Anda di halaman 1dari 29

Fundamentals of Networks

Teknologi Jaringan merupakan teknologi yang menghubungkan dua komputer atau lebih
untuk dapat saling bertukar data (Data Communication) atau sumber daya jaringan (printer
scanner, atau DVD/CD-ROM). Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sejarah
perkembangan teknologi jaringan, terminologi, perangkat, model hingga system bilangan dan
simbol-simbol pada jaringan.

Terminologi Jaringan
Internet:
Secara sederhana Internet adalah jaringan dari jaringan (network of networks).
Local Area Network (LAN):
Jaringan yang menghubungkan komputer pada satu lokasi geografis atau gedung yang
sama, dan terhubung melalui suatu media jaringan (copper, fiber, maupun wireless).
Ciri-ciri LAN:
1. Berkerja di area geografis yang terbatas.
2. Dapat digunakan multi-access hingga high-bandwidth media.
3. Administrasi dilakukan melalui administrator lokal.
4. Koneksi secara Full-Time dan langsung (Directly Connected)

Perangkat yang umum digunakan:

Terdapat dua kategori Jaringan LAN: Peer-to-peer Communication dan Client-Server


Communication.

1. Client-Server Communication
Pada jaringan Client-Server, setiap orang menyimpan file dalam satu komputer yang
disebut server. Jaringan Client-Server memiliki kelebihan dalam sistem keamanan dan
lebih mudah dalam pengaturannya (administrasi).
Arsitektur jaringan internet dikenal sebagai jaringan komunikasi Client-Server, artinya
ada dua buah jenis komputer dengan peran sebagai :

Server Perangkat komputer penyaji informasi, umumnya melayani permintaan


informasi atau layanan data tertentu. Server bersifat pasif, artinyan selalu
siap sedia (stand-by) menunggu permintaan (request) dari client.

Client Perangkat komputer yang meminta layanan informasi pada server. Client
bersifat aktif, artinya client berinisiatif menghubungi server untuk meminta
suatu layanan tertentu.
Client-Server Network
2. Peer-to-Peer Communication

Pada jaringan ini setiap komputer menyimpan file masing-masing, dan setiap komputer
dalam jaringan dapat menggunakan file yang ada pada setiap komputer. Jaringan peerto-
peer merupakan jaringan dengan biaya yang sangat rendah, dan sangat cocok
diterapkan pada kantor kecil (Small Office) atau di rumah (Home Office). Kelemahan
yang perlu diperhatikan pada jaringan ini adalah minimnya sistem keamanan terhadap
penyalahgunaan file-file yang dibuka sebagai shared files.

Peer-to-Peer Network
Wide Area Network (WAN):
Jaringan yang menghubungkan computer atau jaringan LAN dalam area geografis yang lebih
luas dan dihubungkan melalui telepon atau satelit. Internet adalah satu contoh WAN yang
sangat besar, bahkan mencakup seluruh dunia.
Ciri-ciri WAN:
Berkerja di area geografis yang luas
Dapat diakses melalui Serial Interface dengan kecepatan yang rendah.
Koneksi secara Full-Time dan Part-Time.

Perangkat yang umum digunakan:


Storage Area Network (SAN)
SAN merupakan jaringan yang memiliki high-performance dan digunakan untuk komunikasi
data antara server dan storage resources.

Metropolitan Area Network (MAN)


MAN merupakan jaringan yang memiliki ruang lingkup area metropolitan seperti kota. MAN
biasanya terdiri dari dua atau lebih LAN dalam suatu area geografis.

Virtual Private Network (VPN)


VPN merupakan private network yang dibangun dan dihubungkan didalam atau melalui
public network seperti global Internet. Dengan VPN, akses data ke jaringan pusat perusahaan
dapat dilakukan melalui internet dengan cara membangun secure tunnel antara komputer
Client dan VPN router di jaringan pusat perusahaan.
Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis TCP/IP protocol seperti internet hanya
saja digunakan dalam internal perusahaan/kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun
dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang
lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung (backbone)
komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke
Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua layanan TCP/IP
protocol dan aplikasinya sehingga kita memiliki private Internet.

Extranet
Jika sebuah badan usaha/bisnis/institusi meng-ekspose sebagian dari internal jaringannya ke
komunitas di luar, hal ini di sebut ekstranet. Umumnya tidak semua isi intranet dikeluarkan ke
publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya untuk membeli software, buku
dan lain-lain dari sebuah e-Store (Toko Elektronik) di internet, biasanya dapat diakses
sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha/perusahaan dapat memblokir akses ke
intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Firewall adalah sebuah perangkat
lunak/perangkat keras yang mengatur akses luar kedalam intranet ataupun akses dari dalam
keluar intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter jaringan, apakah itu IP
address, nomor port dan lain-lain. Jika firewall diaktifkan maka akses dapat dikontrol,
sehingga hanya dapat mengakses sebagian saja dari Intranet perusahaan tersebut yang
kemudian dikenal sebagai extranet.

Bandwidth

Bandwidth didefinisikan sebagai sekumpulan informasi yang mengalir melalui koneksi


jaringan dalam periode waktu tertentu.
Bandwidth sangat penting karena:
a. Kemampuan bandwidth dibatasi oleh media fisik dan teknologi yang digunakan
b. Bandwidth tidak gratis
c. Perkembangan kebutuhan akan bandwidth sangatlah cepat
d. Bandwidth merupakan faktor yang paling penting dalam mendapatkan performansi
jaringan yang baik.
Simbol Jaringan

Protocol Jaringan
Protocol adalah tata cara atau aturan komunikasi data di dalam jaringan.
Jenis-jenis protocol antara lain adalah:

TCP/IP Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan UNIX. Namun
pada saat ini TCP/IP protocol digunakan sebagai protokol yang digunakan untuk semua
basis sistem operasi.

NetBEUI Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan Windows. Protocol
ini bersifat non-routable.

SPX/IPX Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan Novell Netware.
Topologi Jaringan

Teknologi Jaringan
Ethernet LAN
Token Ring
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)

Sistem Bilangan
a. Base 10 Number (Decimal)
Sistem Angka Desimal atau Base 10 Number, merupakan sistem angka yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem Desimal terdiri dari 10 simbol yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
b. Base 2 Number (Binary)
Komputer mengenal dan memproses data menggunakan sistem angka biner atau base 2
Number. Sistem biner menggunakan 2 simbol angka, yaitu 1 dan 0 atau ON dan OFF.
Simbol-simbol ini direpresentasikan dalam bentuk signal listrik dimana 0 memiliki nilai 0 Volts
dan 1 memiliki nilai +5 Volts.
Nilai pada sistem Base 2 Number mengikut pola berikut:
c. Base 16 Number (Hexadecimal)
Untuk memudahkan membaca nilai biner yang sangat besar, umumnya pada sistem
komputer digunakan sistem angka hexadesimal (hex) atau Base 16 Number. Sistem
hexadecimal terdiri dari 16 simbol yaitu:

Satu simbol pada sistem angka hexadesimal direpresentasikan oleh 4 (empat) digit angka
pada sistem angka biner.

Number Systems
d. ASCII Code
Kode American Standard Code for Information Interchange (ASCII) merupakan
standarisasi yang umum digunakan untuk merepresentasikan data alpha-numeric didalam
komputer. ASCII menggunakan binary digits untuk merepresentasikan suatu simbol atau
karakter pada perangkat input keyboard. Setiap simbol atau karakter diwakili oleh 8 (delapan)
binary digits. Sehingga pada sistem komputer dikenal hingga 256 bentuk simbol atau
karakter.

e. Bits dan Bytes


Komputer didesain untuk menggunakan sekelompok angka yang terdiri dari 8 (delapan) bits.
Bit merupakan satuan data terkecil pada komputer. Sekelompok angka tersebut (8-bits)
disebut dengan istilah byte.
Didalam sistem komputer, satu byte merepresentasikan suatu alamat lokasi penyimpanan
tunggal. Lokasi Penyimpanan ini merepresentasikan suatu nilai atau karakter tunggal dari
suatu data; seperti ASCII code. Kombinasi kedelapan bits tersebut akan menghasilkan 256
kombinasi karakter.

Units of Data Storage


OSI Reference Model
OSI Reference Model ini digunakan sebagai model standar internasional untuk menjelaskan
komunikasi data di jaringan. Model ini diluncurkan, dan mulai digunakan oleh semua vendor
perangkat jaringan pada tahun 1984.

OSI Layers Concepts


Open Sytem Internetworking (OSI) Reference Model merupakan Model Referensi Standar
yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar jaringan.
Keuntungan menggunakan OSI Reference Model adalah:
Membagi jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah untuk
diatur dan dipelajari.
Standarisasi Interfaces yang digunakan, sehingga membantu vendor-vendor perangkat
jaringan yang berbeda dalam membangun dan mendukung pengembangan setiap
perangkat.
Menjembatani perbedaan teknologi jaringan yang digunakan dalam berkomunikasi.
Mempercepat perkembangan teknologi jaringan.

Struktur Layers (=Lapisan) pada OSI Reference Model:

Fungsi Layers pada OSI Reference Model:


Keterangan:

Application Layer : Aplikasi atau layanan (service) yang melakukan proses


komunikasi data, seperti: Electronic Mail, File Transfers, browser
dan lain-lain.
Presentation Layer : Menjamin data dapat dibaca oleh sistem yang menerima data
Menentukan format data yang dikirimkan atau pun diterima.
Menentukan struktur data
Mengatur syntax data transfer bagi Application Layer.
Session Layer : Membangun (establish), mengatur (manage), dan menghentikan
(terminate) sesi (session) antar aplikasi.
Transport Layer : Menentukan metode dan kehandalan pengiriman (Transport)
data antar hosts, misal: metode TCP atau UDP
Membangun (establish), menjaga (maintain), dan menghentikan
(terminate) Virtual Circuits antar hosts atau jaringan.
Data Fault Detection dan mengatur perbaikan (recovery)
informasi data yang dikirimkan, dengan meminta kembali kepada
hosts pengirim, data yang rusak atau error.
Network Layer : Mengatur penentuan jalur (path) pengiriman data antara endsystems.
Pengaturan Routing.
Lebih kepada pengaturan pengalamatan secara logical.
Data Link Layer : Mengatur proses pengiriman data melalui media
Menentukan pengalamatan secara fisik (Physical Addressing),
topologi jaringan, error notification, serta flow control.
Lebih kepada pengaturan pengalamatan secara physical.
Physical Layer : Proses konversi data digital ke analog (electricity voltage) atau
sebaliknya.

Lingkup Kerja Perangkat Jaringan (Network Devices) pada Layer OSI Reference Model:
Data Encapsulation
Data Encapsulation adalah proses pemberian informasi (berupa header atau Trailer) data
menjadi paket data (PDU = Protocol Data Unit) sebelum dikirimkan ke layer selanjutnya.
TCP/IP and IP Address Concepts
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data
yang dikembangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada awalnya, model ini digunakan pada
sistem yang berbasiskan UNIX. Namun pada saat ini, TCP/IP model merupakan model yang umum
digunakan di setiap system operasi, seperti Microsoft dan Novell, sebagai protocol komunikasi di
Internet. Metode pengalamatan pada model ini, menggunakan metode pengalamatan secara logical
yang disebut dengan IP Address.

TCP/IP Concepts
TCP/IP Model merupakan model komunikasi data yang dikembangkan oleh US Department of
Defense (DoD) yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar
jaringan.
Protokol komunikasi data yang digunakan adalah TCP/IP Protocol.
Struktur Layers (=Lapisan) pada TCP/IP Model adalah:

Fungsi Layers pada TCP/IP Model:

Application Layer : Berperan sebagai high-level protocol yang melakukan proses representasi,
encoding dan dialog control data.
Transport Layer : Pada Layer ini data diubah menjadi suatu paket data dan menentukan
metode pengiriman, flow control dan error correction terhadap paket data.
Internet Layer : Berperan untuk memberikan informasi alamat asal dan tujuan dari paket data
dan menentukan jalur atau rute (routing) pengiriman paket
data.
Network Access : Layer ini sering juga disebut sebagai host-to-network Layer. Layer menangani
semua komponen dan proses yang berkaitan dengan physical link, baik secara
fisik maupun logical. Informasi mengenai Teknologi Jaringan yang digunakan
juga ditentukan pada Layer ini.

Persamaan antara OSI Reference Model dengan TCP/IP Model:


Masing-masing model menggunakan Layer dalam menjelaskan proses komunikasi data.
Memiliki Application Layer, meskipun terdapat perbedaan fungsi untuk layer tersebut.
Masing-masing memiliki Transport dan Internet (network) Layer.
Masing-masing menggunakan asumsi pengiriman paket data secara packet-switched dalam
mencapai alamat tujuannya.
Packet-Switched adalah metode pengiriman paket data, dimana paket data dapat menempuh
jalur(path) yang berbeda-beda dalam mencapai suata alamat tujuan yang sama.
Bagi Network Professional, kedua model tersebut di atas harus dipelajari untuk memahami
konsep dasar komunikasi data di jaringan.

Perbedaan OSI Reference Model vs TCP/IP Model

Protokol Komunikasi Data yang digunakan untuk masing-masing Layer pada TCP/IP Model :

TCP/IP Protocol on TCP/IP Model


Protocol Graph: TCP/IP

Jika dibandingkan dengan OSI Reference Model, protokol yang digunakan pada masing-masing
Layer :

IP Address
IP Address merupakan sarana yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan. Di dalam
Jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas tujuan suatu data
akan dikirimkan (Destination Address) dan berasal (Source Address).
Pada beberapa system operasi, penggunaan address telah digunakan sebagai identitas yang
membedakan suatu host dengan host yang lain secara UNIK.
Microsoft menggunakan Nama Komputer (NetBIOS Name).
UNIX menggunakan IP Address.
Novell menggunakan Media Access Control (MAC) Address (Physical Address)
Namun untuk mengirimkan paket data ke sistem yang berbeda, dibutuhkan sistem pengalamatan
yang bersifat universal dan dapat dikenali oleh masing-masing sistem. IP Address ditetapkan
sebagai sistem pengalamatan yang universal karena memiliki karakteristik yang lebih baik
dibandingkan sistem pengalamatan yang lain.

Karakteristik Sistem Pengalamatan:

Format IP Address
Pengalamatan IP Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan binary yang terdiri
dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan binary (atau sering disebut dengan istilah
oktal).

Format IP Address:
Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam
bilangan Decimal.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian:

Keterangan:
Bit Network-ID : berperan dalam identifikasi network address.
Bit Host-ID : berperan dalam identifikasi host dalam suatu network.
Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang memiliki bit network-ID yang sama.

Network Class
Garis pemisah antara bit Network-ID dan bit Host-ID tidak tetap, bergantung kepada Network
Class.
Class A:

Network Address 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 merupakan Network Address khusus yang tidak
dapat digunakan sebagai Network Address di Jaringan.

Class B:
Class C:

Class D
Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan Class D yang digunakan untuk
multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi
(bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer
yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang
sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time videoconference
yang melibatkan lebih dari dua host(multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).

Class E
Empat bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh Class Pemakaiannya dicadangkan
untuk kegiatan eksperimental.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk identitas host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk identitas Host.

Network Address:
Address ini digunakan sebagai identitas network pada jaringan Internet.
Misal:
IP Address Host = 167.205.9.35 (Class B)
Network Address = 167.205.0.0
IP Address ini diperoleh dengan membuat seluruh bit host-ID pada 2 oktal terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup
melihat Network Address(167.205) untuk menentukan ke Jaringan mana paket data harus
dikirimkan.

Broadcast Address:
Address ini digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang terdapat pada suatu network.
Ada dua jenis broadcast address:
Local Broadcast Broadcast address yang digunakan untuk menghubungi semua host
yang ada didalam Local Area Network.
Alamatnya adalah 255.255.255.255
Direct Broadcast Broadcast Address untuk jaringan tertentu yang didapat dari IP
Address terakhir dari jaringan tersebut.
Misal:
Host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast
address-nya adalah 167.205.255.255 (IP Address terakhir dari
jaringan 167.205.0.0).
Jenis informasi yang di-broadcast biasanya adalah informasi routing.
Netmask:
Address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing,
sehingga dapat diketahui suatu IP Address termasuk dalam satu jaringan atau tidak.
Netmask didapat dengan cara mengubah semua bit-bit Network-ID menjadi 1 dan semua
bitbit
host-ID menjadi 0.

Misal:
Format Penulisan IP Address
Format penulisan IP Address secara umum adalah:

Artinya:
Network Address : 192.168.1.0 (IP Address terakhir)
Broadcast Address : 192.168.1.255 (IP Address terakhir)
Netmask : 255.255.255.0
Range IP Address host : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Angka 24 memberikan informasi bahwa Network-ID dari Network Address di atas menggunakan
24-bit pertama dari 32-bit IP Address.

IP Address Private dan Public


IP Private:
IP Address khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN.
IP Private antara lain adalah:
Class A: 10.0.0.0/8
Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24
IP Public:
IP Address yang dapat dikenal di global Internet sebagai identitas yang valid untuk komunikasi
data di Internet. IP Address Public adalah semua IP address diluar IP address Private

Subnetting
Tujuan Subnetting:
Menghemat penggunaan IP Public.
Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.
Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
Memecah Broadcast Domain.
Proses subnetting
memindahkan atau menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari
suatu IP Address.
Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network-ID.
Network Address pada satu jaringan tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork.
Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Tutorial:

Spesifikasi IP Address Natural Class A:


IP Address = 44.132.1.20/8
Subnet Mask = 255.0.0.0
Network-ID = 44
Host-ID = 132.1.20
Network address = 44.0.0.0
Broadcast address = 44.255.255.255
Jumlah Host = (256)3 2

Subnet Jaringan 44.0.0.0 menjadi 5 Subnetwork.

Langkah-1:
Hitung berapa bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan 5 subnetwork ditambah 2 subnetwork
(Subnetwork All-Zeros dan All-Ones).
7 = (2? 1) = (23 1) 3 bit : 111 = 7
Langkah-2:
Geser garis pemisah antara bagian Network-ID dan bagian Host-ID sebanyak 3 bit.
8-bit pertama pada Network-ID merupakan bit Network-ID Natural dan tidak dapat diubah.
3-bit berikutnya pada Network-ID merupakan bit Host-ID dan dapat diubah dengan
kombinasi nilai antara 0 dan 1 untuk membentuk subnetwork address yang baru.
Network Cabling
Networking media merupakan tulang punggung (backbone) dari jaringan. Network Cabling yang
memiliki kualitas rendah akan mengakibatkan kegagalan pengiriman data dan performansi yang tidak
stabil.

Spesifikasi Kabel

Network Cabling pada jaringan LAN, umumnya menggunakan Tipe kabel UTP.
Pada kabel UTP terdapat 4 pasang kawat yang dikelompokkan dalam 4 warna yang berbeda:
Tipe Koneksi kabel pada jaringan LAN:

Straight-Through Cable

Crossover Cable

Keterangan:
TD=Transmit Data
RD=Receive Data
NC=Not Connected (Not Used)

Penggunaan Tipe Koneksi kabel pada jaringan:


Straight-Through Cables:
a. Switch Router
b. Switch PC atau server
c. Hub PC atau server
Crossover Cables:
a. Switch Switch
b. Switch Hub
c. Router Router
d. PC PC
e. Router PC
Batas maksimum panjang kabel berdasarkan tipe kabel yang digunakan
Network Technologies & Devices
Ethernet merupakan LAN Technology yang umumnya digunakan pada saat ini. Ethernet mendukung
bermacam-macam Network Media. Selain Ethernet, Network Technology yang lain adalah Token Ring
dan FDDI. Perangkat Jaringan (Network Devices) yang umumnya digunakan antara lain adalah
Repeater, Hub, Switch dan Router.

Network Tehnology
Network Technology yang dapat dipergunakan dalam komunikasi Data antara lain adalah:

A. Ethernet
Dikembangkan Xerox Corp
Populer setelah diterima sebagai standard IEEE 802.3
Kecepatan 10 Mbps
Menggunakan CSMA/CD

B. Token Ring
Dikembangkan oleh IBM, berdasarkan standard IEEE 802.5
Kecepatan 4 mbps dan 16 mbps
Menggunakan token passing scheme

C. FDDI
menggunakan dengan kabel fiber optic
Tidak kompatibel dengan Ethernet, namun Ethernet dapat
dienkapsulasi dalam paket FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
bukan merupakan standard IEEE
Sistem Penamaan Ethernet
Sistem penamaan Ethernet dibagi atas tiga bagian:

Keterangan:
Speed = Menjelaskan kecepatan transmisi data dalam Mbps.
Signal Method = Menjelaskan tipe transmisi yang digunakan.
Medium = Menjelaskan tipe media yang digunakan.
S, L, dan F = fiber optical cable
T = copper unshielded twisted pair).

Setiap ethernet memiliki identitas atau alamat yang unik. Alamat tersebut ditulis secara
permanent (tidak dapat diubah) dan sering disebut sebagai Media Access Control (MAC)
Address atau Physical/Hardware Address.

Tipe-Tipe Ethernet:
Ethernet (IEEE 802.3)
Merupakan teknologi Ethernet untuk koneksi Low-to-Medium Applications, dengan kecepatan
berkisar antara 10 Mbps seperti koneksi antara client (End-User Level)

Fast Ethernet (IEEE 802.3u)


Merupakan teknologi Ethernet untuk koneksi high-performance dengan kecepatan 100 Mbps
seperti koneksi antara client (End-User Level) dengan Server, untuk koneksi antara Server
dengan Jaringan Workgroup (Workgroup Level), atau pun untuk koneksi antara Server
dengan Backbone (Backbone Level),
Gigabyte Ethernet (IEEE 802.3z & 802.3ab)
Merupakan teknologi Ethernet untuk koneksi high-performance dengan kecepatan 1000
Mbps seperti koneksi dengan enterprise server (Workgroup Level), atau pun untuk koneksi
antara perangkat jaringan dengan Backbone (Backbone Level).
Terdapat dua tipe Gigabyte Ethernet, tipe IEEE 802.3z menggunakan media Fiber dan IEEE
802.3ab menggunakan media UTP.

Ethernet Operation
Network Interface Card (NIC) dengan teknologi, Ethernet bekerja pada Layer 1 dan Layer 2 pada
OSI Reference Model.
Sering juga dikenal dengan istilah Layer 2 Device

Ethernet merupakan shared-media broadcast technology. Metode Akses yang digunakan


Ethernet adalah Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA/CD).

Kemampuan Ethernet dalam mengirimkan(Transmit) dan menerima(Receive) data dibagi dalam


dua Kelompok:
Full duplex
Kemampuan mentransmisikan data secara bersamaan (Transmit and Receive) antara
sending station dan receiving station.
Half duplex
Kemampuan mentransmisikan data hanya satu arah saja (Transmit or Receive) antara
sending station dan receiving station.

10Base5 Ethernet
Diproduksi Tahun 1980, merupakan Ethernet generasi pertama.
Kemampuan transmisi data 10 Mbps melalui thick coaxial cable bus.
Maksimum panjang segment adalah 500 m.(1)
Maksimum perangkat tambahan (=Misalnya; Repeater) antar segment adalah 3(dua)
perangkat.
Topologi jaringan adalah Bus topology.
Karena menggunakan Coaxial Cable mekanisme transmisi data adalah half duplex.
10Base2 Ethernet
Diproduksi Tahun 1985
Kemampuan transmisi data 10 Mbps melalui thin coaxial cable bus.
Menggunakan BNC Connector (T-Shaped Connector) dengan resistansi terminasi adalah 50
ohm. (1)
Minimum jarak antar end-station adalah 0.5 m. (2)
Jarak antara BNC Connector (T-Shaped Connector) dengan Ethernet adalah 4 cm.(3)
Maksimum panjang segment adalah 185 m. (4)
Maksimum perangkat tambahan (=Misalnya; Repeater) antar segment adalah 3(dua)
perangkat tambahan. (5)
Topologi jaringan adalah Bus topology.
Karena menggunakan Coaxial Cable mekanisme transmisi data adalah half duplex.
Collision Domain sangat besar.
Untuk mendapatkan performansi yang baik, jumlah maksimum workstation yang
menggunakan 10BASE2 Ethernet adalah 30 Workstation per segment.

10BaseT Ethernet
Dikenalkan pada Tahun 1990
Kemampuan transmisi data 10 Mbps melalui UTP Cable.
Menggunakan UTP Category 3 dan Concentrator (=Seperti: Hub/Switch)
Topologi jaringan adalah star topology.
Mekanisme Trasnmisi data adalah half-duplex, pada perkembangan selanjutnya fitur fullduplex
ditambahkan.
Maksimum jarak segment adalah1 hingga 100 meter.

Anda mungkin juga menyukai