1
Pengertian Etika
Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Definisi etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar dan salah, baik dan buruk, tanggung jawab, dan lain
sebagainya.
Kata etika berasal dalam bahasa Yunani Kuno yakni ethikos, yang berarti
timbul dari kebiasaan. Sedangkan pengertian etika menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2
Etika Menurut Para Ahli
Menurut Aristoteles
Pengertian etika menurut Aristoteles dibagi menjadi dua, yaitu Terminius Technicus dan
Manner and Cutom. Terminius Technicus adalah sebuah etika yang dipelajari sebagai
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan manusia,
Sedangkan Manner and Cutom adalah sebuah pembahasan etika yang berhubungan
dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam diri manusia, sangat terkait
dengan baik dan buruknya suatu perilaku, tingkah, atau perbuatan manusia.
3
Menurut K. Bertens
1. Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya, arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia
perseorangan atau hidup bermasyrakat
2. Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral, yang dimaksud
disini adalah kode etik
3. Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk, arti disini
sama dengan filsafat moral
4
Ciri Ciri Etika
5
Macam Macam Etika
1. Etika umum
Etika umum adalah jenis etika yang berhubungan dengan keadaan dasar tentang
tindakan manusia secara etis. Etika umum juga berkaitan dengan cara-cara manusia
mengambil keputusan etis dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar sebagai
pegangan manusia dalam berbuat.
Etika khusus
Etika khusus adalah jenis etika berupa penerapan konsep moral standar dalam situasi
kehidupan yang khusus. Etika khusus dibagi menjadi dua jenis, yakni etika individual
dan etika sosial.
Etika individual adalah bentuk etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
Etika sosial adalah bentuk etika berfokus pada kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota masyarakat.
6
Etika deskriptif
Etika deskriptif adalah jenis etika yang berupaya untuk membidik secara kritis dan
rasional tingkah laku dan perilaku manusia serta apa yang dicari oleh manusia dalam
kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai.
Etika normative
Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menetapkan berbagai tingkah laku dan
pola perilaku baik yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sebagai
sesuatu yang mempunyai nilai moral.
7
Contoh Etika
8
Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi & Komunkasi
Informasi apapun yang didapat dari teknologi informasi & komunikasi yang digunakan,
haruslah digunakan dengan bertanggung jawab. Harus mengedepankan aspek
menghormati martabat, asas kemanfaatan, berkeadilan, persetujuan dan aspek
kerahasiaan harus benar-benar diperhatikan dalam proses pengambilan dan
pengolahannya. Undang-undang ITE pasal 32 memang sudah mengatur tentang
interfensi penggunaan data. Namun pada kenyataannya hingga hari ini ilmuwan, peneliti
maupun perusahaan tidak memperhatikan hal tersebut. Ini menjadi kekhawatiran berbagai
pihak yang aktif menggunakan teknologi. Karena sudah banyak contoh penyalahgunaan
data yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Disinilah peran penting
penegakan etika dalam bidang teknologi informasi & komunikasi
9
Contoh Etika Profesi dalam bidang teknologi informasi
diantaranya:
10
Kode Etik IT
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI
dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi
profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan
klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang
harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh
kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker,
cracker, dll).
11
Tanggung Jawab Profesi IT
Ciri-ciri Profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang
pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
12
Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
13
Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
Layanan publik dan altruisme diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi
masyarakat
14
Kode Etik Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi
Tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a. Kode etik profesi adalah pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas. Sehingga pelaksana profesi dapat mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi adalah control social bagi masyarakat atas profesi yang dijalankan.
Artinya etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar
juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di tempat kerja.
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Artinya bahwa pelaksana profesi pada
suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh menccampuri pelaksanaan
profesi di lain instansi atau perusahaan.
15
A. Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan
dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA),
termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan
serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/
institusi lain.
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan hacking dan cracking.
16
Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya. Tidak berusaha
atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan
peralatan yang dimiliki pihak lain.
Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.
17
B. ETIKA Programmer
Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta
kecuali telah membeli atau meminta ijin.
Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
kedua tanpa ijin.
Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer
lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
18
Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
Tidak boleh mempermalukan profesinya.
Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya
programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
19
Pelanggaran Etika Profesi IT
A. Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena
penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring
dengan kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer
meliputi Denial of Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer),
penyebaran, spam, carding (pencurian melalui internet) dan lain-lain.
B. NETIKET
Netiket merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet
merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer
dapat mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan
Bisnis, Pendidikan, Kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui
internet, interaksi manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat
pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu
netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan
internet. Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force),
sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti
yang terkait dengan pengoperasian internet.
20
C. E Commerce
Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan
perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan
cepat dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal
dengan e-commerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan
konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan
tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para penjual dan pembeli
menggunakan Uncitral Model Law on Electronic Commerce 1996 sebagai acuan dalam
melakukan transaksi lewat internet.
D. Pelanggaran HAKI
Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan
ilegal.
21
8 Etos Kerja Profesional : Navigator anda menuju Sukses:
22
CYBER LAW DAN UU ITE
Pengertian Cyber Law
Cyber Law adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang
berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan
memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki
dunia cyber atau maya. Cyber Law sendiri merupakan istilah yang berasal dari
Cyberspace Law. Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law,
yang saat ini secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan
pemanfaatan TI.
23
Secara garis besar ada lima topic dari cyberlaw di setiap negara yaitu:
24
Asas-asas Cyber Law
1. Subjective territoriality, yang menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan
berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya
dilakukan di negara lain.
2. Objective territoriality, yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum
dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat
merugikan bagi negara yang bersangkutan.
3. Nationality yang menentukan bahwa negara mempunyai jurisdiksi untuk
menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku.
4. Passive nationality yang menekankan jurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan
korban.
5. Protective principle yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan
negara untuk melindungi kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan di luar
wilayahnya, yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau
pemerintah.
25
Universality. Asas ini selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan
penanganan hukum kasus-kasus cyber. Asas ini disebut juga sebagai “universal interest
jurisdiction”. Pada mulanya asas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk
menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. Asas ini kemudian diperluas
sehingga mencakup pula kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against humanity),
misalnya penyiksaan, genosida, pembajakan udara dan lain-lain. Meskipun di masa
mendatang asas jurisdiksi universal ini mungkin dikembangkan untuk internet piracy,
seperti computer, cracking, carding, hacking and viruses, namun perlu dipertimbangkan
bahwa penggunaan asas ini hanya diberlakukan untuk kejahatan sangat serius
berdasarkan perkembangan dalam hukum internasional. Oleh karena itu, untuk ruang
cyber dibutuhkan suatu hukum baru yang menggunakan pendekatan yang berbeda
dengan hukum yang dibuat berdasarkan batas-batas wilayah. Ruang cyber dapat
diibaratkan sebagai suatu tempat yang hanya dibatasi oleh screens and passwords.
Secara radikal, ruang cyber telah mengubah hubungan antara legally significant (online)
phenomena and physical location.
26
Teori-Teori Cyberlaw
Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang cyber maka dapat
dikemukakan beberapa teori sebagai berikut :
1. The Theory of the Uploader and the Downloader, Berdasarkan teori ini, suatu
negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading dan downloading
yang diperkirakan dapat bertentangan dengan kepentingannya. Misalnya, suatu
negara dapat melarang setiap orang untuk uploading kegiatan perjudian atau
kegiatan perusakan lainnya dalam wilayah negara, dan melarang setiap orang
dalam wilayahnya untuk downloading kegiatan perjudian tersebut. satu negara
bagian pertama yang menggunakan jurisdiksi ini.
2. The Theory of Law of the Server. Pendekatan ini memperlakukan server dimana
webpages secara fisik berlokasi, yaitu dimana mereka dicatat sebagai data
elektronik. Menurut teori ini sebuah webpages yang berlokasi di server pada
Stanford University tunduk pada hukum California. Namun teori ini akan sulit
digunakan apabila uploader berada dalam jurisdiksi asing.
3. The Theory of International Spaces. Ruang cyber dianggap sebagai the fourth
space yang menjadi analogi adalah tidak terletak pada kesamaan fisik, melainkan
pada sifat internasional, yakni sovereignless quality.
27
Analisa Forensik Menangkal Kasus Cybercrime
28
Etika Di Internet Dan Dunia Maya Menurut Undang Undang ITE
Seperti yang kita ketahui bahwa internet dan dunia maya merupakan sebuah “Tempat baru”
dimana disini semua orang bisa bertemu dan beraktifitas layaknya didunia nyata, dan
seperti halnya dunia nyata ada aturan aturan yang berlaku didunia maya yang secara tidak
langsung harus diikuti oleh semua masyarakat dunia maya, atau yang saat ini dikenal
dengan Netizen, hal ini dikarenakan apapun tingkah laku kita didunia maya maka akan
berdampak secara langsung didunia nyata, Etika dalam berinternet biasa disebut dengan
cyber ethic (etika cyber). Cyber ethics adalah suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia
IT. Suatu nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna
teknologi khususnya teknologi informasi.
29
Etika Berinternet
Sejak awal peradaban, manusia selalu termotivasi memperbaharui teknologi yang ada.
Hal ini merupakan perkembangan yang hebat dan terus mengalami kemajuan. Dari
semua kemajuan yang signifikan yang dibuat oleh manusia sampai saat ini, mungkin hal
yang terpenting adalah perkembangan internet. Pemakai internet telah mengalami
kemajuan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini. Jumlah paket
data yang mengalir lewat internet, telah mengalami peningkatan yang dramatis. Dan
sebagaimana dunia nyata, internet sebagai dunia maya juga banyak mengandung
tangan-tangan usil, baik untuk mendapat keuntungan materi maupun sekedar iseng, dan
untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dibuatkan suatu aturan-aturan atau etika
beraktifitas dalam dunia maya tersebut.
30
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai
berikut:
Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Bahkan dalam suatu Negara
pun tentunya masing-masing pribadi memiliki sifat, cara berbicara, menulis, dan rasa
humor yang berbeda.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi. Hal ini
membuat kita tidak mengenal dalam arti kata yang sesungguhnya atau bahkan satu
penguna dunia maya mungkin tidak akan pernah bertatap muka dengan pengguna
yang lain.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak tidak etis atau suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak
seharusnya dilakukan.
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan
memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut. Mungkin saja
penghuni baru tersebut tidak mengetahui bagaimana seharusnya bergaul dengan baik
dan benar. Untuk itulah perlu diberikan pemahaman agar memahami etika berinternet.
31
Beberapa Contoh Etika Dalam Berinternet
1. Perhatikan dalam penggunaan huruf Kapital
Dalam penulisan suatu informasi, penggunaan huruf kapital haruslah diperhatikan.
Jangan menggunakan huruf kapital sembarangan. Karena penggunaan huruf kapital
yang tidak tepat dapat disalah artikan oleh para pengguna internet lainnya. Misalnya
penggunaan huruf kapital yang tidak tepat mencerminkan seseorang yang sedang
marah. Biasanya penggunaan huruf kapital digunakan untuk sebuah singkatan atau
nama sebuah badan atau organisasi.
2. Hati-hati terhadap informasi yang kita terima
Lewat internet kita bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Baik itu spam,
berita hoax dan lain-lain. Untuk itulah coba cari referensi sumber berita yang terpercaya.
Atau carilah sumber informasi lain jika anda ingin mengetahui apakah informasi yang
anda terima itu benar atau tidak.
3. Penggunaan “CC” di e-mail
Sebagian dari pengguna e-mail bisa jadi adalah orang awam yang kurang paham atau
jarang sekali menggunakan e-mail. Jika orang tersebut adalah anda, maka jangan
mencantumkan nama-nama pada kolom “CC” pada form pengiriman email. Karena jika
melakukan hal tersebut semua orang yang menerima e-mail anda bisa melihat alamat-
alamat e-mail orang lain. Untuk itu gunakan selalu “BCC” agar setiap orang bisa melihat
emailnya sendiri.
32
4. Penggunaan format HTML
Dalam pengiriman sebuah e-mail, jangan sekali-sekali mencoba format html jika kita
tidak yakin apakah orang yang menerima e-mail kita bisa membaca kode html.
6. Penggunaan kutipan
Biasanya ketika kita aktif di forum maka anda akan melihat komentar orang yang
disertai dengan kutipan dari postingan orang yang dikomentar tersebut. Terkadang kita
juga melihat komentar orang yang mengambil keseluruhan postingan orang yang
dikomentari. Hal tersebut sebenarnya kurang tepat. Mengapa? Karena dengan seperti
itu akan mengakibatkan bandwith server menjadi berat dan akses untuk membuka
postingan tersebut menjadi lama karena komentar yang menjadi panjang akibat
kutipan-kutipan yang tidak perlu.
33
7. Private Message
Yang namanya private tentunya bukan menjadi bahan untuk publik. Oleh karena itu
ada baiknya kita jangan mengumbar private message ke area publik. Selain itu,
informasi-informasi yang bersifat privasi sebaiknya disampaikan lewat private
message.
34
Etika dan Sopan Santun dimedia Sosial
Perkembangan teknologi informasi saat ini yang begitu pesat atau biasa disebut dengan
dunia maya, seolah-olah telah menggantikan peran hubungan manusia dengan manusia
yang saling bertemu tergantikan oleh aplikasi-aplikasi yang ada gadget/android. Dulu,
hubungan antar manusia yang biasanya bercengkerama, berinteraksi dan bersosialisasi
dengan langsung bertemu/bertatap muka, saat ini cukup dilakukan berinteraksi lewat
aplikasi di gadget/android sehingga muncul yang disebut Sosial Media atau Media Sosial
bahasa kerennya ”Sosmed”. Banyak media sosial yang kita kenal lewat aplikasi yang
tersedia di gadget/android antara lain Facebook, Line, Path, WhatsApp, Instagram,
twitter, dan lain-lain. Kehadiran media sosial ini berkembang begitu pesat karena salah
satu manfaatnya dapat mempertemukan kita dengan saudara, teman dan orang lain
dimanapun berada tanpa ada batasan tempat/lokasi, waktu dan keadaan sehingga
menjelma sebagai permainan baru yang seolah-olah tidak bisa lepas dari tangan kita.
35
Namun terkadang tanpa disadari dari beberapa komentar/curhat yang ada di sosmed
kerap terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yaitu menyinggung perasaan orang lain.
Banyak contoh kasus pidana yang terkait dengan adanya komentar yang
menyinggung orang lain, mencemarkan nama baik atau dianggap menyudutkan
seseorang/kelompok tertentu sehingga mendapat sangsi hukum berdasar pada
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi
danTransaksi Elektronik (UU ITE ).
“ Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap orang sengaja tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Kadang kita
berfikir, berkomentar di Sosmed aja kok sampai dapat sangsi pidana ? mengapa
Negara sampai mengatur hal demikian diatas. Hal ini harus kita pahami bahwa dari
sekian banyak tugas Negara salah satunya adalah melindungi hak setiap Warga
Negara sehingga menerbitkan UU ITE dimaksud. Sebagai pengguna Sosmed tentu
kita tidak ingin bersinggungan dengan kasus pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-
sosial media hendaknya kita menyikapinya dengan bijak atas komentar/argumen yang
di sosmed entah itu komentar yang baik maupun negatif. Terima saja
komentar/argument itu berfikir positif/positif thinking dan jadikan sosmed sebagai
sarana informatif, inovatif, aktual, factual dan motivasi perbaikan diri apabila ada
komentar negatif.
36
Etika dan Sopan Santun dalam SosMed, antara lain :
1. Pakai Bahasa yang Tepat
Pakailah bahasa yang tepat dan sopan serta santun dengan siapapun kita berinteraksi
dan kiranya kita perlu memahami dengan siapa kita berinteraksi. Salah satu cara
mengetahui bahasa yang cocok untuk berinteraksi adalah dengan membaca gaya bahasa
saat yang bersangkutan berkirim pesan/komentar atau saat menulis status atau
merespon status orang lain. Karena dengan membaca komentar kadang masing-masing
orang bermacam-macam persepsi, berbeda apabila diucapkan dengan bertatap muka.
2. Menghargai Privasi Orang Lain
Hargai rahasia/privasi orang lain dengan tidak mengumbarnya di Media Sosial sekalipun
hanya untuk bercanda/bergurau yang dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung
privasinya.
3. Hindari SARA dan Pornografi
Tidak menuliskan/berbicara/menuliskan kalimat yang mengandung unsur SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antar golongan) dan membagikan konten/berita/gambar yang
mengandung pornografi yang dapat membuat sesorang merasa dihina, dilecehkan dan
lain-lain.
37
4. Update Status yang krusial dan Hal Pribadi
Hindari meng-update status bersifat privacy diri kita. Misalnya sedang galau, jengkel,
sendiri dirumah, sedang mengambil uang di Bank. Update status seperti ini berbahaya
apabila ada orang yang berniat jahat terhadap kita. Dan untuk hal hal pribadi sebaiknya
tidak diungkap lewat sosmed karena hal bukan untuk konsumsi publik.
38