Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Mashuri Ismail


NIM : 06020015
Mata Kuliah : Ethic In Information Technology
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Juni 2022

Peran Profesional IT dalam Memahami Akan Hak Kekayaan Intelektual dan Kode Etik
Seorang Profesional TI Khususnya bagi Insinyur Pengembang Perangkat Lunak

Etika berasal dari kata “ethikos” yang merupakan bahasa Yunani, yang berarti sesuatu
hal yang timbul dari kebiasaan. Sedangkan menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruh dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etika muncul ketika manusia mulai merefleksikan unsur etis kedalam pendapat yang
spontan. Kebutuhan akan adanya refleksi tersebut bisa dirasakan karena pendapat etis yang
berbeda dengan pendapat orang lain. Itu awal pertama manusia memerlukan etika, dengan
tujuan untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan oleh manusia.
Pada abad ke 7 masehi, St. John dari Damakus menempatkan etika dalam filsafat
praktis. Sebagai sebuah bidang ilmu, objek etika adalah perilaku manusia. Namun, tidak
seperti ilmu-ilmu lainnya yang meneliti perilaku manusia, etika memiliki sudut pandang yang
normative. Hal ini merupakan sudut pandang etika yang menilai tindakan manusia ada yang
baik dan buruk. Secara umum, etika menjadi tiga bagian utama, yaitu meta etika (konsep
etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan penerapan etika (studi tentang
penggunaan nilai-nilai etika).
Adapun fungsi etika adalah sebagai tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang
berhadapan dengan berbagai suatu moralitas yang membingungkan. Untuk menunjukkan
suatu keterampilan intelektual yakni suatu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional
dan kritis. Dan untuk orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar
dalam suasana pluralisme.
Sedangkan manfaat dari etika adalah menolong suatu pendirian dalam beragam
pandangan dan moral, dapat membedakan yang mana yang boleh dirubah dan mana yang
tidak boleh dirubah, dan dapat menyelesaikan masalah moralitas ataupun sosial lainnya yang
membingungkan suatu masyarakan dengan pemikiran yang sistematis dan kritis.
Dalam suatu profesi juga diperlukan etika yang biasa disebut dengan etika profesi
atau kode etik profesi. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan mengandalkan suatu keahlian. \ Kode etik profesi merupakan
sesuatau yang dijadikan sebagai acuan perilaku individu atau perusahaan dan dianggap
sebagai perilaku yang diikuti oleh peserta dalam kegiatan professional. Seorang tenaga
professional memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dan secara khusus telah merumuskan
kode etik untuk mengelola cara menggunaka pengetahuan dan keterampilan tersebut,
terutama dalam hal etika. Biasanya hal ini terkait dengan kemampuan para professional
dalam mebuat penilaian dan keputusan.
Kode etik profesi muncul dalam bentuk norma dan setiap anggota profesi harus
berpegang teguh pada norma tersebut dalam menjalankan tugas professional dan kehidupan
sosialnya. Norma tersebut berisi petunjuk tentang bagaimana industri menjalankan profesinya
dan larangannya, yaitu peraturan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau boleh
dilakukan, tidak hanya untuk menjalankan tugas profesionalnya, tetapi juga untuk melibatkan
perilaku anggotanya.
Tidak semua pekerjaan yang ada didunia ini merupakan sebuah profesi, dimana
sebuah pekerjaan akan menjadi sebuah profesi ketika di pekerjaan tersebut seorang pekerja
menuangkan keahlian khusus hanya dimiliki orang tertentu saja, maka sebelum mengetahui.
Salah satu pekerjaan yang disebut sebagai profesi adalah pekerjaan di bidang
teknologi informasi. Beberapa bidang pekerjaan yang membutuhkan skill dan kemampuan
tinggi diduia teknologi informasi, misalnya software developer, atau software engenier yang
mana kedua profesi ini membutuhkan pengetahuan khusus di bidang teknologi informasi
untuk menjalankan profesinya.

Teknologi informasi, dalam konteks yang luas merangkum semua aspke yang
berhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk
informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi dalam memainkan
peranan penting dalam pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan penyebaran informasi
suara, gambar, teks, dan angka yang berasakan mikroelektronik. Teknologi informasi
bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi, dan
elektronik.

Dalam lingkunp TI, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau pengembang TI dan klien,
antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan
pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang professional dengan klien (pengguna jasa)
misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang professional tidak dapat membuat
program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program
tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya.

Adapun kode etik bagi para programmer adalah :

a. Tidak boleh membuat atau mendistribusikan malware.


b. Tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
c. Tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak
akurat.
d. Tidak boleh menggunakan ulang dengan hak cipa kecuali telah membeli atau meminta ijin.
e. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa
ijin.

Perkambangan teknologi yang sangat pesat akan diiringi oleh kemudahan masyarakat mendapatkan
informasi secara cepat dan akurat. Hal ini selain membawa dampak positif, juga membawa dampak
negatif. Peranan etika dalam teknologi informasi sangat penting dan sangat dibutuhkan dunia saat ini
untuk meminimalisir dampak negatif dalam perkembangan teknologi informasi.

Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa pentingnya etika bagi profesional bidang
IT akan mendapat kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional TI
tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika
profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun
tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-
adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional
ini.

Selain kode etik professional, IT juga berhubungan dengan Hak Kekayaan Intelektual,
dimana dengan adanya teknologi informasi, membuat manusia lebih mudah untuk
mengekspresikan karyanya kepada umum karena proses penyampaoan informasi lebih cepat
dan lebih luas. Hak kekayaan intelektual dalam TI tidak lepas dari HAKI tentang perangkat
lunak. HaKI sangat berhubungan erat dengan Teknologi Informasi terutama pada perangkat
lunaknya. Seperti yang kita ketahui bahwa HaKI memiliki peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan memiliki sanksi buat para pelanggarnya. Selain itu, untuk mendaftarkan
HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) ada beberapa syarat yang harus di penuhi agar bisa
memiliki sertifikatnya. Dan sesuai pada nilai-nilai yang melekat pada HaKI, bagi setiap
pemiliki sertifikat HaKI mempunyai hak yang bisa menguntungkan bagi diri mereka.

Referensi :

Kumalasari, V. (2019). Etika Profesi Dalam Bidang Teknologi Informasi. Yayasan Prima Agus Teknik :
Semarang

Nafebra, C.A. (2020). HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Dalam Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Fakultas Komputer : UAS

Anda mungkin juga menyukai