Disusun oleh:
I WAYAN SUARDI
NIM : 20210009
FAKULTAS TEKNIK
2020/2021
BAB I
Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kuantitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Kata etika berasal dalam bahasa Yunani Kuno yakni ethikos, yang berarti timbul dari
kebiasaan. Sedangkan pengertian etika menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
D. Contoh Etika
Memberi salam saat bertamu ke rumah seseorang.
Mengucapkan terima kasih saat mendapat bantuan dari orang lain.
Memohon maaf jika melakukan kesalahan.
Membuang sampah di tempat sampah.
Menghormati orang yang lebih tua.
Menjalankan keprofesian sesuai kode etik yang ditetapkan.
Cybercrime adalah setiap kegiatan atau ativitas kriminal yang melibatkan komputer,
perangkat jaringan atau jaringan. Kegiatan cybercrime dapat dilakukan baik secara individu
atau kelompok-kelompok kecil yang mempunyai kemampuan hacking atau kelompok
kriminal international yang sangat terorganisir yang mungkin termasuk para pembuat
program yang mempunyai skill atau kemampuan tinggi.
5.1. Cyberlaw
A. Pengertian Cyber Law
Cyber Law adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap
aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai
online dan memasuki dunia cyber ataumaya. Cyber Law sendiri merupakan istilah
yang berasal dari Cyberspace Law. Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan
kata dari Cyber Law, yang saat ini secara internasional digunakan untuk istilah
hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI. Istilah lain yang juga digunakan
adalah Hukum TI (Law of Information Teknologi), Hukum Dunia Maya (Virtual
World Law) dan Hukum Mayantara.
Cyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak
pidana, ataupun penanganan tindak pidana. Cyber law akan menjadi dasar hukum
dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana
elektronik dan komputer, termasuk kejahatan pencucian uang dan kejahatan
terorisme.
B. Ruang Lingkup CyberLaw
Secara garis besar ruang lingkup ”cyber law” ini berkaitan dengan
persoalan-persoalan atau aspek hukum dari:
E-Commerce,
Trademark/Domain Names,
Privacy and Security on the Internet,
Copyright,
Defamation,
Content Regulation,
Disptle Settlement, dan sebagainya.
Topik-topik Cyber Law
Secara garis besar ada lima topic dari cyberlaw di setiap negara yaitu:
Information security, menyangkut masalah keotentikan pengirim atau
penerima dan integritas dari pesan yang mengalir melalui internet. Dalam hal
ini diatur masalah kerahasiaan dan keabsahan tanda tangan elektronik.
On-line transaction, meliputi penawaran, jual-beli, pembayaran sampai
pengiriman barang melalui internet.
Right in electronic information, soal hak cipta dan hak-hak yang muncul bagi
pengguna maupun penyedia content.
Regulation information content, sejauh mana perangkat hukum mengatur
content yang dialirkan melalui internet.
Regulation on-line contact, tata karma dalam berkomunikasi dan berbisnis
melalui internet termasuk perpajakan, retriksi eksport-import, kriminalitas dan
yurisdiksi hukum.
C. Asas-asas Cyber Law
D. Teori-teori cyberlaw
Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang cyber maka
dapat dikemukakan beberapa teori sebagai berikut :
The Theory of the Uploader and the Downloader, Berdasarkan teori ini,
suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading dan
downloading yang diperkirakan dapat bertentangan dengan
kepentingannya.
The Theory of Law of the Server. Pendekatan ini memperlakukan server
dimana webpages secara fisik berlokasi, yaitu di mana mereka di catat
sebagai data elektronik. Menurut teori ini sebuah webpages yang berlokasi
di server pada Stanford University tunduk pada hukum California.
The Theory of InternationalSpaces.ruang cyber di gunakan sebagai the
fourth space Yang menjadi analogi adalah tidak terletak pada kesamaan
fisik, melainkan pada sifat internasional, yakni sovereignless quality.
5.2. UU ITE
Negara Indonesia mempunyai aturan dan hukum yang jelas mengenai bagaimana
sanksi hukum bagi pelaku cybercrime. Pada tahun 2008 diterbitkan UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK yang berisi aturan bagaimana kita
melakukan dan memanfaatkan teknologi secara baik dan benar.
5.3. Contoh Kasus Cybercrime Di masyarakat
Perkembagan teknologi yang begitu cepat dan semakin canggih memungkinkan
munculnya kejahatan yang disebut "cyber crime" atau kejahatan melalui jaringan internet
Kasus "cyber crime" di Indonesia semakin marak diantaranya pencurian informasi orang
lain, memanipulasi data dan penyebaran program jahat yang Perkembagan teknologi
yang begitu cepat dan semakin canggih memungkinkan munculnya kejahatan yang
disebut "cyber crime" atau kejahatan melalui jaringan internet. rak diantaranya pencurian
informasi pribadi, orang lain, memanipulasi data dan penyebaran program jahat yang
menguntungkan pelaku serta kasus-kasus penyebaran konten pornografi. Berikut contoh
kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan cyber beserta undang-undang yang dapat
digunakan untuk menjerat pelaku :
Pencemaran nama baik
Portitusi online dan konten pornografi
Judi online
Berita hoax
5.4. Analisa Forensik Menangkal kasus Cybercrime
Menganalisa Sebuah kasus cybercrime memanglah tidak mudah dikarenakan
aktivitas cyber sangat luas dan komplek namun untuk di Indonesia kasus-kasus cyber
crime banyak terjadi pada kasus sosial media misalanya penyebaran berita hoax,
misinformasi dan disinfromasi ada beberapa langkah sederhana untuk mengetahui apakah
berita yang kita peroleh itu valid.
BAB VI
Adapun beberapa manfaat penggunaan ingternet dalam kehidupan sehari hari saat ini
adalah sebagai berikut:
Alat komunikasi
Online banking (e-Banking)
Belanja online
Pencarian (searching)
Pekeerjaan
Jaringan sosial
6.3. Etika Di Internet Dan Dunia Maya Menurut Undang Undang ITE
Etika dalam berinternet biasa disebut dengan cyber ethic (etika cyber). Cyber
ethics adalah suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang
disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi khususnya
teknologi informasi.
Etika kehidupan berbangsa atau bernegara yang semula mudah sekali
disosialisasikan karena orang berinteraksi secara langsung secara fisik, maka dalam dunia
cyber upaya mensosialisasikan cyber ethic menjadi sulit sekali dilakukan karena
jangkauan teritorinya sudah jauh lebh luas. Sebenarnya cyber ethic dapat ditelaah dan
dimengerti oleh pengguna internet, jika disadari terdapat etika kehidupan normal yang
berlaku.
adapun beberapa etika atau aturan berinternet dan etika bersosial media yang
harus diikuti oleh warga net atau netizen adalah sebagai berikut :
a. ETIKA BERINTERNET
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai
berikut:
Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adatistiadat yang berbeda-beda. Bahkan dalam suatu Negara
pun tentunya masing-masing pribadi memiliki sifat, cara berbicara,menulis,dan rasa
humor yang berbeda.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi. Hal ini
membuat kita tidak mengenal dalam arti kata yang sesungguhnya atau bahkan satu
penguna dunia maya mungkin tidak akan pernah bertatap muka dengan pengguna
yang lain.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak tidak etis atau suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak
seharusnya dilakukan.
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan
memungkinkan masuknya “penghuni” baru diduniamaya tersebut. Mungkin saja
penghuni baru tersebut tidak mengetahui bagaimana seharusnya bergaul dengan
baik dan benar. Untuk itulah perlu diberikan pemahaman agar memahami etika
berinternet.