Anda di halaman 1dari 46

Teknik Komputer dan Jaringan – SMK Negeri 3 Batu

Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Subnetting


Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Kelas : XI TKJ ……….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Subnetting
No. Absen : ( )
Kode : Instruktur
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :

1 Konsep Subnetting
Subnetting adalah proses atau teknik memecah satu jaringan (jaringan) besar menjadi (subnet) jaringan-
jaringan kecil. Manfaat dari subnetting ini adalah :
1. Mengurangi trafik network atau mengefisiensikan penggunaan resource (sumberdaya) yang digunakan
untuk membroadcast ke jaringan. Bila kita hanya punya 10 host, tapi subnetmask kita tidak kita set
untuk hanya 10 host, maka paket data yang masuk ke jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP
(host), walaupun host itu pada kenyataannya tidak pernah ada (dikutip
dari http://www.dhare.co.cc/2010/02/manfaat-dari-supernetting-dan.html).
2. Mengoptimalkan kemampuan jaringan, dikarenakan trafik jaringan yang efisien
3. Menyederhanakan manajemen jaringan, dikarenakan lebih mudah mengelola beberapa jaringan kecil
dibanding mengelola satu jaringan yang besar
4. Mempersingkat waktu perputaran data

Analogi
Sebuah RW memiliki 40 KK, untuk memudahkan dalam pengelolaan warganya seorang RW harus membagi
warganya menjadi beberapa RT. Bayangkan jika seorang RW tidak dibantu oleh seorah RT, akan sangat sulit
bagi seorang ketua RW untuk memberikan informasi dan mengelola warganya.

Gambar 1 Denah Perumahan

Dengan adanya pembagian RW menjadi beberapa RT, akan memudahkan seorang ketua RW mengelola
warganya dikarenakan ketua RW hanya perlu berkoordinasi dengan RT tentang bagaimana cara mengelola
warganya.

Gambar 2 perumahan di bagi menjadi beberpa rt

Dari pengertian diatas untuk memudahkan kita melakukan subnetting, mari kita persepsikan gambar diatas
sama dengan proses subnetting
1. No RW = No Jaringan/Net Id
2. No RT = No Sub Jaringan/no Subnet
3. Gang = Broadcast
4. Gerbang = Gateway
5. No Rumah = IP address
Jika digambarkan ulang menjadi :
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan
sebuah subnetmask meskipun berada di dalam sebuah jaringan/satu jaringan saja. Entah itu subnet
mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis class, baik class A, B, C, D dan E)
ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus
dikonfigurasikan di dalam setiap nodeTCP/IP. Proses untuk memecah jaringan (network) menjadi jaringan-
jaringan kecil (subnet=sub networking) disebut subnetting.

Berbicara tentang subnetting tentunya ini ilmu yg sangat wajib bagi seorang network engineer. Sudah banyak
artikel bertebaran yang membahas subneting dan tentu dengan cara penyampaian yg berbeda2. Ada yg terlihat
rumit karena terlalu banyak rumus ataupun dengan metode perhitungan subnetting yg sederhana sehingga
anda akan dapat mudah menghitungnya hanya dalam hitungan detik.

1.1 Kenapa Subnetting harus cepat bagi seorang Network Engineer?


1. Saat anda menjadi Presales Network dan anda harus sizing dan mendesain kebutuhan network
termasuk alokasi IP, tentunya tidak mungkin anda membuka rumus subnetting dulu dan menuliskan
kalkulasi nya di kertas kerja anda.
2. Apabila anda berkerja di kondisi network yg multiplatform. contoh : anda berusaha untuk migrasikan
semua perangkat network dari Microsoft ke Mikrotik, padahal Microsoft menggunakan format Subnet
Decimal sedangkan Mikrotik menggunakan format Subnet CIDR atau penulisan subnet dengan Prefix,
tentunya anda harus mentranslate semua subnetwork tersebut dari Decimal menjadi CIDR
3. Mungkin anda suatu saat akan mengambil ujian CCNA. pengalaman penulis bahwa soal2 ujian CCNA
penuh dengan pertanyaan jebakan dan tiap pertanyaan anda hanya diberi waktu lebih kurang 20 detik..
yakin anda akan menghitung rumus Subnetting di atas kertas ujian anda ?
4. Saat kantor langganan internet baru. sebagian Provider akan memberikan anda ip public (apalagi jika
langganan bandwidth besar). saat anda menanyakan IP Public yg didapat berapa, Provider biasanya
hanya memberikan Subnet IP Public anda dan menyebutkan IP Gateway ke Provider. Semisal Provider
mengatakan “IP anda 122.129.192.32/30 dan IP Gateway anda 122.129.192.33. pada saat itu anda
sudah bisa menghitung berapa sebetulnya IP Public yg anda punya dan akan pasang dimana saja.

diatas hanya beberapa sebab kenapa begitu pentingnya pemahaman subnetting bagi seorang Network
Engineer.
1.2 Subnet mask

Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit
yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah
berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Apa subnet itu :
Jaringan fisik independen
 berbagi alamat jaringan dengan bagian-bagian lain dari jaringan yang lebih besar
 menggunakan bit dari bagian host dari alamat ip /ip address cadangan mereka untuk mendefinisikan
alamat subnet/no subnet.
Mengapa menggunakan subnet :
 Mengontrol trafik jaringan lebih baik (semua node pada segmen pada jaringan ethernet melihat semua
paket yang ditransmisikan oleh semua node lain pada segmen)
 memungkinkan aliran lalu lintas jaringan antara host yang akan dipisahkan, berdasarkan konfigurasi
jaringan.
 untuk mengatur lalu lintas ip
 untuk meningkatkan keamanan jaringan dan kinerjanya dengan mengatur host ke dalam kelompok.
Bagaimana menggunakan subnet :
 router digunakan antara subnet jaringan yang berbeda atau untuk mengontrol aliran data atau paket
 router tidak lain hanyalah jaringan perangkat keras yang mentransmisikan data berdasarkan kondisi
preset transmisi dan keamanan

1
Berdasarkan RFC 950 tentang Internet Standard Subnetting Procedure yang dikeluarkan oleh IETF ,
mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai
sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam
sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
 Semua bit 1 digunakan untuk network identifier .
 Semua bit o digunakan untuk host identifier.
 hasil dari operasi AND antara alamat ip/ip address dan subnet mask adalah alamat jaringan/no
network atau alamat subnet
Ada 3 default subnet yaitu :

 Class A : 2555.0.0.0 (desimal); 11111111.00000000.00000000.00000000 (biner)


menunjukkan NETWORK . HOST. HOST. HOST
 Class B : 255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan : NETWORK. NETWORK. HOST. HOST
 Class C : 255.255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.11111111.00000000 (biner)
menunjukkan : NETWORK. NETWORK. NETWORK. HOST

Pengenalan Subnet Mask :


1. Berdasarkan pada konfigurasi jaringan, subnet jaringan membagi jaringan menjadi kelompok-kelompok
logis
2. Menerapkan subnet mask untuk alamat IP/IP Address untuk mengidentifikasi jaringan/network part
dan host/host part

Contoh :
Diketahui sebuah alamat IP/IP address : 140.130.240.200 dengan sebuah subnet mask standar kelas B yaitu :
255.255.0.0, maka kita akan mendapatkan :
 IP address 140.130.240.200=10001100.10000010.11110000.11001000
 Subnet Mask 255.255.0.0 =11111111.11111111.00000000.00000000
Penyelesaian :
 IP ADDRESS = 140.130.240.200  10001100.10000010.11110000.11001000
 SUBNET MASK =255.255.0.0  11111111.11111111.00000000.00000000 AND
 HASIL =140.130.0.0  10001100.10000010.00000000.00000000

1
IETF ( Internet Engginering Task Force ) adalah Komunitas International jaringan terbuka dalam perancangan
jaringan,operator,vendor peneliti berkaitan dengan evolusi arsitektur Internet dan kelancaran Interne
Pada intinya penggunaan subnet mask digunakan sebagai saringan/filter jaringan (network)
besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil (subnet).
1.3 Subnet Privat/Non-Routable
Ada 3 range ip address yang digunakan untuk jaringan yang tidak digunakan dalam jaringan kecil untuk
kepentingan konfigurasi pribadi :

Kela Range IP NETID HOSTI Netmask Digunakan Oleh


s Address D DEFAULT
A 1-126 W .X.Y.Z 255.0.0.0 Alamat unicast untuk skala besar
B 128-191 W.X .Y.Z 255.255.0.0 Alamat unicast untuk skala sedang hingga besar.
C 192-223 W.X.Y .Z 255.255.255.0 Alamat unicast untuk jaringan skala kecil.
D 224-239 - - - Alamat multicast
E 24-255 - - - Direservasikan, sebagai alamat percobaan
(eksperimen)

Ada beberapa peraturan yang perlu kamu ketahui , yaitu:


 Angka 127 di oktet pertama di gunakan untuk Loopback.
 Network IDtidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 (dal am Biner).
 Host IDtidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1.
 Selain kelas A, B, dan C yang sering dipakai, sebenarnya ada lagi kelas D dan E yang jarang
dipakai. Kel as D dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1110 dipergunakan untuk
alamat-alamat multicast. Sedangkan kelas E dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1111di
persiapkan untuk sarana eksperimentasi.

Address ini tidak dialokasikan untuk situs atau organisasi, jadi siapapun dapat menggunakannya. Address
privat digunakan untuk menghemat space IP address. Range IP Number makin sedikit karena internet tumbuh
luar biasa cepat.
Rangkuman

 Host IP Address adalah alamat IP klien


 Network Mask adalah seringkali disebut subnet mask, digunakan untuk menentukan banyaknya
jaringan yang dapat dicakup
 Network Address adalah alamat jaringan, digunakan sebagai pengenal sebuah jaringan, selalu
diperoleh dari alamat pertama dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
 Network Broadcast Address adalah alamat broadcast, digunakan untuk melakukan broadcasting
(penyebaran) paket data dalam satu jaringan, selalu diperoleh dari alamat terakhir dari sekumpulan
alamat terdaftar dalam suatu jaringan
 Total Number of Host Bits jumlah total host yang dapat ditampung dalam bit, untuk mengetahui jumlah
host/klien maksimal yang dapat diberi alamat IP pada sebuah jaringan
 Number of Hosts adalah jumlah alamat yang dapat digunakan sebagai host, jumlah yang dapat
digunakan merupakan jumlah alamat total dalam sebuah jaringan dikurangi dengan 2 (karena satu
sebagai Network Address, dan satunya lagi untuk Broadcast Address)

LATIHAN
1. Berapakah nomor jaringan class C dari sebuah IP address 192.168.3.20, dalam bentuk biner ?
2. Berapakah default subnet mask dari class A ?
3. Apa yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah mesin tujuan ke tika transmisi data melalui internet
?
4. Kumpulan dari terminal, komputer, server dan komponen lain, yang memungkinkan data mengalir dan
saling memanfaatkan sumber daya secara bersama-sama adalah ?
5. 10.1.0.1 adalah contoh dari IP class ?
6. Berapakah jumlah host dari sebuah jaringan yang memiliki IP Address 192.202.146.3/25
7. Sebuah jaringan besar dengan salah satu IP addressnya adalah 192.168.129.21, dibagi menjadi 8 buah
subnet (sub-network). a) Sebutkan jumlah kedelapan no subnet tersebut? b) Sebutkan kedelapan no
broadcast tersebut? c) Berapakah jumlah IP address yang bisa digunakan pada setiap jaringan? d)
Berapakah jumlah total IP address yang bisa digunakan pada semua subnet (sub-jaringan) ?
1.4 Cara Perhitungan Subnetting (Bagian 1)
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang
lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah
Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24,
apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti
itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata
lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang
disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini
terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Subnet Mask Nilai CIDR Nilai CIDR
255.255.240.0 255.128.0.0 /9 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

1.4.1 Subnetting Pada IP Address Class C


Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid.
Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
x
1. Jumlah Subnet = 2 , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet
2
terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 = 4 subnet
y
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0
6
pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64
= 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai
catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet
berikutnya.
Subnet ke … 1 2 3 4
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask
yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C
adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

1.4.2 Subnetting Pada IP Address Class B


Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri
dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok
subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita
masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR
/25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga
berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 255.255.255.128 /25 /17
255.255.192.0 255.255.255.192 /26 /18
255.255.224.0 255.255.255.224 /27 /19
255.255.240.0 255.255.255.240 /28 /20
255.255.248.0 255.255.255.248 /29 /21
255.255.252.0 255.255.255.252 /30 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan
subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000
(255.255.192.0).
Penghitungan:
x
1. Jumlah Subnet = 2 , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet
2
adalah 2 = 4 subnet
y
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0
14
pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet ke … 1 2 3 4
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai
/30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).
Penghitungan:
9
1. Jumlah Subnet = 2 = 512 subnet
7
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan

1.4.3 Subnetting Pada IP Address Class A


Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di
OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet
terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network
address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
8
1. Jumlah Subnet = 2 = 256 subnet
16
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet ke … 1 2 .. 256
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan
subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk
teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara
default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan
IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-
x
soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2 – 2.
REFERENSI
1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
Berikut soal latihan, tentukan :

1. Alamat Subnet Mask,


2. Alamat Subnet,
3. Alamat Broadcast,
4. Jumlah Host yang dapat digunakan,
5. serta Alamat Subnet ke-3 dari alamat sebagai berikut:

a. 198.53.67.0/30
b. 202.151.37.0/26
c. 191.22.24.0/22

2 Cara Perhitungan Subnetting (Bagian 2)


2.1 Subnetmask Decimal dan Subnetmask CIDR
Saya tidak akan membahas pengertian dan definisinya karena sudah banyak sekali artikel yg membahas
tentang kedua subnetmask diatas. ok langsung aja masuk ke dasar perhitungan

Subnetmask
255.255.255.255 adalah terdiri dari 32bit yg apabila saya tuliskan akan menjadi sama seperti
255.255.255.255 = 11111111.11111111.11111111.11111111 <== ada 32 biner yg berangka 1 (atau 32bit)

kenapa bisa begitu.. kita ambil contoh oktet pertama yaitu 255 = 11111111 (8bit)

kenapa bisa begitu perhitungnnya? berasal dari mana?


8 bit tersebut jika saya jabarkan akan konversikan akan menjadi :

Tips : “untuk perhitungan Subnetmask selalu perhatikan Biner angka 1″

Ok, kita latihan sedikit


Berapakah CIDR berikut :
a. 255.255.255.192
b. 255.255.254.0
c. 255.255.255.224

Jawab :
a. 11111111.11111111.11111111.11000000 = /26 (26 bit)
b. 11111111.11111111.11111110.00000000 = /23 (23 bit)
c. 11111111.11111111.11111111.11100000 = /27 (27 bit)

Selanjutnya apabila soal dibalik :)


Berapakah Subnet Decimal berikut :
a. /19
b. /29
c. /12

Jawab :
a. 11111111.11111111.11100000.00000000 = 255.255.224.0
b. 11111111.11111111.11111000 = 255.255.255.248
c. 11111111.11110000.00000000.00000000 = 255.240.0.0

Cukup mudah bukan.. untuk tabel sederhana bisa seperti dibawah :


 255.255.255.255 = /32
 255.255.255.254 = /31
 255.255.255.252 = /30
 255.255.255.248 = /29
 255.255.255.240 = /28
 255.255.255.224 = /27
 255.255.255.192 = /26
 255.255.255.128 = /25
 255.255.255.0 = /24

Menghitung Jumlah Total IP dalam Subnet CIDR


Kenapa saya sebut Jumlah “TOTAL IP” karena perhitungan IP nya juga akan meliputi Network IP (IP Pertama),
IP Host dan Broadcast IP (IP Terakhir) Apabila anda menghitung jumlah total ip anda akan sering berhadapan
dgn jumlah bit seperti pada perhitungan CIDR diatas. Cara menghitung cepat nya adalah “Perhatikan Biner 0
nya” Jika di perhitungan subnetmask sebelumnya anda menghitung Biner angka 1, maka kebalikan dari
perhitungan tersebut bahwa saat anda menghitung Jumlah Total IP anda harus memperhatikan dan
menghitung Biner angka 0 nya. Rumusnya akan menjadi

TIPS : Perhatikan baik2 pada rumus hanya Biner 0 terakhir saja yg perlu diganti menjadi 2. tidak
beda jauh dgn penjumlahan Subnetmask

Saya langsung berikan tabel sederhananya sebagai gambaran perhitungan (hitung hanya Biner 0 nya)
Jumlah Total IP :
 /24 = 11111111.11111111.11111111.00000000  128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 2 = 256 IP
 /25 = 11111111.11111111.11111111.10000000  64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 2 = 128 IP
 /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000  32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 2 = 64 IP
 /27 = 11111111.11111111.11111111.11100000  16 + 8 + 4 + 2 + 2 = 32 IP
 /28 = 11111111.11111111.11111111.11110000  16 IP
 /29 = 11111111.11111111.11111111.11111000  8 IP
 /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100  4 IP
 /31 = 11111111.11111111.11111111.11111110  2 IP
 /32 = 11111111.11111111.11111111.11111111  0 IP

Lalu bagaimana untuk mengetahui Jumlah Total IP jika Subnet nya dalam bentuk Decimal?
mudah saja, anda tinggal konversikan Subnet Decimal tersebut menjadi Biner dulu seperti di atas, selesai :).

Latihan Menghitung Jumlah Total IP


Berapa Jumlah Total IP untuk :
a. 255.255.255.252
b. 255.255.255.240

Jawab
a. 255.255.255.252 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 4 IP
b. 255.255.255.240 = 11111111.11111111.11111111.11110000 = 16 IP
mudah bukan :D
saya rasa tabel diatas sudah cukup jelas. Saatnya mematangkan konsep perhitungan, kita coba bermain2
dengan latihan soal, usahakan selesaikan perhitungan tersebut dalah hitungan detik. cara penulis sampai saat
ini hanya membayangkan Biner 1 dan 0 saja dan alhamdulillah perhitungan bisa dilakukan dengan sangat
cepat. Apabila anda mendapat kesulitan, silahkan jika ingin mencoba cara penulis dengan membayangkan
Biner2 tersebut di kepala anda, anda akan menjadi bisa karena terbiasa.
Latihan :
a. Sebutkan cidr untuk 255.255.255.192
b. Sebutkan cidr untuk 255.255.254.0
c. Sebutkan subnet decimal untuk /19
d. Sebutkan subnet decimal untuk /31
e. Berapa total IP untuk 255.255.252.0
f. Berapa total ip untuk 255.255.255.255
g. Berapa total ip untuk /26
h. Berapa total ip untuk /23
i. Berapa subnet decimal untuk kebutuhan 100 IP
j. Berapa subnet decimal untuk 50 komputer
k. Berapa cidr untuk 254 pc komputer
l. Berapa cidr untuk 400 host computer
Perhitungan Network IP, IP Host dan Broadcast IP
Sebetulnya perhitungan ini lebih banyak muncul apabila anda mengikuti Ujian Sertifikasi Network, semisal CCNA
atau MTCNA saat anda dituntut untuk menyelesaikan soal secara cepat.
Sebelumnya sudah saya jelaskan tentang perhitungan Jumlah Total IP, selanjutnya kita akan belajar apa saja IP
yg ada di dalam Range Subnetwork tersebut.
Sebelumnya kita sepakati dulu istilah berikut :
IP Network : adalah IP Pertama pada Range
IP Host : adalah IP setelah IP Network dan sebelum IP Broadcast. IP ini biasa disebut IP Host karena
merupakan IP yg dapat dipasang di komputer, server atau perangkat lain yg membutuhkan
IPv4
IP Broadcast : adalah IP Terakhir pada Range

Contoh anda diminta menghitung jumlah total IP dari 192.168.0.0/30


Jawab :
Maka jawabannya adalah ada 4 IP, lalu apa saja Range IP nya..
IP Network IP Host IP Broadcast
192.168.0.0 192.168.0.1 – 192.168.0.2 192.168.0.3
Jadi anggota IP 192.168.0.0/30 adalah :
 IP Pertama (Network) : 192.168.0.0
 IP Host : 192.168.0.1 – 192.168.0.2
 IP Terakhir (Broadcast) : 192.168.0.3

Tips : Selalu jabarkan range IP dalam suatu Subnet untuk mempermudah perhitungan seperti contoh diatas.
Dengan begitu anda akan cepat mengetahui apa IP Network, Host dan Broadcastnya dengan sekali
perhitungan.

Contoh soal variasi lain


Tentukan IP Network (IP Pertama pada subnetwork) untuk 192.168.0.8/30, Kalo dihitung dari awal maka
urutannya akan seperti ini

IP Network 192.168.0.0 192.168.0.4 192.168.0.8


IP Host 192.168.0.1-192.168.0.2 192.168.0.5-192.168.0.6 192.168.0.9-192.168.0.10
IP Broadcast 192.168.0.3 192.168.0.7 192.168.0.11
ini jawabannya!!!

Pada soal ditentukan networknya 192.168.0.8/30 maka jawaban yg benar adalah


 IP Pertama (Network) : 192.168.0.8
 IP Host : 192.168.0.9 – 192.168.0.10
 IP Terakhir (Broadcast) : 192.168.0.11

Selanjutnya akan menjadi masalah jika anda disuru mencari range dari IP yg puluhan atau ratusan.
Misal : Tentukan ip network dari 192.168.0.102. Jelas tidak mungkin anda membuat kolom atau range ip mulai
dari awal 192.168.0.0, Maka untuk melakukan perhitungan cepat Tips nya adalah “Bahwa IP Network
adalah = Kelipatan dari Total IP Network”, Pada dua contoh soal diatas sebelumnya, coba anda
perhatikan IP Networknya. IP Network selalu kelipatan dari 4, dimana angka 4 adalah merupakan jumlah total
IP dari /30.
Jadi langkah mudahnya :
1. Cari Subnet Decimal atau CIDR pada soal
2. Hitung jumlah Total IP nya
3. Cari kelipatan yg mendekati IP Network pada soal
4. Setelah dapat IP network nya, jabarkan range IP tersebut (sehingga apabila ada variasi soal yg
menanyakan IP Host atau IP Broadcastnya anda langsung tau jawabannya)
Latihan 1
Tentukan IP Network dari 192.168.1.199 255.255.255.252
Jawab :
1. Subnet 255.255.255.252
2. Berarti total ip ada 4 IP
3. Kelipatan 4 mendekati angka 199 adalah 200
jika dijabarkan menjadi
IP Network IP Host IP Broadcast
192.168.1.200 192.168.1.201-192.168.1.202 192.168.1.203
Range diatas bukan jawabannya karena pada soal IP Networknya adalah 192.168.1.199 255.255.255.252.
Maka anda bisa coba geser range 4 IP sebelumnya atau agak kekiri sedikit dimana range tersebut adalah
IP Network IP Host IP Broadcast
192.168.1.196 192.168.1.197-192.168.1.198 192.168.1.199 <== jawaban yg benar
Ok kita latihan soal lagi

Latihan 1 :
Tentukan IP Broadcast dari network 172.16.0.83/29
Jawab :
1. Berarti Total IP ada 8 IP
2. Kelipatan 8 mendekati angka 83 adalah 80
3. Maka range nya menjadi
IP Network IP Host IP Broadcast
172.16.0.80 172.16.0.81 – 172.16.0.86 172.16.0.87
Maka jawaban yg benar adalah : 172.16.0.87
Latihan 2 :
Termasuk jenis IP apakah 10.0.0.159 255.255.255.240
1. Subnet 255.255.255.240
2. Berarti total ip ada 16 IP
3. Kelipatan 16 mendekati angka 159 adalah 160
IP Network IP Host IP Broadcast
10.0.0.160 10.0.0.161-10.0.0.174 10.0.0.175
Range di atas bukan jawabannya karena IP pada soal tidak ada di range tersebut.
Range yg benar adalah
IP Network IP Host IP Broadcast
10.0.0.144 10.0.0.145-10.0.0.158 10.0.0.159
Maka 10.0.0.159 255.255.255.240 adalah IP Broadcast

“Setiap kesuksesan yg besar selalu diawali dari langkah pertama”


Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Standar Kompetensi : Jobsheet : Pembuatan kabel
straight dan cross over
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Melakukan Instalasi Nama Siswa :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Perangkat Jaringan Lokal Kelas : XI TKJ
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan (LAN) No. Absen :
Kode : Instruktur :
Hari / Tanggal : , - - 2015 Nilai :

3 Pembuatan kabel straight dan cross over


I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan topologi jaringan
2. Peserta diklat mampu menjelaskan jenis kabel jaringan
3. Peserta diklat mampu menjelaskan fungsi kabel straight dan cross over.

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack / pakaian praktik
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Cutter / gunting
b. Crimping tools
c. LAN tester / cable tester

2. Bahan :
a. Kabel UTP
b. Konektor RJ 45 minimal 2 buah

IV. Gambar Kerja

Gambar 1. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

V. Langkah Kerja
1. STRAIGT CABLE
Menghubugkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna

a. Ratakan ujung kabel terlebih dahulu menggunakan cutter / gunting


b. Masukan kabel kedalam konektor sesuai dengan urutanya (sesuai table diatas)
c. Rekatkan konektor dengan crimping tools dan pastikan konektor terpasang dengan kencang
2. CROSS OVER CABLE

a. Ratakan ujung kabel terlebih dahulu menggunakan cutter / gunting


b. Masukan kabel kedalam konektor sesuai dengan urutanya (sesuai table diatas)
c. Rekatkan konektor dengan crimping tools dan pastikan konektor terpasang dengan kencang
3. Pengujian Kabel
 Kabel Straigt
Masukkan konektor kedalam kabel tester, nyalakan sakelar lampu pada cable tester, jika
lampu nyala sesuai dengan urutan kabel straigt maka pengkabelan berhasil.
 Kabel Cross Over
Masukkan konektor kedalam kabel tester, nyalakan sakelar lampu pada cable tester, jika
lampu nyala sesuai dengan urutan kabel cross over maka pengkabelan berhasil

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not
No. Test Connection Connect Problem
Connect (Masalah)
1 Starigt
2 Cross Over

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab pengkabelan model straigt tidak berhasil ?
2. Apa penyebab pengkabelan model cross over tidak berhasil ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Instalasi LAN
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Melakukan Instalasi Perangkat Kelas : XI TKJ ……….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Jaringan Lokal (LAN) No. Absen :
Kode : Instruktur :
Hari / Tanggal : , - - 2015 Nilai :

I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan media pada local area network (LAN)
2. Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat jaringan local (LAN)
3. Peserta diklat mampu menjelaskan protokol / IP pada jaringan local (LAN).

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack / pakaian praktik
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. HUB / Switch
b. PC / Komputer minimal 2 unit
c. NIC / lan card (sesuai jumlah pc yang digunakan)
d. LAN tester / cable tester

2. Bahan :
a. Kabel UTP model straight 2 buah (sesuai jumlah pc)
b. CD driver NIC / lan card

IV. Gambar Kerja

Gambar 1. Instalasi LAN .

V. Langkah Kerja
1. Memasang HUB / Switch
a. Masukkan adaptor atau catu daya HUB / Switch ke dalam stop kontak / sumber listrik dan
hubungkan ke HUB / Switch
b. Pasang / hubungkan kabel UTP straight ke pc dan hub
c. Pastikan lampu indikator pada hub dan NIC nyala
d. Pastikan software NIC terpasang dengan benar

2. Setting IP address pada PC 1


a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon local area connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela local area connection properties
d. Pada tab GENERAL | This connections uses the following items pilih Internet Protocol
(TCP/IP)kemudian klik properties
e. Pada jendela Internet Protocol pilih use the following ip address dan masukan ip address pc 1
yaitu 192.168.10.10.1 dan subnet mask 255.255.255.0 kemudian klik OK sampai selesai
3. Setting IP address pada PC 2
a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon local area connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela local area connection properties
d. Pada tab GENERAL | This connections uses the following items pilih Internet Protocol
(TCP/IP)kemudian klik properties
e. Pada jendela Internet Protocol pilih use the following ip address dan masukan ip address pc 2
yaitu 192.168.10.10.2 dan subnet mask 255.255.255.0 kemudian klik OK sampai selesai
4. Pengujian jaringan
a. Ceklah koneksi PC 1 dengan PC 2, dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt
(cara memanggil command promp : klik star | RUN ketik CMD | OK)
b. Muncul jendela command promp terus ketik PING ip addres pc lawan kemudian enter
(cth: PING 192.168.10.10.2)
c. Jika muncul keterangan :
- Reply From ...................... (jaringan terkoneksi)
- Request time out (jaringan tidak terkoneksi)
- Destination ......................( jaringan tidak terkoneksi)

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not
No. Test Connection Connect Problem
Connect (Masalah)
1 PC 1 to PC 2
2 PC 2 to PC 1

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab PC 1 dengan PC 2 tidak bisa konek ?
2. Apa penyebab PC 2 dengan PC 1 tidak bisa konek ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet :Instalasi AD-HOC
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Instalasi Perangkat Jaringan
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Kelas : XI TKJ ……….
Berbasis Luas (WAN)
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan No. Absen :
Sub Kompetensi :
Kode : Instruktur
Membuat Jaringan Wireless LAN
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :

I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan media pada jaringan berbasis luas (WAN)
2. Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat pada jaringan berbasis luas (WAN)
3. Peserta diklat mampu menjelaskan teknologi pada jaringan berbasis luas (WAN) dan
4. Peserta diklat mampu menjelaskan protokol pada jaringan berbasis luas (WAN).

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Osiloskop
b. Spectrum analyzer
c. USB WLAN TP-link/ D-link

2. Bahan :
a. Kabel UTP 20 meter
b. CD driver USB WLAN TP-link/ D-Link

IV. Gambar Kerja

` `
ADHOC
PC Client 1 PC Client 2
Gambar 1. Instalasi Wireless LAN dengan sistem ad-hoc.

V. Langkah Kerja
1. Memasang USB WLAN pada PC client 1
a. Masukkan USB WLAN pada port USB yang tidak terpakai
b. Amati proses deteksi USB device dan siapkan CD driver
c. Lakukan instalasi driver jika diperlukan
d. Driver terinstal sempurna jika muncul ikon koneksi USB di tray

2. Setting IP address pada PC Client 1 sebagai pemancar sinyal


a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon wireless network connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela wireless network connection properties
d. Berikan IP address 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.0 di menu “Internet Protocol
(TCP/IP) | OK
e. Beralih ke jendela “Wireless Network” | klik “advanced” | pilih “computer to computer (adhoc)
networks only” | Close
f. Di jendela “Wireless Network” | klik “add” | berikan network name (SSID) : “ nama siswa” |
pilih menu combo list “Data encryption” : “Disable” | OK | OK

3. Memasang USB WLAN pada PC client 2


a. Masukkan USB WLAN pada port USB yang tidak terpakai
b. Amati proses deteksi USB device dan siapkan CD driver
c. Lakukan instalasi driver jika diperlukan
d. Driver terinstal sempurna jika muncul ikon koneksi USB di tray

4. Setting IP address pada PC Client 2 sebagai penerima sinyal (client)


a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon wireless network connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela wireless network connection properties
d. Berikan IP address 192.168.0.2 dan subnet mask 255.255.255.0 di menu “Internet Protocol
(TCP/IP) | OK
e. Beralih ke jendela “Wireless Network” | klik “View wireless networks”
f. Muncul jendela deteksi sinyal wifi, tungu sesaat sampai muncul SSID dari PC client 1 yang
bernama “nama siswa” | klik tombol “Connect”
g. Indikator keberhasilan koneksi PC client 2 ke PC client 1 jika ada status “connected” di sudut
kanan atas sinyal SSID.

5. Ceklah koneksi PC client 1 dengan PC client 2 dengan menggunakan perintah “ping” di command
prompt

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not
No. Test Connection Connect Problem
Connect (Masalah)
1 PC 1 to PC 2
2 PC 2 to PC 1

Timer (Waktu)
1. Move off : waktu dimana pekerjaan mulai dikerjakan dengan format (hh:mm)
2. Server : waktu dimana pekerjaan diakhiri dengan format (hh:mm)
3. Note : Masalah yang terjadi saat praktik
Job Move off Server Problem
No.
(Pekerjaan) (Mulai Bergerak) (Mengakhiri) (Masalah)
1 Memasang USB wlan di PC client 1
2 Instalasi driver USB WLAN
3 Setting IP address PC client 1
4 Setting adhoc pada PC client 1
5 Memasang USB wlan di PC client 2
6 Instalasi driver USB WLAN
7 Setting IP address PC client 2
8 Test Koneksi PC client 1 ke PC client 2
9 Test Koneksi PC client 2 ke PC client 1

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab PC 1 dengan PC 2 tidak bisa konek ?
2. Apa penyebab PC 2 dengan PC 1 tidak bisa konek ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet :Instalasi LAN HIBRID
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas Kelas : XI TKJ ………….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan (WAN) No. Absen :
Kode : Sub Kompetensi : Instruktur :
Hari / Tanggal : / Membuat Jaringan Hibrid Nilai :
2015

I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan media pada jaringan berbasis luas (WAN)
2. Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat pada jaringan berbasis luas (WAN)
3. Peserta diklat mampu menjelaskan teknologi pada jaringan berbasis luas (WAN) dan
4. Peserta diklat mampu menjelaskan protokol pada jaringan berbasis luas (WAN).

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Spectrum analyzer
b. Access Point LinkSys WAP54G
c. USB WLAN TP-link/ D-link
d. Switch hub

2. Bahan :
a. Kabel UTP straighthrough 40 meter
b. CD driver USB WLAN TP-link/ D-Link
c. Konektor RJ 45
d. Crimping tools
e. Kabel LAN tester

IV. Gambar Kerja

Access Point
Hub/Switch

Client 1

`
`
Client 2 `
Hotspot 1
Hotspot 2

Gambar 1. Instalasi Wireless LAN dengan sistem hibrid.


V. Langkah Kerja
Instalasi Local Area Network (LAN)
1. Mengkoneksikan PC client menggunakan kabel UTP straighthrough dan switch hub
a. Pasang kabel UTP pada switch hub dan port ethernet masing-masing PC client
b. Setting IP address port ethernet masing-masing PC client. Buka Control Panel | Network
Connections
c. Klik kanan ikon Local Area connection dan pilih “properties”
d. Muncul jendela Local Area connection properties
e. Berikan IP address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0 di menu “Internet Protocol
(TCP/IP) | OK
f. Lakukan hal yang sama pada PC client 2. Berikan IP address 192.168.1.2 dan subnet mask
255.255.255.0 di menu “Internet Protocol (TCP/IP) | OK
2. Lakukan tes koneksi dari PC Client 1 ke PC client 2 dengan perintah “ping” di command prompt
Instalasi Wireless Local Area Network (WLAN)
Pra kerja: ketahui IP address Access Point atau IP address default Access Point tersebut.
3. Mengkoneksikan Access Point dengan salah satu PC hotspot menggunakan kabel UTP
straighthrough
a. Pasang kabel UTP pada port ethernet
b. Setting IP address port ethernet PC menyesuaikan (satu network) dengan IP address Access
Point.

4. Mensetting Access Point


a. Buka web browser (IE, Mozilla, Opera dll) ketik IP address Access Point yang telah diketahui
b. Muncul jendela autentikasi. Masukkan username “kosong” dan password “admin”
c. Web browser menampilkan halaman setup. Pilih menu “wireless” | Isikan wireless network
name (SSID) dengan “nama siswa” | klik tombol “save settings”
d. Klik menu “setup” | isikan IP address Access Point yang baru 192.168.1.3

5. Memasang USB WLAN pada PC hotspot 1


a. Masukkan USB WLAN pada port USB yang tidak terpakai
b. Amati proses deteksi USB device dan siapkan CD driver
c. Lakukan instalasi driver jika diperlukan
d. Driver terinstal sempurna jika muncul ikon koneksi USB di tray

6. Setting IP address pada PC hotspot 1 sebagai penerima sinyal (client)


a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon wireless network connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela wireless network connection properties
d. Berikan IP address 192.168.1.4 dan subnet mask 255.255.255.0 di menu “Internet Protocol
(TCP/IP) | OK
e. Beralih ke jendela “Wireless Network” | klik “View wireless networks”
f. Muncul jendela deteksi sinyal wifi, tunggu sesaat sampai muncul SSID dari Access Point yang
bernama “nama siswa” | klik tombol “Connect”
g. Indikator keberhasilan koneksi PC hotspot 1 ke Access Point jika ada status “connected” di
sudut kanan atas sinyal SSID.

7. Memasang USB WLAN pada PC client 2


a. Masukkan USB WLAN pada port USB yang tidak terpakai
b. Amati proses deteksi USB device dan siapkan CD driver
c. Lakukan instalasi driver jika diperlukan
d. Driver terinstal sempurna jika muncul ikon koneksi USB di tray

8. Setting IP address pada PC hotspot 2 sebagai penerima sinyal (client)


a. Buka Control Panel | Network Connections
b. Klik kanan ikon wireless network connection dan pilih “properties
c. Muncul jendela wireless network connection properties
d. Berikan IP address 192.168.1.5 dan subnet mask 255.255.255.0 di menu “Internet Protocol
(TCP/IP) | OK
e. Beralih ke jendela “Wireless Network” | klik “View wireless networks”
f. Muncul jendela deteksi sinyal wifi, tunggu sesaat sampai muncul SSID dari Access Point yang
bernama “nama siswa” | klik tombol “Connect”
g. Indikator keberhasilan koneksi PC hotspot 2 ke Access Point jika ada status “connected” di
sudut kanan atas sinyal SSID.

9. Ceklah koneksi PC client 1, PC client 2 dan Access Point dengan menggunakan perintah “ping” di
command prompt

10. Ceklah koneksi Access Pont, PC hotspot 1 dengan PC hotspot 2 dengan menggunakan perintah
“ping” di command prompt

11. Ceklah koneksi antar-client, PC client 1 ke PC hotspot 1, PC client 2 ke hotspot 2 dengan


menggunakan perintah “ping” di command prompt

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not Problem
No. Connection Test Connect
Connect (Masalah)
1 PC client 1 to PC client 2
2 PC client 1 to Access Point
3 PC client 2 to Access Point
4 PC hotspot 1 to Access Point
5 PC hotspot 2 to Access Point
6 PC client 1 to PC hotspot 1
7 PC client 2 to PC hotspot 2

Timer (Waktu)
4. Move off : waktu dimana pekerjaan mulai dikerjakan dengan format (hh:mm)
5. Server : waktu dimana pekerjaan diakhiri dengan format (hh:mm)
6. Note : Masalah yang terjadi saat praktik
Job Move off Server Problem
No.
(Pekerjaan) (Mulai Bergerak) (Mengakhiri) (Masalah)
1 Setting Access Point
2 Memasang USB wlan di PC hotspot 1
3 Instalasi driver USB WLAN
4 Setting IP address PC hotspot 1 dan koneksi
5 Memasang USB wlan di PC hotspot 2
6 Instalasi driver USB WLAN
7 Setting IP address PC hotspot 2 dan koneksi
8 Memasang kabel UTP di PC client 1 dan IP
address
9 Memasang USB wlan di PC client 2 dan IP
address
10 Tes koneksi PC client 1 to PC client 2
11 Tes koneksi PC client 1 to Access Point
12 Tes koneksi PC hotspot 1 to Access Point
13 Tes koneksi PC client 1 to PC hotspot 1
14 Tes koneksi PC client 2 to PC hotspot 2

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab PC client 1 dengan PC client 2 tidak bisa konek ?
2. Apa penyebab PC client 1 dengan Access Point tidak bisa konek ?
3. Apa penyebab PC client 2 dengan Access Point tidak bisa konek ?
4. Apa penyebab PC hotspot 1 dengan Access Point tidak bisa konek ?
5. Apa penyebab PC hotspot 2 dengan Access Point tidak bisa konek ?
6. Apa penyebab PC client 1 dengan PC hotspot 1 tidak bisa konek ?
7. Apa penyebab PC client 2 dengan PC hotspot 2 tidak bisa konek ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Instalasi Point to Point
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Instalasi Perangkat Jaringan Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Berbasis Luas (WAN) Kelas : XI TKJ ……….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Sub Kompetensi : No. Absen : ( )
Kode : Membuat Jaringan WAN Point to Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 point Nilai :

I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan media pada jaringan berbasis luas (WAN)
2. Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat pada jaringan berbasis luas (WAN)
3. Peserta diklat mampu menjelaskan teknologi pada jaringan berbasis luas (WAN) dan
4. Peserta diklat mampu menjelaskan protokol pada jaringan berbasis luas (WAN).

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Spectrum analyzer
b. Access Point Linksys WAP54G dan WRT54G
c. Antena Grid
d. Kabel pigtail
e. Boks Radio Access Point
f. Power over Ethernet (PoE)
g. Global Positioning System (GPS)
h. Tower/ Tiang besi 6 meter
i. Pipa besi letter S
j. Laptop

2. Bahan :
a. Kabel UTP straighthrough 40 meter
b. Kabel LAN tester
c. Kunci pas
d. Obeng

IV. Gambar Kerja

POINT TO POINT

Base Station CPE

Gambar 1. Instalasi WAN dengan sistem point to point.

V. Langkah Kerja
Instalasi Base Station (Gedung pusat pemancar)
1. Mensetting Access Point Linksys WRT54G
a. Buka web browser (IE, Mozilla, Opera dll) ketik IP address Access Point yang telah diketahui
b. Muncul jendela autentikasi. Masukkan username “kosong” dan password “admin”
c. Web browser menampilkan halaman setup. Pilih menu “wireless” | Isikan wireless network
name (SSID) dengan “nama siswa” | klik tombol “save settings”
d. Klik menu “setup” | isikan IP address Access Point yang baru 172.16.1.2
e. Restart Access Point dan dipasang di dalam boks, kencangkan

2. Memasang antena grid, pigtail dan boks antena.


a. Antena grid dirakit
b. Antena grid dipasang di pipa besi letter S dan badan besi tower
c. Lakukan pemasangan kabel pitail yang menghubungkan Access Point dan antena grid dan
kabel UTP straight
d. Boks di tutup, dibaut dan sambungan kabel pigtail dibungkus dengan isolasi sampai tidak ada
kebocoran udara
e. Ujung kabel UTP di bawah, dikoneksikan dengan PoE (Power over Ethernet) untuk mengirim
catu daya ke Access Point di tower.
f. Siapkan satu unit PC sebagai server dan koneksikan ke Access Point menggunakan kabel UTP
tersebut
g. Berikan IP address PC server: 172.16.1.1

Instalasi CPE (Customer Premises Equipment) – Client


1. Mengukur jarak dengan Base station, ketinggian tanah, topografi menggunakan GPS dan dicatat
2. Mengamati LoS (Line of Sight) menuju Access Point Base Station
3. Memasang antena grid, pigtail dan boks antena.
a. Antena grid dirakit
b. Antena grid dipasang di tiang besi
c. Lakukan pemasangan kabel pitail yang menghubungkan Radio bridge dan antena grid dan
kabel UTP straight
d. Boks di tutup, dibaut dan sambungan kabel pigtail dibungkus dengan isolasi sampai tidak ada
kebocoran udara
e. Ujung kabel UTP di bawah, dikoneksikan dengan PoE (Power over Ethernet) untuk mengirim
catu daya ke bridge di tower.
f. Siapkan satu unit laptop/PC sebagai client dan koneksikan ke Radio bridge menggunakan kabel
UTP tersebut

4. Mensetting Radio Access Point WAP54G sebagai bridge


a. Buka web browser (IE, Mozilla, Opera dll) ketik IP address Access Point yang telah diketahui
b. Muncul jendela autentikasi. Masukkan username “kosong” dan password “admin”
c. Web browser menampilkan halaman setup. Pilih menu “AP mode” | pilih mode “AP client”
d. Klik tombol “Site Survey” untuk mendeteksi adanya sinyal dari Access Point
e. Akan muncul jendela site survey yang menampilkan SSID Access Point “ nama siswa” dan klik
pada SSID tersebut
f. Kembali ke menu AP client, dan akan muncul MAC address Access Point yang telah dipilih
g. Klik menu “setup” | isikan IP address Access Point yang baru 172.16.1.3

5. Mengkoneksikan laptop dengan PC server di Base Station


a. Pastikan kabel UTP, PoE terpasang dengan benar
b. Setting IP address port ethernet laptop menyesuaikan (satu network) dengan IP address
Access Point yaitu: 172.16.1.4

6. Ceklah koneksi laptop dan Radio bridge dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt,
C:\ping 172.16.1.3

7. Ceklah koneksi laptop dan Access Point dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt,
C:\ping 172.16.1.2

8. Ceklah koneksi laptop dan PC server dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt.
C:\ping 172.16.1.1

Mengukur Kekuatan sinyal Access Point Base Station


1. Mengukur jarak dengan Base station, ketinggian tanah, topografi menggunakan GPS dan dicatat
2. Mencatat kekuatan sinyal yang diterima Spectrum Analyzer, power dan quality sinyal.

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not Problem
No. Connection Test Connect
Connect (Masalah)
1 Laptop client to Radio bridge
2 Laptop client 1 to Access Point
3 Laptop client to PC server

Timer (Waktu)
7. Move off : waktu dimana pekerjaan mulai dikerjakan dengan format (hh:mm)
8. Server : waktu dimana pekerjaan diakhiri dengan format (hh:mm)
9. Note : Masalah yang terjadi saat praktik
Job Move off Server Problem
No.
(Pekerjaan) (Mulai Bergerak) (Mengakhiri) (Masalah)
1 Setting Access Point
2 Memasang antena grid, boks, pigtail
3 Setting PC server
4 Mengukur jarak, ketinggian dengan GPS
5 Memasang antena grid, boks, pigtail
6 Memasang PoE
7 Setting radio bridge
8 Setting laptop dan koneksi ke bridge
9 Tes koneksi laptop to radio bridge
10 Tes koneksi laptop to Access Point
11 Tes koneksi laptop to PC server
12 Mengukur kekuatan sinyal

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab laptop dengan radio bridge tidak bisa konek ?
2. Apa penyebab laptop dengan Access Point tidak bisa konek ?
3. Apa penyebab laptop dengan PC server di base station tidak bisa konek ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Instalasi Point to Multi
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Instalasi Perangkat Jaringan Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Berbasis Luas (WAN) Kelas : XI TKJ ………….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Sub Kompetensi : No. Absen : ( )
Kode : Membuat Jaringan WAN Point to Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 multi point Nilai :

I. Tujuan
1. Peserta diklat mampu menjelaskan media pada jaringan berbasis luas (WAN)
2. Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat pada jaringan berbasis luas (WAN)
3. Peserta diklat mampu menjelaskan teknologi pada jaringan berbasis luas (WAN) dan
4. Peserta diklat mampu menjelaskan protokol pada jaringan berbasis luas (WAN).

II. Keselamatan Kerja


1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Spectrum analyzer
b. Access Point Linksys WAP54G dan WRT54G
c. Antena Omni directional
d. Antena Grid
e. Kabel pigtail
f. Boks Radio Access Point
g. Power over Ethernet (PoE)
h. Global Positioning System (GPS)
i. Tower/ Tiang besi 6 meter
j. Pipa besi letter S
k. Laptop

2. Bahan :
a. Kabel UTP straighthrough 40 meter
b. Kabel LAN tester
c. Kunci pas
d. Obeng

IV. Gambar Kerja

Client

POINT TO MULTI POINT

Base Station

Gambar 1. Instalasi WAN dengan sistem point to multi point.

V. Langkah Kerja
Instalasi Base Station (Gedung pusat pemancar)
1. Mensetting Access Point Linksys WRT54G
a. Buka web browser (IE, Mozilla, Opera dll) ketik IP address Access Point yang telah diketahui
b. Muncul jendela autentikasi. Masukkan username “kosong” dan password “admin”
c. Web browser menampilkan halaman setup. Pilih menu “wireless” | Isikan wireless network
name (SSID) dengan “nama siswa” | klik tombol “save settings”
d. Klik menu “setup” | isikan IP address Access Point yang baru 172.16.1.2
e. Restart Access Point dan dipasang di dalam boks, kencangkan
2. Memasang antena Omni, pigtail dan boks antena.
a. Antena grid dirakit
b. Antena grid dipasang di pipa besi letter S dan badan besi tower
c. Lakukan pemasangan kabel pitail yang menghubungkan Access Point dan antena omni dan
kabel UTP straight
d. Boks di tutup, dibaut dan sambungan kabel pigtail dibungkus dengan isolasi sampai tidak ada
kebocoran udara
e. Ujung kabel UTP di bawah, dikoneksikan dengan PoE (Power over Ethernet) untuk mengirim
catu daya ke Access Point di tower.
f. Siapkan satu unit PC sebagai server dan koneksikan ke Access Point menggunakan kabel UTP
tersebut
g. Berikan IP address PC server: 172.16.1.1

Instalasi CPE (Customer Premises Equipment) – Client


1. Mengukur jarak dengan Base station, ketinggian tanah, topografi menggunakan GPS dan dicatat
2. Mengamati LoS (Line of Sight) menuju Access Point Base Station
3. Memasang antena grid, pigtail dan boks antena.
a. Antena grid dirakit
b. Antena grid dipasang di tiang besi
c. Lakukan pemasangan kabel pitail yang menghubungkan Radio bridge dan antena grid dan
kabel UTP straight
d. Boks di tutup, dibaut dan sambungan kabel pigtail dibungkus dengan isolasi sampai tidak ada
kebocoran udara
e. Ujung kabel UTP di bawah, dikoneksikan dengan PoE (Power over Ethernet) untuk mengirim
catu daya ke bridge di tower.
f. Siapkan satu unit laptop/PC sebagai client dan koneksikan ke Radio bridge menggunakan kabel
UTP tersebut

4. Mensetting Radio Access Point WAP54G sebagai bridge


a. Buka web browser (IE, Mozilla, Opera dll) ketik IP address Access Point yang telah diketahui
b. Muncul jendela autentikasi. Masukkan username “kosong” dan password “admin”
c. Web browser menampilkan halaman setup. Pilih menu “AP mode” | pilih mode “AP client”
d. Klik tombol “Site Survey” untuk mendeteksi adanya sinyal dari Access Point
e. Akan muncul jendela site survey yang menampilkan SSID Access Point “ nama siswa” dan klik
pada SSID tersebut
f. Kembali ke menu AP client, dan akan muncul MAC address Access Point yang telah dipilih
g. Klik menu “setup” | isikan IP address Access Point yang baru 172.16.1.3

5. Mengkoneksikan laptop dengan PC server di Base Station


a. Pastikan kabel UTP, PoE terpasang dengan benar
b. Setting IP address port ethernet laptop menyesuaikan (satu network) dengan IP address
Access Point yaitu: 172.16.1.4

6. Ceklah koneksi laptop dan Radio bridge dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt,
C:\ping 172.16.1.3

7. Ceklah koneksi laptop dan Access Point dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt,
C:\ping 172.16.1.2

8. Ceklah koneksi laptop dan PC server dengan menggunakan perintah “ping” di command prompt.
C:\ping 172.16.1.1

Mengukur Kekuatan sinyal Access Point Base Station


1. Mengukur jarak dengan Base station, ketinggian tanah, topografi menggunakan GPS dan dicatat
2. Mencatat kekuatan sinyal yang diterima Spectrum Analyzer, power dan quality sinyal.

VI. Tabel Kerja


Berilah Tanda cek / centang () pada kolom connect jika hubungan antar PC ada, dan not connect jika tidak
ada hubungan antara PC tersebut.
Not Problem
No. Connection Test Connect
Connect (Masalah)
1 Laptop client to Radio bridge
2 Laptop client 1 to Access Point
3 Laptop client to PC server

Timer (Waktu)
1. Move off : waktu dimana pekerjaan mulai dikerjakan dengan format (hh:mm)
2. Server : waktu dimana pekerjaan diakhiri dengan format (hh:mm)
3. Note : Masalah yang terjadi saat praktik
Job 2 a g
No. (Pekerjaan) s an
1 Setting Access Point Mem a te
n na
omni, boks, pigtail Move off Server Problem
3 Setting PC server (Mulai Bergerak) (Mengakhiri) (Masalah)
4 Mengukur jarak, ketinggian dengan GPS
5 Memasang antena grid, boks, pigtail
6 Memasang PoE
7 Setting radio bridge
8 Setting laptop dan koneksi ke bridge
9 Tes koneksi laptop to radio bridge
10 Tes koneksi laptop to Access Point
11 Tes koneksi laptop to PC server
12 Mengukur kekuatan sinyal

VII. Evaluasi
1. Apa penyebab laptop dengan radio bridge tidak bisa konek ?
2. Apa penyebab laptop dengan Access Point tidak bisa konek ?
3. Apa penyebab laptop dengan PC server di base station tidak bisa konek ?

VIII. Kesimpulan
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Konfigurasi Mikrotik 1
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Internet Kelas : XI TKJ ………….
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Sub Kompetensi : No. Absen : ( )
Kode : Membuat Jaringan WAN Point to multi Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 point Nilai :
I. Tujuan :
1. Siswa dapat mengerti apa itu Mikrotik
2. Siswa dapat menginstall Mikrotik
3. Siswa mampu mensetting DHCP server
II. Keselamatan Kerja
1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

II. Pendahuluan :
Mikrotik adalah Os system operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer
menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan
wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.
a. Navigasi CLI (command line interface) Mikrotik

b. List of Commands

c. Perintah umum CLI

Pada RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang disebut dengan 'Firewall'. Fitur ini biasanya banyak
digunakan untuk melakukan filtering akses (Filter Rule), Forwarding (NAT), dan juga untuk menandai koneksi
maupun paket dari trafik data yang melewati router ( Mangle). Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat
berjalan dengan baik, kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai. Terdapat sebuah parameter utama pada
rule di fitur firewall ini yaitu 'Chain'. Parameter ini memiliki kegunaan untuk menetukan jenis trafik yang akan
di-manage pada fitur firewall dan setiap fungsi pada firewall seperti Filter Rule, NAT, Mangle memiliki opsi
chain yang berbeda.

III. Alat dan Bahan :


 File ISO Mikrotik
 Virtual box/VMWARE
 File ISO WindowsXP
IV. Langkah kerja :
1. pertama-tama adalah membuka Virtual Box,kemudian Klik “NEW”
2. lalu klik nama “ Mikrotik” lalu pilih next sampai akhir dan create
3. klik perintah setting pada virtual box Storage  IDF Controller Choose Mikrotik ISO
4. lalu klik network  ceklis Adapter 1 pilih Bridge Adapter  klik Adapter 2 pilih Internal Network.
5. jika sudah klik Star pada Virtual Box , tunggu sampai proses instalasi lalu reboot.
6. ketik admin pada login lalu enter dua kali
7. setelah itu ketik “ system identity set name=TKJHEBAT-[namasiswa]”
8. dan buat password misalnya “hebat1234” lalu enter
9. langkah selanjutnya ketik “ system rebot”
10. jika sudah ketik kembali admin “enter” masukan password yang tadi sudah dibuat.
11. ketik interface print -> Setting ether1 dan ether2 menjadi WAN dan LAN
12. menggunkan perintah “ Interface set ether1 name=WAN” dan
13. “ interface set ether2 name=LAN”
14. setelah itu KETIK Interface print
15. ketik kembali “ ip address print”
16. setelah itu akan menguji IP address dengan menggunkan
17. Perintah “ip address add address=192.168.100.2/24 Interface=WAN”
18. “ip address add address=192.168.200.1/24 Interface=LAN”
19. jika masih ada ip addresnya menggunkan perintah “ ip address remove 0”
20. jika sudah selesai lankah selanjjutnya kita akan menyetting gateway dengan menggunakan perintah “ip
route add gateway=192.168.100.1” atau ip route add dst-address=0.0.0.0/0
gateway=192.168.100.1 , setelah itu kita cek menggunakan perintah “ ip dns print”
 catatan:
 dst-address sesuai artinya, alamat tujuan. Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari konsep dasar IP address.
 IP 0.0.0.0/0 atau 0.0.0.0/0 = semua alamat ip dari 0.0.0.1 s/d 255.255.255.255 artinya semua IP pada
range semua subnet, atau dengan kata lain: Default Gateway. Jika tidak ada route lain yang disetting
untuk range IP tertentu, maka trafik akan diarahkan ke default gateway ini. misalnya di router tidak kita
kasih default gateway, maka jika ada paket yang tujuannya ke alamat IP google, maka router tidak akan
tahu paket mau dikemanakan, dan akhirnya dibuang dengan status unresolved. Kalau default route
(default gateway, dalam hal ini 0.0.0.0/0) dimasukkan ke dalam router, maka jika tidak ada rule
routing lain yang cocok yang subnetmask nya lebih besar, router akan mengirimnya ke default gateway
21. jika sudah kita setting dns nya dengan perintah IP dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-
remote-request=yes

 catatan :
 DNS atau Domain Name System berfungsi untuk memetakan nama domain dari situs tertentu ke dalam IP
address. Begitu juga DNS yang ada pada mikrotik yang berfungsi agar komputer yang berada dalam
jaringan tersebut bisa mengakses domain dari sebuah situs.seperti google.com, yahoo.com,
facebook.com dan lain-lain. Sebagai catatan, jaringan komputer (termasuk internet) berkomunikasi
dengan
menggunakan alamat IP bukan dengan nama-nama domain seperti .com, .net, .org, dll. Itulah sebabnya
untuk mengkonfigurasikan komputer user maupun router yang akan mengakses internet DNS Server nya
harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Jika tidak, maka situs yang akan dituju tidak bisa diakses karena IP
address nya tidak dapat diketahui
 IP DNS primary ISP : 8.8.8.8 dan secondary :8.8.4.4, adalah DNS punya google
 allow-remote-request=yes berfungsi untuk menjadikan router mikrotik sebagai DNS server juga sehingga
pada saat anda setting DNS di komputer client anda hanya cukup memasukan ip address router yang
mengarah ke jaringan LAN. Tidak lagi diarahkan ke DNS Server milik Google ataupun ISP, atau lainnya.
Hal ini dapat menghemat penggunaan Bandwidth karena pertanyaan-pertanyaan DNS hanya akan
diberikan ke Router Mikrotik

22. kita cek dengan perintah “ ip dns print”


23. langkah terakhir adalah ketik “ ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=WAN src-
address=192.168.200.0/24 action=masquerade”
24. dan yang terkahir “ ip firewall nat print”

catatan
 Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke / dari
internet.
 Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari fungsi/kemampuan firewall
yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang
hanya satu buah / beberapa buah.
 NAT atau di sebut juga dengan Network Address Translation bertugas yang melakukan
perubahan(Translation) dari sebuah paket data yang merubah IP Address Private menjadi Ip Address
Publik dengan opsi yang dapat di pilih pada action masquerade maka otomatis Ip Address private akan
menjadi Ip Address Publik
 dstnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah destination address pada sebuah paket data. Biasa digunakan untuk
membuat host dalam jaringan lokal dapat diakses dari luar jaringan (internet) dengan cara NAT akan
mengganti alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal. Jadi kesimpulan fungsi dari chain ini
adalah untuk mengubah/mengganti IP Address tujuan pada sebuah paket data.
 srcnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah source address dari sebuah paket data. Sebagai contoh kasus fungsi
dari chain ini banyak digunakan ketika kita melakukan akses website dari jaringan LAN. Secara aturan
untuk IP Address local tidak diperbolehkan untuk masuk ke jaringan WAN, maka diperlukan
konfigurasi 'srcnat' ini. Sehingga IP Address lokal akan disembunyikan dan diganti dengan IP
Address public yang terpasang pada router.

 Contoh implementasi firewall dan NAT


untuk melakukan percobaan dibawah ini jangan menumpuk NAT karena fungsi NAT yang di
tumpuk maka router mikrotik akan menjalankan semua pada baris-baris NAT
dibawah,remove terlebih dahulu

1. kita akan mensetting client 1,2,3 agar IP pada komputer tersebut dapat di translasi pada NAT
dan dapat menggunakan interne ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1
action=masquerade dengan demikian semua client pada komputer diatas dapat menggunakan
internet karena adanya action masquerade untuk dapat menggunakan internet
2. sekarang kita akan menyetting client 1 dan client 2 agar terhubung internet sedangkan
client 3 tidak,berikut caranya ip firewall nat add chain=srcnat src-
address=192.168.88.2-192.168.88.3 out-interface=ether 1 action=masquerade
dengan settingan di atas maka yang dapat terhubung ke internet hanya client 1 yang memiliki ip
192.168.88.2 dan client 2 yang memiliki ip 192.168.88.3
3. Kita akan membolehkan hak akses browsing untuk 1 client saja misal pada client 1
saja, sedangkan client 2 dan 3 tidak di berikan hak akses browsing berikut
caranya
ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.2 protocol=tcp dst-port=80
out-interface=ether 1 action=masquerade dengan settingan diatas maka hanya client 1
saja yang dapat hak akses browsing sedangkan client yang lainnya tidak
4. Misalka Kita hanya mengizinkan client 2 saja untuk dapat Login ke dalam
email yahoo,gmail,dan email selainnya ip firewall nat add chain=srcnat src-
address=192.168.88.3 protocol=tcp dst-port=443 out-interface=ether1
action=masquerade
5. kita akan mengijinkan client 1 saja untuk bisa melakukan ping maka settingannya
sebagai berikut ip firewall nat add chain=srcnat src-address=192.168.88.2
protocol=icmp out-interface=ether 1 action=masquerade
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Mikrotik
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Web Proxy Dengan DHCP pada
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Kelas : XI TKJ
Mikrotik
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan No. Absen :
Sub Kompetensi :
Kode : Instruktur :
memblok situs
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :
I. Tujuan :
1. Siswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan web proxy
2. Siswa juga bisa tahu apa saja kegunaan web proxy
II. Keselamatan Kerja
1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack
2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar
4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakanlah kepada instruktur
5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktik
6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

III. Pedahuluan :

Proxy yaitu sebuah komputer server yang bertindak sebgaai komputer lainya untuk menerima atau
melakukan request terhadap konten dari sebuah jaringan internet.Proxy berfungsi untuk mengamankan
jaringan pribadi yang terhubung langsung ke jaringan public.
IV. Alat dan Bahan :
 file iso mikrotik
 WindowsXp
 Virtual Box/VMWare
V. Langkah kerja :
1. Pertama-tama kita mensetting dhcp terlebih dahulu sebelum memasuki webProxy.Berikut langkah-
langkahnya :
2. Kita ubah dulu ip addressnya dengan cara “ip address add address=192.168.0.2/24 interface=WAN
(berdasarkan no.absenya), jika ip kemarin masih ada kita dapat menghapusnya dengan cara : ip
address remove 0” lalu kita buat ip LAN-nya dengan cara “ ip address add address=192.168.100.1/24
interface=LAN”
3. Setelah itu ganti gateway/remove jika masih ada dengan perintah “ ip route remove 0” lalu tambahkan
gateway yang baru dengan cara “ip route add gateway=192.168.2.1” setelah itu cek dengan perintah “
ip route print”
4. Lalu isi dns dengan perintah “ip dns set primary-dns=8.8.8.8” , “ip dns set secondary-dns=8.8.4.4” , “ip
dns set allow-remote-request=yes”. Lalu cek dengan perintah “ ip dns print”
5. Atur ip firewall dengan perintah “ ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=WAN src-
address=192.168.0.2/24 action=masquerade” .lalu cek dengan perintah “ ip firewall nat print”

6. Setelah itu atur DHCP pada mikrotiknya


7. Ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.100.5-192.168.100.100
8. Ip dhcp-server nat add address=192.168.100.0/24 gateway=192.168.2.1 dns-server=8.8.8.8,8.8.4.4
9. Ip dhcp-server nat print
10. Ip dhcp-server add name=dhcp-lan disabled=no address-pool-dhcp-pool

LAN
1. Lalu buka windowsXp
2. Ping terlebih dahulu “ping 8.8.8.8” di cmd
3. Jika diping sudah berhasil semua , ip windowsXp kosongkan saja/obtain setelah itu klik ok-> support
klik repair jika sudah munsul Ip 192.168.100.100 itu tandanya sudah berhasil dhcp-nya.

4. Selanjutnya kita memasuki WebProxy


5. Buka windowsXp-> internet explorer kita coba dengan http//192.168.50.1 . nanti akan keluar gambar
dan bacaan mikrotik dibawah itu ada tulisan winbox.webbox,telnet dan graphs kita pilih winbox ada
tulisan download it klik tulisan tsb->run->run isi connet to dengan password isi sesuai denagn
password mikrotik anda.setelah diisi password klik connet\ct.
6. Setelah masuk kedalam winbox cari tulisan new terminal,lalu aktifkan dengan perintah ini :
7. Ip proxy pr
8. Ip proxy enabled=yes
9. Ip proxy set port=3128
10. Ip proxy set cache-on-disk=yes
11. Ip proxy set cache-administrator= admintkj@smkn3batu.sch.id
12. Ip proxy set always-from-cache=yes
13. Ip proxy pr
14. Ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp src-address=192.168.100.0/24 dst-port=80
action=redirect to-port=3128
15. Ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp src-address=192.168.100.0/24 dst-port=8080
action=redirect to-port=3128
16. Ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp src-address=192.168.100.0/24 dst-port=3128
action=redirect to-port=3128
17. Lalu cari tulisan IP->Web proxy->web proxy setting
18. lalu ubah ceklis enablenya lalu tulis admintkj@smkn3batu.sch.id lalu Ok ..
19. Setelah itu klik tanda plus (+) isi Dst.hostnya apa yang mau kita blok misalnya “lazada.com”
20. Lalu buka kembali internet explorernya ketik detik.com , apakah sudah keblok apaa belum ..

VI. Kesimpulan
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : Keamanan jaringan
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Koneksi Mikrotik ke Kelas : XI TKJ
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan Jaringan No. Absen :
Kode : (PC ROUTER) Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :
I. Tujuan :
 Siswa dapat menginstall mikrotik
 Siswa dapat mengerti mikrotik
 Siswa mampu mengkonfigurasi mikrotik ke jaringan
II. Pendahuluan :
Mikrotik adalah Os system operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan un tuk menjadikan komputer
menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan
wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotsop.
III. Alat dan Bahan :
 File Os Mikrotik
 Virtual Box
 File Os WindowsXP
IV. Langkah Kerja :
1. Pertama-tama ketik system identity set name=smk, lalu ganti password menjadi “hebat123”
2. Sebelumnya atur terlrbih dahulu Networknya ,Adapter 1 (Bridge),Adapter2 (Internal),Adapter3 (Host
Only)
3. Lalu ketik interface print
4. Interface set ether0 name=WAN
5. Interface set ether1 name=LAN
6. Interface set ether2 name=LAN2
7. Lalu buat ip addressnya dengan perintah
8. Ip address add address=192.168.1.2/24 interface=WAN
9. Ip address add address=192.168.10.1/24 interface=LAN
10. Ip address add address=192.168.20.1/24 interface=LAN2
11. Lalu cek dengan perintah ip address print
12. Setelah itu kita buat gateway dengan perintah
13. Ip route add gateway=192.168.1.1
14. Lalu cek dengan perintah “ip route print”
15. Setelah itu buat dns dengan perintah “ ip dns print”
16. Ip dns set primary-dns=8.8.8.8
17. Ip dns set secondary-dns=8.8.4.4
18. Ip dns set allow-remote-request=yes
19. Setelah itu dicek dengan perintah “ ip dns print”
Langkah terakhir
20. Ip firewall nat address chain=srcnat out-interface=WAN src-address=192.168.1.2/24
action=masquerade
21. Ip firewall nat address chain=srcnat out-interface=WAN src-address=192.168.10.1/24
action=masquerade
22. Ip firewall nat address chain=srcnat out-interface=WAN src-address=192.168.20.1/24
action=masquerade
Buka WindowsXp
1. Lalu isi Ipnya dengan 192.168.10.2
2. Netmask 255.255.255.0
3. Gateway 192.168.10.1
4. Dan ip dnsnyaa
5. Setelah itu ping
o “ping 192.168.1.2”
o “ping 192.168.10.1”
o “ping 192.168.20.1”
I. TUJUAN
 siswa dapat mengkonfigurasi Simple Queue pada mikrotik dan dapat melimit akses komputer lain.
II. PENDAHULUAN
 Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple
Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client
dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap
client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address
dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
o Single IP (192.168.10.2)
o Network IP (192.168.10.0/24)
o Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di
sebelah kanan kotak isian.
 Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download
max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
III. ALAT DAN BAHAN
 Laptop
 Virtual box (software)
 ISO/CD Image Mikrotik
 ISO/CD Image Windows XP
 Aplikasi Winbox
III. LANGKAH KERJA
1. Masuk aplikasi Winbox
2. Masuk ke Queues > Simple Queues > klik tanda +
setting seperti ini
3. Name : PC1
4. Target Address : 192.168.150.200
5. Target Upload / Target Download : Centang keduanya, lalu atur limit sesuai keinginan.
6. Max Limit : Pilih option kecepatan Upload/Download buat Client
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet :
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Kelas : XI TKJ
Graphical Network
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan No. Absen :
Kode : Simulator Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :

I. Tujuan :
 siswa dapat memahami apa yang dimaksud dengansimulator GNS3
 siswa dapat mengetahui kegunaan simulator GNS3
II. Pendahuluan
 GNS3 adalah sebuah graphical network simulator yang dapat mensimulasikan topologi jaringan yang
lebih kompleks dibandingkan dngan simulator lainnya program ini dinyatakan diberbagai system operasi
seperti windows,linux atau MAC OS X
III. Alat dan Bahan :
 virtual box ,
 file os mikrotik ,
 windows xp ,
IV. Langkah kerja :
 Langkah-langkah membuat image mikrotik pada GNS3
 Pastikan komputer anda sudah terinstall GNS3
 Dan punya ISO mikrotik
 Copyan file iso Mikrotik pada folder program file/gns3
 Lalu buka CMD(paling tidak sudah pindah directory pada cmd)
 Lalu masukkan perintah ini :
 Qemu –img.exe create mikrotik.img –f qcow2 2G
Ket :2G itu menunjukkan 2Gb Harddisk yang akan dipakai
 Lalu masukkan perintah ini :
 exe.-L.-m 128-had mikrotik.img-boot d –localtime –cdrom mikrotik 3.20.ISO
-m itu artinya memory jadi tinggal tergantung dari memory disitu diketik 128 agar tidak berat
 Sekarang tinggal install mikrotiknya
 Setelah anda install mikrotik pada qemu terus anda tutup qemunya
 Setelah itu anda buka GNS3
 Buka toolbar edit  preperences
 Lalu klik qemu guest setelah itu konfigurasi dan pilih file image mikrotik yang telah anda buat
 Lalu klik general setting lalu test setting
 Kalau sukses klik Ok, udah selesai mengabungkan antara image dengan GNS3
 Langkah selanjutnya “ Membuat symbol”
 Pilih toolbar edit lalu pilih symbol manger
 Lalu pilih symbol router
 Lihat pojok kanan atas name : terserah kamu terus typenya : qemu guest
 Lalu klik Ok
 Sekarang anda tinggal masukin dengan mikrotiknya terserah anda amau berapa banyak yang jelas
adalah intropeksi diri laptopna kalao RAM dan Prosesornya besar bisa diatas “20”
V. Hasil kerja
Dapat mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks. Dan dapat mengerti langkah-langkah
dalam mengkonfigurasikan simulator GNS3
VI. Kesimpulan
Jika siswa dan siswi routing pada mikrotik tetapi tidak mempunyai mikrotik ,siswa dan siswi menggunkan
simulator GNS3.
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Kompetensi : Jobsheet : routing static
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Nama PD :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Membangun static Kelas : XI TKJ
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan routing Dengan 4 buah No. Absen :
Kode : mikrotik Instruktur :
Hari / Tanggal : / 2015 Nilai :

I. Tujuan
 mengkonfigurasikan 4 buah Router (mikrotik) agar saling terhubung, tentunya kita harus paham
konsep terlebih dahulu agar pada saat konfigurasi tidak mengalami kesulitan.
II. Pendahuluan
 Disini saya akan memberitahu tentang bagaimana cara membangun static routing dengan 4 buah
mikrotik
III. Alat dan bahan :
 Software virtual box
 file iso mikro versi 5.20
 gns3
IV. Langkah kerja :
1. Install GNS3
3. Pastikan kita sudah mempunyai 4 buah mikrotik router OS (di cloning saja mikrotiknya)
4. Lalu buka gns3 dan klik edit -> Preference -> Virtual Box -> Virtual Guest

5. Lalu kita buat Topologi static routing dengan 4 buah mikrotik

6. Langkah selanjutnya adalah kita konfigurasikan 4buah router tadi. Kita mulai dari Mikrotik 1 terlebih
dahulu.
7. Pertama kita beri nama mikrotiknya system identity set name=R1

8. Dan kemudian memberi nama interfacenya


a. Interface set 0 name=to-LAN
b. Interface set 1 name=to-R2
c. Interface set 2 name=to-R3
d. Interface print

8. Lalu memberikan IP pada setiap interface


 Ip address add address=192.168.10.1/24 interface=to-LAN
 Ip address add address=12.12.12.1/30 interface=to-R2
 Ip address add address=13.13.13.1/30 interface=to-R3
 Ip address print

9. Menambahkan Routingnya
 Ip route add dst-
address=192.168.20.0/24
gateway=12.12.12.2
 Ip route add dst-
address=192.168.30.0/24
gateway=13.13.13.2
 Ip route add dst-
address=192.168.40.0/24
gateway=13.13.13.2
 Ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=12.12.12.2
 Ip route add dst-address=24.24.24.0/30 gateway=12.12.12.2
 Ip route add dst-address=34.34.34.0/30 gateway=13.13.13.2
 Ip route print
10. Konfigurasi MIKROTIK 2 Pertama kita beri nama mikrotiknya system identity set name=R2

11. Dan kemudian beri nama


 interfacenya Interface set 0 name=to-LAN
 Interface set 1 name=to-R1
 Interface set 2 name=to-R4
 Interface print

12. Lalu berikan IP pada interfacenya Ip address add


address=192.168.20.1/24 interface=to-LAN Ip
address add address=12.12.12.2/30 interface=to-
R1 Ip address add address=24.24.24.1/30
interface=to-R4 Ip address print

13. Menambahkan Routingnya


 Ip route add dst-address=192.168.10.0/24
gateway=12.12.12.1
 Ip route add dst-address=192.168.30.0/24
gateway=12.12.12.1
 Ip route add dst-address=192.168.30.0/24
gateway=24.24.24.2
 Ip route add dst-address=192.168.40.0/24
gateway=24.24.24.2
 Ip route add dst-address=13.13.13.0/30 gateway=12.12.12.1
 Ip route add dst-address=34.34.34.0/30 gateway=24.24.24.2
 Ip route print
14. Konfigurasi MIKROTIK3 Pertama kita beri nama mikrotiknya system identity set name=R3

15. Dan kemudian nama interfacenya


 Interface set 0 name=to-LAN Interface set 1
name=to-R4
 Interface set 2 name=to-R1 Interface print

16. Lalu berikan ip pada interfacenya


 Ip address add address=192.168.30.1/24
interface=to-LAN
 Ip address add address=34.34.34.1/30
gateway=to-R4
 Ip address add address=13.13.13.2/30 gateway=to-R1
 Ip address print

17. Menambahkan routingnya


 Ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=13.13.13.1
 Ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=13.13.13.1
 Ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=34.34.34.2
 Ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=34.34.34.2
 Ip route add dst-address=12.12.12.0/30 gateway=13.13.13.1
 Ip route add dst-address=24.24.24.0/30 gateway=34.34.34.2
 Ip route print
18. Konfigurasi MIKROTIK 4 Pertama beri nama mikrotiknya system identity set name=R4

19. Dan kemudian nama interfacenya Interface set 0


name=to-LAN Interface set 1 name=to-R3
Interface set 2 name=to-R2 Interface print

21. Lalu berikan IP pada interfacenya


 Ip address add
address=192.168.40.1/24
interface=to-LAN
 Ip address add
address=34.34.34.2/30
interface=to-R3
 Ip address add
address=24.24.24.2/30 interface=to-R2
 Ip address print

22. Menambahkan routingnya


 Ip route add dst-
address=192.168.10.0/24
gateway=34.34.34.1
 Ip route add dst-
address=192.168.10.0/24
gateway=24.24.24.1
 Ip route add dst-
address=192.168.20.0/24
gateway=24.24.24.1
 Ip route add dst-
address=192.168.30.0/24
gateway=34.34.34.1
 Ip route add dst-
address=12.12.12.0/30
gateway=24.24.24.1
 Ip route add dst-address=13.13.13.0/30 gateway=34.34.34.1
 Ip route print

V. Hasil kerja
1. Ping dari mikrotik 1 (R1) Ping 192.168.20.1 Ping 192.168.30.1 Ping 192.168.40.1

2. Ping dari mikrotik 2 (R2) Ping 192.168.10.1 Ping 192.168.30.1 Ping 192.168.40.1

3. Ping dari mikrotik 3 (R3) Ping 192.168.10.1 Ping 192.168.20.1 Ping 192.168.40.1
4. Ping dari mikrotik 4 (R4) Ping 192.168.10.1 Ping 192.168.20.1 Ping 192.168.30.1
Sekolah : SMK NEGERI 3 BATU Standar Kompetensi : Jobsheet : static routing
Bid. Studi Keah. : Tekn. Informasi & Komunikasi Melakukan Instalasi Nama Siswa :
Prg. Stud. Keah. : Teknik Komp. & Informatika Perangkat Jaringan Lokal Kelas : XI TKJ
Komp. Dsr Keah : Teknik Komp. & Jaringan (LAN) No. Absen :
Kode : Instruktur :
Hari / Tanggal : , - - 2015 Nilai :

I. Tujuan
1. siswa dapat mengerti langkah-langkah dalam mengkonfigurasi static routing
2. siswa dapat membuat 6 buah routing tersebut saling terhubung
II. Pendahuluan
1. Siswa memahami subnetting
2. Siswa memahami troubleshooting mikrotik
3. Dalam mengerjakan static routing ini, butuh sebuah ketelitian. jadi dengan kemauan yang serius disetai
teliti, konfigurasi-nya akan berhasil!
III. Alat dan Bahan :

1. Virtual box
2. GMS3
3. OS mikrotik
IV. Langkah Kerja :
1. Install GNS3
2. Pastikan kita sudah mempunyai 6 buah mikrotik
3. Lalu buka gns3 dan klik edit -> Preference -> Virtual Box -> Virtual Guest
4. Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi ke-6 mikrotik
A. MIK-1
1. sys identity set name=R1
2. int pr
3. int set 0 name=to-lan
4. int set 1 name=to-R2
5. int set 2 name=to-R4
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.10.1/24 interface=to-lAN
8. ip address add address=12.12.12.1/30 Interface=to-R2
9. ip address add address=14.14.14.1/30 Interface=to-R4
10. ip rou pr
11. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=12.12.12.2
12. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=12.12.12.2
13. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=14.14.14.2
14. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=14.14.14.2
15. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=14.14.14.2
16. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=14.14.14.2
17. ip route add dst-address=23.23.23.0/30 gateway=12.12.12.2
18. ip route add dst-address=36.36.36.0/30 gateway=12.12.12.2
19. ip route add dst-address=45.45.45.0/30 gateway=14.14.14.2
20. ip route add dst-address=56.56.56.0/30 gateway=14.14.14.2
B. MIK-2
1. sys identity set name=R2
2. int pr
3. interface set 0 name=to-LAN
4. interface set 1 name=to-R1
5. interface set 2 name=to-R3
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.20.1/24 interface=to-LAN
8. ip address add address=12.12.12.2/30 interface=to-R1
9. ip address add address=23.23.23.1/30 interface=to-R3
10. ip rou pr
11. ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=12.12.12.1
12. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=23.23.23.2
13. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=12.12.12.1
14. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=12.12.12.1
15. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=23.23.23.2
16. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=23.23.23.2
17. ip route add dst-address=14.14.14.0/30 gateway=12.12.12.1
18. ip route add dst-address=36.36.36.0/30 gateway=23.23.23.2
19. ip route add dst-address=45.45.45.0/30 gateway=12.12.12.1
20. ip route add dst-address=56.56.56.0/30 gateway=23.23.23.2
C. MIK-3
1. sys identity set name=R3
2. int pr
3. interface set 0 name=to-LAN
4. interface set 1 name=to-R6
5. interface set 2 name=to-R2
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.30.1/24 interface=to-LAN
8. ip address add address=36.36.36.1/30 interface=to-R6
9. ip address add address=23.23.23.2/30 interface=to-R2
10. ip rou pr
11. ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=23.23.23.1
12. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=23.23.23.1
13. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=36.36.36.2
14. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=23.23.23.1
15. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=36.36.36.2
16. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=36.36.36.2
17. ip route add dst-address=12.12.12.0/30 gateway=23.23.23.1
18. ip route add dst-address=14.14.14.0/30 gateway=23.23.23.1
19. ip route add dst-address=45.45.45.0/30 gateway=36.36.36.2
20. ip route add dst-address=56.56.56.0/30 gateway=36.36.36.2
D. MIK-4
1. sys identity set name=R4
2. int pr
3. interface set 0 name=to-LAN
4. interface set 1 name=to-R5
5. interface set 2 name=to-R1
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.40.1/24 interface=to-LAN
8. ip address add address=45.45.45.0/30 interface=to-R5
9. ip address add address=14.14.14.2/30 interface=to-R1
10. ip rou pr
11. Ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=14.14.14.1
12. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=14.14.14.1
13. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=45.45.45.2
14. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=14.14.14.1
15. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=45.45.45.2
16. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=45.45.45.2
17. ip route add dst-address=12.12.12.0/30 gateway=14.14.14.1
18. ip route add dst-address=23.23.23.0/30 gateway=14.14.14.1
19. ip route add dst-address=36.36.36.0/30 gateway=45.45.45.2
20. ip route add dst-address=56.56.56.0/30 gateway=45.45.45.2
E. MIK-5
1. sys identity set name=R5
2. int pr
3. interface set 0 name=to-LAN
4. interface set 1 name=t0-R4
5. interface set2 name=to-R6
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.50.1/24 interface=to-LAN
8. ip address add address=45.45.45.2/30 interface=to-R4
9. ip address add address=56.56.56.1/30 interface=to-R6
10. ip rou pr
11. ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=45.45.45.1
12. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=56.56.56.2
13. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=45.45.45.1
14. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=56.56.56.2
15. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=45.45.45.1
16. ip route add dst-address=192.168.60.0/24 gateway=56.56.56.2
17. ip route add dst-address=12.12.12.0/30 gateway=45.45.45.1
18. ip route add dst-address=14.14.14.0/30 gateway=45.45.45.1
19. ip route add dst-address=23.23.23.0/30 gateway=56.56.56.2
20. ip route add dst-address=36.36.36.0/30 gateway=56.56.56.2
F. MIK-6
1. sys identity set name=r=R6
2. int pr
3. Interface set 0 name=to-LAN
4. Interface set 1 name=to-R3
5. Interface set 2 name=to-R5
6. ip add pr
7. ip address add address=192.168.60.1/24 interface=to-LAN
8. ip address add address=36.36.36.2/30 interface=to-R3
9. ip address add address=56.56.56.2/30 interface=to-R5
10. ip rou pr
11. ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=36.36.36.1
12. ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=56.56.56.1
13. ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=36.36.36.1
14. ip route add dst-address=192.168.30.0/24 gateway=36.36.36.1
15. ip route add dst-address=192.168.40.0/24 gateway=56.56.56.1
16. ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=56.56.56.1
17. ip route add dst-address=45.45.45.0/30 gateway=56.56.56.1
18. ip route add dst-address=12.12.12.0/30 gateway=36.36.36.1
19. ip route add dst-address=14.14.14.0/30 gateway=56.56.56.1
20. ip route add dsy-address=23.23.23.0/30 gateway=36.36.36.1
V. Hasil kerja
(di mik-1/R1)
 ping 192.168.20.1
 ping 192.168.30.1
 ping 192.168.40.1
 ping 192.168.50.1
 ping 192.168.60.1
(di mik-6/R6)
 ping 192.168.10.1
 ping 192.168.20.1
 ping 192.168.30.1
 ping 192.168.40.1
 ping 192.168.50.1

Anda mungkin juga menyukai