Anda di halaman 1dari 8

PERANAN ETIKA PROFESI DALAM PENINGKATAN KERJA

PROFESI
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang yang berkembang
pesat seolah menjadi kebutuhan penting bagi manusia dan masyarakat. Perkembangan
dengan kemajuan teknologi, mendorong kita untuk senatiasa berupaya meningkatkan
kemampuan dalam hal penguasaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi
informasi secara tidak langsung telah merubah nilai-nilai moral masyarakat karena
marakya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi. Internet dan media
informasi lainnya yang saat ini sering disalahgunakan seperti  bayaknya kejahatan
cyber yang terjadi, berita hoax, berbagai pembajakan dan kasus– kasus lainnya.
Dalam hal ini kita harus memperhatikan kode etik dalam profesi teknologi informasi.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional  Etika merupakan kata yang sudah familiar dengan kehidupan kita hseati-
hari. Dimana pun kita berada pasti tidak bisa lepas dari etika. Begitupun dalam
profesi, etika tidak bisa dilepaskan dari profesi. Tiap profesi pasti mempunyai
etikanya masing-masing. Mengapa etika ada dalam suatu profesi? Karena etika
mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu profesi. Dalam menjalani suatu
profesi, kita tidak bisa hanya mengandalkan keahlian dan kecakapan kita tanpa
memperhatikan etika dalam bekerja. Penerapan Etika Profesi yang menjadi bagian
dari etika sosial berkaitan dengan bagaimana mereka harus menjalankan profesinya
secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan penerappan etika profesi
diharapkan kaum profesional bisa bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang dijalankan dari segi tuntutan pekerjaannya.
B. Kondisi saat ini
Implementasi etika di era globalisasi, berarti berbicara tentang bagaimana seseorang,
sekelompok orang, atau suatu masyarakat tertentu dapat menata dirinya agar siap
mengimplementasikan segala tindakannya sesuai dengan etika yang dapat diterima di
berbagai lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, organisasi,
masyarakat, sampai pada lingkungan di lingkup nasional maupun internasional. Setiap
orang menyadari bahwa dalam menjalani kehidupannya mereka diberi kebebasan
untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Umumnya mereka mentaati
aturan yang diwariskan oleh orang tua, leluhur, nenek moyang mereka dan juga amat
patuh pada hukum alam, aturan-aturan, baik tertulis maupun tidak seperti aturan
masyarakat modern sekarang ini yang sarat dengan prosedur dan birokrasi yang
berliku dan berjenjang. Mereka menyadari bahwa berperilaku menyimpang dari
aturan akan berakibat buruk dan mungkin fatal. Dalam situasi seperti ini seseorang,
sekelompok orang atau suatu masyarakat tertentu dalam melakukan tindakan harus
dipikirkan akibatnya dan siap untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan yang
dipilih sebagai hasil keputusannya. Seseorang, sekelompok orang, atau suatu
masyarakat tertentu dalam melakukan suatu tindakan, sebenarnya banyak pihak yang
memberikan kontribusi apakah itu orang tua, saudara, guru, teman, adat istiadat dan
tradisi, ingkungan sosial, tokoh agama, pemerintah, pemimpin, pelbagai ideologi, dll.
Kontribusi yang mereka berikan bisa dalam bentuk kontribusi kesalahan atau
kontribusi kebenaran. Dengan demikian etika dipandang sebagai sarana orientasi bagi
usaha manusia bagaimana seharusnya hidup dan bertindak. Etika membantu
seseorang, sekelompok orang atau masyarakat untuk mencari orientasi. Tujuannya
agar seseorang, sekelompok orang atau masyarakat tersebut tidak hidup dengan cara
ikut-ikutan saja terhadap pelbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana seharusnya
hidup, melainkan agar dapat mengerti dan memahami mengapa harus bersikap sesuai
kepribadiannya. Etika membantu seseorang, sekelompok orang dan masyarakat
tertentu agar mampu mempertanggungjawabkan kehidupannya. Dengan demikian,
etika berusaha untuk mengerti mengapa, atau atas dasar apa seseorang, sekelompok
orang atau masyarakat harus hidup menurut norma-norma tertentu.
C. Kondisi yang diinginkan
1. Prinsip bertanggung jawab
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa semua profesional wajib bertanggung jawab
atas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini pun meliputi hasil dari pekerjaan tersebut.
Sebagai profesional, kamu juga harus siap bertanggung jawab terhadap dampak
dari keputusan dan apa pun yang dibuat dalam pekerjaan pada kehidupan orang
lain dan juga masyarakat umum.
2. Prinsip keadilan
Maksud dari prinsip  ini adalah bahwa seorang profesional harus selalu
mementingkan nilai keadilan dalam pekerjaannya. Apapun yang dilakukan harus
adil dan diberikan pada siapapun yang berhak, apalagi bagi profesi yang melayani
rakyat seperti petugas kesehatan, polisi, dan lain-lain.
3. Prinsip otonomi

Profesional dalam dunia kerja memiliki kebebasan dan wewenang untuk bekerja
sesuai dengan profesinya. Hal ini juga berarti seorang profesional memiliki hak
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan kode etik profesi
yang berlaku.

4. Prinsip integritas moral

Dalam etika profesi, integritas moral sangat penting karena merupakan kualitas
kejujuran dan prinsip moral yang dilakukan secara konsisten sebagai seorang
profesional. Sebagai seorang profesional, kamu harus ingat untuk menjaga
kepentingan profesi, diri sendiri, dan juga memikirkan kepentingan masyarakat.

D. Pembahasan
1. Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik
profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi professional.
 Ciri-Ciri Etika Profesi
a. Hubungan yang erat dengan profesi lain.
b. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat
dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
c. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang
terus berkembang dan diperluas.
d. Suatu teknik intelektual.  
e. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
f. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
g. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat
diselenggarakan.
h. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
i. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung
jawab dari pekerjaan profesi.
j. Pengakuan sebagai profesi.

1.  Teknologi Informasi dalam Etika Profesi


Dalam lingkup teknologi informasi, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara
professional atau developer teknologi informasi  dengan klien, antara para
professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan
pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna
jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang
harus ia perhatikan seperti :
a. untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya
b. user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya:
hacker, cracker, dll).
2. Teknologi Informasi dalam Profesi
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi  terbagi dalam 4 kelompok,
yakni:

a.   Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang
sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Pada kelompok ini terdapat pekerjaan-
pekerjaan seperti :

1)  Web Designer, bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan
desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.

2)   Analysis System, bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan, mulai


dari analisa proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.

3)   Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat


program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
4)   Web Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu
membuat program berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.

b.   Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan ini terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti teknologi informasi  :

1)   Technical engineer, bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun
dalam perbaikan perangkat komputer.

2)   Networking engineer, bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer


dari maintenance sampai pada troubleshootingnya.

c.   Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

1)   Operator  Electronic Data Processing (EDP), bertugas mengoperasikan program atau


aplikasi yang berhubungan dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

2)   System administrator, menghandle administrasi dalam sebuah sistem, melakukan


pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal
yang berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.

3)   Management Information System (MIS) Director, memiliki wewenang paling tinggi


dalam sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sisem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

4)   Dan lainnya seperti teknologi informasi  mereka yang berkecimpung di pengembangan
bisnis teknologi informasi. Pada  bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam
pengelompokan kerja di berbagai sektor industri teknologi informasi.

4. Etika Programmer

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:

a. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.


b. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
c. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain
untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
d. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
e. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
f. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
kedua tanpa ijin.
g. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali
telah membeli atau meminta ijin.
h. Terus mengikuti teknologi informasi  pada perkembangan ilmu komputer.
i. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
j. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
k. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer
akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
l. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
m. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
n. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja

5. Teknologi Informasi dalam Etika Profesi di Masyarakat

Profesi teknologi informasi juga bisa dianggap sebagai 2 mata pisau, bagaimana yang tajam
bisa menjadikan teknologi informasi lebih berguna untuk kemaslahatan ummat dan mata
lainya bisa menjadikan teknologi informasi ini menjadi bencana sosial, bencana ekonomi
maupun krisis kebudayaan yang saat ini sering terjadi yaitu Pembuatan website porno,
seorang hacker melakukan pengacakan rekening sebuah bank dan melakukan kebohongan
dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Kita juga harus bisa menyikapi dengan
keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini dengan arus besar data yang bisa kita
dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan kesederhanaan teknologi kita bisa
melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus melakukan pembenahan terhadap
teknologi sebagai inovasi untuk meringankan maupun memberantas resiko kejamnya
teknologi itu sendiri.
Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional yang
bisa mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa dan masyarakat sebagai contoh menyerap
tenaga kerja baru, mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa.
Dalam mengaplikasikan ilmunya atau menjalankan profesi teknologi informasi bukan mudah
dan bukan tidak sukar, yang terpenting adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis
yang benar. Profesi teknologi informasi dianggap orang lain adalah profesi khusus karena
keahlian yang ia miliki maka dari itu kita bisa menentukan tapi dengan ikatan yang jelas. 

Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai orang yang ahli di
bidang teknologi informasi. Tentu saja diharapkan etika profesi semakin dijunjung ketika
jenjang pendidikan kita berlatar teknologi informasi makin tinggi. Sedangkan keahlian di
lapangan meningkat seiring banyaknya latihan dan pengalaman. Pada kesempatan saat ini,
bagaimana kita bisa menegakan etika profesi seorang teknokrat (sebutan bagi orang yang
bekerja di bidang IT) dan bagaimana kita bisa menjadi seorang teknokrat yang bermanfaat
bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa memberikan inovasi-inovasi pemikiran, gagasan
produktif dan aksi nyata untuk perkembangan teknologi informasi ke depan . Bukan tak
mungkin teknologi informasi akan menjadi hal yang sistematis dalam perkembangan bangsa
ke depan dalam memajukan kehidupan berbangsa maupun bernegara.

2. Kesimpulan

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional Etika merupakan kata yang sudah familiar dengan kehidupan kita hseati-hari.
Mengapa etika ada dalam suatu profesi? Karena etika mempunyai peranan yang sangat
penting dalam suatu profesi. Implementasi etika di era globalisasi, berarti berbicara tentang
bagaimana seseorang, sekelompok orang, atau suatu masyarakat tertentu dapat menata
dirinya agar siap mengimplementasikan segala tindakannya sesuai dengan etika yang dapat
diterima di berbagai lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, organisasi,
masyarakat, sampai pada lingkungan di lingkup nasional maupun internasional. Setiap orang
menyadari bahwa dalam menjalani kehidupannya mereka diberi kebebasan untuk memilih
mana yang baik dan mana yang buruk. Maksud dari prinsip ini adalah bahwa semua
profesional wajib bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Maksud dari prinsip ini
adalah bahwa seorang profesional harus selalu mementingkan nilai keadilan dalam
pekerjaannya. Apapun yang dilakukan harus adil dan diberikan pada siapapun yang berhak,
apalagi bagi profesi yang melayani rakyat seperti petugas kesehatan, polisi, dan lain-lain.
Profesional dalam dunia kerja memiliki kebebasan dan wewenang untuk bekerja sesuai
dengan profesinya. Hal ini juga berarti seorang profesional memiliki hak untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan kode etik profesi yang berlaku. Dalam etika
profesi, integritas moral sangat penting karena merupakan kualitas kejujuran dan prinsip
moral yang dilakukan secara konsisten sebagai seorang profesional. Etika profesi menurut
keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi professional. d. Suatu teknik intelektual. Dalam lingkup teknologi informasi, kode etik
profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan
hubungan antara professional atau developer teknologi informasi dengan klien, antara para
professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah.
Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang
sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Mereka yang bergelut di bidang perangkat
keras (hardware). Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. 4) Dan
lainnya seperti teknologi informasi mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis
teknologi informasi. Etika Programmer. Teknologi Informasi dalam Etika Profesi di
Masyarakat. Profesi teknologi informasi juga bisa dianggap sebagai 2 mata pisau, bagaimana
yang tajam bisa menjadikan teknologi informasi lebih berguna untuk kemaslahatan ummat
dan mata lainya bisa menjadikan teknologi informasi ini menjadi bencana sosial, bencana
ekonomi maupun krisis kebudayaan yang saat ini sering terjadi yaitu Pembuatan website
porno, seorang hacker melakukan pengacakan rekening sebuah bank dan melakukan
kebohongan dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Teknologi Informasi dan
Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional yang bisa mengadaptasi di setiap
permasalahan bangsa dan masyarakat sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam mengaplikasikan
ilmunya atau menjalankan profesi teknologi informasi bukan mudah dan bukan tidak sukar,
yang terpenting adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis yang benar. Dengan
membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai orang yang ahli di bidang
teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai