Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER PENGANTAR SISTEM INFORMASI

ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

OLEH :

NORMAN SUATA SIMAMORA


1504110122
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI


ABSTRAK
Etika dalam bidang teknologi informasi, khususnya komputer sudah ada sejak era 1940-an.
Seiring perkembangan zaman, etika komputer terus berkembang hingga saat ini mengikuti
perkembangan zaman. Kode etiknya pun berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan adat istiadat,
budaya, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara.
Etika profesi adalah bagian dari etika sosial yang mengharuskan suatu individu atau
kelompok menjalankan profesinya secara professional agar diterima oleh masyarakat. Dengan
etika profesi diharapkan kaum professional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukannya.

PENDAHULUAN
Teknologi informasi dewasa ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi yang terjadi seolah menjadi revolusi yang memberikan banyak
perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan,
maupun dalam pengambilan keputusan. Sehingga bukanlah suatu hal yang berlebihan jika
dikatakan bahwa teknologi informasi merupakan alat sosial, karena kenyataannya bahwa
teknologi informasi dipergunakan secara intensif pada berbagai macam profesi.
Dalam dunia teknologi informasi, etika juga berpengaruh dalam menentukan moral suatu
individu. Misalnya dalam suatu perusahaan, seorang programmer memiliki etika yang baik
dalam berkomunikasi, maka hal itu akan membawa dampak positif bagi perkembangan karirnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa etika merupakan satu set kepercayaan, standar, atau
pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Dengan adanya etika,
diharapkan suatu individu, kelompok atau masyarakat dapat saling menjaga moralnya dengan
baik.

Etika
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang
sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai apa yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, ada beberapa karakteristik yang pernah diterapkan
pada profesi, namun tidak semua karakteristik tersebut berlaku dalam setiap profesi.
Karakteristik tersebut adalah :

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis : Profesional diasumsikan


mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2. Asosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional : Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri : Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruism : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

Etika Profesi
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana suatu
individu atau kelompok harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh
masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin,
serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukan dari segi tuntutan pekerjaannya.

ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI


Gambaran Umum Pekerjaan Bidang Teknologi Informasi
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi di kelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Perangkat Lunak (Software)
Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Analysis System, bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan,
mulai dari analisa proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi
kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu
membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
Web Designer, bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu
membuat program berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang
sebelumnya.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical Engineer, bertugas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan
maupun dalam perbaikan perangkat komputer.
Networking Engineer, bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari
maintenance sampai pada troubleshooting.
3. Operasional Sistem Informasi
Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Operator Electronic Data Processing (EDP), bertugas mengoperasikan program
atau aplikasi yang berhubungan dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau
organisasi.
System Administrator, meng-handle administrasi dalam sebuah sistem, melakukan
pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem,
serta hal-hal yang berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah
sistem.
Management Information System (MIS) Director, memiliki wewenang paling
tinggi dalam sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sisem
tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun
sumber daya manusianya.
4. Pengembangan Bisnis Teknologi Informasi
Pada bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam pengelompokan kerja di berbagai sektor
industri teknologi informasi

Sejarah Etika Komputer


Teknologi komputer ditemukan pada era 1940-an, dan perkembangan teknologi informasi
dimulai pada era tersebut. Perkembangan tersebut dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Era 1940 sampai 1950-an
Munculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan
professor Norbert Wiener. Selama perang dunia II (awal tahun 1940-an), professor dari MIT
ini membantu mengembangkan suatu meriam anti pesawat yang mampu menembak jatuh
sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
Tantangan universal dari proyek tersebut menyebabkan Wiener dan beberapa rekannya
harus memperhatikan sisi lain dari perkembangan teknologi, yaitu etika. Pada
perkembangannya, penelitian di bidang etika dan teknologi tersebut akhirnya menciptakan
suatu bidang riset baru yang disebut Cybernetics atau The science of information feedback
systems. Konsep cyberneticstersebut dikombinasikan dengan itu, membuat Wiener akhirnya
menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatan teknologi yang sekarang dikenal
dengan sebutan teknologi informasi (TI).
2. Era 1960-an
Pertengahan tahun 1960-an, Donn Parker dari SRI International Menlo Park
California melakukan riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak
sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer. Waktu itu Parker menyampaikan suatu
ungkapan yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu: that when people entered the
computer center they left their ethics at the door (Fodor and Bynum, 1992). Ungkapan
tersebut menggambarkan bahwa ketika orang-orang masuk komputer, mereka meninggalkan
etika mereka di pintu masuk. Lantas ia menerbitkan Rules of Ethics in Information
Processing atau peraturan tentang etika dalam pegolahan informasi. Parker juga dikenal
menjadi pelopor kode etik profesi bagi profesonal di bidang komputer terutama pada tahun
1968 ketika ia ditunjuk untuk memimpin pengembangan Kode Etik Profesional
untukAssociation for Computing Machinery (ACM).
3. Era 1970-an
Era ini bermula ketika tahun 1960, Joseph Wiezenbaum, ilmuwan komputer MIT di
Boston, menciptakan suatu program komputer yang disebut ELIZA. Dalam eksperimennya,
ELIZA ia ciptakan sebagai tiruan dari Psychoterapist Rogerian yang melakukan
wawancara dengan pasien yang akan diobatinya.
Perkembangan komputer era 1970-an diwarnai dengan karya Walter Manner yang
sudah mulai menggunakan istilah computer ethics untuk mengacu pada bidang
pemeriksaan yang berhadapan dengan permasalahan etis yang muncul oleh pemakaian
teknologi komputer waktu itu. Maner menawarkan suatu kursus eksperimental atas materi
pokok tersebut pada Old Dominion University in Virgina. Tahun 1978, ia mempublikasikan
karyanyaStarter Kit in Computer Ethics, yang berisi material kurikulum dan pedagogi untuk
para pengajar universitas dalam pengembangan pendidikan etika komputer.
4. Era 1980-an
Tahun 1980-an, sejumlah konsekuensi sosial dan teknologi informasi yang etis
menjadi isu publik di Amerika dan Eropa. Hal-hal yang sering dibahas adalah kejahatan
komputer, masalah-masalah yang disebabkan karena kegagalan sistem komputer, invasi
database komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat lunak.
5. Era 1990-an sampai sekarang
Sepanjang tahun 1990, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi,
jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di
bidang komputer.

Etika Berprofesi dalam Bidang Teknologi Informasi di Indonesia


Kode etik dalam suatu profesi berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan adat istiadat,
budaya, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidaklah sama.
Di Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer yang didirikan sejak tahun 1974 yang
benama Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), sudah menetapkan kode
etik yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi komputer di
Indonesia. Kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi tehadap ilmu
pengetahuan dan teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku
profesi terhadap sesama pengemban profesi ilmiah, serta kawajiban pelaku profesi terhadap
sesama umat manusia dan lingkungan hidup.
Munculnya kode etik tersebut tentunya memberikan gambaran adanya tanggung jawab
yang tinggi bagi para pengemban profesi bidang komputer untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai seorang profesional dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang
ditetapkan.

KESIMPULAN
Etika memiliki peranan yang cukup penting dalam setiap profesi. Karena tanpa etika, suatu
individu atau kelompok yang memiliki profesi tidak akan bisa bekerja secara professional. Hal
ini menyebabkan etika dan profesi memiliki kaitan yang erat.
Dalam bidang teknologi informasi, etika profesi diperlukan untuk mengurangi tindakan-
tindakan yang merugikan orang lain dari segi etika dan moral, seperti : kejahatan komputer dan
pelanggaran hak atas kekayaan intelektual.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi, 18 Maret 2014.
http://dewaarya.wordpress.com/2013/05/01/etika-profesi-di-bidang-teknologi-informasi/, Maret
2014.
http://sitiropiah.ilearning.me/2013/04/25/jurnal-etika-profesi/, 18 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai