Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PENGATURAN

GOVERNOR
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengaturan

Dosen Pembimbing :
Ir. Wahyu Budi Mursanto, M.Eng

Tanggal Penyusunan Makalah : 28 Desember 2016


Tanggal Penyerahan Makalah : 03 Januari 2017

Disusun oleh :

Nama : Wandi Wandani


NIM : 151711061
Kelas : 2B

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016 / 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Governor. Makalah
ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengaturan.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah
ini.

Penyusun menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna, baik dalam
penguasaan bahan maupun cara penyajiannya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak yang telah
membaca makalah ini, penyusun akan menerima dan menanggapinya dengan senang hati
demi menambah ilmu.

Akhir kata penyusun mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi seluruh pihak khususnya bagi
penyusun sendiri.

Bandung, Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
1.4 Sistematika Penyusunan Makalah ............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

2.1 Definisi Governor .......................................................................................3


2.2 Fungsi Governor .........................................................................................3
2.3 Karakteristik Governor ...............................................................................3
2.4 Prinsip Kerja Governor ..............................................................................4
2.5 Klasifikasi Governor ...................................................................................4
2.6 Penerapan Governor ..................................................................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan .................................................................................................17


3.2 Saran ...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi governor berdasarkan cara kerja ..................................5

Gambar 2.2 (a) watt (pendulum type) , (b) porter (loaded type dead weight

governor) , (c) proell (loaded type dead weight governor) .................................. 6

Gambar 2.3 Loaded Type - Spring Controlled Governor : (a) hartnell,

(b) hartung, (c) hartnell wilson, (d) pickering ...................................................... 6

Gambar 2.4 Governor inersia ................................................................................ 7

Gambar 2.5 Governor mekanik ........................................................................... 8

Gambar 2.6 Governor pneumatik .......................................................................... 8

Gambar 2.7 Governor hidrolik .............................................................................. 9

Gambar 2.8 Skema governor elektronik.............................................................. 11

Gambar 2.9 Pneumatik hydraulic speed control ................................................ 12

Gambar 2.10 Governor pada mesin diesel .......................................................... 13

Gambar 2.11 Electro Hydraulic Speed Control .................................................. 14

Gambar 2.12 Aircraft Propeller Speed Control .................................................. 15

Gambar 2.13 Steam turbin control ...................................................................... 16

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Governor merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan meregulasi
kecepatan dari suatu mesin. Governor sebagai pengontrol kecepatan mesin sangat
penting terutama dibidang industri. Pengotrolan kecepatan mesin merupakan
pengontrol yang sesungguhnya secara teoritis. Ada banyak contoh pada zaman
dahulu, dimana suatu alat dikatakan beregulasi dan kebanyakan dikontrol sebagai
mekanisme timbal balik. Governor bekerja bila terjadi suatu perubahan pada
permintaan daya yang menyebabkan fluktuasi putaran pada mesin. Misal turbin
air seperti layaknya penggerak mula, membutuhkan sistem pengaturan agar suatu
perubahan beban tidak mengakibatkan terjadinya perubahan putaran. Hal ini secara
tradisional dicapai dengan pengaturan debit air yang masuk ke turbin dengan
menggunakan governor mekanik. Disamping sangat diperlukan pada pesawat luar
angkasa, perulu kendali, sistem kemudi pesawat terbang dan sebagainya, pengatur
otomatis telah menjadi bagian penting dan terpadu pada proses yang terjadi di
industri modern.
Zaman dahulu governor sudah digunakan untuk mengatur jarak dan tekanan
antara gerinda di kincir sejak 1700-an. Tetapi mesin uap berkembang dengan
sangat pesat yang digunakan untuk memompa air. Kemudian James Watt
memperkenalkan meisn uap rotative yang membutuhkan pengoperasian kecepatan
menjadi penting dan James Watt membuat mesin uap yang didalamnya terdapat
governor yang berbentuk kerucut yang terdiri dari bola yang dapat berputar yang
tersambung dengan tiang lurus.
Governor selalu berperan dan mengendalikan output mesin. Jika terjadi
perubahan maka governor akan bertindak mengatur suplay untuk mengendalikan
output. Jadi governor merupakan alat kontrol otomatir, governor berperan
mengatur kecepatan rata rata mesin untuk mengatur kecepatan mula, apabila
terjadi variasi kecepatan akibat fluktuasi beban. Jika beban mesin meningkat,
kecepatan mesin pun menurun dan wujud governor akan bertambah dengan
perubahan sehingga menggerakkan katup untuk memperbanyak suplay fluida kerja
untuk mengimbangi kenaikan beban mesin. Jadi governor secara otomatis

mengendalikan suplay ke mesin bila beban berubah dan mempertahankan


kecepatan rata ratanya, didalam batas tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mempermudah penyusunan makalah ini maka dibuatlah rumusan masalah
sebagai berikut.
1) Apa yang dimasud dengan governor?
2) Apa fungsi dari governor?
3) Bagaimana prinsip kerja governor?
4) Bagaimana klasifikasi dari governor?
5) Bagaimana penerapan governor?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui definisi dan macam macam governor;
2) Memahami prinsip kerja dari governor;
3) Mengetahui dasar dasar untuk pemamfaatan governor.

1.4 Sistematika Penyusunan Makalah


Sebelum penyusun menguraikan bab selanjutnya, terlebih dahulu penyusun
akan menjelaskan tentang sistematika penyusunan makalah dimana antara bab
yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Isi bab secara umum adalah sebagai
berikut:
BAB I
Bab pertama ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan sistematika penyusunan laporan.
BAB II
Bab ini menguraikan hal hal yang berkaitan dengan governor seperti definisi,
fungsi, prinsip kerja, klasifikasi dan penerapan dari governor.
BAB III
Bab terakhir ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Governor


Governor atau speed limiter merupakan peralatan untuk mengukur dan
mengatur kecepatan pada sebuah mesin. Governor berupa alat dengan mekanisme
pengatur kecepatan yang bekerja berdasarkan keseimbangan gaya sentrifugal
dengan gaya gravitasi atau gaya pegas.
Sebuah contoh klasik yaitu governor sentrifugal dikenal juga sebagai
governor Watt atau governor fly-ball pada sebuah mesin uap reciprocating yang
menggunakan efek gaya sentrifugal pada beban berputar yang digerakkan oleh
poros mesin untuk mengatur kecepatan dengan mengubah aliran masukkan uap.

2.2 Fungsi Governor


Fungsi governor secara umum adalah untuk mengontrol secara otomatis
putaran mesin dengan mengatur suplai bahan bakar atau fluida kerja yang
menggerakkan mesin tersebut tergantung dari beban mesin.
Fungsi governor secara spesifik adalah sebagai berikut.
1) Memudahkan mesin hidup pada saat start dengan memperbanyak
penyuplaian bahan bakar atau fluida kerja.
2) Mempertahankan putaran pada setiap posisi dalam hal ini dimaksudkan
pada beban yang berbeda.
3) Membatasi kecepatan idle.
4) Membatasi kecepatan maksimal.

2.3 Karakteristik Governor


Secara umum karakteristik governor ialah:
1) Penurunan kecepatan, atau berkurangnya kecepatan mesin dari tanpa beban
ke beban penuh yang dinyatakan dalam putaran per menit atau sebagai
presentase dari kecepatan normal / rata rata.
2) Pengaturan Isohkhorik, yaitu mempertahankan kecepatan mesin konstan
pada segala beban, pengaturan kecepatan yang mungkin dari penurunan
kecepatan nol.

3) Kepekaan / sensitify atau perubahan kecepatan yang diperlukan sebelum


Governor akan melakukan gerakan.
4) Kestabilan yaitu kemampuan mengatur waktu mempertahankan kecepatan
mesin yang diinginkan tanpa naik turun atau konstan.
5) Ayunan, yaitu naik turun yang kontinyu dari mesin terhadap kecepatan
yang diperlukan meskipun ketika beban tidak bertambah.
6) Ketangkasan, kecepatan aksi pengatur. Biasanya dinyatakan sebagai waktu
dalam detik yang diperlukan governor untuk menggerakkan kendali bahan
bakar / fluida kerja dari kedudukan tanpa batasan sampai beban penuh.

2.4 Prinsip Kerja Governor


Prinsip kerja dari governor secara umum adalah berdasarkan putaran mesin,
jika putaran mesin pelan maka akan membuka katup bahan bahar atau fluida
kerja agar mengalir lebih banyak dan diharapkan putaran menjadi stabil dan pada
saat putaran sangat tinggi dan tidak diharapkan maka governor akan mengatur
katup menjadi sedikit menutup agar supai bahan bakar atau fluida kerja yang
menggerakkan mesin tersebut yang diharapkan putaran menjadi kembali stabil.
Untuk prinsip kerja lebih rinci bergantung pada jenis - jenis governor. Setiap jenis
governor memiliki prinsip kerja yang berbeda beda namun pada intinya tetap
sama bergantung pada putaran mesin tersebut. Untuk lebih rincinya akan dijelaskan
pada sub bab klasifikasi governor yang akan menjelaskan macam macam dan
cara kerja dari masing masing governor.

2.5 Klasifikasi Governor


Governor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan mode
dalam operasinya. Governor diklasifikasikan menjai :
2.5.1. Berdasarkan cara kerjanya

Gambar 2.1 Klasifikasi governor berdasarkan cara kerja

1) Governor Sentrifugal
Governor sentrifugalah adalah jenis spesifik dari governor
dengan sistem umpan balik yang mengontrol kecepatan mesin
dengan mengatur pasokan bahan bakar atau fluida kerja , sehingga
diharapkan dapat menjaga kecepatan mendekati konstan pada
berbagai kondisi beban. Governor ini menggunakan prinsip kontrol
proposional. Governor ini bekerja berdasarkan perubahan besarnya
gaya sentrifugal yang terjadi karena adanya perubahan kecepatan
pada poros. Tanggapan dari governor ini akan diteruskan ke suatu
sistem lain yang mempengaruhi besarnya kecepatan dar mesin
mesin penggerak mula. Governor bekerja dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran flyball. Putaran flyball
sebanding dengan putaran poros utama yang memiliki putaran sudut
( ). Kecepatan sudut akan bervariasi menurut putaran poros (n).
Besarnya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh flyball adalah

Dimana :
= gaya sentrifugal (N)
= massa flyball (kg)

= jarak flyball ke sumbu poros utama (m)


= kecepatan putaran poros utama (rad/s)

Putaran yang diberikan governor dengan memakai motor


penggerak yang mana kecepatan putaran poros dapat diatur dengan
menggunakan slide regulator. Setelah putaran yang diberikan sesuai
dengan yang diharapkan, lengan lengan governor akan mengangkat
Sleeve dari posisi awal sampai maksimal. Jadi output yang
diharapkan dari sistem kerja governor ini adalah berapa ketinggian
Sleeve (h) agar posisi mencapai kondisi stabil. Penggerak mula
sering kali harus beroperasi pada putaran yang relatif konstan walau
daya yang harus dihasilkannya bervariasi.

Gambar 2.2 (a) watt (pendulum type) , (b) porter (loaded type dead
weight governor) , (c) proell (loaded type dead weight governor)

Gambar 2.3 Loaded Type - Spring Controlled Governor : (a) hartnell,


(b) hartung, (c) hartnell wilson, (d) pickering

2) Governor Inersia
Governor inersia bekerja pada prinsip yang berbeda. Flyball
diatur sedemikian rupa sehingga kekuatan inersia yang disebabkan
oleh percepatan sudut atau retardasi poros governor cenderung untuk
mengubah posisinya. Keuntungan dari governor jenis ini adalah
posisi flyball dipengaruhi oleh laju perubahan kecepatan poros
governor. Akibatnya, respon governor ini lebih cepat untuk
perubahan beban yang fluktuatif. Jika dilihat dari keuntungannya
sangat menjanjikan namun jika dibahas kekurangan dari governor
ini adalah pengaplikasiannya yang sangat rumit maka keuntungan
yang sudah dijelaskan memang tidak begitu seberapa. Maka dari
itu penggunaan governor ini kurang diminati ketimbang governor
sentrifugal.

Gambar 2.4 Governor inersia

2.5.2. Berdasarkan Strukturnya


1) Governor Mekanik
Governor ini merupakan governor jenis lama yang mana
kembali ke invensi sejarah dari mesin uap. Perakitan governor
diarahkan ke pergerakan dari mesin. Pemberat berotasi dan bereaksi,
dimana poros bergerak karena adanya gaya sentrifugal yang
mendorong ke arah luar. Sangat akurat jika digunakan pada mesin
dengan putaran tinggi namun kurang akurat jika diaplikasikan pada
mesin dengan putaran rendah. Perlu mekanisme tambahan lagi untuk

membuat governor ini bisa digunakan pada mesin dengan putaran


rendah.

Gambar 2.5 Governor mekanik

2) Governor Pneumatik
Governor ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara
tekanan vakum pada intake manifold dan atmosfer yang dideteksi
oleh sebuah diafragma.

Gambar 2.6 Governor pneumatik

Mekanisme governor pneumatik mendeteksi aliran udara dari


blower flywheel yang digunakan untuk mendinginkan mesin
perpendingin udara. Desain khas yang mencangkup kipas udara

yang terpasang di dalam rumah kipas mesin dan telah terhubung


dengan poros throttle carburator. Sebuah pegas menarik throttle
terbuka dan sebagai kenaikan kecepatan mesin, peningkatan aliran
udara dari blower memaksa baling baling mendorong kembali
pegas, dan menimbulkan throttle tertutup sebagian. Akhirnya titik
keseimbangan tercapai dan mesin akan berjalan pada kecepatan
relatif konstan. Governor pneumatik konstruksinya sangat seerhana
dan murah dalam produksinya. Namun, governor ini tidak bisa
mengatur kecepatan mesin dengan akurat karena dipengaruhi oleh
densitas udara serta kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi
aliran udara.

3) Governor Hidrolik
Governor mekanik sederhana harusnya mengatasi gesekan
pada penghubung dan pengerahan kekuatan pengendaliannya.
Kekuatan tersebut beraksi pada arah yang berbeda tergantung pakah
beban bertambah atau berkurang. Efek dari gesekan ini
menimbulkan deadband. Pada governor hidrolik, efek ini ditiadakan
dengan minyak/ fluida bertekanan sebagai kekuatan pengendaliannya.

Gambar 2.7 Governor hidrolik

Governor hidrolik tidak secara langsung memanfaatkan gaya


sentrifugal dalam operasinya untuk mengendalikan mekanisme bahan
bakar mesin. Sehingga governor ini disebut sebagai governor tak

langsung. Katup kontrol kecepatan hidrolik dan tenaga piston


mekanisme penguat hidrolik, disamping itu juga melakukan
peningkatan stabilitas proses pengaturan kecepatan hidrolik,
mempunyai karakteristik yang sangat dinamis, serta mempunyai
mekanisme feedback sebagai efek kompensasi. Governor hidrolik
memiliki berbagai macam kecepatan penyesuaian, pengendalian
dengan presisi tinggi dan sensitif, stabilitas yang sangat baik,
sehingga banyak diaplikasikan pada mesin mesin besar maupun
menengah seperti mesin kapal laut. Tetapi konstruksinya sangat
rumit sehingga menimbulkan pempengkakan biaya saat membeli
maupun dalam perawatannya.

4) Governor Elektronik
Servo Motor terhubung dengan throttle dan dikendalikan
oleh perangkat modul elektronik yang mengukur kecepatan mesin
dengan menghitung pulsa elektrik yang dipancarkan oleh sistem
pengapian atau pickup magnetik.Frekuensi pulsa ini bervariasi
bergantung pada putaran mesin, yang memungkinkan modul kontrol
elektronik (ECM Electronic Control Module) untuk menerapkan
frekuensi tersebut sebanding dengan servo untuk mengatur kecepatan
mesin. Karena kesensitivitasannya serta respon yang sangat cepat
dalam melakukan perubahan, governor elektronik, governorr
elektronik sering dipasang pada mesin generator yang dirancang
untuk menyalakan perangkat keras komputer, frekuensi output
generator harus beroperasi dalam batas yang sempit untuk
menghindari kerusakan.
Skema contoh governor elektronik dapat ditunjukkan pada
diagram berikut ini:

10

Gambar 2.8 Skema governor elektronik

1) Electromagnetic Pick Up : mengukur kecepatan mesin


2) ECS(Electronic Speed Controller)/ ECM (Electronic Control
Module) : Controller mengukur kecepatan dari frekuensi
yang dihasilkan electromagnetic pick up dan
mengkonversikannya sinyal pengoreksi kecepatan yang akan
dikirimkan ke actuator..
3) Actuator : menerima sinyal pengoreksi kecepatan dan
mengubah besaran sudut dari mekanik yang terhubung
dengan katup bahan bakar (fuel valve).
4) Fuel valve (katup bahan bakar) : pengubah kuantitas bahan
bakar yang masuk ke mesin.
5) Engine (Mesin) : bahan bakar yang sudah disuplai ke mesin
berubah menjadi listrik karena beban berupa generator yang
menghasilkan energi listrik. Banyaknya listrik yang
dihasilkan tergantung dari kecepatan mesin.
6) Flywheel : Flywheel terhubung secara langsung pada mesin
sehingga kecepatan putaran sama dengan kecepatan pada
mesin. Electromagnetic Pick Up memantau kecepatan
flywheel untuk mengetahui kecepatan aktual.

11

2.6 Penerapan Governor


Beberapa penerapan governor diantaranya :
1) Pneumatic Hydraulic Speed Control
Pada Pneumatic Hidraulic Speed Control seperti ditunjukkan
pada Gambar

Gambar 2.9 Pneumatik hydraulic speed control

Pada sistem ini, governor mengontrol beberapa keadaan, yaitu :


a. Oil Supply
Pada sistem penupaian minyak terdiri dari empat
penyimpanan minyak, pompa roda gigi dan aki. Minyak
melumasi bagian yang bergerak dan mendukung beberapa
bagian untuk beroperasi. Kerja untuk penyuplaian minyak
dilakukan oeh governor.
b. Speed Control Coulumn
Berfungsi dalam pengubahan kecepatan mesin dengan adanya
perubahan katup penghambat atau menjaga mesin agar tetap
konstan jika terjadi perubahan beban.
c. Power Piston
Berfungsi mengatur besarnya injeksi yang diberikan ke piston
pada berbagai jenis bukaan katup.
d. Compesanting Mechanism
Merupakan mekanisme yang terjadi pada saat pergantian
kecepatan, dimana terjadi perubahan posisi piston dan klep.
e. Fuel Control

12

Governor berfungsi sebagai pengontrol besar bukaan katup


minyak yang disuplai ke mesin.

2) Mesin Diesel
Dengan mesin beroperasi, minyak dari sistem suplai minyak
mesin disediakn untuk persneling pompa yang terlihat pada Gambar.

Gambar 2.10 Governor pada mesin diesel

Tekanan minyak diatur pada kesua piston penyangga dan


tegangan di sua bidang penyangga sama dan menyalurkan minyak
ke klep lain. Ketika beban mesin bertambah, kecepatan mesin
menurun dan akan terdeteksi oleh box governor yang akan
menurunkan pengisap klep pilot. Gerakan naik servo motor pada
piston akan terus dipancarkan sehingga akan meningkatkan jumlah
bahan bakar yang disuplai ke mesin. Gerakan naik piston
dimampatkan oleh penyangga bagian atas dan membebaskan
tekanan di penyangga bagian bawah.

3) Electro Hydraulic Speed Control


Setting kecepatan denga electro hydraulic governor seperti
ditunjukkan pada Gambar dengan langkah langkah kombinasi
energizing dari empat solenoid A, B, C dan D ke

13

pertambahan kecepatan mesin, springs batas kecepatan harus


dimampatkan atau tekanan yang dikurangi ke kecepatan rendah.
Kedudukan piston sesuai dengan batas kecepatan yang harus diubah
ke kondisi kondisi tertentu. Pada kecepatan tertentu diawasi oleh
solenoid, klep, pilot kontrol kecepatan dan ring berputar.

Gambar 2.11 Electro Hydraulic Speed Control

Ketikan kombinasi B dan C memberi tenaga, plat


segitiga turun secara paksa pada jarak tertentu yang tergantung pada
tenaga yang diberikan solenoid. Ini disebabkan oleh klep pilot
kecepatan turun. Tekanan bawah governor menginzinkan kekuatan
piston turun sampai batas kecepatan minimal. Jika sebagai bagian
yang mengatur batas kecepatan maka hubungan klep pilot kontrol
kecepatan harus diatur lagi.
Mesin bisa bergerak karena mendapat pengaruh dari luar.
Daya ini bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber seperti :
motor bakar dan listrik. Daya yang dihasilkan ini harus dikontrol
agar tetap konstan, dengan cara mengatur laju aliran bahan bakar
yang masuk ke dalam silinder mesin.
Kecepatan governor diatur sesuai dengan kecepatan yang
diinginkan dan tidak terdapat tekanan minyak yang masuk ke dalam
sisi silinder. Jika kecepatan aktual turun dibawah nilai yang
diinginkan, maka gaya sentrifugal governor dan kecepatan akan
mengecil sehingga katup pengontrol bergerak kebawah mencapai

14

bahan bakar yang lebih banyak sehingga kecepatan tadi yang


sebelumnya lambat menjdi semakin cepat sampai mencapai
kecepatan yang diinginkan.
Sebaliknya, jika kecepatan melebihi nilai yang diinginkan
maka gaya sentrifugal dari governor memiliki kecepatan yang besar
sehingga katup pengontrol akan bergerak keatas. Hal ini akan
memperkecil suplai bahan bakar, sehingga kecepatan mesin akan
menurun sampai mencapai nilai yang diinginkan.

4) Aircraft Propeller Speed Control

Gambar 2.12 Aircraft Propeller Speed Control

Propeler pesawat terbang merupakan penerapan yang lainnya.


Governor mendeteksi kecepatan poros (rpm), dan menyesuaikan atau
mengatur besar sudut sudu pada propeler pesawat untuk berbagai
beban torka pada mesin. Demikian ketika pesawat semakin cepat
( saat pesawat turun ) atau melambat ( saat pesawat naik ) rpm akan
tetap konstan.

5) Turbine Controls
Pada turbin uap, yang diatur pada turbin uap adalah prosedur
pemantauan dan pengendalian laju aliran uap ke turbin dengan
tujuan untuk mempertahankan kecepatan putaran tetap konstan. Laju

15

aliran uap dikendalikan oleh katup yang terletak antar boiler dengan
turbin.

Gambar 2.13 Steam turbin control

Pada turbin air, governor telah digunakan sejak pertengahan


abad ke 19 untuk mengendalikan kecepatan putaran turbin. Yang
paling umum dan khas yang digunakan pada turbin air adalah
penggunaan governor flyball yang secara langsung mengendalikan
katup masukan fluida kerja atau vain gate untuk mengendalikan air
yang masuk ke turbin. Pada tahun 1930, governor mekanik mulai
menggunakan pengendalian PID untuk pengendalian yang lebih
presisi. Di akhir abad ke 20, governor elektronik dan sistem digital
mulai menggantikan governor mekanik.

16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa :
Pada dasarnya governor merupakan alat pengendali kecepatan pada suatu
alat atau sistem agar memiliki kecepatan konstan dalam berbagai variasi
beban.
Governor memiliki berbagai macam jenis walaupun pada intinya memiliki
kegunaan yang sama namun penggunaan dari setiap jenis governor
tergantung kebutuhan akan ketelitian maupun respon dari governor itu
sendiri serta konstruksi sistem yang akan dipasang governor atau bisa juga
karena faktor biaya.
Governor sangat berperan dalam mengatur putaran suatu mesin atau sistem,
jika putaran lambat maka katup akan membuka lebar untuk menambah
suplai fluida kerja agar putaran semakin cepat mendekati nominal yang
diharapkan, sebaliknya jika terlalu cepat maka katup akan sedikit menutup
untuk mengurangi suplai fluida kerja agar putaran kembali ke nominal
yang diharapkan, karena pada dasarnta suatu mesin atau sistem diharapkan
bekerja dengan keadaan steady atau konstan.

3.2 Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan adalah sebagai berikut.
Jika suatu saat makalah ini dijadikan acuan dalam pembuatan tugas lain
maka diharapkan teliti terlebih dahulu dalam memahami isi dari makalah
ini dan juga tambahkan lagi isi materinya karena masih banyak
kekurangan.
Disarankan jika mencari sumber referensi pada situs situs luar yang
terpercaya karena hanya sedikit sumber dari situs situs lokal yang
menyediakan sumber yang terpercaya.
Diusahakan untuk memilih kosa kata yang tepat dan menarik agar lebih
banyak yang tertarik untuk membacanya.

17

DAFTAR PUSTAKA

KUTAI ELECTRONICS INDUSTRY CO., LTD. _______ . Electronic Governor


Controller, (http://www.kutai.com.tw/en/electronic-governor/electronic-controller-
system-concept.html). Diakses pada tanggal 28 Desember 2016 pukul 21.32
WIB.
Setiawan, Pujangga. 2016. Teori Dasar Governor
(http://dasaranakteknik.blogspot.co.id/2016/06/teori-dasar-governor.html). Diakses
pada tanggal 28 Desember 2016 pukul 21.45 WIB.
Wikipedia. 2016. Governor (device).
(http://en.wikipedia.org/wiki/Governor_(device)). Diakses pada tanggal 28
Desember 2016 pukul 22.27 WIB.
CodeCogs. 2014. Engine Governors Centrifugal and Inertia Engine Governors.
(http://www.codecogs.com/library/engineering/theory_of_machines/engine-
governors.php). Diakses pada tanggal 28 Desember 23.45 WIB.
Trakindo CAT . _______ . Pelajaran 6 : Governor .

iv

Anda mungkin juga menyukai