A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Siswa dapat memahami kasus ancaman serangan jaringan
2. Siswa dapat memahami peralatan pemantau kemungkinan ancaman dan serangtan
terhadap keamanan jaringan
3. Siswa dapat memahami serangan fisik dan logik terhadap keamanan jaringan
4. Siswa dapat mencegah kasus ancaman serangan jaringan
D. LANDASAN TEORI
Serangan yang bisa terjadi dari keamanan jaringan adalah :
1. Serangan fisik terhadap keamanan jaringan
Serangan fisik yang bisa membahayakan jaringan diantaranya :
a. Pencurian perangkat keras komputer atau perangkat jaringan
b. Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan
c. Wiretapping; atau penyadapan
d. Bencana alam
E. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2. Amati semua komponen yang ada.
3. Buka dan bacalah buku manual reference.
4. Dengan bantuan internet carilah beberapa kasus ancaman dan serangan keamanan
jaringan beserta sanksinya
5. Semua artikel dilengkapi dengan sumber.
6. Laporkan hasil praktikum pada guru pembimbing
7. Matikan komputer/laptop lalu rapikan tempat praktek
Sumber : http://industri.bisnis.com/read/20181024/105/852923/keamanan-siber-
informasi-pengamanan-data-masih-5
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3510191/polres-bantul-
bekuk-komplotan-pencuri-spesialis-komputer-sekolah
Kerugian Bisnis
Kerusakan perangkat keras, selain membuat Anda harus merogoh kocek untuk
melakukan penggantian, juga dapat menyebabkan kehilangan data yang tersimpan pada
server atau storage, gangguan pada proses transaksi sehingga dapat memberikan
kerugian pada sisi bisnis.
Karena itulah, saat listrik padam, pengguna membutuhkan teknologi penunjang
agar pasokan listrik tetap tersedia untuk perangkat yang bekerja dengan sumber daya
listrik saat menunggu generator cadangan dinyalakan. Perangkat Smart UPS bisa jadi
solusi pemasok energi cadangan saat listrik padam(Thinkstockphotos)
Sumber :
https://tekno.kompas.com/read/2016/01/15/06553877/Jangan.Diremehkan.Listrik.Me
ndadak.Padam.Infrastruktur.TI.Rugi.Besar
1. Kasus
Judul : [Cek Fakta] Hacker Surabaya Pakai Teknologi Canggih untuk Bobol 44 Negara
Penulis: Nanda Perdana Putra
Tanggal : 07 Maret 2018
Isi Berita:
Fakta:
Para hacker yang menjadi bagian dari Komunitas Surabaya Black Hat (SBH) itu
melancarkan aksinya dengan menggunakan metode SQL Injection untuk merusak
database.
Menurut ahli digital forensik Ruby Alamsyah, itu menunjukkan level Surabaya
belum canggih. Masih kelas teri. Buktinya, polisi masih bisa melacak IP Adress para
pelaku.
"Mereka tidak pakai teknik tinggi untuk menyembunyikan IP Adress. Dari situ
sudah kelihatan," tutur Ruby kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Teknik SQL Injection yang digunakan pelaku pun terbilang awam. Mereka
memakai tool yang banyak tersebar di internet. Gratis pula!
Ruby menjelaskan, hacker yang menggunakan tool gratis biasanya punya julukan
script kiddies--anak baru gede yang punya keterampilan pemrograman dan meretas
demi kesenangan atau pengakuan.
Beda dengan hacker "papan atas" yang bermodal tool khusus untuk menyerang
target. Sasaran mereka pun kelas elite: Pentagon, FBI, atau CIA yang punya pengamanan
berlapis.
"Hacker advanced kerap berimprovisasi, banyak celahnya untuk melakukan
serangan. Istilahnya mereka pakai 'seni' lah," ujar Ruby.
Para hacker Surabaya, menurut Ruby, termasuk dalam kategori black hat alias
hacker topi hitam yang memeras korban serta menuntut tebusan yang dipertukarkan
dengan akses kembali ke situs web mereka.
Lalu, mengapa ada banyak situs yang jadi korban?
"Sebenarnya kebanyakan situs web saat ini sudah cukup aman dari SQL Injection,
kecuali memang yang admin-nya tidak sigap, pakai software lama, database dan
aplikasinya tidak diperbarui," kata Ruby.
Kesimpulan: TIDAK BENAR Pakai Teknologi Canggih, tapi hanya memakai tool gratis
yang tersebar di internet.
Sumber : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3378579/cek-fakta-hacker-
surabaya-pakai-teknologi-canggih-untuk-bobol-44-negara
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/2270279/hacker-17-tahun-ini-
dalang-dari-50700-kasus-peretasan
Jaringan Indosat yang sempat down pada 3 April 2014 lalu, cukup membuat saya
panik, bagaimana tidak? Mulai dari Paket Blackberry, Modem dan handphone anak saya
semuanya memakai provider dari layanan ini. Sebagian besar pekerjaan saya
bergantung pada jaringan internet provider Indosat. Sempat mau ke service center
terdekat tetapi sekitar pukul 9 pagi, di daerah Tangerang Selatan jaringan Indosat sudah
membaik, ditandai dengan munculnya beberapanotification di Blackberry saya. Ini
moment yang sangat melegakan, ternyata saya tak perlu lama menunggu kepulihan
jaringan provider yang saya pakai ini.
Setelah dapat mengakses Internet lagi karena jaringan telah pulih, saya berusaha
mencari sebab mengapa tiba-tiba jaringan Indosat inidown sesaat. Sempat terkejut
melihat berita di beberapa situs yang memberikan informasi bahwa dugaaan jaringan
seluler Indosat downdikaitkan dengan dugaan membajak 415.562 Prefix. Irvan Nasrun
Ketua Bidang Penngamanan Internet Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII)
dalam berita Antaranews.com Tanggal 4 April 2014, mengatakan bahwa kejadian ini
sering terjadi pada penyelenggara jasa Internet yang mengakibatkan IP konflik
diInternasional NIC yang mengakibatkan sulitnya mengakses URL dan laman oleh publik.
Sedangkan dari merdeka.com (3/4) diberitakan bahwa down provider Indosat pada saat
itu, dideteksi dari bgpmon ( monitoring bgp/boarder gateway protocol }sekitar pukul
01.00 sehingga terjadi kekacauan Internet Global di banyak negara.
Sementara itu dari situs berita detikinet, mengutip penyataan Mirza Helmi,
selaku Group Head Customer Experience Project, menjelaskan bahwa masalah yang
terjadi pada Indosat disebabkan oleh anomali trafik berupa “Flooding Traffic” di sisi IP
MPLS yang menyebabkan kelebihan beban di perangkat Indosat.
Jaringan Indosat sudah pulih kembali, Indosat menjamin bahwa kejadian ini
bukan karena kesengajaan atau adanya kegiatan teroris. Begitupun menurut Irvan
Nasrun dari APJII, bahwa kasus yang dihadapi Indosat sebenarnya pernah terjadi juga
pada Bulan Nopember 2012, salah satu operator telekomunikasi di Indonesia karena
kesalahan konfigurasi oleh engineer-nya mengakibatkan Google tumbang selama 30
Menit.
Melihat sebab akibat dari contoh kasus ini, saya pribadi menjadi lebih terbuka
dalam menyikapi persoalan jika jaringan provider yang saya gunakan bermasalah, jadi
tahu kronologi penyebabnya. Sebagian media juga sebaiknya melakukan verifikasi dari
beberapa sumber dulu sebelum memuat berita jika ada masalah seperti ini sehingga
tidak membuat masyarakat panik dan punya asumsi berlebihan yang sebenarnya tak
separah yang diberitakan. Buktinya ketika ada masalah ini, tak memerlukan waktu yang
lama untuk memulihkan jaringan. Sehingga tindakan Indosat diapresiasi oleh APJII
karena kesigapannya dalam menyelesaikan masalah ini. Dan pelanggan sudah dapat
menggunakan kembali jaringan Indosat dengan lancar.
Indosat juga telah meminta maaf atas kejadian ini kepada seluruh pelanggannya melalui
SMS.
Dengan kejadiann ini, apakah saya akan berpaling dari Indosat? Tentu saja tidak
akan. Saya dan Indosat seperti sudah menjadi soulmate, sejak 2005 saya belum pernah
beralih ke provider lain untuk alat komunikasi utama saya. Untuk gangguan sedikit –
sedikit itu lumrah terjadi dan pada setiap provider tentu saja ada plus minusnya. Saya
tetap pakai Indosat.
Sumber: https://www.kompasiana.com/brainy/54f7bcf5a33311e21e8b48c3/flooding-
traffic-sebabkan-jaringan-indosat-down
BGP
Indosat, salah satu penyedia layanan seluler terbesar di Indonesia, adalah bagian
dari pengelola jaringan internet global dengan nomor autonomous system AS4761.
Sebagai autonomous system (AS), Indosat menyebarkan sejumlah routing table atau
daftar rute menuju destinasi tertentu dalam jaringan internet, misalnya situs web atau
jaringan sebuah perusahaan.
Daftar rute ini digunakan sebagai referensi jalur menuju tiap-tiap destinasi
alamat IP di jaringan internet oleh AS lain yang tersebar di dunia. AS saling bertukar
informasi antara satu dan yang lainnya mengenai daftar routing table masing-masing
untuk mengetahui mana jalur tercepat yang bisa ditempuh untuk mencapai alamat IP
tujuan.
Sebagai perantara antar-AS, digunakan border gateway protocol (BGP) yang
dipakai untuk bertukar informasi soal AS mana yang menyediakan jalur ke alamat IP
tujuan. Dengan begini, komputer-komputer di jaringan internet seluruh dunia bisa saling
terhubung dengan efisien (lewat rute tersingkat) melalui referensi jalur koneksi yang
disediakan oleh para AS tadi.
Kekacauan global
Dalam keterangan tertulisnya mengenai kejadian ini, Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) menjelaskan bahwa kesalahan routing BGP Indosat telah
memicu "kekacauan internet global" di banyak negara.
Gangguan komunikasi jaringan terdeteksi antara lain di Thailand, Amerika,
Australia, Polandia, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya. Sementara itu,
perusahaan telekomunikasi dan internet di negara lain yang ikut terkena imbasnya
adalah Telstra, AT&T, Hutchinson, BTN, NTT Jepang, KDDI, Singtel, Level3, CableOne,
dan Akamai.
"Dengan kejadian ini otomatis terjadi pembelokan trafik. Hal ini menyebabkan
jaringan Indosat lumpuh karena dibanjiri trafik dan seluruh ISP yang menggunakan
Indosat bermasalah, baik itu jaringan internet maupun seluler," kata Ketua Bidang
Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun.
Menurut Irvan, kejadian yang dialami oleh Indosat ini sebenarnya pernah terjadi
pada tahun 2011. Bahkan, para bulan November 2012, teknisi di salah satu operator
telekomunikasi Indonesia (Moratel) melakukan kesalahan konfigurasi BGP yang
menyebabkan jaringan Google yang perkasa tumbang selama 30 menit.
"Human error"
Lalu, mengapa BGP Indosat bisa sampai menyebarkan "alamat palsu"? Melihat
dari skala kejadiannya, BGPmon menyimpulkan bahwa tidak ada niat jahat ataupun
kesengajaan di baliknya, tetapi murni kesalahan operasional. Diduga telah terjadi
sesuatu yang mirip dengan insiden pada 2011, yang juga melibatkan Indosat.
Irvan menyebutkan bahwa gangguan yang dialami oleh Indosat semata-mata
disebabkan oleh kesalahan teknis. "Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan
human error dan bukan hal yang disengaja serta tidak ada hubungannya dengan ulah
teroris atau pihak asing tapi murni karena human error," katanya. Johar mengutarakan
pendapat senada. Menurut dia, telah terjadi kesalahan konfigurasi BGP milik Indosat. Ia
menarik kesimpulan bahwa gangguan ini adalah faktor human error dan bukan sesuatu
yang disengaja.
Pihak Indosat sendiri telah memberikan pernyataan bahwa terdapat dua
masalah dalam gangguan kali ini. Pertama, error pada IP Router Table ke jaringan
internasional sehingga menyebabkan benturan alamat IP. Persoalan kedua terdapat
pada layanan sistem jaringan nasional baik seluler maupun korporasi yang
menyebabkan gangguan komunikasi.
Dua masalah tersebut dilaporkan telah berhasil diatasi saat pernyataan Indosat
dikeluarkan, Kamis (3/4/2014) sore kemarin. Indosat membantah kabar yang
mengatakan bahwa gangguan kali ini disebabkan karena adanya aktivitas yang
berhubungan dengan pembajakan layanan data dan seluler.
Sumber: https://tekno.kompas.com/read/2014/04/04/1048253/Fakta-
fakta.di.Balik.Tumbangnya.Jaringan.Indosat
5. Kasus defacing
Judul : Pelajar di Mojokerto Retas Situs dengan Ponsel
Penulis: kumparanNEWS
Tanggal : 19 Oktober 2018
Isi Berita:
Polisi menangkap seorang pelajar SMK, JBKE (16) alias Mr.4lone karena defacing
(mengubah tampilan depan) situs Pengadilan Negeri Unaaha. Bayu meretas situs
tersebut melalui handphone miliknya.
Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, JBKE ditangkap pada Kamis
(18/10) sekitar pukul 13.30 WIB. Ia melakukan defacing situs http://jdih1.pn-
unaaha.go.id/ pada 7 Juli 2018 dengan menggunakan metode com_fabrik. Selain situs
PN Unaaha tersebut, Bayu juga telah melakukan defacing terhadap 100 situs lainnya.
"Berdasarkan pengakuan sementara pelaku berhasil men deface lebih dari 100
situs pemerintahan dan umum. Pelaku juga tergabung dalam Grup grup Whats App
defacer/hacker/carding," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/10).
Arief mengatakan, aktivitas defacing yang dilakukan JBKE melanggar sejumlah
pasal dalam Undang-undang Telekomunikasi dan Undang-undang ITE.
"Kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku dan melakukan
pemeriksaan mendalam pada alat komunikasi dan device tersangka untuk memetakan
jaringan defacer. Kami juga akan berkoordinasi dengan Badan Pemasyrakatan Anak
Surabaya untuk permohonan dalam proses diversi," tutup Arief.
BKE ditangkap dengan barang bukti berupa smartphone Samsung J1 dan lembar
pembayaran jaringan Speedy sebagai internet yang digunakannya untuk meretas.
Sumber: https://kumparan.com/@kumparannews/pelajar-di-mojokerto-retas-situs-
dengan-ponsel-1539900991710630314
Sumber : https://news.okezone.com/read/2017/12/21/337/1833784/tahun-2017-polisi-
tangani-1-763-kasus-kejahatan-siber
Upaya pencegahan
1) Perlu dibuat peraturan perundang-undangan dan perangkat hokum khusus yang
dapat meminimalisir bahkan menghambat terjadinya kejahatan yang dikenal dengan
istilah cyberlaw. Cybercrime belum sepenuhnya terakomodasi dalam peraturan /
Undang-undang yang ada, penting adanya perangkat hukum khusus mengingat karakter
dari cybercrime ini berbeda dari kejahatan konvensional.
2) Perlunya Dukungan Lembaga Khusus: Lembaga ini diperlukan untuk memberikan
informasi tentang cybercrime, melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat,
serta melakukan riset-riset khusus dalam penanggulangan cybercrime.
Sumber: https://etikaprofesikelompok14.wordpress.com/2015/04/10/probingport-
scanning/
Sumber : https://inet.detik.com/security/d-3824906/hacker-18-tahun-ini-bobol-email-
bos-cia
9. Kasus Malicious Code (Virus, trojan horse)
Judul : jejak Malware Komputer Hingga Ransomware WannaCry
Penulis: Iswara N Raditya
Tanggal : 16 Mei 2017
Isi Berita:
Sumber: https://tirto.id/jejak-malware-komputer-hingga-ransomware-wannacry-coM3
Sumber : https://www.technotification.com/2017/11/what-is-a-packet-sniffer.html
Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/2303128/pria-ini-sebar-27-juta-spam-
di-facebook
12. Kasus Phishing
Judul : Phishing Jaringan Sosial Berkedok Akun Facebook Palsu
Penulis: Ichsan Emrald Alamsyah
Tanggal : 27 Juni 2018
Isi Berita:
Sumber: https://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/18/06/27/paysh7349-
phishing-jaringan-sosial-berkedok-akun-facebook-palsu
Sumber: https://jatimnow.com/baca-8104-bobol-kartu-kredit-dua-remaja-ini-belanja-
laptop-seharga-rp-60-juta
Sampai saat ini, siapa pun yang berinteraksi dengan dunia TIK dalam kehidupan
sehari-hari mereka, mereka berada di bawah belas kasihan maya. Legislasi tidak jelas
atau tidak ada, terutama mengenai serangan cyber dan penyebaran malware dan virus.
Jika hukum ini diterapkan pada surat itu, banyak yang akan jatuh korban. Untuk
mulai dengan, cyber-menguntit, kebiasaan menjengkelkan yang mengganggu orang-
orang baik di garis waktu atau email mereka untuk memicu kecemasan dan
ketidaknyamanan umum di antara target tak berdaya mereka, memiliki penjepit yang
lebih baik untuk beberapa berita buruk.
Hal yang sama berlaku untuk spamming, praktik stres lain yang dilakukan oleh
bisnis, berkomplot dengan penyedia layanan seluler. Mereka menggunakannya untuk
menenggelamkan pelanggan dengan banyak email yang tidak diminta. Penyedia layanan
adalah penyebab terbesar dan tampaknya mengarungi pantai impunitas.
Mereka harus belajar menghormati privasi pelanggan mereka karena mereka
bukan mitra bisnis, jika itu terjadi, pendapatan iklan juga akan menetes ke pelanggan.
Meskipun kasusnya sangat jarang di Rwanda, di beberapa negara yang lebih
maju, itu adalah pertarungan sengit untuk membawa kebiasaan cyber-jongkok di bawah
kendali. Orang-orang bergegas untuk mendaftarkan nama domain perusahaan dan
organisasi baru dengan harapan bahwa yang terakhir akan membelinya.
Dekade yang lalu, yang dianggap sebagai investasi yang cerdas dan menggiurkan;
hari ini tidak lebih dari perampokan siang hari sebelumnya.
Undang-undang kejahatan cyber tidak bisa datang pada saat yang lebih baik
karena Rwanda sedang membangun pengembangannya pada landasan TIK yang kuat.
Kecepatan di mana hal-hal yang maju diperlukan untuk mengisi celah celah yang
banyak, dan kita belum melihat akhir dari itu
Sumber : https://www.newtimes.co.rw/opinions/editorial-hammer-finally-falls-cyber-
criminals
Sumber: https://www.sulselsatu.com/2018/02/19/ekonomi/bobol-sistem-keamanan-
bank-di-rusia-hacker-ini-curi-rp-81-miliar.html
1. Berita Firewall
Judul : Ketahuan Jual VPN, Pria Asal Tiongkok Mendekam di Bui
Penulis: Agustinus Mario Damar
Tanggal : 26 Desember 2017
Isi Berita:
Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok dikenal sebagai negara yang membatasi
penggunaan internet bagi warga negaranya. Tak heran, banyak pengguna internet harus
memakai virtual private network (VPN) untuk mengakses layanan situs yang diblokir
pemerintah.
Namun kabar terbaru menyebut Tiongkok memang juga mulai membatasi
penggunaan VPN di wilayahnya. Bahkan, laporan dari surat kabar lokal menyebut
seorang pria yang ketahuan menjual layanan VPN harus mendekam di penjara.
Dikutip dari The Guardian, Kamis (28/12/2017), pria bernama Wu Xiangyang ini tak
hanya menghadapi tuntutan hukuman penjara tapi juga denda hingga 500 ribu yuan (Rp
1 miliar). Nilai itu setara dengan keuntungan yang diperoleh Wu selama menjalankan
bisnisnya sejak 2013.
Selama beroperasi, Wu disebut telah menawarkan layanan VPN ke 8.000 klien
asing dan 5.000 bisnis. Atas tindakannya, pria tersebut dijatuhi hukuman lima setengah
tahun di penjara karena terbukti menjual software untuk menghindari sistem sensor
internet Tiongkok.
Keputusan regulator untuk menjatuhkan hukuman pada Wu menuai reaksi
protes dari sejumlah pihak. Salah satunya berasal dari peneliti Amnesty International
Hong Kong Willam Ne.
"Fakta bahwa seseorang dihukum karena menjual VPN sangat mengkhawatirkan,
dan kasus ini menggambarkan upaya pemerintah Tiongkok menghukum pihak yang
ingin mengakali Great Firewall (sistem pemblokiran internet)," tuturnya.
Wu sendiri bukan orang pertama di Tiongkok yang dihukum karena ketahuan
menjual layanan VPN. Seorang pria lain juga sebelumnya dilaporkan telah dihukum
selama sembilan bulan sejak September 2017 karena kedapatan menjual VPN.
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/3207372/ketahuan-jual-vpn-
pria-asal-tiongkok-mendekam-di-bui
2. Berita Otentifikasi
Judul : Browser Chrome akan Pakai Otentifikasi Sidik Jari
Penulis: Bagus Adi
Tanggal : 16 September 2018
Isi Berita:
Selain itu, Chrome versi Android juga akan menggunakan identifikasi bentuk,
mengandalkan tiga API berbeda untuk mendeteksi wajah, barcode, dan teks Latin di
gambar di situs. Melalui pembaruan, Google juga mengumumkan bahwa versi Chrome
70 tidak lagi akan menyertakan nomor build dari Android dan iOS dalam proses
identifikasi agen pengguna. Perubahan ini guna mencegah penargetan eksploitasi, sidik
jari, dan tindak kejahatan lain, yang memiliki potensi pencurian data personal. [BA/HBS]
Sumber : https://telset.id/227198/browser-chrome-akan-pakai-otentifikasi-sidik-jari/
3. Kasus Enkripsi
Judul : Warga Jerman Didakwa Atas Kasus Situs Pornografi Anak-anak Elysium di Darknet
Penulis : Deutsche Welle
Tanggal : 16 Mei 2018
Isi Berita:
Empat pria Jerman didakwa oleh jaksa penuntut umum di Frankfurt pada hari
Selasa (15/05) karena diduga menjadi operator situs pornografi anak "Elysium."
Penyidik berharap kasus ini akan memberikan pukulan baru bagi pasar
pornografi anak yang terus marak di Darknet, bagian gelap dari internet yang disukai
oleh para penjahat.
Dakwaannya
Keempat orang itu telah didakwa secara resmi dengan tuduhan distribusi dan
kepemilikan pornografi anak. Mereka didakwa sebagai administrator, programmer dan
moderator situs Elysium.
Mereka termasuk di antara 16 orang yang ditangkap Juli tahun lalu di Jerman
dan Austria setelah situs itu diekspos.
Para pria, masing-masing 40, 57, 58, dan 62 tahun, tinggal di negara bagian
Hessen, Bayern, dan Baden-Württemberg di Jerman selatan.
Pria yang berusia 62 tahun juga dituduh melecehkan dua anak berusia empat
dan enam tahun. Pada tahun 1990-an ia menjalani hukuman penjara karena kasus
pelecehan terhadap anak-anak.
Jika terbukti bersalah, terdakwa bisa menghadapi 10 tahun penjara, yang paling
tua bisa dipenjara lebih lama.
Sekuel yang berumur pendek
- Situs ini pertama kali online pada akhir tahun 2016 dan hanya dapat diakses melalui
Darknet, bagian dari web yang memerlukan penggunaan perangkat lunak enkripsi.
Penyidik percaya situs itu mungkin salinan dari situs pornografi anak asal AS yang di
di tahun yang sama.
Keanggotaan besar
- Jaksa mengatakan Elysium digunakan untuk bertukar video dan foto ilegal, dan
memiliki 111.000 anggota terdaftar. Situs ini berisi rekaman "pelecehan seksual
paling serius", bahkan terhadap anak kecil.
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2018/05/16/warga-jerman-
didakwa-atas-kasus-situs-pornografi-anak-anak-elysium-di-darknet
4. Kasus Antivirus
Judul : Negara Rugi Triliunan Akibat Peredaran Software Palsu Marak
Penulis : SWAONLINE
Tanggal : 23 Oktober 2018
Isi Berita:
Studi malware terbaru berjudul "Cybersecurity Risks from Non-Genuine
Software" dari Fakultas Teknik National University of Singapore (NUS) mencatat 92
persen perangkat komputer dan laptop yang menggunakan software palsu terinfeksi
malware.
Studi yang diprakarsai oleh Microsoft ini diselesaikan pada bulan Juni 2017 dan
mencakup wilayah Asia Pasifik, dengan fokus pada risiko infeksi malware pada
perangkat lunak dari penggunaan perangkat lunak bajakan serta eksploitasi aktif oleh
penjahat siber dari malware tersebut.
Keshav S. Dhakad, Assistant General Counsel, Digital Crime Unit dari Microsoft
Asia, menyebutkan, malware yang menyerang komputer pengguna sofware ilegal itu
berasal dari CD/DVD bajakan, produk sofware & sistem operasi bajakan.
"Sebanyak 61% DVD/CD bajakan terinfeksi walware, produk sofware bajakan
42% terjangkit malware, sistem operasi ilegal 29 % terjangkit malware, game and apps
19%, dan bahkan sofware antivirus bajakan juga suah terinfeksi malware 17%," kata
Keshav dalam sosialisasi kekayaan intelektual yang diselenggarakan MIAP (Masyarakat
Indonesia Anti Pemalsuan) di Jakarta (10/10/2017).
Keshav menjelaskan, saat ini interkoneksi melalui jaringan internet telah menjadi
sebuah kebiasaan. Bahkan sudah menjadi kebutuhan dan keharusan seperti
transformasi digital dari bisnis, menjaga keterikatan dengan customer, pengembangan
SDM, peningkatan sistem operasi. "Tetapi semua itu butuh security," katanya. Namun,
masih banyak yang belum paham dengan teknik serangan dari penjahat cyber baik
melalui email, serangan trojan, pembentukan banckdoor, transaksi bitcoin, dan lain-lain.
Mencermati temuan tersebut, Ketua MIAP, Justisiari P. Kusumah, mengatakan,
risiko besar bagi Indonesia yang notabene pengguna internet terbesar ke 4 di dunia,
adalah serangan terhadap data nasabah, seperti yang saat ini tengah ditangani pihak
Bareskrim Polri. "Itu baru jual beli data nasabah, bagaimana kalau pelaksanaan transaksi
juga bisa di-hack melalui infeksi malware? Ini bisa mengancam jaringan industri
keuangan," tegas Justisiari di kesempatan yang sama.
Dia menyebutkan, dari studi yang sama kerugian dan bahaya, baik di tingkat
konsumen atau pada bisnis dan kantor pemerintah sangat besar dan fatal, terbukti
dengan berbagai penelitian kasus pelanggaran data secara global. "Studi juga
menunjukkan bahwa biaya untuk berinvestasi pada program perangkat lunak asli dan
terbaru jauh lebih rendah dibandingkan dengan kerugian aktual yang dialami karena
pencurian data rahasia dan informasi pribadi," katanya.
Brigjen Pol Agung Setya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim
Polri, mengatakan, kerugian akibat penggunaan sofware ilegal mencapai triliunan
rupiah. "Semua yang menggunakan software palsu pasti rugi. Misalnya harga sofware
palsu Rp500 ribu, yang asli Rp1,5 juta. Memang murah yang palsu tetapi banyak hal
tidak bisa sinkron dengan aplikasi yang kita perlu dan menjadi tidak optimal saat
digunakan," katanya di kesempatan yang sama.
Belum lagi data dalam perangkat dicuri, seperti kasus yang sedang ditangani
Bareskrim saat ini. "Ketika malware masuk ke sistem, lalu membekukan sistem,
kemudian dibuat backdoor, bisa semaunya. Kemudian meminta tebusan. Kita rugi
dobel-dobel. Kalau kita hitung secara total bisa triliunan," jelas Agung.
Untuk itu, lanjutnya, bersama MIAP dan Kementerian terkait, Agung
menjelaskan pihaknya akan fokus dalam menangani kasus software ilegal ini. "Dengan
kekuatan legal yang kita punya, kita akan terus mencari, temukan, dan kita pukul keras
kejahatan cyber ini" tegasnya.
Tetapi masyarakat juga harus paham dengan tidak menggunakan sofware palsu.
Selain itu juga melaporkan jika dirugikan. "Kami bergerak setelah ada aduan, kemudian
diberi kesempatan mediasi untuk berdamai. Nah dalam hal ini salah satu poinnya adalah
tarik semua produk palsu. Dari situ kita tau jaringan bisnisnya," katanya. Sejak 2015
hinga kini pihaknya menerima 9 kasus sofware ilegal. Dan 7 laporan diselesaikan melalui
mediasi.
Di Indonesia, undang-undang dan peraturan yang berlaku telah memberlakukan
sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang melanggar hak kekayaan intelektual. Pasal 113
ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjatuhkan sanksi pidana berat
berupa hukuman penjara maksimal 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1
miliar bagi pihak –pihak yang melanggar hak ekonomi pencipta dengan melakukan
penggandaan, pengkomunikasian dan distribusi ciptaan secara tanpa hak dan tanpa izin
untuk digunaan secara komersial.
"Ancaman ini saya kritisi, karena saya melihat seperti di kantor Imigrasi itu
terlalu berat. Kadang karena mereka lalai dan melakukan penyimpangan, dendanya
terlalu besar. Denda ini harus dihitung lagi. Ada yang diterapkan denda kecil untuk
pedagang kecil, tetapi kesalahannya besar. Terlalu gampang membuat ancaman," kata
Aidir Amin Daud, Plt Dirjen Kekayaan Intelektual.
Namun, dia tetap sepakat atas denda tersebut oleh karena besarnya risiko
penggunaan sofware ilegal, seperti pencurian data, dll. Kami berharap MIAP gencar
melakukan sosialisasi, kita juga lakukan di mall, bandara, car free day. Dan hasil survey
itu jadi peringatan buat kita yang punya sofware ilegal," tegasnya.
Sumber : https://kumparan.com/swaonline/negara-rugi-triliunan-akibat-peredaran-
software-palsu-marak-1540291798501550557
Sumber : https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/konsumsi-data-seluler-meningkat-
drastis-selama-libur-lebaran
6. Kasus Back up Data
Judul : Gawat, Lebih Dari 2,6 Miliar Data Dibobol Sepanjang 2017
Penulis: Agustin Setyo Wardani
Tanggal : 17 April 2018
Isi Berita :
Liputan6.com, Jakarta - Setiap menit, setidaknya ada 5.000 data di dunia hilang
dicuri. Artinya tiap hari, lebih dari 7,1 juta data yang hilang dibobol hacker atau akibat
kesalahan manusia.
Data baru Breach Level Index tahunan dari perusahaan keamanan Gemalto,
mengalkulasi bahwa lebih dari 2,6 miliar data telah dikompromikan sepanjang 2017.
Kejadiannya pun beragam. Ada data yang hilang, dicuri, atau dibiarkan saja tanpa
perlindungan di internet.
Jumlah ini naik 88 persen dibanding 2017. Demikian berdasarkan informasi dari
laman Dark Reading yang Tekno Liputan6.com kutip, Selasa (17/4/2018).
Kabar baiknya, jumlah pelanggaran data yang dilaporkan secara publik turun 11
persen menjadi 1.765 pada 2017. Kendati demikian, ada lebih banyak data yang
dikompromikan dibandingkan sebelumnya.
Sementara, 1,9 miliar di antaranya merupakan imbas dari kesalahan manusia
(human error). Misalnya saja karena konfigurasi database yang salah, kelalaian, atau
pembuangan catatan.
Parahnya, insiden yang ditimbulkan karena kesalahan manusia meningkat
menjadi 580 persen dibandingkan tahun 2016.
Salah satu tren yang mendorong masalah kesalahan manusia dalam kasus ini
adalah kesalahan organisasi. Contohnya, misalnya server online serta asumsi yang salah
bahwa penyedia cloud bakal menangani semua keamanan data mereka.
"Mereka secara otomatis menganggap, karena data disimpan di cloud,
semuanya aman. Nyatanya tidak," kata Wakil Presiden dan CTO Perlindungan Data di
Gemalto Jason Hart.
Dia melanjutkan, "Anda masih perlu mengonfigurasinya dengan benar dan
melihat bahwa data Anda aman, karena ini bukan Amazon Web Service yang menjadi
penjaga data."
Gemalto menemukan, 70 persen data yang dikompromikan merupakan data
yang ditangani dengan salah, misalnya masalah backup jaringan dan server cloud yang
salah dikonfigurasi.
Menurut laporan Gemalto, pencurian identitas merupakan kategori pelanggaran
data paling umum, yakni terhitung 69 persen dari semua insiden pelanggaran data.
Angka ini 73 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016. Kebanyakan
penyerangnya adalah orang luar (sekitar 72 persen).
Sementara, serangan yang melibatkan orang dalam meningkat 113 persen
dengan angka 30 juta data yang jadi korban.
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/3460333/gawat-lebih-dari-26-miliar-
data-dibobol-sepanjang-2017
J. HASIL KERJA
1. Kesimpulan : serangan pada keamanan jaringan ada 2 yaitu serangan fisik dan logik.
Yang mana kedua serangan tersebut dapat menimbulkan serangan-serangan yang
membahayakan keamanan jaringan dan seharusnya kita harus lebih memperhatikan lagi
security dalam jaringan kita
2. Hasil Praktikum : Praktikum dilakukan berjalan dengan baik dan lancar.