2. Contoh
Menggunakan wireless : dengan menngunakan jaringan Ad-Hoc
Mengunakan kabel : menggunakan kabel LAN ataupun CROSS sebagai perantaranya
3. Latar Belakang
Dapat menyambungkan perangkat dengan mode bridge dan station
4. Tujuan
Agar perangkat mendapat koneksi dari perangkat utama
5. Kelebihan
1. Murah dan mudah
2. Tidak memerlukan software administrasi jaringan khusus
3. Tidak memerlukan administrator jaringan
6. Kekurangan
1. Tingkat keamanan rendah
2. Tidak ada yang memanajemen jaringan
3. Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
4. Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer .
5. Jaringan tidak terlalu besar dan tidak bisa diperbesar (tetap)
7. PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat
direkomendasikan.
3. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
8. Konfigurasi PPP Protokol
Default protocol point-to-point untuk router Cisco adalah HDLC (High-Level Data Link
Control) yang mana umum dipakai pada leased line seperti T1; T3 dll, akan tetapu HDLC tidak
support authentication. KDLC adalah patennya Cisco jadi bukan standard industry, jadi hanya
bisa dipakai sesame Cisco saja.
2. Contoh
1. Area Hotspot
2. Warung Internet (Warnet)
3. Kelebihan
1. Hemat biaya, karena hanya dengan 1 radio access point kita sudah bisa menghubungkan
banyak radio station sekaligus.
2. Point to multipoint bisa diimplementasikan pada jaringan wifi untuk mengakomodir
kebutuhan internet secara langsung ke device end user.
4. Kekurangan
1. Kurang cocok dipakai jarak jauh
2. Susah maintenance jika terjadi interfrensi di salah satu link
3. Throughput yang dihasilkan kurang maksimal karena satu access point harus menangani
banyak radio station sekaligus
4. Bandwith yang dialirkan akan terbagi-bagi tergantung banyaknya jumlah radio station
yang terkoneksi
5. Perbedaanya dengan ptp
1. Koneksi Point-to-point adalah koneksi antara satu device dengan satu device lainnya.
Sedangkan, koneksi Point-to-Multi point adalah koneksi dari sebuah device jaringan
dengan beberapa device jaringan lainnya
2. Konfigurasi dari koneksi Point-to-Multipoint lebih rumit dibanding koneksi Point-to-
Point
3. Koneksi Point-to-Point lebih secure (aman) dibanding dengan Point-to-Multipoint
C. Kesimpulan
Pada akhirnya, mau menggunakan point to point atau point to multipoint sah-sah saja, tinggal
disesuaikan dengan kebutuhan, karena keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-
masing dalam implementasinya. Semoga artikel ini sedikit banyak bisa membantu
memberikan gambaran untuk sobat.