Anda di halaman 1dari 4

MUHAMMAD RHAFI’I HAMDANI

20311428

Individu dalam Organisasi

I. PENDAHULUAN
Manusia atau bisa disebut Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting
dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, setiap individu memiliki peran kunci dalam
organisasi, tanpa perannya, meskipun banyak komponen pendukung kegiatan
organisasi, kegiatan organisasi tetap tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan.
Untuk memberikan kualitas yang luar biasa bagi orang-orang, organisasi harus
memberikan arahan dan bimbingan yang mendalam untuk mencapai optimalisasi
kinerja SDM dan mencapai tujuan organisasi. Agar tetap efektif, sangat penting bagi
pemimpin organisasi untuk memahami dan mempelajari kepribadian setiap karyawan.
Organisasi juga harus memikirkan bagaimana karyawan dapat membentuk
kepribadiannya agar selaras dengan budaya dan prinsip organisasi.
Menurut Jufrizen (2017), ada beberapa hal yang perlu diidentifikasi agar
pemimpin mengetahui apa yang memotivasi karyawannya untuk menjaga etika, seperti:
a. Apa yang harus didorong untuk meningkatkan etika pribadi karyawan, b. Peraturan apa
yang harus dibuat agar setiap pegawai selalu menjunjung tinggi etikanya, c. Pendekatan
apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab pekerja.
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan mengarahkan manajemen untuk memahami aspek
kognitif dan afektif karyawan. Seseorang dengan kemampuan kognitif yang baik akan
mudah untuk memecahkan masalah, menciptakan ide dan pikiran, bertindak dengan
prinsip-prinsip intelektual yang tinggi. Ranah afektif meliputi perasaan, sikap, dan emosi.
II. Hubungan Antara Etika dan Hasil Individu
Etika dibutuhkan dalam pekerjaan atau bisnis ketika orang mulai menyadari
bahwa kemajuan dalam bisnis semakin menjauhkan manusia dari nilai-nilai
kemanusiaannya. Etika merupakan salah satu faktor yang menciptakan kondisi yang lebih
baik bagi kehidupan manusia. Etika merupakan acuan yang digunakan oleh seorang
individu atau perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan usahanya, agar
kegiatan yang dilakukannya tidak merugikan orang atau lembaga lain. Model tersebut
disebut model MARS.
a. Motivation (Motivasi) Berasal dari kata Motive yang artinya Dorongan atau
Keinginan. Definisi secara luasnya adalah adanya kekuatan insentif atau keinginan dalam
diri seseorang untuk mempengaruhi arah dan ketekunan seseorang dalam melakukan
sesuatu. Karena motivasi merupakan reaksi atau tanggapan terhadap suatu rangsangan
maka mempunyai pengaruh yang kuat terhadap timbulnya motivasi seseorang dalam
didikan yang beretika.
b. Ability (Kemampuan), Kemampuan berasal dari kata mampu yang memiliki arti
mampu atau dapat. Dikatakan bahwa seseorang memiliki kapasitas jika dia memiliki
kapasitas untuk melakukan sesuatu. Jika setiap anggota organisasi memiliki kapasitas
untuk melakukan pekerjaannya, maka mereka akan mengetahui tanggung jawab
masing-masing dan ini merupakan bagian penting dari etika individu.
c. Role Perception (Persepsi Peran), Persepsi Peran adalah suatu kondisi di mana
seseorang memahami dan menyadari pola perilaku atau fungsi yang diharapkan dari
orang tersebut. Ketika dia memahami perannya dalam organisasi, seorang karyawan
menyadari tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, yang akan
mempengaruhi etika dalam koordinasi dengan pihak lain.
d. Situational Factors (Faktor Situasional), Faktor Situasional juga dikenal sebagai Faktor
Eksternal, adalah efek yang terjadi bukan dari dalam individu tetapi dari lingkungan
eksternal seperti lingkungan dan organisasi tempat mereka tinggal.
III. Jenis - Jenis Etika Individu
Beberapa jenis etika yang sudah ada dalam sistem tatanan sosial antara lain :
1. Etika Umum
Jenis etika yang pertama adalah etika umum. Etika umum adalah jenis
etika yang berhubungan dengan kondisi dasar tindakan etis orang. Etika secara
umum juga berkaitan dengan cara orang membuat keputusan etis dan teori
dalam etika serta prinsip-prinsip etika dasar yang bertindak sebagai panduan
bagi orang untuk bertindak.
2. Etika Khusus
Jenis etika berikutnya adalah etika khusus. Etika khusus adalah etika
yang berupa penerapan konsep-konsep etika baku dalam situasi kehidupan yang
khusus. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: Etika pribadi, yaitu
suatu bentuk etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap orang terhadap
dirinya sendiri. Etika sosial, merupakan bentuk etika yang menitikberatkan pada
kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Etika Deskriptif dan Normatif
● Etika deskriptif adalah berbagai jenis etika yang akan berusaha
membidik perilaku dan perilaku manusia secara kritis dan rasional serta
dianggap memiliki nilai-nilai yang dicari orang dalam kehidupan dan
untuk diterapkan dalam kehidupan.
● Etika Normatif adalah jenis etika yang mencoba mengidentifikasi berbagai
pola perilaku dan perilaku baik yang harus dimiliki orang dalam
kehidupan sebagai sesuatu yang memiliki nilai moral untuk
dipertimbangkan dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Etika Profesional dan Bisnis
● Etika profesional adalah jenis etika yang dikenakan pada karyawan dalam
suatu perusahaan, atau sebagai anggota profesi. Misalnya wartawan,
dokter, pengacara dan lain-lain. Jenis etika ini dapat dikenakan ketika
seseorang menjadi bagian dari lingkungan profesional atau ketika
seseorang sedang dilatih atau dididik untuk bekerja pada suatu profesi
tertentu. Jika etika profesi tidak dihormati, maka dapat merusak reputasi
profesional yang tidak patuh.
● Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai cetak biru dari prinsip-prinsip dan
nilai-nilai yang mengatur keputusan dan tindakan dalam sebuah
perusahaan. Dalam dunia bisnis, makna budaya organisasi menetapkan
standar untuk memastikan perbedaan antara pengambilan keputusan dan
perilaku baik dan buruk. Definisi etika bisnis berasal dari mengetahui
perbedaan antara benar dan salah dan memilih untuk melakukan apa
yang benar.
5. Etika Teknik dan Berbasis Manusia
● Etika teknik bukan tentang mengajarkan kebajikan, melainkan tentang
meningkatkan kemampuan seseorang sebagai seorang insinyur untuk
secara bertanggung jawab menangani masalah moral yang diangkat oleh
aktivitas teknologi.
● Etika berbasis manusia, etika jenis ini disebut juga “antroposentrisme”.
Keyakinan antroposentrisme adalah bahwa manusia adalah satu-satunya
pembawa nilai intrinsik atau memiliki nilai intrinsik lebih besar dari sifat
non-manusia. Keterlibatan manusia dalam etika memainkan peran yang
begitu penting sehingga antroposentrisme dapat dikatakan berfokus pada
etika manusia.
6. Etika Agama
Dalam penerapan lainnya jenis etika juga dikenal dalam lembaga agama
yang ada di seluruh dunia. Peranan ini dilakukan agar manusia dapat
mempertanggungjawabkan atas kehidupan yang dijalani.
IV. Persepsi Etika Individu
Ada banyak teori yang berhubungan dengan etika. Salah satu teori yang sering
digunakan untuk menjelaskan etika adalah teori deontologi. Menurut Bertens dalam
Agoes, deontologi mengatakan bahwa etis atau tidaknya suatu tindakan tidak ada
hubungannya dengan tujuan, akibat atau akibat dari tindakan tersebut. Hasil yang baik
tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan tindakan, tetapi karena kita
berkewajiban untuk mengambil tindakan karena kewajiban itu sendiri. Ada tiga bentuk
persepsi etika individu yang berkaitan dengan ketepatan pemahaman peran dalam
organisasi, yaitu :
1. Ketepatan dalam memahami suatu tugas adalah suatu keadaan dimana ada
individu yang mencapai keberhasilan karena menyadari berbagai keterampilan
yang harus dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaannya secara optimal. Misalnya,
seseorang yang bekerja di bagian presentasi akan mengasah kemampuan
komunikasinya untuk mendukung pekerjaannya lebih cepat.
2. Ketepatan dalam memahami kepentingan suatu jabatan tertentu merupakan
keadaan dimana terdapat individu yang memahami kepentingan antara masing-
masing tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
3. Ketepatan dalam memahami prosedur kinerja Adalah sebuah kondisi di mana
individu telah memahami tiap prosedur yang diperlukan setiap menyelesaikan
tugas. Pemahaman tersebut akan berdampak pada pekerjaan yang selesai sesuai
patokan waktu yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai