isim muannats adalah isim yang lafalnya secara umum menunjukkan makna
wanita
• Akan tetapi tidak seluruh isim mudzakkar menunjukkan makna laki-laki, dan
tidak semua isim muannats menunjukkan makna wanita
• Karena asal suatu isim itu mudzakkar sampai terdapat padanya ciri-ciri
muannats, maka kita akan membahas tentang macam-macam bentuk isim
muannats
#14 ‫ا ْْلححرْو ح‬
‫ف‬ 136

Huruf
َُِ ‫اَ ْْسَاءح ال َْم ْرأ‬
Nama wanita

‫التَّاءح ال َْم ْربح ْوطَةح‬


Terdapat Ta’ marbuthah

‫صوَرُح‬ ِ ِ ‫أَلِ ح‬
ْ ‫ف التَّأْن ْيث ال َْم ْق‬
Macam-macam isim Terdapat alif ta’nits (‫)ى‬

muannats ‫ث ال َْم ْم حد ْو َدُح‬ ‫أَلِ ح‬


ِ ‫ف التَّأْنِْي‬
Terdapat alif ta’nits (‫)ا‬

• Dengan mengetahui macam-macam isim muannats, ُّ َِ ‫ث ال َْم َجا‬


‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬
maka jika kita menemukan bentuk isim selain dengan Muannats majazi
ciri tersebut maka dia adalah isim mudzakkar
• Mengetahui bentuk-bentuk isim muannats agar kita ‫ََجْ حع التَّ ْك ِس ِْْي‬
dapat mengetahui apakah fi’ilnya perlu menggunakan Jamak Taksir
Ta’ ta’nits atau tidak
‫اَ ْْسَاءح الْ حق َرى‬
Nama-nama kota
#14 137

1 2
‫ف‬
‫ا ْْلححرْو ح‬ َُِ ‫اَ ْْسَاءح ال َْم ْرأ‬
Semua huruf dihukumi muannats, baik huruf hijaiyah Nama-nama wanita seluruhnya adalah muannats
(...،‫ت‬،‫ب‬،‫ )ا‬maupun huruf ma’ani (...،‫ ِ ِْف‬،‫ إِ َل‬،‫) َم ْن‬
Contoh: ِ َ‫ف‬
‫اط َمةح‬
Contoh: ‫تَ أِْتْ إِ َّن لِلت َّْوكِ ْي ِد‬ ‫ِه ْند‬
Huruf ma’ani
Muannats
Terdapat Ta’
tanits
‫ب‬‫ََيْ نَ ح‬
‫اد‬
‫حس َع ح‬
ْ َِ‫إِ َذا َجا‬
‫ت َح َّّت‬ ِ
‫شةح‬ َ ِ‫َعا‬
Huruf ma’ani Terdapat Ta’
Muannats tanits
• Semua nama wanita secara umum adalah bentuk muannats
• Yang berkaitan dengan bentuk muannats juga adalah sifat-
Karena huruf adalah muannats, maka pada fi’ilnya ditambah ta’ ِ
tanits sifat kewanitaan seperti ‫حاِِض‬
َ dan ‫َحامل‬
#14 138

3 4
‫التَّاءح ال َْم ْربح ْوطَةح‬ ‫صوَرُح‬ ‫ق‬
ْ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ِ ‫ف التَّأْنِْي‬
‫ث‬ ِ
‫أَل ح‬
ْ َ
Di antara isim yang muannats adalah yang terdapat Isim-isim yang terdapat alif ta’nits bengkok (‫)ى‬
padanya huruf Ta’ marbuthah (ُ). Disebut Ta’ maka dia adalah isim muannats
marbuthah adalah karena huruf Ta’ nya ditulis dalam
bentuk terikat, tidak seperti Ta’ mafthuhah (‫)ت‬ Contoh: ‫بى‬َ ْ ‫حك‬ Yang terbesar
Contoh: ‫ص ْغ َرى‬
‫ح‬ Yang terkecil
ُ‫َسبُّ ْوَر‬ Papan tulis Contoh penerapan:

ُ‫َنفِ َذ‬ Jendela ‫َكب‬ ِ


َ‫ = َولَد ْي ْاْل ح‬Anak lak-lakiku yang tertua
ِ
ُ‫َسيَّ َار‬ Mobil ْ ِ ‫ = ب ْن‬Anak perempuanku yang tertua
‫ِت الْ حك ْ َبى‬

‫َم ْي تَة‬ Bangkai Karena penggunaanya untuk wanita maka ditambahkan alif ta’nits
bengkok pada isimnya

Pengecualian, semua yang terdapat ta’ marbuthah adalah isim • Biasanya isim muannats yang terdapat alif ta’nits maqshurah
muannas kecuali nama laki-laki seperti ‫ش ْعبَةح‬
‫ ح‬،‫س َرُح‬
َ ‫ َم ْي‬،‫ ََحْ َزُح‬،‫حس َامةح‬
َ‫أ‬ adalah yang menunjukkan sifat
#14 139

5 6
ِ ‫ف التَّأْنِْي‬
‫ث ال َْم ْم حد ْو َدُح‬ ِ
‫اَل ح‬ ُّ َِ ‫ث ال َْم َجا‬
‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬
Isim-isim yang terdapat alif ta’nits mamdudah (‫)ا‬, yaitu Muannats majazi adalah isim yang pada dasarnya tidak
alif yang panjang, maka dia adalah muannats menunjukkan muannats, akan tetapi dia disifati oleh
orang Arab sebagai muannats
Contoh:
‫َس ْو َداءح‬ Hitam ‫ََحْ َراءح‬ Merah Contoh: ‫يَد‬ Tangan
‫ضاءح‬
َ ‫بَ ْي‬ Putih ‫ص ْف َراءح‬
َ Kuning ‫َع ْي‬ Mata
Contoh penerapan:
‫أذحن‬ Telinga
‫ََحَر‬
ْ ‫ = بَ ْيت أ‬Rumah berwarna merah ‫ََشْس‬ Matahari
‫ = َسيَّ َارُ ََحْ َراءح‬Mobil berwarna merah ‫نَ ْفس‬ Jiwa
Karena penggunaanya jumlah yang kedua untuk muannats (ُ‫ار‬ َ َّ‫) َسي‬, • Di antara ciri muannats majazi adalah yang berpasang-pasangan
maka ditambahkan alif ta’nits panjang pada sifatnya. Adapun seperti tangan, kaki, mata, telinga, dan yang lainnya
bentuk pertama ‫ بَ ْيت‬adalah mudzakkar, maka sifatnyapun • Di sana ada bentuk muannats majazi yang tidak memiliki ciri
bentuknya mudzakkar atau kaidah khusus yang menunjukkan muannats, di antaranya
seperti matahari dan jiwa. Untuk mengetahuinya adalah dengan
Biasanya penggunaan ini berkaitan dengan warna cara banyak-banyak berinteraksi dengan bahasa Arab dan
menghafal
#14 140

7 8
‫ََجْ حع التَّ ْك ِس ِْْي‬ ‫اَ ْْسَاءح الْ حق َرى‬
Bentuk jamak taksir seluruhnya adalah bentuk
Seluruh nama-nama kota adalah isim muannats
muannats
Contoh:
‫أ َْوَالد‬ ‫َر َساِِ حل‬ Contoh:
‫َجا َك ْرََت‬
‫حر حسل‬ ‫اج حد‬ِ ‫مس‬ ‫َم َّكةح‬
ََ
Contoh penerapan:
‫ص حر‬ ‫م‬ِ
‫اء َولَد‬َ ‫ = َج‬Telah datang sang anak
ْ
‫ت أ َْوَالد‬
ْ ‫اء‬
‫َبنْ حد ْونج‬
َ ‫ = َج‬Telah datang sang anak
Karena penggunaanya jumlah yang kedua untuk bentuk jamak Contoh penerapan:
taksir (‫َوَالد‬
ْ ‫)أ‬, maka pada fi’ilnya ditambah ta’ tanits. Adapun ‫الشارِعح حم ْز َد ِحم‬ َّ = Jalan ramai
bentuk pertama ‫ َولَد‬adalah mudzakkar, maka fi’ilnya tidak perlu
ditambah ta’ tanits ‫ = َجا َك ْرََت حم ْز َد َِحَة‬Jakarta ramai
Contoh penerapan: Karena “Jalan” adalah bentuk mudzakkar, maka sifatnya tidak
‫ن ال َْم ْس ِج حد‬
َ ِ‫ = بح‬Telah dibangun masjid
perlu ditambah ta’ marbuthah. Adapun karena “Jakarta” adalah
isim muannats maka sifatnya ditambah ta’ marbuthah menjadi
ِ ‫ت الْمس‬
‫اج حد‬ ِ ٌ‫رمزَد ِِحَة‬
َ َ ْ َ‫ = بحني‬Telah dibangun masjid-masjid
‫‪#14‬‬ ‫‪141‬‬

‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan sebab muannatsnya‬‬

‫ث ال َْم َجا َِ ُّ‬


‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬ ‫أ َْرض‬ ‫صوَرُح‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف التَّأْنِْي ِ‬
‫ث‬ ‫ِ‬
‫أَل ح‬ ‫الْيح ْس َرى‬
‫َ ْ‬
‫ث ال َْم َجا َِ ُّ‬
‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬ ‫َنر‬ ‫التَّاءح ال َْم ْربح ْوطَةح‬ ‫بَ َق َرُ‬

‫التَّاءح ال َْم ْربح ْوطَةح‬ ‫َجنَّة‬ ‫ث ال َْم ْم حد ْو َدُح‬ ‫أَلِ ح‬


‫ف التَّأْنِْي ِ‬
‫ََحْ َراءح‬
‫ََجْ حع التَّ ْك ِس ِْْي‬ ‫بحيح ْوت‬ ‫ََجْ حع التَّ ْك ِس ِْْي‬ ‫أَ ْشيَاءح‬
‫صوَرُح‬‫ق‬‫ْ‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف التَّأْنِْي ِ‬
‫ث‬ ‫ح‬ ‫أَلِ‬ ‫أح ْخ َرى‬ ‫ث ال َْم َجا َِ ُّ‬
‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬ ‫أحذحن‬
‫َ ْ‬
‫اَ ْْسَاءح الْ حق َرى‬ ‫حس ْوَر َاب ََي‬ ‫ث ال َْم َجا َِ ُّ‬
‫ي‬ ‫ال حْم َؤنَّ ح‬ ‫ِر ْجل‬

‫ف ال َْم َع ِانْ‬
‫حح حرْو ح‬ ‫أ َّ‬
‫َن‬ ‫التَّاءح ال َْم ْربح ْوطَةح‬ ‫َم ْي تَة‬
142

ْ ‫ال حْم ْب تَ َدأح َو‬


‫اْلََبح‬
Mubtada’ dan Khabar
Pertemuan Kelima Belas (Nahwu)
#15 143

ْ ‫ال حْم ْب تَ َدأح َو‬


‫اْلََبح‬
Mubtada’ dan Khabar

• Telah disinggung pada pertemuan yang telah lalu bahwa mubtada’ adalah isim
marfu’ yang dikhabarkan tentangnya, dan khabar adalah khabar tentangnya
ِ ‫( ْاْلحستَاذح ح‬Ustadz itu hadir). Kata ‫ ْاْلحستَاذح‬adalah mubtada’, dan kata
• Contoh: ‫اضر‬ َ ْ
ِ ‫ ح‬adalah khabar
‫اضر‬ َ
• Mubtada’ dan khabar disebut dengan Jumlah Ismiyah (Kalimat yang dimulai
dengan isim)
Mubtada’ bisa juga berupa dhamir
Aturan tambahan
#15 144

1. Mubtada’ itu harus berupa isim makrifah


Isim makrifah di antara tandanya adalah ada alif lam (‫ )ال‬dan nama seseorang. Contoh seperti: ‫ب‬ ِ‫الطَّال‬
‫ح‬
‫ الطَّ ح‬terdapat alif lam maka dia isim makrifah, demikian pula ‫ ححمَ َّمد‬juga
dan ‫ ححمَمد‬, karena pada kata ‫الب‬
isim makrifah karena nama orang
Dalam bahasa arab ada yang namanya isim makrifah dan isim nakiroh. Isim nakiroh Contohnya:
‫ طَالِب‬dan isim makrifah Contohnya: ‫ب‬ ‫ح‬
ِ‫الطَّال‬
Perbedaan antara isim nakiroh dan isim makrifah, isim makrifah sudah menunjuk pada hal yang
tertentu, adapun isim nakiroh tidak tertentu penunjukkannya. Contoh: ketika dikatakan ‫ب‬ ِ‫ الطَّال‬maka
‫ح‬
maknanya adalah sang pelajar yang sudah dikenal (diketahui pelajar mana yang dimaksud), adapun
‫ طَالِب‬maknanya adalah sang pelajar secara umum (tidak menunjukkan pada pelajar tertentu)
Aturan tambahan
#15 145

2. Antara mubtada’ dan khabar harus serasi (sama) dalam hal jumlahnya dan bentuk mudzakkar-
muannatsnya. Contoh: ِ ِ ِ ِ
‫الطَالبَان َحاض َران‬ Mutsanna mudzakkar
‫اض َرََت ِن‬
ِ ‫ان ح‬ِ ِ
َ َ‫الطَّالبَ ت‬ Mutsanna muannats
ِ ‫الْمسلِمو َن ح‬
‫اض حرْو َن‬ Jamak mudzakkar salim
َ ْ‫ح ْ ح‬
‫اض َرات‬ ِ ‫ات ح‬ ‫ح‬ ‫م‬ِ‫الْمسل‬ Jamak muannats salim
َ َ ْ‫ح‬
Contoh mubtada’ khabar di atas semuanya sama jumlah dan bentuknya.

ِ ‫( مس‬masjid), ‫( أَقْ ََلم‬pena), ‫أحجار‬


Apabila mubtada’ berupa bentuk jamak dari jamak taksir seperti ‫اج حد‬ ََ َْ
(batu), dan semisalnya, maka mubtada’ yang seperti ini dianggap berstatus muannats mufrad (tunggal)
meskipun bentuknya jamak sebagaimana pada pelajaran yang telah berlalu. Oleh karena itu, mubtada’-
mubtada’ seperti ini khabarnya harus muannats mufrad pula. Contoh:
ُ‫ْي‬ ِ ‫ْاْلَ ْح َج‬
َ ْ ‫ار َكب‬ ‫ح‬ Batu itu besar
ِ ‫الْمس‬
‫اج حد قَ ِريْ بَة‬ Masjid itu dekat
ََ
ِ َ َ‫ْاْل‬
‫قَل حم غَاليَة‬ Pena itu mahal
#15 146

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Dua ustadz sakit


ِ‫ض‬
‫ان‬ ‫ي‬ِ
‫ر‬ ‫م‬ ِ
َ ْ َ ‫ْاْلح ْستَا َذ‬
‫ان‬
ِ ‫ات ح‬
‫اض َرات‬ ِ
2. Kaum muslimat hadir َ ‫ال حْمسل َ ح‬
‫م‬
3. Muhammad pergi ‫ححمَ َّمد َذ ِاهب‬
4. Dua anak perempuan rajin ‫ان حَْمتَ ِه َد ََت ِن‬
ِ َ‫الْبِْن ت‬
5. Kaum muslimin pergi ‫ال حْم ْسلِ حم ْو َن َذ ِاهبح ْو َن‬
6. Anak laki-laki rajin ‫ْاْلَ ْوَال حد حَْمتَ ِه حد ْو َن‬
7. Aku sakit ‫أ ََن َم ِريْض‬
8. Mereka sakit ‫ض ْو َن‬ ‫حه ْم َم ِريْ ح‬
#15 147

Macam-macam khabar

‫ِش ْبه ا ْْلح ْملَةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح‬ Selain jumlah


Mirip jumlah Khabar bentuk kalimat

‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّ حة‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ا ِْْل ِْْسيَّةح‬ ِ ‫اضر‬
‫ان‬ ِ ‫ْاْلحستَا َذ‬
ِ ‫ان ح‬
َ َ ْ
Khabar disini bukan
Disebut syibhul jumlah (mirip termasuk jumlah, melainkan
jumlah) karena jumlahnya belum isim. Dan contoh Latihan
sempurna, hanya saja sudah pada halaman sebelumnya
mengandung makna semua khabarnya adalah
masuk kategori khabar
“Selain jumlah”
#15 148

Khabar dalam bentuk jumlah


‫ا ْْلح ْملَةح ا ِْْل ِْْسيَّ حة‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّ حة‬
‫ب‬ ‫ذه‬ ‫ي‬ ‫ب‬ِ‫الطَّال‬
Pelajar itu pergi َ
‫ح َ ح‬
‫خ‬ ‫م‬
Muhammad ayahnya sakit ‫ححمَ َّمد أَبح ْوهح َم ِريْض‬ Khabar bentuk jumlah fi’liyah
‫خ‬ ‫م‬ ‫م‬ terdiri atas fi’il dan fa’il
Khabar bentuk jumlah ismiyah ‫خ‬ ِ ‫الطَّالِب‬
‫ان يَ ْذ َهبَا ِن‬
bagi ‫ححمَ َّمد‬ Dua pelajar itu pergi َ
‫خ‬ ‫م‬

‫اض َرََت ِن‬


ِ ‫اُهَا ح‬
‫ح‬ ‫ت‬
َ ‫خ‬
ْ ‫ح‬
‫أ‬ ِ ‫الطَّالِب‬
‫ان‬
Khabar bentuk jumlah fi’liyah
Dua pelajar itu laki-laki
saudarinya hadir
َ َ terdiri atas fi’il dan fa’il
‫خ‬ ‫م‬ ‫م‬
Khabar bentuk jumlah ismiyah bagi ‫خ‬ Pelajar wanita itu pergi ْ َ‫َذ َهب‬
‫ت‬ ‫الطَّالِبَةح‬
ِ ‫الطَالِب‬
‫ان‬ ‫خ‬ ‫م‬
َ
Khabar bentuk jumlah fi’liyah
terdiri atas fi’il dan fa’il

Pada khabar ‫ب‬‫ يَ ْذ َه ح‬dan ‫ت‬


ْ َ‫ َذ َهب‬fa’ilnya
Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, adalah dhamir mustatir
dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar (tersembunyi/terkandung) dalam fi’il
‫ِش ْبهح ا ْْلح ْملَ حة‬
#15 149

Mirip jumlah

‫الظَّْر ح‬
‫ف‬ ‫ار َوال َْم ْج حرْوحر‬
ُّ َ‫ا ْْل‬
ِ ‫الطَّالِب‬
‫ان أ ََم َام ال َْم ْد َر َس ِة‬ ِ ‫ْف الْب ْي‬
‫ت‬
al-jaarr wal majruur adalah frasa dalam bahasa Arab
َ َ َ ‫ححمَ َّمد َخل‬ yang terdiri dari huruf jar (al-jaar), dan isim yang
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ menjadi majrur karena dimasuki oleh huruf tersebut
(al-majrur)
‫ت الْ َق َدِم‬
َ ْ‫الْ َقلَ حم ََت‬ ِ َ‫الْ َقلَ حم فَ ْو َق ال َْم ْكت‬
‫ب‬ ِ ‫ت الطَّالِب‬
‫ان ِ ِْف ال َْم ْد َر َس ِة‬ ِ ‫ححمَ َّمد ِِف الْب ْي‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ َ َ ْ
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
‫ْف‬
َ ‫( َخل‬di belakang), ‫( أ ََماَ َم‬di depan), ‫( فَ ْو َق‬di atas), dan ِ ‫ ِِف الْب ْي‬atau ‫ ِِف املَ ْدرس ِة‬merupakan khabar. Dia disebut
‫ت‬ َ ْ ََ ْ
‫ت‬َ ْ‫( ََت‬di bawah) semuanya merupakan zharf. Zharf khabar syibhul jumlah adalah karena khabarnya
adalah keterangan tempat atau waktu. Penjelasan lebih sendiri seakan-akan sudah memiliki makna, hanya saja
detail akan dibahas pada pertemuan-pertemuan yang maknanya belum sempurna tanpa mubtada’ yang
akan datang mendahuluinya

Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar


#15 150

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Dua lelaki itu ibunya sakit ‫ضة‬ ‫ي‬ِ


َ ْ َ َ ‫الر حج ََل ح‬
‫ر‬ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬ ‫حم‬
ُّ ‫أ‬ ِ
‫ن‬ َّ
ِ ‫ان ي ْدرس‬
‫ان‬ ِ ‫الطَّالِب‬
2. Dua pelajar lelaki itu sedang belajar َ‫َ َ ح‬
‫ب‬ ِ
3. Wanita muslimah itu telah pergi َ ْ َ ‫ال حْم ْسل َ ح‬
‫ه‬ ‫ذ‬
َ ‫ات‬ ‫م‬
‫ت‬ِ ‫الْ َك ْلب أَمام الْب ْي‬
4. Anjing itu di depan rumah َ ََ ‫ح‬
‫ت‬ِ ‫ان أَمام الْب ْي‬ ِ ‫الْ َك ْلب‬
5. Dua anjing itu di depan rumah َ ََ َ
‫ان ََتْ حك ََل ِن‬ ِ َ‫الْمسلِمت‬
6. Dua wanita muslimah itu sedang makan
َ ْ‫ح‬
7. Anak-anak laki-laki itu ayahnya sedang marah ‫ب‬
‫ض ح‬َ ْ‫ْاْلَ ْوَال حد أَبح ْو حه ْم يَغ‬
8. Anak laki-laki itu telah bermain ‫ْاْلَ ْوَال حد لَ ِعبح ْوا‬
151

ِ
‫ا ْس حم ( َكا َن) َوأَ َخ َوا حَتَا‬
Isim Kāna dan yang sejenisnya
Pertemuan Keenam Belas (Nahwu)
#16 152

‫( َكا َن) َوأَ َخ َوا حَتَا‬


Isim Kāna dan yang sejenisnya
Fungsi
Jika masuk kepada khabar maka Jika masuk kepada mubtada’
merubah khabar menjadi khabar maka dia menjadi isim Kāna dan
Kāna dan menjadi manshub tetap marfu’

Contoh: ‫هللاح َعلِ ْيم‬ Saudara atau yang sejenis dengan ‫ َكا َن‬ada banyak dan akan kita sebutkan di
akhir pembahasan. Yang perlu untuk diingat bahwa semua yang sejenis dengan
‫خ‬ ‫م‬ ‫ َكا َن‬memiliki fungsi yang sama dengan ‫ َكا َن‬. Mari kita lihat contoh berikut
menggunakan ‫ح‬
َ َ‫َصب‬
ْ‫أ‬
‫َكا َن هللاح َعلِ ْي ًما‬
ِ َ‫ت ق‬
‫اع ًدا‬ ‫َصبَ ِْ ح‬ ِ َ‫أ ََن ق‬ ِ َ‫أَصبح ححمَ َّمد ق‬ ِ َ‫ححمَ َّمد ق‬
Khabar Isim
ْ‫أ‬ ‫اعد‬ ‫اع ًدا‬ َ َْ ‫اعد‬
Kāna Kāna Di pagi hari saya
Saya duduk
Di pagi hari Muhammad
duduk Muhammad duduk duduk

Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar


‫اِ ْس حم َكا َن‬
#16 153

Isim Kāna
Bentuknya

‫ض ِم ْْي‬
َ ِ َ‫ظ‬
‫اهر‬
Dhamir Kelihatan

‫ََْن حن حُمْتَ ِه حد ْو َن‬ ‫حه َو قَاِِم‬ ‫ات حَْمتَ ِه َدات‬


‫الْبَ نَ ح‬ ‫ححمَ َّمد قَاِِم‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬

‫حكنَّا حَْمتَ ِه ِديْ َن‬ ‫َكا َن قَاِِ ًما‬ ‫ات حَْمتَ ِه َدات‬
‫ت الْبَ نَ ح‬
ْ َ‫َكان‬ ‫َكا َن ححمَ َّمد قَاِِ ًما‬
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim
Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna

Dhamir masuk ke dalam ‫ َكا َن‬. Oleh karena itu, tashrif ‫ َكا َن‬seperti
halnya tashrif fi’il, yaitu ‫ن‬
َّ ‫ حك‬-‫ َكانَتَا‬-‫ت‬
ْ َ‫ َكان‬-‫ َكانح ْوا‬-‫ َك َان‬-‫ َكا َن‬, dst
#16 154
Contoh penerapan Khabar Kāna pada macam-macam khabar
Macam-macam khabar

‫ِش ْبهح ا ْْلح ْملَةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح‬ Selain jumlah

‫ححمَ َّمد قَاِِم‬


‫الظَّْر ح‬
‫ف‬ ‫ار َوالْ َم ْج حرْوحر‬
ُّ َ‫ا ْْل‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ا ِْْل ِْْسيَّةح‬ ‫خ‬ ‫م‬

ِ ‫ححمَ َّمد أَم َام الْب ْي‬


‫ت‬ َّ ‫ححمَ َّمد ِ ِْف‬
‫الدا ِر‬ ‫ب‬ ‫ححمَ َّمد أَبح ْوهح قَاِِم‬ ‫َكا َن ححمَ َّمد قَاِِ ًما‬
َ َ ‫ححمَ َّمد يَ ْذ َه ح‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
Khabar Isim
Kāna Kāna
ِ ‫الدا ِر َكا َن ححمَ َّمد أَم َام الْب ْي‬
‫ت‬ َ َ َّ ‫َكا َن ححمَ َّمد ِ ِْف‬ ‫ب‬
‫َكا َن ححمَ َّمد يَ ْذ َه ح‬ ‫َكا َن ححمَ َّمد أَبح ْوهح قَاِِم‬ Perhatikan! Yang mengalami
perubahan pada khabar ketika
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim dimasuki ‫ َكا َن‬hanya pada “Selain
Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna jumlah”, adapun yang lainnya
(jumlah dan syibhul jumlah) tidak
Khabar Kāna seluruhnya disebut ‫صب‬
ْ َ‫ن‬ ِْ
‫ِف َحمَ ِل‬ berubah namun khabarnya disebut ‫ِف‬ ِْ
ْ َ‫( َحمَ ِل ن‬menempati posisi manshub)
‫صب‬
#16 155

‫أَ َخ َو ح‬
‫ات َكا َن‬
Yang sejenis dengan Kāna

‫س‬
َ ‫لَْي‬ ‫ظَ َّل‬ ْ َ‫أ‬
‫ض َِى‬ ‫َصبَ َح‬
ْ‫أ‬ ‫أ َْم َسى‬ ‫ص َار‬
َ

‫ت‬
َ ‫َب‬ ‫َما بَ ِر َح‬ ‫َما فَتِ َئ‬ ‫ال‬
َ ََ ‫َما‬ َّ ‫َما اَنْ َف‬
‫ك‬ ‫َما َد َام‬

• Fi’il di atas adalah beberapa di antara yang sejenis dengan ‫َكا َن‬
• Pembahasan tentang makna-makna di atas akan dibahas pada pertemuan-pertemuan
yang akan datang
• Beberapa contoh di atas cukup dihafalkan terlebih dahulu
‫‪156‬‬
‫‪#16‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪َ pada jumlah-jumlah berikut‬كا َن ‪Masukkan‬‬

‫ي‬‫ضِْ‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫ِ‬


‫َكا َن ال َْوال َ ْ َ‬
‫ي‬‫ر‬ ‫ان‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ضِ‬
‫ان‬ ‫ِ‬
‫ال َْوال َ ْ َ‬
‫ي‬‫ر‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ان‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫‪.1‬‬
‫ب يَتَ َعلَّ حم ْو َن‬ ‫َكا َن الطََُّّل ح‬ ‫ب يَتَ َعلَّ حم ْو َن‬ ‫الطََُّّل ح‬ ‫‪.2‬‬
‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫صاِِ حم ْو َن‬ ‫ِ‬
‫َكا َن ال حْم ْسل ح ْ َ َ ْ َ‬
‫م‬ ‫اِ‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ال حْم ْسل ح ْ َ َ‬
‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫‪.3‬‬
‫ت‬ ‫َكا َن ْاْلح ْستَاذح ِِف الْب ْي ِ‬ ‫ت‬ ‫ْاْلح ْستَاذح ِِف الْب ْي ِ‬ ‫‪.4‬‬
‫ْ َ‬ ‫ْ َ‬
‫ان نَ ِش ْيطَتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫ت الْبِْن تَ ِ‬ ‫َكانَ ْ‬ ‫ان نَ ِش ْيطَتَ ِ‬
‫ان‬ ‫الْبِْن تَ ِ‬ ‫‪.5‬‬
‫َكانح ْوا يَ ْذ َهبح ْو َن‬ ‫حه ْم يَ ْذ َهبح ْو َن‬ ‫‪.6‬‬
‫ي‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫َكا َن ْاْلَوَالد ال ِ‬
‫ع‬ ‫ْاْلَوَالد ِ‬
‫العبح ْو َن‬
‫ْ ح َْ‬ ‫ْ ح‬ ‫‪.7‬‬
‫َكا َن ْاْلَ ْوَال حد يَل َْعبح ْو َن‬ ‫ْاْلَ ْوَال حد يَ ْل َعبح ْو َن‬ ‫‪.8‬‬
‫ت الْم ْدرسةح و ِ‬
‫اس َع ًة‬ ‫َكانَ ِ‬ ‫اس َعة‬‫الْم ْدرسةح و ِ‬ ‫‪.9‬‬
‫َ ََ َ‬ ‫َ ََ َ‬
‫َكا َن َعلِ يي أَ َخا َك‬ ‫َعلِ يي أَ حخ ْو َك‬ ‫‪.10‬‬
157

َّ ِ ِ
‫ا ْس حم (إن) َوأَ َخ َوا حَتَا‬
Isim Inna dan yang sejenisnya
Pertemuan Ketujuh Belas (Nahwu)
‫(إِ َّن) َوأَ َخ َوا حَتَا‬
#17 158

Isim Inna dan yang sejenisnya


Fungsi
Jika masuk kepada khabar maka Jika masuk kepada mubtada’
merubah khabar menjadi khabar maka dia menjadi isim inna dan
inna dan tetap marfu’ berubah menjadi manshub

Saudara atau yang sejenis dengan ‫ إِ َّن‬adalah: ‫َن‬ َّ ‫( َكأ‬seperti), ‫ٰل ِك َّن‬
Contoh: ‫ححمَ َّمد قَاِِم‬ َّ ‫( أ‬sesungguhnya), ‫َن‬
(akan tetapi), ‫ت‬
َ ‫( لَْي‬seandainya), ‫( لَ َع َّل‬semoga).
‫خ‬ ‫م‬
‫ك ََتْتَ ِه حد‬
َ َ‫لَْي ت‬ ِ
ْ ‫ٰلك َّن ححمَ َّم ًدا ِ ِْف الْ َف‬
‫ص ِل‬ َّ ‫َكأ‬
‫َن ححمَ َّم ًدا َم ِريْض‬ َّ ‫أ‬
‫َن هللاَ يَ ْعلَ حم‬
‫إِ َّن ححمَ َّم ًدا قَاِِم‬ Seandainya engkau
bersungguh-
Akan tetapi Seakan-akan Sesungguhnya
Muhammad di Muhammad sakit Allah mengetahui
sungguh dalam kelas
Khabar Isim
Inna Inna َّ ِ‫ إ‬dan yang sejenisnya merupakan kebalikan
Secara umum ‫ن‬ ِْ ‫لَ َع َّل ححمَ َّم ًدا ََيْتِْي‬
‫ن‬
Simbol ‫ م‬menunjukkan dari fungsi ‫ َكا َن‬dan yang sejenisnya. Maka barangsiapa yang Semoga
memahami pelajaran kemarin maka insyaallah akan mudah Muhammad
mubtada’, dan simbol ‫خ‬ mendatangiku
memahami pelajaran ini
menunjukkan khabar
#17 159
Contoh penerapan Khabar Inna pada macam-macam khabar
Macam-macam khabar

‫ِش ْبهح ا ْْلح ْملَةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح‬ Selain jumlah

‫ححمَ َّمد قَاِِم‬


‫الظَّْر ح‬
‫ف‬ ‫ا ْْلَراُّ َوالْ َم ْج حرْوحر‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ا ِْْل ِْْسيَّةح‬ ‫خ‬ ‫م‬

ِ ‫ححمَ َّمد أَم َام الْب ْي‬


‫ت‬ َّ ‫ححمَ َّمد ِ ِْف‬
‫الدا ِر‬ ‫ب‬ ‫ححمَ َّمد أَبح ْوهح َم ِريْض‬ ‫إن ححمَ َّم ًدا قَاِِم‬
َّ
َ َ ‫ححمَ َّمد يَ ْذ َه ح‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
Khabar Isim
Inna Inna
ِ ‫الدا ِر إِ َّن ححمَ َّم ًدا أَم َام الْب ْي‬
َّ ‫إِ َّن ححمَ َّم ًدا ِ ِْف‬
‫ت‬ َ َ ‫إِ َّن ححمَ َّم ًدا يَ ْذ َه ح‬
‫ب‬ ‫إِ َّن ححمَ َّم ًدا أَبح ْوهح َم ِريْض‬ Perhatikan! Yang mengalami
perubahan pada mubtada’ khabar
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim ketika dimasuki ‫ن‬ َّ ِ‫ إ‬hanya pada isim
Kāna Kāna Kāna Kāna Inna Inna Inna Inna inna, adapun khabar inna tidak
berubah (tetap marfu’) dan khabarnya
disebut ‫ِف َحمَ ِل َرفِع‬
ْ ِ (menempati posisi
Khabar Inna seluruhnya disebut ‫َرفْع‬ ِْ
‫ِف َحمَ ِل‬
marfu’)
#17 160

Perhatian!
Khabar syibhul jumlah terkadang sering mendahului mubtada’, isim ‫ َكا َن‬, dan isim ‫إِ َّن‬.
Contoh:

‫ت َعلِياا‬
ِ ‫إِ َّن ِِف الْب ْي‬
َ ْ ‫ت َعلِ يي‬
ِ ‫َكا َن ِِف الْب ْي‬
َ ْ ‫ت َعلِ يي‬
ِ ‫ِِف الْب ْي‬
َ ْ
Isim Khabar Isim Khabar ‫م‬ ‫خ‬
Inna inna Kana Kana

Yang seperti ini, khabarnya disebut ‫( َخ َب حم َق َّدم‬khabar yang didahulukan)


Contoh-contoh di atas maknanya sama jika mubtada’, isim kana, dan isim inna di dahulukan
daripada khabarnya, hanya saja terkadang pada syibhul jumlah terdapat model jumlah seperti ini
‫‪161‬‬
‫‪#17‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪ pada jumlah-jumlah berikut‬إِ َّن ‪َ dan‬كا َن ‪Masukkan‬‬

‫إِ َّن ‪Dimasuki‬‬ ‫َكا َن ‪Dimasuki‬‬ ‫‪Jumlah‬‬ ‫‪No.‬‬


‫الص ََل َُ و ِ‬ ‫الص ََلُح و ِ‬ ‫ِ‬ ‫ص ًَلُح َو ِجبَة‬
‫اجبَة‬ ‫إِ َّن َّ َ‬ ‫اجبَةً‬ ‫َكانَت َّ َ‬ ‫ال ا‬ ‫‪1‬‬

‫ضغَةً‬‫إَ َّن ِ ِْف ا ْْلَ َس ِد حم ْ‬ ‫ضغَة‬ ‫ت ِ ِْف اْلَ َس ِد حم ْ‬‫َكانَ ِ‬ ‫ِ ِْف ا ْْلَ َس ِد حم ْ‬
‫ضغَة‬ ‫‪2‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال حْم ِْ ِسنح ْو َن َْحمبح ْوبح ْو َن‬
‫ي َْحمبح ْوبح ْو َن‬ ‫إِ َّن ال حْم ِْسنِ ْ َ‬ ‫َكا َن ال حْم ِْسنح ْو َن َْحمبح ْوبِ ْ َ‬
‫ي‬ ‫‪3‬‬

‫ك َع ِال‬ ‫إِنَّ َ‬ ‫ت َعالِ ًما‬ ‫حك ْن َ‬ ‫ت َع ِال‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪4‬‬

‫ضة‬ ‫إِ َّن أ َّحم َ‬


‫ك َم ِريْ َ‬ ‫ك َم ِريْ َ‬
‫ضةً‬ ‫ت أ ُّحم َ‬
‫َكانَ ْ‬ ‫ضة‬ ‫ك َم ِريْ َ‬ ‫أ ُّحم َ‬ ‫‪5‬‬

‫إِ َّن أ ََب َك بَ ْي تحهح بَ ِع ْيد‬ ‫َكا َن أَبح ْو َك بَ ْي تحهح بَ ِع ْيد‬ ‫أَبح ْو َك بَ ْي تحهح بَ ِع ْيد‬ ‫‪6‬‬

‫إِنَّ حك ْم َم ْد َر َستح حك ْم قَ ِريْ بَة‬ ‫حك ْن تحم َم ْد َر َستح حك ْم قَ ِريْ بَة‬ ‫أَنْ تحم َم ْد َر َستح حك ْم قَ ِريْ بَة‬ ‫‪7‬‬

‫ادل‬ ‫اضي َع ِ‬ ‫إِ َّن الْ َق ِ‬ ‫اد ًال‬‫اضي َع ِ‬ ‫َكا َن الْ َق ِ‬ ‫ادل‬‫اضي َع ِ‬ ‫الْ َق ِ‬ ‫‪8‬‬
‫َ‬
‫إِ َّن َْلح ْم َع َذ ًاب‬ ‫َكا َن َْلح ْم َع َذاب‬ ‫َْلح ْم َع َذاب‬ ‫‪9‬‬

‫صلِ حِ ْو َن‬‫إِنَّنَا حم ْ‬ ‫ي‬ ‫حكنَّا م ْ ِ ِ‬


‫صلِ ْ َ‬ ‫ح‬ ‫صلِ حِ ْو َن‬
‫ََْن حن حم ْ‬ ‫‪10‬‬
162

Isim Makrifah
Pertemuan Kedelapan Belas (Nahwu)
#18
‫سم‬ ِْ
‫اال‬
163

‫ح‬

‫ال َْم ْع ِرفَةح‬ ِ ‫الن‬


‫َّك َرُح‬
Isim Ma’rifah Isim Nakiroh

Isim yang menunjukkan sesuatu Isim yang menunjukkan sesuatu


yang telah diketahui atau telah yang asing, tidak diketahui atau
ditentukan tidak tertentu

Telah datang
laki-laki tersebut
‫الر حج حل‬
َ ‫اء‬َ ‫َج‬
Telah datang
seorang lelaki
‫اء َر حجل‬
َ ‫َج‬
Kata ‫ل‬
‫الر حج ح‬
َّ (seorang lelaki) Kata ‫جل‬‫( َر ح‬seorang lelaki)
menunjukkan bahwa laki-laki tersebut menunjukkan bahwa laki-laki tersebut
telah diketahui siapa orangnya tidak diketahui siapa orangnya

Tanda utama isim nakiroh adalah tanwin, adapun di antara tanda isim ma’rifah adalah alif
lam. Dan lihatlah perbedaan terjemahan antara kalimat isim nakiroh dan isim ma’rifah
#18 164

ِ َّ
‫الضم ْْيح‬
Dhamir
‫ال َْعلَ حم‬
Panggilan
ِْ ‫اِ ْس حم‬
‫اْل َش َارُح‬
Isim Isyarah
Macam-macam ِْ
‫ص ْو حل‬
‫اال ْس حم ال َْم ْو ح‬
Ma’rifah Isim Maushul
"‫ف بِ "ال‬
‫ال حْم َع َّر ح‬
Yang terdapat alif lam

‫َح ِد َما َسبَ َق‬


َ ‫اف إِ َل أ‬
‫ض ح‬َ ‫ال حْم‬
Mudhaf kepada salah satu dari
macam-macam ma’rifah
165
#18 1
‫ال َْعلَ حم‬
Panggilan

‫لََقب‬ ‫حك ْن يَة‬ ‫اسم‬


Gelar Kunyah Nama

ِ ‫صر‬
‫الديْ ِن‬ ِ ‫َن‬ ‫أَبح ْو ححمَ َّمد‬ ‫ححمَ َّمد‬
‫ح‬
ِ ‫ََشْس‬
‫الديْ ِن‬ ‫أ ُّحم ححمَ َّمد‬ َ ِِ‫َعا‬
‫شةح‬
‫ح‬

Nama, kunyah, dan gelar telah jelas siapa yang dimaksud,


oleh karenanya panggilan termasuk isim ma’rifah
166
#18 2
ِْ ‫اِ ْس حم‬
ُ‫اْل َش َارح‬
Isim isyarat

‫لِلْبَ ِع ْي حد‬ ‫ب‬‫ي‬


‫ْح‬‫ر‬ِ ‫ق‬
َ ‫ل‬
ْ ِ‫ل‬
Untuk yang jauh (itu) Untuk yang dekat (ini)

‫ك‬َ ِ‫ك أحولَئ‬


َ ِ‫ك َذان‬ َ ِ‫َذل‬ ‫ان َه حؤَال ِء‬
ِ ‫َه َذا َه َذ‬
ُ‫َه ِذ ِه َسيَّ َار‬
Untuk Untuk
mudzakkar
‫ك‬ ِ
َ ‫َذيْن‬
Mobil ini
‫َه َذيْ ِن‬ Mudzakkar

َ ِ‫ك أحولَئ‬
‫ك‬ َ ِ‫ْك ََتن‬ َ ‫تِل‬ Mobil itu َ ‫تِل‬
ُ‫ْك َسيَّ َار‬ ‫َه ِذ ِه َه َاَت ِن َه حؤَال ِء‬ Untuk

َ ِ‫تَ ْين‬
Untuk
Muannats ‫ك‬ ‫ي‬ِ ْ َ‫َهات‬ Muannats

Bentuk mutsannanya Bentuk mutsannanya


Mu’rob Mu’rob
#18 167

3 4
‫ص ْو حل‬ ‫و‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اال‬ "‫ف بِ "ال‬
‫ال حْم َع َّر ح‬
‫ْ ْ ح َْ ح‬
Isim maushul adalah isim yang menghubungkan
Yaitu maksudnya adalah isim yang didahului alif lam
sejumlah kalimat. Dalam bahasa Indonesia, isim
maushul biasa disebut “yang”
Contoh:
‫الر حج حل‬
َّ ‫َر حجل‬
‫ان الَّ ِذيْ َن‬
ِ ‫الَّ ِذي الَّ َذ‬
ْ Lelaki Seorang
Untuk tersebut lelaki
mudzakkar
‫الَّ َذيْ ِن‬
‫ْاْلح ْستَاذح‬ ‫حستَاذ‬
ْ‫أ‬
‫الَلِِ ْي‬
َّ /ْ‫ان ا َّلَلِت‬ ِ َ‫الَِِّت اللَّت‬ Ustadz Seorang
ْ Untuk tersebut ustadz
ِ ْ َ‫اللَّت‬
‫ي‬ َُ‫اِ ْم َرأ‬
Muannats
‫ال َْم ْرأَُح‬
wanita Seorang
tersebut wanita
Bentuk mutsannanya
Mu’rob
#18 168

5 6
‫ْي‬ ِ
‫م‬ َّ
ْ‫الض ح‬ ‫َح ِد َما َسبَ َق‬ ِ
َ ‫اف إ‬
‫أ‬ ‫ل‬
َ ‫ض ح‬
َ ‫ال حْم‬
Yaitu maksudnya adalah isim yang diidhafakan
Yaitu dhamir (kata ganti). Seluruh bentuk kata ganti (disandarkan) kepada lima bentuk ma’rifah yang telah
adalah ma’rifah kita sebutkan
Contoh:
‫حه ْم‬ ‫حُهَا‬ ‫حه َو‬ َِ‫ك‬
‫اب ححمَ َّمد‬
‫ح‬ ‫ت‬ ‫كِتَاب‬
‫حه َّن‬ ‫حُهَا‬ ‫ِه َي‬ Isim Isim
ma’rifah nakiroh
‫أَنْ تح ْم‬ ‫أَنْ تح َما‬ َ ْ‫أَن‬
‫ت‬
‫اب‬ ِ
ِ ْ‫أَن‬ ‫ كتَ ح‬menjadi isim ma’rifah karena diidhafahkan kepada
‫ت‬
َّ‫أنْ ح‬ ‫أَنْ تح َما‬ ‫ت‬ Muhammad, dan Muhammad termasuk dari ma’rifah
karena berupa panggilan
‫ََْن حن‬ ‫أ ََن‬

Dhamir termasuk ma’rifah karena telah jelas siapa yang


dimaksud
‫‪#18‬‬ ‫‪169‬‬

‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan macam-macam ma’rifah dari jumlah berikut ini‬‬

‫ت ححمَ َّم ًدا‬ ‫َرأَيْ ح‬ ‫‪.1‬‬


‫ت (الضمْي) ححمَ َّم ًدا (العلم)‬ ‫= َرأَيْ ح‬
‫اء ال ِذ ْي قَ َام أَبح ْوهح‬ ‫َج َ‬ ‫‪.2‬‬
‫= الَّ ِذ ْي (املوصول) أَبح ْوهح (املضاف ال الضمْي)‬
‫حه حم الَّ ِذيْ َن يَ حق ْولحْو َن‬ ‫‪.3‬‬
‫= حه ْم (الضمْي) الَّ ِذيْ َن (املوصول)‬
‫اء َك كِتَابِ ْي فَ ْق َرأْهح‬ ‫َ‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.4‬‬
‫اء َك (الضمْي) كِتَاب (املضاف إل الضمْي) كتاب ي (الضمْي) فقرأه (الضمْي)‬ ‫= َج َ‬
‫ي ِ ِْف املَ ْد َر َس ِة‬ ‫ت ِبللَّتَ ْ ِ‬ ‫َم َرْر ح‬ ‫‪.5‬‬
‫= مررت (الضمْي) التي (املوصول) ال مدرسة (ال)‬
‫ب فِ ْي ِه‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫َ‬‫ال‬ ‫اب‬ ‫ك ال َِ‬
‫ت‬ ‫ْك‬ ‫َ‬ ‫َذلِ‬
‫ح َْ َ‬ ‫‪.6‬‬
‫= ذلك (املوصول) فيه (الضمْي)‬
170

‫ْاْلَْسَاءح ال َْم ْن ح‬
‫ص ْوبَةح‬
Isim-isim yang i’robnya selalu manshub
Pertemuan Kesembilan Belas (Nahwu)
#19 171

‫ول بِ ِه‬
‫ال َْم ْف حع ح‬

‫ال َْم ْف حع ْو حل فِ ْي ِه‬

‫ول ِْلَ ْجلِ ِه‬


‫ال َْم ْف حع ح‬

‫ال َْم ْف حع ْو حل َم َعهح‬


‫ْاْلَْسَاءح ال َْم ْن ح‬
‫ص ْوبَةح‬ ‫ال‬
‫ا ْْلَ ح‬
Isim-isim yang i’robnya ‫الت َّْميِْي حز‬
selalu manshub
‫ال حْم ْستَ ثْ َّن‬
Pada kesempatan ini kita akan membahas secara global ‫ادى‬
َ َ‫ال حْمن‬
saja tentang isim-isim yang I’robnya selalu manshub,
tidak terperinci. Adapun perinciannya akan kita bahas
satu persatu dalam pertemuan yang akan datang
‫اس حم إِ َّن َو َخ َبح َكا َن‬
ْ
‫ص ْوبَِة‬ ِ
‫َّاوابِ حع لل َْم ْن ح‬
َ ‫الت‬
#19 172

1 2
‫ال َْم ْفعحو حل بِ ِه‬ ‫ال َْم ْفعح ْو حل فِ ْي ِه‬
Maf ’ul bih dalam bahasa kita disebut sebagai objek Maf ’ul fihi adalah isim yang menjelaskan tentang lokasi
atau waktu

Contoh: Contoh:
ِ ‫ت ححمَ َّم ًدا أَما َم الْبي‬
‫ت‬ ‫َرأَيْ ح‬
Aku melihat Muhammad
َ َ di depan rumah
‫ب َعلِي ََيْ ًدا‬
َ ‫ض َر‬
َ Ali telah memukul Zaid
‫مفعل فيه‬
‫مفعل به‬ ‫فاعل‬ ‫ت ححمَ َّم ًدا يَ ْوَم ا ْْلح ْم َع ِة‬
‫َرأَيْ ح‬
Aku melihat Muhammad
pada hari Jumat

‫مفعل فيه‬
Zaid dalam kalimat ini merupakan maf ’ul bih, atau dengan ‫ام‬
َ ‫ أ ََم‬dan ‫ يَ ْوَم‬pada contoh di atas adalah isim yang menunjukkan
kata lain karena dia yang dikenai fi’il, yang dalam hal ini tempat dan waktu, oleh karena itu dia disebut maf ’ul fih dan
adalah pemukulan, sehingga I’robnya manshub i’robnya manshub
#19 173

3 4
‫ول ِْلَ ْجلِ ِه‬
‫ال َْم ْفعح ح‬ ‫ال َْم ْفعح ْو حل َم َعهح‬
Maf ’ul liajlihi adalah isim yang menjelaskan tentang Maf ’ul ma’ahu adalah isim yang menjelaskan tentang
sebab terjadinya fi’il kebersamaan, karena ‫ َم َع‬sendiri artinya adalah “bersama”

Contoh: Contoh:
ِ ‫ت ر ْغبةً ِِف‬
ُِ‫اْلخ َر‬ ْ َ َ ‫صلَّْي ح‬
Aku shalat karena
َ berharap akhirat

‫مفعل ْلجله‬ ‫فعل‬ ‫ِس ْر ح‬


‫ت َوالْ َق َم َر‬ Aku berjalan bersama rembulan

ِ‫ت حمبَ ِكرا اِ ْح‬


‫َتا ًما لِ ْل ِعل ِْم‬ ‫ئ‬
ْ ِ
‫ج‬ Aku datang pagi-pagi
َ ً ‫ ح‬karena menghormati ilmu ‫مفعل معه‬

‫مفعل ْلجله‬ ‫فعل‬


Contoh bentuk maf ’ul liajlihi di atas merupakan isim yang Contoh di atas menunjukkan bahwa seakan-akan dia berjalan
menjelaskan sebab terjadinya fi’il, maka dari itu I’robnya bersama rembulan. Maka yang bersamanya itu adalah maf ’ul
manshub ma’ahu, dan I’robnya manshub
#19 174

5 6
‫ال‬
‫ا ْْلَ ح‬ ‫الت َّْميِْي حز‬
Al-Hal adalah isim yang menjelaskan tentang kondisi, At-Tamyiz adalah isim yang menjelaskan sesuatu yang
baik kondisi fa’il ataupun ma’ful mubham (tidak jelas)

Contoh: Contoh:

‫ت َراكِبًا‬ ‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَا ًب‬ ِ‫ا‬


‫ِج ْئ ح‬
Aku membeli dua puluh
Aku datang dalam ‫ي‬‫َت‬
‫ََْ ح‬ ‫ش‬
ْ buku
kondisi naik kendaraan

‫اْلال‬ ‫فاعل‬-‫فعل‬ ‫التمييز‬ ‫ْمبهم‬

Asalnya, tanpa ada kata ‫اب‬ ِ


Kata ‫ َراكِبًا‬menunjukkan keterangan atau penjelasan tentang ً َ‫ كت‬maka jumlahnya tidak jelas
(mubham), maka dibutuhkanlah tamyiz (penjelasan) atas
fa’il, sehingga dia merupakan ‫ اْلَال‬dan I’robnya manshub
jumlah yang mubham tersebut dengan. Tamyiz dalam hal ini
I’ribnya manshub
#19 175

7 8
‫ال حْم ْستَ ثْ َّن‬ ‫ادى‬
َ َ‫ال حْمن‬
Al-Mustatsna adalah pengecualian, yaitu isim yang Al-Munada adalah isim yang menunjukkan kepada yang
menunjukkan sebagai yang dikecualikan dipanggil

Contoh: Contoh:

‫ب إَِّال ححمَ َّم ًدا‬ َّ ُّ


‫اء الط ح‬
‫َل‬ Telah datang para pelajar
َ ‫َج‬ kecuali Muhammad ‫ََي َع ْب َد ال حْم ِْ ِس ِن‬ Wahai Abdul Muhsin

‫امليتثّن‬ Kalimat
pengecualian ‫املنادى‬

Karena ‫ ححمَ َّمد‬adalah yang dikecualikan dalam contoh jumlah di Jika menunjukkan pada suatu isim yang dipanggil, maka i’rob
atas, maka dia adalah mustatsna dan I’robnya manshub isim tersebut adalah manshub seperti contoh panggilan di atas.
ِ ِ‫َي َعب حد الْم‬
Maka keliru (salah) jika kemudian dikatakan ‫سن‬ ْ‫َ ْ ح‬
#19 176

At-Tabi’ lil Manshub adalah isim yang datang setelah isim manshub, yang
juga ikut marfu’ karena mengikuti isim sebelumnya. Sebagaimana pada
isim-isim yang marfu’ ada empat jenis pengikutnya, maka pada yang
manshub juga terdapat empat jenis isim yang bisa ikut isim manshub yaitu
‫ت‬
‫َّع ح‬ ِ
ْ ‫( الن‬sifat), ‫( الت َّْوك ْي حد‬penekanan), ‫ْف‬
‫‘( ال َْعط ح‬athaf), ‫( الْبَ َد حل‬pengganti)
9 Contoh ‫ت‬
ٌُ ‫( الن رَّع‬sifat): ‫ب ال َْعالِ َم‬
َ
ِ‫ت الطَّال‬
‫ = َرأَيْ ح‬Aku melihat pelajar yang berilmu
‫ص ْوبَِة‬ ِ ِ
‫َّاواب ح َ ْ ح‬
‫ن‬‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫ل‬ ‫ع‬ َ ‫الت‬ Sifat Isim
manshub
Contoh ‫َّوكِرْي ٌُد‬
‫الت‬ ‫ه‬ ‫س‬‫ف‬ْ ‫ن‬
َ ‫ب‬ِ‫ت الطَّال‬
‫ = َرأَيْ ح‬Aku melihat pelajar (dirinya)
Pengikut isim ‫ر‬ (penekakan): ‫ح‬ َ َ
manshub Penekanan Isim
manshub
ِ ‫ = رأَي ح‬Aku melihat pelajar dan Zaid
Contoh ‫ف‬
ٌُ ‫‘( الر َعطر‬athaf): َ ‫ت الطَّال‬
‫ب َوََيْ ًدا‬ َْ
‘Athaf Isim
manshub
ٌُ ‫( الربَ َد‬pengganti):
Contoh ‫ل‬ ‫اْل َما َم َمالِ ًكا‬
ِْ ‫ت‬‫ = َرأَيْ ح‬Aku melihat sang imam Malik
Badal Isim
manshub
#19 177

10
‫اس حم إِ َّن َو َخ َبح َكا َن‬
ْ
Sebagaimana telah berlalu penjelasan tentang isim-isim yang marfu’,
kita telah membahas bahwa isim inna dan khabar kana merupakan
isim yang I’robnya manshub

TETAP SEMANGAT BELAJAR


BAHASA ARAB
178

‫ال َْم ْفعح ْو حل بِ ِه‬


Maf’ul bih
Pertemuan Kedua Puluh (Nahwu)
#20 179

ِ‫الْم ْفعو حل بِه‬


ْ‫َ ح‬
Maf ’ul bih artinya adalah objek atau yang
dikenai fi’il (pekerjaan)

Ali telah memukul Zaid ‫ب َعلِ يي ََيْ ًدا‬


َ ‫ض َر‬
َ
Zaid merupakan maf ’ul bih
karena terkena pukul oleh Ali
‫‪#20‬‬ ‫‪180‬‬

‫ال َْم ْفعح ْو حل بِ ِه‬

‫ض ِم ْْي‬ ‫اِسم ظَ ِ‬
‫اهر‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫‪Dhamir‬‬ ‫‪Isim Zahir‬‬

‫ض َربَهح َعلِ يي‬‫َ‬ ‫ب َعلِ يي ََيْ ًدا‬ ‫ض َر َ‬ ‫َ‬


‫‪Fi’il Madhi‬‬ ‫‪Fi’il Madhi‬‬
‫ض َربَ حه َما َعلِ يي‬ ‫َ‬ ‫ي‬‫ب َعلِ يي الطَّالِبَ ْ ِ‬ ‫ض َر َ‬
‫َ‬
‫‪Fi’il‬‬
‫ض ِربحهح َعلِ يي‬‫يَ ْ‬ ‫ب َعلِ يي ََيْ ًدا‬ ‫ض ِر ح‬ ‫يَ ْ‬ ‫‪Fi’il‬‬
‫ض ِربح حه َما َعلِ يي‬ ‫يَ ْ‬ ‫ب َعلِ يي الطَّالِبَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫ض ِر ح‬‫يَ ْ‬
‫’‪Mudhari‬‬ ‫’‪Mudhari‬‬

‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬


‫ض ِربْ هح‬ ‫ب ََيْ ًدا‬ ‫ض ِر ْ‬‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬
‫‪Fi’il Amr‬‬
‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬ ‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬
‫‪Fi’il Amr‬‬
‫ض ِربْ حه َما‬ ‫ب الطَّالِبَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫ض ِر ْ‬
#20 181

‫ال ِْف ْع حل‬

‫ال حْمتَ َع ِدي‬ َّ


‫الَل َِحم‬
Fi’il Muta’addi Fi’il Lazim

Yaitu fi’il yang tidak membutuhkan


Yaitu Fi’il yang membutuhkan objek
objek (maf ’ul bih)

Butuh dua objek Butuh satu objek


#20 182

Contoh-contoh fi’il yang tidak butuh kepada objek

‫َشبِ َع‬ ‫س َن‬


‫َح ح‬ ‫َخ َر َج‬ ‫ب‬
َ ‫َذ َه‬
Kenyang Indah Keluar Pergi
‫فَ ِر َح‬ ‫َسعح َد‬

َّ
‫الَل َِحم‬
Senang Bahagia

‫س َن َو ْج حههح ِبلنَّ َها ِر‬‫ح‬ ِ


‫ل‬ ‫ي‬ َّ
‫ل‬ ‫ل‬‫ب‬ِ ‫ه‬ ‫ام‬ ِ‫ال ق‬
‫َم ْن طَ َ َ ح‬
‫ي‬
Barangsiapa yang panjang shalatnya di malam
‫َح‬ ْ ‫ح‬
Fi’il Lazim hari, maka indah wajahnya di siang hari
Fa’il Fi’il Fa’il Fi’il

Contoh di atas dan di bawah ini menunjukkan bahwa fi’il tidak membutuhkan
objek, melainkan cukup frasanya hanya cukup terdiri dari fi’il dan fa’il

‫فَ ِر َح ححمَ َّمد‬


Muhammad senang
Fa’il Fi’il
‫ال حْمتَ َع ِدي‬
#20 183

Fi’il Muta’addi
Yang butuh satu objek Yang butuh dua objek

Beberapa di antara contoh fi’il yang butuh Beberapa di antara contoh fi’il yang butuh
satu objek dua objek
ِ‫رك‬ ‫َعلَّ َم‬
‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ ‫أ َك َل‬ ‫ب‬
َ َ ‫فَ تَ َح‬ َ َ‫أَلْب‬
‫س‬ ‫أَ ْعطَى‬
Memukul Makan Menaiki Membuka Mengajarkan memakaikan Memberi
‫َك َس َر‬ ‫َمنَ َح‬ ‫َسأ ََل‬
Memecahkan Menganugerahkan Meminta

‫َِّ ِو‬ ِ ‫علَّم ححمَ َّمد ََي ًدا‬


ْ ‫ْم الن‬‫ل‬ ‫ع‬
‫ب َعلِ يي ََيْ ًدا‬
َ ‫ض َر‬
َ
Muhammad mengajarkan Zaid
Imu Nahwu MB-2
َ ْ
MB-1
َ َ
Fi’il
Ali telah memukul Zaid
ً‫أَ ْعطَى ححمَ َّمد ََيْ ًدا َه ِديَّة‬
Maf ’ul Fa’il Fi’il
bih Muhammad memberi Zaid
hadiah MB-2 MB-1 Fi’il
Contoh di atas menunjukkan bahwa fi’il hanya butuh satu
Contoh di atas menunjukkan bahwa fi’il butuh dua objek
objek (maf ’ul bih)
(maf ’ul bih), dan kedua objeknya manshub
#20 184

Perhatian!
Bentuk-bentuk fi’il lazim bisa berubah menjadi muta’addi (butuh objek) dengan salah satu dari tiga cara di
bawah ini:

1. Mengubah wazan ‫ل‬


َ ‫ فَ َع‬menjadi ‫أَفْ َع َل‬. Contoh: ‫( أَ ْخ َر َج‬Mengeluarkan) ‫( َخ َر َج‬Keluar)
‫( أَ ْد َخ َل‬Memasukkan) ‫( َد َخ َل‬Masuk)
‫( أَ ْك َم َل‬Menyempurnakan) ‫( َك حم َل‬Sempurna)
2. Mengubah wazan ‫ فَ َع َل‬menjadi ‫فَ عَّ َل‬. Contoh: ‫( َخ َّر َج‬Mengeluarkan) ‫( َخ َر َج‬Keluar)
‫( َك ََّب‬Membesarkan) ‫( َك حَب‬Besar)
‫( َك َّم َل‬Menyempurnakan) ‫( َك حم َل‬Sempurna)
3. Dengan menambah huruf jar. Contoh: Aku pergi dengan Zaid ‫ت بِ َزيْد‬‫َذ َه ْب ح‬
Aku safar dengan Ali ‫ت بِ َعلِي‬‫َسافَ ْر ح‬
‫ِسن‬ ِ ‫ِج ْئ ح‬
Aku datang dengan Hasan َ ‫تب‬
#20 185

Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

1. Dua pelajar laki-laki telah mengeluarkan buku


ِ ‫اَ ْخرج الطَّالِب‬
ِ ْ َ‫ان كِتَاب‬
=‫ي‬ َ ََ
2. Mereka sedang pergi membawa Muhammad
= ‫ِ َّمد‬ ِ
َ ‫يَ ْذ َهبح ْو َن‬
‫ِب‬
‫ح‬
3. Maryam telah mengajari Muhammad Ilmu Nahwu
= ‫َِّ ِو‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ِ ‫ت مرََي ححمَ َّم ًدا‬
‫ع‬
ْ َ ‫َد َّر َس ْ َ ْ ح‬
4. Ustadz telah memberikan kepada Muhammad dua hadiah
ِ ْ َ‫أَ ْعطَى ْاْلح ْستَاذح ححمَ َّم ًدا َه ِديَّت‬
=‫ي‬
5. Abdul Muhsin sedang gembiran di rumahnya
= ‫ِف بَ ْيتِ ِه‬
ْ ِ ِ
‫ن‬ ِ ِ‫ي ْفرح َعب حد الْم‬
‫س‬ ْ‫َ َح ْ ح‬
186

ِ‫الْم ْفعو حل ِْلَجلِ ِه & الْم ْفعو حل فِيه‬


ْ ْ‫َ ح‬ ْ ْ‫َ ح‬
Maf’ul li-ajlihi & Maf’ul fih
Pertemuan Kedua Puluh Satu (Nahwu)
#21 187

‫ال َْم ْفعح ْو حل ِْلَ ْجلِ ِه‬


Maf ’ul li-ajlihi artinya adalah isim yang
menjelaskan tentang sebab terjadinya fi’il
Aku datang ke sekolah
karena tertarik kepada ilmu
‫ت ال َْم ْد َر َسةَ َر ْغبَةً ِ ِْف الْ ِعل ِْم‬
‫أَتَ ْي ح‬
ً‫ َر ْغبَة‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul li-ajlihi
karena menunjukkan sebab terjadinya fi’il

Contoh lain:

Aku shalat karena ِ ‫ت إَِْيَ ًان ِب‬


‫لل‬ ‫صلَّْي ح‬
Aku menziarahimu
‫ك َحمَبَّةً لَك‬
َ ‫حَْرتح‬
iman kepada Allah َ karena cinta kepadamu

Aku memukul anakku dalam


rangka mendidiknya
‫ت َولَ ِد ْي ََتْ ِديْ بًا لَ حه‬
‫ض َربْ ح‬
َ
#21 188

Ada beberapa bentuk kata yang bisa kita


hapalkan sebagai bentuk penggunaan maf ’ul li-
ajlihi

ِ -ً‫َر َْحَة‬
‫ب‬ ‫ ِم ْن‬-‫اء‬
ً َ‫َحي‬ ْ ِ-ً‫َر ْغبَة‬
‫ِف‬ ‫ل‬-‫ححباا‬
Sayang Malu Tertarik Suka atau cinta
‫ ِم ْن‬-‫ ِم ْن َح َس ًدا‬/‫ل‬-‫ضبًا‬
َ ‫غ‬
َ ‫ن‬ ِ
ْ -‫حح ْزًن‬
‫م‬ ‫ل‬-‫حش ْك ًرا‬
Hasad Marah Sedih Terima kasih
‫ل‬-‫اِ ْحِ َِت ًاما‬
Menghormati

Huruf-huruf yang datang setelah bentuk-bentuk kata maf ’ul li-ajlihi di


atas merupakan pasangan dari isim tersebut
#21 189

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

‫ت تَ َعبًا‬ ‫ح‬ ‫َت‬ ‫س‬ ِ‫ا‬


1. Saya istirahat karena capek ‫ْ ََ ْ ح‬
2. Jangan bersedekah karena riya’ ‫ص َّد ْق ِرََي ًء‬ َ َ‫َال تَ ت‬
3. Saya lari karena takut dari singa ‫ت َخ ْوفًا ِم َن ْاْلَ َس ِد‬ ‫فَ َرْر ح‬
ِ ‫ضى‬
‫هللا‬ ِ
‫ر‬
َ ً ََِ
‫ل‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫م‬
َّ ‫حم‬
َ‫ح‬ ‫ى‬ َّ
‫صل‬
4. Muhammas shalat karena mengharap ridha Allah َ
5. Zaid tidak pergi karena malu ‫اء‬
ً َ‫ب ََيْد َحي‬ ْ ‫َلْ يَ ْذ َه‬
6. Zainab menangis karena sedih ‫ب حح ْزًن‬ ‫ت ََيْ نَ ح‬ْ ‫بَ َك‬
190

‫ال َْم ْفعح ْو حل فِ ْي ِه‬


#21

Maf ’ul fih artinya adalah isim yang menjelaskan


kapan atau di mana fi’il tersebut terjadi
Aku pergi pada hari Jumar ‫ت يَ ْوَم ا ْْلح ْم َع ِة‬
‫َذ َه ْب ح‬
‫ يَ ْوَم‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul fihi karena Maf'ul fih disebut juga
dengan istilah zharf. Jika
menunjukkan waktu terjadinya fi’il, sehingga I’robnya manshub
yang diterangkan adalah
tempat/posisi, maka ia
ِ َ‫ف الْب‬ ِ ‫ف الْم َك‬
Anjing itu tidur di belakang
pintu
‫اب‬ َ ‫ْب َخ ْل‬
‫َن َم الْ َكل ح‬
disebut ‫ان‬ َ ‫ظَ ْر ح‬, dan
jika yg diterangkan
adalah waktu, maka dia
disebut ‫ان‬ِ ‫الزم‬
‫ْف‬
َ ‫ َخل‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul fihi karena َ َّ ‫ف‬
‫ظَ ْر ح‬
menunjukkan tempat terjadinya fi’il, sehingga I’robnya
manshub
#21 191

Ada beberapa bentuk kata yang bisa kita hapalkan


sebagai bentuk penggunaan maf ’ul fihi

ِ ‫ف الْم َك‬
‫ان‬ ِ ‫الزم‬
َ ‫( ظَ ْر ح‬Keterangan tempat) ‫ان‬ َ َّ ‫ف‬
‫( ظَ ْر ح‬Keterangan waktu)

ِ‫أ‬
‫ْف‬
َ ‫َخل‬ َ ََ ِ‫إ‬
‫اء‬ ‫قح َّد َام‬ ‫ام‬
َ ‫أ ََم‬ ‫َص ْي ًَل‬ ًُ‫بح ْك َر‬ ًُ‫غح ْد َو‬ ‫احا‬
ً َ‫صب‬
َ
Belakang Di hadapan Depan Depan Sore Pagi Pagi Pagi

َ ْ ِ‫ََي‬
‫ي‬ ‫فَ ْو َق‬ ‫ت‬
َ ْ‫ََت‬ ‫اء‬
َ ‫َوَر‬ ‫يَ ْوًما‬ ‫لَْي ًَل‬ ‫َُنَ ًارا‬ ‫اء‬
ً ‫َم َس‬
Sebelah kanan Di atas Bawah Belakang Hari Malam Siang Sore

‫ِع ْن َد‬ ‫َح ْو َل‬ ‫ي‬


َ ْ َ‫ب‬ َ َ‫ََش‬
‫ال‬ ً‫اعة‬
َ ‫َس‬ ‫حسبح ْو ًعا‬
ْ‫أ‬ ‫َش ْه ًرا‬ ً‫َسنَة‬
Di sisi Di sekitar Di antara Sebelah kiri Pada waktu Seminggu Bulan Tahun

‫غَ ًدا‬ ‫اء‬‫ش‬َ ِ


‫ع‬ ‫قَ ِد َْيًا‬ ‫أَبَ ًدا‬
ً
Besok Isya’ Dahulu Selamanya
#21 192

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Aisyah safar ke Jakarta sebulan ‫شةح إِ َل َجا َك ْرََت َش ْه ًرا‬ َ ِِ‫ت َعا‬ ْ ‫َسافَ َر‬
2. Aisyah safar ke Jakarta kemarin ‫س‬ ِ ‫شةح إِ َل َجا َك ْرََت أ َْم‬ ِ
َ ِ‫ت َعا‬ ْ ‫َسافَ َر‬
3. Aisyah safar ke Jakarta hari kamis ِ ‫اْلَ ِم ْي‬
‫س‬ ْ ‫شةح إِ َل َجا َك ْرََت يَ ْوَم‬ ِ
َ ِ‫ت َعا‬ ْ ‫َسافَ َر‬
‫ْي غَ ًدا‬ ‫ج‬ِ ‫ي‬ ‫ش‬ِ
َْ ْ ‫ب إِ َل‬
4. Saya akan pergi ke Ceger besok ‫َسأَ ْذ َه ح‬
ِ َ‫َيَْ ِشي ََيد وراء ْاالحست‬
‫اذ‬
5. Zaid berjalan di belakang guru ْ َ ََ ْ ْ
‫ات‬ِ ‫ت ْاْلحستَا َذُح أَمام الطَّلِب‬
6. Ibu guru berdiri di depan para pelajar wanita َ ََ ْ ْ ‫قَ َام‬
‫ت‬ ِ ‫أَقَام َع ْب حد الْم ِْ ِس ِن َش ْهريْ ِن ِِف الْب ْي‬
7. Abdul Muhsin tinggal di rumah dua bulan َ ْ َ ‫ح‬ َ
karena taku corona ‫َخ ْوفًا ِم ْن حك حرْوَن‬
193

‫ال َْم ْفعح ْو حل َم َعهح & ال َْم ْفعح ْو حل ال حْمطْلَ حق‬


Maf’ul ma’ahu & Maf ’ul mutlaq
Pertemuan Kedua Puluh Dua (Nahwu)
#22 194

‫ال َْم ْفعح ْو حل َم َعهح‬


Maf’ul ma’ahu artinya adalah isim manshub yang
datang setelah waw al-ma’iyyah “‫”و‬, yakni yang
menunjukkan bahwa isim yang disebutkan setelahnya
menyertai fa’il dalam menjalankan fi’il

‫ِس ْر ح‬
‫ت َوالنِْي َل‬ ‫ِس ْر ح‬
‫ت َم َع النِْي ِل‬
Aku berjalan bersama
dengan sungai nil

‫ النِْي َل‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu
#22 195
Contoh lain:
Aku berjalan bersama
‫ت َوالْ َق َم َر‬ ‫ر‬
‫ْ ح‬ ِ
‫س‬ ‫ت َم َع الْ َق َم ِر‬ ‫ر‬
‫ْ ح‬ ِ
‫س‬
dengan rembulan

‫ الْ َق َم َر‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu

‫ْت َوتَ ْغ ِريْ َد الطُّيح ْوِر‬


‫ظ‬ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫س‬ِ‫ا‬ ‫ْت َم َع تَ ْغ ِريْ ِد الطُّيح ْوِر‬
‫ظ‬ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫س‬ِ‫ا‬
‫َْْ ح‬ ‫َْْ ح‬
Aku bangun bersamaan
dengan kicauan burung

‫ تَغْ ِريْ َد‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu

Muhammad datang bersamaan


ِ ‫الش ْم‬
‫س‬ َّ ‫ب‬َ ‫اء ححمَ َّمد َوغح حرْو‬
َ ‫َج‬ ِ ‫الش ْم‬
‫س‬ َّ ‫ب‬ِ ‫اء ححمَ َّمد َم َع غحرْو‬
َ ‫َج‬
dengan terbenamnya matahari ‫ح‬
‫ب‬
َ ‫ غح حرْو‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu
#22 196

‫ال َْم ْفعح ْو حل ال حْمطْلَ حق‬


Maf ’ul mutlaq artinya adalah maf ’ul yang datang untuk memberikan penjelasan
lebih tentang fi'il, baik berupa penekanan makna atau pun penyebutan jenis atau
pun jumlahnya

Aku benar-benar
memukulnya
‫ض ْرًب‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ
Aku memukulnya dengan
pukulan yang keras
‫ض ْرًب َش ِديْ ًدا‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ
‫ض ْرًب‬
َ dalam jumlah ini merupakan maf ’ul ‫ض ْرًب َش ِديْ ًدا‬
َ dalam jumlah ini merupakan
mutlaq karena menunjukkan penjelasan maf ’ul mutlaq karena menunjukkan
terhadap fi’il penjelasan terhadap fi’il

Disebut dengna maf ’ul mutlaq karena maf ’ulnya tidak terikat dengan objek, sebab, zaman atau
tempat, dan kebersamaan, melainkan terikat pada fi’il itu sendiri. Adapun selain maf ’ul mutlaq
disebut maf ’ul muqayyad. Perlu untuk diperhatikan juga bahwa maf ’ul mutlaq bentuknya masdar
dari fi’il yang dijelaskan, contoh fi’il ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ masdarnya adalah ‫ض ْرًب‬
َ
#22 197

Macam-macam maf ’ul mutlaq

ِ ‫لِب ي‬
‫ان َع َد ِد ال ِْف ْع ِل‬ ِ ‫لِب ي‬
‫ان نَ ْوِع ال ِْف ْع ِل‬ ‫لِتَأْكِ ْي ِد ال ِْف ْع ِل‬
ََ ََ
Untuk menjelaskan jumlah fi’il Untuk menjelaskan jenis fi’il Untuk menekankan fi’il

ً‫ض ْربَة‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ ‫ض ْرًب قَ ِواَي‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ ‫ض ْرًب‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ
Aku memukulnya satu Aku memukulnya dengan Aku benar-benar
kali pukulan pukulan yang kuat memukulnya

ِ ْ َ‫ت إِلَْي ِه نَظ َْرت‬


‫ي‬ ‫نَظَ ْر ح‬ ‫ْيا‬
ً
ِْ ‫ْت أَ ْك ًَل َكث‬
‫أَ َكل ح‬ ‫َوَكلَّ َم هللاح حم ْو َسى تَ ْكلِ ْي ًما‬
Aku melihatnya dengan Allah benar-benar
Aku makan yang banyak
dua kali pandangan berbicara dengan Musa

‫ قَ ِواَي‬dan ‫ َكثِ ْ ًْيا‬menunjukkan jenis fi’il


yang disebutkan
#22 198

Bentuk masdar untuk maf ’ul mutlaq

Dari lafal fi’il yang lain namun


Dari lafal fi’il itu sendiri
semakna dengan fi’ilnya

ً‫ض ْربَة‬
َ ‫ض َربْ تحهح‬
َ ‫س = قَ َع َد‬ ‫ل‬
َ
َ َ ‫ج‬ ‫ت قحعح ْو ًدا‬
‫َجلَ ْس ح‬
Aku memukulnya satu Aku benar-benar
kali pukulan duduk

ِ ْ َ‫ت إِلَْي ِه نَظ َْرت‬


‫ي‬ ‫نَظَ ْر ح‬ ‫ف‬
َ َ‫قَ َام = َوق‬ ‫ت حوقح ْوفًا‬
‫قح ْم ح‬
Aku melihatnya dengan
Aku benar-benar berdiri
dua kali pandangan

Contoh-contoh yang disebutkan pada halaman


sebelumnya merupakan bentuk masdar maf ’ul
mutlaq dari fi’ilnya sendiri
#22 199

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Saya benar-benar paham pelajaran itu ‫س فَ ْه ًما‬ َْ ‫ر‬ َّ


‫الد‬ ‫ت‬‫ح‬ ‫م‬ ِ
ْ َ‫ف‬
‫ه‬
2. Berkatalah kalian (laki-laki) dengan ‫ْيا‬
ً ْ ‫قح ْولحْوا قَ ْوًال َخ‬
perkataan yang baik
3. Saya duduk seperti duduknya ulama ‫س الْعحلَ َم ِاء‬َ ‫ت حجلح ْو‬ ‫َجلَ ْس ح‬
4. Saya betul-betul minum ‫ت حش ْرًب‬‫َش ِربْ ح‬
5. Mereka sujud sekali sujud karena lupa ‫َس َج حد ْوا َس ْج َدًُ نِ ْسيَ ًان‬
200

‫ال‬
‫ا ْْلَ ح‬
Al-Haal
Pertemuan Kedua Puluh Tiga (Nahwu)
#23 201

‫ا ْْلَ ح‬
‫ال‬
Al-Haal artinya adalah kondisi, yaitu isim manshub
yang didatangkan untuk menjelaskan kondisi fa’il atau
maf’ul bih

Telah datang Muhammad ke


sekolah dengan naik kendaraan
‫اء ححمَ َّمد إِ َل الْ َم ْد َر َس ِة َراكِبًا‬
َ ‫َج‬
Fa’il

‫ َراكِبًا‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal


karena menjelaskan kondisi fa’il yang dalam
hal ini adalah Muhammad. Adapun fa’il dalam
jumlah seperti ini disebut dengan shahibul haal
#23 202
Contoh lain:

ً‫ت الطَّاَِِرَُ حم ْس ِر َعة‬


‫َرأَيْ ح‬
Aku melihat burung yang
terbang dengan cepat
Maf ’ul
bih
ً‫ حم ْس ِر َعة‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
karena menjelaskan kondisi maf ’ul bih yang
dalam hal ini adalah burung

Aku minum air dalam kondisi


jernih
‫صافِيًا‬
َ ‫اء‬ ‫َش ِربْ ح‬
َ ‫ت ال َْم‬
Maf ’ul
bih
‫صافِيًا‬
َ dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
karena menjelaskan kondisi maf ’ul bih yang
dalam hal ini adalah air

Telah datang Muhammad ke ِ ‫جاء ححمَ َّمد إِ َل الْم ْدرس ِة م‬


‫اشيًا‬
sekolah dengan berjalan kaki َ ََ َ ََ
Fi’il
ِ ‫ م‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
‫اشيًا‬ َ
karena menjelaskan kondisi fa’il yang dalam hal
ini adalah Muhammad
Aturan Al-Haal
#23 203

1. Al-Haal selalu manshub


2. Shahibul hal (fa’il atau maf ’ul bih) selalu bentuknya ma’rifah
3. Al-Haal seringnya berbentuk nakiroh. Terkadang Al-Haal juga makrifah akan tetapi sangat jarang
4. Al-Haal biasanya dalam bentuk salah satu dari tiga bentuk di bawah ini:
Pertama: Isim Fa’il (yaitu wazannya menjadi ‫اعل‬ ِ َ‫)ف‬. Contoh: ‫ت راكِبا‬ ِ
ً َ ‫( ج ْئ ح‬Aku datang dengan naik
kendaraan)
Kedua: Isim Maf’ul (yaitu wazannya menjadi ‫) َم ْف حع ْول‬. Contoh: ‫الس ِريْ ِر‬ ‫اء ال َْم ِريْ ح‬
َّ ‫ض َْحم حم ْوًال َعلَى‬ َ ‫( َج‬Telah datang
orang yang sakit sambing digendong di atas tempat tidur)
Ketiga: Bentuk Masdar. Contoh: ‫َم َوا حْلح ْم ِس ارا‬ ِ
ْ ‫( يح ْنف حق ْو َن أ‬Mereka menginfakkan harta mereka secara diam-
diam)
5. Jika Al-Haal datang dalam bentuk ma’rifah juga seperti shahibul hal, maka itu sesungguhnya
bukan Al-Haal melainkan sifat. Contoh: ‫اء الْبَا ِر َد‬ َ ‫ت ال َْم‬‫( َش ِربْ ح‬Aku minum air yang dingin). ‫ الْبَا ِر َد‬pada
jumlah tersebut bukanlah Al-Hal, melainkan sifat atas air yang diminum. Lihatlah perbedaan artinya
dengan contoh pada halaman sebelumnya
6. Antara Al-Haal dan Shahibul hal harus sama “jumlahnya” dan “mudzakkar-muannatsnya”.
Contoh:
ِ ‫ت الطَّالِبةح م‬
ً‫اشيَة‬ ْ ‫اء‬ ِ ْ َ‫اشيَ ت‬ ِ َ‫ت الطَّالِب ت‬
ِ ‫ان م‬ ِ ‫ات م‬ ِ‫ت الطَّال‬
َ َ َ ‫َج‬ ‫ي‬ َ َ ْ ‫اء‬
َ ‫َج‬ ‫اشيَات‬ ‫ح‬
َ َ‫ب‬ ْ ‫اء‬
َ ‫َج‬
#23 204

Kondisi Al-Haal

‫ِش ْبهح ا ْْلح ْملَةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح‬ Selain jumlah

‫الظَّْر ح‬
‫ف‬ ‫ار َوالْ َم ْج حرْوحر‬
ُّ َ‫ا ْْل‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ال ِْف ْعلِيَّةح‬ ‫ا ْْلح ْملَةح ا ِْْل ِْْسيَّةح‬ Contoh-contoh yang telah
kita sebutkan pada
halaman-halaman
sebelumnya merupakan
‫الر ِْْس ِي‬ ِ ‫ضر الْ َقاِِ حد بِلِب‬
َّ ‫اس ِه‬ ِ ‫جاء‬
‫الط ْف حل يَ ْب ِكي‬ ‫ت قَاِِم‬
َ ْ‫ب َوأَن‬
َ َ َ ‫َح‬ ََ ْ ‫َال تَ ْش َر‬ bentuk Al-Haal ghairu
Telah hadir sang jumlah
Telah datang anak Jangan engkau minum
pemimping dengan dalam kondisi menangis sementara engkau berdiri
pakaian resminya
ِ َِ ‫الس‬
‫اب‬ َّ ‫ي‬َ ْ َ‫ت الطَّاَِِرَُ ب‬
‫َرأَيْ ح‬ ‫ان‬ ِ ‫جاء‬
ِ ‫أالط ْف ََل ِن ي ْب ِكي‬
• Pada jumlah ismiyyah
َ َ ََ
terdapat waw al-haliyah (‫)و‬
sebelum Al-Hal
• Harus ada pengikat (‫ ) َرابِط‬yang
Aku melihat burung di Telah datang dua anak
antara awan dalam kondisi menangis
menghubungkan antara Al-
haal dan shahibul hal

Al-Haal pada seluruh kondisi di atas disebut ‫صب‬


ْ َ‫ن‬ ِْ
‫ِف َحمَ ِل‬
#23 205

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Zainab minum sambil duduk


ِ‫ت ََي نَب جال‬
= ً‫سة‬َ َ ‫َش ِربَ ْ ْ ح‬
2. Dua pelajar wanita sedang makan sambil berdiri
=‫ي‬ ِ ْ َ‫ان قَاِِ َمت‬ِ َ‫ََتْ حكل الطَّالِب ت‬
َ َ
3. Muhammad melihat dua polisi yang sedang naik kendaraan
=‫ي‬ ِ ْ َ‫ي َراكِب‬ ِ ْ َّ‫الش ْر ِطي‬
ُّ ‫َرأَى ححمَ َّمد‬
4. Anak-anak perempuan itu minum sambil duduk
= ‫سات‬ ِ‫ات جال‬ ْ َ‫َش ِرب‬
َ َ ‫ت الْبَ نَ ح‬
5. Mereka memakan daging dalam kondisi panas
= ‫ِ َم َحا ارا‬ ْ َّ‫ََيْ حكلح ْو َن الل‬
6. Janganlah kalian makan sementara kalian berdiri
= ‫َال ََتْ حكلح ْوا َوأَنْ تحم قَاِِ حم ْو َن‬
7. Janganlah kalian berdua pergi ke masjid dalam kondisi cepat-cepat
=‫ي‬ ِ ْ ‫َال تَ ْذ َهبَا إِ َل ال َْم ْس ِج ِد حم ْس ِر َع‬
206

ِ ‫الْع َد حد واملَْع حد‬


‫ود‬ َ َ
‘Adad dan Al-Ma’dud
Pertemuan Kedua Puluh Empat (Nahwu)
#24 207

ِ ‫الْع َد حد واملَْع حد‬


‫ود‬ َ َ
‘Adad dan Al-Ma’dud. 'Adad artinya hitungan
bilangan, adapun Al-Ma’dud adalah yang terhitung

Tiga buku ‫ثَََلثَةح حكتحب‬


‫( ال َْم ْع حد ْو حد‬yang dihitung) ‫( ال َْع َد حد‬bilangan/angka)

'Adad dan Al-Ma’dud merupakan pembahasan awal sebelum masuk kepada pembahasan Tamyiz
#24 208

ِ ‫ح ْكمَ الْم ْع حد‬


‫ود‬ َ ‫ح ح‬
Hukum Al-Ma’dud

Berjumlah satu-dua Berjumlah tiga-sepuluh


1-2 3-10

‫ثَََلثَةح حكتحب‬
‫كِتَاب‬
Tiga buku
Satu buku
‫سةح ِر َجال‬
َ ْ‫ََخ‬
‫كِتَ َاب ِن‬
Lima lelaki
Dua buku
Lima lelaki ‫ثَََلثَةح أ َْوَالد‬
Berjumlah satu bentuknya isim Isim yang berjumlah antara 3-10
mufrad, sedangkan berjumlah maka bentuk ma’dudnya adalah
dua bentuknya isim mutsanna jamak-majrur
#24 209

ِ ‫ح ْكمَ الْم ْع حد‬


‫ود‬ َ ‫ح ح‬
Hukum Al-Ma’dud

Berjumlah 11-99 Berjumlah 100-1000

Dua belas laki-laki ‫ش َر َر حج ًَل‬


ََ َ‫ا‬
‫ع‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ث‬
ْ ِ Seratus lelaki ‫ِماَِةح َر حجل‬
Aku membeli dua
puluh buku
‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَا ًب‬
‫َتيْ ح‬
ِ
ََ ‫ا ْش‬ Dua ratus buku ‫ِماَِ تَا كِتَاب‬
Telah datang tiga
puluh orang anak
‫اء ثَََلثح ْو َن َولَ ًدا‬
َ ‫َج‬ Tiga ratus hari ‫ث ِماَِ ِة يَ ْوم‬
َ ‫ثَََل‬
Isim yang berjumlah antara 11- Isim yang berjumlah antara 100-1000
99 maka bentuk ma’dudnya maka bentuk ma’dudnya adalah
adalah mufrad-manshub mufrad-majrur (mudhaf ilaih)
‫حح ْك حم ال َْع َد ِد‬
#24 210

Hukum ‘Adad

ُّ ِ ‫ال َْم ْب‬


‫ن‬ ‫ال حْم ْع َر ح‬
‫ب‬
(angka 11-19) (seluruh angka asalnya mu’rob)
Kedua bagiannya selalu mabni ‘alal ‘Adadnya ‫ِت ِع ْش حرْو َن كِتَ ًاب‬
ِْ ‫ِ ِْف بَ ْي‬
fathah marfu’-mubtada’ Dirumahku terdapat dua puluh buku
Kecuali angka 12, bagian angka dua (2)
‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاب‬ ِ
mu’rob, adapun angka sepuluhnya (10)
mabni ‘alal fathah
‘Adadnya manshub-
maf ’ul bih
‫ا ْ ََْ ح‬
‫ي‬‫َت‬ ‫ش‬
Aku membeli dua puluh buku
‫ِت َس ْب َعةَ َع َش َر كِتَ ًاب‬
ْ ِ ‫ِْف بَ ْي‬
ِ
‫اِب فَ ْو َق ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاب‬
Di rumahku terdapat
tujuh belas buku ِْ َ‫ت كِت‬
‫ض ْع ح‬
َ ‫َو‬
Aku membeli tujuh
‫ت َس ْب َعةَ َع َش َر كِتَ ًاب‬ ‫ي‬‫َت‬ ‫ش‬
ْ ِ‫ا‬
belas buku ‫ََْ ح‬ ‘Adadnya majrur Aku meletakkan bukuku di atas dua

‫ت إِ َل َس ْب َعةَ َع َش َر كِتَ ًاب‬


puluh buku
‫نَظَ ْر ح‬
Aku melihat tujuh
ِ
ْ ِ ‫ِْف بَ ْي‬
‫ِت أ َْربَ َعةح حكتحب‬
belas buku

‫ِت اِثْ نَا َع َش َر كِتَ ًاب‬


‘’Adadnya
ِ
ْ ِ ‫ِْف بَ ْي‬
Di rumahku terdapat
dua belas buku marfu’-mubtada’ Dirumahku terdapat empat buku
‫ن َع َش َر كِتَ ًاب‬ ِ ‫اِ ْشَتي‬
َْ ْ‫ت اث‬ ‫ت أ َْربَ َعةً َو ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاب‬
Aku membeli dua
belas buku ‫ََْ ح‬ ‘Adadnya manshub- ‫َتيْ ح‬
ََ ‫ا ْش‬
‫ن َع َش َر كِتَ ًاب‬ ِ
َْ ْ‫ت إِ َل اث‬ ‫نَظَْر ح‬
Aku melihat dua belas maf ’ul bih Aku membeli dua puluh empat buku
buku
#24
‫ث‬ ‫ي‬ِ‫َّأن‬
‫ت‬
‫ْح َ ْ ح‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ْي‬ِ‫ك‬‫ذ‬
ْ ‫ت‬
َّ ‫ال‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ِ
‫ال َْع َد ِد ْ َ ْ ح‬
‫م‬
211

Bilangan ditingjau dari sisi mudzakkar dan muannatsnya

angka 1-2 angka 3-9 angka 20-90,


(‘Adad sesuai dengan (‘Adad berlawanan angka 10 100, 1000 dan
ma’dudnya) dengan ma’dudnya)
ِ ‫عي و‬ ِ ‫كِتاب و‬ kelipatannya
ُ‫اح َد‬ َ َْ ‫احد‬ َ َ
ِ ‫إِ ْح َدى الطَّالِب‬ ِ ‫اَ َح حد الطََُّّل‬ ‫أ َْربَ َعةح حكتحب‬ Jika sendirian maka
‫ات‬ َ ‫ب‬ ‘Adadnya tidak
ُ‫ت تِ ْس َع نِ ْس َو‬
(1)
‫َرأَيْ ح‬
angka 10 berlawanan
ِ َ‫اِ ْمرأ َََت ِن اِثْ نَ ت‬
‫ان‬ ِ َ‫كِتَاب ِن اِثْ ن‬
‫ان‬ dengan ma’dudnya
berubah meskipun
َ َ ma’dudnya mudzakkar
atau muannats
Muannats Mudzakkar ‫َع َش َرُح حكتحب‬
ُ‫َع ْش َر طَالِبَا‬ ‫ت ِع ْش حرْو َن كِتَ ًاب‬ ِ ‫ِِف الْب ْي‬
َ ْ
‫ب‬ِ ‫ان ِم َن الطََُّّل‬ ِ َ‫ت اِثْ ن‬ ِ ‫ِِف الْب ْي‬
َ ْ
Jika digandeng dengan ًُ َ‫ت ِع ْش حرْو َن اِ ْم َرأ‬
ِ ‫ِِف الْب ْي‬
َ ْ
ِ ‫ان ِمن الطَّالِب‬
‫ات‬ ِ َ‫ت اِثْ نَ ت‬ِ ‫ِِف الْب ْي‬
َ َ َ ْ yang lain maka angka 10

ِ‫رأَيت ا‬
(2) sesuai dengan ma’dudnya
‫ت ِماَِةَ طَالِب‬ ‫َرأَيْ ح‬
‫ن َع َش َر طَالِبًا‬ ‫ث‬
ْ
َْ ‫َ ْ ح‬
ِ ‫رأَي‬ ‫ثَََلثَةَ َع َش َر كِتَا ًب‬ ‫ت ِماَِةَ طَالِبَة‬‫َرأَيْ ح‬
ً‫ِت َع َش َرَُ طَالِبَة‬
َْ َ‫ت اثْ ن‬ ‫َْ ح‬
Mudhaf ًُ َ‫ث َع ْش َرَُ اِ ْم َرأ‬
َ ‫ثَََل‬
#24 212

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab
1. Di kelas ada lima buku
= ‫سةح حكتحب‬ َ ْ‫ص ِل ََخ‬ ْ ‫ِ ِْف الْ َف‬
2. Aku sedang menghafal 20 hadits
ْ ‫ظ ِع‬
= ‫ش ِريْ َن َح ِديْ ثًا‬ ‫َح َف ح‬ْ‫أ‬
3. Aku lupa 100 hadits
= ‫ت ِماَِةَ ِح ِديْث‬ ‫نَ ِس ْي ح‬
4. Aku telah berpuasa dua bulan hingga tiga bulan
= ‫ش ْه َريْ ِن أِ َل ثَََلثَ ِة أَ ْش حهر‬
َ ‫ت‬ ‫ص ْم ح‬ ‫ح‬
5. Zainab telah membeli dua belas buku
= ‫اب‬ َِ‫ت ََي نَب اِثْن َع َشر ك‬
‫ت‬ ْ ‫َت‬ ‫ش‬ْ ِ‫ا‬
ً َ ْ َ ‫ََ ْ ح‬
6. Hafalkan engkau (wanita) 100 ayat
= ‫ْف آيَة‬ َ ‫اِ ْح َف ِظ ْي أَل‬
7. Aku telah tinggal di Jakarta enam bulan
= ‫ِف َجا َك ْرََت ِستَّةَ أَ ْش حهر‬ ِْ ‫ت‬ ‫أَقَ ْم ح‬
8. Di rumahku ada sepuluh buku
ِ
= ‫ش َرُح حكتحب‬ َ ‫ِت َع‬ْ ِ ‫ِْف بَ ْي‬
#24 213

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Menghafal ‫اِ ْح َف ْظ‬- ‫ظ‬ ‫ظ – ََْي َف ح‬ َ ‫َح ِف‬ 1

‫س‬ ‫ن‬
ْ ِ‫ ا‬- ‫نَ ِسي – ي نسى‬
Lupa َ َ َْ َ 2

Berpuasa ‫ص ْم‬‫ ح‬- ‫ص ْو حم‬ ‫ص َام – يَ ح‬ َ 3

Membeli ‫ اِ ْش ََِت‬- ‫اِ ْش َََتى – يَ ْش ََِتى‬ 4

Berdiam, tinggal di ‫ أَقِ ْم‬- ‫أَقَ َام – يحِق ْي حم‬ 6


214

‫الت َّْميِْي حز‬


At-Tamyiz
Pertemuan Kedua Puluh Lima (Nahwu)
#25 215

‫التَّ ْميِْي حز‬


At-Tamyiz artinya adalah penjelas, yaitu isim manshub
yang datang untuk menjelaskan isim yang mubham
‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاب‬ ‫ي‬‫َت‬ ‫ش‬
ْ ِ‫ا‬
Aku membeli dua puluh buku ‫ََْ ح‬
‫ كِتَ ًاب‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz (penjelasan),
ْ ‫ ِع‬menjadi kata yang
karena tanpa kata tersebut, ‫ش ِريْ َن‬
mubham (belum jelas), sehingga diperlukan tamyiz
(penjelas). Tamyiz yang ditambahkan kepada kata
atau jumlah yang mubham maka dia manshub

Kesimpulan, tamyiz mengandung makna ‫( ِم ْن‬dari). Adapun contoh di atas bisa berbentuk: ‫ش ِريْ َن ِم ْن كِتَاب‬
ْ ‫ِع‬ ‫ت‬ ِ
‫َتيْ ح‬
ََ ‫ا ْش‬.
Akan tetapi karena ‫ ِم ْن‬kita hilangkan, maka jadilah tamyiz I’robnya manshub seperti contoh di atas
#25 216
Contoh lain:

‫ت كِ ْي لحَويْ ِن حراَا‬ ِ
Aku membeli dua kilo beras ‫ا ْ ََْ ح‬
‫ي‬‫َت‬ ‫ش‬
‫ال حْم َميَّز‬
‫ أ حَرَاا‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena
menjelaskan yang mubham pada kata ‫كِ ْي لَ َويْ ِن‬
Yang
dijelaskan

Aku lebih banyak daripada


‫ن‬ ِ
َ ْ ‫أ ََن أَ ْكثَ حر‬
‫ك َم ًاال‬ ‫م‬
engkau dari segi harta
‫ال حْم َميَّز‬

‫ َم ًاال‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena Yang


menjelaskan yang mubham pada kata ‫أَكثَ حر‬ dijelaskan

Saudaraku Harun, dia lebih fasih


‫سا ًن‬ِ‫َخي هارو حن هو أَفْصح ِم ِن ل‬
ِ‫أ‬
daripada aku dari segi lisan َ ْ ‫ْ َ حْ ح َ َ ح‬
‫ال حْم َميَّز‬

‫س ًان‬ ِ
َ ‫ ل‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena Yang
menjelaskan yang mubham pada kata ‫ح‬ ‫صح‬َ ْ‫أَف‬ dijelaskan
#25 217

‫( ال حْم َميَّ حز‬yang dijelaskan/yang mubham)

‫ِْ ْوظ‬
‫َمل ح‬ ‫َم ْل حف ْوظ‬
Tidak terlafalkan/hanya Terlafalkan/tersebutkan
kandungan di dalam jumlah

Tamyiznya adalah perubahan ‫( اِ ْس حم َوَْن‬timbangan)


‫ت كِ ْي ًَل َذ َهبًا‬ ِ
dari Mubtada’ ‫( ا ْش َََتيْ ح‬Aku membeli satu kilo emas)
Tamyiznya adalah perubahan ‫( اِ ْس حم َك ْيل‬takaran/volume)
dari fa’il ‫اع َتًَْرا‬
ً‫ص‬ َ ‫ت‬ ‫( بِ ْع ح‬Aku membeli satu sha’ kurma)
‫احة‬ ِ
Tamyiznya adalah perubahan َ ‫( ا ْسم َس‬ukurang panjang)
ِ
dari maf’ul bih َْ ‫ت ِم‬
‫َتيْ ِن قح َما ًشا‬ ‫( ا ْش َََتيْ ح‬Aku membeli dua meter kain)
‫( اِ ْس حم ال َْع َد ِد‬jumlah)
‫ِت ِع ْش حرْو َن كِتَ ًاب‬
Pembahasannya pada halaman
ِ
berikutnya ْ ِ ‫( ِْف بَ ْي‬Di rumahku ada dua puluh buku)
#25 218

‫ِْ ْوظ‬
‫( َمل ح‬yang tidak terlafalkan/hanya kandungan)

Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah


perubahan dari Mubtada’ perubahan dari fa’il perubahan dari maf ’ul bih

ِ‫ب‬ِ َّ ُّ ِ ‫الْم َد ِرس أَ ْكثَ ر‬


ًُ‫ب‬
َْ ‫خ‬ ‫َل‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫ح ح ح‬ ‫سا‬
ً ‫اب ححمَ َّمد نَ ْف‬
َ َ‫ط‬ َ ‫ت ْاْلَ ْر‬
‫ض َش َج ًرا‬ ‫غَ َر ْس ح‬
Guru lebih banyak daripada Baik Muhammad dari segi Aku telah menanam
para siswa pengalamannya jiwanya pepohonan bumi
Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain

ِ ‫س أَ ْكثَ ر ِم ْن ِخ ْبُِ الطََُّّل‬


‫ب‬ ِ ِ
‫ر‬ ‫د‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ُ‫ب‬ ِ
‫خ‬ ‫س ححمَ َّمد‬ ِ ‫ت َش َج َر ا ْْلَ ْر‬
َ ‫ح‬ َ ‫َْ ح‬ ‫ح‬ ‫ت نَ ْف ح‬
ْ َ‫طَاب‬ ‫ض‬ ‫غَ َر ْس ح‬
Pengalaman guru lebih banyak Aku telah menanam
Baik jiwanya Muhammad
daripada pengalaman para siswa pepohonan bumi
#25 219

Contoh lain:

Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah


perubahan dari Mubtada’ perubahan dari fa’il perubahan dari maf ’ul bih

‫ك َم ًاال‬ ‫ن‬ ِ
َ ْ ‫أ ََن أَ ْكثَ حر‬
‫م‬ ‫س َن َعلِ يي َو ْج ًها‬
‫َح ح‬
Aku lebih banyak daripada Ali indah dari segi
engkau dari segi harta wajahnya
Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain

ِ ِ ‫س َن َو ْجهح َعلِي‬
‫ك‬ ‫ال‬‫م‬ ‫ن‬ ‫م‬ ْ ِ ‫َم‬
َ َ ْ ‫ال أَ ْكثَ حر‬ ‫َح ح‬
Hartaku lebih banyak
Indah wajah Ali
daripada hartamu
#25 220

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Muhammad lebih banyak hartanya daripada Zaid, karena Muhammad telah


membeli 17 kilo emas

َ ‫ححمَ َّمد أَ ْكثَ حر ِم ْن ََيْد َم ًاال ِْلَ َّن ححمَ َّم ًدا قَ ْد اِ ْش َََتى َس ْب َعةَ َع‬
= ‫ش َر كِ ْي ًَل َذ َهبًا‬

2. Aku melihat 12 pelajar wanita, salah satunya telah menjual dua ribu buku

= ‫ت أَلْ َف ْي كِتَاب‬
ْ ‫اه َّن قَ ْد َب َع‬ ِ ِ ِ ‫رأَي‬
‫ ا ْح َد ح‬،ً‫ِت َع ْش َرَُ طَالبة‬
َْ َ‫ت اثْ ن‬
‫َْ ح‬
#25 221

Mufrodat

Arti Mufrodat No

Menjual ‫ بِ ْع‬- ‫ع – يَبِْي حع‬


َ ‫َب‬ 1

‫س‬ ِ
‫ر‬ ‫غ‬
ْ ِ‫غَرس – ي ْغ ِرس – ا‬
Menanam ْ ‫َ َ َ ح‬ 2

ُ‫ب‬ ِ
Pengalaman َْ ‫خ‬ 3

Kain ‫قح َماش‬ 4


222

ِ
‫ادى & ا ْس حم َال‬
َ َ‫ال حْمن‬
Al-Munada & Isim La
Pertemuan Kedua Puluh Enam (Nahwu)
#26 223

‫ادى‬
َ َ‫ال حْمن‬

Al-Munada adalah di antara isim-isim yang manshub. Al-


Munada artinya adalah yang dipanggil, dan didahului
oleh huruf panggilan, di antaranya seperti “‫” ََي‬
#26 224

‫ادى‬
َ َ‫ال حْمن‬
)‫ادى بِ حد ْو ِن (ال‬
َ َ‫ال حْمن‬ )‫ادى الَّ ِذ ْي فِ ْي ِه (ال‬
َ َ‫ال حْمن‬
Munada dengan tanpa alif lam (‫)ال‬ Munada dengan alif lam (‫)ال‬

‫الرفْ ِع‬ ُّ ِ ‫ال حْمنَ َدى ال َْم ْب‬


َّ ‫ن َعلَى‬ ‫ب‬
‫ص ْو ح‬
‫ال حْمنَ َدى ال َْم ْن ح‬ ‫ادى ال حْم َؤنَّ ح‬
‫ث‬ َ َ‫ال حْمن‬ ‫ادى املَ َذ َّك حر‬
َ َ‫ال حْمن‬
Munada yang mabni Munada yang Jika yang dipanggil Jika yang dipanggil
dengan tanda marfu’ manshub muannats mudzakkar
#26 225

)‫ادى الَّ ِذ ْي فِ ْي ِه (ال‬


َ َ‫ال حْمن‬
Munada dengan alif lam (‫)ال‬

‫ادى ال حْم َؤنَّ ح‬


‫ث‬ َ َ‫ال حْمن‬ ‫ادى ال حْم َذ َّك حر‬
َ َ‫ال حْمن‬
Jika yang dipanggil muannats Jika yang dipanggil mudzakkar

Maka didahului dengan ‫ ٰه ِذ ِه‬atau ‫أَيَّتح َها‬ Maka didahului dengan ‫ ٰه َذا‬atau ‫أَيُّ َها‬

Wahai sang
wanita ‫ََيَيَّتح َها ال َْم ْرأَُح‬ Wahai sang
lelaki
‫ََيَيُّ َها ا ُّلر حج حل‬
Wahai sang
waita ‫ََي ٰه ِذ ِه الْ َم ْرأَُح‬ Wahai sang
lelaki
‫الر حج حل‬
َّ ‫ََي ٰه َذا‬
‫ََي ال َْم ْرأَُح‬ ‫الر حج حل‬
َّ ‫ََي‬
Jika munada itu didahului oleh alif lam, maka ia tidak boleh langsung dimasuki oleh huruf nida’ (‫) ََي‬, akan tetapi
melalui perantara berupa ‫ أَيُّ َها‬dan isim isyarah (‫) َه َذا‬, lalu disesuaikan dengan mudzakkar atau muannatsnya
#26 226

)‫ادى بِ حد ْو ِن (ال‬
َ َ‫ال حْمن‬
Munada dengan tanpa alif lam (‫)ال‬

َّ ‫ن َعلَى َع ََل َم ِة‬


‫الرفْ ِع‬ ُّ ِ ‫ال حْمنَ َدى ال َْم ْب‬ ‫ب‬
‫ص ْو ح‬
‫ادى ال َْم ْن ح‬
َ َ‫ال حْمن‬
Munada yang mabni dengan tanda marfu’ Munada manshub

Jika munada merupakan nama Jika munada mudhaf

Jika munada nakiroh yang Jika munada syabihan bil-


tertentu mudhaf (mirip mudhaf)

Jika nakiroh yang tidak tertentu


#26 227

‫ب‬
‫ص ْو ح‬
‫ادى ال َْم ْن ح‬
َ َ‫ال حْمن‬
Munada manshub

ُ‫ص ْو َد‬ ِ ِ ‫ض‬َ ‫َشبِْيه ِبل حْم‬


‫نَك َرًُ غَ ْ َْي َم ْق ح‬ ‫اف‬ ‫اف‬
‫ض ح‬َ ‫ال حْمنَ َدى ال حْم‬
Isim nakiroh yang tidak tertentu Mirip seperti mudhaf Jika munada mudhaf

‫ – ََي َعالِ ًما‬Wahai ‘alim ‫ََي طَالِ َع َجبَل‬ Asalnya


‫ََي طَالِ ًعا َجبَ ًَل‬ ِ ‫َي نَبِ َّي‬
‫هللا‬ َ
Mudhaf- Syabihan bil-
‫ – ََي َر حج ًَل‬Wahai laki-laki ِ ‫َي رسو َل‬
‫هللا‬
mudhaf ilaih mudhaf
ْ‫َ َ ح‬
ِ ِِ‫ََي َع ِالَ الْ َف َرا‬
‫ض‬ Asalnya ِ ِِ‫ََي َعالِ ًما ِبلَِف َرا‬
‫ض‬ ‫ب ال ِْع ْل ِم‬ ِ‫َي طَال‬
Jika yang dipanggil merupakan bentuk
isim nakiroh ghairu maqsudah, artinya Mudhaf- Syabihan bil-
َ َ
‫ََي َع ْب َد ال حْم ِْ ِس ِن‬
yang dipanggil bukanlah orang tertentu. mudhaf ilaih mudhaf
Maka dari contoh di atas, orang alim
yang dipanggil adalah seluruh orang
alim, dan laki-laki yang dipanggil adalah
seluruh laki-laki Yang dipanggil dalam contoh jumlah di atas Yang digaris bawahi merupakan isim
mirip seperti mudhaf, akan tetapi dia mudhaf-mudhaf ilaih, adapun yang
Penggunaan ini tidak begitu sering kita dipisahkan sehingga seperti bentuk di atas. huruf yang berwarna merah
gunakan Pembahasan lebih lanjut akan diterangkan menunjukkan isimnya manshub
pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#26 228

َّ ‫ن َعلَى َع ََل َم ِة‬


‫الرفْ ِع‬ ُّ ِ ‫ال حْمنَ َدى ال َْم ْب‬
Munada yang mabni dengan tanda marfu’

ُ‫ص ْو َد‬ ِ
‫نَك َرُ َم ْق ح‬ ‫ال َْعلَ حم ال حْم ْف َر حد‬
Isim nakiroh yang tertentu Jika munada merupakan nama

ِ َ‫َي ف‬
‫اط َمةح‬
‫ – ََي َر حج حل‬Wahai sang lelaki َ
‫ – ََي َولَ حد‬Wahai sang anak ‫ََي ححمَ َّم حد‬

Nakiroh yang ditentukan maksudnya ‫ََي ََيْ نَ ح‬


‫ب‬
adalah isim nakiroh (yakni tidak ber-alif
lam) namun yang dipanggil adalah orang
yang dikenal oleh yang memanggil, hanya
‫ََي ََيْ حد‬
saja dia diungkapkan dengan isim nakiroh
Jika munada merupakan nama, maka isimnya
mabni ‘ala raf ’i dan tanwinnya dihilangkan
#26 229
Perbedaan antara nakiroh maqshudah dan
ghairu maqshudah

ُ‫ص ْو َد‬ ِ ِ
‫نَك َرُ َم ْق ح‬ ُ‫ص ْو َد‬
‫نَك َرًُ غَ ْ َْي َم ْق ح‬
Isim nakiroh yang tertentu Isim nakiroh yang tidak tertentu
Contoh 1: Seperti seorang khatib di mimbar berkata
‫ – ََي َر حج حل‬Wahai sang lelaki Wahai orang yang berdosa, ِ ‫َي م ْذنِبا! تحب إِ َل‬
!‫هللا‬
Ketika Anda ingin memanggil seseorang yang bernama bertaubatlah kepada Allah ْ ً ‫َ ح‬
Muhammad, Zaid, atau siapa pun yang Anda ketahui namanya,
akan tetapi Anda ingin memanggilnya bukan dengan namanya, Contoh 2: Seperti seorang guru berkata kepada muridnya
maka Anda bisa memanggilnya dengan mengatakan ‫جل‬
‫َر ح‬ ‫ََي‬
‫ح‬ ُّ ‫ََي طَالِبًا! اِ ْح َذ ْر‬
ِ ‫الر حس ْو‬
Wahai siswa, berhati-hatilah
engkau terhadap kegagalan !‫ب‬
‫ – ََي َولَ حد‬Wahai sang anak
Dari contoh di atas, khatib dan guru memanggil pendosa dan
Ketika Anda ingin memanggil seseorang anak yang misalnya pelajar secara mutlak, dia tidak menetukan orang berdosa yang
bernama Zaid, akan tetapi Anda tidak ingin menyebut namanya, mana atau pelajar yang mana. Kedua contoh ini merupakan
maka Anda bisa memanggilnya dengan mengatakan ‫د‬
‫َولَ ح‬ ‫ََي‬ contoh nyata dari nakiroh ghairu maqshudah

Perbedaan antara nakiroh maqshudah dan ghairu maqshudah ada pada niat si pemanggil, apakah dia mengenal dan menentukan
siapa yang dipanggil. Selain itu, cara membedakan keduanya adalah dengan melihat konteks, jika konteks umum seperti khutbah,
ceramah dan sebagainya maka itu adalah nakiroh ghairu maqshudah. Adapun jika konteksnya adalah pembicaraan empat mata,
maka itu adalah nakiroh maqshudah
#26 230

ِ
‫ا ْس حم َال‬
ِ ‫ َال النَّافِيةح لِل‬yang artinya
ِ ‫ْج ْن‬
Isim La disebut juga dengan ‫س‬ َ
adalah “La” yang menafikan jenis dari isimnya
Tidak seorang lelaki
pun yang ada di rumah
‫َال َر حج َل ِ ِْف ال َدا ِر‬ ِ ‫َال َنفِيَة لِ ْل ِج ْن‬
‫س‬

Lelaki itu tidak


ada di rumah
‫َال ال َر حج حل ِ ِْف ال َدا ِر‬ Bukan La nafiah

Jika isim didahului La nafiah, maka isim tersebut manshub. Contoh pertama merupakan La nafiah lil-
jins karena menunjukkan bahwa benar-benar tidak ada laki-laki di rumah, adapun contoh kedua masih
memungkinkan ada laki-laki karena yang dinafikan adalah jumlah satu orang
#26 231

‫اِ ْس حم َال‬

Mabni sesuai tanda manshubnya Mu’rob

Mabni ‘alal fathah Jika isim ‫ َال‬mudhaf

Mabni ‘alal ya’ Jika isim ‫ َال‬syabihan bil-mudhaf

Mabni ‘alal kasrah


#26 232

‫اِ ْس حم َال حم ْع َرب‬


Isim La mu’rob

ِ ‫ض‬
‫اف‬ َ ‫إِ َذا َكا َن َشبِْي ًها ِبل حْم‬ ‫إِ َذا َكا َن حمضافًا‬
Isim isim La seperti mudhaf Jika isim La mudhaf

َّ ‫َال طَالِ ًعا َجبَ ًَل ِ ِْف‬


‫الدا ِر‬
َّ ‫ب ِعلْم ِ ِْف‬
‫الدا ِر‬ ِ ‫َال ص‬
‫اح‬
َ َ
Tidak seorang pendaki gunung pun
yang ada di rumah Tidak seorang berilmu pun yang ada di rumah

‫اْلَ ِْْي َم ْك حرْوهح‬


ِ ‫َال س‬
ْ ‫اعيًا ِ ِْف‬ َ ‫ب ِعلْم َم ْذ حم ْوم‬ ِ ‫َال ص‬
‫اح‬
َ َ
Tidak seorang pun yang berusaha Tidak seorang berilmu pun yang dicela
dalam kebaikan itu di benci
#26 233

‫ب بِ ِه‬
‫صح‬َ ‫ن َعلَى َما يح ْن‬
‫َم ْب ي‬
Mabni sesuai tanda manshubnya

‫ن َعلَى الْ َك ْس ِر‬


‫َم ْب ي‬ ‫ن َعلَى اليَ ِاء‬
‫َم ْب ي‬ ‫ن َعلَى الْ َف ْت َِ ِة‬
‫َم ْب ي‬
Isim nakiroh yang tidak tertentu Mabni ‘alal Ya Mabni ‘alal fathah

Tidak ada dua


‫الدا ِر‬ ِ ‫َال َك‬
َّ ‫اذبَ ْي ِن ِ ِْف‬
ِ ‫َال حَْمتَ ِه َدا‬ ِ ‫َال تِل ِْم ْي َذ ح‬
pendusta pun yang di
‫ت َم ْذ حم ْوَمات‬ rumah Tidak ada seorang
murid pun yang hadir
‫اضر‬ َ
Tidak ada dua
‫ان‬ ِ ‫َال َك‬
ِ َ‫اذب ْي ِن يص َّدق‬
Khabar ‫َال‬ Isim ‫َال‬ pendusta pun yang
dibenarkan
َ‫َ ح‬ Khabar ‫ َال‬Isim ‫َال‬

Yang mabni ‘alal kasrah adalah isim


Tidak ada para
pendusta pun yang ِ ‫َال َك‬
‫اذبِْي َن َْحمبح ْوبح ْو َن‬
dicintai Isim La manshub, namun khabar La
bentuk jamak muannats salim, dan tidak
marfu’
ada tanwin pada isim La
Yang mabni ‘alal Ya adalah isim bentuk
mutsanna dan jamak mudzakkar salim.
I’rob contoh-contoh di atas adalah isim
La mabni ‘alal Ya
#26 234

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Wahai pembawa buku, bersungguh-sungguhlah!


= ‫اب اِ ْجتَ ِه ْد‬ ِ ‫َي ح ِامل ال‬
ِ َ‫ْكت‬
َ َ َ
2. Tidak ada seorang zalim pun yang dicintai

َْ َ‫َال ظَ ِال‬
= ‫حمبح ْوب‬
3. Wahai sang pelajar laki-laki, jangan engkau makam malam ini!

= َ‫ل َه ِذ ِه اللَّْي لَة‬


ْ ‫ك‬
‫ح‬ ْ
‫َت‬
َ ‫ال‬
َ ‫ب‬
‫ح‬
ِ‫َي أَيُّها الطَّال‬
َ َ
#26 235

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Bersungguh-sungguh ‫ اِ ْجتِ َه ْد‬- ‫اِ ْجتَ َه َد – ََْيتَ ِه حد‬ 1

Mencintai ‫ ححباا‬- ‫ب‬ ُّ ‫ب – حَِي‬ َّ ‫َح‬َ‫أ‬ 2

Pendaki ‫طَالِع‬ 3

Gunung ‫َجبَل‬ 4

Tercela ‫َم ْذ حم ْوم‬ 5

Rumah َّ
‫الد حار‬ 6

Ilmu Waris ‫الْ َف َراِِ ح‬


‫ض‬ 7
236

‫ال حْم ْستَ ثْ َّن‬


Al-Mustatsna
Pertemuan Kedua Puluh Tujuh (Nahwu)
#27 237

‫ال حْم ْستَ ثْ َّن‬


Al-Mustatsna artinya adalah pengecualian, yaitu
pengecualian dari ‫ستَ ثْ َّن ِم ْنهح‬
ْ ‫( ال حْم‬mustatsna minhu)
Telah hadir para pelajar kecuali Muhammad ‫ب إَِال ححمَ َّم ًدا‬ َّ ُّ
‫ض َر الط ح‬
‫َل‬ َ ‫َح‬
ِ
Muhammad adalah Al-Mustatsna, yaitu ‫ال حْم ْستَ ثْ َّن م ْنهح‬
yang dikecualikan, sehingga dia manshub

Adatul istitsna (alat


untuk mengecualikan)

Mustatsna yang dalam contoh di atas adala Muhammad merupakan bagian dari mustatsna minhu, yaitu
Muhammad merupakan pelajar, hanya saja saat para pelajar telah hadir, Muhammad tidak hadir. Oleh karena
itu Muhammad adalah mustatsna (yang dikecualikan)
‫اال ْستِثْ نَ ِاء‬
ِْ ‫أ ََداُح‬
#27 238

Alat untuk mengecualikan

‫إَِّال‬ ‫بِغَ ِْْي إَِّال‬


(dengan ‫)إَِّال‬ (Dengan selain ‫)إَِّال‬

Jika kalimatnya sempurna dan


Dengan ‫ غَ ْْيح‬dan ‫ِس َوى‬
positif

Dengan ‫ َخ ََل‬, ‫ َع َدا‬, dan ‫َحا َشا‬


Jika kalimatnya sempurna dan
negatir

Jika kalimatnya tidak sempurna

Kalimat sempurna maksudnya adalah yang disebutkan


mustatsna minhu-nya, adapun kalimat tidak sempurna
adalah yang tidak disebutkan mustatsna minhu-nya
#27 239

‫اال ْستِثْ نَ ِاء بِ إَِّال‬


ِْ
Alat untuk mengecualikan dengan ‫إَِّال‬

ِ
ً ‫إِ َذا َكا َن الْ َك ََل حم َنق‬
‫صا‬ ‫إِ َذا َكا َن الْ َك ََل حم ََت اما َم ْن ِفياا‬ ‫إِ َذا َكا َن الْ َك ََل حم ََت اما حم ْو َجبًا‬
Jika kalimatnya tidak sempurna Jika kalimatnya sempurna dan Jika kalimatnya sempurna dan
negatir positif
Tidak yang berhasil
kecuali Zaid
‫َما ََنَ َح إَِّال ََيْد‬
Telah berhasil para
Tidak ada pelajar yang
berhasil kecuali Zaid
‫ب إَِّال ََيْد‬
‫َما ََنَ َح الطََُّّل ح‬ pelajar kecuali Zaid
‫ب إَِّال ََيْ ًدا‬
‫ََنَ َح الطََُّّل ح‬
Fa’il - marfu’
Aku tidak melihat
kecuali Zaid
‫ت إَِّال ََيْ ًدا‬
‫َما َرأَيْ ح‬ Mustatsna Jumlah Mustatsna Jumlah
marfu’ sempurna manshub sempurna
Maf ’ul bih - manshub
Tidak ada pelajar yang
‫ب إَِّال ََيْ ًدا‬
‫َما ََنَ َح الطََُّّل ح‬ Maka mereka sujud
‫س‬ ‫ي‬ ِ‫فَسج حدوا إَِّال اِبل‬
Aku tidak melewati
apapun kecuali Zaid
‫ت إَِّال بَِزيْد‬
‫َما َم َرْر ح‬
berhasil kecuali Zaid
kecuali Iblis ْ
َ ْ ْ ََ
Mustatsna Jumlah
Mustatsna Jumlah
Maf ’ul bih - majrur manshub sempurna
manshub sempurna
Jika kalimatnya tidak sempurna, maka Jika kalimatnya sempurna namun negatif,
dilihat sesuai kondisi mustatsnanya. Jika maka boleh manshub atau mengikuti status Jika kalimatnya sempurna dan positif,
mustatsnanya sebagai fa’il maka marfu’, mustastna minhu-nya, misalnya jika ia maka wajib mustatsnanya manshub
jika sebagai maf ’ul bih maka bisa berstatus fa'il maka marfu', jika ia berstatus
manshub atau majrur objek maka manshub, dan seterusnya.
#27 240

‫اال ْستِثْ نَ ِاء بِغَ ِْْي إَِّال‬


ِْ ‫أ ََداُح‬
Alat untuk mengecualikan dengan selain ‫إَِّال‬

Dengan ‫ غَ ْْيح‬dan ‫ِس َوى‬ Dengan ‫ َخ ََل‬, ‫ َع َدا‬, dan ‫شا‬


َ ‫َحا‬
Jika ‫خ ََل‬
َ , ‫ َع َدا‬, dan ‫ َحا َشا‬tidak didahului oleh
‫ََنَ َح الطََُّّل ح‬
Jumlah sempurna Telah berhasil para
positif pelajar kecuali Zaid ‫ب غَْي َر ََيْد‬ ‫ َما النَّافِيَة‬maka boleh manshub atau majrur

‫َما ََنَ َح الطََُّّل ح‬ ‫ََنَ َح الطََُّّل ح‬


‫ ََيْد‬/‫ب َع َدا ََيْ ًدا‬
Jumlah sempurna Tidak ada pelajar yang
negatif berhasil kecuali Zaid ‫ب غَْي َر ََيْد‬
Bisa dengan ‫غَْي حر‬ ‫َما ََنَ َح الطََُّّل ح‬
‫ ََيْد‬/‫ب َع َدا ََيْ ًدا‬
Tidak ada yang
Jumlah tidak berhasil kecuali Zaid ‫َما ََنَ َح غَْي حر ََيْد‬ ‫ ََيْد‬/‫َما ََنَ َح َع َدا ََيْ ًدا‬
sempurna Aku tidak melihat
kecuali Zaid ‫ت غَْي َر ََيْد‬
‫َما َرأَيْ ح‬ Jika ‫خ ََل‬
َ , ‫ َع َدا‬, dan ‫ َحا َشا‬didahului oleh ‫َما‬
‫ النَّافِيَة‬maka harus manshub
• Yang berstatus sebagai mustatsna adalah ‫ غَ ْْيح‬dan ‫ ِس َوى‬sedangkan
isim setelahnya adalah mudhaf ilaih bagi ‫ غَ ْْيح‬dan ‫ِس َوى‬ ‫ََنَ َح الطََُّّل ح‬
‫ب َما َع َدا ََيْ ًدا‬
• Harakat (i’rob) dari ‫ غَ ْْيح‬dan ‫ ِس َوى‬sama dengan i’rob mustatsna
pada ‫إَِّال‬ ‫َما ََنَ َح الطََُّّل ح‬
‫ب َما َخ ََل ََيْ ًدا‬
• ‫ ِس َوى‬mabni ‘ala sukun, hanya saja dia dapat berstatus mafru’, kaidah ‫ خَل‬،‫ عدا‬،‫ حاشا‬berlaku pada semua jenis kalimat, baik
manshub, dan majrur sesuai kaidah di atas sempurna maupun tidak, positif atau pun negatif.
#27 241
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab!
Kata “kecuali” gunakan ‫إَِّال‬, dan kata “selain” gunakan ‫غَ ْْيح‬

1. Tidak ada yang mengetahui ilmu gaib kecuali Allah


= ‫ب إَِّال هللاح‬
ِ ‫ْم الْغَْي‬
‫ل‬ ِ ‫َال ي علَم‬
‫ع‬
َ ‫َْ ح‬
2. Para pelajar wanita hadir kecuali Zainab
=‫ب‬ َ َ‫ات إَِّال ََيْ ن‬ ‫ت الطَّالِبَ ح‬ ْ ‫ض َر‬
َ ‫َح‬
3. Mereka tidak melihat kecuali dua laki-laki
=‫ي‬ ِ ْ َ‫َما َرأ َْوا إَِّال َر حجل‬
4. Malaikat sujud kepada Adam selain Iblis
= ‫يس‬ ِ‫آدم غَ ْْي اِبل‬ َ ‫ل‬َ ِ‫َس َج َد ال َْم ََلِِ َكةح إ‬
َ ْ ‫ح‬ َ
5. Tidak ada yang makan roti selain Abdul Muhsin
= ‫ِ ِس ِن‬ ِ
ْ ‫َما أَ َك َل حخ ْب ًزا غَ ْْيح َع ْبد ال حْم‬
6. Para hadirin telah pergi selain Aisyah
= َ‫شة‬َ ِِ‫ات غَ ْ َْي َعا‬ ‫اض َر ح‬ِ ‫ت ا ْْل‬
َ ْ َ‫َذ َهب‬
7. Para pelajar telah datang kecuali Muhammad (gunakan ‫ َع َدا‬dan ‫) َما َع َدا‬
= ‫ ححمَ َّمد‬/‫ب َع َدا ححمَ َّم ًدا‬ ‫اء الطََُّّل ح‬ َ ‫َج‬
= ‫ب َما َع َدا ححمَ َّم ًدا‬ ‫اء الطََُّّل ح‬ َ ‫َج‬
#27 242

Mufrodat

Arti Mufrodat No

Bersujud ًُ ‫ َس ْج َد‬- ‫َس َج َد – يَ ْس حج حد‬ 1

Berhasil/sukses ‫ََنَ َح – يَ ْن َج حح – ََْن ًِا‬ 2

Menghadiri ًُ‫ض َر‬


ْ ‫ض حر – َح‬
‫ض َر – ََْي ح‬
َ ‫َح‬ 3

Roti ‫حخ ْب ز‬ 4
243

‫َّوابِ حع‬
َ ‫الت‬
At-Tawabi’
Pertemuan Kedua Puluh Delapan (Nahwu)
#28 244

‫التَّ َوابِ حع‬

‫بَ َدل‬ ‫تَ ْوكِ ْيد‬ ‫َعطْف‬ ‫نَ ْعت‬


Badal Taukid ‘Athaf Sifat

At-Tawabi’ artinya adalah pengikut. Disebut pengikut karena mengikuti i’rob sebelumnya. Yang
termasuk dalam At-Tawabi’ harus sama isim dan pengikutnya dalam sisi nakiroh atau ma’rifahnya,
muannats atau mudzakkarnya, mufrod-mutsanna-atau jamaknya.
#28 245

‫نَ ْعت‬
Sifat
• Yaitu isim atau jumlah yang datang untuk menjelaskan
sifat dari isim sebelumnya
• Penjelasan sifat atas isim sebelumnya memberikan
tambahan terjemahan “Yang…”
• Penjelasan sifat disebut dengan na’at (‫)نَ ْعت‬, dan yang
dijelaskan sifatnya disebut man’ut (‫) َم ْن عح ْوت‬
#27 246

Kaidah: Seluruh jumlah yang


‫نَ ْعت‬
datang setelah isim nakiroh maka Sifat
jumlah tersebut adalah na’at (sifat)

Berupa jumlah Berupa isim


Jumlah fi’liyah
Sababi Haqiqi
Telah datang seorang laki-
‫ك‬
‫ض َِ ح‬
ْ َ‫اء َر حجل ي‬
َ ‫َج‬ ِ ‫الرج ََل ِن الْ َكابِ ْْي‬
‫ان‬
laki yang sedang tertawa
ِ ‫جاء رجل ص‬ َ ‫اء َّ ح‬
َ ‫َج‬
‫اْلَة ََْو َجتحهح‬
Telah datang seorang laki-
‫نَ ْعت ِ ِْف َحمَ ِل َرفْع‬ laki yang salehah istrinya َ ‫َ َ َح‬ Na’at Man’ut
Aku melihat seorang laki- Na’at Man’ut
laki yang sedang tertawa ‫ك‬
‫ض َِ ح‬
ْ َ‫ت َر حج ًَل ي‬
‫َرأَيْ ح‬
ِ‫ت ا‬ ً‫ت اِ ْم َرأَ ًُ طَ ِويْ لَة‬
‫َرأَيْ ح‬
‫صب‬ْ َ‫نَ ْعت ِ ِْف َحمَ ِل ن‬
Telah datang seorang
wanita yang saleh suaminya
‫صالِح ََْو حج َها‬
َ َ ْ ْ ‫اء‬
َُ
‫أ‬‫ر‬‫م‬ َ ‫َج‬ Na’at Man’ut
Na’at Man’ut
Jumlah ismiyah
‫ات‬ ِ ‫ت ِبلطَّالِب‬
ِ ‫ات الْم ْجتَ ِه َد‬ ‫َم َر ْر ح‬
‫َربَّنَا أَ ْخ ِر ْجنَا ِم ْن َه ِذ ِه الْ َق ْريَِة الْظَّالِ ِم أ َْهلح َها‬ ‫ح‬ َ
Telah datang seorang laki-
laki yang ayahnya sakit ‫اء َر حجل أَبح ْوهح َم ِريْض‬
َ ‫َج‬ Na’at Man’ut
Na’at Man’ut

‫نَ ْعت ِ ِْف َحمَ ِل َرفْع‬ ِ ْ َ‫ب ححمَ َّمد ال َْولَ َديْ ِن الْغَ ِريْ ب‬
‫ي‬ َ ‫ض َر‬
َ
Aku melihat seorang laki- Na’at Man’ut
laki yang ayahnya sakit ‫ت َر حج ًَل أَبح ْوهح َم ِريْض‬
‫َرأَيْ ح‬ Antara na’at dan man’ut di atas selalu sama
antara makrifah atau nakirohnya, muannats
‫صب‬ْ َ‫نَ ْعت ِ ِْف َحمَ ِل ن‬ atau mudzakkarnya, dan jumlahnya
#28 247

‫َعطْف‬
‘Athaf
• ‘Athaf adalah sesuatu yang diikutkan kepada isim
sebelumnya menggunakan huruf ‘athaf
• Aturan yang berlaku pada ‘athaf hanya pada kesamaan
I’robnya saja
• ‘Athaf tidak memiliki aturan terkait persamaan antara
nakiroh-ma’rifat, dan mufrod-mutsanna-jamak
• Huruf ‘Athaf
#27 248

‫َعطْف‬
‘Athaf

‫ْف ا ْْلح ْملَ ِة َعلَى ا ْْلح ْملَ ِة‬


‫َعط ح‬ ‫اْل ْس ِم‬ ِْ ‫ْف‬
ِْ ‫اال ْس ِم َعلَى‬ ‫َعط ح‬
Jumlah yang digandeng dengan Isim yang digandeng dengan isim
jumlah yang lain yang lain
Dan hendaklah kamu menegakkan
shalat dan menunaikan zakat
َّ ‫َوأَ ْن تحِق ْي َم‬
َُ ‫الص ََل َُ َوتح ْؤِتَ ال َّزَكا‬ Telah datang
Muhammad dan Zaid
‫اء ححمَ َّمد َوََيْد‬
َ ‫َج‬
Jumlah pertama yang disebutkan adalah Sama-sama mufrod dan jenis, dan sama-
manshub, sehingga jumlah yang disebutkan sama makrifah, dan sama-sama marfu’
setelah huruf ‘athaf ikut manshub
Telah datang sang lelaki
َُ‫الر حج حل َو ْام َرأ‬
َّ ‫اء‬
َ ‫َج‬
‫َوإِ ْن تح ْؤِمنح ْوا‬
dan seorang wanita
‫َوتَ تَّ حق ْوا يح ْؤتِ حك ْم أ‬
Jika kalian beriman dan bertakwa
Allah akan memberi balasan bagi ‫ك ْم‬ ‫حج ْوَرح‬
‫ح‬ Beda jenis, berbeda makrifah dan nakiro,
kalian tapi sama-sama marfu’
Jumlah pertama majzum, maka jumlah
ِ ْ َ‫ي َو ْام َرأَت‬
‫ي‬ ِ ِ‫ت الْمسل‬
َ ْ ْ ‫َرأَيْ ح ح‬
‫م‬
yang disebutkan setelah huruf ‘athaf juga Aku melihat kaum muslimin
ikut majzum dan dua orang wanita
Berbeda dari sisi makrifah dan nakiroh,
‫ََتْ حك حل َوتَ ْش َر ح‬
‫ب‬
Kamu makan
dan minum beda dari sisi jamak dan mutsanna tapi
sama-sama marfu’
Jumlah pertama marfu’, maka jumlah yang
disebutkan setelah huruf ‘athaf juga marfu’
#28 249

Huruf-huruf ‘Athaf dan contohnya

Contoh jumlah Arti Huruf ‘Athaf No.

‫َسافَ َر ححمَ َّمد َوََيْد‬ Dan )‫ال َْو حاو ( َو‬ 1

‫َسافَ َر ححمَ َّمد حثَّ ََيْد‬ Kemudian َّ‫حث‬ 2

‫َسافَ َر ححمَ َّمد فَ َزيْد‬ Lalu )‫ف‬


َ ( ‫الْ َفاءح‬ 3

‫َخ ْو َك؟‬ ِ ‫ت الن‬


‫َّاج حح أ َْم أ ح‬ َ ْ‫أَأَن‬ Atau ‫أ َْم‬ 4

‫اء ُِ أَ ِوالتَّ َف ُّك ِر‬ ِ َ ‫َش ِغل نَ ْفس‬


َ ‫ك ِبلْق َر‬ َ ْ Atau ‫أ َْو‬ 5
ِ ‫الساحةَ ح َّّت‬
‫الص ْب يَا حن‬ ِ
َ َ َّ ‫اد َر ال حْم ِْتَفلح ْو َن‬ َ َ‫غ‬ Hingga ‫َح َّّت‬ 6

‫َلْ يح َسافِ ْر ححمَ َّمد لَ ِك ْن ََيْد‬ Tetapi ‫َالكِ ْن‬ 7


ِ ‫جاء ََيد بل ححمَ َّمد؛ سافَ ر ا ْْلِ ْْيا حن بل َخ‬
‫اد حم حه ْم‬ ‫بَ ْل‬
َْ َ َ َ َْ ْ َ َ Bahkan 8

‫اء ََيْد َال ححمَ َّمد‬


َ ‫َج‬ Bukan ‫َال‬ 9

• Penggunaan َّ‫ حث‬adalah untuk yang memiliki jeda, adapun ‫ف‬ َ tidak ada jeda (langsung)
• ‫ بَ ْل‬berfungsi sebagai perbaikan dari perkataan sebelumnya
‫الت َّْوكِ ْي ِد‬
‫‪#28‬‬ ‫‪250‬‬

‫‪Penekanan‬‬

‫َم ْعنَ ِو ُّ‬


‫ي‬ ‫لَ ْف ِظ ُّي‬

‫‪Penekanan dengan menggunakan‬‬ ‫‪Penekanan dengan mengulang‬‬


‫‪salah satu dari lima lafal berikut‬‬ ‫‪lafal yang sama‬‬

‫هللاح أَ ْك َبح هللاح أَ ْك َبح‬


‫النَّ ْف ح‬
‫س‬ ‫ي‬
‫ال َْع ْ ح‬ ‫حك ُّل‬ ‫ب‬‫ب اح ْكتح ْ‬ ‫اح ْكتح ْ‬
‫جاء ْاْلَِ‬ ‫الرِِ‬ ‫ب حكلُّ حه ْم‬
‫سهح‬‫ف‬‫ْ‬
‫ح ح‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ََ‬ ‫س َع ْي نَ حه‬
‫ْت َّ ْ َ‬
‫ي‬ ‫قَابَل ح‬ ‫ض َر الطََُّّل ح‬
‫َح َ‬
‫كِ ََل‪ ،‬كِلْتَا‬ ‫ب حكلِ حه ْم‬ ‫ت ِبلطََُّّل ِ‬
‫َم َر ْر ح‬
‫ََجَ حع‬
‫أْ‬
‫ضر الطَّالِب ِ‬
‫ان كِ ََل حُهَا‬ ‫َح ََ‬ ‫ي كِلَْي ِه َما‬‫ت الطَّالِبَ ْ ِ‬
‫َرأَيْ ح‬
‫َ‬ ‫‪ memiliki aturan tambahan‬كِلْتَا ‪ dan‬كِ ََل ‪Untuk‬‬
‫ان كِلْتَ ح‬
‫اُهَا‬ ‫ت الطَّالِب تَ ِ‬
‫َ‬ ‫ض َر ْ‬ ‫ت الطَّالِب تَ ِ‬
‫ان كِلْتَ ْي ِه َما َح َ‬ ‫َ‬ ‫َرأَيْ ح‬ ‫فَ َس َج َد ال َْم ََلِِ َكةح حكلُّ حه ْم أ ْ‬
‫ََجَ حع ْو َن‬ ‫‪yang akan dibahas pada pertemuan-pertemuan‬‬
‫‪yang akan datang‬‬
#28 251

‫بَ َدل‬
Badal

‫بَ َد حل الْ حك ِل ِم َن الْ حك ِل‬ ‫ض ِم َن الْ حك ِل‬


ِ ‫بَ َد حل الْبَ ْع‬ ِ
ِ ‫اال ْشتَم‬
‫ال‬ َ ْ ‫بَ َد حل‬ ‫بَ َد حل الْغَلَ ِط‬
Badal yang mengganti Badal yang mengganti Badal yang berupa Badal untuk
seluruhnya sebagian dari seluruhnya kandungan mengungkapkan kekeliruan

• Badal atau yang artinya pengganti juga merupakan di


antara At-Tawabi’
• Pengganti disebut ‫ بَ َدل‬dan yang digantikan disebut ‫حم ْب َد ْل َع ْنهح‬
#28 252

‫بَ َد حل الْ حك ِل ِم َن الْ حك ِل‬ ‫ض ِم َن الْ حك ِل‬


ِ ‫بَ َد حل الْبَ ْع‬
Badal yang mengganti Badal yang mengganti
seluruhnya sebagian dari seluruhnya

ِ‫جاء الطَّال‬
‫ب ََيْ د‬ ْ ِ‫ت الْ َق ْوَم ن‬
‫ص َف حه ْم‬ ‫َرأَيْ ح‬
Telah datang sang Aku melihat suatu kaum
pelajar yaitu Zaid ‫ح‬ ََ yaitu setengah dari mereka
‫حم ْب َد ْل َع ْنهح بَ َدل‬ ‫حم ْب َد ْل َع ْنهح بَ َدل‬

ِ
ِ ‫اال ْشتَم‬
‫ال‬ َ ْ ‫بَ َد حل‬ ‫بَ َد حل الْ حك ِل ِم َن الْ حك ِل‬
Badal yang berupa Badal yang mengganti
kandungan seluruhnya

ِ
Telah memberi manfaat
ْ ِ ‫نَ َف َع‬
‫ن ححمَ َّمد ع ْل حمهح‬ ‫أَ َكل ح‬
‫ْت حخ ْب ًزا َْلْ ًما‬
Aku memakan roti
Muhammad kepadaku
tapi (eh) roti
yaitu dengan ilmunya
‫حم ْب َد ْل َع ْنهح بَ َدل‬ ‫حم ْب َد ْل َع ْنهح بَ َدل‬
‫‪#28‬‬ ‫‪253‬‬

‫‪Kaidah Badal‬‬
‫‪Badal biasanya datang setelah:‬‬
‫َعب حد ِ‬
‫هللا بْ حن حع َم َر قَاِِم ‪• Nama, contoh:‬‬ ‫ْ‬
‫ب فِ ْي ِه ‪• Isim isyarat, contoh:‬‬ ‫ك ال ِ‬ ‫َجيل؛ َذلِ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫ح َ َ‬‫ر‬ ‫ال‬‫َ‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫َ‬‫ت‬ ‫ْك‬ ‫َ‬ ‫َه َذا ال َْولَ حد َِ ْ‬
‫‪• Pembagian, contoh:‬‬
‫الْ َكلِ َمةح ثَََلثَةح أَقْ َسام‪ :‬اِ ْسم َوفِ ْعل َو َح ْرف‬

‫يَ ْن َق ِس حم ال ِْف ْع حل إِ َل ثَََلثَة‪َ :‬ماض َوحم َ‬


‫ضارِع َوأ َْمر‬
#28 254

Mufrodat
Arti Mufrodat No
ِ
Asing ‫ الغحَرَبءح‬- ‫ الغَ ِريْ بَان‬- ‫ب‬
‫الغَ ِريْ ح‬ 1

‫ضِك‬ ِ‫ ا‬- ‫ يضِك‬- ‫ض ِِك‬


Tertawa َ َ َ َ 2

Menyibukkan/mempekerjakan ‫ تَ ْش ِغ ْي ًَل‬- ‫َشغَّ َل – يح َش ِغ حل‬ 3

‫احتِ َف ًاال‬ ِ
Merayakan ْ - ‫احتَ َف َل – ََْيتَف حل‬ ْ 4

Bejumpa/bertemu ً‫ حم َقابَلَة‬- ‫قَابَ َل – يح َقابِ حل‬ 5

Bertafakkur, merenungkan ‫ تَ َف ُّك ًرا‬- ‫تَ َف َّك َر – يَتَف َف َّك حر‬ 6

Pemimpin/ketua ‫َرِِْيس‬ 7

‫ادم‬ِ‫ج‬
Pembantu َ 8
ِ ‫ا ْْلِ ْْي‬
‫ان‬
Tetangga َ 9

Desa, negeri ‫الْ َق ْريَةح‬ 10


255

Fi’il dan Tashrifnya


Pertemuan Kedua Puluh Sembilan (Sorof)
#29 256

Pembagian macam-macam fi’il

Yang telah dibahas Yang belum dibahas

Fi’il ditinjau dari penyebutan


Fi’il ditinjau dari tashrifnya
fa’ilnya

Fi’il ditinjau dari kebutuhannya Fi’il ditinjau dari bangunan


terhadap maf ’ul bih hurufnya

Fi’il ditinjau dari zaman


Fi’il ditinjau dari susunannya
terjadinya
#29 257

Yang telah dibahas

Fi’il ditinjau dari penyebutan Fi’il ditinjau dari zaman Fi’il ditinjau dari kebutuhannya
fa’ilnya terjadinya terhadap maf ’ul bih

Fi’il mabni lil- Fi’il mabni lil- Fi’il Lazim Fi’il Muta’addi
ma’lum majhul (tidak 1. Fi’il Madhi (Tidak butuh (Butuh kepada
(diketahui diketahui fa’ilnya 2. Fi’il Mudhari’ kepada objek) objek)
fa’ilnya) melainkan yang 3. Fi’il Amr
disebut adalah
naibul fa’il)
#29 258

Yang belum dibahas

Fi’il ditinjau dari bangunan


Fi’il ditinjau dari susunannya Fi’il ditinjau dari tashrifnya
hurufnya

Shahih Mu’tal Mujarrad Mazid Fi’il Fi’il Jamid


(asli/kosong (ada tambahan) mutasharrif (tidak bisa
dari tambahan) (bisa ditashrif) ditashrif)
#29 259

Fi’il ditinjau dari bangunan


hurufnya

Shahih Muqtal
Yaitu fi’il yang tidak ada huruf ‘illah Yaitu fi’il yang salah satu dari hurufnya
padanya (‫ا‬, ‫ي‬, ‫)و‬ adalah huruf ‘illah (‫ا‬, ‫ي‬, ‫)و‬

ِ َّ ‫ال ِْمثَ ح‬ ِ
َ‫ال َْم ْه حم ْوح‬ ‫ف الثََُّلثِ ُّي‬
‫ضعَّ ح‬
َ ‫ال حْم‬ ‫السالح‬ ‫ال‬ ‫ف‬ َ َ‫ْاْل‬
‫جو ح‬ ‫ص‬
‫النَاق ح‬
Salah satu huruf Yang selamat dari huruf pertamanya huruf keduanya huruf ketiganya
huruf kedua dan
aslinya adalah kedua jenis adalah huruf adalah huruf adalah huruf
ketiganya sama
hamzah lainnya ‘illah ‘illah ‘illah

َ‫أَ َخ َذ؛ َسأَ َل؛ قَ َرأ‬ ‫َش َّد؛ َر َّد؛ َه َّز‬ ‫ب؛ فَ ِه َم‬
َ َ‫فَ تَ َح؛ َكت‬ ‫ب‬ ‫ث‬
َ‫و‬ ‫؛‬ ‫س‬ِ‫و َع َد؛ يئ‬
َ َ َ َ َ ‫ب؛ نَا َم‬
َ ‫قَ ا َل؛ طَا‬ ‫َدنَا؛ َرَمى؛ لَِق َي‬
‫‪#29‬‬ ‫‪260‬‬

‫‪Fi’il ditinjau dari susunannya‬‬

‫‪Mujarrad‬‬ ‫‪Mazid‬‬

‫‪Fi’il asli, kosong dari tambahan‬‬ ‫‪Fi’il dengan tambahan‬‬

‫ثحََلثِ يي‬ ‫حرَب ِع يي‬


‫‪Tiga huruf‬‬ ‫‪Empat huruf‬‬
‫ثحََلثِ يي‬ ‫حرَب ِع يي‬
‫‪Tiga huruf‬‬ ‫‪Empat huruf‬‬
‫ي َم ِزيْ حد ِِبَ ْرف‬
‫َح حرْوف َم ِزيْ حد ِِبَ ْرفَ ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫َم ِزيْ حد بِثَ ََلثَة أ ْ‬ ‫ي َم ِزيْ حد ِِبَ ْرف‬
‫َم ِزيْ حد ِِبَ ْرفَ ْ ِ‬

‫أَفْ َع َل‬ ‫اِنْ َف َع َل‬ ‫اِ ْستَ ْف َع َل‬ ‫تَ َف ْعلَ َل‬ ‫اِفْ َعلَ َّل‬
‫ص َر؛ فَ تَ َح‬
‫فَ َع َل؛ نَ َ‬ ‫فَ ْعلَ َل‬ ‫اِفْ تَ َع َل‬ ‫اِفْ َع ْن لَ َل‬
‫فَا َع َل‬ ‫اِفْ َع ْو َع َل‬
‫فَ َّع َل‬ ‫اِفْ َع َّل‬ ‫اِفْ َع َّ‬
‫ال‬
‫تَ َف َّع َل‬
‫تَ َفا َع َل‬
#29 261

Penjelasan

• Mujarrad artinya asli, dalam artian bahwa wazannya adalah asalnya seperti itu dan tidak ada
tambahan
• Mujarrad terbagi menjadi dua, yaitu tsulatsi dan ruba’i. Tsulatsi artinya adalah fi’il yang asal wazannya
adalah tiga huruf (‫ل‬
َ ‫)فَ َع‬, adapun ruba’i adalah fi’il yang asal wazannya adalah empat huruf (‫)فَ ْعلَ َل‬
• Mazid artinya tambahan, dalam artian bahwa pada wazannya terdapat tambahan huruf
• Mazid (tambahan) terdapat pada fi’il tsulatsi dan fi’il ruba’i
• Fi’il tsulatsi mazid terbagi menjadi tiga: mazid biharfin (tambahan satu huruf), mazid biharfain
(tambahan dua huruf), mazid bitsalatsati ahrufin (tambahan tiga huruf)
• Fi’il ruba’i mazid terbagi menjadi dua: mazid biharfin (tambahan satu huruf), dan mazid biharfain
(tambahan dua huruf)
#29 262
Wazan Tsulatsi Mujarrad dan Tsulatsi mazid biharfin

‫اسم‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املاضي املبن‬ ‫املاضي املبن‬


‫اسم اْللة‬ ‫اسم مفعول‬ ‫اسم فاعل‬ ‫املصدر‬ ‫فعل االمر‬
‫الزمان‬/‫املكان‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬

‫ ِم ْف َعال‬/‫ِ ِم ْف َعل‬ /‫يَ ْفعح حل‬/‫يَ ْف َع حل‬


ِ ‫ َم ْفعل‬/‫َم ْف َعل‬ ‫َم ْفعح ْول‬ ِ َ‫ف‬
‫اعل‬ ‫فَ ْع ًَل‬ ‫اِفْ َع ْل‬ ‫يح ْف َع حل‬ ‫فح ِع َل‬ ‫فَ َع َل‬ ‫حَمَ َّرد‬
‫م ْف َعلَة‬/ ‫يَ ْف ِع حل‬

‫حم ْف َعل‬ ‫حم ْف َعل‬ ‫حم ْف ِعل‬ ‫إِفْ َع ًاال‬ ‫أَفْ ِع ْل‬ ‫يح ْف َع حل‬ ‫يح ْف ِع حل‬ ‫أحفْ ِع َل‬ ‫أَفْ َع َل‬
ِ ‫م َف‬ ِ َ‫ف‬ ِ ‫ي َف‬ ‫َم ِزيْد‬
‫اعل‬
َ ‫حم َف‬ ‫اعل‬
َ ‫حم َف‬ ‫اعل‬ ‫فِ َع ًَل‬/ً‫اعلة‬
َ ‫حم َف‬ ‫اع ْل‬ ‫اع حل‬
َ ‫يح َف‬ ‫اع حل‬ ‫فح ْو ِع َل‬ ‫اع َل‬
َ َ‫ف‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ِِبَ ْرف‬
‫حم َف َّعل‬ ‫حم َف َّعل‬ ‫حم َف ِعل‬ ‫تَ ْف ِعلَة‬/‫تَ ْف ِع ْي ًَل‬ ‫فَ ِع ْل‬ ‫يح َف َّع حل‬ ‫يح َف ِع حل‬ ‫فح ِع َل‬ ‫فَ َّع َل‬

• Masdar, isim fa’il, isim maf ’ul, isim makan/zaman, dan isim alat adalah bagian dari shorof isim
• Setiap wazan yang berawalan alif maka bentuk fi’il madhi majhulnya adalah huruf awal menjadi dhammah dan huruf sebelum
terakhir dikasrah
• Rumus bentuk fi’il madhi majhul dari ‫ل‬ َ ‫اع‬
َ َ‫ ف‬sama dengan wazan ‫أَفْ َع َل‬, akan tetapi alif pada wazan ‫اع َل‬
َ َ‫ ف‬berubah menjadi waw (‫)و‬
• Wazan Tsulatsi mazid biharfin bentuk fi’il mudhari’ ma’lumnya diawali dengan dhammah dan huruf sebelum akhir dikasrah, dan
ini juga berlaku untuk ruba’i mujarrad
• Bentuk isim makan dilihat dari fi’il mudhari’nya, jika huruf ‘ain (‫ )ع‬berharakat fathah atau dhammah maka isimnya ‫ َم ْف َعل‬, adapun
jika ‘ain fi’il mudhari’nya kasrah maka isim makan atau zamannya adalah ‫َم ْف ِعل‬
#29 263
Beberapa contoh mauzun dari wazan tsulatsi mujarrad dan
tsulatsi mazid biharfin
‫اسم‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املاضي املبن‬ ‫املاضي املبن‬
‫اسم اْللة‬ ‫اسم مفعول‬ ‫اسم فاعل‬ ‫املصدر‬ ‫فعل االمر‬
‫الزمان‬/‫املكان‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬

ْ ‫ِم‬
‫ض َرب‬ ‫ض َرب‬
ْ ‫َم‬ ‫ض حرْوب‬
ْ ‫َم‬ ‫ضا ِرب‬
َ ‫ض ْرًب‬
َ ‫ب‬ ْ ِ‫ا‬
ْ ‫ض ِر‬ ‫ب‬
‫ض َر ح‬
ْ ‫يح‬ ‫ض ِر ح‬
‫ب‬ ْ َ‫ي‬ َ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ‫ح‬ ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ
‫صار‬ ِ ِ ‫َن‬ ِ ‫نح‬
َ ‫م ْن‬ ‫صر‬
َ ‫َم ْن‬ ‫ص ْور‬
‫َم ْن ح‬ ‫صر‬ ‫ص ًرا‬
ْ َ‫ن‬ ‫ص ْر‬
‫احنْ ح‬ ‫ص حر‬
َ ‫يح ْن‬ ‫ص حر‬
‫يَ ْن ح‬ ‫ص َر‬ ‫ص َر‬
َ َ‫ن‬
‫ََْملِس‬ ‫ََْملح ْوس‬ ‫َجالِس‬ ‫ْسا‬ ِ ِ ِ‫ََْيل‬ ِ‫جل‬
ً ‫َجل‬ ‫س‬
ْ ‫ا ْجل‬ ‫س‬‫حَْيلَ ح‬ ‫س‬‫ح‬ ‫س‬
َ ‫ح‬ ‫س‬
َ َ‫َجل‬
‫حُمَْرج‬ ‫حُمَْرج‬ ‫حُمْ ِرج‬ ً ‫إِ ْخ َر‬
‫اجا‬ ‫أَ ْخ ِر ْج‬ ‫ج‬‫َيَْر ح‬ ‫ج‬‫حَيْ ِر ح‬ ‫اح ْخ ِر َج‬ ‫أَ ْخ َر َج‬
‫اهد‬ ِ َ‫حَم‬ ً ‫ ِج َه‬/ًُ ‫اه َد‬ ِ‫ج‬ ِ ‫حَي‬ ‫حج ْو ِه َد‬
َ َ‫حَم‬ ‫اهد‬
َ َ‫حَم‬ ‫اهد‬ ‫ادا‬ َ َ‫حَم‬ ‫اه ْد‬ َ ‫اه حد‬
َ َ‫حَي‬ ‫اه حد‬ َ ‫اه َد‬
َ ‫َج‬
‫حم َعلَّم‬ ‫حم َعلَّم‬ ‫حم َعلِم‬ ‫تَ ْعلِ ْي ًما‬ ‫َعلِ ْم‬ ‫يح َعلَّ حم‬ ‫يح َعلِ حم‬ ‫عحلِ َم‬ ‫َعلَّ َم‬
‫حم َقتَّل‬ ‫حم َقتَّل‬ ‫حم َقتِل‬ ‫تَ ْقتِْي ًَل‬ ‫قَ تِ ْل‬ ‫َّل‬
‫يح َقت ح‬ ‫يح َقتِ حل‬ ‫قحتِ َل‬ ‫َّل‬
َ ‫قَ ت‬
• Bentuk isim fa’il dari wazan tsulatsi mazid biharfin, caranya adalah dengan melihat fi’il mudhari’nya, kemudian ya’ failnya
diganti menjadi mim (‫ )م‬dan huruf sebelum terakhir di kasroh. Adapun isim maf ’ul hampir sama, hanya saja huruf sebelum
terakhirnya difathah
• Bentuk isim makan/zaman dari wazan selain tsulatsi mujarrad adalah kembali kepada isim maf ’ulnya
• Isim alat hanya berlaku untuk wazan tsulatsi mujarrad dan fi’il muta’addi, adapun yang lainnya tidak ada
‫‪#29‬‬ ‫‪264‬‬

‫‪Wazan Tsulatsi mazid biharfain‬‬


‫اسم‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املاضي املبن‬ ‫املاضي املبن‬
‫اسم اْللة‬ ‫اسم مفعول‬ ‫اسم فاعل‬ ‫املصدر‬ ‫فعل االمر‬
‫املكان‪/‬الزمان‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬
‫حم ْن َف َعل‬ ‫حم ْن َف َعل‬ ‫حم ْن َف ِعل‬ ‫اِنْ ِف َع ًاال‬ ‫اِنْ َف ِع ْل‬ ‫يح ْن َف َع حل‬ ‫يَ ْن َف ِع حل‬ ‫احنْ حف ِع َل‬ ‫اِنْ َف َع َل‬
‫حم ْن َقلَب‬ ‫حم ْن َقلَب‬ ‫حم ْن َقلِب‬ ‫اِنْ ِق ََل ًب‬ ‫ب‬ ‫ِ ِ‬
‫انْ َقل ْ‬ ‫ب‬‫يح ْن َقلَ ح‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫يَ ْن َقل ح‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫احنْ حقل َ‬ ‫ب‬ ‫انْ َقلَ َ‬
‫ِ‬
‫حم ْفتَ َعل‬ ‫حم ْفتَ َعل‬ ‫حم ْفتَ ِعل‬ ‫اِفْتِ َعا ًال‬ ‫اِفْ تَ ِع ْل‬ ‫يح ْفتَ َع حل‬ ‫يَ ْفتَ ِع حل‬ ‫احفْ تح ِع َل‬ ‫اِفْ تَ َع َل‬
‫حم ْق َََتب‬ ‫حم ْق َََتب‬ ‫حم ْق ََِتب‬ ‫اِقِْ َِت ًاب‬ ‫ب‬ ‫اقْ ََِت ْ‬
‫ِ‬ ‫ب‬‫يح ْق َََت ح‬ ‫ب‬ ‫يَ ْق ََِت ح‬ ‫ب‬‫احقْ حَِت َ‬ ‫ب‬ ‫اقْ َََت َ‬
‫ِ‬

‫حم ْف َعلي‬ ‫حم ْف َعلي‬ ‫حم ْف َعلي‬ ‫اِفْ ِع ََل ًال‬ ‫اِفْ َع َّل‬ ‫يح ْف َع ُّل‬ ‫يَ ْف َع ُّل‬ ‫احفْ عح َّل‬ ‫اِفْ َع َّل‬ ‫َم ِزيْد‬
‫ِ‬ ‫اِبْ يَ َّ‬ ‫اِبْ يَ َّ‬
‫ض‬
‫حم ْب يَ ي‬ ‫ض‬
‫حم ْب يَ ي‬ ‫ض‬
‫حم ْب يَ ي‬ ‫اضا‬
‫ض ً‬ ‫ابْيِ َ‬ ‫ض‬ ‫ض‬
‫يح ْب يَ ُّ‬ ‫ض‬
‫يَ ْب يَ ُّ‬ ‫ض‬ ‫احبْ يح َّ‬ ‫ض‬ ‫ِِبَ ْرفَ ْ ِ‬
‫ي‬
‫حمتَ َفعَّل‬ ‫حمتَ َفعَّل‬ ‫حمتَ َف ِعل‬ ‫تَ َف ُّع ًَل‬ ‫تَ َفعَّ ْل‬ ‫يحتَ َفعَّ حل‬ ‫يَتَ َفعَّ حل‬ ‫تح حف ِع َل‬ ‫تَ َفعَّ َل‬
‫حمتَ َوال‬ ‫حمتَ َوال‬ ‫حمتَ َول‬ ‫تَ َولِيًا‬ ‫تَ َو َّل‬ ‫يحتَ َوَّل‬ ‫يَتَ َوَّل‬ ‫تح حوِ َل‬ ‫تَ َوَّل‬
‫اعل‬ ‫مت َف ِ‬ ‫تح حف ْو ِع َل‬
‫حمتَ َف َ‬ ‫اعل‬
‫حمتَ َف َ‬ ‫اعل‬ ‫حَ‬ ‫تَ َفاعح ًَل‬ ‫اع ْل‬ ‫تَ َف َ‬ ‫اع حل‬ ‫يحتَ َف َ‬ ‫اع حل‬ ‫يَتَ َف َ‬ ‫اع َل‬ ‫تَ َف َ‬
‫اءى‬‫حم َََت ً‬ ‫اءى‬‫حم َََت ً‬ ‫حم َََتاء‬ ‫تَ َراِِيًا‬ ‫اء‬
‫تَ َر َ‬ ‫اءى‬ ‫يحَََت َ‬ ‫اءى‬ ‫يَ َََت َ‬ ‫تح حرْوِِ َي‬ ‫اءى‬ ‫تَ َر َ‬

‫•‬ ‫ل ‪Berbeda dengan wazan yang lainnya, bentuk masdar dari wazan‬‬
‫اع َل ‪ dan‬تَ َفعَّ َ‬
‫‪ adalah dengan melihat fi’il madhinya, kemudian‬تَ َف َ‬
‫‪huruf sebelum terakhir didhammah‬‬
‫‪#29‬‬ ‫‪265‬‬

‫‪Wazan Tsulatsi mazid bitsalatsati ahrufin‬‬

‫اسم‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املاضي املبن‬ ‫املاضي املبن‬


‫اسم اْللة‬ ‫اسم مفعول‬ ‫اسم فاعل‬ ‫املصدر‬ ‫فعل االمر‬
‫املكان‪/‬الزمان‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬

‫حم ْستَ ْف َعل‬ ‫حم ْستَ ْف َعل‬ ‫حم ْستَ ْف ِعل‬ ‫اِ ْستِ ْف َع ًاال‬ ‫اِ ْستَ ْف ِع ْل‬ ‫يح ْستَ َف َع حل‬ ‫يَ ْستَ ْف ِع حل‬ ‫اح ْستح ْف ِع َل‬ ‫اِ ْستَ ْف َع َل‬
‫حم ْستَ ْغ َفر‬ ‫حم ْستَ ْغ َفر‬ ‫حم ْستَ ْغ ِفر‬ ‫اِ ْستِ ْغ َف ًارا‬ ‫اِ ْستَ ْغ ِف ْر‬ ‫يح ْستَ ْغ َف حر‬ ‫يَ ْستَ ْغ ِف حر‬ ‫اح ْستح ْغ ِف َر‬ ‫اِ ْستَ ْغ َف َر‬
‫َم ِزيْد‬
‫حم ْف َع ْو َعل‬ ‫حم ْف َع ْو َعل‬ ‫حم ْف َع ْو ِعل‬ ‫اِفْ ِع ْي َع ًاال‬ ‫اِفْ َع ْو ِع ْل‬ ‫يح ْف َع ْو َع حل‬ ‫يَ ْف َع ْو ِع حل‬ ‫احفْ عح ْو ِع َل‬ ‫اِفْ َع ْو َع َل‬
‫بِثَ ََلثَِة‬
‫حم ْع َش ْو َشب‬ ‫حم ْع َش ْو َشب‬ ‫حم ْع َش ْو ِشب‬ ‫اِ ْع ِش ْي َش ًاب‬ ‫ب‬ ‫ِ ِ‬
‫ا ْع َش ْوش ْ‬ ‫ب‬
‫ي ْع َش ْو َش ح‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫يَ ْع َش ْوش ح‬ ‫ب‬ ‫اح ْع ح ِ‬
‫ش ْوش َ‬ ‫ب‬
‫ا ْع َش ْو َش َ‬
‫ِ‬
‫َح حرْوف‬ ‫أْ‬
‫حم ْف َع ي‬
‫ال‬ ‫حم ْف َع ي‬
‫ال‬ ‫حم ْف َع ي‬
‫ال‬ ‫اِفْ ِع ْي ََل ًال‬ ‫ال‬‫اِفْ َع َّ‬ ‫يح ْف َع ُّ‬
‫ال‬ ‫يَ ْف َع ُّ‬
‫ال‬ ‫احفْ َع َّ‬
‫ال‬ ‫اِفْ َع َّ‬
‫ال‬
‫حم ْب َهار‬ ‫حم ْب َهار‬ ‫حم ْب َهار‬ ‫اِ ْبِ ْ َْي ًارا‬ ‫اِ ْبَ َّ‬
‫ار‬ ‫ار‬
‫يح ْب َه ُّ‬ ‫ار‬
‫يَ ْب َه ُّ‬ ‫ار‬
‫احْبَ َّ‬ ‫اِ ْبَ َّ‬
‫ار‬
‫‪#29‬‬ ‫‪266‬‬
‫‪Wazan Ruba’i mujarrad, ruba’i mazid biharfin, dan ruba’i‬‬
‫‪mazid biharfain‬‬

‫اسم‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املضارع املبن‬ ‫املاضي املبن‬ ‫املاضي املبن‬


‫اسم اْللة‬ ‫اسم مفعول‬ ‫اسم فاعل‬ ‫املصدر‬ ‫فعل االمر‬
‫املكان‪/‬الزمان‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬ ‫للمجهول‬ ‫للمعلوم‬
‫حم َف ْعلَل‬ ‫حم َف ْعلَل‬ ‫حم َف ْعلِل‬ ‫فِ ْع ََل ًال‪/‬فَ ْعلَلَةً‬ ‫فَ ْعلِ ْل‬ ‫يح َف ْعلَ حل‬ ‫يح َف ْعلِ حل‬ ‫فح ْعلِ َل‬ ‫فَ ْعلَ َل‬
‫حَمَ َّرد‬
‫حمبَ ْس َمل‬ ‫حمبَ ْس َمل‬ ‫حمبَ ْس ِمل‬ ‫بَ ْس َملَةً‬ ‫بَ ْس ِم ْل‬ ‫يحبَ ْس َم حل‬ ‫يحبَ ْس ِم حل‬ ‫بح ْس ِم َل‬ ‫بَ ْس َم َل‬
‫حمتَ َف ْعلَل‬ ‫حمتَ َف ْعلَل‬ ‫حمتَ َف ْعلِل‬ ‫تَ َف ْعلح ًَل‬ ‫تَ َف ْعلَ ْل‬ ‫يحتَ َف ْعلَ حل‬ ‫يَتَ َف ْعلَ حل‬ ‫تح حف ْعلِ َل‬ ‫تَ َف ْعلَ َل‬ ‫َم ِزيْد‬
‫حمتَ َجلْبَب‬ ‫حمتَ َجلْبَب‬ ‫حمتَ َج ْلبِب‬ ‫ََتَلْبح بًا‬ ‫ب‬ ‫ََتَلْبَ ْ‬ ‫ب‬‫يحتَ َج ْلبَ ح‬ ‫ب‬‫يَتَ َج ْلبَ ح‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫حَتحْلب َ‬ ‫ب‬ ‫ََتَلْبَ َ‬ ‫ِِبَ ْرف‬
‫حم ْف َعلَلي‬ ‫حم ْف َعلَلي‬ ‫حم ْف َعلِلي‬ ‫اِفْ ِع ََّل ًال‬ ‫اِفْ َعلِ َّل‬ ‫يح ْف َعلَ ُّل‬ ‫يَ ْف َعلِ ُّل‬ ‫احفْ عحلِ َّل‬ ‫اِفْ َعلَ َّل‬
‫حم ْق َّ‬
‫ش َع ير‬ ‫حم ْق َّ‬
‫ش َع ير‬ ‫حم ْق َش ِع ير‬ ‫اِقْ ِش ِع َّر ًارا‬ ‫اِقْ َش ِع َّر‬ ‫يح ْق َش َع ُّر‬ ‫يَ ْق َش ِع ُّر‬ ‫ش ِع َّر‬
‫احقْ ح‬ ‫اِقْ َش َع َّر‬ ‫َم ِزيْد‬
‫حم ْف َع ْن لَل‬ ‫حم ْف َع ْن لَل‬ ‫حم ْف َع ْنلِل‬ ‫اِفْ ِع ْن ََل ًال‬ ‫اِفْ َع ْنلِ ْل‬ ‫يح ْف َع ْن لَ حل‬ ‫يَ ْف َع ْنلِ حل‬ ‫احفْ عح ْنلِ حل‬ ‫اِفْ َع ْن لَ َل‬ ‫ِِبَ ْرفَ ْ ِ‬
‫ي‬
‫حم ْق َع ْن َسس‬ ‫حم ْق َع ْن َسس‬ ‫حم ْق َع ْن ِسس‬ ‫اسا‬ ‫ِِ‬ ‫اِقْ ع ْن ِ‬ ‫ي ْقع ْن ِ‬ ‫احقْ ع ْن ِ‬ ‫اِ‬
‫اقْع ْن َس ً‬ ‫س‬
‫َ ْ‬ ‫س‬ ‫س‬
‫يح ْق َع ْن َس ح‬ ‫س‬
‫َ َ ح‬ ‫س‬ ‫س‬
‫ح َ‬ ‫س‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫س‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫ْ‬

‫•‬ ‫‪Bentuk fi’il mudhari’ ruba’i mujarrad huruf ya fi’ilnya berharakat dhammah, sebagaimana bentuk fi’il mudhari’ tsulatsi mazid‬‬
‫‪biharfin‬‬
‫•‬ ‫ل ‪Masdar untuk wazan‬‬ ‫‪ tidak memiliki kaidah khusus, namun demikianlah bentuknya dan cukup dihafalkan‬فَ ْعلَ َ‬
#29 267
Kaidah-kaidah
• Fi’il yang terdiri atas empat huruf (‫ل‬َ ‫ أَفْ َع‬،‫اع َل‬
َ َ‫ ف‬،‫ فَ عَّ َل‬،‫ )فَ ْعلَ َل‬fi’il mudhari’nya dimulai dengan dhammah meskipun
sebagai fi’il mudari’ ma’lum
• Isim fa’il dari selain tsulatsi mujarrad diambil dari fi’il mudhari’ya, kemudian huruf pertamanya diganti dengan
mim (‫ ) حم‬dan sebelum terakhir dikasrah. Contoh:
‫أَفْ َع َل‬ ‫يح ْف ِع حل‬ ‫حم ْف ِعل‬
‫اِ ْستَ ْف َع َل‬ ‫يَ ْستَ ْف ِع حل‬ ‫حم ْستَ ْف ِعل‬
• Adapun isim maf ’ul sama dengan pembuatan isim maf ’ul, hanya asaja huruf sebelum terakhir difathah. Contoh:
‫ حم َفعَّل‬dan ‫حم ْستَ ْف َعل‬
• Masdar dari tsulatsi mujarrad dan wazan yang memiliki empat huruf tidak memiliki kaidah khusus, melainkan
harus dihafal sebagaimana bentuk perubahan yang sudah disebutkan. Adapun bagi selainnya maka ada dua
kondisi:

Pertama: Jika fi’il madhinya dimulai dengan hamzah washal maka bentuk masdarnya adalah dengan cara huruf
pertama dan ketiga dikasroh, lalu huruf sebelum terakhir ditambah alif. Contoh: ‫ل‬ ‫ع‬‫ف‬ْ ‫ت‬ ‫س‬ ِ‫ ا‬menjadi ‫اِستِ ْفعال‬, ‫اِنْ َفعل‬
ََ َ ْ َ ْ ََ
menjadi ‫اِنْ ِف َعال‬
Kedua: Jika fi’il madhinya dimulai dengan huruf ta’ (‫ت‬ َ ) maka caranya adalah dengan menjadikan dhammah pada
huruf sebelum terkahirnya. Contoh: ‫تَ َف ْعلَل‬ ‫تَ َف ْعلح ًَل‬
َ
‫تَ َفعَّ َل‬ ‫تَ َف ُّع ًَل‬
#29 268

Kaidah-kaidah

• Isim alat hanya berlaku pada tsulatsi mujarrad dan fi’il muta’addi. Adapun wazannya ada tiga bentuk, ‫ ِم ْف َعل‬, ‫ ِم ْف َعال‬,
dan ‫ِم ْف َعلَة‬
• Bentuk isim zaman atau isim makan, maka dilihat terlebih dahulu,
- Jika fi’ilnya empat huruf atau lebih, maka sama bentuknya dengan isim maf ’ul

- Jika fi’ilnya tiga huruf maka bisa dua model:


Satu: wazannya bisa ‫ َم ْف ِعل‬jika fi’il mudhari’nya ‫ل‬ ِ
‫يَ ْفع ح‬
kedua: wazannya juga bisa ‫ َم ْف َعل‬jika fi’il mudhari’nya ‫ل‬ ‫ يَ ْف َع ح‬atau ‫يَ ْفعح حل‬
#29 269

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Mengeluarkan ‫أَ ْخ َر َج‬ 1

Bersungguh-sungguh ‫اه َد‬


َ ‫َج‬ 2

Memberi pelajaran ‫َعلَّ َم‬ 3

Membunuh ‫َّل‬
َ ‫قَ ت‬ 4

‫ب‬ ‫ل‬
َ ‫ق‬َ ‫ن‬
ْ ِ‫ا‬
Terbalik َ 5

‫ب‬ ِ
Mendekat َ ‫اقْ َََت‬ 6

Memutih ‫ض‬َّ َ‫اِبْ ي‬ 7

Berpaling/menolong* ‫تَ َوَّل‬ 8

* Perbedaan makna tergantung pada konteks kalimat


#29 270

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Saling melihat, saling menatap ‫اءى‬ َ ‫تَ َر‬ 1

Meminta ampunan ‫اِ ْستَ ْغ َف َر‬ 2

‫ب‬ ‫ش‬َ ‫و‬ ‫ش‬


َ ‫ع‬ ِ‫ا‬
Menjadi ditumbuhi oleh rumput َ ْ ْ 3

Memasuki pertengahan َّ َ‫اِ ْب‬


‫ار‬ 4

Membaca bismillah ‫بَ ْس َم َل‬ 5

Memakai jilbab ‫ب‬ َ َ‫ََتَلْب‬ 6

Bergetar ‫اِقْ َش َع َّر‬ 7

‫س‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ق‬


ْ ِ‫ا‬
Mundur, tidak jadi melakukan َ َ ْ َ 8

Anda mungkin juga menyukai